DOSEN PENGAMPU
Dr. Iskandar, M.Ag
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
MOH. ARIEF SAH - 2020100046
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAMARINDA
TAHUN 2020
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan kesehatan
serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul :
“Otentisitas Alquran: Karakteristik Mushaf Usmani”, ini dengan baik.
Teriring shalawat dan salam keharibaan pangkuan Nabi Muhammad saw,
semoga kita semua mendapat syafa’atnya kelak di hari akhir nanti.
Terima kasih penulis sampaikan terutama kepada dosen pengampu Dr.
Iskandar, M.Ag yang membimbing sekaligus memberikan pengetahuan kepada
kami dan tak lupa kepada teman-teman yang telah mendukung serta memberikan
saran hingga makalah ini dapat diselesaikan.
Kelompok 07
ii
DAFTAR ISI
Halaman sampul........................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
Daftar Pustaka.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Psikologi sebagai suatu ilmu pengetahuan...................................................3
B. Cabang-cabang ilmu psikologi (the branches of psychology).....................6
1. Cabang kajian ilmu psikologi.................................................................6
a. Psikologi metafisika.........................................................................6
b. Psikologi empiris..............................................................................8
2. Pendekatan-pendekatan Psikologi (the approaches of psychology)....11
a. Pendekatan prilaku (Behavioural approach).................................11
b. Pendekatan psikodinamika (Psicodinamic approach)...................12
c. Pendekatan humanis (Humanistic approach)................................13
d. Pendekatan kognitif (Cognitive approach)....................................13
e. Pendekatan social (Social approach).............................................14
f. Pendekatan biologi evolusi (Evolutionary biological approach). .14
C. Implikasi psikologi di ruangan kelas..........................................................17
1. Mengajar adalah hal yang kompleks dan murid sangat bervariasi.......17
2. Cara mengajar yang efektif..................................................................19
BAB III PENUTUP................................................................................................22
A. KESIMPULAN..........................................................................................22
B. SARAN......................................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini yang katanya zaman modern atau zaman yang sudah
maju, sehingga hal-hal yang berbau klasik atau lama sepertinya sudah jarang
diperhatikan. Bahkan terkesan sepertinya harus dihilangkan dan dilupakan. Karena
katanya sudah tidak sesuai dengan zamannya lagi. Begitu juga dengan kitab suci kita
yaitu Al-qur’an karim yang oleh banyak pihak mulai dan sudah diganggu ke-
autentikannya dari segi manapun, termasuk juga dari segi tulisannya dan perbedaan
antara tulisan yang satu dengan tulisan yang lain. Dan hal ini merupakan hal yang
sangat mengganggu dan meresahkan di kalangan umat Islam.
Dalam banyak penelitan mereka, para orientalis menyebarkan berbagai syubhat
batil seputar Al-Quran. Seorang orientalis bernama Noeldeke dalam bukunya, Tarikh
Al-Quran, menolak keabsahan huruf-huruf pembuka dalam banyak surat Al-Quran
dengan klaim bahwa itu hanyalah simbol-simbol dalam beberapa teks mushaf yang
ada pada kaum muslimin generasi awal dulu, seperti yang ada pada teks mushhaf
Utsmani. Ia berkata bahwa huruf mim adalah simbol untuk mushhaf al-Mughirah,
huruf Ha adalah simbol untuk mushhaf Abu Hurairah. Nun untuk mushhaf Utsman.
Menurutnya, simbol-simbol itu secara tidak sengaja dibiarkan pada mushhaf-mushhaf
tersebut sehingga akhirnya terus melekat pada mushhaf Al-Quran dan menjadi bagian
dari Al-Quran hingga kini. Berkaitan dengan sumber penulisan Al-Quran, kaum
orientalis menuduh bahwa isi Al-Quran berasal dari ajaran Nasrani, seperti tuduhan
Brockelmann. Sedangkan Goldziher menuduhnya berasal dari ajaran Yahudi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengertian rasm menurut etimologi dan terminology ?
2. Bagaimana penetapan rasm al Qur’an ?
3. Bagaimana pandangan ulama dan problematika mengenai rasm al Qur’an ?
4
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memahami pengertian rasm menurut etimologi dan terminologi.
2. Untuk memahami penetapan rasm al Qur’an.
3. Untuk memahami pandangan ulama dan problematika mengenai rasm al
Qur’an.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Rasm Al-Qur’an Menurut etimologi dan terminology
Rasm ( )الرسمartinya ( )اال ثرatau bekas, peninggalan. Kata lain yang sama artinya
adalah : (طر( )الزبر( )الكتابة( )الخطUUرقم( )السUU )الdan ()الرشم semuanya berarti tulisan.
Dengan demikian bahwa seorang penulis yang telah menggoreskan penanya, maka ia
akan meninggalkan bekas pada tulisan itu.
Didalam rasm Alqur’an terdapat aturan yang telah dibuat oleh para ulama
diantaranya:
1. Membuang Huruf ()حذف الحرف
Macam-macam hazf, hazf terbagi tiga:
a. Hazf isyarah yaitu membuang huruf dengan tujuan mengisyaratkan adanya
bacaan lain. Contoh ( )اسرى تفدوهمlafaz ( )اسرىditulis demikian karena bacaan
lain terdapat perbedaan yaitu bacaannya imam hamzah yang membaca ()اسرى
begitu juga dengan lafaz ( )تفدوهمditulis demikian karena ada bacaan lain (
)تفدوهمyaitu bacaan ibnu katsir.
b. Hazf iktisar yaitu membuang huruf denga tujuan meringkas tulisan seperti
membuang alif dari setiap jama’ muzakkar salim atau semisalnya jika setelah
alif bukan hamzah atau tasdid. Contoh ()الحفظون( )العلمين.
c. Hazf iqtisar yaitu membuang huruf pada kalimat tertentu saja, contoh
membuang alif pada lafaz (U)المعيد yang terletak pada surat al-anfal ayat 42,
sedangkan ( )الميعادselain ditempat tersebut ditulis dengan alif.
Didalam rasm usmani huruf yang dibuang ada 5 huruf:
1. Membuang alif
a. Jama’ muzakkar salim ada 3 keadaan
1) Membuang alif
Syarat membuang alif diantaranya lafaz tidak berulang dua kali
didalam al-qur’an. Kemudian setelah alif tidak terdapat tasdid atau
hamzah:
6
Contoh: ( )بالكفرين()الفسقين()الورثون()خلدون()صدقينdan lain-lain.
Menurut abu Daud membuang alif juga berlaku pada lafaz-lafaz yang
tidak berulang dalam Al-qur’an, seperti :
( )وردون()كلحون()سفلين()الغفرين()الفتحينdan lain-lain
2) Menetapkan Alif
Jika setelah alif ada tasdid seperti: ()الضالون()الصافون()الضالين
3) Menetapkan Alif lebih masyhur
Jika setelah alif ada hamzah maka menetapkan alif lebih masyhur, seperti :
()قائلون()القائمين()خائفين.
b. Jama’ Muannas salim
Alif pada muannas salim mempunyai dua permasalahan;
1) Yang mempunyai satu alif seperti: ()واولت()ظلمت()بينت
2) Yang mempunyai dua alif seperti: ()وجلتكم()قنتت()حفظت
c. Jama’ muannas salim yang mengikuti wazan الينUUU فعdan الونUUU فع dan
mufradnya ikut wazan فعا لcontohnya : ()سمعون()طوفون()قومين.
d. Jama’ Manqush
Setiap isim yang pada akhirnya Ya lazimah dan sebelumnya kasrah
menurut Abu daud alif dihapuskan selain pada surat ashaffat : الغاوينdan
الغاوون
2. Tambahan Huruf ()زيادةالحرف
Pada bagian ini ziadah huruf terbagi menjadi 3 permasalahan:
a. Ziadah Alif
Pada bagian ini akan menghadapi 4 masalah pokok :
1) Ziadah alif sesuadh waw jama’ contoh: ()والتفسدوا()فاسعوا()اعدلوا
2) Ziadah alif sesudah waw jama’ mufrad contoh: ()اشكوابثى()ماتتلوا()لن تدعوا
3) Ziadah alif yang tidak terletak sesudah waw jama’ atau waw mufrad
contoh ()والوضعوا()الاذبحنة()مائة مائتين
4) Ziadah alif sesudah lafaz لؤالmenjadi لؤلؤا
7
b. Ziadah Ya
Pembahasan ini memiliki beberapa karakter :
1) Sebelum ya ziadah, hamzah yang berharakat kasrah dan tidak didahului
Alif contoh ()افائين()ومالئه()من نباءى.
2) Sebelum ya ziadah hamzah yang berharakat kasrah dan didahului alif
contoh: ()اناءى اليل()وايتاءى ذىالقربى()من تل قاءى.
c. Ziadah Waw
Para ulama perawi rasm usmani empat kalimat berikut ada ziadah waw: (
)اوالء()اولت()الوا()اولي.
8
4. Penggantian Huruf ()ابدل الحرف
a. Penulisan alif yang berasal dari ya
Yang dimaksud disini adalah alif yang menjadi lam kalimah seperti طغى
dan تىUU فdari mana mengetahui alif berasal dari isim tasniya, misalnya تىUUف
menjadi فتيان
Contoh lain adalah: ياسفى asalnyaيويلتي يااسفىasalnyaياويلتى
b. Alif yang berasal dari ya musyabbah yaitu alif ta’nis
Hal ini dapat diketahui dari wazan berikut :
فعالىSeperti كسالى
فعلىSeperti مرضى
فعلىseperti قربى
c. Penulisan alif yang tidak diketahui asalnya, alif ditulis dengan ya
misalnya: ()حتى( )متى.
9
()عن منdidalam alqur’anويصرفه عن من يشاء
( )عن ماdidalam alqur’anفلما عتوا عن ما نهوا عنه
( )ان ماdidalam alqur’an وانّما نرينك بعض الذى نعدهم
Dan lainnya.
10
Ilmu ini didefinisikan sebagai ilmu untuk mengetahui segi-segi perbedaan antara
Rasm usmani dan untuk mengetahui segi-segi perbedaan antara rasm usmani dan
kaidah-kaidah rasm istilahi (rasm yang biasa selalu memperhatikan kecocokan
antara tulisan dan ucapan) sebagai berikut contoh antara rasm usmani dengan
rasm istilahi.
Dalam rasm usmani lafaz ( )اليستوونditulis ()اليستون
Lafaz ( )الصالةditulis ()الصلوة
Lafaz ( )الزكاةditulis ()الزكوة
Lafaz ( )الحياةditulis ()الحيوة
Dengan demikian perlu kita amati adalah bahwa rasm atau tulisan Al-qur’an
yang telah dipergunakan pada masa sahabat usman mempunyai beberapa nilai
diantaranya :
1. Rasm usmani memberikan kontribusi yang sangat besar karena rasm usmani
merupakan sejarah dan kebudayaan arab masa lalu.
2. Dengan adanya rasm usmani maka erat sekali persamaan kita saat ini dengan
para sahabat yang hidup pada kurun abad pertama hijriyah.
3. Salah satu syarat bacaan yang diterima qiraat qur’an dari berbagai versi
bacaan adalah jika sesuai dengan rasm usmani
4. Terjaganya kemurnian Alqur’an.
11
menulis mushaf, maka hendaknya di tulis dengan lisan Quraisy karena
dengan lisan itu Al-Qur’an turun.1
b. Sebagian besar Ulama berpendapat bahwa Rasm Utsmani bukan tauqifi,
tetapi merupakan kesepakatan cara penulisan (ishtilahi) yang di setujui
Utsman dan diterima ummat, sehingga wajib di ikuti dan ditaati siapapun
ketika menulis Al-Qur`an.2 Banyak Ulama terkemuka menyatakan
perlunya konsistensi menggunakan Rasm Utsmani. Asyhab berkata ketika
ditanya tentang penulisan Al-qur`an, apkah perlu menulisnya seperti yang
di pakai banyak orang sekarang, Malik menjawab, “Aku tidak berpendapat
demikian. Seseorang hendaklah menulisnya sesuai dengan tulisan
pertama.”3 Imam Ahmad bin Hanbal pernah berkata4 :
تحرم مخالفة خط مصحف عثمان فى واو او الف او ياء اوغيرذالك
Artinya : “Haram hukumnya menyalahi khot Utsmani dalam soal wawu,
alif, ya` atau huruf lainnya.”
