Anda di halaman 1dari 4

Unipa Nama : ACH.

SYAIFUR RAHMAN
NIM : 210020050
Kelas : TEP_2021-A
Mata Kuliah : PSIKOLOGI PEMBELAJARAN
Dosen : Dr. Retno Danu Rusmawati, M.Pd.
==================================================================================

PERTANYAAN :
Bapak Ibu silakan membuat Peta Konsep dan jelaskan Materi Tentang "Konsep dan Teori
kecerdasan” Silakan diketik di font Arial 12 dan diunggah disini dengan mengklik
DISERAHKAN.

JAWABAN :
A. Pengertian Kecerdasan

Kemampuan seseorang dalam beradaptasi dan menghadapi situasi atau lingkungan baru
secara tepat dan efektif umumnya dapat disimbolkan dengan istilah kecerdasan (Mafra dan
Damayanti, 2020). Karenanya, dalam KBBI (2016) kecerdasan dimaknai sama dengan
intelegensi. Sehingga dari sinilah kecerdasan disebut juga dengan intelegensi. Sedangkan
Intelegensi tersebut berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari bahasa
Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”.

B. Jenis-Jenis Kecerdasan
1. Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan ini merupakan kecerdasan yang berpusat pada otak kita dalam
memecahkan masalah seiring dengan kematangan seseorang. Kemampuan
menghasilkan permasalahan tersebut untuk diselesaikan, karena terkait dengan
kemampuan manusia untuk bernalar dan berpikir logis.
2. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan yang mencakup kemampuan untuk membedakan dan menanggapi dengan
tepat suasana hati, temperamen, motivasi, dan hasrat keinginan orang lain. Faktor
emosi sangat penting dan dapat memberikan suatu warna yang kaya dalam kecerdasan
antar pribadi. Terdapat lima kecerdasan
pribadi dalam bentuk kecerdasan emosional, yaitu :
a. Kemampuan mengenali emosi diri
b. Kemampuan mengelola emosi
c. Kemampuan memotivasi diri
d. Kemampuan mengenali emosi orang lain
e. Kemampuan membina hubungan
3. Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual atau kecerdasan moral memiliki peranan penting dalam kesuksesan
manusia. Ditandai dengan kemampuan dalam menghargai diri sendiri dan orang lain,
memahami perasaan orang sekitar, mengikuti aturan yang berlaku di masyarakat,
namun juga ada hal yang penting dalam hidupnya yaitu selalu taat akan kewajibannya
sebagai makhluk ciptaan Tuhan, menjalankan perintah agama Nya dengan sungguh-
sungguh dan penuh rasa syukur, maka kemampuan ini bisa dikatakan kecerdasan
intelektual.
4. Kecerdasan Kultural
Kecerdasan Kultural adalah suatu kesadaran dalam mengakomodasikan pengalaman-
pengalaman budaya yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari sebagai pengimbang
kecerdasan kognisi untuk dapat diterapkan dalam sikap-sikap tertentu dalam kehidupan
sehari-hari. Kecerdasan kultural terjadi apabila diantara sekelompok invidu terjadi
interaksi, baik interaksi sosial maupun interaksi cultural. Kontak yang sedemikian ini
menumbuhkan kesadaran budaya bersama atau shared culture, baik tangible culture
maupun intangible culture.

5. Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan ini berpihak kepada individu yang beragam dan patut dihargai
keberagamannya. Terdapat delapan kecerdasan yang termasuk ke dalam kecerdasan
majemuk, yaitu :
a. Kecerdasan linguistik
b. Kecerdasan logis-matematis
c. Kecerdasan visual-spasial
d. Kecerdasan musikal
e. Kecerdasan badani-kinestetik
f. Kecerdasan interpersonal
g. Kecerdasan intrapersonal
h. Kecerdasan naturalis

