Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ESSAY

DISUSUN OLEH :

NAUFAL MARZUQI HARMA

19101157510025

DOSEN PENGHAMPU:

ANDHIKA ANGGAWIRA,M.Psi.,Psikolog
PENGERTIAN BAKAT

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, bakat berarti dasar yang


dibawa dari lahir. Menurut munandar dalam jurnal (Amin&Hanafie) bakat
adalah kemampuan bawaan sebgai potensi yang masih perlu dikembangkan
dan dilatih agar dapat terwujud. Seseorang yang berbakat mampu memberi
prestasi yang tinggi atas kemampuan san potensi yang dimiliki menurut Eath
dalam jurnal (Amin&Hanafie), bakat merupakan pola pikir, perasaan dan
perilaku yang berulang-ulang dan dapat meningkatkan produktif jika hal-hal
pola pikir, perasaan dan perilaku yang berulang-ulang dan dikembangkan
kearah yang lebih positif dan berkualitas.

Bakat merupakan pola pikir, perasaan dan perilaku yang berulang-


ulang dan dapat meningkatkan produktif jika hal-hal pola pikir, perasaan dan
perilaku yang berulang-ulang dipupuk dan dikembangkan kea rah yang lebih
positif dan berkualitas. Bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar sutau
tindakan dapat dilakukan dimasa yang akan datang.

Menurut Chaplin, yang dimaksud dengan bakat adalah kemampuan


pontesial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan masa yang
akan datang, sehubungan dengan hal tersebut, maka bakat akan dapat
memengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar. (Susanto, 2013).Menurut
Utami Munandar, bakat merupakan potensi yang masih memerlukan ikhtiar
pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis agar dapat
terwujud (Ali, 2005).

Menurut Asrori (2009) bakat adalah kemampuan alamiah untuk


memperoleh pengetahuan dan terampilan, baik yang bersifat umum dan
khusus. Bakat seseorang berkemungkinan untuk mencapai prestasi dalam
bidang tertentu. Tetapi untuk mewujudkan bakat ke dalam suatu prestasi
diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan motivasi. Menurut Reber,
dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti
berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan
kepasitas masing-masing (Muhibbinsyah, 2010).

Conny Semiawan menjelaskan bakat sebagai aptitude biasanya


diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih
perlu dikembangkan dan dilatih. Bakt pada umumnya diartikan sebgai
kemampuan bawaan, sebgai potensi yang masih perlu dikembangkan dan
dilatih supaya dapat terwujud.

JENIS - JENIS BAKAT

a. Bakat umum.
Merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang
bersifat umum, artinya setiap orang memiliki.
b. Bakat khusus.
Merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus,bakat
khusus tidak dimiliki oleh semua orang, melainkan hanya
beberapa orang dengan beberapa potensi tertentu saja. Contoh
contoh bakat khusus yang ada di dalam diri orang-orang tertentu,
antara lain:
1) Bakat Verbal, yaitu bakat tentang konsep-konsep yang
diungkapkan dalam bentuk kata-kata.
2) Bakat Numerikal, yaitu bakat tentang konsep-konsep dalam
bentuk angka.
3) Bakat bahasa (linguistik), yaitu bakat tentang penalaran
analitis bahasa (ahli sastra)
4) Bakat kecepatan, ketelitian, klerikal, yaitu bakat tentang tugas
tulis menulis,ramu meramu untuk laboratorium, kantor dan
dalam kerohanian.
5) Bakat Relasi Ruang (spasial), yaitu bakat untuk mengamati,
menceritakan pola dua dimensi atau berpikir dalam 3 dimensi.
Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual.
6) Bakat Mekanik, yaitu bakat tentang prinsip-prinsip umum IPA,
tata kerja mesin, perkakas dan alat alat lainnya.
PENGERTIAN MINAT

Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dan sikap.
Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan
apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Minat tidak dibawa
sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari
dan mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Minat merupakan gejala
kejuruan yang mendorong kearah suatu objek. Dengan adanya minat
tersebut seseorang akan dapat menghadapi suatu objek yang aktif

Menurut Sukardi, minat dapat diartikan sebagai suatu kesukaan,


kegemaran atau kesenangan bahwa minat timbul tidak secara tiba-tiba atau
spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman kebiasaan
pada waktu belajar. (Susanto, 2013). Menurut Slameto (2010), minat adalah
suatu rasa lebih suka dan rasa terikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa
ada yang menyuru. Hal ini menujukan bahwa minat dapat menjadi motivasi
yang mendorong seorang untuk melakukan apa yang diinginkan. Minat
mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan belajar
siswa. Siswa yang menaruh minat pada suatu bidang tertentu, maka akan
berusaha lebih keras dalam menekunin bidang tersebut dibanding siswa
yang tidak menaruh minat.

