Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“FSIKOLOGI PENDIDIKAN TENTANG MINAT DAN BAKAT”

Makalah ini dibuat/diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah fsikologi


pendidikan

Dosen pengampu:

Lutfiatuz Zahro,M.pd

Disusun oleh:

Kelompok 3

Nama NPM
Muhammad Rizal wahyudi : 23.12.6016
Fiqi Zulfikar : 23.12.6052
Nor Kamilah : 23.12.6135
Laily Rahmah : 23.12.5957

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM

MARTAPURA

2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
"Bakat dan Minat”

Sholawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW, beserta para sahabat, kerabat, yang mengikuti jejak
langkah beliau dari dulu, sekarang hingga hari kiamat.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik


dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini.

Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Kami berharap semoga
karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.

Martapura, 19 Maret 2024

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 4

A. Latar Belakang ............................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 5

A. Pengertian Bakat dan Minat ........................................................... 5


B. Mengetahuai ciri-ciri anak yang berbakat ..................................... 6
C. Mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi Bakat dan Minat
.......................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 12

A. Kesimpulan ...................................................................................... 12
B. Kritik dan Saran ............................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum anak mempunyai hak dan kesempatan untuk
berkembang sesuai potensinya terutama dalam bidang pendidikan. Namun
seringkali kita melihat perkembangan prestasi anak yang ternyata tergolong
memiliki bakat istimewa. Setiap individu hendaknya mendapat kesempatan
dan pelayanan untuk berkembang secara optimal sesuai dengan
kemampuan, kecerdasan, bakat, minatnya, latar belakang dan lingkungan
fisik serta sosial masing-masing siswa maka kemajuan belajar siswa yang
setingkat (sekelas) mungkin tidak sama. Setiap anak dipercaya memiliki
bakat sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat
begitu saja. Karenanya orang tua harus mengenali dan memahami bakat
yang dimiliki anaknya. Dengan memahami bakat anak, akan lebih mudah
dan terarah dalam mengembangkannya. Potensi yang dimaksud di atas bisa
diartikan sebagai bakat, maupun minat siswa. Saat ini banyak remaja
maupun dewasa yang tidak tahu akan bakat, maupun minatnya. Bila mereka
tahu akan bakat dan minatnya sejak dini mereka mampu menjadikan bakat
tersebut sebagai kekuatan maka dewasa nanti mereka bisa menjadi orang
yang sukses. Adapun guru sebagai fasiliatator pembelajaran yang
bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa alangkah baiknya dapat
mengenali bakat apa yang dimiliki oleh siswanya. Selanjutnya guru
berusaha mengembangkan bakat yang dimliki oleh anak agar kebanyakan
dilema yang terjadi di masyarakat tidak terjadi lagi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana memfasilitasi konsep serta indikator bakat dan minat ?
2. Bagaimana mengembangkan konsep dan strategi peminatan peserta
didik?
3. Bagaimana mengembangkan konsep dan contoh strategi
pembelajaran yang memfasilitasi perkembangan minat peserta
didik?
C. Tujuan Penulisan

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan


2. Untuk mengetahui konsep serta indikator bakat dan minat
3. Untuk mengembangkan konsep dan strategi peminatan peserta didik
4. Untuk mengembangkan konsep dan contoh strategi pembelajaran yang
memfasilitasi perkembangan minat peserta didik.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Serta Indikator Bakat dan Minat

1. Pengertian Bakat dan Minat


a. Pengertian bakat Bakat
(aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang
masih perlu dikembangkan atau dilatih (Semiawan, dkk, 1984:1). Wijaya
(1988:66) menyatakan bahwa “bakat adalah suatu kondisi pada seseorang
yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu
kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus, misalnya: berupa
kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik, dan lain sebagainya”.
Dalam hal ini seseorang yang berbakat musik, misalnya, dengan latihan
yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat
menguasai keterampilan musik tersebut. Untuk bisa terealisasi bakat harus
ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat
tersebut dapat teraktualisasi dengan baik. Sehubungan dengan cara
berfungsinya, ada 2 jenis bakat :
1. Kemampuan pada bidang khusus (talent) misalnya bakat musik,
melukis, dll.
2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir
kemampuan khusus misalnya bakat melihat ruang (dimensi)
dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang arsitek.
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal, melainkan merupakan
sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya dalam
bakat musik terdapat kemampuan membedakan nada, kepekaan akan
keserasian suara, kepekaan akan irama dan nada.Bakat baru muncul atau
teraktualisasi bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan,
sehingga mungkin saja terjadi seseorang tidak mengetahui dan tidak
mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang
latent.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bakat adalah
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan
atau keterampilan yang bersifat umum ataupun khusus. Namun bakat juga

5
harus disertai dengan latihan khusus untuk mencapai suatu kecakapan,
pengetahuan, dan keterampilan khusus.

b. Pengertian Minat
Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan
menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang
dan rasa puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ; 59). Minat adalah suatu perangkat
mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian,
prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu
kepada suatu pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988; 62).Jadi, dapat
disimpulkan minat ialah suatu proses pengembangan dalam
mencampurkanseluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu
kepada suatu kegiatan yang diminatinya. Jenis – jenis minat (Guilford,
1956) :
1) Minat vokasional merujuk pada bidang – bidang pekerjaan.
a. Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan
sosial.
b. Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual
beli, periklanan,akuntansi, kesekretariatan dan lain – lain.
c. Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain.
2) Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau
hobi. Misalnya petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain –
lain.

John Holland, ahli yang banyak meneliti mengenai minat memberi


pengertian minat sebagai aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan
perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan.
Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu
dimana ia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja
yang tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali
dengan adanya minat untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan
bidang yang akan ditekuni. Bakat dalam suatu bidang tertentu, misalnya
seni, musik, hitung menghitung, bahasa, dan lain-lain merupakan hasil
interaksi antara bakat bawaan dan faktor lingkungan serta didukung dengan
faktor kepribadian dan sikap kerja seseorang.

2. Perbedaan Bakat dengan Minat Perlu hati-hati bahwa BAKAT tidak


selalu identik dengan MINAT. BAKAT yang tidak disertai dengan MINAT,
maupun MINAT yang tidak disertai dengan BAKAT akan menimbulkan
GAP. Bila orang tua tidak cukup cermat dengan hal 6 ini,akan berdampak

6
buruk bagi anak. (kumpulan tulisan "Perilaku anak usia dini kasus dan
pemecahannya", Kanisius Yogyakarta,2003,hal.16).

BAKAT MINAT
Inherent Lingkungan
Natural Natural
Lepas dari aspek suka dan tidak suka Oreintasi pada hobi/ kesukaan semata
Tidak mudah berubah dan permanen Mudah berubah sesuai dengan trend
Aspek genetik lebih dominan Aspek genetik tidak dominan

3. Faktor-faktor yang mendukung bakat dan minat

Faktor – Faktor yang Mendukung Pengembangan Bakat dan Minat


1) Faktor Intern
a) Faktor Bawaan (Genetik)
Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu
dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu yang
diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui fisik maupun
psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya. Faktor
hereditas sebagai faktor pertama munculnya bakat (Yusuf ; 2004 ; 31). Dari
segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri
dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi, dan
logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non
verbal, estetik dan artistic serta atletis.

b) Faktor Kepribadian Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis


dimana
perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu
sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk konsep serta
optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya
(Asror ; 1999 ; 93).

2) Faktor Ekstern

a) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk
mendukung pengembangan minat dan bakat anak. Faktor
lingkungan terbagi atas :

• Lingkungan keluarga

7
7 Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan
tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan
lingkungan pertama dan paling penting bagi anak. (Sutiono ; 1998
; 171).

• Lingkungan sekolah
Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar
mengajar kondusif yang bersifat formal.Lingkungan ini sangat
berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena di
lingkungan ini minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif.

• Lingkungan sosial
Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan
masyarakat. Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan
minat dan bakatnya kepada masyarakat.

