Dosen Pembimbing:
Oleh Kelompok
Dian Taufikul Khofid (21701051118)
Adib Lazwar (21701051119)
Afif Lazwar (21701051120)
Doni Setyawan (21701051128)
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Cover...................................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
Latar Belakang....................................................................................... 1
Rumusan Masalah.................................................................................. 1
Tujuan Penulisan.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................... 3
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 12
3.2 Saran................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 13
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
episode yang memuat pelajaran hidup, konsep memahaminya, dan
bagaimana cara berinteraksi dengannya.
Kita harus merenungi pembicaraan al-Qur’an tentang kisah-
kisahnya supaya renungan ini menjadi pengantar bagi pembicaraan kita
tentang kisah orang-orang dahulu dalam al-Qur’an dan sebagai pengantar
bagi interaksi kita dengan kisah-kisah itu. Menurut bahasa kisah artinya
cerita, berita atau keadaan. Sedangkan menurut istilah ialah kisah-kisah
dalam al-Qur’an tentang para Nabi dan Rasul, serta peristiwa yang terjadi
pada masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang.
Disi dapat disimpulkan bahwa sirah nabawiyah yaitu sejarah
perjalanan seorang manusia sebelum dia dijadikan seseorang yang plaing
mulia yaitu seorang Nabi yang di jadikan panutan dan suritauladan bagi
umatnya, baik sebelum ia menjadi rasul ataupun sesudah menjadi rasul.
4
surat Ali Imran, perang Hunain dan Tabuk pada surah Taubah,
perang Ahzab dalam surah al- Ahzab, hijrah nabi, Isra Mi’raj dan
lain-lain.
Maka dalam hal ini sirah yang di maksud tidak hanya pada sejarah
kehidupan nabi Muhammad SAW, ttetapi juga perjalanan hidup dari
nabi- nabi ,sahabat, dan pejuang Islam lainnya yang memiliki nilai-
nilai pendidikan karakter.
5
c. Sejarah kehidupan para ilmuan Islam yang ikut
memperjuangkan dan meninggikan agama Islam dengan
kedalaman berbagai ilmu pengetahuan.
Setelah Islam semakin berkembang dan kuat, kemudian di
iringi dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang luar biasa.
Siapa yang tidak kenal dengan ilmuan-ilmuan Islam seperti
Jabir bin Hayyan, Ibnu sina, Imam Ghazali dan lain-lain,
merupakan ilmuan Islam yang memiliki kepribadian sangat baik
dan patut untuk di tedani.
6
sebagai salah satu profesi yang diwarisinya dari nabi-nabi besar
pendahulunya, di mana profesi unik ini umumnya dijalani oleh bangsa-
bangsa Arab terdahulu di tengah padang pasir nan luas, di bawah langit
yang bersih, dan bintang-bintang yang gemerlapan pada malam hari, serta
sinar matahari yang menerpa pada pagi hari.
Fenomena-fenomena yang dahsyat pada pergerakan alam semesta
ini, kesemuanya itu secara seksama kiranya telah memberikan warning
yang fantastis pada diri Muhammad SAW, maka dia-pun terpesona,
termenung dan memikirkan serta merenungkan fenomena keajaiban alam
semesta karya sang maha pencipta.
2. Muhammad SAW Mengelola Bisnis (Perdagangan):
Pemuda Muhammad kemudian menekuni profesi baru yang lebih
menantang sejalan dengan perkembangan usianya yaitu terjun ke dunia
wirausaha, Muhammad diusianya masih sangat beliau sekitar 9 atau 10
tahun ia mendampingi pamannya Abu Thalib dalam perjalanan bisnis
international ke negeri Syam (sekarang Damaskus – Syria). Dan di dalam
perjalanan membawa berbagai produk perdagangan tersebut, mereka
dicegat oleh seorang pendeta masehi disebut Pendeta Bahira yang melihat
tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad, lalu sang pendeta
menyarankan kepada paman nabi agar segera membanya pulang ke
Makkah karena khawatir akan ketahuan sama bangsa Rum dan
membunuhnya.
Perjalanan bisnis yang berkesan ini telah memberikan nilai dan
pelajaran yang sangat besar kepada pribadi Muhammad, dia telah belajar
arti kesabaran, menanggung kesusahan dan tanggung jawab, dan mulai
membuka matanya terhadap bangsa dan masyarakat-masyarakat lain yang
sangat jauh berbeda dari bangsa dan masyarakatnya. Dan dalam perjalanan
pergi - pulang mereka melewati reruntuhan kota-kota kuno yang
belakangan diketahui bahwa itu adalah reruntuhan kota-kota dari bangsa
Tsamud, Madyan, dan Wadil Quraa yang telah ia didengarkan berita-berita
mereka.