Menurut Slameto (2010), minat adalah kecenderungan yang tetap


untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang
diminta siswa, diperhatikan terus-menerus yang disertai rasa senang dan
diperoleh rasa kepuasan. Lebih lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa
suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Menurut Crow and Crow bahwa minat berhubungan dengan gaya
yang mendorong seseorang yang menghadapi atau berurusan dengan orang,
benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri
(Djaali, 2008).
Menurut Reber, minat tidak termasuk istilah, populer dalam psikologi
karena kebergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya
(Muhibbinsyah, 2010). Berdasaarkan pendapat beberapa para ahli maka
dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah merupakan suatu kesukaan,
kegiatan atau aktivitas akan mendukung kelancaran kegiatan belajar. Minat
dapat timbul apabila ada perhatian, dengan demikian minat juga dapat
dikatakan sebagai sebab serta akibat dari perhatian dalam kaitan belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar yaitu: motivasi, sikap
terhadap guru dan pelajaran, keluarga, fasilitas sekolah, dan teman
pergaulan. Dengan demikian minat belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang saling berhubungan erat dan tidak dapat berdiri sendiri dalam
memberikan pengaruh pada minat belajar.

JENIS – JENIS MINAT

Dalam buku Psikologi Umum menurut Yoesoef Noesyirwan menggolongkan


jenis bakat atau kemampuan menurut fungsi atau aspek-aspek yang terlibat dan
menurut prestasinya. Berdasarkan fungsi atau aspek jiwa raga yang terlihat dalam
berbagai macam prestasi, bakat dapat dibedakan dalam:

1. Bakat yang lebih berdasarkan psikofisik Bakat merupakan kemampuan yang


berakar pada jasmaniah sebagai dasar dan fundamen bakat, seperti
kemampuan penginderaan, ketangkasan atau ketajaman pancaindra, dan
sebagainya.
2. Bakat kejiwaan yang bersifat umum Bakat yang dimaksud di sini ialah
kemampuan ingatan daya khayal atau imajinasi dan intelegensi. Daya ingat
merupakan kemampuan menyimpan isi kesadaran pada suatu saat dan
membawanya kembali ke permukaan pada saat yang lain. Sedangkan daya
khayal ialah isi kesadaran yang berasal dari dunia dalam diri kita sendiri,
berupa gambar khayalan dan ide-ide kretif, sehingga jiwa kita bersikap
spontan dan produktif.
3. Bakat-bakat kejiwaan yang khas dan majemuk Bakat yang khas atau dalam
pengertian yang sempit merupakan bakat yang sejak awal sudah ada dan
terarah pada suatu lapangan yang terbatas. Sedangkan bakat majemuk
berkembang lebih lambat laun dari bakat produktif ke arah yang sangat
bergantung dari keadaan di dalam dan di luar individu.
4. Bakat yang lebih berdasarkan alam perasaan dan kemauan.Bakat dalam ini
berhubungan erat dengan watak, seperti kemampuan untuk mengadakan
kontak sosial, kemampuan mengasihi, dan sebagainya.

HUBUNGAN BAKAT DAN MINAT

Hubungan antara minat dan bkat sangat berpengaruh terhadap


kesuksesan dari potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Minat dan bakat
dapat dibentuk menjadi yang lebih baik dan sempurna, sehingga minta dan
bakat dapat dikembangkan menjadi seseutau yang istimewa. Setiap peserta
didik memiliki minat dan bakat yang berbeda-beda peserta didik harus
mempu mengembangkan minta dan bakat yang dimiliki supaya tercipta
potensi yang terbentuk menjadi sebuah kemampuan atau sebuah
keberhasilan.

Minat adalah factor pendukung bagi pengembangan bakat karena


tanpa minta, bakat tidak akan berguna. Dan sebaliknya pula bakat tanpa
minta akan sulit untuk mengembangkannya. Seorang siswa harus
mengetahui dan mengenali bakat dan minatnya begitupun guru harus bisa
dan tahu bagaimana cara mengembangkan minat dan bakat siswanya.

Kondisi remaja dalam prosos pencarian bakat dan minat yang dia
miliki harus dibimbing karena remaja pada masa ini mengalami kesulitan
dalam menentukan apa yang akan ia lakukan kedepannya terdpat berbagai
macam solusi untuk membantu anak menentukan bakat dan minta mereka
serta mengembangkannya, karena setiap anak memiliki kelebihan dan minat
yang sebagian sudah bisa tampak atau pada usia dini.

PERBEDAAN ANTARA BAKAT DAN MINAT

Bakat dan minat merupakan kemampuan yang berasal dari hereditas


atau pembawaa. Capat tau lambatnya seseorang misalannya dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya dipengaruhi tingkat intelegensinya dan
bakatnya. Bakat akan terus ada dalam diri seseorang, apakah ia latih atau
tidak kemampuan bakat seseorang akan selalu sama atau bersifat
permanen. Bakat merupakan kemampuan yang berasal dari genetic,
sementara minat merupakan kemampuan yang berupa kemauan seseorang
yang tinggi terhadap sesuatu yang dipengaruhi oleh lingkungannya. Minat
sangat dipengaruhi oleh lingkungan sebab dapat berubah karena perubahan
trend maupun hobby seseorang. Akan tetapi minat akan berpengaruh besar
dalam perkembangan bakat seseorang sebab dengan minat akan
membangkitkan motivasi seseorang dalam mengasah kemampuan yang ada
pada dirinya.

CARA MENGENALI BAKAT DAN MINAT

Cara mengenali Bakat, dalam sejarahnya usaha pengenalan bakat itu mula-
mula terjadi pada bidang kerja tetapi kemudian juga dalam bidang pendidikan.
Bahkan dewasa ini dalam bidang pendidikan, usaha yang paling banyak dilakukan.
Pemberian nama terhadap berjenis-jenis bakat biasanya dilakukan berdasar atas
demi lapangan apa bakat tersebut berfungsi. Misalnya: bakat matematika, bakat
bahasa, dan sebagainya. Dengan demikian, macamnya bakat akan sangat tergantung
pada konteks kebudayaan di mana seseorang individu hidup. Mungkin pula dalam
bidang kerja. Sebenarnya setiap bidang studi/bidang kerja dibutuhkan berfungsinya
lebih dari satu faktor bakat saja. Bermacam-macam faktor mungkin diperlukan
berfungsinya untuk suatu lapangan studi atau lapangan kerja tertentu. Cara
mengenali minta, Menurut Dewa Ketut Sukardi (1994: 64) minat dapat ditentukan
dengan 3 cara yaitu: Minat yang diekspresikan ( Expresed interest ), Seseorang dapat
mengungkapkan minat atau pilihanya dengan kata tertentu. Misalnya: seseorang
mengatakan bahwa ia/dia tertarik pada mata pelajaran Akuntansi. Minat yang
diwujudkan ( Manifest interest ), Seseorang dapat mengekspresikan minat bukan
melalui kata-kata tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif
dalam suatu aktivitas tertentu. Misalnya: seseorang dapat ikut serta dalam suatu
organisai koperasi. Minat yang diinventarisasikan ( Inventoried interest ), Seseorang
menilai minatnya dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan
tertentu atau urutan pilihanya untuk kelompok aktivitas tertentu. Jika seorang
menaruh minat terhadap sesuatu, minatnya tersebut menjadi motif yang kuat
baginya untuk berhubungan secara lebih aktif dengan sesuatu yang diminatinya.

KESIMPULAN

Manusia lahir dengan kemampuan bawaan yang merupakan potensi


yang masih perlu dikembangkan. Pada dasarnya setiap individu atau setiap
anak memiliki bakat yang berbeda-beda. perbedaan itu terletak pada jenis
bakat. Setiap manusia memiliki ciri khasnya masing-masing itulah yang dapat
membedakan antara manusia satu dengan yang lainnya. Bakat adalah
kemampuan yang dikuasai seseorang, sehingga dengan kemampuan yang
dikuasianya mereka dapat melakukan sesaut dengan lebih baik dibandingkan
dengan orang lain. Jenis bakat: bakat pada siswa baisanya ada memiliki
kemampuan dalam Akademik dan Non akademik. Kalau akademik tentang
mata pelajaran sedangkan non akademik seperti ekstrakulikuler yang ada di
sekolah.

Minat adalah ketertarikan atau menyukai suatu kegiatan dan


melakukan kegiatan tersebut. Hubungan minat dan bakat: ketika kita memiliki
minat yang tinggi dalam suatu kegiatan maka lama-kelamaan itu dapat
menjadi kemampuan kita dan adanya perkembangan pada kemampuan
tersebut sehingga menjadi bakat. Dan juga sama halnya dengan bakat. Jika
kita memiliki potensi tetapi kita tidak memiliki ketertarikan atau tidak
menyukainya maka potensi itu akan tetap terpendam dan kita tidak akan
dapat mencapainya. Perbedaan antara minat dengan bakat adalah, Bakat
sudah melekat dari sejak lahir dan juga bakat bisa diturunkan dari orang tua
maupun kakek dan nenek. Sedangkan minat bisa datang kapan saja dan
minat tidak dapat diturunkan seperti bakat
DAFTAR PUSTAKA

Yulianti, W. (2016). Aptitude Testing Berbasis Case-Based Reasoning Dalam


Sistem Pakar Untuk Menentukan Minat Dan Bakat Siswa Sekolah Dasar.
Rabit : Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi Univrab,1(2), 104–118

Muhibbinsyah (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan


Baru.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Alex Sobur (2013). Psikologi umum dalam lintas sejarah. Bandung: Pustaka
setia Direktorat sekolah dasar (2021) ekstrakurikuler
http://ditpsd.kemendikbud.do.id/hal/ekstrakurikuler

Fira..”Bakat dan Minat”. Makalah Universitas EmpatLima.Caesar, Arihdya.


(2010). Resume Bakat Konsep Indikator Pengukuran
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai