Anda di halaman 1dari 14

GEJALA KEJIWAAN MANUSIA : BERFIKIR INTELIGENSI

Ahmad Zulfikar Abdurrahman, M Ludhfi Iqrom.


azulfikarr8@gmail.com
ludhfiiqrom007@gmail.com
humas@unisda.ac.id

Abstract
Psychologist is a scientific discipline that studies human behavior and mental
processes in humans, and studies the mental state of organisms and the external
environment of individuals. Each individual has its own specialty, which
distinguishes one individual from another. Physically it is very clear the
difference is there are fat, exchange rate, handsome, beautiful, less attractive and
so on. Mental symptoms that occur can be seen from human behavior, everyone
also has psychological problems which have an impact on his behavior. One of
the factors that distinguishes humans from other living things is intelligence.
Intelligence is the ability to learn from experience and adapt to, shape, and
choose environments. Intelligence is often associated with adaptive behavior in
which a person uses experience to handle certain situations. intelligence with
talent, creativity and achievement. Experts also differ in seeing the components
contained in intelligence. This is evident in the theories they put forward. Some
experts have proposed their theory of intelligence. Intelligence is measured using
intelligence tests and is scaled using a measure known as IQ.

Keywords: Psychology, Intelligence, Mental symptoms.


Abstrak
Psikolog adalah disiplin ilmu yang mengkaji prilaku manusia dan proses mental
pada manusia, serta mempelajari kondisi mental organisme dan lingungan
eksternal individu. Setiap individu mempunyai kekhususan sendiri, yang
membedakan individu yang satu dengan yang lainnya. Secara fisik sudah jelas
sekali perbedaannya ada yang gemuk, kurs, tampan, cantik,kurang menarik dan
sebagainya. Gejala jiwa yang terjadi terlihat dari perilaku manusia, setiap orang
juga memiliki masalah psikologisnya yang dimana hal ini berdampak pada hal-hal
perilakunya. Salah satu factor yang membedakan antara manusia dengan makhluk
hidup lainnya adalah inteligensi. Inteligensi adalah kemampuan untuk belajar dari
pengalaman dan beradaptasi dengan, membentuk, dan memilih lingkungan.
Inteligensi sering dikaitkan dengan perilaku adaptif dimana seseorang
menggunakan pengalaman untuk menangani situasi tertentu. inteligensi dengan
bakat, kreativitas dan prestasi. Para ahli juga berbeda dalam melihat komponen-
komponen yang terdapat dalam inteligensi. Hal itu tampak dalam teori-teori yang
mereka ajukan. Beberapa ahli yang mengajukan teorinya mengenai inteligensi,
Inteligensi diukur menggunakan tes inteligensi dan diskala menggunakan ukuran
yang dikenal dengan IQ.
Kata kunci: Psikologi, Inteligensi, Gejala jiwa.

PENDAHULUAN
Inteligensi merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan, banyak
hal diberbagai bidang dalam kehidupan disangkut pautkan dengan inteligensi.
Inteligensi adalah perwujudan dari suatu daya dalam diri manusia, yang
mempengaruhi kemampuan seorang diberbagai bidang. Salah satu hal yang
penting dalam inteligensi adalah dalam dunia Pendidikan dan pengajaran, masalah
inteligensi merupakan salah satu masalah pokok. Peranan inteligensi dalam proses
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, sehingga dipandang menentukan
hal berhasil atau tidaknya seorang dalam belajar.

