Anda di halaman 1dari 15

KONSEPxPEMIKIRANxTASAWUFxFALSAFIx(ITTIHAD, HULULxDAN

WIHDATUL WUJUD)

Oleh:

Devi Umi Solehah


Magister S2 PendidikanxAgama Islam Reguler, Fakultas IlmuxTarbiyah dan
Keguruan, Universitas IslamxNegeri Sumatera UtaraxMedan
E-mail: deviumisolehah111@gmail.comw

Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. HaidarxPutra Daulay, MA
Dr. ZainixDahlan, M.Pd.I

Abstrak
Konsep ajaran Tasawuf yang dikenal Tasawuf Falsafi yaitu mengenal Allah
dengan sebenarnya dengan menggunakan akal sehingga pengenalan benar-benar
duduk tidak hanya mengenal Tuhanx(ma’rifatullah) tetapi lebih tinggi dari itu adalah
wihdatul wujud (bentuk kesatuan makhluk) yang pada hakikatnya kontradiksi dengan
syariah Islam. Sebutan bukan hanya itu, bisa juga dinamai dengan TasawufxFalsafi
merupakan tasawuf pemikiranxfilosofis bersifat multi. Tasawuf Falsafi merupakan
topik yang urgen untuk dikupas. Dalam tulisanxini fokus bahasan mengenai Defenisi
tasawufxfalsafi, latar belakang tasawufxfalsafi, Sejarah Perkembangan Tasawuf
Falsafi, Dedengkotxtasawuf falsafi, karakteristik tasawuf falsafi, dan fatwa pokok
tasawuf‫ء‬falsafi.
Kata kunci: Tasawuf Falsafi, Filsafat, Wahdatul Wujud, Ajaran Pokok

Abstract
Philosophical Sufismxis a conceptc of Sufism teachingcthat knows God (ma'rifat)
with a ratio of approachx(philosophy) to a higherxlevel, notxonly knowingxGod
(ma'rifatullah) butxhigher thanxthat is wihdatulxform (formxof unityxofcreatures). It
can alsoxbe saidxthat Falsafi Sufism is a Sufism that is rich inxphilosophical thought.
PhilosophicalfSufism is an interesting topic to discuss. In this paper, we will discuss

1
the formation and development of philosophical thought (Falsafi Sufism) which
consists of: the understandingp of philosophicalxSufism, the backgroundxof
philosophical Sufism, the historical developmentt of philosophicalxSufism, the
figures of philosophical Sufism, the characteristics of philosophical Sufism, and the
main teachings of philosophical Sufism.
Keywords: Philosophy of Sufism, Philosophy, Wihdatul Wujud, Basic Teachings

A. PENDAHULUAN
Umumnya Islam selalu menata kehidupan secara fisik dan psikis.
Pemahaman terhadap unsur kehidupan yang bersifat batiniyah pada gilirannya
melahirkan tasawuf. Elemen aksi tasawuf menyongsong hasrat yang cukup
tersohor berdasarkan Alquran dan hadis, demikian juga dipraktikkan Rasulullah
juga kaum sahabatnya. Bagian kehidupan tasawuf ini mendapat perhatian yang
cukup besar dari sumber ajaran Islam yaitu Alquran dan hadis, serta praktek
kehidupan Rasulullah saw. dan para sahabatnya. Beberapa kajian yang telah usai
dilakukan observation dapat membuat sebuh natijah Islam masuk, kemudian
berkembang di Nusantara dipelopori melului sufisme. Kabilah yang memiliki
kontribusi dan menyiarkan Islam yaitu orang-orang sufi yang identik dengan ilmu
yang ada pada diri mereka. Tasawuf Falsafi merupakan topik yang urgen untuk
dikupas. Dalam tulisanxini fokus bahasan mengenai Defenisi tasawufxfalsafi, latar
belakang tasawufxfalsafi, Sejarah Perkembangan Tasawuf Falsafi,
Dedengkotxtasawuf falsafi, karakteristik tasawuf falsafi, dan fatwa pokok tasawuf
‫ء‬falsafi.
Sejarah mendokumentasikan terdapat dua corak aliran sufistik yang
beredar dan tersiar di Nusantara berimpilikasi terhadap penyiaran Islam di
Nusantara termasuk tasawufxakhlaqi demikian juga tasawufxfalsafi. Corak kedua
ini banyak ditebarkan oleh sufi notabenenya seorang filsuf. TasawufxFalsafi
merupakan tasawuf yang mengkonsep ajarannya untuk mengenali Tuhannya.
Tasawuf Falsafi merupakan topik yang urgen untuk dikupas. Dalam tulisanxini
fokus bahasan mengenai Defenisi tasawufxfalsafi, latar belakang tasawufxfalsafi,

2
Sejarah Perkembangan Tasawuf Falsafi, Dedengkotxtasawuf falsafi, karakteristik
tasawuf falsafi, dan fatwa pokok tasawuf‫ء‬falsafi.

