Semester Genap
2022/2023
Dosen Pengampu :
2022
1. Jelaskan sejarah kelahiran dan perkembangannya tasawuf dari awal
kelahirannya sampai ke Indonesia!
2. Menurut Junaedi al-Baghdadi cara dan jalan untuk mendekatkan diri kepada
Allah swt, melalui Takholly, Tahally dan Tajally, jelaskan dan berikan contohnya!
4. Dalam kajian Ilmu Tasawuf dibahas tentang maqomat dan ahwal, serta Waliyullah
dan karomah. jelaskan dan berikan contohnya!
Definisi Waliyullah
Definisi waliyullah adalah merupakan orang-orang Islam yang dekat dengan Allah
karena keimanan dan ketakwaannya. Mereka tak pernah bersedih hati atas kesusahan dalam
kehidupan dunia, karena yang menjadi tujuan mereka hanyalah akhirat. Waliyullah selalu
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Wali Allah atau waliyullah artinya orang-orang yang memiliki karomah dan kabar
gembira di dunia serta akhirat. Setiap mukmin yang bertakwa adalah wali Allah. Hanya saja,
tingkatan setiap mukmin yang termasuk waliyullah berbeda, tergantung pada ketakwaan dan
keimanan mereka.
Tanda-tanda Seorang Waliyullah
Dirangkum dari buku Bekal-Bekal Menjadi Kekasih Allah oleh Syekh Abdul Qadir
Al-Jailani, berikut tanda-tanda seorang waliyullah:
Tidak memikirkan urusan rezeki
Seorang waliyullah tidak pernah pusing memikirkan rezeki. Ia sepenuhnya
percaya bahwa rezeki setiap orang telah diatur oleh Allah SWT.
Tidak mengeluh ketika sakit
Para waliyullah tidak mengeluh dalam kondisi apapun termasuk ketika sedang
sakit. Ia hanya mengingat Allah SWT dan meyakini bahwa penyakit merupakan
ujian dari-Nya.
Makan bersama-sama
Seorang waliyullah tak akan tega makan sendirian. Ia akan mengajak setiap orang
yang berada di sekitarnya untuk makan bersama. Seorang waliyullah tak akan
membiarkan orang lain kelaparan sementara dirinya dalam keadaan kenyang.
Tidak dendam
Para wali Allah dikenal karena kebaikan hatinya. Meskipun mereka disakiti,
seorang waliyullah akan selalu memaafkan orang yang pernah menyakiti mereka.
Mudah menangis jika takut
Seorang waliyullah akan menangis ketika merasa takut. Perasaan takut muncul
karena seorang waliyullah khawatir tidak mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Definisi Karomah
Definisi karomah adalah Karomah adalah anugerah dari Allah, yang secara bahasa
berarti kehormatan atau kemuliaan. Selain itu, dikenal pula karomah adalah kejadian luar
biasa di luar logika dan kemampuan manusia biasa, terjadi pada diri seseorang yang
berpangkat Wali.
Lain halnya dengan Mukjizat. Sebuah keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT,
supaya umatnya mau percaya dengan kebesaran Tuhan.
Beberapa kisah karomah yang paling terkenang, Ashabul kahfi yang tertidur selama
309 tahun. Serta peristiwa makanan yang diberikan Allah kepada Maryam binti Imran
Macam-macam Karomah
Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad. Menjelaskan ada dua macam
karomah, yakni karomah hakiki dan karomah tak hakiki. Secara substasial keduanya berbeda.
Karomah hakiki
Karomah hakiki atau al-karamat al-haqiqiyyah contoh mudahnya menebalnya
iman, hidup secara zuhud dan menyukai kehidupan ukhrawi atau mementingkan
akhirat.
Perbuatan mulia seseorang. Ia bersungguh-sungguh melakukan amalan-amalan
dengan maksud meningkatkan iman. Lalu memantapkan hidup dengan zuhud dan
memburu manfaat ukhrawi.
Karomah hakiki ialah kemampuan luar biasa yang bersifat ruhani atau ukhrawi,
seperti kemampuan beribadah yang di atas rata-rata orang lain.
Karomah tak hakiki
Karomah tak hakiki atau al-karamat ash-shuriyyah, contoh mudahnya, jalan cepat
seolah dapat melipat bumi. Serta mendapatkan berita gaib dari langit. Seraya
mengetahui suatu peristiwa sebelum terjadi.
Maka orang tersebut telah melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Karena ini
berarti orang tersebut mengejar hal duniawi dalam ibadah kepada Allah SWT.
karomah tak hakiki adalah karomah yang hanya kelihatannya saja dan bersifat
duniawi.
Hubungan Wali dan Karomah
Syekh Muhammad Sholeh bin Umar Assamarani (Mbah Sholeh Darat) membahas
dasar tentang pemahaman wali dan karomah, dikutip dari sumber Syarh nadzam Jauhar al-
Tauhid Syekh Ibrahim Allaqani. Menurutnya, wali termasuk seorang 'arif billah (mengetahui
Allah).
Sekedar derajat dengan menjalankan secara sungguh-sungguh taat kepada Allah dan
menjauhi maksiat. Maksudnya, para wali menjauhi segala macam kemaksiatan bersamaan
dengan selalu bertaubat kepada Allah.
Karena wali itu belum kategori ma'shumin atau terjaga seperti Nabi. Maka wali belum
bisa meninggalkan maksiat secara penuh. Karenanya mereka disebut waliyullah atau Wali
Allah.
Alasan Para Wali Dikaruniai Karomah
Munculnya karomah di tangan ulama besar dan para wali, seperti kisah Syekh Abdul
Qadir Jaelani. Ia mengangkat kepercayaan umat supaya lebih tebal imannya terhadap Allah.
Kala itu, ia yang dikisahkan oleh Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dalam
Secercah Tinta (2012).
Syekh Abdul Qadir memiliki karomah bisa menghidupkan orang yang sudah
meninggal. Demikian pula Imam Yahya bin Hasan yang juga keturunan Syekh Abdul Qadir
Jailani yang disebut Bin Yahya. Diriwayatkan Habib Luthfi, suatu ketika rombongan berjalan
dari Tarim, Hadhramaut, Yaman. Mereka hendak ziarah ke Baitullah al-Haram Makkah,
kemudian ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Di tengah perjalanan, salah seorang ada
yang meninggal. Kemudian melapor kepada Imam Yahya. Beliau datang dan memegang
telinga orang tersebut. Sembari berkata: "Hai kamu, mau saya ajak ziarah ke jaddana
(kakekku) al-Musthafa SAW. Nanti setelah berziarah ke jaddana al-Musthafa SAW, mau
mati, matilah. Ayo qum biidznillah, hiduplah kembali dengan izin Allah."
Akhirnya orang tersebut hidup kembali. Namun sesampainya di Tarim dan
menyelesaikan ziarah di makam Rasulullah SAW, orang itu meninggal. Salah satu kisah
karomah wali Allah ini, menjadi bukti bahwa yang tertuang dalam AlQuran mengenai
Mukjizat para Nabi benar adanya.