6. Kecerdasan Kreativitas
Kecerdasan kreatif adalah menyangkut tentang kemampuan untuk belajar dan
menggunakan apa yang telah di pelajari dalam usaha penyesuaian terhadap situasi-
situasi yang kurang di kenal, atau dalam pemecahan masalah-masalah manusia yang
belajar sering meghadapi situasi-situasi baru serta permasalahan, hal tersebut
memerlukan kemampuan individu yang belajar untuk menyesuaikan diri serta
memechakan setiap masalah yang akan di hadapi.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan


Secara umum, kecerdasan seseorang juga dapat ditumbunkembangkan. Oleh karenanya
akanada beberapa faktor yang akan mempengaruhi dalam tumbuh kembangnya
kecerdasan seseorang tersebut. Secara garis besar, ada dua faktor yang mempengaruhi,
yaitu (1) faktor bawaan atau keturunan, dan (2) faktor lingkungan.
1. Faktor Hereditas atau Keturunan

Faktor hereditas atau keturunan ini adalah merupakan kecerdasan yang sudah diwarisi
oleh seseorang sejak dia lahir. Hereditas diartikan sebagai totalitas karakteristik individu
yang diwariskan orangtua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis
yang dimiliki individu sejak masa pembuahan sebagai bentuk pewarisan dari orangtua
melalui gen. Gen yang diterima anak dari orang tuanya akan mempengaruhi semua
karakteristik anak kelak. Adapun yang diturunkan orangtua kepada anaknya adalah sifat
strukturnya bukan tingkah laku yang diperoleh sebagai hasil belajar atau pengalaman
seperti bakat, sifat-sifat keturunan, intelligensi dan juga kepribadiannya. Bahkan Amini
dan Naimah (2020) menegaskan bahwa faktor hereditas ini memberikan pengaruh lebih
besar terhadap perkembangan intelligensi seorang anak dibanding faktor yang lainnya.
Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh J.J Rousseau dalam Amini dan Naimah
(2020) yang mengatakan bahwa anak yang cerdas dihasilkan dari orangtua yang cerdas.
Selanjutnya sebuah aliran nativisme yang dipelopori oleh Schopenhauer juga
berpendapat bahwa perkembangan anak telah ditentukan oleh faktor-faktor yang
dibawa sejak lahir. Oleh karena itu potensi-potensi yang dimiliki anak sejak lahir menjadi
penentu perkembangan anak selanjutnya.

2. Faktor Lingkungan
Lingkungan dapat memberikan perubahan-perubahan yang berarti pada kapasitas
intelegensi atau kecerdasan seseorang, walaupun ada ciri-ciri yang pada dasarnya sudah
dibawa sejak lahir. Intelegensi ini pada dasarnya tidak dapat terlepas dari peranan otak.
Sedangkan perkembangan otak seseorang sangat dipengaruhi oleh asupan gizi yang
dikonsumsi. Selain gizi, rangsangan-ransangan yang bersifat kognitif emosional dari
lingkungan juga memegang peranan yang amat penting dalam perkembangan
kecerdasan seseorang.

Menurut Azwar (2011), proses lingkungan yang juga berpengaruh terhadap intelegensi
adalah proses belajar. Proses belajar menyebabkan perbedaan perilaku individu satu
dengan yang lainnya. Apa yang dipelajari dan diajarkan pada seseorang akan
menentukan apa dan bagaimana reaksi individu terhadap stimulus yang dihadapinya.
Sikap, perilaku, reaksi emosional, dan sebagainya merupakan atribut yang dipelajari dari
lingkungan. Lewat belajar, pengaruh budaya secara tidak langsung juga mempengaruhi
individu. Standar dan norma sosial yang berlaku pada suatu kelompok budaya tempat
individu berada akan menjadi acuan individu dalam berpikir dan berperilaku. Dengan
demikian, pengaruh faktor herediter atau warisan yang dibawa individu dan pengaruh
lingkungan tempat individu berada akan bersama-sama membentuk sifat dan karakter
individu, dalam hal ini termasuk kapasitas intelegensinya, sehingga individu yang satu
tidak sama persis dengan individu lainnya.

Anda mungkin juga menyukai