B. PEMBAHASAN
1. Pengertian TasawufxFalsafi
Lafazh tasawuf termasuk masdar dari fi’ilx(kata kerja) mengandung
makna beripindah yaitu dari lafaz safa berarti suci.1 Dalam aktivitasnya
seorang sufi menyucikan jiwanya maksudnya bertaubat dari ma’siat yang
telah dilakukan sehingga mudah dalam melakukan kethaatan kepada Allah
Subhanahu Wata’ala.2
Timbulnya ajaran tasawuf mula-mula selaras dengan Sejarah pada
pertengahan abad ke-8xM, seorang tokoh ahli devisi ilmiah namanya masyhur
yakni Jabir binxHayyan, orang Syiah begitu juga dengan masyarakat Kufah,
dalam kezuhudan terdapat aliran tersendiri yang dianut. Penabalan kata sufi
mula disebarkan daerahxKufah.3
Al Kattani menyatakan tasawuf dengan akhlak itu serupa, yakni
membuang semua kegiatan yang buruk dan memberbuat hal yang baik selaras
dengan syariat Islam.4 Tasawuf condong yang berkaitan perihal pikiran dan
hati, untuk bermunajat kepada Allah. Pemahaman lain akan sufisme
tampaknya lebih mencari pengetahuan akan kenyataan, pencerahan, atau
gnosis (ma’rifat).5 Sedangkan jalan untuk mencapai ma’rifat kepada Allah
swt dalam tasawuf disebut tarekat yang berarti jalan kethatan kepada Allah.6
Dengan demikian tarekat terhimpun dalam satu keterpaduan kegiatan tasawuf
rangka mengembangkanxsistem pendidikan identik masalah batiniah yang
1
A. Mustofa, Akhlak Tasawuf (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 202.
2
Harun Nasution, Filsafat dan Mistisime dalam Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1983), h. 74.
3
Ihsan Ilahi Dhahir, M. Abdul Haq Ansari, Antara Sufisme dan Syari’ah (Jakarta: Rajawali
Pers, 1990), h. 36.
M Oman, Menyoal Wahdatul Wujud (Bandung: Mizan, 1999), h. 20. Sejarah HitamTasawuf,
Latar Belakang Kesesatan Kaum Sufi, terj. Fadhli Bahr (Jakarta Timur: Darul Falah, 1986), h. 41.
4
Syaikh Abdul Hafizh, Tasawuf Dalam Pandangan Ulama Salaf, Terj. Samson Rahman
(Jakarta: Al-Kautsar, 2011), h. 29.
5
M. Abdul Haq Ansari, Antara Sufisme dan Syari’ah (Jakarta: Rajawali Pers, 1990), h. 36.
6
M Oman, Menyoal Wahdatul Wujud (Bandung: Mizan, 1999), h. 20.

3
paling banyak ranah cakupannya. Kemudian, seiring dengan berjalannya
zaman tasawuf dapat juga mengandung makna tersendiri yakni jembatan
rohani (tarekat). Pada dasarnya membimbing seseorang untuk terus konsisten
dalam menjalankan sebuah kethaatan baik itu perilaku maupun sifat, hal
seperti ini merupakan sebuah MetodecPraktis dalam hal tarekat.7
Adapun falsafi dinukil dari kata filsafat. Filsafat merupakan kajian
perihal aksiologi, ontologixdanxepistemologi, Sebab yang menjadi obyeknya
adalah esensial sesuatu.8 Tasawuf pada umumnya mencakup kajian yang
bernuansa sufi mengintegrasikan antara visixmistis dan visi . Jika ditilik dari
segi Istilah Filosofis sumbernya beraneka ragam doktrin filsafat dapat
memberikan efek kepada dedengkot-dedengkotnya.9 Dapat diketahui bahwa
tasawufxfalsafi merupakan tasawuf terdapat kontradiksi dengan tasawuf
akhlaqixatau tasawufxsunni, sehingga golongan yang lain menyatakan
tasawuf yang mereka anut adalah menyeleweng dari koridornya.
2. Latar Belakang Tasawuf Falsafi
Tasawuf muncul pada abad ke-duaxhijriyah, seterusnya tersebar, tersiar
dan melebar ke segala penjuru . Setelah abad ini, mulai berdatangan kelompok
sufi yang mengaplikasikan wirid-wirid (amalan) maksud tujuannya
mensucikan diri sehingga mudah melakukan ibadah. Kemudian, menjelaskan
defenisixsyariah, tariqah, hakikat demikian juga ma’rifah. Mereka,
menyatakan syariah ialah membetulkan wirid-wirid secara zhahir, sedangkat
tarekat (tasawuf) untuk membetulkan wiridan bersifat batin (hati), hakekat
maksudnya mengaplikasikan apapun itu yang masuk ketegori gaib,
sedangkan ma’rifat mengenal Allah secara benar tanpa diserupai dengan sifat
makluk dan tanpa bertempat merupakan sebuah pengenalan terpuncak.10

