Anda di halaman 1dari 71

HUBUNGAN INDIVIDU DAN EKONOMI DENGAN

PERILAKU KEKERASAN PADA IBU RUMAH


TANGGA DI KELURAHAN MATALAMAGI
KOTA SORONG

HASIL PENELITIAN

Disusun Oleh:
FEBRY F LEUWOL
NIM. 201702095A

YAYASAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PAPUA (YPMP)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SORONG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN INDIVIDU DAN EKONOMI DENGAN PERILAKU


PERILAKU KEKERASAN PADA IBU RUMAH TANGGA DI
KELURAHAN MATALAMAGI SORONG

Disusun oleh :
FEBRY F LEUWOL
NIM. 201702095A

Telah disetujui untuk diseminarkan pada :

Hari/Tanggal : .................../.....-.......-2021

Waktu : ...................Wit

Tempat : Kampus STIKES PAPUA

Tim Pembimbing

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Irfandi Rahman, S.Kep., Ns., M.Kes. Merlis Simon, S.Kep., Ns., M.Kes.
NIDN. 1407089201 NIDN. 0904058601

Mengetahui:
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua

Triani Banna, S.Kep., Ns., M. Kep


NIDN. 1228058702

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan karunia-Nya untuk menyelesaikan hasil penelitian yang berjudul

“Hubungan Individu Dan Ekonomi Dengan Kejadian Perilaku Kekerasan pada

Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Matalamagi Sorong Tersusunnya proposal

penelitian ini tentu tidak lepas dari bimbingan, saran, dan dukungan moral

kepada penulis, untuk itu penulis ucapan terima kasih kepada:

1. Drs. Hendrik Sagrim, M.Si., selaku Ketua Yayasan Pemberdayaan

Masyarakat Papua (YPMP) Kota Sorong.

2. Dr. Marthen. Sagrim, S.KM.,M.Kes., Selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan (STIKES) Papua.

3. Triani Banna, S.Kep.,Ns.,M.Kep., Selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan.

4. Irfandi Rahman, S.Kep.,Ns.,M.Kes., selaku dosen pembimbing utama yang

telah membagikan waktu untuk membimbing serta memberikan masukan

dan saran dalam penyusunan proposal penelitian ini.

5. Merlis Simon, S.Kep.,Ns.,M.Kes., selaku pembimbing pendamping yang

telah memberikan saran dan masukan dalam penyusunan proposal penelitian

ini.

6. Dosen pengelola serta staf pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Papua (STIKES) yang telah membagikan ilmu selama penulis menempuh

pendidikan.

iii
7. Kedua orang tua orang tua tercinta Bapak Jusuf Leuwol dan Ibu Norce

Leuwol yang selalu menjadi motivasi dan dukungan sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposal penelitian ini.

8. Saudara-saudara tercinta kaka Brury Leuwol, Bapak Roby Leuwol, dan

Prejelino Leuwol yang selalu memberikan motivasi serta dukunga buat saya

dari awal penyusunan sampai pada tugas akhir ini

9. Teman-teman seperjuangan Cindy, Samuel, Jopy, Reza, Andika, Geisstow,

Ressy, Mussa, Arifin, Ronald yang telah memberikan motivasi, saran dan

bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penyusunan hasil penelitian ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, berbagai saran, tanggapan dan kritik

yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan hasil

penelitian ini.

Sorong, Oktober 2021

Penulis

iv
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PAPUA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FEBRY F LEUWOL
201702095A

HUBUNGAN INDIVIDU DAN EKONOMI DENGAN PERILAKU


KEKERASAN PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN
MATALAMAGI KOTA SORONG

(xii + 68 Halaman + 9 Tabel + 2 Gambar + 13 lampiran)

ABSTRAK

Kasus Kekerasan Rumah Tangga (KDRT) terjadi terhadap istri sangat


unik kerena selama ini kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan
yang dilakukan oleh suami. Adapun penyebab terjadinya KDRT khususnya
secara fisik dan seksual terhadap perempuan oleh pasangan yaitu faktor
individu, faktor ekonomi, faktor psikologi, faktor social budaya. Data yang
didapatkan dari 30 kasus yang mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga
di Polsek Sorong Timur. Tujuan penelitian ini hubungan individu dan
ekonomi pada Kekerasan Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kelurahan
Matalamagi Kota Sorong.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross
sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 september sampai 6
oktober 2021 pada 1 kelurahan di Wilayah Kerja Kelurahan Matalamagi
Kota Sorong, dengan jumlah sampel sebanyak 35 sampel yang mengalami
kekerasan. Pemilihan sampel menggunakan teknik total sampling dan
instrumen yang digunakan berupa kuesioner.
Hasil uji statistik chi square menunjukan hubungan individu dengan p
value = 0,028 < 0,05 dan hubungan ekonomi dengan p value = 0,04 < 0,05
sehingga Hₐ diterima dan Hₒ ditolak artinya ada hubungan individu dan
ekonomi pada ibu rumah tangga di Wilayah Kerja Kelurahan Matalamagi
Kota Sorong.
Kesimpulan ada hubungan individu dan ekonomi dengan perilaku
kekerasan ibu rumah tangga di Wilayah Kerja Kelurahan Matalamagi Kota
Sorong. Saran bagi pemerinta kota untuk dapat ikut berperan dalam
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) seperti mengadakan penyuluhan.

Kata kunci : Individu, Ekonomi, Perilaku Kekerasan Ibu Rumah tangga


(IRT)

Jumlah pustaka : 20 (2014-2021)

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................ii

KATA PENGANTAR....................................................................................iii

DAFTAR ISI...................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR......................................................................................vii

DAFTAR TABEL...........................................................................................viii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................ix

DAFTAR SINGKATAN................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................2

C. Tujuan Penelitian..................................................................................2

D. Manfaaat Penelitian..............................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................4

A. Tinjauan Umum Tentang Gambaran Perilaku Kekerasan....................4

B. Kerangka Teori.....................................................................................12

C. Kerangka Konsep..................................................................................13

D. Defenisi Operasional.............................................................................13

E. Hipotesis Penelitian..............................................................................14

BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 16

A. Jenis Penelitian.....................................................................................16

vi
B. Tempat Dan Waktu Penelitian..............................................................16

C. Populasi Dan Sampel............................................................................17

D. Instrumen Penelitian.............................................................................17

E. Metode Pengumpulan Data...................................................................18

F. Pengolahan Data dan Analisa Data.......................................................18

G. Etika Penelitian.....................................................................................19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................22

A. Data Demografi Penelitian ...................................................................22

B. Hasil Penelitian ....................................................................................23

C. Pembahasan ..........................................................................................27

D. Keterbatasan Penelitian ........................................................................32

BAB V PENUTUP .........................................................................................33

A. Kesimpulan ..........................................................................................33

B. Saran ....................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................36

LAMPIRAN

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori.............................................................................12

Gambar 2.2 Kerangka Konsep..........................................................................13

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarakan Umur Pada Perilaku Kekerasan


Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Matalamagi RW 002 / RT
001……..22

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Perilaku


Kekerasan Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Matalamagi RW 002 / RT
001....................................................................................................….23

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pada Perilaku


Kekerasan Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Matalamagi RW 002 / RT
001....................................................................................................….23

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Terhadap Perilaku


Kekerasan Pada Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Matalamagi RW
002 / RT 001.....................................................................................….24

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Individu Pada Perilaku


Kekerasan Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Matalamagi RW 002 / RT
001....................................................................................................…,24

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Ekonomi Pada Perilaku


Kekerasan Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Matalamagi RW 002 / RT
001....................................................................................................….25

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pada Perilaku Kekerasan Ibu


Rumah Tangga Di Kelurahan Matalamagi RW 002 / RT 001......….25

Tabel 4.8 Hubungan Individu Dengan perilaku Kekerasan Pada Ibu Rumah
Tangga Di Kelurahan Matalamagi RW 002 / RT 001...................….26

Tabel 4.9 Hubungan Ekonomi Dengan Perilaku Kekerasan Pada Ibu Rumah
Tangga Di Kelurahan Matalamagi RW 002 / RT 001...................….27

ix
DAFTAR SINGKATAN

KDRT : Kekerasan Dalam Rumah Tangga

PBB : Perserikatan Bangsa-bangsa

POLSEK : Kepolisian Sektor

RW : Rukun Warga

RT : Rukun Tetangga

WHO : World Health Organization

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Penelitian

Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Sebagai Responden

Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 : Surat Pengambilan Data Awal

Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian Dari Kampus STIKES Papua

Lampiran 6 : Surat Penarikan Ijin Penarikan Penelitian Di Kelurahan

Matalamagi

Lampiran 7 : Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas

Lampiran 8 : Master Tabel

Lampiran 9 : Hasil Rekapitulasi Data

Lampiran 10 : Analisa Data

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk

melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. Berdasarkan definisi ini

maka perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri

sendiri, orang lain, dan lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua

bentuk yaitu saat sedang berlangsung perilaku kekerasan atau riwayat perilaku

kekerasan (Musmini, 2019).