B. Mengembangkan Konsep dan Strategi Peminatan Peserta Didik

Dalam hal ini, sangat penting sekali untuk mendorong


peminatan peserta didik supaya dalam bakatnya menjadi
pengembangan yang baik pada peserta didik. Berikut hal-hal
dibawah ini adalah cara atau strategi dalam pengembangan minat
peserta didik:
▪ sejak usia dini cernati berbagai kelebihan, ketrampilan dan
kemampuan yang tampak menonjol pada anak.
▪ Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan
hambatan dalam mengembangkan bakatnya. k. Jalin
hubungan baik antara orang tua, guru, dengan anak atau
remaja.
▪ Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan
dirinya. Kembangkan konsep diri positif pada anak.
▪ Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta
pengalaman di berbagai bidang.
▪ Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak
untuk belajar dan menekuni bidang-bidang yang menjadi
kelebihannya. Tingkatkan motivasi anak untuk
mengembangkan dan melatih kemampuannya.
▪ Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu
bakat ke bakat yang lain.
▪ Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang
dilakukan anak.

8
▪ Sediakan fasilitas atau sarana untuk mengembangkan bakat
anak.
▪ Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan
hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
▪ Jalin hubungan baik antara orang tua, guru, dengan anak atau
remaja.

C. Mengembangkan Konsep dan Contoh Strategi Pembelajaran yang


Memfasilitasi Perkembangan Minat Peserta Didik

Seorang guru, sebagai seorang pendidik harus dapat memfasilitasi


perkembangan bakat dan minat peserta didik dengan baik. Dalam
pembelajaran, guru sebagai pendidik berinteraksi dengan peserta didik
yang mempunyai potensi beragam. Potensi yang beragam ini tentunya
disebabkan karena bakat dan minat yang dimiliki oleh setiap peserta
didik itu berbeda-beda. Ketika hal itu terjadi, lalu apa yang harus guru
lakukan? Dalam hal ini guru sebaiknya hanya menjadi fasilitator dan
menjadi motivator.

1. Guru Sebagai Fasilitator

Sebagai fasilitator, guru harus menggunakan pendekatan


belajar aktif (active learning), yaitu guru mendorong peserta didik
menemukan makna sendiri melalui pemecahan masalah secara riil agar
peserta didik dapat mengkontsruksi pengetahuannya sendiri.
Pembelajaran aktif ini akan memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dalam hal ini jelas
bahwa penggunaan pendekatan belajar aktif ini akan mengembangkan
bakat dan minat peserta didik karena mereka didorong untuk mandiri
dalam berpikir sehingga mereka bisa menciptakan metode sendiri
dalam belajar sesuai dengan bakat dan minat yang mereka miliki.
Adapun beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh guru dalam
mengadakan proses belajar aktif menurut Hamzah dan Kuadrat adalah
sebagai berikut:

• Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bermain dan


berkreativitas
• Memberi suasana aman dan bebas secara psikologis
• Menerapkan disiplin yang tidak kaku, peserta didik boleh mempunyai
gagasan sendiri dan dapat berpartisipasi secara aktif
• Memberi kebebasan berpikir kreatif dan partisipasi secara aktif.

9
2. Guru Sebagai Motivator

Sebagai motivator, seorang guru harus dapat mempengaruhi motivasi


belajar peserta didik. Sebelum mengetahui lebih lanjut guru sebagai motivator,
ada baiknya diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
siswa itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain kecemasan, rasa ingin tahu,
persepsi dan harapan.

a. Kecemasan
Kecemasan adalah sensasi yang tidak menyenangkan sebagai
perasaan kekhawatiran dan irrabilitas. Ketika seseorang merasa
cemas, ia tidak akan termotivasi untuk belajar.
b. Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu ialah aktivitas kognitif seseorang ketika
menyadari konflik antara apa yang ia percayai dengan apa yang
sebenarnya terjadi. Ketika seseorang yang memiliki rasa ingin
tahu yang besar cenderung memiliki motivasi yang tinggi dalam
belajar.
c. Persepsi
Persepsi yaitu pandangan seseorang, pandangan ini akan
mempengaruhi terhadap tingkah lakunya. Ketika seseorang
mengalami kegagalan, orang tersebut bisa termotivasi karena ia
berpikir bahwa kegagalannya disebabkan karena kurang
berusaha dan akhirnya terus belajar.
d. Harapan
Harapan yaitu ketika harapan masih ada maka motivasi belajar
pun akan terus ada.

Dengan hal-hal tersebut, lalu apa sebenarnya yang harus dilakukan


guru sebagai motivator? Adapun strategi yang bisa digunakan menurut
Barnawi dan Arifin adalah sebagai berikut:

• Tumbuhkan rasa ingin tahu. Hal ini bisa dilakukan dengan


mengajukan pertanyaan-pertanyaan ringan kepada peserta
didik, mendorong mereka untuk berspekulasi, dan ketika
mereka merespon, jangan segera memberikan umpan balik.
• Jalin hubugan dekat dengan peserta didik, tetapi penuh rasa
hormat. Beri perhatian yang tulus kepada peserta didik.
• Memilih gaya mengajar, media, dan interaksi pembelajaran
yang tepat.
• Menginformasikan dengan jelas tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
• Menghubungkan kegiatan belajar dengan minat peserta didik.

10
• Membimbing peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar.
• Melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
• Melakukan variasi gaya mengajar, variasi media, dan variasi
interaksi pembelajaran.
• Melakukan evaluasi dan menginformasikan hasilnya
• Menanamkan pandangan hidup yang positif tentang belajar.
• Menceritakan keberhasilan tokoh-tokoh dunia.
• Memberikan penguatan positif kepada peserta didik ketika
mereka berhasil melakukan sebuah tahapan kegiatan belajar.
• Memberikan penguatan negatif kepada peserta didik dengan
harapan mereka termotivasi.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bakat adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk


memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang bersifat umum ataupun
khusus. Namun bakat juga harus disertai dengan latihan untuk mencapai
suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus.Adapun bakat
yang dimiliki anak meliputi bakat linguistic, bakat musical, bakat logis –
matematis, bakat spasial, bakat kinestetik, bakat interpersonal dan bakat
intrapersonal. Ciri – ciri anak yang berbakat pada suatu hal adalah senang
melakukan hal tersebut, berkonsentrasi, rasa ingin tahu yang sudah besar,
memiliki kemampuan yang lebih pada bidang itu. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk mengembangkan bakat sang anak yaitu perhatian,
motivasi, dukungan, pengetahuan, latihan, penghargaan, sarana,
lingkungan, kerjasama, teladan yang baik.

B. Kritik dan Saran

Inilah pemaparan makalah dari kami yang mungkin jauh dari kata
sempurna tetapi, mudah-mudahan sedikit banyaknya dapat memberi
manfa’at bagi para pembaca terutama bagi diri kami sendiri, serta kami
sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga
makalah ini dapat terbentuk dengan baik, kritik dan sarannya sangat kami
harapkan kepada para pembaca dengan tujuan untuk membangun makalah
yang lebih baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bamawi dan Muhammad Arifin.(2009).Etika dan Profesi


Pendidikan.Yogyakarta:AruRuz Media
Dalyono Drs. M.(2010).Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Hamzah dan Masri Kuadrat. (2009). Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Yusuf L.N Syamsu,Sugandhi Nani M. (2011). Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Dekawati, Fira. (Tanpa Tahun).”Bakat dan Minat”. Makalah Universitas Empat
Lima.
Caesar, Arihdya. (2010). Resume Bakat Konsep Indikator Pengukuran. (Online).
Tersedia: http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/01/13/resume-bakat-
konsep indikator-pengukuran/
Permasi, Agus. (2014). Perkembangan Bakat Anak dan Cara Pengukurannya.
(Online). Tersedia: http://agusper.blogspot.co.id/2014/04/makalah-
perkembangan bakat-anak-dan.htm

13

Anda mungkin juga menyukai