Anda di halaman 1dari 6

RESUME

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

“Inteligensi dan Peranannya dalam Belajar”

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Dr. Zadrian Ardi, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

Amylia Putri (21129006)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
PERANAN INTELIGENSI DALAM BELAJAR
A. Konsep Inteligensi/Kecerdasan
Menurut W. Stren, Inteligensi ialah kesanggupan jiwa untuk dapat menyesuaikan
diri dengan cepat dan tepat dalam suatu situasi yang baru. Menurut V.Hees,
Inteligensi ialah sifat kecerdasan jiwa. Adapun konsep inteligensi dalam psikologi
pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Konsep Two Factors
Yaitu sebuah konsep yang berpendapat bahwa inteligensi itu me;iputi kemampuan
umum yang diberi kode “G”, (general factor) dan kemampuan khusus yang diberi
kode “S”, (specific factor), setiap individu memiliki kemampuan ini untuk
menentukan kemampuan atau perilaku mentalnya,yang tentunya berhubungan
dengan psikologi pendidikannya.
2. Konsep Primary Mental Abilities
Yaitu konsep yang berpendapat bahwa inteligensi merupakan penjelmaan dari
kemampuan primer, seperti kemampuan untuk berbahasa, mengingat, berbicara,
mengamati, yang juga berhubungan dengan psikologi pendidikannya.
3. Konsep Multiple Intelligence
Yaitu konsep yang berpendapat bahwa inteligensi itu dapat dilihat dari tiga
kategori dasar, yaitu operasi mental, content, dan produk yang memang
berhubungan juga dengan psikologi pendidikannya.
4. Konsep Triachic of Inteligensi
Konsep ini merupakan sebuah konsep pendekatan progress kognitif untuk
memahami sebuah inteligensi. Atau inteligensi ini juga disebut sebagai konsep
yang mendeskripsikan tiga bagian kemampuan yaitu mental (proses berfikir,
mengatasi pengalaman atau masalah baru, dan penyesuaian terhadap situasi yang
sedang dihadapi dengan cara menunjukkan tingkah laku inteligensinya. Selain itu
hal tersebut juga akan berpengaruh terhadapnpsikologi pendidikannya tentunya.
5. Konsep Pengaruh Faktor Bawaan
Yaitu konsep yang menunjukkan bahwa individu-individu yang berasal dari suatu
keluarga atau sanak saudara, nilai IQ mereka biasanya berkolerasi tinggi, yang
berpengaruh terhadap psikologi pendidikan individu tersebut.
6. Konsep Pengaruh Lingkungan
Yaitu konsep yang menunjukkan perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gizi
yang dikonsumsi. Oleh karena itu ada hubungan antara pemberian makanan
bergizi dengan tingkat inteligensi seseorang. Pemberian makanan bergizi ini
merupakan salah satu pengaruh yang cukup signifikan terhadap psikologi
seseorang.
7. Konsep Stabilitas Inteligensi dan IQ
Yaitu konsep umum tentang kemampuan individu untuk melakukan beberapa hal,
sedangkan IQ merupakan tingkat kecerdasan seseorang berdasarkan hasil sebuah
tes. Dengan adanya konsep stabilitas inteligensi dan IQ ini sudah barang tentu
akan berpengaruh terhadap psikologi pendidikannya.
8. Konsep Pengaruh Kematangan
Yaitu sebuah konsep dimana setiap organ tubuh manusia semakin hari semakin
mangalami perubahan yang mengarah kepada proses kematangan. Biasanya pada
tahap atau pross kematangan inilah psikologi pendidikan juga sangat berpengaruh
terhadap induvidu tersebut.
9. Konsep Pengaruh Faktor Pembentukan
Yaitu senbuah konsep pembentukan setiap karakter atau mental dalam diri
seseorang atau individu, yang dipenggaruhi oleh faktor luar maupun faktor dari
dalam individu tersebut yang mempengaruhi inteligensinya. Seperti yang sudah
kita ketahui bersama,bahwasannya pembentukan karakter atau mental ini sangat
erat kaitannya dengan psikologi pendidikan.
10. Konsep Kebebasan
Yaitu sebuah konsep yang berarti bahwa manusia itu dapat mrmilih metode-
metode tertentu dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Individu
tersebut bebas metode apa yang akan dia gunakan sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya. Dalam hal ini tentunya psokologi pendidikan juga berperan
penting, karena pada umumnya setiap metode memiliki kekurangan dan kelebihan
di dalamnya.

