Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ILMU TASAWUF
“TASAWUF PADA MASA NABI MUHAMMAD dan SAHABAT”
Dosen pengampu: Rohmadi,S.Pd M.Pd

Kelas:PAI IIC

Disusun Oeh:Kelompok II

WAHYURI EKA SURYANI


SITI ARNIAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
puja dan puji syukur kami panjatkan kehadiratnya, yng telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ilmiah tasawuf dengan judul “TASAWUF PADA MASA NABI
MUHAMMAD DAN SAHABAT” tepat pada waktunya.
Penulis makalah ini telah semaksimal mungkin kami upayakan dan
didukung bantuan pihak,sehingga dapat mempelancar dalam penyusunannya.
Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusun bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar lebarnya pintu bagi
para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki
makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana
ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi
para pembaca untuk mengangkat permasalah lain yang berkaitan pada makalah
makalah.

Jambi,16 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………
A. Latar Belakang………………………………………………………………...
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….
A. Perkembangan Tasawuf Pada Masa Nabi MUHAMMAD
SAW………..
B. Perkembangan Tasawuf Pada Masa Sahabat………..……………….
C. Karakteristik Tasawuf Pada Rasul dam Sahabat……………………
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………………………………
DAFtAR PUSTAKA……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ilmu tasawuf diibaratkan jantungnya agama Islam oleh karena itu sangat
penting bagi kita untuk mempelajarinya. Perkembangannya sejalan dengan Islam itu
sendiri karena pada dasarnya akar ilmu tasawuf adalah perilaku nabi Muhammad
selama menjadi Rasul. Tidak luput dari ingatan bahwa perilaku nabi Muhammad
juga ditiru oleh para sahabatnya. Untuk menguak misteri itu maka dibuatlah makalah
ini agar dapat menjelaskan sejarah dan contoh-contoh perilaku yang dapat ditiru.

Tasawuf bertujuan untuk memperoleh suatu hubungan khusus langsung dari


Tuhan. Hubungan yang dimaksud mempunyai makna dengan penuh kesadaran.
Bahwa manusia sedang berada di hadirat Tuhan. Kesadaran tersebut akan menuju
kontek komunikasi dan dialog antara ruh manusia dengan Tuhan. Hal ini melalui cara
bahwa manusia perlu mengasingkan diri. Keberadaannya yang dekat dengan Tuhan
akan berbentuk “Ijtihad” (bersatu dengan Tuhan) demikian menjadi inti persoalan
“sufisme” baik pda agama Islam maupun diluarnya.

Disini pemakalah akan membahas tentang pengertian dan tujuan


tasawuf, serta tahanus nabi dan kehidupan kerohanian para sahabat.Dan menjelaskan
sumber-sumber ajaran tasawuf, yang bertujuan agar semua mahasiswa dapat
memahami asal-usul tasawuf itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

1). Bagaimanakah Perkembangan Nabi Muhammmad Saw Pada Masa Tasawuf?


2). Bagaimanakah Perkembangan Sahabat Pada Masa Tasawuf?
3).   Bagaimanakah karakteristik tasawuf pada masa Rasulullah SAW dan  sahabat?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Tasawuf Pada Masa Nabi MUHAMMAD SAW

Kalau berbicara soal tashawuf tidak akan bisa di lepaskan akan perbuatan
yang semata-mata untuk Allah. Tapi apa kalian tahu bahwa tashawuf sudah ada pada masa
Nabi MUHAMMAD SAW. Beserta para sahabatnya. Kalau kalian ingin tahu akan hal itu
mari kita simak beberapa bukti dan sejarah tashawwuf pada masa Nabi MUHAMMMAD
SAW beserta para sahabat .Bila berbicara mengenai masalah sejarah pertumbuhan dan
perkembangan Tashawwuf dalam Islam. Maka sesungguhnya pertumbuhan dan
perkembangan Tashawwuf itu sama saja dengan perkembangan Islam itu sendiri.
1Kehidupan Rasulullah s.a.w. telah mencerminkan ciri-ciri dan perilaku
kehidupan seorang Tokoh Sufi yang sangat sederhana dan menderita disamping itu beliau
menghabiskan waktunya dalam beribadah dan berTaqarrub kepada Allah S.W.T. meskipun
beliau belum resmi diangkat sebagai Rasul-Nya. Rasulullah sering kali melakukan ‘uzla di
Gua Hira’selama berbulan-bulan sampai beliau menerima wahyu pertama.Bahwa yang
memberi dasar tentang Tashawwuf ialah Nabi MUHAMMAD SAW.. sendiri yang
berdasarkan pada wahyu dari Allah S.W.T. Kalau berbicara soal awal mula Tashawwuf
dapatlah dilihat dari Tahannuts Rasulullah s.a.w di Gua Hira’. Tahannuts Rasulullah
s.a.w.memang untuk mensucikan Rohani akan tetapi karena hal itu bukan Ajaran Allah maka
hal tersebut tidak bisa dikatakan sebagai awal mula lahirnya ajaran Thasawwuf. Di dalam
buku : “Syakhshuaat Shufiat”, milik dari Al-Ustaz Syekh Thaha Abdul BaqySurur, beliau
telah berkata : “Bahwa kehidupan Rasulullah s.a.w. sebelum menjadi Rasul danNabi,
lebihlebih setelah beliau bertugas menjadi Nabi dan rasul dari Allah s.w.t. Telah
dijadikan teladan utama bagi sekalian ummat manusia, dan juga sekalian orang-orang tokoh
shufi yang tidak menyeleweng ke jurusan Agama-agama yang lain dari Islam. ”
Setelah beliau resmi diangkat menjadi Rasul dan Nabi Utusan Allah S.W.T., keadaan
dan cara hidup beliau masih ditandai oleh jiwa dan suasana kerakyatan, meskipun beliau
berada didalam lingkaran hidup yang serba dapat terpenuhi keinginannya. Pada waktu malam
hari, sedikit sekali beliau tidur, waktunya dihabiskan hanya untuk bertawajjuh kepada Allah
dan memeperbanyak dzikir kepada Allah.Tempat tidurnya hanya terbuat dari balai kayu biasa
dengan alasnya dari daun kurma,tidak pernah memakai pakaian yang terdiri dari wool meski
mampu membelinya. Beliau lebih cinta dalam suasana hidup sederhana daripada hidup
bermewah-mewahan. Peri hidup NabiMuhammad s.a.w. sudah cukup menjadi suri tauladan
bagi para Tokoh Shufi yang ingin menempuh jalan kebenaran. Selama di Gua Hira’ yang ia
kerjakan hanyalah tafakkur, beribadah dan hidup sebaga iseorang yang zahid. Beliau hidup
sederhana, terkadang mengenakan pakaian tambalan, tidak memakan makanan atau
memium minuman kecuali halal, dan setiap malam senantiasa beribadah kepada
Allah SWT.
Di kalangan para sahabat pun ada pula orang yang mengikuti praktek bertasawuf
sebagaimana diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar Ash-Shiddiq
misalnya berkata: “Aku mendapatkan kemuliaan dalam ketakwaan, kefanaan dalam
keagungan dan rendah hati. Demikian pula khalifah Umar Ibn Khattab pada suatu ketika
pernah berkhutbah di hadapan jamaah kaum muslimin dalam keadaan berpakaian
yang sangat sederhana.Selanjutnya khalifah Usman Ibn ‘Affan banyak menghabiskan
waktunya untuk beribadah dan membaca al-Qur’an, Baginya al-Qur’an ibarat surat dari
kekasih yang selalu dibawa dan dibaca ke manapun ia pergi.
Demikian pula sahabat-sahabat lainnya seperti Abu Dzar al-Ghiffari, Tamin Darmy,
dan Huzafah al-Yamani.3Tashawwuf adalah yang mengajari manusia cinta kepada Allah
s.w.t. dengan cinta hamba kepada Tuhannya, dan yang mangajari manusia rindu kepada
Tuhan Rahman dan Rahim. Dunia boleh dimanfaatkan, tetapi jangan terpengaruh oleh
godaannya. Orang yang telah mengingkari patokan dari Rasulullah s.a.w. adalah orang yang
sesat bukan termasuk ummat Muhammad s.a.w.2Ibid.,hlm. 89.3 Prof. Dr. H. Abuddin Nata,
M.A, Akhlak Tasawuf, (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2003 ), hlm. 183-184
4/8
Jadi ciri khas Tashawwuf dimasa Rasulullah ialah berpegang teguhnya
kaum muslimin dengan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi MUHAMMAD SAW.

