Samsul Hadi
MAY IIA
TASAWWUF NUSANTARA
Secara historis tasawuf telah mengalami perkembangan melalui beberapa tahap, sejak
pertumbuhan hingga keadaannya sekarang. Pada tahap awal kemunculannya, tasawuf telah
membawa angin segar dalam kancah keIslaman lantaran ajaran maupun amalan yang
dilakukan oleh para sufi. Di tengah carut marutnya politik dan semakin merambahnya
kecintaan terhadap ke duniawian, Tasawuf hadir menawarkan sebuah solusi yang indah dan
efektif.
Pada tahap selanjutnya muncullah beberapa golongan sufi yang mengamalkan amalan
dengan tujuan pensucian jiwa dan mendekatan diri kepada Allah Swt, para sufi yang hadir
pada periode ini mulai membedakan antara pengertian-pengertian syariah, thariqat,
hakikat maupun ma’rifat. Syariat di artikan untuk memperbaiki amalan lahir,
sedang thariqat untuk memperbaiki amalan batin, hakikat untuk mengamalkan segala rahasia
yang ghaib, adapun ma’rifat merupakan tujuan akhir dari perjalanan spiritual seorang sufi.
Tasawuf yang datang dan berkembang di kepulauan nusantara adalah tasawuf yang
sudah terlebih dahulu dirumuskan oleh para sufi yang ada di Timur Tengah. Para sufi yang
menyebarkan ajaran tasawufnya di nusantara tinggal berusaha untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan dan keinginan masyarakat. Sufi-sufi tersebut ada yang memang sengaja datang
dari luar untuk berdakwah di nusantara dan ada pula putra daerah yang belajar langsung ke
Timur Tengah kemudian pulang ke tanah air untuk mengembangkan ajarannya.
Paham-paham yang berkembang dalam ajaran tasawuf bagi kepulauan nusantara
bukan lah fenomena yang asing dan aneh. Bagi mayoritas masyarakat muslim yang tersebar
di seluruh kepulauan nusantara, tasawuf sudah tertanam dalam hati sejak dari awal. Sejak
mengucapkan dua kalimat syahadat (pernyataan masuk Islam), mereka sudah mulai
bersentuhan dengan dunia tasawuf, meskipun terkadang tasawufnya hanya bersifat praktis
saja. Ada berbagai pengertian mengenai tasawuf diantaranya yaitu: