Anda di halaman 1dari 15

“ SAHABAT NABI MUHAMMAD SAW “

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aqidah Akhlah


Dosen Pengampu : Dr. Hervrizal, MA.

DI SUSUN OLEH :
DINNUL ALZAN NIM 12220514916
MUHAMMAD ABRAR NIM 12220514919
ZULFI ANDRE NIM 12220514893

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KHASIM RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan

judul Sahabat Nabi Muhammad saw.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dosen Dr. Hervrizal, MA. semua pihak

yang telah membantu, sehingga makalah ini selesai sesuai dengan waktunya. Penyusun

menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang

bersifat membangun khususnya dari guru sangat penyusun harapkan, guna menjadi acuan

dalam bekal pengalaman bagi penyusun untuk lebih baik di masa yang akan datang

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1
Tujuan Penulisan .................................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
Ta’rif Sahabat Nabi ................................................................................................................ 3
Kemuliaan Sahabat Nabi ........................................................................................................ 4
Kemuliaan Khulafa’ Al-Rasyidin ........................................................................................... 6
Kemuliaan Sayyidatuna ‘Fatimah Az-Zahra Dan Sayyidatuna ‘Aisyah ................................ 7
Yazid bin Mua’wiyah ............................................................................................................. 8
BAB III .................................................................................................................................... 10
PENUTUP................................................................................................................................ 10
KESIMPULAN .................................................................................................................... 10
SARAN ................................................................................................................................ 11
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sahabat Nabi Muhammad" mengacu pada orang-orang yang menjadi sahabat dan
pengikut setia Nabi Muhammad, yang merupakan pendiri agama Islam. Mereka adalah
orang-orang yang hidup pada masa Nabi Muhammad dan berinteraksi dengannya secara
langsung. Sahabat-sahabat Nabi adalah individu yang sangat dihormati dalam Islam
karena peran mereka dalam menyebarkan ajaran Islam dan mengabdikan diri mereka
kepada Nabi Muhammad.
Sahabat Nabi Muhammad, juga dikenal sebagai "Sahabat" atau "Companions of the
Prophet," adalah orang-orang yang hidup pada masa Nabi Muhammad SAW dan memilih
untuk mengikuti dan mendukungnya dalam menyebarkan ajaran Islam. Mereka adalah
kelompok yang sangat dihormati dalam tradisi Islam karena mereka dianggap sebagai
model teladan dalam keimanan, kesetiaan, dan dedikasi terhadap Islam.
Sahabat Nabi Muhammad datang dari berbagai latar belakang sosial, ekonomi, dan
suku. Mereka termasuk pria dan wanita, muda dan tua
Sahabat Nabi Muhammad sangat dicontohkan dalam Islam karena ketekunan mereka
dalam mendukung Nabi Muhammad dan menyebarkan ajaran agama. Mereka juga terlibat
dalam banyak pertempuran penting dalam sejarah awal Islam dan berperan dalam
menyusun dan menjaga Al-Quran.
Penting untuk dicatat bahwa penilaian tentang Sahabat Nabi Muhammad dapat
berbeda-beda di antara berbagai sekte Islam, terutama dalam konteks sejarah politik
setelah masa hidup Nabi. Namun, secara umum, mereka dihormati dan dianggap sebagai
teladan dalam pengamalan agama Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu ta’rif sahabat nabi ?
2. Bagaimana kemuliaan sahabat nabi ?
3. Bagaimana kemuliaan khulafa’ al-Rasyidin
4. Bagaimana kemuliaan Sayyidatuna ‘Fatimah az-Zahra dan Sayyidatuna ‘Aisyah
5. Perihal Yazid bin Mua’wiyah

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui ta’rif sahabat nabi
2. Untuk mengetahui kemuliaan sahabat nabi
3. Untuk mengetahui kemuliaan khulafa’ al-Rasyidin
4. Untuk mengetahui kemuliaan Sayyidatuna ‘Fatimah az-Zahra dan Sayyidatuna ‘Aisyah
5. Untuk mengetahui Perihal Yazid bin Mua’wiyah

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Ta’rif Sahabat Nabi

Ta'rif Sahabat Nabi (‫ )تعريف الصحابة‬adalah istilah dalam Islam yang merujuk kepada
definisi atau pengertian tentang para sahabat Nabi Muhammad SAW. Sahabat Nabi adalah
orang-orang yang hidup pada masa Nabi Muhammad SAW, bertemu langsung dengannya,
dan memeluk Islam serta berinteraksi secara langsung dengan beliau. Sahabat-sahabat ini
memiliki status istimewa dalam Islam karena mereka memiliki kehormatan tinggi sebagai
orang-orang yang telah bersama-sama dengan Nabi Muhammad SAW, mendengarkan
ajarannya, dan membantu menyebarkan agama Islam.
Para sahabat adalah orang-orang yang adil, yang disebutkan keadilannya oleh Allah di
dalam Kitab-Nya, dan telah dipuji-Nya dalam beberapa surat dalam Al-qur’an, misalnya
pada akhir surat al-Fath. Dalam hal ini dikhususkan pula pujian kepada kaum Muhajirin
dan Anshar serta ahli Bai’at Ar-Ridhwan.1
Di samping itu, biografi mereka telah menjadi saksi akan keadilan mereka. Sejarah pun
telah menyaksikan bahwa mereka telah menghafal Al-Quran dan As – Sunnah serta
menyebarkannya kepada umat, mereka siarkan agama Allah di muka bumi, dan mereka
adalah se baik – baik generasi yang dikenal manusia hingga hari ini.
Sejarah tidak pernah mencatat kondisi dan sikap hidup para sahabat dari nabi-nabi lain
dalam hal pengorbanan, kepahlawanan, keluhurann akhlak, dan ketinggian takwa, kecuali
terhadap sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw.2
Tidak diragukan pentingnya peran sahabat dalam memelihara tradisi yang ditinggalkan
oleh Nabi yang kemudian dikenal dengan nama Sunnah. Dalam masalah memelihara
tradisi-tradisi kenabian, informasi yang bersedia cukup banyak. Namun, ketika membahas
tentang penyebaran generasi sahabat ke beberapa wilayah harus dipandang juga mereka
sebagai makhluk sosial yang mmeiliki kepentingan-kepentingan tertentu yang
melatarbelakanginya.3
Belum ada kesepakaran mengenai berapa jumlah sahabat, ada yang berpendapat jumlah
sahabat Nabi sebenernya lebih dari 100.000 orang banyaknya dengan merujuk sahabat

1
Surat al-Fath : 18 dan 29, surat at-Taubah: 100, surat al-Hasyr: 8-9, dan surat al-Hajj: 58-59
2
Yusuf Al Qaradhawi. Fatwa-Fatwa Kontemporer 2. Gema Insani, 1995. Hal 49
3
Muhammad Habibi Siregar. Otoritarianisme hukum Islam kritik atas hierarki teks al-Kutub as-sittah · Volume 1.
Penerbit & distribusi, LKiS Yogyakarta. 2014. Hal 50

3
yang ikut serta dalam peristiwa haji Wada’. Akan tetapi, hanya sedikit dari sahabat tertentu
yang dikenal di dalam sejarah. Memang bila dikaitkan bahwa jumlah sahabat yang ada
disamakan dengan mereka yang ikut serta dalam melaksanakan haji Wada’ maka jumlah
tersebut terbilang besar untuk ukuran wilayah dan waktu itu. Faktanya hanya sedikit,
karena tidak semua sahabat memiliki akses publik atau memiliki keinginan untuk dikenal
lebih jauh4.
Sahabat Nabi dibagi menjadi dua kategori utama:
1. Sahabat Nabi yang diberi gelar "Ashab al-Bashirah": Mereka adalah para sahabat yang
diberi kabar gembira (bashirah) oleh Nabi Muhammad SAW tentang masuknya mereka
ke dalam surga. Contoh sahabat seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali termasuk
dalam kategori ini.
2. Sahabat Nabi lainnya: Mereka adalah para sahabat yang masih memiliki status
istimewa, meskipun mereka tidak menerima kabar gembira secara langsung. Mereka
juga berperan penting dalam mendukung penyebaran agama Islam, dan sebagian besar
dari mereka berpartisipasi dalam peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Pusat-pusat penyebaran sahabat biasanya berada pada wilayah-wilayah yang termasuk


pusat-pusat pemerintahan atau peradaban yang dibuat oleh bangsa-bangsa sebelumnya.
Pusat penyebaran sahabat dikenal banyak di wilayah Mesir, Bghdad, Kufah, Basrah, Hims,
Damaskus, maupun Ramallah. Dengan demikian, banyak informasi yang bisa digali
tentang penyebaran sahabat-sahabat Nabi ke wilayah-wilayah yang pernah dikuasai oleh
dua negara Adidaya saat itu, yaitu Romawi dan Persia. Sahabat-sahabat yang menetap di
wilayah-wilayah yang jauh dari pusat kekuasaan di Madinah nantinya turut serta dalam
membentuk masyarakat Muslim pada generasi-generasi selanjutnya. Interaksi mereka
dengan masyarkat yang sudah memiliki peradaban yang cukup tinggi membuat kebutuhan
akan hadist semakin tinggi, dari sisi inilah sahabat memberikan kontribusi kepada
masyarkat. 5

B. Kemuliaan Sahabat Nabi

4
Muhammad Habibi Siregar. Otoritarianisme hukum Islam kritik atas hierarki teks al-Kutub as-sittah · Volume 1.
Penerbit & distribusi, LKiS Yogyakarta. 2014. Hal 53
5
Muhammad Habibi Siregar. Otoritarianisme hukum Islam kritik atas hierarki teks al-Kutub as-sittah · Volume 1.
Penerbit & distribusi, LKiS Yogyakarta. 2014. Hal 54

4
Kemuliaan sahabat Nabi Muhammad SAW adalah salah satu aspek yang sangat penting
dalam Islam. Mereka dihormati dan dianggap sebagai teladan bagi umat Islam dalam
berbagai aspek. Berikut adalah beberapa poin penting yang menjelaskan kemuliaan
sahabat Nabi:

1. Keimanan dan Kesetiaan: Sahabat Nabi adalah orang-orang yang pertama-tama


memeluk Islam dan menjadi pendukung setia Nabi Muhammad SAW. Mereka
menerima ajaran Islam dengan iman yang tulus dan tekad yang kuat untuk
mengikutinya, bahkan ketika menghadapi tekanan dan kejahatan.
2. Perjuangan dalam Penyebaran Islam: Sahabat Nabi adalah pionir dalam
menyebarluaskan Islam. Mereka ikut serta dalam berbagai peperangan dan
penaklukan yang dilakukan untuk mempertahankan dan menyebarkan agama Islam.
Mereka memiliki peran penting dalam membangun dasar-dasar komunitas Muslim
pertama di Madinah.
3. Keteladanan Akhlak: Sahabat Nabi dikenal karena akhlak mereka yang mulia. Mereka
mencerminkan nilai-nilai etika dan moral yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW,
seperti kejujuran, kesederhanaan, dan kasih sayang. Contoh-contoh mereka dalam
kehidupan sehari-hari merupakan inspirasi bagi umat Islam dalam menjalani
kehidupan mereka.
4. Hadis dan Penyampaian Ilmu: Sahabat Nabi adalah sumber utama pengetahuan
tentang ajaran Islam. Banyak dari mereka menjadi perawi hadis yang sangat
dihormati, dan mereka berperan dalam menyampaikan dan menjaga tradisi lisan Nabi
Muhammad SAW.
5. Pemimpin Umat: Sebagian besar sahabat Nabi menjadi pemimpin umat Muslim
setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Misalnya, Abu Bakar menjadi khalifah
pertama, dan setelahnya, Umar, Utsman, dan Ali menjadi khalifah-khalifah
selanjutnya. Mereka memimpin dengan adil dan berkomitmen untuk menjaga
kepentingan umat Islam.
6. Pengorbanan: Sahabat Nabi banyak yang memberikan pengorbanan besar dalam
menyebarkan Islam. Mereka menghadapi cobaan, perjuangan, dan bahaya dalam
mendukung agama ini, termasuk penganiayaan dari musuh-musuh Islam.

5
C. Kemuliaan Khulafa’ Al-Rasyidin

Berbicara mengenai para sahabat Nabi saw. Seakan berenenang di lautan


kemuliaan yanng tak bertepi. Begitu banyak kemuliaan yang tertoreh dalam kehidupan
mereka, baik ketika berdampingan dengan Rasulullah saw. maupun setelah beliau
wafat. Keberadaan dan peran mereka di tengah-tengah umat merupakan bukti nyata
kegemilangan dakwah Rasulullah saw, yang diutus sebagai Rasul untuk membina umat
manusia ke jalan keselamatan. Mereka-lah para pahlawan yang selalu tegar di grada
terdepan membela dan menyebarkan agama ini. Melalui tetes keringat dan darah
mereka syariat ini abadi. Dan sejarah membuktikan, bahwa ketulusan dan keikhlasan
hati mereka mengemban amanah Rasululllah saw itu, menjadikan mereka generasi
teladan sepanjang sejarah umat manusia6.
Khulafa' al-Rasyidin, yang artinya "Khalifah yang Diberi Petunjuk" atau
"Pemimpin yang Benar," adalah empat pemimpin pertama dalam Islam setelah
wafatnya Nabi Muhammad SAW. Mereka adalah Abu Bakar, Umar ibn al-Khattab,
Utsman ibn Affan, dan Ali ibn Abi Talib. Kemuliaan Khulafa' al-Rasyidin sangat
penting dalam Islam, dan mereka dihormati dan dianggap sebagai teladan dalam sejarah
Islam. Berikut adalah beberapa poin tentang kemuliaan Khulafa' al-Rasyidin:
1. Kepemimpinan yang Adil: Khulafa' al-Rasyidin dikenal karena kepemimpinan
yang adil dan berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Mereka dianggap sebagai
pemimpin yang menjalankan urusan umat dengan keadilan dan kesederhanaan.
2. Kesetiaan kepada Islam: Khulafa' al-Rasyidin adalah sahabat Nabi yang sangat
setia kepada agama Islam. Mereka adalah orang-orang yang pertama-tama
memeluk Islam dan berperan penting dalam menyebarkan dan mempertahankan
ajaran Islam.
3. Kontribusi dalam Ekspansi Islam: Di bawah kepemimpinan mereka, wilayah
kekuasaan Islam berkembang secara signifikan. Mereka memimpin pasukan dalam
berbagai penaklukan dan ekspansi Islam ke wilayah-wilayah baru.
4. Pemeliharaan Tradisi Nabi: Khulafa' al-Rasyidin berperan dalam menyampaikan
dan menjaga tradisi lisan Nabi Muhammad SAW. Mereka adalah perawi hadis yang
dihormati dan mengambil peran dalam menjaga keaslian ajaran Islam.

6
Ahmad Izzan, Saehudin. HADIS PENDIDIKAN Konsep Pendidikan Berbasis Hadis. Humaniora. Hal 40

6
5. Akhlak yang Mulia: Mereka juga dikenal karena akhlak yang mulia. Mereka
mencerminkan nilai-nilai etika dan moral yang diajarkan oleh Nabi Muhammad
SAW, seperti kejujuran, kesederhanaan, dan kasih sayang.
6. Pengorbanan: Khulafa' al-Rasyidin banyak yang memberikan pengorbanan besar
dalam mendukung Islam. Mereka menghadapi cobaan dan bahaya dalam
melindungi dan memperluas wilayah Islam serta menjaga keutamaan agama.

Generasi-generasi yang dekat dengan masa Nabi penutup itu amat kuat, dalam, dan
luas, sehingga kemuliaan mereka tidak mungkin dicapai oleh generasi setelah mereka.
Ini secara umum, bukan orang per orang, dan dalam masalah agama dan ketakwaan,
bukan dalam masalah – masalah duniawi itu, generasi-generasi setelah mereka itu bisa
saja mengungguli generasi-generasi pertama itu, yang mempunyai keunggulan dalam
keteguhan dalam berpegang pada agama7.

D. Kemuliaan Sayyidatuna ‘Fatimah Az-Zahra Dan Sayyidatuna ‘Aisyah

Kemuliaan Sayyidatuna Fatimah Az-Zahra dan Sayyidatuna Aisyah adalah dua aspek
penting dalam Islam, tetapi perlu diingat bahwa pandangan tentang mereka dapat berbeda
di kalangan berbagai kelompok dan aliran dalam Islam. Berikut adalah beberapa poin
tentang kemuliaan keduanya:

• Sayyidatuna Fatimah Az-Zahra (R.A):


a. Sayyidatuna Fatimah adalah putri Nabi Muhammad SAW dan istri dari Ali ibn
Abi Talib, yang juga merupakan sepupu dan menantu Nabi.
b. Dia dikenal karena kemuliaan, kepatutan, dan kesucian moralnya. Dalam tradisi
Syiah, dia dianggap sebagai tokoh penting dan terkadang dianggap sebagai
imamah atau pemimpin spiritual yang tidak hanya mencerminkan keturunan
Nabi tetapi juga memiliki otoritas rohani.
c. Dalam tradisi Sunni, Sayyidatuna Fatimah juga sangat dihormati sebagai istri
dan putri Nabi Muhammad SAW, serta sebagai salah satu wanita terbaik dalam

7
Yusuf Al Qaradhawi. Fatwa-Fatwa Kontemporer 3. Gema Insani. 1995. Hal 104

7
sejarah Islam. Dia dikenal sebagai "Sayyidah Nisa al-Alamin," atau "Pemimpin
Wanita di Seluruh Dunia."
• Sayyidatuna Aisyah (R.A):

a. Sayyidatuna Aisyah adalah istri Nabi Muhammad SAW dan putri dari Abu Bakar,
khalifah pertama dalam Islam. Dia juga dikenal sebagai salah satu sahabat Nabi yang
paling banyak meriwayatkan hadis dan pengetahuan agama.
b. Sayyidatuna Aisyah memiliki peran penting dalam sejarah Islam sebagai sumber utama
ajaran dan praktik Nabi Muhammad. Banyak hadis dan riwayat dari beliau yang
menjadi rujukan penting dalam pemahaman agama Islam.
c. Dia dihormati oleh umat Islam karena peran pentingnya dalam menjaga pengetahuan
dan warisan Nabi serta dalam memberikan pandangan tentang kehidupan pribadi dan
ajaran Nabi.

E. Yazid bin Mua’wiyah

Yazid bin Muawiyah adalah seorang tokoh kontroversial dalam sejarah Islam. Ia
merupakan putra dari Muawiyah bin Abi Sufyan, yang menjadi gubernur wilayah Syria
selama kepemimpinan Khalifah Utsman ibn Affan dan kemudian mendirikan dinasti
Umayyah. Berikut beberapa informasi penting tentang Yazid bin Muawiyah:

1. Khalifah Umayyah Kedua: Yazid bin Muawiyah menjabat sebagai Khalifah kedua
dari dinasti Umayyah setelah ayahnya, Muawiyah, dan ia memerintah dari tahun 680
hingga 683 M. Kepemimpinannya adalah awal dari periode yang dikenal sebagai
Kekhalifahan Umayyah.
2. Kontroversi: Yazid adalah sosok yang sangat kontroversial di dunia Islam. Dia
dianggap oleh banyak sejarawan dan kelompok dalam Islam, terutama di kalangan
Syiah, sebagai sosok yang tidak pantas menjadi pemimpin umat Islam. Salah satu poin
kontroversialnya adalah perannya dalam insiden tragedi Karbala.
3. Insiden Karbala: Peristiwa paling kontroversial yang dikaitkan dengan Yazid adalah
peristiwa Pertempuran Karbala pada tahun 680 M. Pada pertempuran ini, cucu Nabi
Muhammad, Imam Hussein ibn Ali, dan pengikutnya menghadapi tentara Yazid.