c. Sebagian dari mereka berpendapat bahwa Rasm Utsmani bukanlah tauqifi.
Tidak ada halangan untuk menyalahinya tatkala suatu generasi sepakat
menggunakan cara untuk menuliskan Al-qur’an yang berlainan dengan
Rasm Utsmani.5 Berkaitan dengan ketiga pendapat diatas, Al-Qattan
memilih pendapat yang kedua karena lebih memungkinkan untuk
memelihara Al-qur’an dari perubahan dan penggantian hurufnya.
Seandainya setiap masa diperbolehkan menulis Al-qur’an sesuai dengan
trend tulisan pada masanya, perubahan tulisan Al-qur’an terbuka lebar
pada setiap masa. Padahal, setiap kurun waktu memiliki trend tulisan yang
berbeda-beda. Al-qattan menegaskan bahwa perbedaan Khot pada
mushaf-mushaf yang ada merupakan hal lain. Yang pertama berkaitan
1
S. M. Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an (Pustaka Al-Kautsar, 2018), hal. 215.
2
Al-Qaththan, hal. 216.
3
J. Nasrudin, Kaidah Ilmu Tafsir Al Quran Praktis (Deepublish, 2017), hal. 114.
4
Az-Zarqani Muhammad Abdul ‘Adzim, Manahilul ‘Irfan Fi ‘Ulumil Qur’An (Beirut: Darul
Fikr, 1998), hal. 312.
5
Anwar Rosihon, Pengantar Ulumul Quran (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2018), hal. 55.
12
dengan huruf , sedangkan yang kedua berkaitan dengan cara penulisan
huruf. Untuk memperkuat pendapatnya, Al-qattan mengutip ucapan Al-
Baihaqi di dalam kitab Syu’b Al-Iman,”Siapa saja yang hendak menulis
mushaf hendaknya memperhatikan cara mereka yang pertama kali
menulisnya. Janganlah berbeda dengannya tidak boleh mengubah
sedikitpun apa-apa yang telah mereka tulis karena mereka lebih banyak
pengetahuannya, ucapan dan kebenarannya lebih dipercaya serta
memegang amanah daripada kita. Jangan ada diantara kita yang merasa
dapat menyamai mereka.
13
abu musa al- asy’ary. Dengan demikian mushaf ubay 116 surat, atau 115 surat
karena beliau menjadikan surat alfil dan surat al-quraisy jadi satu. Surat yang
mereka dakwakan itu adalah6
ونستغفرك ونثنى عليك وال نكفرك ونخلع من يفجركUاللهم انا نستعينك
Artinya: “Wahai Tuhan kami, bahwasanya kami memohon pertolongan
kepadaMu dan memohon ampunan kepada Mu dan kami menyanjung akan
diriMu dan tiada kami mengingkarMu dan kami tinggalkan orang yang
berlaku curang kepada-Mu”.
ولك نصلي ونسجد واليك نسعى ونحفد نرجو رحمتك ونخشى عذابك ان عذابك بالكفار ملحقUاللهم اياك نعبد
Artinya: “Wahai Tuhan kami, kami menyembahMu dan karena Engkau kami
bersembahyang dan sujud dan kepada engakau kami berjalan bergegas.
Kami mengharap rahmat Engkau kami takut azabMu. Bahwasanya azab Mu
menimpa orang-orang kafir”.
6
T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an/Tafsir (Bulan Bintang,
1994), hal. 105.
14
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dari penjelasan dan pembahasan singkat diatas, maka penulis dapat
menyimpulkan :
B. Saran
15