Anda di halaman 1dari 15

MAKNA SAHABAT NABI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

Ahmad Purnomo Wahyu Syaiban (06040222070)

Misbaqul Afridiyanto Putra ( 06020222046)

Sani Maulidatun Ni’mah (06010222015)

Desy Abidatus Sholihah (06020222032)

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2023

I
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala karunia-Nya yang yelah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat
waktu.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yahya Aziz, S,Ag,
M.Pd.I. Selaku dosen pengampu mata kuliah Studi Hadis sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tema “Makna Sahabat Nabi”
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai pegangan
dalam mempelajari materi Makna Sahabat Nabi. Saya juga berharap dengan hadirnya
makalah ini dapat mempermudah semua pihak dalam proses perkuliahan pada mata kuliah
Studi Hadis.
Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya dan jauh dari
kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki, maka
dari itu kami membutuhkan saran dan kritik yang dapat memotivasi agar dapat menjadi lebih
baik lagi dimasa yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Surabaya, 20 Maret 2023

Kelompok 3

II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................2

2.1 Makna Sahabat Nabi Secara Etimologi dan Terminologi.............................................2

2.2 Sahabat-Sahabat Nabi yang Meriwayatkan Hadis Nabi dan Jumlah Hadis Nabi yang
Diriwayatkan............................................................................................................................3
2.3 Kitab-Kitab Hadis Nabi yang Populer

2.4 Hadis-Hadis Nabi Tentang Kebersihan( aplikasinya dalam dunia pendidikan dan sosial)

BAB III...........................................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

III
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sahabat nabi adalah sebutan bagi muslim  untuk orang-orang yang mengenal dan melihat
langsung Nabi Islam Muhammad, membantu perjuangannya dan meninggal dalam keadaan beragama
Islam. Para Sahabat yang utama mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Muhammad, sebab
mereka merupakan penolongnya dan juga merupakan murid dan penerusnya. Bagi dunia Islam saat
ini, sahabat Nabi berperan amat penting, yaitu sebagai jembatan penyampaian hadis dan sunnah
Muhammad yang mereka riwayatkan. Pada awalnya, para sahabat berkumpul dan tinggal di kota
Madinah dan sebagian lainnya di Makkah yang kemudian mereka menyebar lagi ke berbagai daerah
seperti Mesir, Yaman, Syam, dan Afrika Utara setelah wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 11
Hijriyah
Hadits merupakan salah satu sumber pokok penetapan hukum dalam Islam.  Hadits Nabi telah ada
sejak awal perkembangan Islam , adalah sebuah kenyataan yang tak dapat diragukan lagi. Hadits
dapat disebut juga dengan Sunnah adalah segala sesuatu yang bersumber atau didasarkan kepada Nabi
SAW baik berupa perkataan, perbuatan, atau taqrir-nya. Sebagai sumber ajaran Islam setelah al-
Qur'an, sejarah perjalanan hadits tidak terpisahkan dari sejarah perjalanan Islam itu sendiri.

Pada zaman sahabat, hadits - hadits Nabi disampaikan dari mulut ke mulut. Pada masa itu mereka
belum terdorong membukukannya dan kekuatan hafalan sahabat pun telah diakui sejarah. Pada masa
setelah sahabat adalah para tabi’in dan tabi’ut tabi’in yang penyampaikan hadits- hadits nabi dan
mereka mulai membukukan hadits – hadits agar tidak hilang dari perubahan zaman.

Para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in dalam meriwayatkan hadits sangat adil dan tidak ada
pertentangan diantara meraka pada masa hidup meraka. Oleh sebab itu, dalam makalah ini akan
dibahas tentang keadilan para sahabat , tabi’in dan tabi’ut tabi’in dalam meriwayatkan dan
mengajarkan hadits pada orang islam.

1.2 Rumusan Masalah


1. Makna sahabat nabi secara etimologi dan terminologi
2. Sahabat-sahabat nabi yang meriwayatkan hadis nabi dan jumlah hadis nabi yang diriwayatkan
3. Kitab-kitab hadis nabi yang populer
4. Hadis-hadis nabi tentang kebersihan (Aplikasinya dalam dunia pendidikan dan sosial)

1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui makna sahabat nabi secara etimologi dan
terminologi dan juga tentang hadis-hadis yang diriwayatkan oleh sahabat-sahabat nabi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Makna Sahabat Nabi Secara Etimologi dan Terminologi

Secara etimologi, Sahabat dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai kawan, teman, dan
handai.1 Dalam kamus Al-Munjid, ‫ الصحابة‬diartikan sebagai sahabat-sahabat Nabi yang muslim yang
melihat Nabi serta persahabatan mereka panjang. 2

Secara terminologi, kata sahabat (‫ )صحابة‬merupakan bentuk jama’ dari kata sahabi (‫ )صحابي‬yang
bermakna membersamai, mendampingi, dan berinteraksi langsung. Kebanyakan ulama , ‘secara
umum mendefinisakan sahabat Nabi sebagai orang-orang yang mengenal Nabi Muhammad,
mempercayai ajarannya, dan meninggal dalam keadaan Islam.

