Anda di halaman 1dari 7

BIOGRAFI

SYEKH YUSUF ABUL MAHASIN TAJUL HAWATI AL-MAKASSARI

DI

OLEH

KELOMPOK 2

ANUGRAH AMALIA HR

ALMAWATI

ALIFTA

ARIANTI

ANGRIANI

SMA NEGERI 10 BULUKUMBA


TAHUN AJARAN 2023/2024
A. Riwayat Hidup Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Hawati Al-Makassari

Nama lengkapnya adalah Syekh Yusuf Abdul Mahasin Tajul Khalwati al-Makasari al-

Bantani, namun akrab dipanggil Syekh Yusuf Makassar. Sesuai nama belakangnya, ia

dilahirkandi Makassar, tepatnya di Gowa, Sulawesi Selatan, pada 3 Juli 1626. Menurut

Lontarak, SyekhYusuf Makassar lahir di Istana Tallo dari Putri Gallarang Moncongle di

bawah pengawasan rajaGowa. Ketika lahir ia dinamakan Muhammad Yusuf yang diberikan

oleh Sultan Alauddin, rajaGowa, yang juga kerabat ibunya.Meskipun terlahir di Sulawesi,

namun Syekh Yusuf tidak meninggal di daerah kelahirannya melainkan di Cape Town,

Afrika Selatan. Tepatnya pada 23 Mei 1699 pada usia 72tahun. Di tempat kelahirannya, ia

dijuluki dengan “Tuanta Salamaka ri Gowa” (Tuan Guru Penyelamat Kita dari Gowa). Tidak

hanya menjadi kebanggaan masyarakat Sulawesi, ia jugamenjadi kebanggaan Islam pada

masa kini. Ia bahkan telah tercatat sebagai pejuang kemanusiaanoleh Nelson Mandela. Pada

tahun 1994, serta sebagai pahlawan Nasional dan pejuangkemerdekaan oleh Soeharto pada

November 1995. Semua penghargaan itu membuktikan bahwaia bukan hanya ulama besar,

melainkan juga seorang pejuang hebat.

B. Sejarah pendidikan syekh yusuf abul mahasin tajul hawati al-makassari

Untuk bisa meraih semua prestasi gemilang itu, baik di bidang ilmu agama,

politik,maupun kemanusiaan, jalan panjang harus dilalui Syekh Yusuf untuk menempuh

pendidikan.Puang Rama menulis, pada usia 3-4 tahun, Syekh Yusuf mulai mempelajari huruf

al-Qur’an hingga amat, kemudian menyempurnakan tajwid dan qira’at dengan fasih, kepada

seorang guru yang bernama Daeng Ri Tasammang. Setelah fasih membaca al-Qur’an, ia

dibawa oleh orang tuanyake pondok Pesantren Bontoala untuk mempelajari ilmu-ilmu Islam

dan ilmu alat seperti nahwu,sharaf, balaghah, dan mantik.Dari pondok Pesantren Bontoala, ia

kemudian melanjutkan pendidikannya ke Pondok Cikoang, yang dikala itu merupakan sebuah

pesantren yang cukup maju. Di sana ia berguru kepadaSyekh jalaluddin al-Aidit, seorang
ulama dari Aceh yang mengembara di tanag Bugis. SyekhJalaluddin melihat kepandaian dari

Syekh Yusuf kemudian ia menyarankan untuk melanjutkan pendidikannya di Makkah. Lebih

detailnya, sejarah pendidikan Syekh Yusuf Makassar dapa tdi jabarkan sebagai berikut.

1. Syekh Yusuf tiba di Banten pada masa Sultan Abu al- MufakhirMahmud Abdul Qadir

yang memerintah tahun 1596-1651. Di Banten, selain menuntut ilmu, SyekhYusuf juga

berjuang melawan penjajahan. Pada tahun 1660 M, Syekh Yusuf memimpin pasukan

perang dan berkali-kali berhasil melumpuhkan musuh, baik melalui strategi kekuatan laut,

maupunkekuatan darat. Karena perjuangannya yang gigih itu, maka ia pun diterima

dengan baik oleh Sultan Abu al- Mufakhir Mahmud Abdul Qadir, dan menjadi kerabat

dekat Kesultanan Banten.

2. Syekh Yusuf tiba di Aceh pada masa pemerintahan Sultan Taj al-AlamSafiatuddin Syah

(1641-1675), putra Sultan Iskandar Muda. Di Aceh, Syekh Yusuf menemuiseorang ulama

yang menjadi mufti kerajaan, yaitu al-Raniri. Syekh Yusuf belajar tasawuf dantaerkat dan

memperoleh ijazah Tarekat Qadariah. Selain belajar agama, Syekh Yusuf juga

belajarfilsafat kenegaraan.

3. Di Yaman, Syekh Yusuf berguru dengan duaorang guru yang terkenal pada masa itu, yaitu

al-Syekh Abu Abdullah Muhammad Abdul Baqidan Syekh Sayyid Ali. Saat itu, Yaman

lebih dikenal dengan sebutan Hadramaut. Dibandingkan jazirah Arab, Yaman lebih

dikenal oleh para penuntut ilmu dari tanah Jawi atau Nusantara. Darikedua guru ini, Syekh

Yusuf memperoleh ijazah dari Tarekat Naqsyabandiyah dan Ba’alwiyah.

C. Pemikiran Dan Ajaran Syekh Yusuf abul mahasin tajul hawati al-makassari

Berikut adalah pokok-pokok pemikiran dan ajaran Syekh Yusuf;

1. Tasawuf

syekh Yusuf menjelaskan makna tasawuf sebagai berikut. Pertama, tasawuf adalah

bersungguh-sungguh dalam mendekatkan diri kepada Allah. Kedua, tasawuf adalah


pemurnian qadas (niat) semata-mata kepada Allah, dan natijah-nya adalah mengamalkan

akhlak dengan akhlak Allah SWT. Ketiga, awal tasawuf adalah ilmu, pertengahannya

amal,dan akhirnya adalah pemberian. Dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan

bahwa tasawuf bagi Syekh Yusuf Makassar merupakan amalan yang sungguh-sungguh

dalam menjalani suluk , yaitu usaha mendekatkan diri kepada Allah SWT. Syekh Yusuf

mengajarkan kepada muridnya untuk menemukan kebebasan dalam menempatkan Allah

sebagai pusat orientasi dan inti dari cita, karena hal ini akan memberitujuan hidup itu

sendiri. Segala amal dan pengabdian dalam bentuk apa saja selaludiarahkan untuk

memberi bobot terhadap tujuan dan makna hidup, sehingga dalam proses perjalanan hidup

akan makan sarat muatan nilai-nilai ketuhanan untuk sampai disebut husnul al-

khaatimah(akhir yang baik).

2. Syariat

Syariat adalah jalan terang dan jalan baik yang dapat diikuti oleh setiap orang.

SyekhYusuf memberikan makna filosofis dalam karyanya, al-Nafhat al-Sailaniyya,

bahwasyariat adalah kata-kata atau pemahaman Islam Syariat menyediakan tuntutan untuk

hidup dengan sebaik-baiknya di dunia ini. Tanpa mengikuti syariat, ibarat membangun

rumah tanpa fondasi.Dalam pandangannya tentang syariat, Syekh Yusuf juga

menyebutkan bahwa salah satu jalan syariat yang harus ditempuh oleh manusia untuk

berkomunikasi dengan Tuhannya adalah dzikir. Dzikir merupakan bagian dari tarekat yang

berfungsi untukmenjaga hubungan antar manusia dan Tuhan serta meneguhkan tujuan

dalam diri.

