- ALEK CHANDRA - ILHAM FIRDAUS PRAWIRA - RIFDAH DZAKIROH SUB MATERI
ABAD ABAD PERTENGAH KLASIK AN
ABAD ABAD KONTEMPO MODERN RER ABAD KLASIK
Tasawuf pada zaman dahulu dikatakan sebagai
kehidupan rohani di karenakan ajaran ini mengandung perjuangan manusia dalam mendapatkan kehidupan yang sempurna di mata Sang Pencipta. Kerohanian ini berupa ikhtiar manusia dalam mengalahkan gangguan hawa nafsu dan kehidupan kebendaan. Sejarah perkembangan kerohanian itu sendiri secara garis besar dibagi menjadi 2 yakni zuhud zuhud Secara etimologis, dan tasawuf berarti raghaba ‘an syai’in wa tarakahu, artinya tidak tertarik terhadap sesuatu dan meninggalkannya. Zahada fi al-dunya, berarti mengosongkan diri dari kesenangan dunia untuk ibadah. Zuhud juga tidak dapat dipisahkan dengan 2 keadaan yaitu pertama zuhud dijadikan sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tasawuf. Kedua zuhud dijadikan sebagai akhlak moral dari sebuah perbuatan dan gerakan protes. Apabila zuhud ini tidak dapat dipisahkan dengan tasawuf , maka fungsi zuhud dalam tasawuf dijadikan sebagai maqam. Namun apabila zuhud dikatakan sebagai moral akhlak, maka fungsi zuhud disini berarti bagainmana upaya kehidupan agar mereka dapat menatap dunia yang fana’ ini. TOKOH TOKOH TASAWUF PADA MASA KLASIK
1. Hasan Al-Basri
Nama lengkapnya adalah al-Hasan bin Abi al-Hasan Abu Sa’id. Dia dilahirkan di Madinah pada tahun 21 Hijriah/642 Masehi dan meninggal di Basrah pada tahun 110 Hijriah/728 M. Ia adalah putera Zaid bin Tsabit, seorang budak bfudak yang tertangkap di Maisan, yang kemudian menjadi sekretaris Nabi Muhammad SAW. la memperoleh pendidikan di Basrah.
Dasar pendirian Hasan al-Basri adalah hidup
zuhud terhadap dunia, menolak segala kemegahannya, hanya semata menuju kepada Allah, tawakal, khauf dan raja’. “Janganlah hanya semata-mata takut kepada Allah, tetapi ikutilah ketakutan dengan pengharapan. Takut akan murkaNya, tetapi mengharap akan rahmatNya.” 2. IBRAHIM BIN ADHAM
Namanya adalah Ahu Ishaq Ibrahim
bin Adham, lahir di Balkh dari keluarga bangsawan Arab. Dalam cerita sufia, ia dikatakan sebagai seorang pangeran yang meninggalkan istana dan mengembara menjalani hidup sebagai seorang pertapa sambil mencari nafkah yang halal hingga meninggal di negeri Persia kira-kira pada tahun 160 H/777 M. 3. RABI’AH AL- ADAWIYAH
Nama lengkapnya ialah Ummu al-Khair Rabi’ah bin Isma’il
alAdawiyah al-Qisiyah. Dia lahir di Basrah pada tahun 96 H /713 M, lalu hidup sebagai hamba sahaya dan dia berasal dari keluarga miskin
Isi pokok ajaran tasawuf Rabi’ah adalah tentang cinta.
Karena itu, dia mengabdi, melakukan amal saleh bukan karena takut masuk neraka atau mengharap masuk surga, tetapi karena cintanya kepada Allah. Cintalah yang mendorongnya ingin selalu dekat dengan Allah dan cinta itu pulalah yang membuat ia sedih dan menangis karena takut terpisah dari yang dicintainya. ABAD PERTENGAHAN
Masa ini sudah bisa dikatakan sebagai masa
tasawuf, yaitu pada abad ketiga dan keempat hijriyah mendapat sebutan shufi. Hal itu dikarenakan tujuan utama kegiatan ruhani mereka tidak semata-mata kebahagiaan akhirat yang ditandai dengan pencapaian pahala dan penghindaran siksa, akan tetapi untuk menikmati kehidupan langsung dengan Tuhan yang didasari dengan rasa cinta. TOKOH TOKOH TASAWUF PADA ABAD PETENGAHAN
1. Ma’ruf al-
Namanya adalah Abu Muahfuz Karkhi Ma’ruf bin Firuz al-Karkhi. Ia berasal dari Persia, namun hidupnya lebih lama di Bagdad. Ia meninggal di kota ini juga pada tahun 200 H / 815 M. Ma’ruf al-Karkhi dikenal sebagai sufi yang selalu diliputi rasa rindu kepada Allah sehingga ia digolongkan ke dalam kelompok auliya’. Dia dipandang sangat berjasa dalam meletakkan dasar-dasar tasawuf.