7
Abu al-Wafa’ At-Tafzani, Sumbangan Tasawuf pada Pendidikan Medium (Malaysia, n.d.), h.
37.
8
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat (Jakarta: Kencana, 2014), h.
8.
9
M. Solihin dan Rosihan Anwar, Kamus Tasawuf (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000, h.
224).
10
Abu Bakar Aceh, Pengantar Ilmu Tarekat (Solo: Ramadhani, 1996), h. 2.

4
Elemen aksi tasawuf menyongsong hasrat yang cukup tersohor
berdasarkan Alquran dan hadis, demikian juga dipraktikkan Rasulullah juga
kaum sahabatnya. Bagian kehidupan tasawuf ini mendapat perhatian yang
cukup besar dari sumber ajaran Islam yaitu Alquran dan hadis, serta praktek
kehidupan Rasulullah saw. dan para sahabatnya. Beberapa kajian yang telah
usai dilakukan observation dapat membuat sebuh natijah Islam masuk,
kemudian berkembang di Nusantara dipelopori melului sufisme. Kabilah yang
memiliki kontribusi dan menyiarkan Islam yaitu orang-orang sufi yang identik
dengan ilmu yang ada pada diri mereka.Doktrin tasawuf falsafi terdiri
sejumlah ajaran, mencakup: elemen Islam, elemen Masehi (AgamaxNasrani),
elemen Persia, Yunanixdan elemen Hindu jugaxBudha. Kelima unsur ini bisa
diminimalisir sehingga tinggal dua elemen yaitu Islam dan luar Islam. Adapun
penjabaran secara detail yaitu:
a. Elemen Islam. Islam memberikan petuah kepda penganutnya senantian
melakukan kebaikan dimana saja dan menjauhkan diri seoptimal mungkin
dari hal buruk. Perilaku sudah diaplikasikan Nabi Muhammadxsaw.
Meskipun istilah tasawuf belum tenar ketika itu. Bukti konkritnya dapat
diketahui saat beliau uzlah di GuaxHira’ mendekati datangnyaxwahyu.
Bilamana yang diperbuat Rasulullahxsaw. Dalam masa uzlah Beliau
makan dan minum hanya secukupnya saja, hal ini merupakan sikap
qonaah dan zuhud sifat yang dilazimi oleh beliau. Demikian juga Umar
Bin Khattab selaku khalifah dan Shabat ketika khutbah hanyamengenakan
pakaian sederhana saja. Islam masyhur setiap penjuru dunia, kehidupan
masyarakatxmakmur, selalu muncul segolongan masyarakat yang
melazimi hidup serba kemewahan. Lain halnya dengan kehidupan seorang
zuhud yang tenar yaitu HasanxAl-Basri.
b. Elemen Di LuarxIslam. Kawasan orientalisxBarat, kebanyakan ditemui
fatwa yang menyatakan mengenai asal dalam mencetus tasawufxada
lima, yaitu: ElemenxIslam, Masehi,xYunani, Hindu/Budhaxdan Persia.
Pada ajaranxKristen senantiasa menghindari dunia jugaxhidup menyendiri

5
dalamxwihara. Di Yunanixkuno ajaran Pythagorasxuntuk menyisihkan diri
dari duniaxdan bermiditasi.11 PendudukxArab lumrahnya senang dengan
metodexkependetaan, Spesifiknya pada ranah latihanxjiwa dan ibadah.
Hal ini dipertegas dan dikukuhkan GoldxZiher menyatakan bahwa
perilaku fakirxdalam Islam kategori cabang dari agamaxNasrani.
Lumrahnya para pendeta mengenakan pakaian terbuat darixwol.
Kebanyakan tokoh yang kontradiksi dengan fatwa tersebut. Efek luar
terhadapxtasawuf yang tersebar dalamxIslam.
3. Perkembangan Sejarah Tasawuf Falsafi
Masyarakat muslim dicetus di sebuah wadah lewat proses
cukup menghabiskan waktu yang lama, berawal dari membentuk kpribadian
sehingga menghasilkan output Da’i. 12
Penyebaran tasawuf dalam Islam
sudah merasakan sejumlah tahap. Pada abad pertamaxdan ke dua hijriyah
mengalami fase asketisme (zuhud), sebab masih buta dengan penamaan
tasawuf. Pada tahap ini ajaran tasawuf masih original belum terpadu dengan
filsafat.13 Pada masa ini penduduk muslim titik fokusnya ialah ibadah. Mereka
tidak mempedulikan yang bersangkutan dengan dunia, mereka mengambilnya
hanya kebutuhan saja. Ulama tenar pada masanya adalahxHasanxal-Basri
(wafat tahunx110 H) dan Rabi’ahxAl-‘Adawiyah (wafat tahunx185 H).
Tasawuf mulai tersebar dan masyhur hingga mengalami penyebaran yang
pesat. Di indikasikan beragam variasi tasawuf yang tersiar pada masa itu.
Secara implisit diklasifikasikan tigaxkelompok, pertamaxtasawuf yang
berisikan ilmu jiwax(tasawufxoriginal), keduaxtasawuf titik pusatnya jalan
tentang mekanisme melakukan kebaikan dan menghindari keburukan,
dinamakan tasawufzakhlaqi. ketiga adalah tasawuf titik pusatnya metafisika,
yang berintikan metafisika, di dalamnya tercantum doktrin penjelasan

11
Amiruddin MS, Pendidikan Tasawuf: Upaya Membumikan Tasawuf dalam Kehidupan
Modern (Medan: Manhaji, 2015), h. 34.
12
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhanxdan Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesi
(Jakarta: Kencana, 2009, h. 13).
13
Mahyuddin, Akhlaq Tasawuf (Jakarta: Kalam Mulia, 1999), h. 69.

6
mengenal Allah secara benar, demikian juga sifat-sifat Allah Ta’ala. 14
Tasawuf falsafi dipelopori olehxAl-Hallaj, beliau diberikan saknsi hukum
mati, sebab menyampaikan fatwanya yaitu aqidah hulul (309xH).15
Puncak ketenaran tasuf mulai memuncak pada bad ke-4 H. Dibuktikan
dengan usaha ulama tasawuf yang terus menyebarluaskan hingga Baghdad
satu-satunya kota pusat kegiatn yang masyhur. paling besar. Bukah hanya di
dalam kota saja, akan tetapi sampai ke daerah-daerah , termasuk pencetus
diantaranya yakni:
a. MusaxAl-Ansori, beliau memberikan kajian ilmu tasawuf dixKhurasan
(Persiaxdan Iran), wafat disana tahun 320xH.
b. AbuxHamid bin Muhammadxal-Rubazi; beliau memberikan kajian
tasawuf di sebuah daerah Mesir, wafat disana tahun 322xH.
c. Abu YazidxAl-Damiy, memberikan kajian dixSemenanjungxArabiyah,
kemudian wafatnya ditempat ini tahunx341 H.
d. Abu‘AlixMuhammad Bin ‘Abdxal-WahhabxAl-Thaqofi, memberikan
kajian melakukan kajian tasawufzdi Naisaburzdan kota Sharazzdan wafat
pada tahunx328 Hijriyah.16
Pada abadxke-5 H ada kontradiksi antara ulamaxsufi kepada
ulamaxfiqih. Situasi sangat gundah dan ekkstrim muncul dan berkembang
aliran Syiah, peristiwa tahkin masa khalifah Ali bin Abi Thalib ditakutkan
terulang kembali, membuah ulama-ulama fikir mulai resah dengan keresahan
semakin menjadi-jadi, ajaran filsafat yang mempengaruhi tasawuf yang
corak tersebut dianggap nyeleneh pada koridornya.
Al-Ghazali keberadaanya mulai nampak, saat mengetahui
perselisihan tersebut, bermaksud mendamaikan perselisihan. AlGhazali
seoptimal mungkin menstrasfer kajian tasawuf sesuai dengan Alquran dan
hadis, dan memperbaiki moral. Disamping itu, beliau juga memberikan
komentar yang tajam bagi Filosof, sepertixMu’tazilah, Batiniyah. Al-Ghazali
14
Ibid, h. 70.
15
Ibid, h. 51.
16
Ibid, h. 76.

