Anda di halaman 1dari 15

PENGERTIAN DAN SEJARAH TASAWUF

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tasawuf

Dosen pengampu: Drs. H. Abbas, M.M

Kelompok

Efni Shofiyah (12023. 1. 10035)

Dea Fauzia (12023. 1. 10032)

Mahsunul Aripin (12023. 1. 10046)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT MADANI NUSANTARA

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa petunjuk hidup bagi umat manusia.

Tasawuf, dalam konteks ini, bukan hanya sekadar suatu cabang ilmu
keislaman, melainkan merupakan perjalanan spiritual yang mendalam dalam
pencarian makna kehidupan dan hubungan yang lebih erat dengan Sang Pencipta.
Materi ini merupakan sebuah jendela ke dunia batin, di mana kita akan menapak
langkah ke dalam wilayah pengalaman rohaniah yang mendalam.

Tasawuf bukanlah semata-mata tentang beribadah secara mekanis,


melainkan suatu perjalanan untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh
keikhlasan dan cinta. Dalam perjalanannya, tasawuf mengajarkan nilai-nilai
kesederhanaan, ketenangan jiwa, dan pemahaman mendalam terhadap makna
kehidupan.

Dalam setiap langkah yang akan kita pelajari, kita akan membahas konsep-
konsep tasawuf, praktik-praktik spiritual, dan sejarah perkembangannya. Semoga
materi ini dapat memberikan pencerahan bagi kita semua dalam perjalanan
spiritual kita masing-masing.

Sebagai penutup, marilah kita bersama-sama merenung dan membuka hati


untuk menerima kebijaksanaan yang terkandung dalam tasawuf. Semoga Allah
senantiasa membimbing langkah-langkah kita menuju pemahaman yang lebih
mendalam tentang keberadaan-Nya.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Sukabumi, 17 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1. Pengertian Tasawuf...................................................................................3
2.2. Sejarah Tawasuf........................................................................................5
2.3. Cabang-cabang Ilmu dalam Tasawuf........................................................6
2.4. Peranan Tasawuf.......................................................................................7
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
3.1. Kesimpulan.................................................................................................10
3.2. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tasawuf adalah cabang ilmu keislaman yang lebih menekankan pada


dimensi atau aspek spiritual dalam Islam. Istilah tasawuf sendiri berasal dari
bahasa Arab, dan masuk ke dalam ajaran agama Islam yang kemudian
dikembangkan oleh para sufi. Tasawuf pada masa awal perkembangannya
mengacu pada tiga alur pemikiran: gagasan tentang kesalehan yang menunjukkan
keengganan terhadap kehidupan urban dan kemewahan, masuknya gnostisisme
Helenisme yang mendukung corak kehidupan pertapaan daripada aktif di
masyarakat, dan pengaruh dari filsafat Yunani. Inti dari ajaran tasawuf adalah
mendekatkan diri kepada Allah dengan melalui tahapan-tahapan (ajaran)Nya yaitu
maqamat dan ahwal.

Sejarah perkembangan tasawuf dimulai pada masa awal Islam, ketika para
sahabat Nabi Muhammad mempraktikkan ajaran Islam dengan penuh
kesungguhan dan keikhlasan. Pada awal pembentukan tasawuf adalah manifestasi
akhlak atau keagamaan. Tasawuf berkembang pesat pada abad ke-2 Hijriyah,
ketika banyak orang yang merasa tidak puas dengan kehidupan duniawi dan
mencari kepuasan batin melalui praktik-praktik spiritual. Pada masa itu, banyak
tokoh-tokoh sufi yang muncul, seperti Hasan al-Basri, Rabiah al-Adawiyah, dan
Junaid al-Baghdadi.

Sumber hukum ajaran tasawuf dalam tradisi Islam adalah Al-Qur'an dan
As-Sunnah. Moral keagamaan banyak disinggung dalam Al-Qur'an dan As-
Sunnah, sehingga tasawuf menjadi bagian integral dari ajaran Islam. Tujuan
tertinggi dari seorang sufi adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah atau kalau
bisa menunggal dengan Allah.

Dalam latar belakang pengertian dan sejarah tasawuf, sebaiknya dijelaskan


secara rinci tentang pengertian tasawuf, sejarah perkembangan tasawuf, sumber

1
hukum ajaran tasawuf dalam tradisi Islam, dan tujuan dari ajaran tasawuf. Selain
itu, dapat juga dijelaskan tentang tokoh-tokoh sufi yang muncul pada masa awal
perkembangan tasawuf dan praktik-praktik spiritual yang dilakukan oleh para sufi.

Dua faktor dalam tasawuf:

1. Konteks Geografis dan Pengaruh Budaya


 Tasawuf memiliki akar yang dalam dalam budaya Islam, terutama
di daerah Irak dan Iran pada abad ke-8 M.
 Pengaruh budaya dan keadaan sosial politik umat Islam saat itu
mempengaruhi perkembangan tasawuf.
2. Perbedaan Aliran dalam Tasawuf
 Tasawuf memiliki berbagai aliran yang berbeda, seperti tasawuf
'amali yang menekankan perilaku yang baik dalam amalan ibadah
kepada Allah.
 Terdapat juga perbedaan pandangan antara ulama syariat (ahli fikih
dan teolog) dan ulama sufi, yang kadang-kadang membawa kepada
konflik, persekusi, dan bahkan hukuman mati.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu Tasawuf?
2. Apa pengertian dari Tasawuf?
3. Bagaimana sejarah Tasawuf?
4. Apa peran Tasawuf?
5. Bagaimana pentingnya Tasawuf?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Tasawuf.


2. Untuk mengetahui pengertian Tasawuf.
3. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan Tasawuf.
4. Untuk mengetahui apa saja peranan dari Tasawuf.
5. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya mendalami Tasawuf.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Tasawuf

Tasawuf, juga dikenal sebagai sufisme, adalah cabang ilmu keislaman


yang menekankan aspek spiritual dalam Islam. Tasawuf adalah manifestasi
akhlak atau keagamaan. Tasawuf berasal dari bahasa Arab, yaitu tashawwafa,
Yatashawwafu-Tashowwuf yang memiliki arti bulu domba atau wol (Shuf),
dan orang yang mengikuti ajaran ini disebut "suf". Inti dari tasawuf adalah
mencari kecintaan dan pengetahuan Allah melalui berbagai praktik dan
pemikiran yang mendalam.

Seseorang dapat melihat pengetian tasawuf dari sudut pandang terminologi


dan asal-usul kata. Menurut Prof. Asep Usman Ismail, pakar tasawuf di UIN
Jakarta, istilah-istilah tasawuf berasal dari salah satu dari teori-teori berikut.
Pertama-tama, kata "tasawuf" berasal dari kata "shafa", yang berarti "suci",
"bersih", "jernih", atau "bening." Prinsip dasar dari teori ini adalah bahwa inti
dari tasawuf terletak pada upaya, perjuangan, dan proses menyucikan batin,
jiwa, atau nafs. Bahkan, salah satu tujuan bertawasuf adalah untuk
menyucikan jiwa itu sendiri.

Kedua, istilah "tasawuf" berasal dari kata "shaff", yang berarti "barisan"
dalam bahasa Arab. Dua fenomena dalam kehidupan para sufi adalah dasar
teori ini. Pertama, para sufi selalu datang lebih awal dan berbaris pertama
dalam shalat berjamaah. Mereka bukan hanya melakukan shalat wajib, tetapi
mereka juga diwajibkan untuk melakukannya di masjid. Mereka didorong
untuk datang paling awal dan menempati barisan terdepan karena disiplin
mereka terhadap tempat, waktu, dan cara shalat wajib. Teori etimologi
mengatakan bahwa istilah tasawuf berasal dari kata shaff, yang berarti
"barisan". Barisan juga berarti persaudaraan, solidaritas, kedisiplinan, dan
keteraturan di antara orang-orang. Salah satu firman Allah, yang menyatakan:

3
‫ِإَّن َهَّللا ُيِح ُّب اَّلِذ يَن ُيَقاِتُلوَن ِفي َس ِبيِلِه َص ًّفا َك َأَّنُهْم ُبْنَياٌن َم ْر ُص وٌص‬

Artinya,“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berjihad di


jalan-Nya dalam barisan yang teratur. Mereka seakan-akan seperti suatu
bangunan yang terususun kokoh,” (QS. QS Ash-Shaff [61]: 4).