Adapun penyebab terjadinya KDRT khususnya secara fisik dan seksual

terhadap perempuan oleh pasangan yaitu faktor individu, faktor ekonomi,

faktor psikologi, faktor social budaya (Kementrian Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, 2020).

Kekerasan fisik dapat disimpulkan bahwa suatu perbuatan yang

mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat. Dalam hal ini kejahatan

terhadap jiwa dan selain jiwa yang berhubungan dengan kekerasan fisik pada

rumah tangga yang menunjukan adanya ancaman terhadap jiwa dan selain jiwa

seseorang dan tidak menunjukan pemeliharaan keturunan karena di dalamnya

ada bagian anggota keluarga yang tidak nyaman karena kekerasan yang terjadi.

Ciri-ciri kekerasan fisik yang di alami istri adalah, menarik, menyentak, atau

menghentak hentakan korban, menampar, memukul, dan melempar barang

pada korban atau istri (Lestari dan Jesika, 2019)

1
2

Kekerasan terhadap perempuan, terutama kekerasan pada pasangan dan

kekerasan seksual adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama dan

merupakan pelanggaran 1 dari 3 (35%) perempuan di seluruh dunia telah

mengalami kekerasan (WHO, 2020). Berdasarkan data Kementrian

Pemberdayaan Perampuan Dan Pelindungan Anak Republik Indonesia Tahun

2020 bahwa di tahun 2019 ada 1.140 kasus kekerasan rumah tangga di bulan

januari, dan menggalami penurunan di bulan desember yaitu 458 kasus

kekerasan rumah tangga. KDRT dapat berupa kekerasan fisik 4.783 kasus,

kekerasan psikologis atau emosional 2.506 kasus, kekerasan seksual 2.807

kasus, dan kekerasan ekonomi 1.459 kasus (Susiana, 2020)

Kasus Kekerasan Rumah Tangga (KDRT) terjadi terhadap istri sangat

unik kerena selama ini kekerasan dalam rumah tangga terhadap perempuan

yang dilakukan oleh suami. Suami diduga melakukan kekerasan terhadap

istrinya sendiri yang mengakibatkan istri mengalami luka pada bagian kaki dan

wajahnya. Pelaku adalah suami yang berinisial NMI (28) tahun, diduga telah

melakukan penganiayaan terhadap istrinya. Ekopangestu (2016). Kasus

tersebut adalah salah satu kasus yang terjadi ditanah air kita cintai ini yaitu di

Indonesia. 459 Kemudian merujuk pada penelitian dari British Crime Survey,

1/3 korban KDRT adalah wanita. Setidaknya 400 ribu wanita mendapat KDRT

setiap tahunnya. Semua bukti yang ada lebih banyak lagi ketimbang data

tersebut, ujar John Mays, dari organisasi hak asasi manusia, Parity. 1 dari 3 dan

40% kasus KDRT pelakunya adalah pria dan korbannya wanita.

Menyedihkannya fakta ini tidak diketahui banyak orang (Basri, dkk., 2018).
3

Berdasarksan pengambilan data awal di polsek sorong timur jumlah

kasus kekerasan ibu rumah tangga di kelurahan matalamagi Sorong dari 2018 –

2020 berjumlah 30 kasus, Pada tahun 2018 terdapat 11 kasus, Pada tahun 2019

terdapat 12 kasus, dan pada 2020 terdapat 7 kasus, dengan jumlah sasaran pada

35 ibu rumah tangga yang mengalami kekerasan.

Berdasarkan uraian ini peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan

individu dan ekonomi pada perilaku kekerasan ibu rumah tangga di Wilayah

Kerja Kelurahan Matalamagi Kota Sorong.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Hubungan Individu Dan Ekonomi Dengan kejadian

Perilaku kekerasan pada ibu rumah tangga di wilayah kelurahan matalamagi

kota sorong?

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui Hubungan Individu Dan Ekonomi Dengan kejadian

kekerasan pada ibu rumah tangga di wilayah kelurahan matalamagi sorong.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui hubungan masalah individu dengan perilaku

kekerasan pada ibu rumah tangga di wilayah kelurahan matalamagi

sorong.
4

b. Untuk mengetahui hubungan masalah ekonomi terhadap perilaku

kekerasan pada ibu rumah tangga di wilayah kelurahan matalamagi

sorong

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat ilmiah

Dimanfaatkan sebagai informasi penelitian selanjutnya dan sebagai

bahan rujukan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis

2. Manfaat institusi

Sebagai bahan acuan untuk memperkaya literature, dan bahan

masukan, informasi perilaku kekerasan pada ibu rumah tangga dan sebagai

referensi untuk memperluas wawasan pengetahuan bagi mahasiswa dan

mahasiswi STIKES papua khususnya program studi ilmu keperawatan.

3. Manfaat praktis

Penelitian ini digunakan sebagai tugas akhir dan menambah

pengalaman penelitian, menambah pengetahuan penulis tentang Hubungan

Individu Dan Ekonomi Dengan kejadian kekerasan pada ibu rumah tangga

di wilayah kelurahan matalamagi sorong.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Perilaku Kekerasan Ibu Rumah Tangga

1. Pengertian perilaku kekerasan ibu rumah tangga

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan salah satu

bentuk kekerasan terhadap perempuan. Pengertian kekerasan terhadap

perempuan secara umum terdapat dalam pasal 1 Deklarasi PBB tentang

Penghapusan Kekerasan terhadap perempuan tahun 1993, yaitu: Setiap

tindakan kekerasan berbasis gender yang berakibat atau berpeluang

mengakibatkan kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksusal,

psikologis, termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau

perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang, baik yang terjadi di

depan umum (dalam masyarakat) atau dalam kehidupan pribadi (Susiana,

2020).

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah Permasalahan yang

kerap terjadi dalam wadah rumah tangga. Bentuk yang paling umum dari

kekerasan rumah tangga adalah penganiayaan orang tua terhadap anak,

tetapi ada pula penganiayaan suami terhadap istri atau anak kepada orang

tuannya (Basri, dkk., 2018).

2. Karakteristik Kekerasan Ibu Rumah Tangga

Karakteristik yang ditemui pada klien melalui observasi atau

wawancara tentang perilaku kekerasan adalah sebagai berikut:

a. Muka merah dan tegang

5
6

b. Pandangan tajam

c. Mengatupkan rahang dengan kuat

d. Mengepalkan tangan

e. Jalan mondar-mandir

f. Bicara kasar

g. Suara tinggi, menjerit atau berteriak

h. Mengancam secara verbal atau fisik

i. Melempar atau memukul benda/orang lain

j. Merusak benda atau barang

k. Tidak memiliki kemampuan mencegah atau mengendalikan perilaku

kekerasan (Anggrini, 2017)

3. Dampak Perilaku Kekerasan Ibu Rumah Tangga

Kekerasan Dalam Rumah Tangga sebenarnya adalah setiap perbuatan

terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya

kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikis, seksual dan

penelantaraan rumah tangga. Kekerasan dalam rumah tangga dengan alasan

apapun akan berdampak pada keutuhan keluarga, yang pada akhirnya justru

membuat keluarga semakin berantakan. Jika hal ini terjadi, yang paling

mengalami kerugian anak-anak terlebih lagi pada masa kanak-kanaknya.

Tindakan kekerasan dalam rumah tangga merupakan jenis kejahatan yang

kurang mendapat perhatian dan jangkauan hokum pidana. Bentuk

kekerasannya dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, dan verbal serta

penelantaran rumah tangga. Dampak tindak kekerasan dalam rumah tangga


7

yang paling besar adalah sebuah rumah tangga akan berujung pada

perceraian (Nurzakia, 2016).

B. Faktor Perilaku Kekerasan Ibu Rumah Tangga

Menurut Anggraini (2017) Kekerasan ibu rumah tangga terbagi atas

empat (4) kategori yaitu: kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan

seksual, penelantaran rumah tangga. Proses terjadinya perilaku kekerasan

itu dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor predisposisi dan faktor

presipitasi.

a. Faktor Predisposisi

Berbagai pengalaman yang dialami tiap orang merupakan faktor

predisposisi, artinya mungkin terjadi atau mungkin tidak terjadi

Perilaku Kekerasan. Menurut Kementerian Perlindungan wanita dan

anak (2020) bahwa ada 4 faktor perilaku kekerasan yang dialami oleh

individu adalah:

1) Faktor Individual perempuan

Menurut (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Republic Indonesia., 2020). Jika dilihat dari

sahnya perkawinan maka muncul masalah yaitu seperti kawin sirih,

secara agama, kontrak, adat, atau lainnya perempuan yang menikah

secara kontrak, sirih, atau lainnya berpontensi 1,42 lebih besar

mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual dibandingkan

perempuan yang menikah secara resmi diakui negara melalui catatan

sipil atau KUA.Selain itu faktor seringnya bertengkar dengan suami,


8

perempuan dengan faktor ini beresiko 3,95 kali lebih tinggi

mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual,dibandingkan yang

jarang bertengkar dengan suami atau pasangan, perempuan yang

sering menyerang suami atau pasangan lebih dulu beresiko 6 kali

lebih besar mengalami kekerasan fisik dan/atau dibandingkan yang

tidak pernah menyerang suami/pasangan lebih dulu. Dalam otak

sistem limbik berfungsi sebagai regulator atau pengatur perilaku.

Adanya lesi pada hipotalamus dan amigdala dapat mengurangi dan

meningkatkan perilaku agresif. Perangsangan pada sistem

neurofisiologis dapat menimbulkan respon-respon emosional dan

ledakan agresif. Penurunan norepinefrin dapat menstimulasi perilaku

agresif misalnya pada peningkatan kadar hormon testosteron

atacenderung memu progesteron. Pengaturan perilaku agresif adalah

dengan mengatur jumlah metabolisme biogenik amino- norepinefrin

(Dalami, dkk, 2014). Berdasarkan faktor biologis, ada beberapa hal

yang dapat mempengaruhi seseorang melakukan perilaku kekerasan,

yaitu sebagai berikut (Direja, 2011)

a) Pengaruh neurofisiologik, beragam komponen sistem neurologis

mempunyai implikasi dalam memfasilitasi dan menghambat

impuls agresif. Sistem limbik sangat terlibat dalam

menstimulasi timbulnya perilaku bermusuhan dan respon

agresif.
9

b) Pengaruh biokimia, menurut Goldstein dalam townsend (1996)

menyatakan bahwa berbagai neurotransmitter (epineprin,

norepineprin, dopamine, asetilkolin dan serotonin) sangat

berperan dalam memfasilitasi dan menghambat impuls agresif.

Peningkatan hormone androgen dan norepineprin serta

penurunan serotonin dan GABA (6 dan 7) pada ciran

serebrospinal merupakan penyebab timbulnya perilaku agresif

pada seseorang.

c) Pengaruh genetik, menurut penelitian perilaku agresif sangat

erat kaitanya dengan penghuni penjara tindak criminal

(narapidana).

d) Gangguan otak, sindrom otak organic berhubungan dengan

gangguan serebral, tumor otak (khususnya pada limbic dan

lobus temporal), trauma otak, penyakit ensefalitis, epilepsy

(lobus temporal) terbukti berpengaruh terhadap perilaku agresif

atau kekerasan.

2) Faktor ekonomi

Menurut (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak Republic Indonesia., 2020). Perempuan yang

berasal dari rumah tangga dengan tingkat kesejatraan yang semakin

rendah cenderung memiliki resiko lebih tinggi untuk memiliki

resiko lebih tinggi untuk untuk mengalami kekerasan fisik dan/atau

seksual oleh pasangan. Perempuan yang berasal dari rumah tangga


10

pada kelompok 25% termiskin memiliki resiko resiko 1,4 kali lebih

besar mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual oleh pasangan

dibandingkan kelompok 25% terkaya. Aspek Ekonomi merupakan

aspek yang lebih dominan menjadi faktor kekerasan pada

perempuan dibandingkan dengan aspek pendidikan. Hal ini paling

tidak diindikasikan oleh pekerjaan pelaku yang sebagian besar

adalah buruh, dimana kita tahu bahwa tingkat buruh di Indonesia

3) Faktor psikologi

Menurut (Anggraini, 2017) Psychoanalitytical Theory; Teori

ini mendukung bahwa perilaku agresif merupakan akibat dari

instinctual drives. Freud berpendapat bahwa perilaku manusia

dipengaruhi oleh dua insting. Pertama, insting hidup yang

diekspresikan dengan seksualitas dan kedua, insting kematian yang

diekspresikan dengan agresivitas. Frustation-agression theory;

teori yang dikembangkan oleh pengikut freud ini berawal dari

asumsi bahwa bila usaha seseorang untuk mencapai suatu tujuan

mengalami hambatan, maka akan timbul dorongan agresif yang

pada gilirannya akan memotivasi perilaku yang dirancang untuk

melukai orang atau objek yang menyebabkan frustasi. Jadi hampir

semua orang yang melakukan tindakan agresif mempunyai riwayat

perilaku agresif. Pandangan psikologi lainnya mengenai perilaku

agresif, mendukung pentingnya peran dari perkembangan

predisposisi atau pengalaman hidup. Ini menggunakan pendekatan


11

bahwa manusia mampu memilih mekanisme koping yang sifatnya

tidak merusak. Beberapa contoh pengalaman tersebut :

a) Kerusakan otak organik, retardasi mental, sehingga tidak

mampu untuk menyelesaikan secara efektif.

b) Severe emotional deprivation atau rejeksi yang berlebihan pada

masa kanak-kanak.

c) Terpapar kekerasan selama masa perkembangan, termasuk child

abuse atau mengobservasi kekerasan dalam keluarga. Kemudian

perilaku juga termasuk dalam faktor psikologi Perilaku

Reinforcment yang diterima pada saat melakukan kekerasan dan

sering mengobservasi kekerasan di rumah atau di luar rumah,

semua aspek ini menstimulasi individu mengadopsi perilaku

kekerasan (Keliat, 1996 dalam Muhith, 2015).

4) Faktor Sosial Budaya

Menurut (Anggraini, 2017) Seseorang akan berespon terhadap

peningkatan emosionalnya secara agresif sesuai dengan respon yang

dipelajarinya. Sesuai dengan teori menurut Bandura bahwa agresif

tidak berbeda dengan respons-respons yang lain. Faktor ini dapat

dipelajari melalui observasi dan semakin sering mendapatkan

penguatan maka semakin besar kemungkinan terjadi. Budaya juga

dapat mempengaruhi perilaku kekerasan. Adanya norma dapat

membantu mendefinisikan ekspresi marah yang dapat diterima dan

yang tidak dapat diterima. Kontrol masyarakat yang rendah dan


12

kecendrungan menerima perilaku kekerasan sebagai cara

penyelesaian masalah dalam masyarakat.

b. Faktor Presipitasi

Secara umum seseorang akan mengeluarkan respon marah apabila

dirinya merasa terancam. Ancaman tersebut dapat berupa luka secara

psikis. Ancaman dapat berupa internal dan eksternal. Contoh stressor

eksternal yaitu serangan secara psikis, kehilangan hubungan yang

dianggap bermakna, dan adanya kritikan dari orang lain. Sedangkan

contoh dari stressor internal yaitu merasa gagal dalam bekerja, merasa

kehilangan orang yang dicintai, dan ketakutan terhadap penyakit yang

diderita (Muhith, 2015). Faktor presipitasi dapat bersumber dari pasien,

lingkungan atau interaksi dengan orang lain. Kondisi pasien seperti ini

kelemahan fisik (penyakit fisik), keputusasaan, ketidak berdayaan,

percaya diri yang kurang dapat menjadi penyebab perilaku kekerasan.

Demikian pula dengan situasi lingkungan yang ribut, padat, kritikan

yang mengarah pada penghinaan, kehilangan orang yang dicintainya

atau pekerjaan dan kekerasan merupakan faktor penyebab yang lain.

Interaksi yang proaktif dan konflik dapat pula memicu perilaku

kekerasan (Prabowo, 2014, Dalam Anggraini, 2017)

Menurut (Dalami dkk., 2014 dalam Anggraini, 2017) stressor

presipitasi yang muncul pada pasien perilaku kekerasan yaitu :


13

1. Ancaman terhadap fisik : pemukulan, penyakit fisik

2. Ancaman terhadap konsep diri : frustasi, harga diri rendah

3. Ancaman eksternal : serangan fisik, kehilangan orang atau benda

4. Ancaman internal : Kegagalan,kehilangan perhatian.

C. Kerangka Teori

Berdasarkan teori yang telah dipaparkan tersebut maka dapat disusun

kerangka teori sebagai berikut:

Perilaku kekerasan ibu rumah tangga

1. Karakteristik Kekerasan Ibu


Rumah Tangga
2. Dampak Perilaku Kekerasan Ibu
Rumah Tangga
3. Faktor Perilaku Kekerasan Ibu
Rumah Tangga

Faktor Faktor

Predisposisi Presipitasi

1. Ancaman terhadap fisik : pemukulan,


1. Faktor
individual penyakit fisik
2. Fakror ekonomi
3. Faktor 2. Ancaman terhadap konsep diri : frustasi,
psikologi
4. Faktor sosia harga diri rendah
budaya
3. Ancaman eksternal : serangan fisik,

kehilangan orang atau benda

4. Ancaman eksternal : kegagalan,

kehilangan perhatian
14

Gambar 2.1 Kerangka Teori

(Anggraini, 2017), (Nurzakia, 2016), (Arumdhany, 2019), (Rahmatullah, 2018)

D. Kerangka konsep

Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:

Independen Dependen

Individu
Perilaku
Kekerasan Ibu
Ekonomi Rumah Tangga

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

E. Defenisi Operasional

1. Permasalahan individu

Individu adalah dia yang menyadari kemampuan yang dimiliki, dapat

mengatasi stress dalam kehidupannya, dapat bekerja secara produktif dan

mempunyai kontribusi dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.

a. Kriteria objektif

1. Bermasalah : jika skor yang di peroleh ≥ 11

2. Tidak bermasalah : jika skor yang di peroleh < 11

b. Alat ukur : Kuesioner

c. Skala ukur : Ordinal

2. Permasalahan ekonomi
15

Masalah keuangan atau ekonomi adalah hal umum dialami keluarga.

