Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

Tokoh-Tokoh Tasawuf Dan Ajarannya

Dosen Pengampu :

Bashori Ahmad, M. Ag

Disusun Oleh :

Muhammad Nur Hasyim 401210203

Muhammad Nur Zakaa 401210204

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


JURUSAN EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
AGUSTUS 2021
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Tasawuf adalah salah satu cabang ilmu islam yang menekankan dimensi
atau aspek spiritual dalam islam. Dalam kaitannya dengan manusia,
tasawuf lebih menekankan aspek rohaninya ketimbang aspek jasmaninya.
Orang yang ahli dalam tasawuf disebut dengan seorang sufi. Seorang sufi
menekankan aspek rohaninya daripada jasmaninya. Seorang sufi selalu
berusaha untuk dekat dengan Tuhan-Nya. Dan untuk mencapai itu,
terdapat tingkatannya yaitu tobat, zuhud, sabar, shaleh, tawakal, kerelaan
(ridha), cinta dan ma’rifat.

B.     Tujuan
1.      Mengetahui tokoh-tokoh tasawuf.
2.      Mengetahui ajaran-ajaran dari tokoh-tokoh tasawuf.

C.    Rumusan Masalah
1.      Siapa saja tokoh-tokoh tasawuf?
2.      Bagaimana ajaran-ajaran dari tokoh-tokoh tasawuf

BAB II PEMBAHASAN

A.     TOKOH-TOKOH TASAWUF DAN AJARANNYA


Berikut ini beberapa tokoh tasawuf yang terkenal beserta ajarannya,
diantaranya:
a.      Hasan Al-Bashri
Hasan al-Basri adalah seorang sufi angkatan tabi’in, seorang yang sangat taqwa,
wara’ dan zahid. Nama lengkapnya adalah Abu Sa’id al-Hasan ibn Abi al-Hasan.
Lahir di Madinah pada tahun 21 H tetapi dibesarkan di Wadi al-Quran. Setahun
sesudah perang Shiffin dia pindah ke Bashrah dan menetap di sana sampai ia
meninggal tahun 110 H. setelah ia menjadi warga Bashrah, ia membuka pengajian
disana karena keprihatinannya melihat gaya hidup dan kehidupan masyarakat
yang telah terpengaruh oleh duniawi sebagai salah satu ekses dari kemakmuran
ekonomi yang dicapai negeri-negeri Islam pada masa itu. Gerakan itulah yang
menyebabkan Hasan Basri kelak menjadi orang yang sangat berperan dalam
pertumbuhan kehidupan sufi di bashrah. Diantara ajarannya yang terpenting
adalah zuhud serta khauf dan raja’.
Dasar pendiriannya yang paling utama adalah zuhud terhadap kehidupan duniawi
sehingga ia menolak segala kesenangan dan kenikmatan duniawi.
Prinsip kedua Hasan al-Bashri adalah al-khouf dan raja’. Dengan pengertian
merasa takut kepada siksa Allah karena berbuat dosa dan sering melakukan
perintah-Nya. Serta menyadari kekurang sempurnaannya. Oleh karena itu, prinsip
ajaran ini adalah mengandung sikap kesiapan untuk melakukan mawas diri atau
muhasabah agar selalu memikirkan kehidupan yang akan datang yaitu kehidupan
yang hakiki dan abadi.
b.      Rabiah Al-Adawiyah
Nama lengkapnya adalah Rabiah al-adawiyah binti ismail al Adawiyah al
Bashoriyah, juga digelari Ummu al-Khair. Ia lahir di Bashrah tahun 95 H, disebut
rabi’ah karena ia puteri ke empat dari anak-anak Ismail. Dia adalah seorang
zahidah, zahid perempuan yang dapat menghiasi lembaran sejarah sufi dalam
Abad kedua hijriah. Dia termasyhur karena mengemukakan dan membawa versi
baru dalam hidup keruhanian, dimana tingkat zuhud yang diciptakan Hasan al-
Bashri yang bersifat khauf dan raja’ itu dinaikkan oleh Rabi’ah ke tingkat zuhud
yang bersifat hub (cinta) karena yang suci murni tidak mengharapkan apa-apa.
Cinta murni kepada Tuhan adalah puncak ajarannya dalam tasawuf yang pada
umumnya dituangkan melalui syair-syair dan kalimat-kalimat puitis. Dari syair-
