PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Disusun Oleh :
2022
“PERANAN BAKAT DALAM BELAJAR”
A. Pengertian Bakat
Bakat (apitude) biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi
(potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk dapat terwujud
(semiawan 1984, munandar 1987)
Kemampuan (ability) adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil suatu
bawaan dan latihan. Kemampuan menunjukan bahwa suatu tindakan dapat dilaksanakan
sekarang, sedangkan “bakat” memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat
dilakukan di masa yang akan depan.
B. Jenis-jenis bakat
Dalam buku Psikologi Umum menurut Yoesoef Noesyirwan menggolongkan jenis bakat
atau kemampuan menurut fungsi atau aspek-aspek yang terlibat dan menurut prestasinya.
Berdasarkan fungsi atau aspek jiwa raga yang terlihat dalam berbagai macam prestasi, bakat
dapat dibedakan dalam:
1. Bakat intelektual umum adalah seseorang yang mempunyai taraf intelegensi yang
tinggi, memiliki daya konsentrasi yang tinggi, mandiri dalam belajar dan bekerja serta
menunjukkan prestasi sekolah yang menonjol.
2. Bakat akademik khusus adalah kemampuan seseorang yang cenderung pada arah
akedemis.
3. Bakat kreatif-produktif adalah kemampuan dan menciptakan sesuatu yang baru.
4. Bakat seni adalah kemampuan yang berkaitan dengan berbagai bidang seni.
5. Bakat kinestetik/psikomotorik adalah kemampuan yang cenderung pada kinerja
seseorang.
6. Bakat sosial atau kepemimpinan adalah kemampuan seseorang yang mengarah pada
interaksi dengan orang disekitarnya.
Menurut Asrori dalam jurnal ( Fadilla:2016), langkah yang dpaat dilakukan untuk
mengembangkan bakat seseorang, diantaranya yaitu:
1. Faktor Intern
a. Faktor Bawaan (Genetik)
Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam
bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada
anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu
sebagai pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama
munculnya bakat. Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi
otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial,
teratur rapi, dan logis Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah
spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.
b. Faktor kepribadian
Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak
tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak
dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan
bakatnya.
2. Faktor Extern
a. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung
pengembangan minat dan bakat anak. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi
perkembangan bakat khusus yang secara garis besar dikelompokkan menjadi
faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
diri individu. Faktor-faktor internal tersebut adalah:
1. Minat
2. Motif berprestasi
3. Keberanian mengambil risiko
4. Keuletean dalam menghadapi tantangan
5. Kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul
Karakter seseorang baik disengaja atau tidak, didapatkan dari orang lain yang
sering berada didekatnya atau yang sering mempengaruhinya, kemudian ia mulai
meniru untuk melakukannya. Oleh karena itu, seorang anak yang masih polos
seringkali akan mengikuti tingkah laku orang tuanya atau teman mainnya, bahkan
pengasuhnya. Erat kaitan dengan masalah ini, seorang psikolog berpendapat
bahwa karakter berbeda dengan kepribadian, karena kepribadian merupakan sifat
yang dibawa sejak lahir dengan kata lain kepribadian bersifat genetis
Kemudian Agus Sujanto (1983: 101) juga mendefinisiksan minat sebagai suatu
pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauan dan
tergantung dari bakat dan lingkungan. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa Minat merupakan kecenderungan pada seseorang yang ditandai dengan
rasa senang atau ketertarikan pada objek tertentu disertai dengan adanya pemusatan perhatian
kepada objek tersebut dan keinginan untuk terlibat dalam aktivitas objek tertentu, sehingga
mengakibatkan seseorang memiliki keinginan untuk terlibat secara langsung dalam suatu
objek atau aktivitas tertentu, karena dirasakan bermakna bagi dirinya dan ada harapan yang di
tuju.
E. Usaha pendidik untuk mengenali dan mengembangkan bakat pada peserta didik
a. Cara mengetahui bakat seorang anak
1. Cara pertama, untuk mengetahui bakat anak adalah dengan mempelajari lebih dulu
mengenai bakat. Ini penting bagi guru sehingga tidak terjadi kesalahpahaman atau
ketidaktepatan dalam mengambil keputusan. Setiap guru perlu belajar menyelami apa
itu bakat dan hal-hal lain terkait dengan bakat, minat, dan kecerdasan.guru pun akan
mengetahui apa yang dimaksud dengan bakat, jenis-jenis bakat, dan cara
menindaklanjuti bakat. Apabila Anda mengetahui banyak jenis bakat maka akan
semakin mudah bagi Anda mendeteksi dan menyadari sebuah bakat yang dimiliki
oleh anak. Sebagai contoh, guru yang tahu bahwa menulis adalah sebuah bakat maka
bisa langsung menyadari jika anaknya menunjukkan keunggulan dalam keterampilan
membuat tulisan.