Keterbatasan ekonomi serigkali menjadi sumber pertengkaran diantara

suami dan istri dan membuat keluarga menjadi tertekan. Manajemen

keuangan yang baik diharapkan dapat menetralisir tekanan ekonomi objektif

dan subjektif keluarga.

a. Kriteria objektif:

1) Tinggi : jika keluarga ekonominnya Rp. 3,134, 600

2) Rendah : jika keluarga ekonominya < Rp. 3, 134, 600

b. Alat ukur : Kuesioner

c. Skala ukur : Nominal

3. Kekerasan Ibu Rumah Tangga

Kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap

perempuan atau istri yang mengakibatkan timbulnya kesengsaraan atau

penderitaan secara fisik, psikis, seksual dan penelentaran rumah tangga.

a. Kriteria objektif

1. Mendapat kekerasan : jika skore ≥ 24

2. Tidak mendapat kekerasan : jika skore < 24

b. Alat ukur : kuesioner

c. Skala ukur : ordinal

F. Hipotesis penelitian

1. Ada hubungan antara masalah individu terhadap perilaku kekerasan ibu

rumah tangga di wilayah kerja keluarahan Matalamagi Kota Sorong.


16

2. Ada hubungan antara masalah ekonomi terhadap terjadinya perilaku

kekerasan ibu rumah tangga di Wilayah Kerja Kelurahan Matalamagi Kota

Sorong.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Untuk mengetahui Hubungan Individu Dan Ekonomi Dengan kejadian

kekerasan pada ibu rumah tangga di wilayah kelurahan matalamagi sorong.

B. Tempat dan waktu penelitan

1. Tempat penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Kelurahan Matalamagi Distrik Sorong

Utara Kota Sorong.

2. Waktu penelitian

Penelitian telah dilakukan pada bulan September-Oktober 2021

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah 35 Ibu Rumah Tangga yang

mengalami Kekerasan bertempat tinggal di Kelurahan Malamagi Kota

Sorong.

2. Sampel

Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah 35 Ibu Rumah

Tangga yang mengalami Perilaku Kekerasan di wilaya kerja Kelurahan

Matalagi Kota Sorong.

17
18

D. Teknik sampling

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode teknik total sampling

menurut Sugiono (2018). Total sampling adalah teknik pengambilan sampel

dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel semua.

E. Instrumen penelitian

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar kuesioner:

1. Kuesioner Individu

Kuesioner dalam penelitian ini disusun oleh peneliti yang terdiri 11

pertanyaan dengan pembobotan 2 apabila jawaban Ya dan 1 apabila

jawaban Tidak. Kuesioner penelitian ini akan dilakukan uji validitas dan

rehabilitasnya.

2. Kuesioner Ekonomi

Kuesioner dalam penelitian ini disusun oleh peneliti untuk melihat

pendapatan perbulan keluarga.

3. Kuesioner Perilaku Kekerasan

Kuesioner ini dari (muhamad rasyid, 2017 yang terdiri dari 11

pertanyaan dengan pembobotan 4 apabila jawaban Selalu, 3 apabila jawaban

Sering, 2 apabila jawaban Jarang, dan 1 apabila jawaban Tidak pernah.

Kuesioner penelitian ini sudah dilakukan uji validitas dan rehabilitasnya

dengan koofisien correlated item total bergerak antara 0,38 hingga 0,46. Uji

reliabilitas menggunakan teknik korelasi cronback’s alpa dengan koofisien

reliabilitasnya adalah 0,45.


19

F. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer

dan data sekunder

1. Data primer

Data yang diperoleh dari wilayah kerja Polsek Sorong Timur, khususnya

di kelurahan matalamagi.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan dari data profil Kementrian

Perlindungan Perempuan dan Anak tentang kejadian Kekerasan Ibu Rumah

Tangga.

G. Pengolahan data dan analisa data

1. Pengolahan data

Proses pengolahan data terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh,

diantaranya:

a. Editing (penyuting)

Editing adalah upaya memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

b. Koding (mengkode)

Coding adalah kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila

pengolahan dan analisa data dilakukan dengan menggunakan computer.

Pemberian kode biasanya dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu
20

buku (code book) untuk memudahkan peneliti dalam melihat arti dari suku

variable.

c. Entri data

Entry data adalah kegiatan memasukan data telah dikumpulkan ke

dalam table atau database computer, kemudian membuat distribusi

frekuensi sederhana.

d. Cleaning data

Cleaning data adalah kegiatan memeriksa kembali data yang sudah

dimasukan, agar terlihat ada atau tidaknya kesalahan.

e. Tabulating (tabulasi)

Mengelompokan data ke dalam tabel di tabel yang dibuat sesuai dengan

maksud dan tujuan penelitian.

2. Analisa data

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis data statistik chi

square karena skala yang dipakai 2 variabel menggunakan ordinal. Metode

analisis data dalam penelitian ini menggunakan software pengelolaan data

statistik computer untuk mengetahui adanya hubungan individu dan

ekonomi dengan perilaku kekerasan pada ibu rumah tangga. untuk

mengetahui hubungan antara variabel ini digunakan uji korelasi chi square,

dimana nilai p value < 0,005 maka ada pengaruh dari variabel dependen

terhadap variabel independen dan jika sebaliknya maka tidak ada pengaruh

dari variabel dependen terhadap variabel independen.


21

H. Etika penelitian

1. Informed Consent (persetujuan)

Lembar persetujuan merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Lembar persetujuan tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan tujuan agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian

serta dampak dari penelitian tersebut, jika responden bersedia maka

responden harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika

responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak

responden.

2. Anonymity (tanpa nama)

Penelitian ini memberikan jaminan kepada responden dengan cara

tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan responden akan di jamin oleh peneliti, baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh responden.

4. Justice and inclusiveness (Keadilan dan Keterbukaan)

Permasalahan etika responden yang memberikan jaminan keadilan

untuk setiap responden mendapatkan perlakuan yang sama tanpa

membedakan gender, agama, dan etnis. Sedangkan untu keterbukaan

peneliti memberikan jaminan untuk lingkungan peneliti supaya agar


22

peneliti dapat menjelaskan prosedur peneliti secara terbuka kepada

responden.

22
23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data demografi penelitian

1. Gambaran umum tentang lokasi penelitian

a. Perbatasan wilayah

Keluarahan Matalamagi memiliki luas wilayah 30,12 km² dan dibatasi

oleh 4 wilayah yaitu, bagian Utara dibatasi oleh Kelurahan Sawagumu,

Bagian Selatan dibatasi oleh Kelurahan Malanu, Bagian Barat dibatasi

oleh Pegunungan, dan Bagian Timur dibatasi oleh Kelurahan Malasilen.

RW 002 / RT 001 di Kelurahan Matalamagi memiliki luas = 1,65 km²

yang berada di samping RW 002 / RT 002 yang sebagian wilayahnya

memiliki tekstur tanah yang berlumpur dan padat.

b. Keadaan penduduk

Jumlah Penduduk di Kelurahan Matalamagi RW 002 / RT 001

sebanyak 207 jiwa, terdiri dari laki-laki 101 dan perempuan 106
B. Hasil penelitian

1. Karakteristik masyarakat terhadap masalah kekerasan ibu rumah

tangga di Kelurahan matalamagi sorong RT002 / RW001

a. Frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur .

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Pada Perilaku
Kekerasan Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Matalamagi RW 002 /
RT 001
No Umur Frekuensi Presentase
(F) (%)
1 20 – 35 5 14,4 %
2 36 – 45 24 68,5 %
3 46 – 55 6 17,1 %
Jumlah 35 100,0 %

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukan bahwa dari 35 responden dalam

penelitian ini lebih banyak berusia 36-45 tahun sebanyak 24 responden

( 68 %) dan yang paling sedikit berusia 20-35 tahun sebanyak 5

responden (14,4 %)

b. Frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pada
Perilaku Kekerasan Ibu rumah tangga Di Kelurahan Matalamagi
RW 002 / RT 001
No Jenis Kelamin Frekuensi (F) Presentase (%)
1 Perempuan 35 100,0 %
Jumlah 35 100,0 %

24
25

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa 35 responden berjenis

kelamin perempuan yaitu 35 responden (100,0 %)

c. Frekuensi karakteristik responden berdasarkan pendidikan.

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pada Perilaku
Kekerasan Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Matalamagi RW 002 /
RT 001
No Pendidikan Frekuensi (F) Presentase (%)
1 Tidak Bersekolah 5 14,2 %
2 SD 8 23 %
3 SMP 2 6 %
4 SMA 28,4 %
10
5 Sarjana 10 28,4 %
Jumlah 35 100,0 %

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa dari 35 responden

dalam penelitian ini pendidikan terakhir sarjana merupakan paling

banyak dimiliki responden yaitu sebanyak 10 responden (28,4 %) dan

yang SMP merupakan pendidikan paling sedikit yang dimiliki

responden sebanyak 2 responden (6 %) .

d. Frekuensi karakteristik responden berdasarkan pekerjaaan.

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pada Perilaku
Kekerasan Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan Matalamagi RW 002 /
RT 001
No Pekerjaan Frekuensi (F) Presentase (%)
1 Tidak Bekerja 17 48,5 %
2 Karyawan Swasta 1 2,8 %
3 Buruh/Petani/Pelayan/Ojek 10 28,5 %
4 Pegawai Negri / Aparat Negara 5 14,2 %
5 Lainnya 2 6 %
Jumlah 35 100,0 %
Berdasarkan tabel 4.4. menunjukan bahwa dari 35 responden

dalam penelitian ini lebih banyak yang tidak bekerja yaitu sebanyak 17

responden (48,5 %) dan responden yang bekerja sebagai Karyawan

Swasta merupakan responden yang paling sedikit sebanyak 1 responden

(2,8 %).

e. Frekuensi responden berdasarkan individu.

Tabel 4.5
Individu Pada Perilaku Kekerasan Ibu Rumah Tangga Di
Kelurahan Matalamagi RW 002 / RT 001
No Individu Frekuensi (F) Presentase (%)
1 Bermasalah 20 57,1 %
2 Tidak bermasalah 15 42,9 %
Jumlah 35 100,0 %

Berdasakan tabel 4.5 menunjukan bahwa dari 35 responden dalam

penelitian, lebih sedikit responden yang mempunyai masalah individu

dalam berumah tangga sebanyak 15 orang (42,9 %) dan lebih banyak

responden yang tidak mengenal diri sendiri dalam berumah tangga yaitu

sebanyak 20 orang (57,1 %).

f. Frekuensi responden berdasarkan ekonomi

Tabel 4.6
Ekonomi Pada perilaku Kekerasan Ibu Rumah Tangga Di
Kelurahan Matalamagi RW 002 / RT 001
No Ekonomi Frekuensi (F) Presentase (%)
1 Tinggi 15 42,9 %
2 Rendah 20 57,1 %
Jumlah 35 100 %

26
27

Berdasakan tabel 4.6 menunjukan bahwa dari 35 responden dalam

penelitian, yang pendapatan rendah di kelurahan matalamagi sebanyak 20

orang (57,1 %) dan lebih banyak responden yang pendapatannya tinggi

yaitu sebanyak 15 orang (42,9 %).

g. Frekuensi responden berdasarkan perilaku kekerasan.

Tabel 4.7
Perilaku Kekerasan Pada Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan
Matalamagi RW 002 / RT 001
No Perilaku Kekerasan Frekuensi (F) Presentase (%)
1 Terjadi 27 77,1 %
2 Tidak terjadi 8 22,9 %
Jumlah 35 100 %

Berdasakan tabel 4.7 menunjukan bahwa dari 35 responden dalam

penelitian, lebih sedikit responden yang mengalami masalah kekerasan

yaitu sebanyak 8 orang (22,9 %) dan lebih banyak responden yang

mengalami masalah kekerasan yaitu sebanyak 27 orang (77,1 %).

2. Hubungan individu dengan perilaku kekerasan


Tabel 4.8
Hubungan Individu Dengan Perilaku Kekerasan Pada Ibu Rumah
Tangga Di Kelurahan Matalamagi RW 002 / RT 001
Perilaku Kekerasan
NO Individu Total
Terjadi Tidak Terjadi
F % F % F %
1 Ya 11 31,4 % 6 17,1 % 17 100,0%
1 40,0 %
2 Tidak 4 11,5 % 18 100,0%
4
2 57,1 %
15 42,9 % 35 100,0%
Total 0
ᶐ = 0,05 p = 0,028
Berdasarkan tabel 4.8 dapat di jelaskan bahwa masalah individu

dengan perilaku kekerasan sebanyak 6 orang (17,1 %) dan lebih banyak

masalah dengan perilaku kekerasan sebanyak 14 orang (40,0 %). Sedangkan

tidak ada masalah individu dengan perilaku kekerasan sebanyak 6 orang

(17,1 %) dan lebih banyak responden yang mengalami masalah kekerasan

yaitu sebanyak 14 orang (40,0 %).

Berdasarkan hasil uji Chi square didapatkan p value = 0,028 < α =

0,05. Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara individu dengan

perilaku kekerasan pada ibu rumah tangga pada masyarakat di Kelurahan

Matalamagi.

3. Hubungan ekonomi dengan perilaku kekerasan


Tabel 4.9
Hubungan Ekonomi Dengan Perilaku Kekerasan Pada Ibu Rumah
Tangga Di Kelurahan Matalamagi RW 002 / RT 001
Perilaku kekerasan
NO Ekonomi Total
Tinggi Rendah
F % F % F %
1 34,3 %
1 Terjadi 1 2,9 % 2 13 100,0%
Tidak 8 22,9 %
2 14 40,0 % 22 100,0%
terjadi
2 57,1 %
15 42,9 % 35 100,0%
Total 0
ᶐ = 0,05 p = 0,04

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukan bahwa masalah ekonomi pada

perilaku kekerasan sebanyak 12 orang (34,3 %) dan lebih banyak masalah

dengan perilaku kekerasan sebanyak 8 orang (22,9 %). Sedangkan tidak

ada masalah ekonomi dengan perilaku kekerasan sebanyak 1 orang (2,9

28
29

%) dan lebih banyak responden yang mengalami masalah kekerasan yaitu

sebanyak 14 orang (40,0 %).

Berdasarkan hasil uji Chi square didapatkan p value = 0,04 < α =

0,05. Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan antara individu ssdengan

perilaku kekerasan pada ibu rumah tangga pada masyarakat di Kelurahan

Matalamagi.

C. Pembahasan

1. Hubungan individu dengan perilaku kekerasan pada ibu rumah tangga.

Hasil uji statistic Chi square didapatkan p value=0,028 < α=0,05 yang

menunjukan bahwa ada hubungan individu dengan perilaku kekerasan pada

ibu rumah tangga di masyarakat Kelurahan Matalamagi RW 002/RT 001.

Penelitian ini yang sejalan dengan penelitian (Yusnita, 2018). Hasil

penelitian adalah kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan

terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya

kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan

penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan,

pemaksaan atau perampasan yang secara melawan hokum dalam lingkup

rumah tangga.

Penelitian yang tidak sejalan dengan penelitian (Fika, 2018). Adalah

berlangsung kekerasan yang menimpa berulang-ulang merupakan situasi

yang menekan dan menyakitkan, tentunya setiap perempuan atau ibu

memiliki cara masing-masing untuk menghadapi dan mengurangi tekanan

berupa kekerasan yang dilakukan oleh suaminya.


Perkawinan merupakan babak baru bagi individu untuk memulai suatu

kwajiban dan berbagai peran yang sifatnya baru dengan pasangannya.

Dalam perkawinan setiap pasangan memimpikan dapat membangun

keluarga yang harmonis, bahagia dan saling mencitai, tetapi faktanya

banyak keluarga yang ternyata tidak harmonis, justru merasa tertekan

kejiwaan, emosional, seksual, maupun pelantaran keluarga. Kekerasan

dalam rumah tangga bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal, baik

itu secara perseorangan maupun secara bersama-sama, melalui media

informasi yang tidak tersaring pengaruh negatifnya terhadap kenyamanan

hidup berumah tangga (Manupahi., 2016).

Menurut undang-undang nomor 23 tahun 2004 pasal 1 menyebutkan

bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap

seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau

penderitaan secara fisik, seksual, psikologis dan/atau penelantaran rumah

tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan pemaksaan atau

perampasan kemerdekaan secara melawan hokum dan lingkup rumah

tangga (Goni., 2016).

Berdasarkan asumsi peneliti ibu rumah tangga belum bisa membedakan

kekerasan fisik dan psikis hingga mereka menganggap jikan di caci maki

atau mendapat kata-kata kasar dari suami itu biasa dan wajar, dan juga

belum mendapat sosialisasi atau penyuluhan tentang bentuk-bentuk perilaku

kekerasan dalam rumah tangga pada wilayah tempat mereka tinggal, namun

sebagian ibu rumah tangga dalam penelitian ini ada yang benar-benar

30
31

mengetahui apa itu perilaku kekerasan dalam rumah tangga dan tidak mau

sampai efeknya bisa sampai pada anak-anak dan keluarga.

2. Hubungan ekonomi dengan perilaku kekerasan pada ibu rumah tangga

Hasil uji statistic Chi square didapatkan p value = 0,04 < α = 0,05

yang menunjukan bahwa ada hubungan ekonomi dengan perilaku kekerasan

pada ibu rumah tangga di masyarakat Kelurahan Matalamagi RW 002/RT

001

Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari (Rido., 2020). Bahwa

masalah ekonomi erat kaitannya dengan minimnya lapangan kerja di

kalangan masyarakat ekonomi ke bawah dengan tingkat pendidikan terbatas,

sehingga dalam konteks kekerasan dalam rumah tangga, tidak hanya di

pandang dalam kacamata masalah keluarga itu sendiri. Soal keterpenuhan

makan dan minum, memiliki korelasi dengan kondisi ekonomi seseorang.

Apalagi di situasi pandemi seperti ini orang serba kesulitan untuk memenuhi

kebutuhan ekonomi dan kebutuhan dasar manusia itu salah satunya makan

minum ini. Untuk itu, kekerasan dalam keluarga kadang menjadi jalan

pintas bahkan sampai menyebabkan hilangnya nyawa salah satu anggota

keluarga.

Penelitian yang tidak sejalan dengan penelitian (Bachri, 2020). Ibu

yang mengalami kekerasan fisik pasti akan mengalami kekerasan lain,

seperti social ekonomi. Ibu di larang untuk sosialisasi dengan teman atau

warga sekitar. Biasanya akan dibuat aturan oleh suami untuk tidak keluar

rumah tanpa seizing suami. Sehingga ibu akan sering malu sendiri untuk
bergaul di luar rumah. Kemudian dari segi ekonomi ibu di larang untuk

bekerja, ibu juga tidak di beri peri peran untuk mengelola keuangan di

rumah, suami hanya memberi uang sekedarnya untuk makan. Bahkan tak

jarang suami tidak memberi nafkah.

Faktor ketergantungan ekonomi pada suami merupakan faktor dominan

terjadinya kekerasan suami terhadap istri, dan ini sangat mempengaruhi

pemahaman istri terhadap tindakan suami yang keras di dalam keluarga

serta memaksanya untuk menerima perlakuan kekerasan suami sehingga

membuat istri tidak mau melaporkan kepada institusi hokum dan pihak-

pihak lain seperti aparat, lembaga swadaya masyarakat ataupun lembaga

konsultasi perkawinan (Pongoh., 2016).

Berdasarkan asumsi peneliti sebagian besar keluarga di kelurahan

matalamgi mempunyai mata pencaharian dibidang buruh dan tani, hal ini

didukung dengan potensi ketersediaan lahan untuk bercocok tanam dengan

tingkat kesuburan tanah yang alami, disamping itu juga selain pencaharian

diatas pilihan buruh kasar juga sebagai usaha tambahan untuk pemenuhan

ekonomi keluarga.

32
33
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Ada hubungan individu dengan perilaku kekerasan pada ibu rumah tangga

2. Ada hubungan ekonomi dengan perilaku kekerasan pada ibu rumah tangga

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, saran yang dapat ditemukan

antara lain:

1. Dimanfaatkan sebagai sebagai informasi penelitian selanjutnya

dan sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain yang akan melakukan

penelitian sejenis.

2. Sebagai bahan acuan untuk memperkaya literatur, bahan

masukan, dan informasi perilaku kekerasan pada ibu rumah tangga dan

sebagai referensi untuk memperluas wawasan pengetahuan bagi mahasiswa

STIKES papua khusunya program studi ilmu keperawatan.

3. Bagi pemerintah kota, diharapkan pemerintah kota dapat ikut

serta berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan KDRT

seperti mengadakan penyuluhan dan sosialisasi tentang Undang-Undang

penghapusan kekerasan Dalam Rumah Tangga serta menindak lanjuti

kekerasan dalam rumah tangga yang terjadi dikalangan masyarakat

34
35

kelurahan matalamagi kota sorong untuk diserahkan kepada pihak berwajib

agar tercapainya kehidupan masyarakat yang damai dan sejatera.


DAFTAR PUSTAKA

Anggraini. V. 2017. Perilaku Kekerasan. Karya Tulis Ilmiah. Keperawatan.


Politeknik Kesehatan. Padang.

Basri. dkk. 2018. Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Neo Societal. Vol. (3). No. 2.
458-466.

Bachri. 2020. Pengaruh Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Perceraian.


Skripsi. Universitas Islam Negri. Jakarta.

Fazraningtyias. A. W. dkk. 2018. Kejadian Kekerasan Pada Perempuan Selama


Masa Pandemi Covid-19. Dinamika Keperawatan Jurnal Kebidanan dan
Keperawatan. Vol. (11). No. 1. 366-370.

Fika. 2018. Dukungan Sosial Dengan Kualitas Hidup Perempuan Yang


Mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Skripsi. Universitas
Kristen Satya Wacana. Salatiga.

Goni. 2016. Kajian Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Psikologi Anak.
Vol. (V). No. 1. 1-15

Haiyun. Dkk. 2018. Menilik Bentuk Perilaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Karya Tulis Ilmiah. Musawa. Universitas Syiah Kuala.

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republic


Indonesia. 2020. Profil perempuan Indonesia tahun 2020. ISSN 2089-
3515. Jakarta.

Lestari, Jesika. 2019. Sanksi Tindak Pidana Kekerasan Fisik Dalam Rumah
Tangga Perspektif Hukum Pidana Islam. Karya Tulis Ilmiah. UIN Sunan
Gunung Djati. Bandung.

Musmini. S. 2019. Perilaku Kekerasan Terintegrasi Dengan Keluarga. Karya


Tulis Ilmiah. Keperawatan. Politeknik Kesehatan. Samarinda.

Manupahi. 2016. Kajian Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Psikologi


Anak. Vol. (V). No. 1. 1-15

Nurzakia. 2016. Perilaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Konstruksi Makna


Nusyuz dalam Masyarakat Aceh dan Dampaknya terhadap Perilaku
Kekerasan dalam Rumah Tangga. Vol. (1). No. 2. 141-160.

Nisa. 2019. Menilik Bentuk Perilaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Karya
Tulis Ilmiah. Musawa. Universitas Syiah Kuala.

36
37

Pongoh. 2016. Kajian Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Psikologi


Anak. Vol. (V). No. 1. 1-15

Rasyid. 2017. Hubungan Kejadian Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dengan


Agression Behavior. Karya Tulis Ilmiah. Keperawatan. Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Perintis. Padang.

Rido. 2020. Masalah Ekonomi Penyebab Utama Kekerasan Dalam Rumah


Tangga https://inilahsultra.com/2020/08/15/masalah-ekonomi-penyebab-
utama-kekerasan-dalam-rumah-tangga/.

Susiana. S. 2020. Kekerasan Dalam Rumah Tangga Pada Masa Pandemi Covid-
19. Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual Dan Strategis. Vol. (XII). No.
24. 14-18.

Sugiono. 2015. Metode Penelitian. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Gama.
Lumajang. 34-42

Worl Health Organization (WHO). 2020. COVID-19 and violence against


women: What the health sector/system can do.
http://www.who.int/reproductivehealt/publications/vaw-covid-19/en/.

Yusnita. 2018. Dampak Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Anak.


Skripsi. Sosial Islam. Bengkulu
Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN MENGENAI PENELITIAN

Sorong, 24 september 2021


Kepada Yth,
Bapak/ibu
Di tempat
Assalamu`alaikum Warahmatullahiwabarakatu, Syalom

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Febry F Leuwol


Nim : 201702095A
Alamat : Kilo 10 masuk Kelurahan Matalamagi
No hp : 081248895540
Melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Hubungan Individu
Dan Ekonomi Dengan Kejadian Perilaku Kekerasan Ibu Rumah Tangga Di
Kelurahan Matalamagi Sorong” penelitian ini merupakan salah satu kegiatan
dalam menyelesaikan tugas akhir di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Papua. Saya yang mengharapkan partisipasi bapak/ibu dalam tindakan yang akan
diberikan peneliti, sesuai dengan keinginan saudara tanpa dipengaruhi oleh orang
lain. Saya yang akan menjamin kerahasiaan identitas saudara. Informasi yang
diberikan hanya di pergunakan untuk keperluan penelitian pengembangan ilmu
keperawatan. Partisipasi bapak/ibu dalam penelitian ini bersifat suka dan rela dan
bebas menerima atau menolak menjadi responden penelitian, silahkan
menandatangani lembar persetujuan sebagai bukti kesukarelaan. Terimakasih atas
partisipasi bapak/ibu untuk penelitian ini.

Hormat peneliti,

Febry F Leuwol
NIM. 201702095A
Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMEND CONSENT)

Judul penelitian : Hubungan Individu Dan Ekonomi Dengan Kejadian Perilaku

Kekerasan Pada Ibu Rumah Tangga Di Kelurahan

Matalamagi Kota Sorong.

Peneliti : Nama : Febry F Leuwol

Nim : 201702095A

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk ikut

berpartisipasi dalam pengumpulan data yang di lakukan oleh Mahasiswa Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua. Saya mengetahui bahwa saya

merupakan bagian dari penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan

instrumen penelitian yang akan digunakan pada penelitian di Kelurahan

Matalamagi Kota Sorong. Saya mengetahui bahwa tidak ada resiko yang saya

alami dan saya telah diberitahukan tentang adanya kerahasiaan informasi yang di

berikan.

Sorong, 24 september 2021

Peneliti Responden

Febry F Leuwol
……....................
Lampiran 1

NIM. 201702095A
Lampiran 3

KUESIONER

Identitas Diri

Cara menjawab: berilah tanda centang () pada setiap jawaban dari

pernyataan di bawah ini.

A. Data Umum

1. No. responden :

2. Inisial :

3. Jenis kelamin :

4. Umur : …… Tahun

Petunjuk Pengisian Kuesioner

Berilah tanda silang () ada pilihan jawaban yang tersedia untuk setiap

pertanyaan yang di ajukan:

Keterangan:

Kuesioner 1 dan 2

YA : Berilah tanda centang () pertanyaan benar pada kuesioner

1 dan

TIDAK : Berilah tanda centang () pertnyaan tidak benar pada kuesioner 1

Kuesioner 3

S : Selalu

SR : Sering

J : Jarang

TP : Tidak Pernah

Selamat Bekerja
KUESIONER

3. KUESIONER INDIVIDU

N Pertanyaan YA TIDAK

O
1 Apakah ibu melakukan pernikahan kontrak?
Apakah ibu melakukan pernikahan adat?
2 Apakah ada perbedaan pendapat saat awal

menikah?
3 Apakah ibu menikah dengan suami ibu di

jodohkan orang tua?


4 Apakah ibu menikah karena hamil di luar nikah?
5 Apakah ibu melakukan pekerjaan dengan tanggu

jawab dalam keluarga?


6 Apakah ibu tidak mudah gugup apaibila

berhadapan dengan hal-hal baru terlebih dalam

keluarga?
7 Apakah menurut ibu suami adalah tim dalam

menyelesaikan masalah dalam keluarga?


8 Apakah menurut ibu suami harus memberikan

contoh kepada istri dan anak dalam keluarga?


9 Apakah ibu dalam mengambil keputusan

berdasarkan fakta-fakta atau informasi yang jelas

agar tepat dalam mengambil keputusan?


11 Apakah ibu senang jika ada keluarga yang

bergabung dalam keluarga?

4. KUESIONER EKONOMI

No Pertanyaan Jawaban
.
1. Berapakah pendapatan suami
per bulan?

2. Berapa jumlah anggota


keluarga?

5. KUESIONER PERILAKU KEKERASAN

No Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak


. pernah

1 Keluarga melakukan kekerasan


fisik berat (menendang, memukul,
percobaan pembunuhan) anggota
keluarga di rumah
2 Keluarga melakukan kekerasan
fisik ringan (menampar,
menjambak, mendorong) anggota
keluarga di rumah
3 Keluarga melakukan kekerasan
psikis berat (perendahan,
penghinaan) pada ibu, anggota
keluarga lainnya di rumah
4 Keluarga melakukan kekerasan
psikis ringan (kesewenangan,
perendahan, dan penghinaan akan
mengakibatkan ketakutan) pada
ibu dan anggota keluarga di
rumah
5 Keluarga melakukan kekerasan
seksual berat (pemaksaan
hubungan seksual tanpa
persetujuan korban atau pada saat
korban tidak mengkehendaki)
6 Keluarga melakukan kekerasan
seksual ringan (melecehkan atau
menghina korban)
7 Ayah merupakan perokok aktif
8 Ayah selalu memukul jika
membuat kesalahan
9 Ayah mudah tersinggung dengan
hal sepele
10 Pada saat terjadi masalah dan ibu
melakukan pembicaraan agar
masalah bisa teratasi
11 Keluarga melakukan musyawara
untuk menyelesaikan masalah di
keluarga
Lampiran 7
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

KUESIONER PENELITIAN

NO A1 A2 A3 A4 A5 A A7 A8 A9 A1 A11 A1 A1 A14 A1 TOTAL


6 0 2 3 5

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 20

3 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 21

4 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 22

5 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 22

6 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 23

7 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 24

8 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 20

9 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 23

10 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 23

11 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 22

12 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 21

13 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 27

14 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 23

15 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 21

16 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 21

17 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 22

18 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 25

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 17

20 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 18

21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 16
22 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 24

23 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 22

24 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 20

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 16

26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 29

27 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 23

28 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 29

29 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 29

30 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 29

31 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 27

32 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 26

33 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 26

34 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 24

35 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 21

NO A1 A2 A3 A4 A5 A A7 A8 A9 A1 A11 A1 A1 A14 A1 TOTAL


6 0 2 3 5

1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4 4 1 4 2 1 26

2 4 3 3 3 2 1 4 3 2 2 2 4 2 3 3 41

3 2 2 1 1 2 1 1 2 3 3 2 1 2 1 2 26

4 1 2 2 1 1 1 4 2 1 3 3 1 3 2 2 29

5 3 3 4 2 3 2 4 3 4 3 2 3 2 4 3 45

6 3 3 2 2 3 2 4 2 2 2 3 4 3 2 2 39

7 1 2 2 2 1 1 3 2 2 3 3 1 3 2 2 30

8 4 3 2 3 2 2 4 3 2 2 2 2 2 4 4 41

9 2 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 39

10 1 1 1 1 1 1 3 1 2 3 3 1 3 3 1 26

11 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 40

12 1 2 1 1 1 1 4 2 2 1 2 2 4 2 1 27

13 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 4 1 4 4 4 31

14 4 3 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 3 4 45

15 1 1 1 1 1 1 2 3 2 4 4 3 3 2 4 33

16 1 1 1 1 1 1 3 3 4 1 1 1 1 4 1 25

17 4 3 3 4 3 2 4 3 2 4 4 2 4 2 2 46

18 2 2 2 2 3 3 4 4 4 2 2 3 2 2 1 38

19 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17

20 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17

21 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

22 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

23 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16

24 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17

25 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

26 4 4 4 4 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 37

27 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
28 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 26

29 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 52

30 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 51

31 4 4 4 3 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 31

32 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 1 1 1 42

33 4 4 4 4 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 33

34 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 1 1 1 1 1 39

35 3 2 1 3 2 1 3 2 1 4 3 2 1 4 3 35
Lampiran 9

MASTER TABEL

No. Jenis Perilaku


Umur Pendidikan Pekerjaan Individu Ekonomi
Resi Kelamin kekerasan
1 1 1 5 5 1 2 2
2 2 1 4 4 2 2 1
3 2 1 5 4 2 1 2
4 1 1 4 3 2 2 2
5 2 1 5 4 1 2 1
6 2 1 3 1 2 1 2
7 2 1 4 1 1 2 1
8 1 1 3 1 2 2 2
9 2 1 5 4 1 2 1
10 2 1 4 1 2 1 2
11 2 1 4 2 2 1 2
12 1 1 5 3 1 2 1
13 2 1 4 1 2 1 2
14 2 1 2 3 1 2 1
15 2 1 5 1 2 2 2
16 1 1 2 5 1 1 1
17 2 1 5 5 1 2 2
18 2 1 2 1 1 2 1
19 2 1 2 1 1 2 1
20 2 1 5 1 2 2 1
21 3 1 2 4 2 1 2
22 2 1 1 1 2 2 2
23 3 1 5 1 1 2 1
24 2 1 2 1 2 1 2
25 2 1 4 1 1 2 1
26 3 1 2 1 2 2 2
27 2 1 5 1 1 2 1
28 2 1 2 1 2 1 2
29 3 1 1 4 2 1 2
30 2 1 4 1 1 2 1
31 3 1 1 3 2 1 2
32 2 1 1 3 1 2 1
33 2 1 4 3 2 2 2
34 3 1 1 3 1 1 2
35 2 1 4 4 1 2 2
Lampiran 10

HASIL REKAPITULASI DATA

Individu Total Kategoti Ket


Nomor
Resi A A A1
A1 A3 A4 A5 A6 A8 A9 A11
2 7 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 1
2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 14 Bermasalah 2
3 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 13 Bermasalah 2
4 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 14 Bermasalah 2
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 2
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 1
8 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 15 Bermasalah 2
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 1
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 13 Bermasalah 2
11 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 17 Bermasalah 2
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 1
13 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 17 Bermasalah 2
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 1
15 2 2 2 1 2 1 1 2 1 1 2 17 Bermasalah 2
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 1
20 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 14 Bermasalah 2
21 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 18 Bermasalah 2
22 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 14 Bermasalah 2
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 1
24 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 16 Bermasalah 2
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Bermasalah 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 12 Bermasalah 2
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 1
28 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 13 Bermasalah 2
29 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 16 Bermasalah 2
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 1
31 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 20 Bermasalah 2
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 1
33 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 13 Bermasalah 2
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 1
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Tidak 1
Nom Ekonomi Total Kategoti Ket
or Resi B1 B2
1 1 1 2 Tinggi 2
2 1 1 2 Tinggi 2
3 0 1 1 Rendah 1
4 1 1 2 Tinggi 2
5 1 1 2 Tinggi 2
6 1 0 1 Rendah 1
7 1 1 2 Tinggi 2
8 1 1 2 Tinggi 2
9 1 1 2 Tinggi 2
10 0 1 1 Rendah 1
11 0 1 1 Rendah 1
12 1 1 2 Tinggi 2
13 1 0 1 Rendah 1
14 1 1 2 Tinggi 2
15 1 1 2 Tinggi 2
16 1 0 1 Rendah 1
17 1 1 2 Tinggi 2
18 1 1 2 Tinggi 2
19 1 1 2 Tinggi 2
20 1 1 1 Tinggi 2
21 0 1 1 Rendah 1
22 1 1 1 Tinggi 2
23 2 1 1 Tinggi 2
24 1 0 1 Rendah 1
25 1 1 1 Tinggi 2
26 1 1 1 Tinggi 2
27 1 1 1 Tinggi 2
28 1 0 1 Rendah 1
29 1 0 1 Rendah 1
30 1 1 1 Tinggi 2
31 1 0 1 Rendah 1
32 1 1 2 Tinggi 2
33 1 1 1 Tinggi 2
34 1 0 1 Rendah 1
35 1 1 2 Tinggi 2
Nomor Perilaku Kekerasan Total Kategoti Ket
Resi C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 C11
1 4 1 1 2 3 2 4 2 1 2 1 24 Mendapat 2
2 3 2 1 4 1 2 3 2 1 1 2 22 Tidak 1
3 4 4 3 2 2 1 3 4 2 2 3 30 Mendapat 2
4 3 3 4 3 2 2 1 2 1 2 3 26 Mendapat 2
5 2 1 4 3 2 2 1 1 3 2 1 22 Tidak 1
6 2 3 4 4 3 2 1 1 2 3 4 29 Mendapat 2
7 1 3 4 2 1 3 3 1 3 1 1 23 Tidak 1
8 4 2 2 3 2 1 4 1 2 4 3 28 Mendapat 2
9 4 1 2 1 1 1 2 3 1 2 1 19 Tidak 1
10 1 4 2 3 2 2 3 4 2 1 2 26 Mendapat 2
11 2 1 3 3 3 2 1 4 2 2 2 25 Mendapat 2
12 1 2 1 1 2 2 1 1 2 4 2 19 Tidak 1
13 2 3 2 3 2 4 1 1 2 3 4 27 Mendapat 2
14 1 1 2 1 4 1 2 3 2 1 1 19 Tidak 1
15 2 4 3 2 2 2 3 1 1 2 4 26 Mendapat 2
16 2 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 16 Tidak 1
17 3 2 2 3 4 1 4 4 3 3 2 28 Mendapat 2
18 1 2 2 1 3 3 2 3 2 1 2 21 Tidak 1
19 4 2 1 2 2 4 1 3 2 2 1 24 Mendapat 2
20 4 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 17 Tidak 1
21 1 3 2 4 3 2 3 4 4 3 3 32 Mendapat 2
22 2 1 4 3 3 4 2 3 4 2 1 29 Mendapat 2
23 2 1 3 2 3 1 3 1 2 1 2 21 Tidak 1
24 2 2 1 2 4 4 4 3 2 1 3 28 Mendapat 2
25 2 1 3 2 3 1 2 1 1 3 1 20 Tidak 1
26 1 1 4 4 4 4 3 3 4 3 4 35 Mendapat 2
27 1 1 1 1 1 2 1 4 1 2 3 18 Tidak 1
4
28 4 1 2 4 1 3 4 1 3 4 2
31 Mendapat
29 3 2 2 2 3 4 4 3 2 3 4 32 Mendapat 2
30 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 4 19 Tidak 1
31 1 3 3 2 1 4 2 4 2 1 4 27 Mendapat 2
32 2 2 1 2 3 1 3 1 1 1 1 18 Tidak 1
33 1 1 1 2 3 4 4 4 3 2 3 31 Mendapat 2
34 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 17 Tidak 1
35 2 2 2 2 2 3 3 4 1 1 4 26 Mendapat 2
Lampiran 11

HASIL UJI STATISTIK

Umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid USIA MUDA 5 14.3 14.3 14.3

USIA MENENGAH 24 68.6 68.6 82.9

LANSIA 6 17.1 17.1 100.0

Total 35 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid PEREMPUAN 35 100.0 100.0 100.0

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK SEKOLAH 5 14.3 14.3 14.3

SD 8 22.9 22.9 37.1

SMP 2 5.7 5.7 42.9

SMA 10 28.6 28.6 71.4

PERGURUAN TINGGI 10 28.6 28.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid TIDAK BEKERJA 17 48.6 48.6 48.6

KARYAWAN SWASTA 1 2.9 2.9 51.4

BURUH/PETANI/PELAYAN/
7 20.0 20.0 71.4
OJEK

PEGAWAI
7 20.0 20.0 91.4
NEGERI/APARAT NEGARA

LAINNYA 3 8.6 8.6 100.0

Total 35 100.0 100.0


Individu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 17 48,6 48,6 48,6

2 18 51,4 51,4 100.0

Total 35 100.0 100.0

Ekonomi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 13 37,1 37,1 37,1

2 22 42,9 42,9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Perilaku kekerasan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 15 42.9 42,9 42,9

2 20 57,1 57,1 100.0

Total 35 100.0 100.0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Individu * Perilaku
35 100.0% 0 0.0% 35 100.0%
Kekerasan
Ekonomi * Perilaku
35 100.0% 0 0.0% 35 100.0%
Kekerasan
Crosstab

Perilaku Kekerasan

Tidak Mendapat Mendapat Total

Individu Tidak Bermasalah Count 11 6 17

Expected Count 7.3 9.7 17.0

% within Individu 64.7% 35.3% 100.0%

% within Perilaku Kekerasan 73.3% 30.0% 48.6%

% of Total 31.4% 17.1% 48.6%

Bermasalah Count 4 14 18

Expected Count 7.7 10.3 18.0

% within Individu 22.2% 77.8% 100.0%

% within Perilaku Kekerasan 26.7% 70.0% 51.4%

% of Total 11.4% 40.0% 51.4%


Total Count 15 20 35

Expected Count 15.0 20.0 35.0

% within Individu 42.9% 57.1% 100.0%

% within Perilaku Kekerasan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 42.9% 57.1% 100.0%

Individu * Perilaku Kekerasan

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 6.443 1 .011
b
Continuity Correction 4.825 1 .028
Likelihood Ratio 6.660 1 .010
Fisher's Exact Test .018 .013
N of Valid Cases 35

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,29.
b. Computed only for a 2x2 table

Ekonomi * Perilaku Kekerasan


Crosstab

Perilaku Kekerasan

Tidak Mendapat Mendapat Total

Ekonomi Rendah Count 1 12 13

Expected Count 5.6 7.4 13.0

% within Ekonomi 7.7% 92.3% 100.0%

% within Perilaku Kekerasan 6.7% 60.0% 37.1%

% of Total 2.9% 34.3% 37.1%

Tinggi Count 14 8 22

Expected Count 9.4 12.6 22.0

% within Ekonomi 63.6% 36.4% 100.0%

% within Perilaku Kekerasan 93.3% 40.0% 62.9%

% of Total 40.0% 22.9% 62.9%


Total Count 15 20 35

Expected Count 15.0 20.0 35.0

% within Ekonomi 42.9% 57.1% 100.0%

% within Perilaku Kekerasan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 42.9% 57.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 10.443a 1 .001


b
Continuity Correction 8.283 1 .004
Likelihood Ratio 11.911 1 .001
Fisher's Exact Test .002 .001
Linear-by-Linear Association 10.145 1 .001
N of Valid Cases 35

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,57.
b. Computed only for a 2x2 table

Anda mungkin juga menyukai