syair berikut ini dapat diungkap apa yang ia maksud dengan al-mahabbah:
Kasihku, hanya Engkau yang kucinta,
Pintu hatiku telah tertutup bagi selain-Mu,
Walau mata jasadku tak mampu melihat Engkau,
Namun mata hatiku memandang-Mu selalu.
Cinta kepada Allah adalah satu-satunya cinta menurutnya sehingga ia tidak
bersedia membagi cintanya untuk yang lainnya. Seperti kata-katanya “Cintaku
kepada Allah telah menutup hatiku untuk mencintai selain Dia”. Bahkan sewaktu
ia ditanyai tentang cintanya kepada Rasulullah SAW, ia menjawab: “Sebenarnya
aku sangat mencintai Rasulullah, namun kecintaanku pada al-Khaliq telah
melupakanku untuk mencintai siapa saja selain Dia”. Pernyataan ini dipertegas
lagi olehnya lagi melalui syair berikut ini: “Daku tenggelam dalam merenung
kekasih jiwa, Sirna segalanya selain Dia, Karena kekasih, sirna rasa benci dan
murka”.
Bisa dikatakan, dengan al-hubb ia ingin memandang wajah Tuhan yang ia rindu,
ingin dibukakan tabir yang memisahkan dirinya dengan Tuhan.
c.       Al-Hallaj
Al-hallaj adalah seorang tokoh sufi yang mengembangkan paham al-hulul. Nama
lengkapnya adalah Husein Bin Mansyur al-Hallaj. Dia dilahirkan pada tahun 244
H/858 M di negeri Baidha, salah satu kota kecil yang terletak di Persia. Dia tinggal
sampai dewasa di Waisith, dekat Baghdad, dan dalam usia 16 tahun dia pergi
belajar pada seorang sufi yang terbesar dan terkenal bernama Sahl bin Abdullah
al-Tustur di negeri Ahwaz. Selanjutnya, ia berangkat ke Bashrah dan belajar pada
seorang sufi bernama Amr al-Makki. Pada tahun 264 H, ia masuk kota Baghdad
dan belajar pada Junaid yang juga seorang sufi. Al-Hallaj pernah menunaikan
ibadah haji di Makkah selama tiga hari. Dengan riwayat hidup singkat ini jelas
bahwa ia memiliki dasar pengetahuan tentang tasawuf yang cukup mendalam dan
kuat.
Hulul merupakan salah satu konsep didalam tasawuf falsafi yang meyakini
terjadinya kesatuan antara kholiq dengan makhluk. Hulul berimplikasi kepada
bersemayamnya sifat-sifat ke-Tuhanan kedalam diri manusia atau masuk suatu
dzat kedalam dzat yang lainnya. Hulul adalah doktrin yang sangat menyimpang.
Hulul ini telah disalah artikan oleh manusia yang telah mengaku bersatu dengan
Tuhan. Sehingga dikatakan bahwa seorang budak tetaplah seorang budak dan
seorang raja tetaplah seorang raja. Tidak ada hubungan yang satu dengan yang
lainnya sehingga yang terjadi adalah hanyalah Allah yang mengetahui Allah dan
hanya Allah yang dapat melihat Allah dan hanya Allah yang menyembah Allah.
d.      Al-Ghazali
Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad ibn al-
Ghazali. Karena kedudukan tingginya dalam Islam, dia diberi gelar Hujjatul
Islam. Ayahnya, menurut sebagian penulis biografi, bekerja sebagai
pemintal wol. Dari itulah, tokoh sufi yang satu ini terkenal dengan al-
Ghazzali (yang pemintal wol), sekalipun dia terkenal pula dengan al-
Ghazali, sebagaimana diriwayatkan al-Sam’ani dalam karyanya, al-Ansab,
yang dinisbatkan pada suatu kawasan yang disebut Ghazalah. Al-Ghazali
lahir di Thus, kawasan Khurasan, tahun 1059 M. Ia pernah belajar kepada
Imam al-Haramain al-Juwaini, seorang guru besar di Madrasah al-Nizamiah
Nisyafur. Setelah mempelajari ilmu agama, al-Ghazali mempelajari teologi,
pengetaauan alam, filsafat dan lain-lain, tetapi akhirnya ia memilih tasawuf
sebagai jalan hidupnya. Setelah bertahun-tahun menggembara sebagai
sufi, ia kembali ke Tus di tahun 1105 M dan meninngal di sana tahun 1111
M.
Di bidang tasawuf, karya-karya Al-Ghazali cukup banyak, yang paling
