Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR TUGAS

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam


Dosen : Moh Ghufron, S.HI, M.Pd.I.
Topik Materi : Akhlaq dan Aktualisasinya dalam kehidupan sehari-hari

I. Format Identitas
1. Nama : DINA CATUR AYU NINGTYAS
2. NPM : 1112100139
3. Kelas : SW(SORE)
4. No. Absen : 10

II. Tugas
Salah satu disiplin ilmu yang menjelaskan tentang Akhlaq adalah Ilmu Tasawuf, bahkan di
dalam perkuliahan agama Islam ada salah satu mata kuliah yang diberi nama Akhlaq
Tasawuf, namun akhir-akhir ini banyak sekali ulama yang menolak serta mengharamkan
mempelajari ilmu tersebut karena beberapa sebab.
Jelaskan pro-kontra para ulama tentang legalitas ilmu Tasawuf dalam ajaran Islam!

III. Jawaban
Tasawuf dalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan
akhlak, membangun lahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagian yang abadi. Tasawuf
pada awalnya merupakan gerakan zuhud (menjauhi hal duniawi) dalam Islam, dan dalam
perkembangannya melahirkan tradisi mistisme Islam atau juga disebut Sufisme. Banyak
pendapat yang pro dan kontra mengenai asal usul ajaran tasawuf, apakah ia berasal dari luar
atau dari dalam agama Islam sendiri. Sebagian pendapat mengatakan bahwa paham tasawuf
merupakan paham yang sudah berkembang sebelum Nabi Muhammad menjadi
Rasulullah, sedangkan sebagian lainnya berpendapat bahwa asal usul ajaran tasawuf berasal
dari zaman Nabi Muhammad saw.
Akhlak merupakan salah satu khasanah intlektual muslim yang kehadirannya sampai
saat ini semakin dirasakan. Akhlak tampil mengawal dan memandu perjalanan hidup manusia
agar selamat dunia dan akhirat. Oleh karena itu, missi utama kerasulan Muhammad SAW
adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia dan inilah yang menjadi faktor pendukung
kerhasilan Nabi dalam berdakwah karena dukungan akhlak yang baik. Dengan demikian
akhlak dan keluhuran budi pekerti Rasulullah dijadikan contoh di dalam kehidupan dengan
berbgaia bidang demi keselamatan hidup didunia dan akhirat. Selanjutnya dalam khazanah
pemikirin di bidang akhlak yang ditandai dengan munculnya sejumlah besar ulama, mereka
tampil member koreksi pada perjalanan umat saat yang sudah mulai miring kerahalahan yang
salah. Mereka mencoba meluruskan dan ternyata upaya mereka disambur positif karan
dirasakan manfaatnya.
Ada tiga sudut pandang yang digunakan para ahli untuk mendefinisikantasawuf
seperti yang dijelaskan dalam buku akhlak tasawuf (Abudin Nata, 2000: 180) :
1. Sudut pandang manusia sebagai mahluk terbatas adalah tasawuf didepinisikan upaya
mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan
perhatian hanya kepada Allah SWT.
2. Sudut pandang manusia sebagai mahluk yang harus berjuang yaitu dengan cara
memperindah diri dengaan ahlak yang bersumber dari ajaran agamadalam rangka
mendekatkan diri kepada Alaah SWT.
3. Sudut pandang manusia sebagai mahluk yang bertuhan adalah kesadaran fitrah yang
dapat mengarahkan jiwa agar tertuju kepada
Dari pengertian akhlak tasawuf tersebut diatas dapat disimpulkan akhlak tasawuf
adalah upaya melatih jiwa dengan berbagai kegiatan yang dapat membebaskan dirinya dari
pengaruh kehidupan dunia ,sehingga tercermin akhlak yang mulia dan dekat dengan Allah
SWT. Dengan kata lain tasawuf adalah bidang kegiatan yang berhubungan dengan
pembinaan mental ruhaniah agar selalu dekat Tuhan.
Tasawuf, yang dikalangan Barat dikenal dengan mistisme islam, merupakan salah satu
aspek (esetoris) islam, sebagai perwujudan dari ihsan yang berarti kesadaran adanya
komunikasi dan dialog langsung seorang hamba dengan Tuhan-Nya. Esensi tasawuf
sebenarnya telah ada sejak masa kehidupan Rasulullah SAW, namun tasawuf sebagai ilmu
keislaman merupakan hasil kebudayaan islam sebagaimana ilmu-ilmu keislaman lainnya,
seperti fiqh dan ilmu tauhid. Oleh karena itu, tasawuf seperti halnya ilmu-ilmu lainnya tidak
terlepas dari kritikan-kritikan dari berbagai golongan yang menentangnya.

Argumentasi salah satu kontra Tasawuf (Syaikh Ihsan Ilahi zhahir) :

Tasawuf merupakan salah satu aspek esotoris islam sekaligus perwujudan ihsan yang
menyadari adanya komunikasi langsung dengan tuhan. Esensi ajaran ini sebenarnya telah
ada sejak masa Rasulullah SAW. Meskipun demikian tasawuf merupakan hasil kebudayaan
sebagaimana ilmu keislaman lainnya seperti ilmu fiqih dan ilmu tauhid. Oleh karena itu,
tasawuf tidak lepas dari berbagai kritik. Ada pihak yang menggap bahwa tasawuf tidak
berasal dari Rasulullah dan para sahabat. Mereka menganggap ajaran ini merupakan ajaran
sesat yang diambil dari ajaran Nasrani, Hindu, Yahudi dan Budha. Disamping itu juga ada
yang berpendapat bahwa tasawuf merupakan konspirasi yang menghancurkan islam.

Ihsan Ilahi Zhahir bin Zhuhur Ilahi bin Ahmduddin bin Nizhamuddin, salah seorang
saudara beliau lahir pada tahun 1940 di kota Siyalkut wafat th.1407 H. Yaitu sebuah kota
tua di Pakistan, di sebelah utara kota Propinsi Punja. Dari yang sudah kita perhatikan
dengan teliti tentang tasawuf dan pendapat para sufi, maka kita akan melihat dengan jelas
perbedaanya dengan al qur’an dan sunnah. Kita juga tidak melihat adanya bibit-bibit
tasawuf di dalam perjalanan hidup nabi dan para sahabat. Mereka itu manusia pilihan Allah.
Namun kita dapat melihat bahwa tasawuf diambil dari kependetaan nasrani, brahmana,
hindu, ibadah yahudi, dan zuhud agama budha. Dan menjauhkan kaum muslim dari ajaran
yang hakiki dengan kedok islam.

Argumentasi salah satu Pro Tasawuf (Sayyidina Ali bin Abi Thalib) :

Di dalam tasawufnya, Al-Ghazali memilih tasawuf sunni yang berdasarkan Al-Quran


dan sunnah Nabi ditambah dengan doktrin ahlussunnah wal jamaah. Dari paham tasawufnya
itu, ia menjauhkan semua kecenderungannya agnostis yang memengaruhi para filosof islam,
sakte isma’iliyyah, aliran Syi’ah, Ikhwan Ash-shafa dan lain-lainnya. Ia menjauhkan
tasawufnya dari paham ketuhanan Aristoteles, seperti emanasi dan penyatuan, sehingga dapat
dikatakan bahwa tasawuf Al-Ghazali benar-benar bercorak Islam. Menurut Al-Ghazali, jalan
menuju tasawuf baru dapat dicapai dengan mematahkan hambatan-hambatan jiwa, serta
membersihkan diri dari moral yang tercela sehingga kalbu dapat lepas dari segala sesuatu
yang selain Allah dan berhias dengan selalu mengingat Allah. Oleh karena itu, Al-Ghazali
mempunyai jasa besar dalam dunia Islam. Dialah orang yang mampu memadukan antara
ketiga keilmuan islam, yakni tasawuf, fiqh dan ilmu kalam, yang sebelumnya terjadi
ketegangan diantara ketiganya. Al-Ghazali menjadikan tasawuf sebagai sarana untuk berolah
rasa dan berolah jiwa, sehingga sampai kepada makrifat yang membantu menciptakan.

Menurut Ibnu Al Jauzi dab Ibnu Khuldun, secara garis besar kehidupan kerohanian
dalam islam terbagi menjadi dua, yaitu zuhud dan tasawuf, Diakui keduannya merupakan
istilah baru, sebab belum ada pada zaman Rasulullah SAW dan tidak terdapat dalam Al-
Quran, kecuali kata zuhud yang disebut dalam surah Yunus (12) ayat 20.
Akan tetapi sumber-sumber tasawuf, jika dikatakan tidak bersumber dari ajaran islam,
yaitu Al-Quran dan hadis, maka sesungguhnya pendapat ini tidaklah cukup beralasan,
mengingat bahwa banyak sekali sumber-sumber tasawuf yang berasal dari ayat-ayat Al-
Quran maupun hadis yang menjadi sumber atau dasar dari tasawuf.
Dengan demikian, dapatlah disimpulkan bahwa sebenarnya tasawuf itu bersumber dari
ajaran islam itu sendiri, Nabi muhammad dan para sahabatnya pun telah mempraktikannya.
Hal ini dapat dilihat dari asas-asasnya yang banyak berlandaskan Al-Quran dan sunnah. Akan
tetapi, tidak dapat dipungkiri juga bahwa setelah berkembang menjadi aliran pemikiran,
tasawuf mendapat berbagai pengaruh, seperti budaya Yunani, Hindu dan Persia.

Anda mungkin juga menyukai