Ketiga, kata "tasawuf" berasal dari kata "shafwah", yang berarti "pilihan"
dalam bahasa Arab. Teori etimologi ini didasarkan pada keyakinan para
pengamat bahwa para sufi dianggap sebagai kelompok hamba-hamba Allah
yang terpilih karena kesucian jiwa mereka dan kedekatan mereka dengan Sang
Pencipta. Kedekatan dan kesucian ini memberi mereka kekuatan spiritual
untuk menjalani hidup yang tulus, ikhlas, pasrah, dan berserah kepada Sang
Khaliq. Mereka menjadi contoh dan panutan bagi orang lain.

Keempat, istilah "tasawuf" berasal dari kata "shuffah", yang berarti tempat
duduk dari kayu atau batu. Teori ini didasarkan pada kenyataan sejarah
tentang peradaban Islam di masa Nabi Muhammad saw., terutama tentang
Masjid Nabawi di Madinah. Ahlu-Shuffah adalah kelompok sahabat di masjid
ini yang kehilangan harta dan keluarga tetapi tetap beribadah, hidup
sederhana, dan tidur di atas shuffah. Mereka tidur di atas shuffah dengan
maksud agar mereka tidak terlalu nyenyak dan dapat bangun dengan mudah
untuk bertahajud dan mendekatkan diri kepada Yang Kuasa. Salah satu ayat
Al-Quran menggambarkan kehidupan mereka:

‫َتَتَج اَفى ُج ُنوُبُهْم َع ِن اْلَم َض اِج ِع َيْدُعوَن َرَّبُهْم َخ ْو ًفا َو َطَم ًعا َو ِم َّم ا َر َز ْقَناُهْم ُيْنِفُقوَن‬

Artinya,“Lambung mereka jauh dari tempat tidur, mereka berdoa kepada


Tuhannya, dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan
sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka,” (QS. as-Sajdah [32]:
16).

Selain menjadi kelompok papa, mereka hidup dengan cara yang sederhana
dan tidak meminta-minta. Hidup mereka benar-benar dijamin oleh dana

4
negara yang didanai oleh rakyat. Kehidupan mereka inilah yang disebutkan
para pengamat tasawuf sebagai awal para sufi.

Pengertian tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara


menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, membangun dhahir dan batin, untuk
memperoleh kebahagiaan yang abadi. Tasawuf masuk ke dalam ajaran agama
Islam melalui berbagai pengaruh ajaran agama dan filsafat lain, serta pengaruh
budaya dan keadaan sosial politik umat Islam pada masa awal perkembangan
tasawuf. Sumber hukum ajaran tasawuf dalam tradisi Islam adalah Al-Qur'an
dan As-Sunnah.

Tasawuf pada dasarnya bukanlah ajaran agama atau praktik ritual;


sebaliknya, itu adalah upaya untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang Tuhan, memurnikan hati, dan mencapai keclosan diri dengan Yang
Maha Kuasa. Para sufi berusaha untuk mencapai maqam (kedudukan spiritual)
yang lebih tinggi dan memperoleh ma'rifah (pengetahuan intim atau makrifat)
tentang Allah.

Dzikir (pengingat Allah), meditasi, dan berbagai jenis ibadah lainnya


adalah bagian dari praktik tasawuf. Konsep mentor-mentee juga kuat dalam
tasawuf, yang berarti bahwa seorang sufi yang lebih senior membantu seorang
muridnya dalam perjalanan spiritualnya.

Banyak ulama Islam mengakui nilai-nilai tasawuf dan menyelidiki aspek


spiritual agama mereka, meskipun tasawuf sering dilihat sebagai aspek mistik
atau esoteris Islam. Namun, seperti halnya dengan cabang-cabang lain dalam
Islam, tasawuf juga dapat diinterpretasikan dengan cara yang berbeda di
berbagai tradisi dan mazhab.

2.2. Sejarah Tawasuf

Tasawuf masuk ke dalam ajaran agama Islam melalui berbagai pengaruh


ajaran agama dan filsafat lain, serta pengaruh budaya dan keadaan sosial

5
politik umat Islam pada masa awal perkembangan tasawuf. Tasawuf juga
memiliki berbagai aliran yang berbeda, seperti tasawuf 'amali yang
menekankan perilaku yang baik dalam amalan ibadah kepada Allah.

Sejarah perkembangan tasawuf dimulai pada masa awal Islam, ketika para
sahabat Nabi Muhammad mempraktikkan ajaran Islam dengan penuh
kesungguhan dan keikhlasan. Pada awal pembentukan tasawuf, tasawuf adalah
manifestasi akhlak atau keagamaan. Tasawuf berkembang pesat pada abad ke-
2 Hijriyah, ketika banyak orang yang merasa tidak puas dengan kehidupan
duniawi dan mencari kepuasan batin melalui praktik-praktik spiritual.

Meskipun terdapat banyak definisi tentang tasawuf, secara umum tasawuf


dapat diartikan sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk
mensucikan diri dengan cara menjauhi pengaruh kehidupan yang bersifat
kesenangan duniawi dan akan memusatkan seluruh perhatiannya kepada
Allah. Tasawuf juga memiliki berbagai cabang ilmu yang dipelajari, seperti
tasawuf akhlaki, tasawuf amali, dan tasawuf falsafi.

Pengaruh budaya dan keadaan sosial politik umat Islam pada masa awal
perkembangan tasawuf sangat mempengaruhi perkembangan tasawuf. Pada
masa itu, banyak orang yang merasa tidak puas dengan kehidupan duniawi
dan mencari kepuasan batin melalui praktik-praktik spiritual. Selain itu,
pengaruh ajaran agama dan filsafat lain juga mempengaruhi perkembangan
tasawuf. Tasawuf juga dipengaruhi oleh keadaan sosial politik umat Islam
pada masa itu, seperti perang dan konflik yang terjadi.

2.3. Cabang-cabang Ilmu dalam Tasawuf

Tasawuf memiliki beberapa cabang ilmu yang dipelajari, di antaranya:

1. Tasawuf Falsafi: Pendekatan rasio yang menggunakan bahan kajian


atau pemikiran yang terdapat di kalangan para filosof, seperti filsafat
tentang Tuhan, manusia, dan hubungan di antara keduanya.

6
2. Tasawuf Amali: Tasawuf yang menggunakan pendekatan amaliah,
seperti wirid dan zikir dijaharkan yang selanjutnya mengambil bentuk
tarekat (jalan menuju kebenaran dalam tasawuf).
3. Tasawuf Akhlaki: Tasawuf yang menekankan pada aspek akhlak dan
moral, seperti memperbanyak ibadah, menyedikitkan makan dan
minum, tidur, dan lain sebagainya.
4. Tasawuf Fiqhi: Tasawuf yang menekankan pada aspek hukum Islam,
seperti mempelajari hukum-hukum Islam dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Tasawuf Irfani: Tasawuf yang menekankan pada aspek pengetahuan
dan pengalaman spiritual, seperti mempelajari tentang makrifat dan
mahabbah dalam tasawuf.
6. Tasawuf Tariqat: Tasawuf yang menekankan pada aspek praktik dan
pengalaman spiritual, seperti mengikuti tarekat atau jalan menuju
kebenaran dalam tasawuf.
7. Tasawuf Hadits: Tasawuf yang menekankan pada aspek hadits, seperti
mempelajari hadits-hadits Nabi Muhammad dan mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
8. Tasawuf Tauhid: Tasawuf yang menekankan pada aspek tauhid atau
keesaan Allah, seperti mempelajari tentang keesaan Allah dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap cabang ilmu tasawuf memiliki fokus dan metode yang berbeda-
beda, namun semuanya bertujuan untuk mencapai kebahagiaan abadi dengan
cara menyucikan jiwa dan menjernihkan akhlak serta membangun lahir dan
batin untuk mencapai ketenangan abadi.

2.4. Peranan Tasawuf

Tasawuf dapat membantu menjernihkan akhlak dengan memberikan


bimbingan dan praktik spiritual yang dapat membantu seseorang

7
mengendalikan keinginan mereka, menyelamatkan orang dari kebingungan
dan kegelisahan, dan memahami aspek asoteris Islam, baik di kalangan
Muslim maupun non-Muslim. Tasawuf juga membantu menjaga nilai-nilai
moral dan spiritual dalam masyarakat modern, yang telah kehilangan banyak
nilai moral dan spiritual. Tasawuf juga membantu meningkatkan akhlak
mulia, seperti menjauhi keinginan dan hawa nafsu, mendekati hal-hal yang
baik, dan memperbanyak ibadah. Dengan demikian, tasawuf dapat membantu
seseorang menjernihkan akhlak dengan memberikan bimbingan spiritual,
pemeliharaan nilai-nilai, dan praktik-praktik spiritual, yang dapat membantu
seseorang mengendalikan dorongan mereka dan memperbaiki akhlak mereka.

Peranan tasawuf dalam kehidupan modern telah menjadi topik yang


semakin penting. Berdasarkan beberapa sumber yang ditemukan, peranan
tasawuf dalam kehidupan modern dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Bimbingan Spiritual: Tasawuf memberikan bimbingan bagi manusia


dalam mengendalikan dorongan-dorongan, menyelamatkan kemanusiaan
dari kebingungan dan kegelisahan yang mereka rasakan, serta memahami
aspek asoteris Islam, baik terhadap masyarakat Muslim maupun non-
Muslim.
2. Pemeliharaan Nilai-Nilai: Tasawuf membantu dalam pemeliharaan nilai-
nilai moral dan spiritual dalam masyarakat modern, yang dapat membantu
mengatasi kehampaan spiritual yang dialami oleh banyak orang.
3. Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan: Tasawuf Islam tidak menafikan
sains, bahkan banyak menyumbangkan pemikiran dalam bidang filsafat,
sastra, musik, tarian, psikologi, dan sains modern.
4. Solusi bagi Problematika Masyarakat Modern: Tasawuf menjadi solusi
yang dinantikan bagi problematika masyarakat modern, membantu dalam
menyelesaikan masalah-masalah spiritual dan moral yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.

8
Dengan demikian, tasawuf memiliki peranan yang penting dalam
memberikan bimbingan spiritual, pemeliharaan nilai-nilai, kontribusi terhadap
ilmu pengetahuan, dan sebagai solusi bagi problematika masyarakat modern.
Hal ini menunjukkan bahwa tasawuf memiliki relevansi yang kuat dalam
konteks kehidupan modern.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam penutupan makalah tentang pengertian dan sejarah tasawuf, dapat


disimpulkan bahwa tasawuf merupakan cabang ilmu keislaman yang
menekankan aspek spiritual dalam Islam. Tasawuf berasal dari bahasa Arab,
yaitu tashawwafa, Yatashawwafu-Tashowwuf yang memiliki arti bulu domba
atau wol (Shuf). Tasawuf masuk ke dalam ajaran agama Islam melalui
berbagai pengaruh ajaran agama dan filsafat lain, serta pengaruh budaya dan
keadaan sosial politik umat Islam pada masa awal perkembangan tasawuf.
Tasawuf juga memiliki berbagai cabang ilmu yang dipelajari, seperti tasawuf
akhlaki, tasawuf amali, dan tasawuf falsafi.

Dalam kehidupan modern, tasawuf memiliki peranan yang penting dalam


memberikan bimbingan spiritual, pemeliharaan nilai-nilai, kontribusi terhadap
ilmu pengetahuan, dan sebagai solusi bagi problematika masyarakat modern.
Tasawuf dapat membantu seseorang dalam menjernihkan akhlak dengan
memberikan bimbingan spiritual, pemeliharaan nilai-nilai, dan praktik-praktik
spiritual yang dapat membantu seseorang dalam mengendalikan dorongan-
dorongan dan memperbaiki akhlak.

Sebagai saran dalam upaya meningkatkan pendidikan, khususnya


pendidikan Islam, perlu menyadari bahwa tujuan utama pendidikan Islam
adalah menanamkan ma’rifat kepada anak didik sehingga melahirkan karakter
hamba yang mahabbah kepada Allah dan peka terhadap tanggung jawab
sosial. Selain itu, perlu juga memperhatikan akhlak mulia (akhlakul karimah)
dalam pendidikan, seperti konsistensi (istiqamah), kerendahan hati (tawadhu),
totalitas (kaffah), keseimbangan (tawazun), integritas, dan penyempurnaan
(ihsan).

10
Dengan demikian, tasawuf memiliki peranan yang penting dalam
kehidupan modern dan dapat membantu seseorang dalam menjernihkan
akhlak serta memperbaiki kualitas hidupnya.

Melalui instruksi spiritual dan praktiknya, tasawuf juga dapat membantu


orang mengendalikan keinginan mereka, menghindari kebingungan, dan
memahami aspek spiritual Islam. Tasawuf juga membantu ilmu pengetahuan,
mempertahankan nilai-nilai moral, dan menyelesaikan masalah moral dan
spiritual sehari-hari, menunjukkan relevansinya dalam kehidupan modern.

3.2. Saran

Beberapa rekomendasi dapat diberikan untuk menerapkan tasawuf, seperti:

1. Meningkatkan Kesadaran Spiritual: Meningkatkan kesadaran spiritual


dengan memperbanyak ibadah, zikir, dan wirid, serta memperdalam
pemahaman tentang ajaran Islam.
2. Menerapkan Nilai-Nilai Tasawuf: Menerapkan nilai-nilai tasawuf
dalam kehidupan sehari-hari, seperti menghindari keinginan dan nafsu,
berfokus pada hal-hal yang baik, dan lebih banyak beribadah.

Dengan mengikuti saran-saran ini, seseorang diharapkan dapat


meningkatkan kesadaran spiritualnya, menjernihkan akhlaknya, dan
memperbaiki kualitas hidupnya. Selain itu, penting untuk memahami bahwa
tasawuf merupakan bagian penting dari ajaran Islam dan dapat membantu
seseorang mencapai kebahagiaan abadi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, R. (2019, Juni 2). SEJARAH PERKEMBANGAN TASAWUF DARI


ZAMAN KE ZAMAN. Retrieved November 17, 2023, from
researchgate.net:
https://www.researchgate.net/publication/334081577_SEJARAH_
PERKEMBANGAN_TASAWUF_DARI_ZAMAN_KE_ZAMAN

Cantika, Y. (n.d.). Pengertian Tasawuf: Sejarah, Prinsip, Dasar dan Bentuk


Ajaran. Retrieved from gramedia.com:
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-tasawuf/

Darus.id, R. (2022, Juni 12). Sejarah Singkat Perkembangan Tasawuf. Retrieved


from darus.id: https://www.darus.id/

Fayyadl, M. T. (2021, Juli 14). Asal Mula Tasawuf dalam Islam. Retrieved from
nuonline: https://islam.nu.or.id

Hafiun, M. (2012). TEORI ASAL USUL TASAWUF.

Humas, T. (2022, November 15). Pengertian Tasawuf, Dalil dan Asal usulnya.
Retrieved from an-nur.ac.id: https://an-nur.ac.id/

Juwita, M. (2020). Makalah Pengertian Dan Sejarah Munculnya Tasawuf.


Retrieved from id.scribd.com: https://id.scribd.com

Mashar, A. (2015). TASAWUF : Sejarah, Madzhab, dan Inti Ajarannya.

Rahman, T. (2020). SEJARAH PERKEMBANGAN TASAWUF ‘AMALI.

Syakhrani, A. W. (2023). SEJARAH MUNCULNYA TASAWUF.

Wijaya, M. T. (2022, September 20). Asal-usul Istilah Tasawuf. Retrieved


November 17, 2023, from nuonline: https://islam.nu.or.id

Abdullah, Hawasli. Perkembngan Ilmu Tasawwuf dan Tokohnya. Al-ikhlas.

Asep Usman Ismail, Tasawuf Menjawab Tantangan Global, Jakarta:


Transpustaka, 66-70).

Ghanimi al, Abd al-Wafa, al-Taftazani. Madkhal Ila al-Tashawwuf alIslami. al-
Qahirah: Dar al-Thaqafah, 1976.

12

Anda mungkin juga menyukai