B. Klasifikasi IQ
Klasifikasi IQ berbeda untuk setiap metode test yang dogunakan. Standford Binet
mengklasifikasikan nilai IQ normal yang berkisar diantara 85-115. Lewis Terman
mengklasifikasikan nilai IQ normal pada kisaran 90-109. Lebih jauh lagi, Wechsler
mengklasifikasikan IQ normal pada angka 100 dengan nilai toleransi 15 (berarti 85-
115). Dikarenakan perbedaan ini, maka selain nilai IQ yang didapat, harus
diperhatikan pula metode test apa yang digunakan. Untuk klasifikasi umum, saat kita
tidak mengetahui metode apa yang digunakan. Kita bisa menggunakan klasifikasi
dibawah ini (hasil kompromi ketiga metode diatas).
 70-79 : Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental.
 80-89 : Tingkat IQ normal (Dull Normal)
 91-110 : Tingkat IQ normal atau rata-rata
 111-120 :Tingkat IQ tinggi dalam katergori normal (Bright Normal)
 120-130 : Tingkat IQ superior
 131 atau lebih : Tingkat IQ sangat superior atau jenius.

C. Konsep Multiple Intelligence (kemajemukan inteligensi)


Teori Multiple Intelligences bertujuan untuk mentransformasikan sekolah agar
kelak sekolah dapat mengakomodasi setiap siswa dengan berbagai macam pola
pikirnya yang unik. Howard Gardner (1993) menegaskan bahwa skala kecerdasan
yang selama ini dipakai, ternyata memiliki banyak keterbatasan sehingga kurang
dapat meramalkan kinerja yang sukses untuk masa depan seseorang.
Menurut Gardner, kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan
matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan visual
spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal,
dan kecerdasan naturalis. Secara rinci masing-masing kecerdasaan tersebut
dijelaskan sebagai berikut :
1. Kecerdasan matematika-logika
Kecerdasan matematika-logika menunjukkan kemampuan seseorang dalam
berpikir secara induktif dan deduktif, berpikir menurut aturan logika, memahami
dan menganalisis pola angka-angka, serta memecahkan masalah dengan
menggunakan kemampuan berpikir. Peserta didik dengan kecerdasan matematika-
logika tinggi cenderung menyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari
sebab akibat terjadinya sesuatu.
2. Kecerdasan bahasa
Kecerdasan bahasa menunjukkan kemampuan seseorang untuk menggunakan
bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan, dalam berbagai bentuk
yang berbeda untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya. Peserta didik dengan
kecerdasan bahasa yang tinggi umumnya ditandai dengan kesenangannya pada
kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan suatu bahasa seperti membaca,
menulis karangan, membuat puisi, menyusun kata-kata mutiara, dan sebagainya.
3. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap
suara-suara nonverbal yang berada di sekelilingnya, termasuk dalam hal ini adalah
nada dan irama.
4. Kecerdasan visual-spasial
Kecerdasan visual-spasial menunjukkan kemampuan seseorang untuk memahami
secara lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang. Peserta didik ini
memiliki kemampuan, misalnya, untuk menciptakan imajinasi bentuk dalam
pikirannya atau kemampuan untuk menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi
seperti dijumpai pada orang dewasa yang menjadi pemahat patung atau arsitek
suatu bangunan.
Kemampuan membayangkan suatu bentuk nyata dan kemudian memecahkan
berbagai masalah sehubungan dengan kemampuan ini adalah hal yang menonjol
pada jenis kecerdasan visual-spasial ini. Peserta didik demikian akan unggul,
misalnya dalam permainan mencari jejak pada suatu kegiatan di kepramukaan.
5. Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan kinestetik menunjukkan kemampuan seseorang untuk secara aktif
menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan
memecahkan berbagai masalah.
6. Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan interpersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka
terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung untuk memahami dan
berinteraksi dengan orang lain sehingga mudah bersosialisasi dengan lingkungan
di sekelilingnya.
7. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka
terhadap perasaan dirinya sendiri. Ia cenderung mampu untuk mengenali berbagai
kekuatan maupun kelemahan yang ada pada dirinya sendiri. Peserta didik
semacam ini senang melakukan instropeksi diri, mengoreksi kekurangan maupun
kelemahannya, kemudian mencoba untuk memperbaiki diri. Beberapa diantaranya
cenderung menyukai kesunyian dan kesendirian, merenung, dan berdialog dengan
dirinya sendiri.
8. Kecerdasan naturalis
Kecerdasan naturalis menunjukkan kemampuan seseorang untuk peka terhadap
lingkungan alam, misalnya senang berada di lingkungan alam yang terbuka seperti
pantai, gunung, cagar alam, atau hutan.

D. Usaha Guru Membantu Siswa dalam Belajar Sesuai dengan Potensinya


1. Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru
menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada
siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
2. Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat
mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum
berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
3. Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan
prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai
sebelumnya.
4. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau
pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar
mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau
merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.
7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik
8. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
9. Menggunakan metode yang bervariasi
10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelaja
DAFTAR PUSTAKA
https://www.goggle.com/amp/a/dosenpsikologi.com/konsep-inteligensi-dalam-
psikologi-pendidikan/amp
https://indahnovitasari2233.wordpress.com/tugas-kuliah/bahasa-indonesia/peran-
guru-dalam-membimbing-belajar-siswa/
dianpermata-sari.blogspot.com/2012/11/klasifikasi-iq.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai