Anda di halaman 1dari 10

TASAWUF ISLAM

dan
SEJARAH PERKEMBANGANNYA
Mata Kuliah Materi PAI II
Dosen Pengampu : Daliman SH., S.Pd. M.Pd.I

Disusun oleh kelompok 5 :


Sigit Romadlon X.03/20.21/K/02.1811

Faza Imany Kinasih X.03/20.21/K/02.1885

Rifdah Arifah Brahim X.03/20.21/K/02.1798

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ISLAM MAMBA’UL ULUM SURAKARTA 2022
pendahuluan
Tasawuf merupakan suatu usaha dan upaya dalam rangka mensucikan diri
(tazkiyyatunnafs) dengan cara menjauhkan dari pengaruh kehidupan dunia yang
meyebabkan lalai dari Allah SWT untuk kemudian memusatkan perhatiannya hanya
ditujukan kepada Allah SWT. (Badrudin,2015). Dari pengertian tersebut dapat dipahami
bahwa Tasawuf merupakan usaha dalam penyucian diri dengan cara menjauhkan diri dari
kehidupan dunia, sehingga kedekatan kepada Allah SWT dapat tercapai. Pada suatu
pengertian pula bahwa tasawuf merupakan ilmu mengenal keadaan jiwa, dan cara
membersihkannya dari noda-noda duniawi.

Tasawuf sendiri bermula dengan disandarkan pada kegiatan Nabi Muhammad yang
melakukan Tahannuts di Gua Hira semenjak sebelum masa pengutusan beliau menjadi
Rasulullah. Kegiatan tersebut dilakukan oleh beliau untuk mensucikan diri dan
membersihkan diri dari noda-noda duniawi yang mengotori hati dan menyebabkan diri jauh
dari cahaya Allah swt.
Apakah Tasawwuf itu?
Tasawuf merupakan salah satu bidang kajian dalam kajian Islam yang menitikberatkan pada upaya
membersihkan aspek batin seseorang agar semangat akhlak mulia dapat dibangkitkan kembali. Jadi,
sebagai ilmu sejak awal, tasawuf tidak dapat dipisahkan dari tazkiyah al-nafs. Upaya ini kemudian
diteorikan sepanjang tahapan pengendalian diri dan disiplin tertentu dari satu tahap ke tahap berikutnya
sehingga mencapai tingkat spiritualitas yang oleh para sufi disebut shuhud, wajd, atau fana’.

Munculnya tasawuf dalam Islam bertepatan dengan lahirnya agama Islam itu sendiri, yaitu sejak
Nabi Muhammad SAW diutus oleh Rasulullah untuk seluruh umat manusia dan seluruh alam semesta.
Data sejarah menunjukkan bahwa sebelum diangkat menjadi Rasul, Muhammad berulang kali
melakukan pengurungan dan pengasingan diri di Gua Hira, selain mengasingkan diri dari penduduk
Mekkah yang bergelimang nafsu duniawi. Selain itu, Muhammad juga berusaha mencari cara untuk
membersihkan hati dan mensucikan jiwa dari noda-noda kotor di masyarakat saat itu. .

Adapun sumber-sumber yang menjadi dasar para sufi Islam, berbeda pendapat. Di antara mereka
ada yang mengklaim bahwa asal mula tasawuf Islam.
Bagaimana perkembangannya?
Perkembangan tasawuf dalam Islam melewati beberapa fase, yaitu: Pada abad pertama
dan kedua Hijriah, yaitu fase asketisme(zuhud). Sikap ini secara luas dianggap sebagai
pengantar munculnya tasawuf. Pada fase ini, ada individu di kalangan umat Islam yang lebih
fokus pada ibadah dan tidak peduli dengan makanan, pakaian atau perumahan. .

• Tahap pertama, tasawuf masih berupa zuhud dalam arti yang sangat sederhana. Artinya,
pada abad 1 dan 2 Hijriah, sekelompok umat Islam meninggalkan perhatiannya untuk
mengutamakan kehidupan mereka hanya di atas pelaksanaan ibadah untuk mengejar
akhirat.

• Pada abad ketiga Hijriah, para sufi mulai memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan
jiwa dan perilaku tasawuf dan berkembang menjadi ilmu akhlak agama atau ilmu akhlak
agama. Tasawuf saat itu identik dengan akhlak.
• Di sisi lain, pada abad ke-3 dan ke-4, muncul tokoh-tokoh tasawuf seperti Al-Juanid dan
Sari AlSaqathi dan Al-Kharraz yang memberikan pengajaran dan pendidikan kepada siswa
dalam bentuk jama’ah. Tarekat untuk pertama kalinya dalam Islam terbentuk, yang pada
saat itu merupakan semacam lembaga pendidikan yang memberikan berbagai ajaran
tentang teori dan praktik kehidupan sufi, kepada siswa dan orang-orang yang ingin
memasuki dunia tasawuf.

• Pada abad ke-5, AH Imam Al-Ghazali menentang jenis tasawuf yang dianggapnya tidak
sesuai dengan Alquran dan Sunnah dengan tujuan mengembalikan tasawuf ke status
aslinya sebagai cara hidup zuhud, pendidikan jiwa dalam moralitas. pelatihan. Pemikiran-
pemikiran yang diperkenalkan oleh Al-Ghazali dalam bidang tasawuf dan makrifat begitu
mendalam dan belum pernah diketahui sebelumnya. Dia mengajukan kritik keras terhadap
berbagai aliran filsafat, ideide Mu'tazilah dan keyakinan spiritual untuk meletakkan dasar
yang kokoh bagi tasawuf yang lebih moderat yang konsisten dengan garis pemikiran
teologis Ahl Al-Sunnah wal Jama'ah. .
Apa saja macam perkembangan pada tasawuf?
Terdapat beberapa jenis tasawuf berdasarkan perkembangannya dari zaman ke zaman,
yakni Tasawuf Sunni (Akhlaqi) dan Tasawuf Irfani, kemudian ada lagi Tasawuf Falsafi.

1. Tasawuf sunni

Tasawuf Akhlaqi disebut juga Tasawuf Sunni. Tasawuf ini menitik beratkan pada perbaikan
akhlak atau moral pada diri seseorang. Orientasinya adalah untuk mencari hakikat kebenaran
yang dapat mengantarkan manusia untuk mencapai tingkatan ma’rifat. Ma’rifat adalah
bersatunya manusia dengan Allah dengan metode tertentu yang telah ditetapkan. Tasawuf
akhlaqi ini juga banyak dikembangkan oleh para Ulama Salafussalih. (Samsul Munir Amin,
2015: 2).
2. Tasawuf Irfani
Secara terminologis, ‘irfan diindentikkan dengan ma’rifat sufistik. Ahli irfan
adalah orang yang berma’rifat kepada Allah. Irfan diperoleh seseorang melalui jalan
al-idrak al- mubasyir al wujudani (penagkapan langsung secara emosional), bukan
penangkapan secara rasional.
Sebagai sebuah ilmu, irfan memiliki dua aspek, yakni aspek praktis dan aspek
teoritis. Aspek praktisnya adalah bagian yang menjelaskan hubungan dan
pertanggung jawaban manusia terhadap dirinya, dunia, dan Tuhan. Sebagai ilmu
praktis, bagian ini menyerupai etika. Bagian praktis ini disebut sayr wa suluk
(perjalanan rohani). Bagian ini menjelaskan bagaimana seseorang penempuh rohani
(salik) yang ingin mencapai tujan puncak kemanusiaan, yakni tauhid, harus
mengawali perjalanan, menempuh tahapan-tahapan (maqam) perjalanannya secara
berurutan, dan keadaan jiwa (hal) yang bakal dialaminya sepanjang perjalanannya
tersebut. (Samsul Munir Amin, 2015: 241)
‘irfan teoritis memfokuskan perhatiannya pada masalah wujud (ontologi),
mendiskusikan manusia, Tuhan serta alam semesta.
3. Tasawuf Falsafi

Tasawuf Falsafi secara bahasa bisa kita bagi menjadi dua, yaitu antara Tasawuf dan Filsafat.
Tasawuf artinya kecintaan terhadap tuhan, sedangkan ilmu Filsafat Islam adalah yang
berkenaan dengan akal atau pikiran. Falsafi disini adalah cara yang digunakan dalam
bertasawuf. (Samsul Munir Amin, 2015: 264)

Tasawuf Falsafi adalah sebuah aliran dalam bertasawuf yang menggabungkan antara visi
mistik dan visi yang rasional.

Secara istilah dapat kita simpulkan bahwa pengertian dari Tasawuf Falsafi adalah, kajian
terhadap tuhan, manusia dan sebagainya yang menggunakan motode rasio atau akal. Aliran
dalam Tasawuf Falsafi terkesan tidak jelas, karena banyaknya istilah-istilah yang diungkapkan
oleh tokoh-tokohnya dalam aliran ini yang tidak bisa dimengerti, lantaran menggunakan istilah
Filsafat.
KESIMPULAN
a. Tasawuf merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai keadaan jiwa, yang dengannya
dapat mengetahui perihal baik dan buruk dalam jiwa dan cara membersihkannya dari hal-hal
buruk dan kotoran duniawi sehingga dapat menjadi lebih dekat dengan Allah swt.

b. Dikatakan awal kemunculan tasawuf sudah ada sejak para nabi terdahulu dan disandarkan
pada perbuatan Nabi Muhammad saw. Sebelum beliau mendapat wahyu dan diutus sebagai
Rasulullah beliau melakukan tahannuts yang disebut sebagai upaya Rasulullah untuk
menjauhi dunia dan membersihkan hati dari sifat keduniawian yang dapat mengotori hati.

c. Pada abad ke-1 dan ke-2 Hijriyah dimana tasawuf diartikan sebagai zuhud. Kemudian pada
abad ke-3 tasawuf mulai diidentikkan dengan akhlaq dalam beragama. Pada abad ke-4
pembelajaran tasawuf mulai disebarkan diajarkan pada jama’ah oleh sebagian orang. Dan
mulai banyak muncul aliran tasawuf yang bermacam-macam. Pada abad ke-5 Imam al
Ghazali menentang semua tasawuf yang menurutnya tidak sesuai dengan Al-Qur’an dan As-
Sunnah serta mengembalikan tasawuf kepada cara hidup zuhud dan pendidikan jiwa
tentang moralitas. Abad ke-6 tasawuf yang dibawa oleh Al-Ghazali tersebar dan disisi lain
terdapat kelompok yang menggabungkan Tasawuf dengan Filsafat.

d. Terdapat 3 jenis tasawuf berdasarkan perkembangannya yakni, Tasawuf Sunni (Akhlaqi),


Tasawuf Irfani, dan Tasawuf Falsafi.
SILAHKAN DIBACA ULANG MAKALAHNYA SEBELUM BERTANYA

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai