Disusun oleh:
Dosen Pengampu:
2019/2020
Tasawuf dan Karakter Islam Indonesia
Tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu dalam Islam yang menekankan pada aspek
spiritual dan kebersihan batin. Dalam kaitannya dengan diri manusia, tasawuf adalah ilmu untuk
mengelola aspek rohaninya yang lebih sering disebut dengan hati atau qalbu. Dalam kaitannya
dengan kehidupan, ilmu ini mengarahkan manusia untuk lebih memprioritaskan kehidupan
akhirat dari pada kehidupan dunia. Sedangkan dalam kaitannya dengan pemahaman keagamaan,
tasawuf lebih cenderung mengkaji aspek esoterik dari pada eksoterik, lebih menekankan
penafsiran bathiniyah dari pada penafsiran lahiriyah. Kelahiran tasawuf atau sufisme sebagai
sebuah ilmu diketahui memiliki banyak versi. Mengenai kemunculan tasawuf sendiri terdapat
dua anggapan, yakni ada yang menganggap bahwa lahirnya ilmu tasawuf disebabkan karena
adanya pengaruh ajaran di luar Islam, tetapi ada pula yang menganggap lahirnya tasawuf itu
bersamaan dengan lahirnya agama Islam.
Angggapan bahwa tasawuf atau sufisme itu lahir dari agama Islam sendiri, hal ini dapat
dilihat dalam ayat Al-Quran maupun Hadits tentang ajaran tasawuf, salah satunya dalam surat
Al-Baqarah ayat 115
“ Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di
situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha
Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah : 115)
Selain itu, dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari juga disebutkan hal serupa, yang
artinya
“Jika seorang hamba mendekati-Ku sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta, jka ia
medekati-Ku sehasta, niscaya Aku akan mendekatinya sedepa, dan jika ia mendekati-Ku
datang dengan berjalan, niscaya Aku akan mendatanginya dengan berlari”.
Abu Bakar, adalah seorang saudagar yang kaya raya di Makkah, namun ia rela
meninggalkan semua harta bendanya demi mengikuti dakwah Rasulullah Saw. Abu
Bakar juga memiliki akhlak yang tinggi dan selalu hidup saleh dan taqwa. Pada masa
kehidupannya hanya memakai pakaian sehelai kain saja. Bahkan segala harta
bendanya dikorbankan demi kepentingan agama dan negara.
Umar bin Khattab, adalah sahabat Nabi Saw yang memiliki jiwa yang murni dan
akhlak yang tinggi. Ada riwayat yang mengisahkan kehidupan sufisme Umar, yang
semuanya ketika ia menjabat sebagai khalifah. Yang pertama ketika Umar naik ke atas
mimbar untuk menyampaikan pidato, sedangkan pakaian yang ia pakai bertambal-
tambal. Yang kedua, ketika Abdullah bin Umar masih kecil bermain-main dengan
temannya, semua temannya tersebut mengejek karena pakaian yang dipakainya penuh
tambalan.
Utsman bin Affan, adalah sosok yang diberi oleh Allah kelapangan rezeki. Meski
begitu ia tidak terlalu terpengaruh dengan kekayaannya. Ia selalu memegang Al-
Qur’an pada tangannya. Menjelang malam hari ia hanya belajar Al-Qur’an sampai
jauh malam. Bahkan ketika dibunuh oleh pemberontak, ia berada dalam membaca Al-
Qur’an.