7
sukses memberi tahukan prinsip-prinsip tasawuf bersifat modera. Dengan hal
ini tasawuf Filsafi secara revolusi musnah.
Peristiwa penyebaran tasawuf secara pesat tasawufxfalsafi terulang
kembali abad ke-6 H. Indikasinya sekelompok tokoh tasawuf paduan filsafat
dengan teori mereka yang masih labil. Maksudnya tidak masuk kategori
tasawuf murni, bukan pula filsafatxmurni. Termasuk tokoh yang terkenal
yakni Shuhrowardixal-Maqtul, Shekh AkbarxMuhyiddin Ibnu ‘Arabix(wafat
tahunz638 H).
Pada abad ke-7, ada sejumlah tokohxtasawuf berpengaruh yakni:
a. Umar IbnuxFaridh (lahir di Homat, Shiria tahunx576 H / 1181 M. dan
wafat di Mesirxtahun 632 H / 1233 M).
b. IbnuxSabi’in (lahir dixMercial, Spanyol tahun 613 H /x1215 M dan wafat
di Makkahxtahun 667 H / 1215 M ).
c. JalalxAl-Din Al-Rumi (lahir di Kota Balkhxtahun 604xH /01217 M dan
wafat pada tahunx672 H / 1273 M).
Tokoh-tokohxtasawuf membuat lembaga-lembagaxpendidikan tasawuf.
Dengan hal ini penganutnya dinisbahkan kepada nama gurunya.17 Ambisi dan
simpati masyarakat merosot belajar tasawuf, ada beberapa faktor:
1) Terus menerus serbuan ulamaxSyari’at menyerbu ahli tasawuf yang
diarah golongan Syi’ah yang fokus pada ilmu kalam dan ilmucfiqih.
2) Penguasa memiliki ideyang kuat membinasakan doktrin tasawuf, sebab
dalam persfektif mereka konsekeunsinya perpecahan umat, faktanya
sehingga negeri Arab dan Persia tidak dijumpai ajaran tasawuf.
Demikian gelombang penyebaran tasawuf selaras dengan keadaan sosial
masyarakaty.
4. Tokoh-TokohxTasawufxFalsafi
Adapun kategori tokoh-tokoh tasawufxfalsafi adalah:
a. Syekh AkabarxMuhyid Al-DinxIbnu ‘Arabi (wafat pada tahun 638 H),
b. Suhrowardixal-Maqtul (wafat pada tahunx549 H),

17
Ibid, h. 87.

8
c. IbnuxSabi’in (lahir pada tahunx614 H),
d. AbuxSulaiman al-Daranyx(wafat pada tahunx215 H),
e. Ahmadxbin Al-Hawarixal-Damashqi (wafat pada tahunx230 H),
f. ‘Abd FaidxDhun Nun BinxIbrahim al-Misri (wafat pada tahunx245 H),
g. Abu YazidxAl-Bustamix(wafatxpada tahunx261 H),
h. Al-Hallajx(lahir pada tahunx244 H dan wafatxpada tahunx309 H),
i. JunaidxAl-Baghdadi ( wafat pada tahunx298 H),
j. Al-Ghaznawix(wafat pada tahunx545 H),
k. ‘UmarxIbnu Al-Faridx(wafat pada tahunx632 H),
l. ‘Abd Al-HaqxIbnu Sabi’inxAl-Mursix(wafat pada tahunx669 H).18
5. Karakteristik TasawufxFalsafi
Adapun karakteristikxkhusus dari tasawufxfalsafi meliputi:
a. Konsep doktrin tasawufxfalsafi merupkan kolaborasixrasional-filosofis
dengan perasaanx(dhauq). Demikiah halnya tasawufxseperti ini asasnya
rasio menggunakan dalilxnaqliyah, namun diutaran dengan ungkapam
yang samar tujuannya untuk sukar dicerna orang yang bersangkutan.
Andai kata dapat diinterpretasikan orang lain, lebih condong bersifat
subyektif.
b. Tercapainya kebahagian sebagai peningkatan moral maka diadakannya
latihan rohaniyah (riyadhah)
c. Tasawufxfalsafi melihat illuminasi rangka bentuk metode mengetahui
esensial sesuatu, bisa diperoleh lewatxfana’ selaras dengan pemikiran
mereka.
d. Adanya berbagai simbol dan terminologi untuk menyamarkan ungkapan-
ungkapan.19
Berdasarkan karakteristik rentetan diatas terlihat nyata tasawufxfalsafi
memiliki perbedaan yang signifikan dengan lainnya, demikian bervariasi
coraknya mengetahui, paham ilmu perihal Allahxswt.

18
Rosihan Anwar, Kamus Tasawuf,h. 2011-212.
19
Ibid, h. 66.

9
6. Ajaran Pokok TasawufxFalsafi
Tasawuf falsafi merupakan tasawuf kolaborasi doktrin-doktrin yang
diintegrasikan antara visixmistis dan visixrasional. Tasawuf terminologi
filosofis Tasawuf ini menyatakan dapat diperoleh dari berbagai variasi doktrin
filsafat dapat menawan para dedongkotnya. Doktrin tasawufzfilsafi lebih
cenderung memprioritaskan akal ketimbang wahyu, dan lebih cenderung juga
kepada teori yang sukar, butuh mendudukkan pemahan tersebut sehngga
benar-benar dipahami dengan cera benar.

Ada beberapa ajaran-ajaranxtasawuf falsafi meliputi:


a. Fana’ danxBaqa’. Dilihat dari sisi bahasaxal-fana artinya musnah, artinya
tidak abadi. Lain maknanya dengan al-Fasadx(rusak). Beragam
penegrtian terkait fana ada yang mengartikannya kondisixmoral yang
luhur, ada juga yang berpendapat sifat-sifat yang buruk hilang adari jiwa
seseorang.20 Ditinjau segi harfiah baqa berarti tidak lenyap, para sufi
mendefenisikan baqa’ merupakan tidak ada kehinggaan sifat-sifat Allah.
Berdasarkan tradisi paraxsufi, baqa dan fanaxterus berbarengan harus
selalu seirama, sebagaimana ungkapan ahliztasawuf: “Apabila muncul
nur kebaqaan, maka fanaxakan hancur, dan baqalahxtetap abadi”. Hal ini
dapat dipahami bahwa maksud dari fana adalah hilang sifat-sifat manusia,
kejahilan begitu juga maksiat yang selalu dilazimi manusia. Adapun baqa
adalah tidak ada pengnghabisan sifat-sifat ketuhanan, akhlakxterpuji,
ilmuxpengetahuan dan dan menghilangkan maksiat yang sudah tertananm
dalam jiwa, untuk sampai pada derajat baqa butuh dengan suatu cara yaitu
taubat,xberdzikir,xberibadah, dan menghiasixdiri dengan akhlak yang
terpuji. Ada pendapat lain untuk menuju fana menjauhkan seoptimalk

20
Abdurrakhim, Perkembangan Pemikiran dalam Bintang Tasawuf (Jakarta: Pertja, 2001), h.
33.

10
mungkin perilaku buruk, adapun baqa itu merealisasikan sifat-
sifatxterpuji. Sifat ini tidak bisa dipisahkan pada setiap jiwa individu.21
b. Ittihad, yaitu Menyatu manusia dengan Tuhan. atau wahdah yang berarti
tunggal. Ittihad maksudnya bersatunya manusia dengan Tuhan. Sepadan
baqaxdan fana, demikian juga uangkapan MustofaxZahri yang menyatakan
fana danxbaqa tidak dapat direnggangkan perihal pahamxittihad. Metode
yang biasa digunakan dalampemahaman ittihad sesuai dengan ungkapan
al-Baidawi “Yang diamati tertuju satuxwujud, esensialnya dua wujus
terpisah dari yang lain”. Dalam ittihad peralihan lakon bagi orang yang
menyukai dengan yang disukai (Tuhan). Karena yang dituju dan dinikmati
fokus kepada yang satu, makna konkritnya antara sufi danxTuhan. Hulul,
yaitu penyatuan sifat ketuhanan dengan sifat kemanusiaan. Secara harifah
hulul berarti Tuhan mengambil tempat dalam tubuh
manusia tertentu, yaitu manusia yang telah dapat memusnahkan sifat-sifat
makhluk lewat fana. Seelaras yang diucapkan AbuxNasr al-Tusi dalam
al-Luma dinukil HarunxNasution, keyakinan menyatakan Tuhan
mempunyai jisin manusia dan mengmabil posisi pada jisim manusia
seusai dimunahkan sifatxmanusia.xAl-Hallaj berpendapat bahwa pada di
setiap jisim manusia ada sifatxketuhanan (lahut), pun demikian pada
Tuhan ada sifatxketuhanan (nasut). Apabila sifat Ketuhanan ada pada jisim
manusia bersatu dengan jisim kemanusia pada sang Pencipta itulah yang
dinamakan Hulul . Jelasnya, hulul berarti bahwa manusia dan Tuhan secara
rohaniahmxmenyatu. Istilah lain dari lafaz hulu ialah al-Ittihad ,
penjelasannya sudah diuraikan di atas. Tujuanxhulul bahwa manusia
bemenjadi suatu kesatuan dengan Tuhan, seperti manusia menggerakkan
tangannya, yang bergerak itu adalah uhan bukan manusia. Hal demikian ini
terdapat ketika hati setiap manusia suci dan akan mengikuti jalan
hidupxkebatinan Kebanyakan ulama kontradiksi tentang keyakinan ini

21
Afif Anshori, Tasawuf Filsafat Syaikh Hamzah Fansuri (Jakarta: Gelombang Pasang, 2004),
h. 167.

11
karena dianggap menyalahi aqidah seseorang, bisa seseorang itu murtad.
Karena paham seperti ini dianggap menyalahi koridornya tidak sesuai
dengan ajaran Rasululloh begitu juga para sahabat. Paham hululxal-Hallaj,
menurut al-Taftazani merupakan cikal bakal bentuk lain dari
pahamxittihad. Abu yazidzini yang telah mengajarkan kepada mereka.
Esensinya ada perbedaan yang signifikan mengenai ittihad dan hulul.
Dalam ittihad, diri AbuxYazid lenyap, namun Allah tetap ada, sementara
dalam hulul al-Hallaj serta seisi badannya tidak punah.
Keyakinanxittihad, yang diamati wujudnya hanya satu , sementara
keyakinan hululxterdapat dua wujud, hanya saja bersatu dalam satu jisim
c. Wahdahxal-Wujud, yakni alam dan Allah menyatu. Wahdatxal-wujud
ungkapan dari dua kata, yaitu wahdat danxal-wujud. Wahdat artinya
tunggal, sementara al-wujudxmemiliki arti ada. Wahdatulxwujud
maksudnya ialah bentuk yang satu. Wahdah mengandung makna yang
bervariasi. Secara implisit ulama klasik ada yang memaknaiwahdah zat
yang tidak lagi bisa dibagi-bagi untuk menjadi yang lebih kecil. Ahli
filsafat dan sufistik kata al-wahdah ditujukan kepada materi dan roh,
substansi, bentuk,metafisika juga, demikin pun Allah dengan alam ditilik
secara hakikat qadim yakni alamxdan Allah, karena alam dari segi
hakikatnya yang sumbernya ialah Allah.22 Wahdatxal-Wujud memiliki arti
yaitu tuhan dengan alam bersatu. Defenisi yang sepadan ada pula
keyakina selain wahdatulxwujud, yaitu wahdatulxsyuhud yang berarti
setiap makhluk bagian dari dzatxTuhan. Al-Hallah dan IbnuxArabi orang
yang mencetus keyakinan ini. Namun, bagaimana pun itu, keduanya tidak
pernah mengungkapkan bahwa dirinya ialah Tuhan.. Syaikh Sa’idxFudah
menyatakan: wusul pemahaman golonganxsufi yang berpaham
wahdatulxwujud merupakan penegasan bahwa wujudxkita ialah
‘ainxwujud Tuhan. Jadilah suatu keberadaan seseorang dengan

22
Abd. Hakim Hasan, At-Tasawuf Asy’ir fi al-Arabi (Cairo: Maktabah Anglo Masyriah, 1954),
h. 19.

12
bentukxTuhan. Inilah adalah keyakinan yang menyimpang berdasarkan
konsensus ulama yang bertentanga dengan syariah. Kemudian
wusulxmenurut golonganxsufi yang beraqidah ahlus-sunnahxwal
jamaah meyakini dnegan putus bahwa makhluk adalah lemah, yang
merajai ialah Allah, dan tetap pada koridornya Allah tidak ada
kehinggaannya. Dan keyakinan Ahlussunnah ittihad adalah hal yang
menyimpang dalam syariat.23
d. Isyraq, yakni pantulan cahaya atauxiluminasi. Isyraq dalm bahasa arab
Kata berarti iluminas, juga cahaya yang muncul saat matahari terbit. Dapat
dikatakan bahwa isyraqi ada hubungannnya dengan cahaya yang identik
dengan semboyan kebahagiaanketenangan dan masih banyak lagi.
Lawannya adalah kegelapan identik dengan hal keburukan, kesusahan,
kerendahan, pokoknya hal berkaitan dengan kepayahan. 24 Konsepxtasawuf
al-isyraqxbarangkali adalah tipextasawufxfalsafi yang paling murni
ketimbang konsep-konsepxtasawuf yang ditawarkan oleh koseptor
Suhrawardi al-Maqtul diprediksikan konsekuensinya mengingat.
Suhrawardi mengungkapkan pendapatnya, dasar dari setia sesuatu yang
ada ialah satu-satunya cahaya yang dinamai nurulxal-anwar.25 Tokoh
aliran Isyraq adalah Syihabuddin Yahyaxbin HafashxSuhraward.
Sudah nampak semenjak ia kecil sudah belajar agama, menghafal
Alquran, belajar kepada Imam MahyuddinxAl Jilli dixMaraghah,
kemudian berguru kepada ZahiruddixAl Qari dixAsfahan, kemudian
dilanjutkan tetap belajar kepadaxAl Mardi

C. PENUTUP
23
Ibid, h. 21.
24
Seyyed Hossein Nasr, Intelektual IslamTeologi, Filsafat dan Gnosis, terj, Suharsono dan
Jamaluddin MZ (Yogyakarta: CIIS Press, 1995), h. 75.
25
Hussein Ziai, Sahrawardi dan Filsafat Iluminasi, terj. Alif Muhammad dan Munir (Bandung:
Zaman, 1998,h. 78).

13
Timbulnya ajaran tasawuf mula-mula selaras dengan Sejarah pada
pertengahan abad ke-8xM, seorang tokoh ahli devisi ilmiah namanya masyhur
yakni Jabir binxHayyan, orang Syiah begitu juga dengan masyarakat Kufah, dalam
kezuhudan terdapat aliran tersendiri yang dianut. Penabalan kata sufi mula
launcingnya di daerahxKufah. Tasawufxfalsafi adalah tasawuf terdapat
kontradiksi dengan tasawufxakhlaqi atau tasawufxsunni, golongan yang lain
menyatakan tasawufxyang mereka anut menyeleweng dari koridornya.
Adapun falsafi dinukil dari kata filsafat. Filsafat merupakan kajian
perihal aksiologi, ontologixdanxepistemologi, Sebab yang menjadi obyeknya
adalah esensial sesuatu. Tasawuf pada umumnya mencakup kajian yang bernuansa
sufi mengintegrasikan antara visixmistis dan visi . Jika ditilik dari segi Istilah
Filosofis sumbernya beraneka ragam doktrin filsafat dapat memberikan efek

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrakhim. Perkembangan Pemikiran dalam Bintang Tasawuf. Jakarta: Pertja,


2001.

Aceh, Abu Bakar. Pengantar Ilmu Tarekat. Solo: Ramadhani, 1996.

14
Ansari, M. Abdul Haq. Antara Sufisme dan Syari’ah. Jakarta: Rajawali Pers, 1990.
Anshori, Afif. Tasawuf Filsafat Syaikh Hamzah Fansuri. Jakarta: Gelombang Pasang,
2004.

At-Tafzani, Abu al-Wafa’. Sumbangan Tasawufxpada Pendidikan Medium.


Malaysia, n.d.

Daulay, Haidar Putra. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di


Indonesi. Jakarta: Kencana, 2009.

Dhahir, Ihsan Ilahi. Sejarah HitamTasawuf, Latar Belakang Kesesatan Kaum Sufi,
terj. FadhlixBahr. Jakarta Timur: Darul Falah, 1986.

Hasan, Abd. Hakim. At-Tasawuf Asy’ir fi al-Arabi. Cairo: Maktabah Anglo


Masyriah, 1954.

Mahyuddin. Akhlaq Tasawuf. Jakarta: Kalam Mulia, 1999.


MS, Amiruddin. Pendidikan Tasawuf: Upaya Membumikan Tasawuf dalam
Kehidupan Modern. Medan: Manhaji, 2015.

Mustofa, A. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia, 1997.


Nasr, Seyyed Hossein. Intelektual IslamTeologi, Filsafat dan Gnosis, terj, Suharsono
dan Jamaluddin MZ. Yogyakarta: CIIS Press, 1995.

Nasution, Harun. Filsafat dan Mistisime dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1983.
Oman, M. Menyoal Wahdatul Wujud. Bandung: Mizan, 1999.
Putra Daulay, Haidar. PendidikanxIslam dalamS Perspektif Filsafat. Jakarta: Kencan,
2014.

Rosihan Anwar, M. Solihin dan. Kamus Tasawuf. Bandung: Remaja Rosda Karya,
2000.

Syaikh Abdul Hafizh. Tasawuf Dalam Pandangan Ulama Salaf, Terj. Samson
Rahman. Jakarta: Al-Kautsar, 2011.

Ziai, Hussein. Sahrawardi dan Filsafat Iluminasi, terj. Alif Muhammad dan Munir.
Bandung: Zaman, 1998.

15

Anda mungkin juga menyukai