7
Sepulang dari perdagangan jauh di Syam, nabi Muhammad tidak
pernah meninggalkan aktifitas bisnis lagi. Beliau menggelar perdagangan
di pasar-pasar Makkah dan yang terjangkau disekitarnya, seperti Pasar
Okaz, Majenah, dan Pasar zil-Majaz, tetapi nabi tidak memberikan
perhatian sepenuhnya kepada urusan bisnis tersebut, ia cukupkan sekedar
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja. Muhammad setiap bertambah
usianya semakin berkembang pemikiran dan nalarnya, maka Beliau pun
mempergunakan sebagian besar waktu-waktunya untuk merenungkan
keagungan alam semesta ini.
3. Muhammad SAW Berkarir Militer
Muhammad bergabung bersama dengan tentara Makkah membela
negerinya yang tercinta di Perang Fujjar, yaitu peperangan antara bangsa
Quraisy dan Hawazan yang berlangsung selama 4 tahun. Awal sengketa
bersenjata itu terjadi ketika an-Nu’man bin al-Mundzir mengadakan
pemilihan umum untuk jabatan ketua delegasi misi perdagangan dari al-
Hira ke Pasar Okaz, maka muncullah dua calon kuat yang saling
berkompetisi terdiri dari: Al-Barradh al-Kattani (Quraisy) dan Orwah al-
Hawani (Hawazan).
Lalu an-Nu’man menetapkan atas kemenangan Orwah, namun al-
Barradh tidak bisa menerima kekalahannya dan membunuh Orwah, maka
terjadilah pertumpahan darah di antara kedua kubu yang bertikai tersebut,
dan kejadiannya pada bulan-bulan haram maka bangsa Quraisy
menghentikan serangannya dan berjanji menyerangnya kembali tahun
depan. Dan peperangan itu berlansung selama empat tahun di Okaz,
kemudian berhenti dengan perjajian damai di antara kedua kubu bertikai
dengan resolusi bahwa bangsa Quraisy harus membayar “diat” atas semua
kerugian jiwa bagi pihak Hawazan, yang melebihi kerugian jiwa yang
diderita bangsa Quraisy, yaitu sebanyak 20 jiwa. Perang tersebut
dinamakan “Fujjar” karena peristiwanya terjadi pada bulan-bulan haram
dan merupakan petaka keempat yang pernah terjadi dalam sejarah kota
Makkah.
8
4. Muhammad SAW Mengikuti KTT Quraisy (Perjanjian Fudhul)
Pemuda Muhammad disamping aktif membela bangsanya di
medang perang, dia juga berpartisipasi dalam mengusahakan keamanan
dan perdamaian di dalam negerinya. Maka ia pun berpartisfasi dalam
Perjanjian Fudhul (Solidaritas) yang digelar oleh bangsa Quraisy, karena
keperihatinan atas kondisi menimpa bangsanya yang semakin waktu kian
terpuruk, lemah, dan kacau balau yang membuat kabilah-kabilah Arab lain
mudah menguasai dan menyerangnya kapan saja termasuk di bulan-bulan
haram.
Padahal sebelumnya mereka adalah bangsa yang sangat besar,
kuat, disegani, dan berkuasa. Maka az-Zubair bin Abdul Mutthalib
mengambil inisiatif menggelar Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Bangsa
Quraisy, yaitu mengundang tokoh-tokoh penting Quraisy untuk konsoliasi
national sehingga menghasilkan suatu resolusi “Perjanjian Fudhul”
(Solidaritas); yang intinya menjaga ketenteraman bangsa Quraisy dari
berbagai gangguan baik intern maupun ancaman dari luar;
mempertahankan kehormatan bangsa Quraisy dari musuh-musuhnya, dan
dalam kondisi apapun.
9
Nabi, dimana hal ini dapat membantu memahami makna ayat dan
hadits serta menyimpulkan hukum dari keduanya.
2. Bekal bagi para du’at dan pejuang Islam. Dengan belajar sirah
mereka akan memiliki tekad dan motivasi yang kuat,karena mereka
memiliki teladan dan pendahulu yang telah mempersembahkan
juhud (pengorbanan) yang besar berupa tetesan darah untuk
menjayakan Islam. Dengan belajar sirah pula para da’i makin tahu
betapa mahalnya hidayah pada Agama ini dan betapa mulianya
orang-orang berdawah dan berjihad memperjuangkannya.
3. Sirah nabawiyah sendiri merupakan salah satu mu’jizat dan tanda
kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibn
Hazmrahimahullah berkata, “Bagi yang mengkaji dengan seksama
Sirah nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang agung ini
akan membenarkan dan mempersaksikan bahwa beliau adalah
benar-benar Rasul Allah. Andaikan beliau tidak memiliki mu’jizat
selain sirahnya, maka sudah cukup. (Al-Fashlu fil Milal wan
Nihal).