penting adalah Ihya’ ‘Ulum al-Din. Dalam karyanya tersebut, dia
menguraikan secara terinci pendapatnya tentang tasawuf, serta
menghubungkannya dengan fiqh maupun moral agama. Juga karya-karya
lainnya, al-Munqidz min al-Dhalal, dimana ia menguraikan secara menarik
kehidupan rohaniahnya, Minhaj al-‘Abidin, Kimia’ al-Sa’adah, Misykat al-
Anwar  dan sebagainya.
Ajarannya
e.       Ibn Arabi
Muhyiddin Ibn Arabi lahir di Murcia, Spanyol tahun 1165 M. setelah
menempuh studi di Seville, ia pindah ke Tunis di taun 1194 m, dan di sana
ia masuk aliran sufi. Di tahun 1202 M ia pergi ke Makkah dan meninggal di
Damaskus tahun 1240 M.
Selain sebagai sufi, Ibn Arabi juga dikenal sebagai penulis yang produktif.
Jumlah buku yang dikarangnya kira-kira berjumlah dua ratus lebih. Salah
satu buku termasyhurnya adalah Fushush al-Hikam yang merupakan
wacana tentang tasawuf.
Inti ajaran tasawuf yang diperkenalkan Ibn Arabi adalah wahdat al-wujud.
Wahdat al-wujud terdiri dari dua kata, yaitu wahdat dan al-wujud. Wahdat
artinya sendiri, tunggal, atau kesatuan, sedangkan al-wujud artinya ada.
Dengan demikian, wahdat al-wujud berarti kesatuan wujud. Dalam paham
wahdat al-wujud ada dua hal yaitu khalq (makhluk) dan haq (tuhan).
Menurut paham ini setiap sesuatu punya dua aspek (aspek luar dan
dalam). Aspek luar merupakan khalq yang merupakan sifat kemakhlukan,
aspek dalam adalah haq yang mempunyai sifat ketuhanan. Dari sini
kemudian muncul pemahaman bahwa antara makhluk (manusia) dan al-
haqq (Tuhan) sebenarnya satu kesatuan dari wujud Tuhan, dan yang
sebenarnya ada adalah wujud Tuhan itu, sedangkan wujud makhluk hanya
bayang-bayang atau fotokopi dari wujud Tuhan. Paham ini dibangun dari
suatu dasar pemikiran bahwa Allah sebagaimana diterangkan dalam al-
hulul, ingin melihat diri-Nya di luar diri-Nya, dan oleh karena itu Dia
menjadikan alam semesta ini. Dengan demikian, alam ini merupakan
cermin bagi Allah. Pada saat Allah ingin melihat diri-Nya, Dia cukup melihat
alam ini. Pada benda-benda yang ada di alam ini Allah dapat melihat diri-
Nya, karena pada benda-benda alam ini terdapat sifat-sifat Allah, dan dari
sinilah timbul paham kesatuan. Paham ini juga mengatakan bahwa yang
ada di alam ini kelihatannya banyak tetapi sebenarnya satu. Hal ini tak
ubahnya seperti orang yang melihat dirinya dalam beberapa cermin: ia
melihat dirinya yang banyak, tetapi dirinya sebenarnya hanya satu

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
kesimpulan dari beberapa tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa
1. Hasan Al bashri, di dalam ajarannya hanya menekankan tiga hal yakni
zuhud,khauf dan rojak
2.Robiah AL-adawiyah merupakan Putri ke-empat dari anak-anak Ismail.Beliau
menaikkan sikap zuhud yang dikemukakan oleh Hasan Al bashri ketingkat zuhud
yang bersifat hub (cinta murni)
3. al-hallaj merupakan tokoh sufi yang mengembangkan paham Al-hulul .
Hulul merupakan salah satu konsep di dalam tasawuf falsafi yang meyakini
terjadinya kesatuan antara Khalik dan makhluk namun hulul sendiri didoktrin
sebagai paham yang menyimpang dan hulul ini disalah artikan oleh manusia yang
telah mengaku bersatu dengan Tuhan.
4. Al-ghazali beliau diberi gelar hujjatul Islam. karya beliau cukup banyak yang
paling penting adalah ihya ‘ulum al-din.
5.Ibn Arabi mengenalkan wahdat al-wujud dalam ajaran tasawuf yang berarti
kesehatan wujud
.
DAFTAR PUSTAKA
anitapartupeker.blogspot.com › 
www.academia.edu ›

Anda mungkin juga menyukai