Terdapat definisi yang lebih ketat yang menganggap bahwa hanya mereka yang berhubungaan
erat dengan Nabi Muhammad saja yang layak disebut sebagai sahabat Nabi. Dalam kitab
“Muqaddimah” karya Ibnu ash-Shalah (w. 643 H/1245 M), dikatakan kepada Anas, “Engkau adalah
sahabat Rasulullah dan yang paling terakhir yang masih hidup”. Anas menjawab, “Kaum Arab(badui)
masih tersisa, adapun dari sahabat beliau, maka saya adalah orang yang paling akhir yang masih
hidup.3

Adapun sahabat menurut istilah, juga terdapat beberapa pengertian yang dikemukakan baik oleh
para ahli hadis maupun ahli fiqh/ushul fiqh. Untuk memahami pengertian sahabat menurut pendapat
ahli ini, berikut pendapat mereka dikemukakan secara berurut:

Sahabat menurut jumhur ahli hadis adalah orang Islam yang pernah bergaul atau melihat Nabi,
dan meninggal dalam keadaan Islam.4 Menurut Ajjaj Al-Khatib dalam karyanya Ushul al-Hadis
sahabat adalah setiap orang muslim yang hidup bergaul bersama Rasulullah dalam waktu yang cukup
lama serta menimba ilmu dari Rasulullah. Sedang Menurut Utsman bin Salih, yang dikatakan sahabat
adalah orang yang menemui masa Nabi, walaupun dia tidak dapat melihat Nabi dan memeluk Islam
semasa Nabi masih hidup.5

1
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III, (Cet. III; Jakarta: Balai Pustaka,
2005), h. 977.
2
Louis Ma’luf, Al-Munjid Fii Al-Lugah wal A’lam (Cet. XXXIII; Beirut: Dar AlMasyriq, 1992), h. 416.
3
Imam al-Bukhari(2013). Sahih al-Bukhari: The Early Years of Islam. Diterjemahkan oleh Muhammad Asad
(edisi ke-Cetak ulang). The Other Press. Hlm. 13-15.
4
Menurut Syuhudi Isma’il, Pengertian ini dianut oleh mayoritas ulama hadis semisal Ibn Shalah, Ibn Katsir, Al-
Suyuthi dan Al-Sakhawy. Syhuhudi Isma’il, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis: Telaah Kritis dan Tinjauan dengan
Pendekatan Sejarah (Cet. II; Jakarta: Bulan Bintang, 1995), h. 160.
5
Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis (Cet. VIII; Semarang: Pustaka
Rizki Putra, 2001), h. 238.

2
Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani, sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Nabi SAW dalam
keadaan mukmin, dan meninggal dalam keadaan Islam baik dia bergaul lama dengan Nabi atau tidak,
baik dia meriwayatkan hadis dari Nabi atau tidak, baik dia turut berperang bersama Nabi atau tidak,
baik dia dapat melihat Nabi tetapi tidak duduk semajlis dengan Nabi atau tidak dapat melihat Nabi
karena buta.6

Khudary Bek mengemukakan bahwa tidak dipandang seseorang menjadi sahabat melainkan orang
yang berkediaman beserta Rasulullah, setahun atau dua tahun. 7 Sementara Wahbah Al-Zuhaili
membedakan sahabat menurut ahli ushul dan sahabat menurut ahli hadis. Menurut ahli ushul, sahabat
adalah orang yang berjumpa dengan Rasulullah saw dalam keadaan mukmin dan menyertai
Rasulullah dalam rentang waktu yang lama. Sedang menurut ahli hadis sahabat adalah orang yang
berjumpa dengan Rasulullah saw dalam keadaan muslim dan meninggal dalam keadaan muslim, baik
ia lama bergaul dengan Rasulullah atau tidak. 8

Atas dasar perbedaan pengertian sahabat yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka
penetapan jumlah orang yang disebut sahabat pun juga berbeda. Menurut Bukhari, sahabat Rasul di
waktu Rasulullah wafat, berjumlah 114.000 orang sahabat. 9

2.2 Sahabat-Sahabat Nabi yang Meriwayatkan Hadis Nabi dan Jumlah Hadis Nabi yang
Diriwayatkan
Sahabat - Sahabat Nabi (Ashabun Nabi) radhiyallahu anhum ajmain adalah orang-orang yang
paling dekat dengan Nabi shallallahu alaihi wa sallam, karena itulah mereka tahu betul tutur kata dan
kebiasaan Nabi.
Namun walaupun demikian, ternyata tidak semua sahabat itu sama. Dalam bidang
hadits, ternyata ada para sahabat yang dikenal dengan istilah “Al-Muktsirun” yaitu sahabat-sahabat
yang paling banyak meriwayatkan hadits, dan adapula yang disebut “Al-Muqillun” yaitu para sahabat
Nabi yang tidak banyak meriwayatkan hadits.
Adapun diantara penyebab berbedanya para sahabat dalam periwayatan hadits adalah berbedanya
kemampuan mereka dalam menghafal dan juga berbedanya lama para sahabat tinggal bersama
Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Menurut para Imam hadits, biasanya ukuran banyak-sedikitnya periwayatan hadits adalah