Ma’ruf al-Karkhi adalah orang pertama yang
mengembangkan tasawufnya dari paham cinta (al-hubb) yang dibawa oleh Rabi’ah al-Adawiyah. Ia mengatakan bahwa timbulnya rasa cinta kepada Allah itu bukan karena diusahakan melalui belajar, tetapi datangnya semata-mata karena karunia Allah. 2. Abu al-Hasan Surri al-Saqti Nama lengkapnya adalah Abu al- Hasan Surri al-Muglisi al-Saqti. Dia adalah murid Ma’ruf al-Karkhi dan paman al-Junaidi dan merupakan tokoh sufi terkemuka di Bagdad. Ia meninggal pada tahun 253 H / 867 M dalam usia 98 tahun.
Dalam menjalankan ajaran tasawuf,
dia beramal siang - malam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan penuh khusu’ dan tawadu’. Siang dan malam yang dia lalui tidaklah berarti tanpa diisi dengan ibadah dan pengabdian. Karena hanya dengan memperbanyak ibadah dan pengabdian itulah, menurutnya dia dapat bertemu dengan Tuhan, dan pertemuan dengan Tuhan itu meruakan puncak keabadian yang sejati. 3. Abu Sulaiman al-Darani
Nama lengkapnya ialah Abu Sulaiman Abdurrahman bin Utbah al-Darani.
Dia dilahirkan di Daran, sebuah kampung di kawasan Damakus,,dan meninggal pada tahun 215 H/830 M.
Diantara ucapan-ucapannya yang mengandung ajaran kerohanian
adalah : “Orang tidak dapat bersikap zuhud terhadap pesona dunia, kecuali orang yang kalbunya diisi Allah dengan nur-Nya sehingga segenap rasa dan pikirannya tertuju kepada masalah- masalah akhirat saja”. Kemudian, dia juga pernah berkata : “Orang yang ‘arif, kalau telah terbuka penglihatan mata kakinya, kaburlah penglihatan mata lahirnya, sehingga tidak satupun yang dilihatnya, kecuali yang satu, Tuhan”. Masa ini disebut juga sebagai masa konsolidasi yakni memperkuat tasawuf dengan dasar aslinya yaitu Alqur’an dan Hadits yang sering disebut juga dengan tasawuf sunny yakni tasawuf yang sesuai dengan tradisi sunnah Nabi dan 1. Al- para sahabat. Qusyairi
Nama lengkap al-Qusyairi adalah Abdul Karim bin Hawazin, lahir
tahun 376 H di Istiwa, kawasan Nishafur, salah satu pusat ilmu pengetahuan pada masanya. Dan Al-Qusyairi wafat tahun 465 H. Ajaran-ajaran Taswuf Al-Qusyairi adalah mengembalikan tasawuf ke landasan Ahlussunnah. Seandainya karya al-Qusyairi, Ar-Risalah Al-Qusyairiyyah, dikaji secara medalam, akan tampak secara jelas bagaimana Al-Qusyairi cenderung mengembalikan tasawuf ke atas landasan doktrin Ahlu Sunna N 2. AL-GHAZALI
Di dalam tasawufnya, Al-Ghazali memilih tasawuf sunni
berdasarkan Al-Qur'an dan sunnah Nabi ditambah dengan doktrin Ahlu Al Sunnah wa Al-jama’ah. Menurut Al-Ghazali, jalan menuju tasawuf baru dapat dicapai dengan mematahkan hambatan-hambatan jiwa, serta membersihkan diri dari moral yang tercela, sehingga kalbu dapat lepas dari segala sesuatu yang selain Allah dan berhias dengan selalu mengingat Allah Nama lengkapnya Muhammad bin Ali bin Ahmad bin Abdullah Ath Tha’i Al-Haitami. Ia lahir di Murcia, Andalusia Tenggara, Spanyol, tahun 560 H. karya yang telah dihasilkannya antara lain Al- 1. IBN Futuhat Al-Makkiyah, tarjuman Al-Asuywan dan ARABI masih banyak lagi. Ajaran tasawuf dari Ibn Arabi adalah wahdatul wujud ( kesatuan wujud ) yaitu bahwa wujud semua yang ada ini hanyalah satu dan pada hakekatnya wujud makhluk adalah wujud khalik pula.
Umar Ibn Al-Faridh berasal dari Homat ( Tanah
Syam ), lahir di Kairo, Mesir. Ia hidup dari tahun 2. Umar 1181-1235 M. Selama hidupnya ia tinggal di lbn AL- Mekkah dan ia meninggal di Kairo. Dia terkenal Faridh dengan keistimewaannya mengubah syair pencintaan kepada Tuhan. Syair yang bernilai tinggi dalam lapangan kecintaan kepada Tuhan