oleh :
Kelompok 1
FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN 2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini kami susun berdasarkan penelitian Etnografi Suku Moi yang
dilakukan melalui wawancara langsung kepada suku Moi. Suku Moi yang
diwawancarai bertempat tinggal di Jl.Intimpura, sp.2.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Suku Moi yang mendiami wilayah Raja Ampat dan Sorong saat ini
meliputi subetnik yaitu: Moi Legin, Moi Abun, Moi Karon, Moi Klabra, Moi
Moraid, Moi Segin, dan Moi Maya, yang penyebarannya pada wilayah-
wilayah tertentu. Saat ini dikarenakan pemekaran wilayah di Kota Sorong dan
Raja Ampat, maka Suku Moi terbagi dalam wilayah pemerintahan kabupaten,
1
Stevanus Malak dan Wa Ode Likewati, Etnografi Suku Moi (Bogor : PT Sarana
Komunikasi Utama, 2011), 24.
2
Hasil wawancara, Markus Momot ( Masyarakat ) wawancara langsung Di Toko
Amaro Jl.Intimpura 23 April 2022. PUKUL 17.00 WIT.
distrik, kampung dan kelurahan. Populasi Suku Moi hingga sekarang dalam
angka perhitungan dari tahun 2006-2008 semakin meningkat dan pada tahun
3
http://www.mongabay.co.id/2014/11/30/kala-suku-moi-papua-tegaskan-batas-
wilayah
C. Mata Pencaharian dan Bahasa Suku Moi
Sistem mata pencaharian Suku Moi secara khusus adalah peramu,
berburu, petani dan nelayan, dalam mencukupi kebutuhan hidup baik secara
individu ataupun kelompok atas hak adatnya, selain itu dalam kekerabatan
masyarakat Moi mengenal makan bersama, makan bersama dilakukan bagi
keret4 .Yang kepemilikan tanah berdampingan/berdekatan, namun dalam
proses ini terdapat larangan-larangan pada waktu-waktu tertentu, dimana
adanya pelarangan adat berupa pengambilan hasil alam dalam kurun waktu 3-
4 bulan (sasi) dalam hubungannya dengan mata pencaharian yang meliputi
hasil laut, kebun dan hasil lainnya. Proses pengambilan hasil laut, kebun dan
lain sebagainya akan dapat dilakukan ketika telah dilakukannya upacara adat
(bemfie) dan doa secara keagamaan5.
Akan tetapi sekarang sebagian besar masyarakat Moi telah memiliki
beragam profesi tidak hanya sebatas berburu, bertani, nelayan melainkan juga
telah bekerja pada berbagai instansi pemerintahan seperti menjadi pegawai
negeri sipil, polisi, dosen, tukang ojek, penjual di pasar dan berbagai macam
profesi lainnya guna memenuhi kebutuhan hidup6.
Bahasa Moi merupakan salah satu bahasa dari lima phylum mayor
(phylum) Papua Barat, dimana terdapat 24 bahasa yang mewakili 3,3 persen
dari keseluruhan bahasa yang teredintifikasi ada di Papua yang berjumlah 726
bahasa, sedangkan penutur aktif I perkirakan mencapai 122.000 atau 4,5
persen dari 2756 penutur asli bahasa Papua. Berry & Berry menyebutkan
bahwa bahasa asli Moi atau bahasa induk di tuturkan oleh 4.600 orang yang
terbentuk dalam masing-masing dialek yang pada hakekatnya mirip,
Berry&berry membaginya menjadi 3 bagian : pegunungan (Amber), dari hulu
sungai (Klasa), dan pedalaman (kelim) namun pada umumnya bahasa daerah
yang meliputi daerah Moi pada umumnya di sebut dengan bahasa Salmak
yang merupakan bagian dari bahasa phylum7.
4
Keret merupakan sebutan untuk marga
5
Stevanus Malak dan Wa Ode Likewati, Etnografi Suku Moi,78.
6
Wawancara dengan Merestika Ulala( Teman SMK penulis ) pada 14 April 2022
pukul 10.00 WIT.
7
Di kutip dari arsip kompas yang di tulis oleh Irfan Nursyam tahun 2013
D. Struktur Masyarakat Moi
8
Wawancara Maria M. Kadakolo (Teman SMK penulis) via whatsaapp 6 April 2022
Kebutuhan akan tanah secara kelompok dapat di penuhi dengan cara tanah
tersebut dijadikan sebagai pengembalaan ternak, tanah untuk pasar, tanah
dusun adat, dan tanah untuk membangun kampung (iik fagu). Hak ulayat atas
tanah Suku Moi meliputi 8 subetnik yakni :
1. Moi Segin: Gisim, Segun, Waimon, Katapop, Katimin, Yeflio, Kasimle.
F. Sistem Kepercayaan
Suku Moi sebelum mengenal agama modern (Kristen, Islam, katolik)
mempunyai kepercayaan animisme dengan mempelajari mitos-mitos, lagu-
lagu rakyat, mantra serta larangan-larangan adat yang bagi masyarakat di
tandai dengan berupa tempat-tempat seperti hutan keramat, mengambil ikan
di laut/sungai, menotok sagu semuanya itu harus dilakukan dengan
menyebutkan nama-nama arwah atau roh10
9
Stevanus Malak dan Wa Ode Likewati, Etnografi Suku Moi, 40-43.
10
Wawancara Lazarus Makmini, ( Tokoh Masyarakat ) pada 22 April 2022