Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BAKAT DAN MINAT


Disusun guna memenuhi tugas :
Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu: Dr. Sopiah, M.Ag.

Disusun oleh :
1. M. Affan Nailurridho ( 2119070 )
2. Muhammad Nailul Fahmi ( 2119071 )
3. Lia Esa Putri Kurniawati ( 2119074 )
4. Ni’matus Solihah ( 2119078 )

KELAS C
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala


nikmat dan karuniaNya sehingga makalah yang berjudul “Bakat dan
Minat” ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW keluarga dan sahabatnya.
Makalah ini menjelaskan tentang kemampuan pengaruh minat dan
bakat dalam proses pembelajaran peserta didik.
Makalah ini dibuat dengan semaksimal mungkin. Namun, apabila
didapati kekurangan dan kesalahan, kami dengan senang hati menerima
saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan
makalah yang mendatang. Semoga makalah ini menambah khazanah
keilmuan dalam penulisan makalah dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin
yaa robbal ‘alamin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pekalongan, 6 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………..iii

BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A.Latar Belakang............................................................................................................1
B.Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C.Tujuan Masalah...........................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
PEMBAHASAN....................................................................................................................2
A. Pengertian Bakat dan Minat......................................................................................2
B. Perbedaan Minat dan Bakat.......................................................................................5
C. Faktor – Faktor yang Mendukung Pengembangan Bakat dan Minat.........................6
D. Mengembangkan Konsep dan Strategi Peminatan Peserta Didik..............................7
E. Mengembangkan Konsep dan Contoh Strategi Pembelajaran yang Memfasilitasi
Perkembangan Minat Peserta Didik...............................................................................8
BAB III...............................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................11
A. Simpulan..................................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Psikologi Pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset
psikologi yang mempelajari tentang gejala kejiwaan terhadap anak didik
dalan proses pendidikan. Jika membahas psikologi pendidikan sangat luas
pembicaraannya. Maka dari itu, dalam makalah ini dibatasi pada persoalan
minat dan bakat dan hal-hal yang berkaitan. Dalam mencapai tujuan
pendidikan yang sebenarnya diperlukan partisipasi dari anak didik. Seorang
pendidik juga harus mampu memahami bagaimana respon anak didik dalam
pembelajaran. Bahwa minat dan bakat anak didik sangat berperan dalam
tercapainya proses pembelajaran.

B.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bakat dan minat ?
2. apa perbedaan minat dan bakat ?
3. Apa saja Faktor yang Mendukung Pengembangan Bakat dan Minat ?
4. Bagaimana cara Mengembangkan Konsep dan Strategi Peminatan
Peserta Didik ?
5. Bagaimana cara Mengembangkan Konsep dan Contoh Strategi
Pembelajaran yang Memfasilitasi Perkembangan Minat Peserta
Didik?

C.Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian bakat dan minat.
2. Mengetahui perbedaan minat dan bakat
3. Mengetahui Faktor – Faktor yang Mendukung Pengembangan Bakat
dan Minat
4. Mengetahui cara Mengembangkan Konsep dan Strategi Peminatan
Peserta Didik
5. Mengetahui cara mengembangkan konsep dan contoh strategi
pembelajaran yang memfasilitasi perkembangan minat peserta didik

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bakat dan Minat
1. Pengertian Bakat

Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang


dalam mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dalam arti
berpotensi dalam mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan
kemampuan setiap individu.1 Bakat atau aptitude adalah sesuatu bidang
kemampuan yang setiap individu pasti berbeda-beda.2 Menurut W.B. Michael
arti bakat yaitu suatu potensi yang belum dipengaruhi oleh pengalaman atau
belajar, tetapi dipengaruhi oleh pola tingkah laku dalam aspek kehidupan
tertentu.Menurut Guillford ada 3 komponen bakat yaitu: intelektual, perseptual,
dan psikomotor. Bakat bisa menjadikan seseorang mencapai prestasi dalam
bidang tertentu, tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, dorongan, dan
pengalaman. Dalam perkembangan selanjutnya, bakat bertujuan untuk
melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan
latihan. Misalnya, seorang anak yang berbakat dalam bidang elektro jauh lebih
mudah menyerap pengetahuan tentang bidang tersebut disbanding dengan anak
lainnya. Karena bakat ini merupakan karunia yng dibawa sejak lahir.3

Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang


masih perlu dikembangkan atau dilatih (Semiawan, dkk, 1984:1). Wijaya
(1988:66) menyatakan bahwa “bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang
memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan,
pengetahuan, dan keterampilan khusus, misalnya: berupa kemampuan
berbahasa, kemampuan bermain musik, dan lain sebagainya”. Dalam hal ini
seseorang yang berbakat musik, misalnya, dengan latihan yang sama dengan
orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan
1
Haryu Islamuddin, Perkembangan Anak dan Pengaruh dalam Belajar, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar), hlm. 51.
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:Remaja
Rosdakarya), hlm. 101.
3
Ibid, hlm. 51.

2
musik tersebut. Untuk bisa terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat,
latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat teraktualisasi
dengan baik.

Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat :

a. Kemampuan pada bidang khusus (talent) misalnya bakat musik,


melukis, dll.
b. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk
merealisir kemampuan khusus misalnya bakat melihat ruang
(dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang
arsitek.

Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal, melainkan merupakan


sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya dalam
bakat musik terdapat kemampuan membedakan nada, kepekaan akan
keserasian suara, kepekaan akan irama dan nada. Bakat baru muncul atau
teraktualisasi bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan,
sehingga mungkin saja terjadi seseorang tidak mengetahui dan tidak
mengembangkan bakatnya sehingga tetap merupakan kemampuan yang latent.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bakat adalah kemampuan
yang dimiliki oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan atau
keterampilan yang bersifat umum ataupun khusus. Namun bakat juga harus
disertai dengan latihan khusus untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan,
dan keterampilan khusus.

2. Pengertian Minat

Secara bahasa, minat adalah kecenderungan hati terhadap suatu keinginan.


Sedangkan menurut istilah, minat adalah perasaan yang lebih cenderung
terhadap suatu hak tanpa ada yang menyuruhnya. 4 Menurut Andi Mappiare,
minat adalah perangkar mental yang terdiri dari campuran perasaan, pendirian,
harapan, prasangkat takut. Menurut Mahfud Shalahuddin, minat adalah
4
Zalyana, Psikologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Pekanbaru: Al Mujtahadah), hlm. 196.

3
perhatian yang berisi perasaan.5 Minat mempunyai peranan penting dengan
lembaga dan kurikulum agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan
minat siswa belajar dan visi dan misi sekolah. Jika siswa sudah muncul rasa
minat maka akan aktif dan respon terhadap pembelajaran, tetapi jika kurikulum
pembelajaran di sekolah sudah tidak diminati siswa, maka siswa cenderung
pasif dan tidak memperdulikan segala usaha yang telah dilakukan oleh sekolah.

Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan


menfokuskan diri pada sesuatu yang diminatinya dengan perasaan senang dan
rasa puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ; 59). Minat adalah suatu perangkat mental
yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka,
rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu
pikiran tertentu. (Maprare dan Slameto; 1988; 62).Jadi, dapat disimpulkan
minat ialah suatu proses pengembangan dalam mencampurkanseluruh
kemampuan yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang
diminatinya.

Dari pemaparan diatas mengenai definisi bakat dan minat dapat


disimpulkan bahwa, bakat adalah sesuatu bidang yang dimiliki masing-masing
individu, sedangkan minat adalah kecenderungan seseorang dalam berupaya
untuk mencapai perasaan senang dan menimbulkan perhatian khusus terhadap
sasaran tersebut.

Jenis – jenis minat (Guilford, 1956) :

a. Minat vokasional merujuk pada bidang – bidang pekerjaan.


1) Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan
sosial.
2) Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual
beli, periklanan,akuntansi, kesekretariatan dan lain – lain.
3) Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain –
lain.
5
Ibid, hlm, 249.

4
b. Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau
hobi. Misalnya petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain –
lain.

