AKIDAH AKHLAK
Kelas : HPI 2B
Disusun oleh : Kelompok 3
FAKULTAS SYARIAH
PRODI HUKUM PIDANA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 2022
KATA PENGANTAR
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi
para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki
makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1 Farooqi, I. R. (1991). Tawhid: Its Implications for Thought and Life. International Institute of
Islamic Thought.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan islam terhadap manusia indigo?
2. Bagaimana pandangan islam terhadap manusia bermitra dengan jin?
3. Bagaimana pandangan islam terhadap pawang hujan?
4. Bagaimana pandangan islam terhadap pengobatan alternatif bu Ida
Dayak?
BAB II
PEMBAHASAN
Jin adalah salah satu makhluk ghaib yang telah diciptakan Allah swt
untuk beribadah kepada-Nya. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Adz-dzariyat: 56).
Sebagaimana malaikat, kita tidak dapat mengetahui informasi tentang
jin sertaalam ghaib lainnya kecuali melalui khabar shadiq (riwayat &
informasi yang shahih) dari Rasulullah saw baik melalui Al-Quran maupun
Hadits beliau yang shahih. Alasan nya adalah karena kita tidak dapat
2 Al-Faruqi, I. R. (1991). Tawhid: Its Implications for Thought and Life. Virginia: IIIT.
berhubungan secara fisik dengan alam ghaib dengan hubungan yang
melahirkan informasi yang meyakinkan atau pasti
Katakanlah: “tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang
mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak
mengetahui bila (kapan) mereka akan dibangkitkan. (An-Naml: 65)
Dia adalah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak
memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada
Rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-
penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. Supaya Dia mengetahui,
bahwa sesungguhnya rasul-rasul itutelah menyampaikan risalah-risalah
Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada
mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu. (Al-Jin: 26-28).
Manusia diperintahkan oleh Allah swt untuk melakukan muamalah
(pergaulan) dengan sesama manusia, karena tujuan hubungan sosial adalah
untuk melahirkan ketenangan hati, kerja sama yang baik, saling percaya,
saling menyayangi dan saling memberi. Semua itu dapat berlangsung dan
terwujud dengan baik, karena seorang manusia dapat mendengarkan
pembicaraan saudaranya, dapat melihat sosok tubuhnya, berjabatan tangan
dengannya, melihatnya gembira sehingga dapat merasakan kegembiraan
nya, dan melihatnya bersedih sehingga bisa merasakan kesedihannya.
Allah swt mengetahui fitrah manusia yang cenderung dan merasa
tenteram bilabergaul dengan sesama manusia, oleh karena itu, Dia tidak
pernah menganjurkanmanusia untuk menjalin hubungan dengan makhluk
ghaib yang asing bagimanusia. Bahkan Allah swt tidak memerintahkan kita
untuk berkomunikasidengan malaikat sekalipun, padahal semua malaikat
adalah makhluk Allah yang taat kepada-Nya. Para nabi dan rasul
alahimussalam pun hanya berhubungan dengan malaikat karena perintah
Allah swt dalam rangka menerima wahyu, danamat berat bagi mereka jika
malaikat menampakkan wujudnya yang asli dihadapan mereka. Oleh karena
itu tidak jarang para malaikat menemui Rasulullah saw dalam wujud
manusia sempurna agar lebih mudah bagi Rasulullah saw untuk menerima
wahyu
Tentang ketenteraman hati manusia berhubungan dengan sesama
manusia Allah swt berfirman:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berfikir. (Ar-Rum: 21)
Makna “dari jenismu sendiri‟ adalah dari sesama manusia, bukan jin
atau malaikat, atau makhluk lain yang bukan manusia. Karena hubungan
dengan makhluk lain, apalagi dalam bentuk pernikahan, tidak akan
melahirkan ketenteraman, padahal ketenteraman adalah tujuan utama
menjalin hubungan
Al-Quran & Hadits yang menjelaskan tentang jin.
a. Jin diciptakan dari api dan diciptakan sebelum manusia
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam)
dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelumnya dari api yang
sangat panas. “(Al-Hijr: 26- 27). “Malaikat telah diciptakan dari
cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari
tanah (yang telah dijelaskan kepada kalian)”. ( HR.Muslim)
Perbedaan asal penciptaan ini menyebabkan manusia tidak dapat
berhubungan dengan jin, sebagaimana manusia tidak bisa
berhubungan dengan malaikat kecualijika jin atau malaikat
menghendakinya. Apabila manusia meminta jin agar bersedia
berhubungan dengannya, maka pasti jin tersebut akan mengajukan
syarat-syarat tertentu yang berpotensi menyesatkan manusia dari jalan
Allah swt.
b. Jin adalah makhluk yang berkembang biak dan berketurunan
“Dan (Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat:
“Sujudlah kamukepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis.