4. Mengetahui jalan ideal menjayakan Islam seperti yang ditempuh
oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau diutus pada saat
manusia berada dalam kondisi kehidupan yang paling buruk.
Bahkan lebih buruk dibanding kondisi ummat-ummat para Nabi
selain beliau. Dengan belajar sirah kita mengetahui bgaimana
beliau memulai da’wah, bgaimana berpindah dari satu marhalah
(fase) ke marhalah berikutnya. Hingga Allah sempurnakan Dien
ini, dan Allah sempurnakan nikmat-Nya kepada kaum Muslimin.
5. Mengenali faktor-faktor yang menjadikan para sahabat
radhiyallahu ‘anhum layak dan pantas memimpin ummat manusia.
Dengan belajar sirah kita dapat mengetahui pula bagaimana
mereka ditarbiyah (dibina dan dikader) oleh nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini dapat menumbuhkan
kecintaan terhadap mereka, menumbuhkan semangat mengikuti
10
metode mereka,dan menapaktilasi jalan mereka.
6. Belajar sirah dapat menumbuhkan dan meningkatkan kecintaan
kepada Nabi dan para sahabat. Karena seolah-olah mereka hadir di
tengah-tengah kita, dan kita berada di tengah-tengah mereka. Kita
bahagia dengan kebahagiaan bersama bahagia mereka, menangis
bersama tangisan mereka, dan bahagia atas kemenangan mereka.
Karena tidak dapat dipungkiri, kebersamaan yang lama suka dan
duka termasuk faktor penguat ikatan cinta dan persaudaraan. Inilah
berkahnya belajar sirah nabawiyah yang mulia. Ia termasuk salah
satu simpul iman. Dimana tidak akan sempurna iman seorang
hamba dia mencintai Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam
melebihi cintanya pada orang tuanya, anaknya, dan seluruh
manusia.
7. Belajar Sirah Nabawiyah merupakan kenikmatan ruhiyah dan gizi
bagi hati yang suci.
8. Belajar sirah membantu setiap Muslim untuk mengetahui
kebanyakan hukum-hukum fiqih, nilai-nilai pendidikan (durus
tarbawiyah), siyasah syar’iyyah, dan sebagainya. Seorang
pemimpin sangat butuh belajar dari sirah tentang bagaimana Nabi
memimpin. Demikian pula dengan seorang prajurit,dari sirah dapat
belajar menjadi prajurit yang benar. Apa lagi para da’i dan
murabbi.Mereka sangat butuh belajar dari sirah bagaimana da’wah
dan tarbiyah dijalankan.
9. Mengenali kemuliaan (syaraf) nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam, dan bagaimana beliau dijaga oleh Allah ‘Azza Wa Jalla
dari gangguan manusia. Bagaimana Malaikat turun berperang
bersama beliau pada perang Badar, Ahzab (Khandaq), dan Hunain.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sirah nabawiyah berasal dari bahasa arab saara-yasiiru yang
berarti perjalanan, dan kata nabawiyah yang berarti nabi. Sirah nabawiyah
berarti sejarah perjalanan Rasulillah SAW. Baik sebelum diangkat menjadi
rasul maupun setelah diangkat menjadi rasul, serta suatu kondisi yang
melingkupinya.
Macam-macam sirah nabawiyah: Pertama, Kisah Anbiya’ yakni
kisah yang mengandung dakwah mereka kepada kaummnya, mukjizat-
mukjizat yang memperkuat dakwahnya. Kedua, Kisah yang berkaitan
dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lalu dan orang-orang
yang tidak dipastikan kenabiannya.Ketiga, kisah yang berhubungan
dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa rasulullah.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam
pembahasan masih terdapat kekurangan baik dari substansi materi maupun
contoh dari setiap materi yang dibahas. Dalam penulisan makalah ini juga
masih terdapat kekurangan lain, oleh karena itu saran dan kritik sangat
penulis butuhkan dalam memperbaiki makalah berikutnya. Semoga
makalah ini bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk
pembaca.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.tongkronganislami.net/nasab-kelahiran-dan-pekerjaan-nabi-
muhammad-saw/Diakses pada hari minggu, 29 maret 2020 pukul 15.30
http://www.sirahnabawiyah.com/faedah-atau-manfaat-belajar-sirah-
nabawiyah/Diakses pada hari minggu, 29 maret 2020 pukul 15.45
http://lbh3.wordpress.com/sirah-nabawiyah/pentingnya-sirah-nabawiyah-untuk-
memahami-islam/Diakses pada hari minggu, 29 maret 2020 pukul 16.00
13