1000 hadits. Maka jika sahabat meriwayatkan lebih dari 1000 hadits, sahabat tersebut dikategorikan
sebagai “Al-Muktsir”. Berdasarkan itu, terdapat 7 sahabat Nabi yang dikategorikan sebagai Al-
Muksirun (Orang-orang yang banyak meriwayatkan hadits), mereka adalah:

1. Abu Hurairah r.a – 5.374 Hadis


6
Ahmad bin ‘Ali bin Hajar Al-AsqalanI, Al-Ishabah Fii Tamyizi Al-Sahabah, Juz. I, (Mesir: Al-Maktabah Al-
Taufiqiyah, t.th), h. 7.
7
Ibid., h. 239
8
Wahbah Al-Zuhaili, Ushul Fiqh Al-Islami, Juz II (Cet. III; Surya: Dar Al-Fikr, 2005) h. 150.
9
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, op. cit., h. 243.

3
Beliau adalah sahabat Nabi yang memiliki nama asli yang berbeda dari
nama Kunyah (panggilan) beliau yang terkenal. Adapun nama asli beliau adalah Abdurrahman
bin Shakhr Al-Yamani. Adapun Kunyah beliau “Abu Hurairah (Bapak kucing kecil)” adalah
pemberian Nabi shallallahu alaihi wa sallam karena pada suatu hari Nabi shallallahu alaihi wa
sallam melihat beliau sedang bermain-main bersama kucing kecil.
Beliau berasal dari Yaman dan hijrah ke Madinah pada masa Fathul Khaibar. Beliau juga
dipercayai oleh Rasulullah untuk menggantikan beliau di Madinah ketika beliau sedang berangkat
untuk ghazwah (perang yang diikuti oleh Nabi).

Abu Hurairah adalah salah satu sahabat yang sangat dekat dengan Nabi hingga akhir
hayatnya. Adapun jumlah hadits yang diriwayatkan dari beliau adalah 5374 Hadits, dan terdapat
sekitar 800 sahabat dan Tabiin yang meriwayatkan hadits dari beliau. Abu Hurairah wafat di kota
Madinah pada tahun 58 H, di umur beliau yang ke-78 tahun.

2. Abdullah bin Umar r.a – 2.630 Hadis

Beliau adalah putra dari salah satu Khulafaur Rasyidin; Umar bin Khattab radhiyallahu
anhu. Kunyah beliau adalah Abu Abdirrahman. Saudari beliau adalah Ummul Mu’minin Hafshah
binti Umar; salah satu istri Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Beliau dilahirkan pada tahun ke-3 dari kenabian, dan masuk Islam pada usia dini. Beliau
berhijrah ke kota Madinah, namun tidak ikut perang Badar karena waktu itu usianya masih anak-anak
dan ditolak oleh Nabi ketika beliau menyatakan diri ingin ikut berperang. Jumlah hadits yang beliau
riwayatkan adalah 2630. Beliau wafat di kota Makkah pada tahun 73 H di umurnya yang ke 84 tahun.

3. Anas bin Malik Al-Anshari r.a -2.286 Hadis

Kunyah beliau adalah Abu Hamzah. Pada saat beliau masih berumur 10 tahun, ibunya
membawa beliau ke hadapan Rasulullah dan menyerahkan beliau kepada Rasulullah untuk membantu
segala urusan dan keperluan Rasulullah. Sejak saat itu beliau pun dekat dengan
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan hidup dalam didikan Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam.

Beliau adalah sahabat Nabi yang meninggal paling terakhir di antara para sahabat yang
tinggal di kota Bashrah. Jumlah hadits yang beliau riwayatkan adalah 2286. Adapun 318 diantaranya
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam Shahihain-nya. Beliau wafat pada tahun 93
Hijriyah pada usia lebih dari 100 tahun.10

4. Aisyah binti Abu Bakar r.a – 2.210 Hadis

Dari sekian istri Nabi Shallallahu alaihi wassallam, Aisyah binti Abu Bakar yang paling
banyak meriwayatkan hadits. Jumlahnya mencapai 2210 hadits.Kisah-kisah mengenai kehidupan
pribadi Nabi Shallallahu alaihi wassallam, terkait rumah tangga serta peran Nabi di rumah sebagai
suami banyak diriwayatkan Aisyah.
Beliau terhitung sebagai wanita paling paham tentang ajaran Islam di era sahabat.
Pengetahuannya mencakup hadits, tafsir, dan fikih; terlebih tentang rumah tangga dan wanita.Usia

10
7 Sahabat Nabi yang paling banyak meriwayatkan hadits - Putra Kapuas

4
yang masih muda disebutkan menjadi salah satu sebab Aisyah meriwayatkan hadits tentang urusan
pribadi Nabi Shallallahu alaihi wassallam dan keluarga beliau secara gamblang.

5. Abdullah bin Abbas – 1.660 Hadis


Abdullah bin Abbas merupakan putra dari paman Nabi yakni Al Abbas bin Abdul Muthalib.
Dirinya pernah didoakan Nabi "Allahumma ‘allimhul hikmah" (Ya Allah, ajarkanlah kepadanya –
yaitu Abdullah bin Abbas– hikmah).
Hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Abbas mencapai 1.660 hadits. Fatwa-fatwa darinya
paling banyak diriwayatkan generasi setelahnya.
Umar bin Khattab sering menghadirkan Ibnu Abbas dalam musyawarah kenegaraan, karena
ide-ide dan ilmu Ibnu Abbas memahamkan para sahabat. Beliau wafat di Kota Thaif di usia 71 tahun. 

6. Jabir binAbdullah – 1.540 Hadis


Hadits yang diriwayatkan Jabir bin Abdullah ini mencapai 1.540 hadits. Sosok ini adalah
seorang pemuda di masa Anshar yang bersama bapaknya mengikuti bai'at Aqabah. Jabir ini menurut
para sejarawan dicatat sebagai sahabat yang paling akhir meninggal di Madinah.
Sahabat Anshar ini adalah pembela Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sejak langkah
pertama Rasul di Kota Madinah. Seringnya beliau menghadiri majelis Rasulullah di Masjid Nabawi
dengan ingatannya yang kuat membuat beliau meriwayatkan banyak hadits.
Sepeninggal Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, Jabir meneruskan perjuangan dengan
mengikuti Pembebasan Syam di bawah kepemimpinan Khalid bin Walid. Beliau wafat di Kota
Madinah setelah menjadi mufti di sana.

7. Abu Said Al Khudri – 1.170


Abu Said Al Khudri berusia 10 tahun ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam datang
ke Madinah. Di usia 12 tahun, beliau ingin ikut dalam Perang Uhud, namun Rasulullah melarangnya
karena usianya masih terlalu muda.
Meski begitu, Abu Said Al Khudri kemudian mengikuti semua pertempuran yang dipimpin
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Sahabat ini wafat di Kota Madinah dan dimakamkan di Baqi'
dekat Masjid Nabawi.11

2.3 Kitab-Kitab Hadis Nabi yang Populer

Kitab Hadits yang terkenal adalah kutubus sittah, dimana kitab ini sudah banyak orang yang tau
dan juga beberapa ulama menggunakan kitab tersebut untuk pacuannya. Kutubus Sittah adalah
kumpulan enam kitab-kitab hadits yang disusun oleh ulama pada masa Dinasti Abbasiyah. Kitab yang
termasuk dalam Kutubus Sittah adalah Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan
At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa'i, dan Sunan Ibnu Majah.
Adapun pengertian hadith sahih di sini adalah hadith yang memenuhi syarat sahih menurut
penyusun kitab hadith tersebut. Kitab Sahih yaitu kitab yang menghimpun hadith-hadith yang sahih
saja, dan mengesampingkan hadith-hadith yang tidak sahih. Ada orang yang mengira bahwa kitab
sahih merupakan himpunan semua hadith sahih. Dugaan ini tidak tepat. Banyak hadith sahih yang

11
7 Sahabat Paling Banyak Meriwayatkan Hadits Nabi, Ada yang Ingat hingga 5.374 Hadits : Okezone Muslim

5
tidak dicantumkan, dikarenakan penghimpun khawatir kitabnya menjadi sangat tebal 12. Dari enam
kitab hadits tersebut, Shahih Bukhari menempati urutan pertama dalam Kutubus Sittah yang sering
dijadikan pedoman para ulama.

1. Al-Jami' As-Shahih Al-Bukhari

Kitab Shahih Bukhari ditulis oleh Imam al-Bukhari. Kitab ini memiliki nama lengkap al-Jami'
al-Musnad as-Shahih al-Mukhtasar min Umur Rasulullah SAW.
Kitab ini memuat hadits-hadits tentang hukum, keutamaan amal, etika pergaulan, sejarah, dan
berita tentang kejadian-kejadian di masa mendatang.
Imam Bukhari lahir di Bukhara pada Jumat, 13 Syawal 194 H dengan nama lengkap Abu
Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Bardizbah al-Ju'fi al-
Bukhari.
Kitab ini merupakan karya Imam Abu ‘Abdillah Muhammad bin Isma’il al-Bukhari yang
wafat tahun 256 H. Imam al-Bukhari adalah orang yang pertama kali menyusun dan
membukukan hadith dengan hanya mengambil hadith yang sahih saja, dan mengesampingkan
hadits yang doif.

Di antara hasil karya Imam Al-Bukhari adalah sebagai berikut:


 Al-Jami’ al-Sahih, dikenali sebagai Sahih al-Bukhari
 Al-Adab al-Mufrad. Kitab ini merupakan kitab adab dan akhlak yang bagus. disusun sesuai
dengan metode terkini, dan telah dicetak sebanyak beberapa kali.
 Al-Tarikh al-Saghir
 Al-Tarikh al-Awsat
 Al-Tarikh al-Kabir
 Al-Tafsir al-Kabir
 Al-Musnad al-Kabir
Al-‘Allamah Ibn al-Salah dalam Muqaddimah-nya menyebutkan, bahwa jumlah hadith Sahih al-
Bukhari sebanyak 7.275 hadith. Jumlah tersebut termasuk hadith-hadith yang disebutnya
berulang. Atau sebanyak 4.000 hadith tanpa pengulangan. Perhitungan ini diikuti oleh
Al-‘Allamah Syaikh Muhyi al-Din al-Nawawi dalam kitabnya al-Taqrib13.
2. Al-Jami' As-Shahih Al-Imam Muslim

Kitab ini disusun oleh Imam Muslim. Kitab yang dikenal dengan Shahih Muslim ini memiliki
judul lengkap al-Jami' al-Musnad as-Sahih al-Mukhtasar min as-Sunan bi Naql al-'Adl 'an
al-'Adl 'an Rasulillah SAW.
Imam Muslim juga hanya fokus pada hadits shahih saja layaknya Imam Bukhari. Ia juga
melakukan sistemisasi kitab hadits yang disusunnya.
Penulis Shahih Muslim ini lahir di Naisabur, sebuah kota kecil di Iran bagian timur laut pada
tahun 204 H. Ia salah seorang ulama terkemuka yang namanya tetap dikenal hingga kini. Ia
Imam Muslim banyak menghabiskan waktunya untuk belajar hadits ke berbagai wilayah. Ia
mempelajari hadits dari Yahya ibn Yahya dan Ishaq saat di Khurasan. Kemudian, ia belajar
hadits dari Muhammad ibn dilahirkan di Naisabur pada tahun 206 H.
Imam Muslim meninggalkan karya tulis yang tidak sedikit jumlahnya, di antaranya :

 Al-Jami’ al-Sahih (Sahih Muslim)

12
Nur al-Din ‘Atar, Manhaj al-Naqd fi ‘Ulum al-Hadith (Beirut: Dar al-Fikr al-Mu’asir, 1997), 250.
13
Abu al-‘Abbas Sihab al-Din Ahmad al-Qastalani, Irsad al-Sari li Sarh Sahih al-Bukhari (Beirut: Dar al-Fikr, 1990), 50.

6
 Al-Musnad al Kabir (kitab yang menerangkan nama-nama para perawi hadith)
 Kitab al-Asma’ wa al-Kuna
 Kitab al-‘Ilal
 Kitab al-Aqran
 Kitab Su’alatihi Ahmad b. Hambal
 Kitab al-Intifa’ bi Uhub al-Siba’
 Kitab al-Muhadramin
Diriwayatkan dari Ahmad b. Salamah, ia berkata, “Saya menulis bersama Muslim untuk
menyusun kitab Sahihnya selama 15 tahun. Kitab itu berisi 12.000 hadith.” Sedangkan Ibn Salah
menyebutkan dari Abi Quraisy al-Hafiz, bahwa jumlah hadith Sahih Muslim itu sebanyak 4.000
hadith. Kedua pendapat tersebut dapat kita kompromikan. Perhitungan pertama memasukkan hadith-
hadith yang berulang-ulang penyebutannya, sedangkan perhitungan kedua hanya menghitung hadith-
hadith yang tidak disebutkan berulang14.
3. Sunan Abu Dawud
Sunan Abu Dawud merupakan kitab hadits yang disusun oleh Abu Dawud. Kitab hadits ini disusun
berdasarkan bab-bab fikih. Sebab, Abu Dawud memang hanya fokus pada hadits-hadits yang
berkaitan dengan fikih dan masalah hukum saja.
Abu Dawud lahir pada 202 H di Sijistan, Basrah, dan dididik dalam lingkungan keluarga yang
agamis. Ia memiliki nama lengkap Abu Dawud Sulaiman ibn al-Asy'as ibn Ishaq ibn Basyir ibn
Syidad ibn Imran al-Azdi as-Sijistani.
Penyusun Sunan Abu Dawud ini mulai melakukan rihlah ilmiyyah yang kala itu menjadi salah satu
syarat dalam menuntut ilmu khususnya hadits, sekitar umur 20 tahun. Perjalanan pertama yang ia
tempuh kala itu ke Baghdad, sebelum akhirnya ke Hijaz, Mesir, Irak, Syam, Khurasan, Basrah, dan
Nasaibur.
Abu Dawud meninggal dunia di Basrah yang dijadikannya sebagai tempat tinggal atas permintaan
Amir sebagaimana telah diceritakan. Ia wafat pada 20 tanggal 16 Syawwal 275 H/889M.
Cukup banyak hasil karya Imam Abu Dawud. Di antara karyanya yaitu:

 Kitab al-Sunan (Sunan Abu Dawud)


 Kitab al-Marasil
 Kitab al-Qadr
 Al-Nasikh wa al-Mansukh
 Fada’il al-A’mal
 Kitab Al-Zuhd
 Dala’il al-Nubuwwah
 Ibtida’ al-Wahy
Sunan Abu Dawud itu memuat hadith sebanyak 4.800 hadith. Namun sebagian ulama ada yang
menghitungnya sebanyak 5.274 hadith.
4. Sunan At-Tirmidzi
Sunan At-Tirmidzi disusun oleh Imam At-Tirmidzi. Kitab hadits ini memiliki judul asli al-Jami' al-
Mukhtasar min as-Sunan 'an Rasulillah.