3. Thariqah

Pemikiran dan ajaran Syekh Yusuf tentang Thariqah dapat dilitat dalam karyanya

yang berjudul al-Nafhat al-Sailaniyyah Syekh Yusuf memaknai tarekat sebagai hal atau

kondisidiri untuk menghampiri Allah. Tarekat mengacu pada praktek atau laku sufisme.
Menurut Syekh Yusuf, jalan menuju Allah itu banyak, sama banyaknya dengan jiwa

makhluk hidup. Jalan yang paling dekat ada tiga, yaitu: Jalan al-Akhyar (memperbanyak

sembahyang, puasa, membaca al-Qur’an, hadits, jihad). Jalan ashab al- Mujahadat al-

Shaqa, (menyucikan hati). Jalan ahli dzikir , (mencintai Tuhan lahir batin).Selain seorang

ulama dan tasawuf, ia juga seorang pemimpin tarekat. Tarekatnya itudiberi nama

Khalawatiyyah-Yusuf. Nama tarekat ini diambil dari nama tarekat di tanahArab yang

diikutinya di akhir perjalanan intelektualnya, yakni Khalawatiyyah.

4. Hakikat

Menurut Syekh Yusuf, hakikat adalah hati, batin atau gnosis (my heart).

Hakikatmengacu pada makna terdalam dalam praktik dan bimbingan yang dibangun

dalam syariatdan tarekat. Hakikat adalah pengalaman langsung dalam kondisi mistis

dalam sufisme dan pengalaman langsung dari kehadiran Tuhan dalam diri. Tanpa

pengalaman ini, para muridhanya mengikuti secara buta, berusaha meniru orang yang

telah mencapai tingkatan(maqam) hakikat.

5. Makrifat

Dalam al-Nafhat al-Sailaniyyah, Syekh Yusuf memaknai kata makrifat sebagai

rahasiaatau hakikat (gnosis). Makrifat adalah kearifan puncak atau pengetahuan tentang

kebenaranspiritual. Makrifat adalah level yang paling dalam dan tinggi dari pengetahuan

batin danmelampaui hakikat. Makrifat lebih dari sekedar pengalaman spiritual sesaat, dan

makrifatmerujuk pada kondisi-kondisi keselarasan dengan Tuhan dan kebenaran.

D. Karya-Karya Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Hawati Al-Makassari

Naskah atau karya syekh yusuf adalah sebagai berikut;

1. Al-Barakat al-Sailaniyyah Minal Futuhat al-Rabbaniyah. Naskah ini berisi ajaran-

ajaranetika dalam berdzikir kepada Allah, tujuan dan makna Dzikir, macam-macam

dzikir, dan cara-cara berdzikir.


2. Bidayatul Mubtadi. Naskah ini menjelaskan tentang prinsip-prinsip kepercayaan

dalamIslam, utamanya tentang rukun iman

3. Al-Fawahih al Yusufiyyah fi Bayan Tahqiq al Sufiyyah.Naskah ini menjelaskan

tentang jalan yang harus ditempuh oleh seseorang yang ingin mendalami tasawuf

tanpa meninggalkan syari’at.

4. Hasyiah fi Kitab al-anbah fi I’rabi La ilaaha illallah. Menjelaskan makna kalimat

tauhidLa ilaaha illa Allah.

5. Kifiyat al-Munji wal itsbat bi al-Hadits al-Qudsi. Membicarakan tentang dzikir dan

etikadalam berdzikir, penjelasan tentang manfaat-manfaat dan sebab-sebab

pentingnya berdzikir kepada Allah.

6. Matalib salikin.Membicarakan tiga hal penting, yaitu tauhid, makrifat dan ibadah.

7. Al-Nafhah al-Saylaniyyah.

8. Qurratul Ain.

9. Sirrul Asrar

10. Taj al-Asrar fi Tahqiq Masyarin al-Arifin.

11. Zubdat al- Asrar fi Tahqiq ba’dha Masyarib al –Akhyar.

12. Fathu Kayfiyyat al-Dzikr.

13. Daf’ul Bala


E. Sikap Yang Dapat Kita Teladani Dari Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Hawati Al-

Makassari

Sikap yang dapat diteladani dari Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Hawati Al-Makassari

yaitu:

1. Kita harus meneladani sikap beliau yang giat dan gigih dalam menuntut ilmu

pengetahuan baik itu ilmu pengetahuan agama ataupun ilmu pengetahuan umum.

2. Kita juga harus meneladani sikap beliau yang mana beliau selau menyampaikan atau

mengajarkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat umum sehingga dapat

meningkatkan kualitas dan pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat.

3. Juga harus meneladani sikap beliau yang menerapkan atau mengimplementasikan

ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai