Anda di halaman 1dari 10

RESUME

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

“PERANAN BAKAT DALAM BELAJAR”

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Dr. Zadrian Ardi, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

Amylia Putri (21129006)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
“PERANAN BAKAT DALAM BELAJAR”

A. Pengertian Bakat

Bakat (apitude) biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi
(potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk dapat terwujud
(semiawan 1984, munandar 1987)

Kemampuan (ability) adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil suatu
bawaan dan latihan. Kemampuan menunjukan bahwa suatu tindakan dapat dilaksanakan
sekarang, sedangkan “bakat” memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat
dilakukan di masa yang akan depan.

Jadi, bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau


keterampilan, yang relatif bisa bersifat umum (misalnya, bakat intelektual) atau khusus (
bakat akademis khusus ).

B. Jenis-jenis bakat

Dalam buku Psikologi Umum menurut Yoesoef Noesyirwan menggolongkan jenis bakat
atau kemampuan menurut fungsi atau aspek-aspek yang terlibat dan menurut prestasinya.
Berdasarkan fungsi atau aspek jiwa raga yang terlihat dalam berbagai macam prestasi, bakat
dapat dibedakan dalam:

1. Bakat yang lebih berdasarkan psikofisik


Bakat merupakan kemampuan yang berakar pada jasmaniah sebagai dasar dan
fundamen bakat, seperti kemampuan penginderaan, ketangkasan atau ketajaman
pancaindra, dan sebagainya.
2. Bakat kejiwaan yang bersifat umum
Bakat yang dimaksud di sini ialah kemampuan ingatan daya khayal atau imajinasi dan
intelegensi. Daya ingat merupakan kemampuan menyimpan isi kesadaran pada suatu
saat dan membawanya kembali ke permukaan pada saat yang lain. Sedangkan daya
khayal ialah isi kesadaran yang berasal dari dunia dalam diri kita sendiri, berupa
gambar khayalan dan ide-ide kretif, sehingga jiwa kita bersikap spontan dan
produktif.
3. Bakat-bakat kejiwaan yang khas dan majemuk
Bakat yang khas atau dalam pengertian yang sempit merupakan bakat yang sejak awal
sudah ada dan terarah pada suatu lapangan yang terbatas. Sedangkan bakat majemuk
berkembang lebih lambat laun dari bakat produktif ke arah yang sangat bergantung
dari keadaan di dalam dan di luar individu.
4. Bakat yang lebih berdasarkan alam perasaan dan kemauan.
Bakat dalam ini berhubungan erat dengan watak, seperti kemampuan untuk
mengadakan kontak sosial, kemampuan mengasihi, dan sebagainya.

Conny Semiawan dan Utami Munandar dalam jurnal (Idris,Setiawati&Nurhasanah)


mengklasifikasikan jenis-jenis bakat yang meliputi :

1. Bakat intelektual umum adalah seseorang yang mempunyai taraf intelegensi yang
tinggi, memiliki daya konsentrasi yang tinggi, mandiri dalam belajar dan bekerja serta
menunjukkan prestasi sekolah yang menonjol.
2. Bakat akademik khusus adalah kemampuan seseorang yang cenderung pada arah
akedemis.
3. Bakat kreatif-produktif adalah kemampuan dan menciptakan sesuatu yang baru.
4. Bakat seni adalah kemampuan yang berkaitan dengan berbagai bidang seni.
5. Bakat kinestetik/psikomotorik adalah kemampuan yang cenderung pada kinerja
seseorang.
6. Bakat sosial atau kepemimpinan adalah kemampuan seseorang yang mengarah pada
interaksi dengan orang disekitarnya.

Menurut Asrori dalam jurnal ( Fadilla:2016), langkah yang dpaat dilakukan untuk
mengembangkan bakat seseorang, diantaranya yaitu:

1) Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi anak-anak


untuk mengembangkan bakat dengan mengusahakan yang baik.
2) Berupaya motif berprestasi yang tinggi di kalangan anak baik dalam lingkungan
keluarga, sekolah. maupun masyarakat.
3) Meningkatkan kegigihan dan daya kekuatan dalam menghadapi tantangan dan
kesulitan.

C. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat

faktor–faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat seseorang:

a. Anak itu sendiri (Individu orang tersebut)


Seseorang yang melakukan usaha dalam membina bakat perlu adanya sebuah
kesadaran, motivasi, minat dan juga perjuangan yang lebih dari diri individu tersebut.
Apabila seorang individu dalam proses pengembangan bakat tidak memiliki motivasi,
minat dan juga semangat yang lebih maka dapat dipastikan bahwa bakat yang dimiliki
juga tidak dapat muncul atau berkembang dengan maksimal.
b. Lingkungan Anak (Lingkungan)
Lingkungan memiliki pengaruh sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi
perkembangan bakat seseorang. Setiap individu hidup dan tinggal dalam suatu
lingkungan, yang terdiri dari lingkungan keluarga, masyarakat, bahkan sekolah.
Semua jenis lingkungan tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar pada
perkembangan bakat seseorang. Misalnya bila seseorang yang memiliki bakat
memahat tidak mampu membina bakatnya karena lingkungan keluarga yang berada
pada ekonomi menengah bawah dan juga lingkungan alam sekitar yang tidak
tersedianya kayu sebagai bahan belajar maka usaha orang tersebut dalam
mengembangkan bakat akan lebih sulit.. Dari berbagai uraian penjelasan di atas dapat
dikatakan bahwa bakat seseorang dapat berkembang dengan baik apabila faktor yang
mempengaruhi perkembangan bakat tersebut juga dapat memberikan reaksi yang
positif pula.

Faktor-faktor yang mendukung untuk mengembangkan karakteristik dan bakat siswa.

1. Faktor Intern
a. Faktor Bawaan (Genetik)
Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam
bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada
anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu
sebagai pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor pertama
munculnya bakat. Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi
otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial,
teratur rapi, dan logis Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah
spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.
b. Faktor kepribadian
Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak
tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak
dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan
bakatnya.
2. Faktor Extern
a. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung
pengembangan minat dan bakat anak. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi
perkembangan bakat khusus yang secara garis besar dikelompokkan menjadi
faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
diri individu. Faktor-faktor internal tersebut adalah:
1. Minat
2. Motif berprestasi
3. Keberanian mengambil risiko
4. Keuletean dalam menghadapi tantangan
5. Kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul

Karakteristik yang berkaitan dengan perkembangan faktor biologis cenderung


lebih bersifat tetap, sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan faktor
psikologis lebih mudah berubah karena dipengaruhi oleh pengalaman dan
lingkungan.

Karakter seseorang baik disengaja atau tidak, didapatkan dari orang lain yang
sering berada didekatnya atau yang sering mempengaruhinya, kemudian ia mulai
meniru untuk melakukannya. Oleh karena itu, seorang anak yang masih polos
seringkali akan mengikuti tingkah laku orang tuanya atau teman mainnya, bahkan
pengasuhnya. Erat kaitan dengan masalah ini, seorang psikolog berpendapat
bahwa karakter berbeda dengan kepribadian, karena kepribadian merupakan sifat
yang dibawa sejak lahir dengan kata lain kepribadian bersifat genetis

D. Pengertian minat dan hubungannya dengan bakat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:957) “minat merupakan suatu


kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”. Sedangkan menurut Slameto (2010:180)
“minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa
ada yang menyuruh.”
Menurut W.S. Winkel (1983: 30) bahwa minat adalah kecenderungan merasa senang
berkecimpung pada bidang atau hal tertentu dan merasa tertarik pada bidang atau hal itu.
Sedangkan menurut Effendi (1985 : 123) mendefinisikan minat adalah kecenderungan yang
timbul apabila individu tertarik kepada sesuatu karena sesuai dengan kebutuhan atau
merasakan bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermakna bagi dirinya. Menurut
Sadirman (1990: 76) minat seseorang terhadap suatu objek akan lebih kelihatan apabila objek
tersebut sesuai sasaran dan berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang yang
bersangkutan.

Kemudian Agus Sujanto (1983: 101) juga mendefinisiksan minat sebagai suatu
pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang terlahir dengan penuh kemauan dan
tergantung dari bakat dan lingkungan. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa Minat merupakan kecenderungan pada seseorang yang ditandai dengan
rasa senang atau ketertarikan pada objek tertentu disertai dengan adanya pemusatan perhatian
kepada objek tersebut dan keinginan untuk terlibat dalam aktivitas objek tertentu, sehingga
mengakibatkan seseorang memiliki keinginan untuk terlibat secara langsung dalam suatu
objek atau aktivitas tertentu, karena dirasakan bermakna bagi dirinya dan ada harapan yang di
tuju.

E. Usaha pendidik untuk mengenali dan mengembangkan bakat pada peserta didik
a. Cara mengetahui bakat seorang anak
1. Cara pertama, untuk mengetahui bakat anak adalah dengan mempelajari lebih dulu
mengenai bakat. Ini penting bagi guru sehingga tidak terjadi kesalahpahaman atau
ketidaktepatan dalam mengambil keputusan. Setiap guru perlu belajar menyelami apa
itu bakat dan hal-hal lain terkait dengan bakat, minat, dan kecerdasan.guru pun akan
mengetahui apa yang dimaksud dengan bakat, jenis-jenis bakat, dan cara
menindaklanjuti bakat. Apabila Anda mengetahui banyak jenis bakat maka akan
semakin mudah bagi Anda mendeteksi dan menyadari sebuah bakat yang dimiliki
oleh anak. Sebagai contoh, guru yang tahu bahwa menulis adalah sebuah bakat maka
bisa langsung menyadari jika anaknya menunjukkan keunggulan dalam keterampilan
membuat tulisan.
2. Perkenalkan anak dengan banyak keterampilan Cara mengetahui bakat anak biasanya
diikuti dengan memperkenalkan anak dengan banyak bidang. Perkenalkan anak
dengan sains, seni, olahraga, teknologi, digital, beladiri, dan lainnya. Paparlah anak
dengan banyak hal positif. Dengan begitu ia akan mengenal banyak hal dan
meningkatkan peluang untuk menemukan ketertarikannya. Mungkin saja anak Anda
memiliki bakat melakukan koding. Akan tetapi, bagaimana ia bisa mengetahui
bakatnya dalam hal itu jika ia tidak mengenal apa itu koding.
3. Amati anak ketika sedang belajar keterampilan tertentu Setelah anak mengetahui
banyak bidang atau hal khusus, biasanya ia akan menindaklanjutinya dengan
permintaan kepada Anda. Sebagai contoh,“guru, aku ingin belajar melukis.”Itu adalah
respon yang bagus dan dukunglah. Perhatikan bagaimana ketika anak sedang berada
di kelas melukis. Apakah ia sangat antusias? Tidak bosan bahkan meminta tambahan
jam pelajaran? Apakah ia terus bergelut dengan hal tersebut? Jika jawabannya positif
maka itu merupakan tanda bahwa adalah anak berbakat dalam bidang melukis.
4. Cermati keunggulannya pada hal tertentu Nilai pelajaran anak di sekolah tidak
menunjukkan prestasi apa pun? Jangan sampai guru memiliki pemikiran bahwa anak
tersebur tidak berbakat bahkan „bodoh‟.Bakat mencakup hal yang sangat luas.Tidak
semua anak berbakat memiliki bakat akademis seperti sains dan matematika.Jadi,
jangan berkecil hati bila siswa Anda tidak unggul secara akademis. Itu artinya ia
memiliki bakat nonakademis. Tugas guru adalah menemukan bakat nonakademis apa
yang nilainya tinggi. Mungkin, siswa Anda memiliki suara yang sangat indah atau
anak Anda unggul dalam membuat puisi.
5. Gali informasi aktivitas anak di luarsekolah, anak memiliki kegiatan di luar sekolah
seperti dilingkungan masyarakat. Kegiatan anak di lingkungan masyarakat ataupun
lingkungan hidupnya yang cukup lama seharusnya perlu dipantau.Ini bukan berarti
Anda harus ikut menemaninya di dalam masyarakat.gurubisa menanyakannya kepada
orangtuaatau teman-temannya.
6. Lakukan tes bakat anak/siswa dengan Cara mengetahui bakat anak yang cukup ampuh
dan efektif adalah dengan melakukan tes bakat anak. Tes bakat anak ini tentunya tidak
sama dengan tes IQ. Jika tes IQ menunjukkan tingkat kecerdasan secara umum maka
tes bakat memberikan informasi terkait kecerdasan khusus.
7. Berikan anak kesempatan untuk mendalami suatu bidang secara serius Suatu hal yang
wajar jika anak pernah memiliki minat pada hal tertentu tetapi berhenti hanya dalam
beberapa bulan bahkan hari. Ini adalah hal yang wajar karena anak masih
mengekslorasi minat dan bakatnya.

b. Cara mengembangkan bakat anak


1. Kenali Bakat Dasar Anak
Sebelum terburu-buru untuk memutuskan memilih serangkaian kegiatan les untuk
anak. Sebagai guru kita perlu mengetahui hal apa saja yang menjadi minat anak sejak
kecil, apakah guru sering mendengar siswanya bernyanyi, menggoyang-goyangkan
badannya atau mungkin melihatnya bermain piano.Dengan mengenali potensi
bawaan, berarti yang guru lakukan sebagai cara mengembangkan bakat anak berjalan
efektif. Dengan begitu guru dapat membantu untuk mengenali bakat mereka.
2. Perhatikan Orientasi Kecerdasannya
Tidak ada anak yang tidak cerdas.Setidaknya terdapat 9 jenis kecerdasan yang
dimiliki oleh anak.Kecerdasan bahasa, logika matematika, visual spasial, kinestetik,
interpersonal, intrapersonal, naturalis dan juga kecerdasan ekstensial. Bisa saja
seorang anak tidak cakap dalam berhitung, namun ia sangat lincah dalam gerak dan
olah tubuhnya. Sehingga ia sangat berbakat di kegiatan olahraga seperti senam dan
sebagainya. Jadi mengamati orientasi kecerdasannya merupakan salah satu cara
mengembangkan bakat anak.
3. Berikan Fasilitas yang Sesuai
ilustrasi – cara mengembangkan bakat anak. Langkah ini merupakan langkah yang
masuk paling mudah.Berikan saja siswa fasilitas yang sesuai dengan minat dan
bakatnya.Kalau dia suka main musik berikan alat musik. Kalau sukanya main corat-
coret berikan kertas dan tempat khusus untuk menuntaskan keinginannya coret-
mencoret. Begitu juga jika minatnya main bola, maka berikanlah ia bola. Ini
merupakan taktik paling simpel sebagai panduan / cara mengembangkan bakat anak.
4. Tunjukkan Minat guru pada Bidang Tertentu
Bakat dan minat anak sejatinya merupakan cerminan dari minatguru.Meskipun ini
bukan hal yang paten, namun banyak yang berlaku.Dalam mengembangkan bakat
anak, guru sebaiknya mendukungnya dengan menunjukkan ketertarikkan pada suatu
bidang.Kalau kebetulan minat anak sama dnegan minat anda/guru, tentunya lebih asik
dan seru kan? Guru yang hobi melukis misalnya, guru mudah mengarahkan anak yang
suka corat-coret untuk menjadi seorang pelukis. Tetapijika tampaknya berlainan
dengan anda/guru, cukup imbangi dan dukung anak supaya semakin kersemangat.
5. Ajak Mengunjungi Tempat-tempat yang Terkait
Cara mengembangkan bakat anak selanjutnya yaitu dengan membawanya berkunjung
ke berbagai tempat yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Misalkan sang anak suka
bercerita, maka perlu dikenalkan dengan museum dan perpustakaan. Jika ia suka
olahraga, maka perlu diajak jalan-jalan ke tempat olahraga atau fasilitas olahraga yang
menarik.
6. Berikan Apresiasi dan Tanggapan
Anak yang suka mencari perhatian mereka akan bersemangat jika apa yang
dilakukannya mendapatkan tanggapan baik dari orang di sekitarnya. Untuk
mengembangkan bakat siswa, berikanlah apresiasi terhadap semua
kegiatannya.Tunjukkan bahwa guru sangat menyukai yang dilakukan oleh si siswa.
7. Jangan Berhenti Berusaha
Jika guru merasa buntu dengan cara mengembangkan bakat siswa sebelumnya, guru
semestinya terus berusaha. Karena mungkin ada sebagian anak yang sudah terlihat
bakatnya, tetapi kurang berminat pada bidang tersebut, atau malah berubah
minatnya.Guru perlu untuk menelusuri apa penyebab si siswa menjadi berubah
pikiran. Mungkin saja karena kelelahan dan juga terlalu banyak tugas, cobalah
mengurangi kegiatan yang menghalangi perkembangan bakatnya.Berubah minat di
tengah jalan tentunya membuat guru menjadi pusing.Tenang, hal ini merupakan hal
yang wajar. Anak memang mempunyai sifat adaptif dan mudah meniru orang lain.
Lakukan saja komunikasi dan negosiasi dengan siswa.
8. Ajak Mengikuti Kompetisi
Cara mengembangkan bakat anak yang terakhir.Ketika siswa sudah mengetahui bakat
yang dimiliknya, selaku guru/orangtua kedua, guru harus mengarahkan kemampuan
siswa untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang mampu mengasah kemampuannya.
Biasanya, bila sang anak suka dengan hal yang disukai, mereka akan terus melakukan
hal tersebut dan akan belajar sampai ia bisa melakukannya. Namun bila hanya
dibiarkan begitu saja dan tidak diasah, kita tidak pernah tahun seberapa besar
kemampuan yang dimiliki sang anak tersebut. Melalui kompetisi diharapkan anak-
anak berbakat semakin percaya diri menampilkan bakatnya. Diharapkan pula ia makin
yakin dan makin menunjukkan yang terbaik dari bakat yang dimilikinya tersebut.
DAFTAR PUSATAKA

2011:62), D. dan M. (dalam S. (2016). Pembinaan Minat Dan Bakat FKIP UMP.

Dimyati dan Mudjiono (dalam Sagala 2011:62). (2011). Pembelajaran adalah kegiatan. 8–
25.

Magdalena, I., Ramadanti, F., & Rossatia, N. (2020). Upaya Pengembangan Bakat atau
Kemampuan Siswa Sekolah Dasar melalui Ekstrakurikuler. Bintang: Jurnal
Pendidikandan Sains, 2(2), 230–243.
https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/bintang/article/view/985

Mela, D., Sari, P., Mela, D., Sari, P., & Layanan, P. (2016). Perkembangan Bakat Peserta
Didik Kelas Viii Di Smp N 1 Turi Tahun Ajaran 2015 / 2016.

Muniarti, E. (2020). Pengertian Bakat, Ciri-cri Anak Berbakat, dan Implikasi Pendidikan.
Bahan Ajar, 156–159.

Teknik, P., Fakultas, E., & Baturaja, U. (2018). Dengan Menggunakan Aplikasi. V(1).

Anda mungkin juga menyukai