Dia adalah dari golongan jin,maka ia mendurhakai perintah Tuhannya.
Patutkah kamu mengambil dia danturunan-turunannya sebagai
pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat
buruklah Iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang
yang zhalim.” (Al-Kahfi: 50)
Al-Quran juga menyebutkan bahwa di antara bangsa jin ada
kaum laki-laki nya(rijal) sehingga para ulama menyimpulkan berarti
ada kaum perempuannya(karena tidak dapat dikatakan laki-laki kalau
tidak ada perempuan). Dengan demikian berarti mereka berkembang
biak.
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara
manusia memintaperlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin,
maka jin-jin itu menambahbagi mereka dosa dan kesalahan.” (Al-Jin:
6)
c. Jin dapat melihat manusia sedangkan manusia tidak dapat melihat jin
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh
syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari
surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk
memperlihatkan kepada keduanya„auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatutempat yang kamu
tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telahmenjadikan
syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang- orang yang
tidakberiman.” (Al-A‟raf: 27).
Hal ini membuat kita tidak dapat berhubungan dengan mereka
secara wajar sebagaimana hubungan sesama manusia. Kalau pun
terjadi hubungan, maka kitaberada pada posisi yang lemah, karena
kita tidak dapat melihat mereka dan mereka bisa melihat kita
d. Bahwa di antara bangsa jin ada yang beriman dan ada pula yang kafir,
karena mereka diberikan iradah (kehendak) dan hak memilih seperti
manusia
“Dan sesungguhnya di antara kami ada jin yang taat dan ada
(pula) jin yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat,
maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus. Adapun
jin yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi kayu api
bagi neraka Jahanam.” (Al- Jin (72): 14-15)
Meskipun ada yang muslim, tapi karena jin makhluk ghaib,
maka tidak mungkin muncul ketenteraman hati dan kepercayaan
penuh bagi kita terhadapkeislaman mereka, apakah benar jin yang
mengaku muslim jujur dengan pengakuannya atau dusta?! Kalau
benar, apakah mereka muslim yang baik atau bukan?! Bahkan kita
harus waspada dengan tipu daya mereka. Berhubungan dengan jin
adalah salah satu pintu kerusakan dan berpotensi mendatangkan
bahaya besar bagi pelakunya.
Potensi bahaya ini dapat kita pahami dari hadits Qudsi di mana
Rasulullah saw menyampaikan pesan Allah swt.“keadaan hanif
(lurus), dan sungguh mereka lalu didatangi oleh setan- setan yang
menjauhkan mereka dari agama mereka, mengharamkan apa yang
telah Aku halalkan, dan memerintahkan mereka untuk menyekutukan-
Ku dengan hal-hal yang tidak pernah Aku wahyukan kepada mereka
sedikit pun.” (H.RMuslim)
Dalil lain tentang larangan berhubungan dengan jin adalah:
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara
manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara
jin, maka jin-jin itu menambahbagi mereka dosa dan kesalahan”. (Al-
Jin: 6)3.
Imam At-Thabari dalam tafsirnya menyebutkan: “Ada penduduk
kampung daribangsa Arab yang menuruni lembah dan menambah
dosa mereka dengan meminta perlindungan kepada jin penghuni
lembah tersebut, lalu jin itu bertambah berani mengganggu mereka.
Tujuan seorang muslim melakukan hubungan sosial adalah
dalam rangka beribadah kepada Allah swt dan berusaha
meningkatkannya atau untuk menghindarkan dirinya dari segala hal
yang dapat merusak ibadahnya kepada Allah. Melakukan hubungan
dengan jin berpotensi merusak penghambaan kita kepada Allah yaitu
4 Fauzi, I. (2011). Pengobatan Alternatif dalam Pandangan Islam. Jurnal Dakwah Tabligh, 12(1), 1-
13.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kebanyakan anak Indigo mempunyai karakteristik yang berbeda dan
memiliki kemampuan yang lebih dari anak seusianya, termasuk juga
memiliki kemampuan melihat sesuatu dari alam lain (ghaib). Berbicara
tentang kemampuan manusia terhadap sesuatu, tentunya kita juga harus
melihat juga akan kodrat manusia yang serba terbatas atas segala
sesuatunya, kecuali manusia pilihan yang telah diberi anugerah atas
kehendak dankarunia Allah SWT. Oleh sebab itu, maka apabila seseorang
dianggap memiliki kemampuan untuk mengatasi sesuatu yang melebihi
kodratnya sebagai manusia pada umumnya, kita harus berhati-hati dan
waspada dalam menyikapinya. Jika seseorang dianggap telah memiliki
kemampuan dapat melihat jin/setan, dalam kaitan ini seseorang yang
terindikasi indigo memiliki kemampuan seperti ini, menyebabkan ada jin
yang bersemayam dalam diri keturunannya.
2. Meminta bantuan atau bekerja sama dengan jin bukanlah sesuatu yang
haram secara mutlak. Karena jin termasuk makhluk Allahyang
mendapatkan beban aturan syariat sebagaimana manusia. Hubungan kita
dengan jin tidak lebih dari muamalah dua jenis makhluk Allah Ta‟ala.
Sebagaimana aturan yang belaku ketika kita bekerja sama dengan orang
lain. Kerja sama itu boleh dilakukan, selama dilakukan dengan cara yang
mubah dan untuk tujuan yang mubah. Sebaliknya, kerja sama ini bernilai
dosa dan terlarang, jika dilakukan dengan cara terlarang atau untuk tujuan
terlarang.
3. Pawang hujan yang diklaim bisa memindahkan hujan atau menahan hujan,
makasejatinya mereka ini adalah paranormal (dukun) yang seringkali
bekerjasama dengan jin, sebagaimana dukun-dukun lainnya. Mendatangi
pawang hujan sama hukumnya dengan mendatangi dukun. Mendatangi
dan bertanya kepada mereka tanpa membenarkannya, maka ini hukumnya
dosa yang sangat besar dan tidak diterima shalatnya selama empat puluh
hari. (bukan artinya tidak perlu sholat, karena sholat itu kewajiban yg tidak
boleh ditinggalkan.) sama dengan kufur ashghar
4. Dalam hal ini, Islam menekankan pentingnya untuk memperoleh
pengobatan dari orang-orang yang terpercaya dan memiliki keahlian serta
keilmuan yang memadai dalam bidang pengobatan. Hal ini sejalan dengan
prinsip-prinsip kesehatan dan pengobatan yang diakui dalam Islam, di
mana kesehatan dan kesembuhan merupakan bagian dari rahmat dan
karunia Allah yang perlu dijaga dan diperoleh melalui upaya yang baik
dan benar.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi ya ng menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena keterbatasannya pengetahuan dan kurangnya rujukan
atau referensi yang ada hubungannya dengan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Asqalani, I. (2003). Fathul Bari. Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyyah.
Al-Faruqi, I. R. (1991). Tawhid: Its Implications for Thought and Life.
Virginia: IIIT.
Farooqi, I. R. (1991). Tawhid: Its Implications for Thought and Life.
International Institute of Islamic Thought.
Fauzi, I. (2011). Pengobatan Alternatif dalam Pandangan Islam. Jurnal
Dakwah Tabligh, 12(1), 1-13.
Imaneter, AH. 2021. Fenomena-Fenomena Kontemporer
https://www.scribd.com/document/510125705/Resume-fenomena-fenomena-
kontemporer. Diakses pada 13 Oktober 2022 pukul 21.00.
Anonim. 2018. Makalah Agama Islam dan Dunia.
https://makalahupdate.blogspot.com/2012/11/makalah-agama-islam-dan-
dunia.html. Diakses pada 13 Oktober 2022 pukul 21.26