B.Perkembangan Tasawuf Pada Masa Sahabat

Demikian pula peri kehidupan para sahabat yang telah mencontoh langsung
cara hidup Nabi MUHAMMAD SAW Mereka adalah manusia-manusia yang berakhlak
mulia dan telah membaktikan hidupnya untuk kepentingan agama Islam.Beberapa sahabat
yang tergolong sufi di abad pertama, dan berfungsi sebagai maha guru bagi pendatang dari
luar kota Madinah, yang tertarik kepada kehidupan sufi, para sahabat-sahabat tersebut
antara lain: Salman Al-Farisiy, Abu Zar Al-Ghifary, Umar binKhattab, Ali bin Abi Thalib,
Abu Bakar As- Siddiq, Usman bin Affan dll
.4Ciri lain yang terdapat pada perkembangan tasawuf di abad pertama dan kedua
Hijriyah, adalah kemurniannya dibandingkan dengan kemurnian Tasawuf di abad- abad
sesudanya. Karena pada abad abad itu, ajaran Tasawuf sesudah mulai ternodai oleh filsafat
berserta tradisi agama dan keparcayaan yang dianut oleh manusia sebelum islam. Maka pada
abad sesudanya, sudah mulai terlihat adanya perbedaan ajaran Tasawuf dengan corak Teologi
dan Filsafi, yang lama kelamaan perbedaan ajarannya semakin jauh sehingga
kecurigaan antara suatu penganut Tasawuf dengan yang lainnya semakin menonjol, yang
pada akhirnya permusuhan antara mereka tidak dapat dielakan. Ditambah lagi dengan mulai
timbulnya kecurigaan Ahli Fiqih terhadap Tasawuf, baik yang penganut corak Tasawuf
Teologi, lebih- lebih terhadap penganu t Tasawuf filsafat.5 Para sahabat juga mencontohi
kehidupan Rasulullah yang serba sederhana,di mana hidupnya hanya semata-mata diabadikan
kepada Tuhannya. Beberapa sahabat yang tergolong sufi di abad pertama, dan berfungsi
sebagai Mahaguru bagi pendatang dari luarkota Madinah, yang tertarik kepada kehidupan
sufi. Sahabat-sahabat yang dimaksudkannya, antara lain:
a)Abu Bakar As-Siddiq; wafat pada tahun 13 H
.Beliau adalah saudagar yang kaya-raya ketika masih berada di Mekah. Tetapi ketika
ia Hijrah ke Madinah, harta kekayaannya telah habis disumbangkan untuk kepentingan
tegaknya agama Allah, sehingga ia dan keluarganya mengalami kemiskinan dalam
hidupnya
.b)Umar bin Khattab; wafat tahun 23 H.
Beliau orang yang tinggi kasih sayangnya terhadap sesama manusia. Maka ketika ia
menjadi khalifah, beliau selalu mengadakan pengamatan langsung terhadap keadaan
rakyatnya.
c)Usman bin Affan, wafat tahun 35 H
.Meskipun ia diberikan kelapangan rizki oleh Allah, namun ia selalu ingin hidup
sederhana. Sedangkan harta kekayaannya yang melimpah ruah, selalu dijadikan sarana untuk
menolong orang-orang miskin, hal ini bergambar pada dirinya bahwa ia termasuk sufi karena
beliau tidak tertarik kepada kekayaan atau kesenangan duniawi.
d)Ali bin Abi Thalib, wafat tahun 40 H.
Beliau juga orang yang senang hidup sederhana, sehingga diriwayatkan bahwa ketika
sahabat lain berkata kepadanya: mengapa khalifah senang memakai baju itu,padahal sudah
robek-robek? Ali menjawab, aku senang memakainya agar menjadi teladan kepada orang
banyak, sehingga mereka mengerti bahwa hidup sederhana merupakan sikap yang
mulia.
e)Salman Al-Farisy
Sejak Salman masih beragama Masehi, ia sudah dikenal sebagai orang yang sangat arif
dan mengetahui secara mendalam ilmu-ilmu gaib. Ia pernah meramalkan akan datangnya
seorang Rasul yang terakhir (Nabi Muhammad). Ia pun tergolong ahli zuhud orang-orang
Masehi yang senang mengembara ke berbagai negeri dengan cara hidup yang miskin,
padahal ia adalah seorang putera bagi penguasa yang kaya raya disuatu negeri. Ketika
bertemu dengan Rasulullah, ia langsung mempercayai ajarannya,karena telah melihat tanda-
tanda yang pernah diberitakan sebelumnya dalam kitab injil . Mdan ketika ia menganut
agama islam, ia tertarik kepada ajaran Tasawuf,sehingga sangat sangat tekun
mencontohi kehidupan nabi dalam bidang tersebut .Dalam kehidupannnya sebagai
seorang sufi, maka ia tergolong dari “Ahlus Suffah”yang selalu mengamalkan ajaran
zuhud; yang pada akhir ajarannya tersebut berkembang di kota Basrah di akhir abad
ke dua Hijriyah
C.Karakteristik Tasawuf Pada Masa Rasul dan Sahabat

Pada masa Rasulullah ialah berpegang teguhnya kaum muslimin dengan Al-
Qur’an dan Sunnah Nabinya

Sedangkan pada masa sahabat ialah :

1)      Memegang teguh ajaran kerohanian yang dipetik dari Al-Qur’an.

2)      Meneladani kehidupan Rasulullah SAW. Sepenuhnya.

3)      Zuhud terhadap dunia.

4)      Cinta dan mengharap segera bertemu dengan Allah SWT.

5)      Para sahabat memiliki sifat sabar, tawakkal, wara’, ridho dan sifat-sifat terpuji lainnya
yang merupakan cara penghidupan para sahabat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Rasulullah s.a.w. yang telah baru saja meninggalkan mereka semua atau baru saja
menghilang di tengah-tengah mereka.
Bahwa ciri-ciri Tashawwuf di masa sahabat ini dapatlah dikatakan sebagai berikut :
a) Memegang teguh Ajaran kerohanian yang dipetik dari Al-Qur’an
b) Meneladani peri hidup Rasulullah s.a.w. sepenuhnya
DAFTAR PUSTAKA

- Aceh, Abu Bakar, Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf, Solo, Ramadhani,1984.


(8)
- Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, Jakarta, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve,
1993.
- Hasan, Abd-Hakim, al-Tasawuf fi Syi’r al-Arabi,Mesir,Anjalu al-Misriyyah,1954.

Anda mungkin juga menyukai