2. Perkenalkan anak dengan banyak keterampilan Cara mengetahui bakat anak biasanya
diikuti dengan memperkenalkan anak dengan banyak bidang. Perkenalkan anak
dengan sains, seni, olahraga, teknologi, digital, beladiri, dan lainnya. Paparlah anak
dengan banyak hal positif. Dengan begitu ia akan mengenal banyak hal dan
meningkatkan peluang untuk menemukan ketertarikannya. Mungkin saja anak Anda
memiliki bakat melakukan koding. Akan tetapi, bagaimana ia bisa mengetahui
bakatnya dalam hal itu jika ia tidak mengenal apa itu koding.
3. Amati anak ketika sedang belajar keterampilan tertentu Setelah anak mengetahui
banyak bidang atau hal khusus, biasanya ia akan menindaklanjutinya dengan
permintaan kepada Anda. Sebagai contoh,“guru, aku ingin belajar melukis.”Itu adalah
respon yang bagus dan dukunglah. Perhatikan bagaimana ketika anak sedang berada
di kelas melukis. Apakah ia sangat antusias? Tidak bosan bahkan meminta tambahan
jam pelajaran? Apakah ia terus bergelut dengan hal tersebut? Jika jawabannya positif
maka itu merupakan tanda bahwa adalah anak berbakat dalam bidang melukis.
4. Cermati keunggulannya pada hal tertentu Nilai pelajaran anak di sekolah tidak
menunjukkan prestasi apa pun? Jangan sampai guru memiliki pemikiran bahwa anak
tersebur tidak berbakat bahkan „bodoh‟.Bakat mencakup hal yang sangat luas.Tidak
semua anak berbakat memiliki bakat akademis seperti sains dan matematika.Jadi,
jangan berkecil hati bila siswa Anda tidak unggul secara akademis. Itu artinya ia
memiliki bakat nonakademis. Tugas guru adalah menemukan bakat nonakademis apa
yang nilainya tinggi. Mungkin, siswa Anda memiliki suara yang sangat indah atau
anak Anda unggul dalam membuat puisi.
5. Gali informasi aktivitas anak di luarsekolah, anak memiliki kegiatan di luar sekolah
seperti dilingkungan masyarakat. Kegiatan anak di lingkungan masyarakat ataupun
lingkungan hidupnya yang cukup lama seharusnya perlu dipantau.Ini bukan berarti
Anda harus ikut menemaninya di dalam masyarakat.gurubisa menanyakannya kepada
orangtuaatau teman-temannya.
6. Lakukan tes bakat anak/siswa dengan Cara mengetahui bakat anak yang cukup ampuh
dan efektif adalah dengan melakukan tes bakat anak. Tes bakat anak ini tentunya tidak
sama dengan tes IQ. Jika tes IQ menunjukkan tingkat kecerdasan secara umum maka
tes bakat memberikan informasi terkait kecerdasan khusus.
7. Berikan anak kesempatan untuk mendalami suatu bidang secara serius Suatu hal yang
wajar jika anak pernah memiliki minat pada hal tertentu tetapi berhenti hanya dalam
beberapa bulan bahkan hari. Ini adalah hal yang wajar karena anak masih
mengekslorasi minat dan bakatnya.
2011:62), D. dan M. (dalam S. (2016). Pembinaan Minat Dan Bakat FKIP UMP.
Dimyati dan Mudjiono (dalam Sagala 2011:62). (2011). Pembelajaran adalah kegiatan. 8–
25.
Magdalena, I., Ramadanti, F., & Rossatia, N. (2020). Upaya Pengembangan Bakat atau
Kemampuan Siswa Sekolah Dasar melalui Ekstrakurikuler. Bintang: Jurnal
Pendidikandan Sains, 2(2), 230–243.
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/bintang/article/view/985
Mela, D., Sari, P., Mela, D., Sari, P., & Layanan, P. (2016). Perkembangan Bakat Peserta
Didik Kelas Viii Di Smp N 1 Turi Tahun Ajaran 2015 / 2016.
Muniarti, E. (2020). Pengertian Bakat, Ciri-cri Anak Berbakat, dan Implikasi Pendidikan.
Bahan Ajar, 156–159.
Teknik, P., Fakultas, E., & Baturaja, U. (2018). Dengan Menggunakan Aplikasi. V(1).