8
Pertempuran tersebut berakhir dengan pembantaian besar-besaran di mana Imam
Hussein dan pengikutnya terbunuh.
4. Reaksi terhadap Pemerintahannya: Pemerintahan Yazid menimbulkan protes dan
perlawanan di berbagai wilayah Islam, terutama di Hijaz dan Kufa. Banyak sahabat
dan ulama mengutuk tindakan Yazid, termasuk sahabat terkenal seperti Abdullah bin
Abbas.
5. Pengaruh Terhadap Dinasti Umayyah: Yazid merupakan salah satu pemimpin
Umayyah yang paling kontroversial, dan masa pemerintahannya berdampak besar
pada citra dinasti Umayyah. Kritik terhadapnya menyebabkan penolakan dan
ketidakpuasan di kalangan banyak Muslim dan terutama di kalangan Syiah.

9
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penilaian dan pengakuan atas status sahabat Nabi ini didasarkan pada hadis (tradisi
Nabi) dan sumber-sumber sejarah Islam. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua
sahabat Nabi memiliki tingkat keimanan, pengorbanan, dan kebaikan yang sama. Sebagian
besar sahabat dianggap sebagai orang-orang yang baik, tetapi beberapa di antara mereka
memiliki prestasi dan pengabdian yang lebih tinggi.

Penting untuk memahami bahwa konsep sahabat Nabi adalah salah satu elemen penting
dalam pemahaman Islam, dan mereka dihormati oleh umat Islam sebagai teladan yang
harus diikuti dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Kemuliaan sahabat Nabi adalah suatu konsep yang diakui secara luas dalam seluruh
dunia Muslim, dan penghormatan terhadap mereka merupakan bagian integral dari
keyakinan Islam. Umat Islam melihat sahabat Nabi sebagai contoh ideal dalam menjalani
kehidupan berdasarkan prinsip-prinsip agama Islam dan mengambil inspirasi dari tindakan
dan akhlak mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Kemuliaan Khulafa' al-Rasyidin diakui dan dihormati oleh seluruh umat Islam, dan
mereka sering dianggap sebagai contoh ideal dalam pemerintahan dan kepemimpinan
berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Keempat khulafa' ini memegang peran penting dalam
sejarah awal Islam dan memainkan peran kunci dalam pengembangan agama Islam serta
pengaruhnya terhadap dunia Islam selanjutnya

Pandangan tentang Sayyidatuna Fatimah Az-Zahra dan Sayyidatuna Aisyah dapat


berbeda di antara berbagai aliran dalam Islam, terutama antara Sunni dan Syiah. Sunni dan
Syiah memiliki sudut pandang yang berbeda tentang peran dan kemuliaan kedua tokoh ini.
Dalam kedua aliran, mereka tetap dihormati dan dianggap sebagai tokoh penting dalam
sejarah Islam.

Pandangan tentang Yazid bin Muawiyah sangat bervariasi di seluruh dunia Muslim.
Sunni dan Syiah memiliki pandangan yang berbeda tentang peran dan karakter Yazid,
dengan Sunni yang lebih cenderung melihatnya dari sudut pandang yang berbeda
dibandingkan dengan Syiah. Bagi Syiah, khususnya, Yazid adalah tokoh yang bertanggung
jawab atas tragedi Karbala dan dianggap sebagai simbol ketidakadilan dan tindakan kejam
dalam sejarah Islam.

10
B. SARAN
Penulisan makalah ini berdasarkan hasil kajian dari buku-buku yang penulis kutip dari
pustaka dan apabila para pembaca menemukan kesalahan kutip atau sebagainya maka
mohon diberikan kritik dan sarannya agar makalah ini menjadi lebih baik.

11
DAFTAR ISI

Surat al-Fath : 18 dan 29, surat at-Taubah: 100, surat al-Hasyr: 8-9, dan surat al-Hajj: 58-59
Yusuf Al Qaradhawi. 1995. Fatwa-Fatwa Kontemporer 2. Gema Insani,.
Muhammad Habibi Siregar. 2014. Otoritarianisme hukum Islam kritik atas hierarki teks al-
Kutub as-sittah · Volume 1. Penerbit & distribusi, LKiS Yogyakarta..
Ahmad Izzan, Saehudin. HADIS PENDIDIKAN Konsep Pendidikan Berbasis Hadis.
Humaniora.
Yusuf Al Qaradhawi. 1995. Fatwa-Fatwa Kontemporer 3. Gema Insani..

12

Anda mungkin juga menyukai