Dosen pengampu:
Lutfiatuz Zahro,M.pd
Disusun oleh:
Kelompok 3
Nama NPM
Muhammad Rizal wahyudi : 23.12.6016
Fiqi Zulfikar : 23.12.6052
Nor Kamilah : 23.12.6135
Laily Rahmah : 23.12.5957
FAKULTAS TARBIYAH
MARTAPURA
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
"Bakat dan Minat”
Sholawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW, beserta para sahabat, kerabat, yang mengikuti jejak
langkah beliau dari dulu, sekarang hingga hari kiamat.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini. Kami berharap semoga
karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...................................................................................... 12
B. Kritik dan Saran ............................................................................. 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum anak mempunyai hak dan kesempatan untuk
berkembang sesuai potensinya terutama dalam bidang pendidikan. Namun
seringkali kita melihat perkembangan prestasi anak yang ternyata tergolong
memiliki bakat istimewa. Setiap individu hendaknya mendapat kesempatan
dan pelayanan untuk berkembang secara optimal sesuai dengan
kemampuan, kecerdasan, bakat, minatnya, latar belakang dan lingkungan
fisik serta sosial masing-masing siswa maka kemajuan belajar siswa yang
setingkat (sekelas) mungkin tidak sama. Setiap anak dipercaya memiliki
bakat sendiri-sendiri. Namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat
begitu saja. Karenanya orang tua harus mengenali dan memahami bakat
yang dimiliki anaknya. Dengan memahami bakat anak, akan lebih mudah
dan terarah dalam mengembangkannya. Potensi yang dimaksud di atas bisa
diartikan sebagai bakat, maupun minat siswa. Saat ini banyak remaja
maupun dewasa yang tidak tahu akan bakat, maupun minatnya. Bila mereka
tahu akan bakat dan minatnya sejak dini mereka mampu menjadikan bakat
tersebut sebagai kekuatan maka dewasa nanti mereka bisa menjadi orang
yang sukses. Adapun guru sebagai fasiliatator pembelajaran yang
bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa alangkah baiknya dapat
mengenali bakat apa yang dimiliki oleh siswanya. Selanjutnya guru
berusaha mengembangkan bakat yang dimliki oleh anak agar kebanyakan
dilema yang terjadi di masyarakat tidak terjadi lagi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana memfasilitasi konsep serta indikator bakat dan minat ?
2. Bagaimana mengembangkan konsep dan strategi peminatan peserta
didik?
3. Bagaimana mengembangkan konsep dan contoh strategi
pembelajaran yang memfasilitasi perkembangan minat peserta
didik?
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
harus disertai dengan latihan khusus untuk mencapai suatu kecakapan,
pengetahuan, dan keterampilan khusus.
b. Pengertian Minat
Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan
menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang
dan rasa puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ; 59). Minat adalah suatu perangkat
mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian,
prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu
kepada suatu pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988; 62).Jadi, dapat
disimpulkan minat ialah suatu proses pengembangan dalam
mencampurkanseluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu
kepada suatu kegiatan yang diminatinya. Jenis – jenis minat (Guilford,
1956) :
1) Minat vokasional merujuk pada bidang – bidang pekerjaan.
a. Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan
sosial.
b. Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual
beli, periklanan,akuntansi, kesekretariatan dan lain – lain.
c. Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain.
2) Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau
hobi. Misalnya petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain –
lain.
6
buruk bagi anak. (kumpulan tulisan "Perilaku anak usia dini kasus dan
pemecahannya", Kanisius Yogyakarta,2003,hal.16).
BAKAT MINAT
Inherent Lingkungan
Natural Natural
Lepas dari aspek suka dan tidak suka Oreintasi pada hobi/ kesukaan semata
Tidak mudah berubah dan permanen Mudah berubah sesuai dengan trend
Aspek genetik lebih dominan Aspek genetik tidak dominan
2) Faktor Ekstern
a) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk
mendukung pengembangan minat dan bakat anak. Faktor
lingkungan terbagi atas :
• Lingkungan keluarga
7
7 Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan
tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga merupakan
lingkungan pertama dan paling penting bagi anak. (Sutiono ; 1998
; 171).
• Lingkungan sekolah
Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar
mengajar kondusif yang bersifat formal.Lingkungan ini sangat
berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena di
lingkungan ini minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif.
• Lingkungan sosial
Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan
masyarakat. Di lingkungan ini anak akan mengaktualisasikan
minat dan bakatnya kepada masyarakat.
8
▪ Sediakan fasilitas atau sarana untuk mengembangkan bakat
anak.
▪ Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan
hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
▪ Jalin hubungan baik antara orang tua, guru, dengan anak atau
remaja.
9
2. Guru Sebagai Motivator
a. Kecemasan
Kecemasan adalah sensasi yang tidak menyenangkan sebagai
perasaan kekhawatiran dan irrabilitas. Ketika seseorang merasa
cemas, ia tidak akan termotivasi untuk belajar.
b. Rasa Ingin Tahu
Rasa ingin tahu ialah aktivitas kognitif seseorang ketika
menyadari konflik antara apa yang ia percayai dengan apa yang
sebenarnya terjadi. Ketika seseorang yang memiliki rasa ingin
tahu yang besar cenderung memiliki motivasi yang tinggi dalam
belajar.
c. Persepsi
Persepsi yaitu pandangan seseorang, pandangan ini akan
mempengaruhi terhadap tingkah lakunya. Ketika seseorang
mengalami kegagalan, orang tersebut bisa termotivasi karena ia
berpikir bahwa kegagalannya disebabkan karena kurang
berusaha dan akhirnya terus belajar.
d. Harapan
Harapan yaitu ketika harapan masih ada maka motivasi belajar
pun akan terus ada.
10
• Membimbing peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar.
• Melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
• Melakukan variasi gaya mengajar, variasi media, dan variasi
interaksi pembelajaran.
• Melakukan evaluasi dan menginformasikan hasilnya
• Menanamkan pandangan hidup yang positif tentang belajar.
• Menceritakan keberhasilan tokoh-tokoh dunia.
• Memberikan penguatan positif kepada peserta didik ketika
mereka berhasil melakukan sebuah tahapan kegiatan belajar.
• Memberikan penguatan negatif kepada peserta didik dengan
harapan mereka termotivasi.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inilah pemaparan makalah dari kami yang mungkin jauh dari kata
sempurna tetapi, mudah-mudahan sedikit banyaknya dapat memberi
manfa’at bagi para pembaca terutama bagi diri kami sendiri, serta kami
sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga
makalah ini dapat terbentuk dengan baik, kritik dan sarannya sangat kami
harapkan kepada para pembaca dengan tujuan untuk membangun makalah
yang lebih baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
13