Seseorang yang memilik inteligensi yang tinggi cenderung memiliki


perbedaan dan kelebihan dalam menanggapi sesuatu permasalahan demi mencapai
tujuannya, contohnya dalam kemampuan menyelesaikan atau memecahkan
masalah dengan baik dan cepat. Seseorang yang memiliki inteligensi tinggi dalam
proses belajar, akan lebih mudah mengatasi masalahnya dan cenderung dapat
mencapai tujuan. Ini dikarenakan seorang yang memiliki inteligensi tinggi
cenderung bisa menentukan tujuannya tanpa harus mendapatkan bimbingan lebih
dan dapat menyesuaikan dirinya untuk mencapai tujuan.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Inteligensi
Inteligensi dari kata latin intelligere yang berarti mengorganisasikan,
menghubungkan atau menyatukan satu dengan yang lain (toorganize, to
relate, to bind together). Pengertian inteligensi sendiri memberikan
berbagai macam arti bagi para ahli. Inteligensi atau kecerdasan menurut
para ahli ada beberapa, sebagai berikut:
1) Menurut Dusek, didefinisikan melalui dua jalan yaitu secara
kuantitatif adalah proses belajar untuk memecahkan masalah yang
dapat diukur dengan tes inteligensi, dan secar kualitatif suatu cara
berpikir dalam membentuk konstrak bagaimana menghubungkan
dan mengelola informasi dari luar yang disesuaikan dengan
dirinya.
2) Menurut Howard Gardner, kecerdasan merupakan kemampuan
untuk memecahkan atau menciptakan sesuatu yang bernilai bagi
budaya tertentu.
3) Menurut Terman, inteligensi sebagai ability yang berkaitan dengan
hal-hal yang konkrit dan ability yang berkaitan dengan hal-hal
yang abstrak. Individu yang inteligen apabila dapat berpikir secara
abstrak secara baik berarti bahwa individu kurang mampu berpikit
abstrak
4) Menurut Anita E Woolfolk, mengemukakan bahwa menurut teori-
teori lama, inteligensi itu meliputi tiga pengertian, yaitu (1)
kemampuan untuk belajar, (2) keseluruhan pengetahuan yang
diperoleh, dan (3) kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil
dengan situasi atau lingkungan pada umumnya.
5) Menurut Vernon, mengklasifikasikan pengertian inteligensi
berdasarkan pendekatan yang dipakai para ahli menjadi 3 kategori,
yaitu:
- Yang memakai pendekatan Biologis. Pengertian dari kategori
ini memberi tekanan pada kemampuan adaptasi manusia
terhadap lingkungan ataupun situasi kehidupan yang baru.
- Yang memakai pendekatan Psikologis. Pengertian ini kategori
ini pada dasarnya berpandangan bahwa inteligensi dipengaruhi
oleh factor hereditas dan lingkungan.
- Yang memakai pendekatan Operasional. Pengertian dalam
kategori ini sulit dirumuskan, tetapi untuk menentukan
inteligensi (IQ) perlu dilakukan tes kemudian performan orang
dalam tes tersebut diamati, dan akhirnya dibuat perhitungan-
perhitungan dan keputusan tertentu.1
B. Jenis-jenis Inteligensi

Spearman menyatakan bahwa intelegensi terdiri dari dua faktor


yaitu faktor kemampuan guru (general factor) dan bakat (specific
factor). Faktor g (general) mencakup semua kegiatan intelektual yang
dimiliki oleh setiap orang dalam berbagai derajat tertentu, dan faktor s
(specific) mencakup berbagai faktor khusus tertentu yang relevan
dengan tugas tertentu. Faktor g lebih banyak mewakili segi genetis dan
faktor s lebih banyak diperoleh melalui latihan atau pendidikan.
Konsep Spearman diperbaiki oleh Guilford mengetengahkan teori
multi faktor yang memberi gambaran tentang adanya 150 faktor
kemampuan pada manusia. Juga diperbaiki oleh Thurstone dengan
perubahan teori tentang faktor jamak (multiple factor) yang meliputi
aspek verbal comprehension, number, spatial relation, work fluency,
memory, dan reasoning. Gardner dengan multiple intellegence.2

Gardner, ahli psikologi kognitif dari Universitas Harvard,


menemukan setiap orang memiliki beberapa kecerdasan, tidak hanya
satu kecerdasan. Multiple intelegence atau kecerdasan majemuk adalah
kemampuan untuk memecahkan masalah atau menciptakan suatu
produk yang efektif atau bernilai dalam satu latar belakang budaya
tertentu. Artinya setiap orang jika dihadapkan pada satu masalah, ia
memiliki sejumlah kemampuan untuk memecahkan masalah yang
berbeda sesuai dengan konteksnya.
Gardner berpendapat ada delapan karakteristik intelegensi/kecerdasan
yaitu:

1. Intelegensi berbahasa/linguistik yaitu kemampuan berpikir


dengan kata-kata dan kalimat baik lisan maupun tertulis.
1
Sri Haryati, “Pengembangan Intelegensi Majemuk dalam Proses Pembelajaran” dalam jurnal
Pengembangan Humaniora, Vol. 14, No 2 Agustus 2020.
2
Purwati. “Intelegensi dan Kreativitas”. Makalah dalam Seminar Kopri SubUnit Kopertis Wilayah
VI di UTM-UMM.
Anak dengan kecerdasan ini memiliki kepekaan terhadap
makna dan susunan kata-kata dan mereka sering
menggunakan perbendaharaan kata yang luas.
Karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam
intelegensi berbahasa adalah:
a. Senang membaca buku, bercerita, atau mendongeng
b. Senang berkomunikasi, berbicara, berdialog, berdiskusi, dan
senang berbahasa asing.
c. Pandai menghubungkan atau merangkai kata-kata atau
kalimat baik maupun tulisan.
d. Pandai mengingat dan menghafal
e. Mudah mengungkapkan perasaan baik lisan maupun
tulisan. Contoh: ahli pidato, pelawak, penulis cerita, MC.
2. Intelegensi logis-matematis adalah kemampuan berpikir dalam
penalaran atau menghitung seperti menelaah masalah secara
logis, ilmiah dan matematis. Kecerdasan ini membuat anak
memiliki kemampuan mengenali pola-pola suatu kejadian dan
susunannya, mereka senang bekerja dengan angka, ingin
mengetahui sejauh mana cara kerja suatu benda.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan
kemampuan intelegensi logis-matematis:
a. Senang bereksperimen, bertanya, menyusun atau merangkai
teka-teki.
b. Senang dan pandai berhitung dan bermain angka.
c. Senang mengorganisasikan sesuatu, menyusun skenario.
d. Mampu berfikir logis, baik induktif maupun deduktif.
e. Senang silogisme.
f. Senang berfikir abstrak dan simbolis.
g. Mengoleksi benda-benda dan mencatat koleksinya.
3. Intelegensi visual spasial, yaitu kemampuan berpikir di citra dan
gambar. Anak dengan kecerdasan ini memiliki kemampuan
memahami alam secara akurat dan menciptakan ulang aspek-
aspek alam seperti menggambar pemandangan.
Karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam
intelegensi visual spasial adalah:
a. Senang merancang sketsa, gambar, desain grafik, tabel,
b. Peka terhadap citra, warna, dan sebagainya,
c. Pandai memvisualisasikan ide,
d. Imajinasinya aktif,
e. Mudah menemukan jalan dalam ruang,
f. Mempunyai persepsi yang tepat dari berbagai sudut,
g. Senang membuat rumah-rumahan dari balok,
h. Mengenal relasi benda-benda dalam ruang. Contoh:
arsitektur, pembuat film, pilot, pematung, pelukis.\
4. Intelengensi musikal adalah kemampuan berpikir dengan nada,
ritme, irama dan melodi juga pada suara alam. Anak dengan
kecerdasan ini memiliki kepekaan terha- dap pola titi nada,
melodi, ritme dan nada.
Karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam
intelegensi musikal adalah:
a. Pandai mengubah dan menciptakan musik.
b. Gemar mendengar dan atau memainkan alat musik.
c. Senang dan pandai bernyanyi, bersenandung.
d. Pandai mengoperasikan musik serta menjaga ritme.
e. Mudah menangkap musik.
f. Peka terhadap suara dan musik.
g. Dapat membedakan bunyi berbagai alat musik.
h. Bergerak sesuai irama, seperti mengetukkan jari sesuai
irama. Contoh: musikus, komposer, konduktor.
5. Intelegensi kinestetik tubuh, yakni kemampuan yang
berhubungan dengan gerakan tubuh termasuk gerakan motorik
otak yang mengendalikan tubuh seperti kemampuan untuk
mengendalikan dan menggunakan badan dengan mudah dan
cekatan. Contoh: penari, akrobatik, pemahat, pesenam,
olahragawan.
Karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan
intelegensi kinestetik adalah:
a. Senang menari, akting.
b. Pandai dan aktif dalam olahraga tertentu.
c. Mudah berekspresi dengan tubuh.
d. Mampu memainkan mimik.
e. Cenderung menggunakan bahasa tubuh.
f. Koordinasi dan fleksibilitas tubuh tinggi.
g. Senang dan efektif berfikir sambil berjalan, berlari, dan berolahraga.
h. Pandai merakit sesuatu menjadi suatu produk.
i. Senang bergerak atau tidak bisa diam dalam waktu yang lama.
6. Intelegensi intrapersonal adalah kemampuan berpikir untuk
memahami diri sendiri, melakukan refleksi diri dan
bermetakognisi. Kecerdasan ini menjadikan anak memiliki
kemampuan menggunakan kehidupan emosional untuk
memahami dirinya sendiri dan orang lain. Anak dengan
kecerdasan intrapersonal biasanya suka mencatat apapun yang
dipikirkan dan dirasakan, mampu menentukan dan memutuskan
sendiri langkah yang akan dipilih, menyadari kelebihan dan
kelemahannya, gemar menikmati rekreasi sendirian seperti
menyendiri di kamar sambil mendengarkan musik.
Karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam
intelegensi intrapersonal adalah:
a. Mampu menilai diri sendiri/introspeksi diri, bermeditasi.
b. Mudah mengelola dan menguasai perasaannya.
c. Sering mengamati dan mendengarkan.
d. Bisa bekerja sendirian dengan baik.
e. Mampu mencanangkan tujuan, menyusun cita-cita dan
rencana hidup yang jelas.
f. Berjiwa independen/bebas.
g. Mudah berkonsentrasi.
h. Keseimbangan diri.
i. Senang mengekspresikan perasaan-perasaan yang berbeda.
j. Sadar akan realitas spiritual.
7. Intelegensi interpersonal (sosial) adalah kemampuan
berkomunikasi dan berinterkasi dengan orang lain, mudah
memahami orang lain dan mementingkan relasi. Anak dengan
kecerdasan ini biasanya memiliki banyak teman, menyukai
permainan yang memiliki banyak teman, cenderung jadi
penengah diantara teman-temannya, menjadi pemain tim yang
istimewa karena mampu bekerja sama dengan baik atau terampil
berhubungan dengan orang lain.
Karakteristik individu yang mempunyai kemampuan
intelegensi interpersonal:
a. Mampu berorganisasi, menjadi pemimpin dalam suatu
organisasi.
b. Mampu bersosialisasi, menjadi mediator, bermain
dalam kelompok/klub, bekerja sama dalam tim,
c. Senang permainan berkelompok daripada individual,
d. Tempat mengadu orang lain
e. Berkomunikasi verbal dan non verbal
f. Peka terhadap teman
g. Suka memberi feedback
h. Mudah mengenal dan membandingkan perasaan dan
pribadi orang lain. Contoh: motivator, negosiator.
8. Intelegensi naturalis adalah kemampuan untuk memahami
gejala alam. Anak dengan kecerdasan ini mampu mengenali
dan mengelompokkan sejumlah binatang atau tanaman, suka
mengumpulkan batu-batuan, senang berhubungan dengan
alam seperti merawat tanaman atau Binatang.
Karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam
intelegensi naturalis yaitu:
a. Senang terhadap flora dan fauna, bertani, berkebun,
memelihara binatang, berinteraksi dengan binatang,
berburu.
b. Pandai melihat perubahan alam, meramal cuaca, meneliti
tanaman.
c. Senang kegiatan di alam terbuka.3

C. Macam-macam Inteligensi
Ada beberapa macam intelegensi, antara lain :
 Inteligensi keterampilan verbal
Yaitu kemampuan untuk berpikir dengan kata-kata dan
menggunakan bahasa untuk mengungkapkan makna. Contohnya:
seorang anak harus berpikir secara logis dan abstrak untuk
menjawab sejumlah pertanyaan tentang bagaimana beberapa hal
bisa menjadi mirip. Contoh pertanyaannya “Apa persamaan Singan
dan Harimau”?. Cenderung arah profesinya menjadi: (penulis,
jurnalis, pembicara).
 Inteligensi keterampilan matematis
Yaitu kemampuan untuk menjalankan operasi matematis. Peserta
didik dengan kecerdasan logical mathematical yang tinggi
memperlihatkan minat yang besar terhadap kegiatan eksplorasi.
Mereka sering bertanya tentang berbagai fenomena yang
dilihatnya. Mereka menuntut penjelasan logis dari setiap
pertanyaan. Selain itu mereka juga suka mengklasifikasikan benda
dan senang berhitung. Cenderung profesinya menjadi: (ilmuwan,
insinyur, akuntan).
 Inteligensi kemampuan ruang
Yaitu kemampuan untuk berpikir secara tiga dimensi. Cenderung
berpikir secara visual. Mereka kaya dengan khayalan internal
(Internal imagery) sehingga cenderung imaginaif dan kreatif.
Contohnya seorang anak harus menyusun serangkaian balok dan
mewarnai agar sama dengan rancangan yang ditunjukan penguji.
Koordinasi visual-motorik, organisasi persepsi, dan kemampuan
untuk memvisualisasi dinilai secara terpisah. Cenderung menjadi
profesi arsitek, seniman, pelaut.
 Inteligensi kemampuan musical
3
Goleman, Daniel. 1999. Kecerdasan Emosional. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Yaitu kepekaan terhadap pola tangga nada, lagu, ritme, dan
mengingat nada-nada. Ia juga dapat mentransformasikan kata-kata
menjadi lagu, dan menciptakan berbagai permainan musik. Mereka
pintar melantunkan beat lagu dengan baik dan benar. Mereka
pandai menggunakan kosa kata musical, dan peka terhadap ritme,
ketukan, melodi atau warna suara dalam sebuah komposisi music.
 Inteligensi Keterampilan kinestetik tubuh
Yaitu kemampuan untuk memanipulasi objek dan mahir sebagai
tenaga fisik. Senang bergerak dan menyentuh. Mereka memiliki
control pada gerakan, keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunan
dalam bergerak. Mereka mengeksplorasi dunia dengan otot-
ototnya. Cenderung berprofesi menjadi ahli bedah, seniman yang
ahli, penari.
 Inteligensi Keterampilan intrapersonal
Yaitu kemampuan untuk memahami diri sendiri dengan efektif
mengarahkan hidup seseorang. Memiliki kepekaan perasaan dalam
situasi yang tengah berlangsung, memahami diri sendiri, dan
mampu mengendalikan diri dalam konflik. Ia juga mengetahui apa
yang dapat dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan dalam
lingkungan social. Mereka mengetahui kepada siapa harus
meminta bantuan saat memerlukan. Cenderung berprofesi menjadi
teolog, psikolog.
 Inteligensi keterampilan interpersonal
Yaitu kemampuan untuk memahami dan secara efektif berinteraksi
dengan orang lain. Pintar menjalin hubungan social, serta mampu
mengetahui dan menggunakan beragam cara saat berinteraksi.
Mereka juga mampu merasakan perasaan, pikiran, tingkah laku dan
harapan orang lain, serta mampu bekerja sama dengan orang lain.
 Inteligensi keterampilan naturalis
Yaitu kemampuan untuk mengamati pola di alam serta memahami
system buatan manusia dan alam. Menonjol ketertarikan yang
sangat besar terhadap alam sekitar, termasuk pada binatang, diusia
yang sangat dini. Mereka menikmati benda-benda dan cerita yang
berkaitan dengan fenomena alam, misalnya terjadinya awan, dan
hujan, asal-usul binatang, peumbuhan tanaman, dan tata surya.
 Inteligensi emosional
Yaitu kemampuan untuk merasakan dan mengungkapkan emosi
secara akurat dan adaftif (seperti memahami persfektif orang lain).4
D. Faktor yang mempengaruhi Inteligensi
Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap individu memiliki tingkat
intelegensi yang berbeda. Perbedaan intelegensi itu, dipengaruhi oleh
faktor-faktor sebagai berikut :
a. Pengaruh faktor bawaan
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa individu-individu yang
berasal dari suatu keluarga, atau bersanak saudara, nilai dalam tes IQ
mereka berkolerasi tinggi ( + 0,50 ) orang yang kembar ( + 0,90 ) yang
tidak bersanak saudara ( + 0,20 ), anak yang diadopsi korelasi dengan
orang tua angkatnya ( + 0,10 – +0,20 ).
b. Pengaruh faktor lingkungan
Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi.
Oleh karena itu ada hubungan antara pemberian makanan bergizi
dengan intelegensi seseorang. Pemberian makanan bergizi ini
merupakan salah satu pengaruh lingkungan yang amat penting selain
guru, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari
lingkungan juga memegang peranan yang amat penting, seperti
pendidikan, latihan berbagai keterampilan, dan lain-lain (khususnya
pada masa-masa peka). Ada beberapa lingkungan yang berpengaruh
terhadap intelegensi, antara lain :
· Lingkungan keluarga.
· Pengalaman pendidikan.
c. Stabilitas inteIigensi dan IQ

4
Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
Intelegensi bukanlah IQ. Intelegensi merupakan suatu konsep umum
tentang kemampuan individu, sedang IQ hanyalah hasil dari suatu tes
intelegensi itu (yang notabene hanya mengukur sebagai kelompok dari
intelegensi). Stabilitas intelegensi tergantung perkembangan organik
otak.
d. Pengaruh faktor kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah
matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya
(berkaitan erat dengaan umur).
e. Pengaruh faktor pembentukan
Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang
mempengaruhi perkembangan intelegensi. Dapat kita bedakan
pembentukan sengaja (seperti disekolah) dan pembentukan tidak
sengaja (pengaruh alam sekitar).
f. Minat dan pembawaan yang khas
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan
dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-
dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi
dengan dunia luar. Apa yang menarik minat seseorang mendorongnya
untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
g. Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode
yang tertentu dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia
mempunyai kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih
masalah sesuai dengan kebutuhannya.
Semua faktor tersebut di atas bersangkutan satu sama lain. Untuk menentukan
intelegensi atau tidaknya seseorang, kita tidak dapat hanya berpedoman kepada
salah satu faktor tersebut, karena intelegensi adalah faktor total. Keseluruhan
pribadi turut serta menentukan dalam perbuatan intelegensi seseorang.5

5
Fauziah Nasution, Psikologi Umum, Fakultas Tarbiyah: IAIN SU, 2011.
PENUTUP
Dalam pembahasan Inelegensi memang harus benar-benar dipahami secara
teliti biar kita semua bisa tau apa Intelegensi itu sendiri. Yang lebih penting lagi
yang harus dipahami secara detail dalam pembagian kecerdasan/tingkat
kecerdasan, dengan memahami tingkat kecerdasan itu kita bisa tahu bahwa dalam
diri kita ini ada kecerdasan yang tidak pernah kita sadari meski dalam sekolah-
sekolah kita tidak pernah mendapatkan rangking, orang selalu menganggap bahwa
orang yang cerdas adalah orang yang dapat rangking kelas dan yang bisa jawab
soal ujian, namun orang yang mampu dalam menghias, main musik tidak
dianggap kecerdasan. Dari itu, sangat perlulah kita memahami intelegensi dan
tingkat intelegensi biar tidak ada kesalah pahaman dalam mengartikan intelegensi
itu sendiri.
Intelegensi juga mempunyai hubungan dan perbedaan dengan bakat
maupun kreativitas, tapi yang perlu kita ketahui, bakat dan kreativitas adalah hasil
yang didapat dari intelegensi itu sendiri.

SARAN
Dari hasil jurnal kami yang singkat ini mudah-mudahan dapat bermanfaat
bagi kita semua umumnya kami pribadi. Dan segala yang baik datangnya dari
Allah, dan yang buruk datangnya dari diri saya. Penyusun sedar bahwa makalah
kami ini jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dari berbagai sisi, jadi
kami harafkan saran dan kritik nya yang bersifat membangun, untuk perbaikan
karya ilmiah selanjutnya.
DAFTAR RUJUKAN
Sri Haryati, “Pengembangan Intelegensi Majemuk dalam Proses Pembelajaran”
dalam jurnal Pengembangan Humaniora, Vol. 14, No 2 Agustus 2020.
Purwati. “Intelegensi dan Kreativitas”. Makalah dalam Seminar Kopri SubUnit
Kopertis Wilayah VI di UTM-UMM.
Goleman, Daniel. 1999. Kecerdasan Emosional. Jakarta: Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama.
Abu Ahmadi & Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta,
1991.
Fauziah Nasution, Psikologi Umum, Fakultas Tarbiyah: IAIN SU, 2011

Anda mungkin juga menyukai