Anda di halaman 1dari 8

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN BAKAT DAN MINAT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Manajemen Bakat Dan Prestasi Belajar”

Dosen Pengampu : Inten K. M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Diah Ayu Anggraeni (214110401026)


2. Neva Hurotul Ulmy (214110401032)
3. Abdulloh Hasan (214110401086)
4. Raihan Nabil Tsani (214110401129)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

Prof. K. H. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat,karunia,serta taufik dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “konsep dasar pengembangan bakat dan minat” tepat waktu.

Shalawat dan salam tak lupa kita sanjungkan kepada baginda Nabi Agung
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnyayang telah menunjukkan kepada
kita jalan yang lurus berupa ajaran Islam yang sempurna dan menjadi anugerah sertarahmat
bagi seluruh alam semesta.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Bakat dan Prestasi Belajar. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada bapak
Inten K. M.Pd.. sebagai dosen mata kuliah Manajemen Bakat dan Prestasi Belajar yang telah
memberikan bantuan, arahan, dan petunjuk yang jelas sehingga mempermudah kami
menyelesaikan tugas ini. Terima kasih juga kepada teman-teman seperjuangan yang telah
bekerja sama menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Dalam penulisan makalah ini penulis masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi,mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Terima kasih

Purwokerto, 7 September 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda-beda antara satu dengan yang
lain, karena setiap orang memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang berbeda-
beda dan telah membawa fitrahnya masing-masing, yaitu fitrah yaitu fitrah baik
yang mendorong bertauhid maupun fitrah lainnya dalam bentuk berbagai potensi
bawaan seperti bakat, kemampuan intelektual dan lain-lain.
Oleh karena itu, pendidikan terutama di sekolah-sekolah seyogyanya dapat
mewujudkan lingkungan yang kaya pengalaman dan bersifat human, namun juga
fleksibel, sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan beragam
kemampuan peserta didik yang berbeda-beda, apalagi mereka yang memiliki
kemampuan unggul.
Agar kemampuan anak berbakat itu tidak menurun maka perhatian terhadap anak
berbakat itu sangat diperlukan, untuk itu mereka harus memperoleh perhatian
dalam mengembangkan potensinya sesuai dengan porsinya masing-masing.
Dalam hal ini sekolah mempunyai kewajiban dalam mengembangkan potensi-
potensi yang dimiliki peserta didiknya agar mampu menghadapi tantangan masa
depannya. Dan harus diupayakan agar anak berbakat itu dapat berkarya dan
berprestasi dengan maksimal, upaya tersebut tidak hanya berasal dari pihak
sekolah saja, akan tetapi ini merupakan kewajiban bersama baik dari keluarga,
sekolah dan masyarakat serta pemerintah, untuk itu diperlukan kerjasama yang
bagus dan baik.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari bakat dan minat?
2. Apa saja jenis-jenis bakat dan minat?
3. Bagaimana tahapan-tahapan dalam mengembangkan bakat dan minat?
4.
C. Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bakat
1. Pengertian bakat
Bakat menurut Asrori (2009) adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun khusus.
Bakat secara umum mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan
potensi yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena
sifatnya yang masih bersifat potensial atau laten, bakat merupakan potensi
yang masih memerlukan ikhtiar pengembangan dan pelatihan secara serius
dan sistematis agar dapat terwujud.
Dapat kita definisikan bahwa bakat itu merupakan potensi yang dimiliki oleh
seseorang bahwa bakat itu ada yang dari faktor keturunan orang tuanya
contohnya menyanyi dengan suara yang merdu dan enak untuk didengarkan ,
dan ada yang bilang juga kalau bakat itu ada yang bawaan sejak dari lahir,
contohnya melukis dengan gambaran lukisan yang luar biasa indah.
Kita tahu bahwa bakat merupakan faktor warisan yang dimiliki oleh setiap
individu yang diperoleh seseorang dari kedua orang tuanya, selain itu adanya
perbedaan antara anak berbakat yang sudah berhasil mewujudkan potensinya
dalam prestasi yang unggul, misalnya prestasi dalam Karya Ilmiah Remaja
dimana siswa mampu menemukan suatu temuan yang dapat bermanfaat bagi
orang lain dan siswa bisa mengetahui bagaimana bisa menganalisa suatu
temuan atau bakat lainnya dan mereka yang berpotensi berbakat tapi karena
sebab tertentu belum berhasil mewujudkan potensi mereka yang unggul.
2. Jenis-jenis bakat
Adapun jenis-jenis dari bakat, yaitu bakat umum dan bakat khusus. Bakat
umum, adalah kemampuan seperti potensi dasar yang menonjol agak bersifat
umum, yang artinya setiap orang itu ada yang memilikinya dari bakat yang
dikategorikan umum tersebut. Sedangkan bakat khusus adalah kemampuan
seperti potensi khusus yang menonjol agak bersifat lebih ke khusus, yang
artinya tidak semua orang memiliki bakat yang dapat dikategorikan khusus
misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, dan olahraga. 
Menurut Andi Sri Suriati Amal dalam bukunya As’adi Muhammad terdapat
lima jenis bakat. Kelima jenis bakat tersebut adalah sebagai berikut:
a) Bakat Kinetik Fisik (Bodily Kinetic)
Jenis bakat ini adalah bakat dalam menggunakan badan untuk memecahkan
masalah dan mengekspresikan ide serta perasaan.
b) Bakat Bahasa (Linguistic)
Bakat jenis ini adalah bakat dalam menggunakan kata-kata, baik moral
maupun verbal secara efektif
c) Bakat Logika dan Matematis (Logical Mathematical)
Bakat jenis ini adalah bakat untuk mengerti dan menggunakan angka secara
efektif, termasuk mempunyai kemampuan kuat untuk mengerti logika
d) Bakat Musikalitas (Musical)
Bakat jenis ini adalah bakat untuk memahami musik melalui berbagai cara.
e) Bakat Pemahaman Alam (Naturalist intelligence)
Bakat jenis ini adalah bakat untuk mengenali dan menggolongkan dunia
tumbuhan dan binatang, termasuk dalam memahami fenomena alam.

B. Minat
1. Pengertian minat
Menurut Slameto, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Oleh sebab itu, ada juga
yang mengartikan minat adalah perasaan senang atau tidak senang terhadap
suatu objek. Misalnya minat siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama
Islam akan berpengaruh terhadap ibadah siswa.
Menurut Crow & Crow dalam Abdurrahman Abror, mengatakan bahwa minat
yang bisa disebut juga dengan interestadalah hal-hal yang berhubungan
dengan daya gerak yang mendorong seseorang cenderung atau merasa tertarik
pada orang, benda, atau kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif
yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Minat merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memperhatikan
dan lebih memfokuskan diri pada sesuatu yang lebih diminati yang muncul
dari perasaan yang senang maupun perasaan rasa puas. Dapat kita definisikan
bahwa minat itu merupakan suatu perangkat mental yang biasanya terdiri dari
suatu campuran dari perasaan kita, harapan kita, pendirian kita, prasangka kita,
rasa takut atau dari kecenderungan lain yang lebih mengarahkan individu
kepada suatu dari pemikiran kita sendiri. Jadi seluruh kemampuan yang ada
pada diri seseorang itu lebih mengarahkan individu kepada suatu kegiatan
yang diminatinya.
2. Macam-macam bakat
Minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam, hal ini tergantung dari
sudut pandang dan cara pengklasifikasiannya, misalnya berdasarkan
“timbulnya minat, berdasarkan arah minat, dan berdasarkan cara
mendapatkan atau mengungkapkan minat itu sendiri”.
Sedangkan berdasarkan timbulnya minat Witherington, mengelompokkan
menjadi 2 macam yaitu:
a. Minat Primitif atau Biologis
Yaitu minat yang timbul dari kebutuhan dan jaringan yang berkisar pada
soal-soal makanan, comfort (kebahagiaan hidup) atau kebebasan
beraktivitas. Minat primitif bisa dikatakan sebagai minat pokok yaitu
kebutuhan pokok manusia untuk mempertahankan hidup. Begitu juga
dengan minat primitif masyarakat untuk memilih sekolah hanya
didasarkan pada kebutuhan pokok saja yaitu kebutuhan untuk belajar saja
tidak didasarkan pada minat yang lain yang dapat memotivasi keinginan
lebih jauh.
b. Minat Kultural atau Sosial
Yaitu minat yang berasal dari perbuatan belajar yang lebih tinggi tarafnya
yang merupakan hasil dari pendidikan. Minat ini dikatakan sebagai minat
pelengkap seperti prestise/rasa harga diri atau kedudukan sosialnya.
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin banyak pula
kebutuhan prestise dan kedudukan sosialnya. Semakin tinggi pendidikan
seseorang maka semakin banyak pula kebutuhannya, tidak hanya makan,
melainkan juga kebutuhan prestise dan kedudukan sosial di masyarakat.
3. Fungsi minat
Menurut Nuchols dan Banducci dalam Abdul Wahib mengatakan bahwa
fungsi minat adalah sebagai berikut :
1) Menimbulkan aspirasi
2) Sebagai pendorong yang kuat dalam memotivasi diri;
3) Menimbulkan prestasi
4) Untuk mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita.

Sedangkan Hurlock dalam bukunya Hera Lestari Mikarsa yang


berjudul Pendidikan Anak di SD mengatakan bahwa fungsi minat ada
empat macam, yaitu :
1) Minat dapat mempengaruhi bentuk dan intensitas aspirasi
2) Minat dapat sebagai pendorong
3) Minat dapat berpengaruh pada prestasi
4) Minat yang berkembang pada masa kanak-kanak dapat menjadi minat
selamanya.

C. Tahap-tahap pengembangan bakat dan minat


Proses pengembangan bakat dan minat siswa dilakukan dengan bebrapa tahapan,
diantaranya sebagai berikut :
1. Perencanaan
Tahap ini diawali dengan mengenali atau mendeteksi bakat yang dimiliki oleh
siswa. Karena untuk mengenal bakat anak dilakukan dengan pengamatan yang
cermat dalam waktu yang lama. Setelah bakat siswa sudah dideteksi, untuk
selanjutnya cara yang dilakukan yaitu dengan memunculkan minat siswa
2. Pengorganisasian
Tahap ini dalam proses pengembangan bakat dan minat siswa dilakukan
dengan menyusun pelaksanaan pengembangan bakat dan minat siswa yang
meliputi pengelompokkan siswa sesuai dengan bakat yang dimiliki
3. Pelaksanaan
Agar bakat dan minat siswa berkembang secara baik, dengan memberikan
kesempatan untuk melakukan eksploitasi, memberikan sarana yang memadai
bagi pengembangan minat dan bakat sesuai keinginan yang muncul
4. Pengawasan
Proses pengembangan bakat dan minat dalam tahap pengawasan dapat
dilakukan dengan pemberian motivasi pada siswa yang mengikuti kegiatan
5. Pengevaluasin
Pada tahap pengevaluasian ini, proses pengembangan bakat dan minat siswa
dilakukan dengan pemberian rewardmand punishment pada siswa.
Dalam pengembangan bakat dan minat secara materi dapat dilakukan dengan
memberikan perlakuan khusus,, latihan permainan dan stimulusi, pemberian
motivasi, peningkatan sewa

Anda mungkin juga menyukai