Anda di halaman 1dari 10

MODEL PENELITIAN

TASAWUF

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8


1. FITRAH A. NASUTION
2. M. NUR ARIF
3. ROFI AFFAN ALAWI
TAHAP
PEMBAHASAN
PENGERTIAN

MODEL – MODEL
PENELITIAN
PENGERTIAN TASAWUF
Dari segi kebahasaan (linguistic) terdapat sejumlah kata atau istilah
yang dihubungkan orang dengan tasawuf. Harun Nasution misalnya
menyebutkan lima istilah yang berhubungan dengan tasawuf, yaitu al-
suffah (ahl al-suffah) yaitu orang yang ikut pindah dengan nabi dari
Makkah ke Madinah, saf, yaitu barisan yang dijumpai dalam
pelaksanaan shalat berjama’ah, sufi, yaitu bersih dan
suci, sophos (bahasa Yunani: hikmah), dan suf(kain wol kasar).

Jika kita perhatikan, tampak kelima istilah tersebut bertemakan


tentang sifat-sifat dan keadaan yang terpuji, kesederhanaan dan
kedekatan dengan tuhan. Dengan demikian dari segi kebahasaan tasawuf
menggambarkan keadaan yang selalu berorientasi kepada kesucian jiwa,
mengutamakan panggilan allah, berpola hidup sederhana,
mengutamakan kebenaran, dan rela berkorban demi tujuan yang mulia.
MODEL – MODEL
PENELITIAN TASAWUF
1. MODEL
2. MODEL
SAYYED HUSEIN
MUSTAFA ZABRI
NASR

3. MODEL
KAUTSAR
AZHARI NOOR

4. MODEL HARUN 5. MODEL A.J.


NASUTION ARBERRY
1. MODEL SAYYED HUSEIN
NASR
Sayyed Husein Nasr seorang ilmuwan Muslim amat produktif
dalam melahirkan berbagai karya ilmiah. Hasil penelitiannya di bidang
tasawuf dengan menggunakan pendekatan tematik, yaitu pendekatan
yang mencoba menyajikan ajaran tasawuf sesuai dengan tema-tema
tertentu. Diantaranya uraian tentang fungsi tasawuf, yaitu tasawuf dan
pengutuhan manusia. Di dalamnya dinyatakan bahwa tasawuf
merupakan sarana untuk menjalin hubungan yang intens dengan Tuhan
dalam upaya mencapai keutuhan manusia.
Model penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
pendeakatan tematik yang berdasarkan pada studi kritis terhadap
ajaran tasawuf yang pernah berkembang dalam sejarah.
2. MODEL MUSTAFA ZABRI

Mutafa Zahri memusatkan perhatiannya terhadap tasawuf


dengan menulis buku berjudul “kunci memahami ilmu
tasawuf”. Penelitiannya bersifat ekploratif, yakni menggali
ajaran tasawuf dari berbagai literatur ilmu tasawuf. Ia
menekankan pada ajaran yang terdapat dalam tasawuf
berdasarkan literatur yang ditulis oleh para ulama terdahulu
serta dengan mencari sandaran pada al-qur’an dan hadits. Ia
menyajikan tentang kerohanian yang di dalamnya dimuat
tentang contoh kehidupan nabi, kunci mengenal Allah, sendi
kekuatan batin, fungsi kerohanian dalam menenteramkan
batin, serta tarekat dan fungsinya. Ia juga menjelaskan
tentang bagaimana hakikat tasawuf, ajaran makrifat, do’a,
dzikir dan makna lailaha illa Allah.
3. MODEL KAUTSAR AZHARI NOOR

Kautsar Azhari Noor memusatkan perhatiannya pada


penelitian tasawuf dalam rangka disertasinya. Judul
bukunya adalah wahdat al-wujud dalam perdebatan
dengan studi dengan tokoh dan pahamnya yang khas, Ibn
Arabi dengan pahamnya wahdat al- wujud. Paham ini
timbul dari paham bahwa Allah sebagaimana yang
diterangkan dalam uraian tentang hulul, ingin melihat
diri-Nya di luar diri-Nya. Oleh karena itu, dijadikan-Nya
alam ini. maka alam ini merupakan cermin bagi Allah.
Dikala Ia ingin melihat dirinya, ia melihat kepada alam.
4. MODEL HARUN NASUTION
Penelitian yang dilakukan Harun Nasution pada
bidang tasawuf  ini mengambil pendekatan tematik,
yakni penyajian ajaran tasawuf disajikan dalam tema
jalan untuk dekat pada Tuhan, zuhud, dan station-
station lain.  Pendekatan tematik dinilai lebih menarik
karena langsung menuju persoalan
tasawuf dibandingkan dengan pendekatan yang
bersifat tokoh. Penelitiannya itu sepenuhnya bersifat
deskriptif eksploratif, yakni menggambarkan ajaran
sebagaimana adanya dengan mengemukakannya
sedemikian rupa, walau hanya dalan garis besarnya
saja.
5. MODEL A.J. ARBERRY
Arberry merupakan salah seorang peneliti barat kenamaan,
banyak melakukan studi keislaman, termasuk dalam penelitian
tasawuf. Dalam bukunya “pasang surut aliran tasawuf”,
Arberry mencoba menggunakan pendekatan kombinasi, yaitu
antara pendekatan tematik dengan pendekatan tokoh. Dengan
pendekatan tersebut ia coba kemukakan tentang firman Allah,
kehidupan nabi, para zahid, para sufi, para ahli teori tasawuf,
sruktur teori dan amalan tasawuf , tarikat sufi, teosofi dalam
aliran tasawuf serta runtuhnya aliran tasawuf.
Dari isi penelitiannya itu, tampak bahwa Arberry menggunakan
analisis kesejarahan, yakni berbagai tema tersebut dipahami
berdasarkan konteks sejaranya, dan tidak dilakukan proses
aktualisasi nilai atau mentranformasikan ajaran-ajaran tersebut
ke dalam makna kehidupan modern yang lebih luas.
THANK YO

Anda mungkin juga menyukai