14
Imam Muslim, dalam: http://mediabilhikmah.multiply.com/journal (19 Januari 2009).

7
Kitab hadits karya Imam At-Tirmidzi disusun pada masa keemasan dalam sejarah perkembangan
hadits, yakni pada abad ke-3 H. Pada masa ini para ulama termasuk Imam Tirmidzi melakukan
penyempurnaan hadits.
Imam At-Tirmidzi memiliki nama lengkap Abu Isa Muhammad ibn Isa ibn Saurah ibn Musa ibn ad-
Dahhak as-Sulami al-Bughi at-Tirmidzi. Ia lahir pada 209 H dan wafat di usianya yang ke-70 di tahun
279 H.
Imam At-Tirmidzi mengalami kebutaan semasa hidupnya. Para ulama berselisih pendapat mengenai
kondisi yang dialami Imam At-Tirmidzi ini, apakah buta ini dialaminya sejak lahir atau ketika di usia
tuanya.
Imam Tirmidhi banyak menulis kitab-kitab. Di antaranya adalah sebagai berikut:

 Kitab Al-Jami’, terkenal dengan sebutan Sunan al-Tirmidhi.


 Kitab Al-‘Ilal.
 Kitab Al-Tarikh.
 Kitab Al-Syama’il al-Nabawiyyah.
 Kitab Al-Zuhd.
 Kitab Al-Asma’ wal-kuna.
5. Sunan An-Nasa'i
Sunan An-Nasa'i disusun oleh Imam An-Nasa'i. Kitab ini memuat 5761 hadits Nabi Muhammad
SAW. Hadits yang ada dalam kitab ini berkualitas shahih dan tidak terdapat hadis berkualitas dhaif di
dalamnya.
Kitab hadits ini disusun berdasarkan bab-bab fikih. Imam An-Nasa'i hanya mencantumkan hadits-
hadits marfu' (yang bersumber dari Nabi SAW). Hanya sedikit hadits yang bersumber dari sahabat.
Imam An-Nasai lahir pada 215 H di kota Nasa' dan wafat tahun 303 H15. salah satu wilayah di
Khurasan. Ia memiliki nama lengkap Ahmad ibn Syu'aib ibn Ali ibn Sinan ibn Bahr ibn Dinar al-
Khurasani an-Nasa'i, dan dijuluki Abu Abd ar-Rahman an-Nasa'i.
Ia telah menghafal Al-Qur'an dan mengkaji ilmu-ilmu agama sejak kecil kepada para gurunya.
Bahkah, ia pernah berguru secara khusus kepada Qutaibah ibn Sa'id al-Baglani al-Balkhi untuk
mendalami ilmu hadits.
Imam An-Nasai melakukan rihlah ilmiyyah untuk belajar ilmu hadits ke Syam, Mesir, Irak, dan Hijaz
sejak usia 15 tahun. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengamalkan ilmunya di Mesir dan
bermukim di sana.
Imam al-Nasa’i telah menulis beberapa kitab besar yang tidak sedikit jumlahnya, di antaranya:

 Al-Sunan al-Sughra, terkenal dengan nama Al-Mujtaba.


 Al-Sunan al-Kubra
 Al-Khasa’is.
 Fada’il al-Sahabah.
 Al-Manasik.
6. Sunan Ibnu Majah
Sunan Ibnu Majah merupakan kitab hadits yang disusun oleh Ibnu Majah. Hadits yang terdapat dalam
kitab ini merupakan hadits yang maqbul (dapat diterima).
Ibnu Majah memanfaatkan muqaddimah dalam kitabnya untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan
15
Al-Suyuti, Sunan al-Nas‟i bi al-Syarh (Beirut: Dar al-Fikr, tt), ba‟.

8
dengan hadits Nabi SAW dan ilmu hadits. Ia menyusun kitab hadits dengan berorientasi pada pokok
bahasan fikih, seperti lima ulama lainnya.
Ibnu Majah lahir pada 209 H dan wafat 274 H. dengan nama lengkap Abu Abdillah Muhammad ibn
Yazid ibn Majah ar-Ruba'i al-Qazwaini. Ia rajin mempelajari ilmu agama terutama hadits sejak masih
kecil.
Imam Ibn Majah mempunyai banyak karya tulis. Di antara karya tulisnya adalah:

 Kitab al-Sunan, salah satu Kutub al-Sittah (Enam Kitab Hadith yang Pokok).
 Kitab Tafsir Al-Qur‟an, sebuah kitab tafsir yang besar manfaatnya seperti diterangkan
Ibn Kasir.
 Kitab Tarikh, berisi sejarah sejak masa sahabat sampai masa Ibn Majah .

2.4 Hadis-Hadis Nabi Tentang Kebersihan( aplikasinya dalam dunia pendidikan dan sosial)

Berbagai upaya untuk memperbaiki, mewujudkan dan mempertahankan kesehatan salah


satunya adalah dengan kebersihan. Ajaran kebersihan atau kesucian dalam pandangan Islam
merupakan konsekuensi iman kepada Allah dan cara mendekatkan diri kepadaNya. Selain itu,
kebersihan merupakan sistem peradaban sebagai cara menjaga kesehatan. Banyak hadis yang
membicarakan tentang kebersihan.

A. Hadis Kebersihan Makanan


Menutup Tempat makanan dan minuman serta tidak membiarkannya untuk debu, lalat atau
bakteri. Dalam hal ini, Rasulullah SAW. bersabda :
ْ‫ َأو‬،‫ْس َعلَ ْي ِه ِغطَا ٌء‬
َ ‫و اَل يَ ُمرُّ بِِإنَا ٍء لَي‬mٌ ‫ ال ِّسقَا َء ؛ فَِإ َّن فِي ال َّسنَ ِة يَوْ ًما يَ ْن ِز ُل فِي ِه َوبَا‬m‫ َوَأوْ ُكوا‬،‫َطوا اِإْل نَا َء‬ُّ ‫غ‬
‫ك ْال َوبَا ِء‬
َ ِ‫ َذل‬ ‫ْس َعلَ ْي ِه ِو َكا ٌء ِإاَّل نَ َز َل فِي ِه ِم ْن‬
َ ‫ ِسقَا ٍء لَي‬.
”Tutuplah wadah makan dan minum kalian. Karena tiap setahun ada satu malam
yang disana turun wabah penyakit ganas berbahaya! (dan) tidak ada sebuah wadah
makanan maupun minuman yang dilewatinya dalam keadaan terbuka, melainkan
wabah itu akan berjangkit disana". [HSR. Muslim no.2014] 16

B. Kebersihan Sumber Air

ُ‫ ثُ َّم يَ ْغت َِس ُل ِم ْنه‬, ْ‫ الَيَبُوْ لَ َّن َأ َح ُد ُك ْم فِ ْي ْال َما ِءال َّداِئ ِم الَّ ِذيْ الَ يَجْ ِري‬: ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ُ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ ّأنَّ َر‬
َ ‫س ْو َل اللَّ ِه‬ ِ ‫عَنْ َأبِ ْي ُه َر ْي َرةَ َر‬
]282[ ‫] و مسلم‬239[ ‫(رواه البخاري‬ (
“Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam
bersabda: Janganlah salah satu diantara kalian buang air kecil (kencing) di dalam air
tergenang yang tidak mengalir.” (HR. Bukhari, No: 239 dan Muslim, No: 282)17

C. Kebersihan Rumah dan Jalan


Dalam hal kebersihan rumah, Rasulullah Saw. Bersabda:
)‫ (رواه مسلم‬.‫س َأ ْو فِي ِظلِّ ِه ْم‬ ِ ‫سو َل هَّللا ِ قَا َل الَّ ِذي َيت ََخلَّى فِي طَ ِر‬
ِ ‫يق النَّا‬ ُ ‫اتَّقُوا اللَّ َّعانَ ْي ِن قَالُوا َو َما اللَّ َّعانَا ِن يَا َر‬

16
Anjuran Menutup Wadah Makanan Dan Minuman - Manhaj Salaf (dakwahmanhajsalaf.com)
17
Al-Qardhawi, Fiqh Peradaban ‘Sunnah sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan, h. 192

9
“Takutlah dua hal yang terkutuk. Sahabat bertanya: apa dua hal yang terkutuk
itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab: yaitu orang yang buang hajat di jalan
yang dilalui manusia atau di tempat berteduh mereka”.18
Aplikasinya dalam dunia pendidikan dan sosial
Kebersihan harus diterapkan dalam lingkungan pendidikan. Karena para pendidik adalah
sebagai contoh peserta didik agar menjadi pribadi yang lebih baik. Berhubungan dengan
kebersihan, seorang pendidik juga harus memperhatikan kerapian dan juga kebersihan dirinya
maupun sekelilingnya. Dimana pendidik juga harus memperdulikan kebersihan
lingkungannya, seperti, jika ada sampah yang berserakan hendaklah dibersihkan, begitu pula
dengan kerapian, jika ada sesuatu yang tidak pada tempatnya maka hendaklah para pendidik
itu menata kembali ditempat yang semula atau bisa langsung dengan merapikan. Dengan
pendidik memberi contoh, maka peserta didik akan mencontoh apa yang telah dilakukan oleh
pendidik.
Kebersihan bukan hanya bisa diterapkan di lingkungan pendidikan, tetapi kebersihan juga
sangat penting di lingkungan sosial. Karena jika kita tidak menjaga kebersihan dalam
lingkungan sosial kita, maka akan banyak dampak yang bermunculan. Seperti penerapan
kebersihan dalam lingkungan pendidikan, yaitu membuang sampah pada tempat nya. Di
lingkungan sosial sudah banyak tempat sampah yang telah disediakan, yang sudah
seharusnya masyarakat membuang sampah pada tempatnya. Tetapi banyak kita temukan
masyarakat yang membuang sampah bukan pada tempat nya yang mengakibatkan banjir
dimana-mana, itu karena ulah masyarakat sendiri. Kebersihan disini juga dapat dilihat dari
kebersihan pakaiannya, dan tempat yang ditinggali.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Terdapat definisi yang lebih ketat yang menganggap bahwa hanya mereka yang
berhubungaan erat dengan Nabi Muhammad saja yang layak disebut sebagai sahabat Nabi.
Sedang Menurut Utsman bin Salih, yang dikatakan sahabat adalah orang yang menemui masa
Nabi, walaupun dia tidak dapat melihat Nabi dan memeluk Islam semasa Nabi masih hidup.
Menurut Ibn Hajar Al-Asqalani, sahabat adalah orang yang berjumpa dengan Nabi SAW
dalam keadaan mukmin, dan meninggal dalam keadaan Islam baik dia bergaul lama dengan
Nabi atau tidak, baik dia meriwayatkan hadis dari Nabi atau tidak, baik dia turut berperang
bersama Nabi atau tidak, baik dia dapat melihat Nabi tetapi tidak duduk semajlis dengan Nabi
atau tidak dapat melihat Nabi karena buta. Sahabat-Sahabat Nabi yang Meriwayatkan Hadis
Nabi dan Jumlah Hadis Nabi yang Diriwayatkan Sahabat - Sahabat Nabi (Ashabun Nabi)
radhiyallahu anhum ajmain adalah orang-orang yang paling dekat dengan Nabi shallallahu
alaihi wa sallam, karena itulah mereka tahu betul tutur kata dan kebiasaan Nabi. Dalam
bidang hadits, ternyata ada para sahabat yang dikenal dengan istilah “Al-Muktsirun” yaitu

18
Al-Qardhawi, Fiqh Peradaban ‘Sunnah sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan, h. 193

10
sahabat sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits, dan adapula yang disebut “Al-
Muqillun” yaitu para sahabat Nabi yang tidak banyak meriwayatkan hadits. Adapun jumlah
hadits yang diriwayatkan dari beliau adalah 5374 Hadits, dan terdapat sekitar 800 sahabat dan
Tabiin yang meriwayatkan hadits dari beliau. Kitab ini merupakan karya Imam Abu
‘Abdillah Muhammad bin Isma’il al-Bukhari yang wafat tahun 256 H. Imam al-Bukhari
adalah orang yang pertama kali menyusun dan membukukan hadith dengan hanya mengambil
hadith yang sahih saja, dan mengesampingkan hadits yang doif. Kemudian, ia belajar hadits
dari Muhammad ibn dilahirkan di Naisabur pada tahun 206 H. Imam Muslim meninggalkan
karya tulis yang tidak sedikit jumlahnya, di antaranya : • Al-Jami’ al-Sahih (Sahih
Muslim) •Al-Musnad al Kabir (kitab yang menerangkan nama-nama para perawi hadith) •
Kitab al-Asma’ wa al-Kuna •Kitab al-‘Ilal • Kitab al-Aqran •Kitab Su’alatihi Ahmad
b. Hambal • Kitab al-Intifa’ bi Uhub al-Siba’ • Kitab al-Muhadramin Diriwayatkan dari
Ahmad b. Salamah, ia berkata, “Saya menulis bersama Muslim untuk menyusun kitab
Sahihnya selama 15 tahun.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III, (Cet. III; Jakarta: Balai Pustaka,
2005),

Louis Ma’luf, Al-Munjid Fii Al-Lugah wal A’lam (Cet. XXXIII; Beirut: Dar AlMasyriq, 1992)

Imam al-Bukhari(2013). Sahih al-Bukhari: The Early Years of Islam. Diterjemahkan oleh Muhammad Asad (edisi
ke-Cetak ulang). The Other Press.

Menurut Syuhudi Isma’il, Pengertian ini dianut oleh mayoritas ulama hadis semisal Ibn Shalah, Ibn Katsir, Al-
Suyuthi dan Al-Sakhawy. Syhuhudi Isma’il, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis: Telaah Kritis dan Tinjauan dengan
Pendekatan Sejarah (Cet. II; Jakarta: Bulan Bintang,1995)

Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis (Cet. VIII; Semarang: Pustaka
Rizki Putra, 2001

Ahmad bin ‘Ali bin Hajar Al-AsqalanI, Al-Ishabah Fii Tamyizi Al-Sahabah, Juz. I, (Mesir: Al-Maktabah Al-
Taufiqiyah, t.th)

Ibid.,

Wahbah Al-Zuhaili, Ushul Fiqh Al-Islami, Juz II (Cet. III; Surya: Dar Al-Fikr, 2000)

Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, op. cit.,

7 Sahabat Nabi yang paling banyak meriwayatkan hadits - Putra Kapuas

7 Sahabat Paling Banyak Meriwayatkan Hadits Nabi, Ada yang Ingat hingga 5.374 Hadits : Okezone Muslim

Nur al-Din ‘Atar, Manhaj al-Naqd fi ‘Ulum al-Hadith (Beirut: Dar al-Fikr al-Mu’asir, 1997)

Abu al-‘Abbas Sihab al-Din Ahmad al-Qastalani, Irsad al-Sari li Sarh Sahih al-Bukhari (Beirut: Dar al-Fikr, 1990),

Imam Muslim, dalam: http://mediabilhikmah.multiply.com/journal (19 Januari 2009).


Al-Suyuti, Sunan al-Nas‟i bi al-Syarh (Beirut: Dar al-Fikr, tt), ba‟.

11
Anjuran Menutup Wadah Makanan Dan Minuman - Manhaj Salaf (dakwahmanhajsalaf.com)

Al-Qardhawi, Fiqh Peradaban ‘Sunnah sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan,

12

Anda mungkin juga menyukai