John Holland, ahli yang banyak meneliti mengenai minat memberi


pengertian minat sebagai aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan
perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan.
Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu dimana
ia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang
tinggi. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan
adanya minat untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang
akan ditekuni. Bakat dalam suatu bidang tertentu, misalnya seni, musik, hitung
menghitung, bahasa, dan lain-lain merupakan hasil interaksi antara bakat
bawaan dan faktor lingkungan serta didukung dengan faktor kepribadian dan
sikap kerja seseorang.

B. Perbedaan Minat dan Bakat


Perlu hati-hati bahwa bakat tidak selalu identik dengan minat. bakat yang
tidak disertai dengan minat, maupun minat yang tidak disertai dengan bakat
akan menimbulkan gap. Bila orang tua tidak cukup cermat dengan hal ini,akan
berdampak buruk bagi anak.

1. Bakat
a. Inherent
b. Natural
c. Lepas dari aspek suka atau tidak suka
d. Tidak mudah berubah dan permanen
e. Aspek genetik lebih dominan
2. Minat
a. Lingkungan
b. Natural
c. Orientasi pada hobi/ kesukaan semata
d. Mudah berubah sesuai dengan tren

5
e. Aspek genetik tidak dominan

C. Faktor – Faktor yang Mendukung Pengembangan Bakat dan


Minat
1. Faktor Intern
a. Faktor Bawaan (Genetik) Faktor ini merupakan faktor yang
mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat sebagai
totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada
anak dalam segala potensi melalui fisik maupun psikis yang
dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya. Faktor
hereditas sebagai faktor pertama munculnya bakat (Yusuf ; 2004 ;
31). Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi
otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan dan verbal,
intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis. Sedangkan otak
kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan
artistic serta atletis.
b. Faktor Kepribadian Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis
dimana perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan emosi
anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk
konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan
minat dan bakatnya (Asror ; 1999 ; 93).
3. Faktor Ekstern ( faktor lingkungan )

Faktor Lingkungan Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal


untuk mendukung pengembangan minat dan bakat anak. Faktor lingkungan
terbagi atas :

a. Lingkungan keluarga Lingkungan keluarga merupakan tempat


latihan atau belajar dan tempat anak memperoleh pengalaman,
karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling penting
bagi anak. (Sutiono ; 1998 ; 171).
b. Lingkungan sekolah Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi
proses belajar mengajar kondusif yang bersifat formal.Lingkungan

6
ini sangat berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena
di lingkungan ini minat dan bakat anak dikembangkan secara
intensif.
c. Lingkungan sosial Suatu lingkungan yang berhubungan dengan
kehidupan masyarakat. Di lingkungan ini anak akan
mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada masyarakat.

D. Mengembangkan Konsep dan Strategi Peminatan Peserta Didik


Dalam hal ini, sangat penting sekali untuk mendorong peminatan
peserta didik supaya dalam bakatnya menjadi pengembangan yang baik
pada peserta didik. Berikut hal-hal dibawah ini adalah cara atau strategi
dalam pengembangan minat peserta didik:
1. Sejak usia dini cernati berbagai kelebihan, ketrampilan dan kemampuan
yang tampak menonjol pada anak.
2. Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya.
3. Kembangkan konsep diri positif pada anak.
4. Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman
di berbagai bidang.
5. Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan
menekuni bidang-bidang yang menjadi kelebihannya.
6. Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih
kemampuannya.
7. Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat
yang lain.
8. Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
9. Sediakan fasilitas atau sarana untuk mengembangkan bakat anak.
10. Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam
mengembangkan bakatnya.
11. Jalin hubungan baik antara orang tua, guru, dengan anak atau remaja.

7
E. Mengembangkan Konsep dan Contoh Strategi Pembelajaran
yang Memfasilitasi Perkembangan Minat Peserta Didik
Seorang guru, sebagai seorang pendidik harus dapat memfasilitasi
perkembangan bakat dan minat peserta didik dengan baik. Dalam
pembelajaran, guru sebagai pendidik berinteraksi dengan peserta didik
yang mempunyai potensi beragam. Potensi yang beragam ini tentunya
disebabkan karena bakat dan minat yang dimiliki oleh setiap peserta didik
itu berbeda-beda. Ketika hal itu terjadi, lalu apa yang harus guru lakukan?
Dalam hal ini guru sebaiknya hanya menjadi fasilitator dan menjadi
motivator.
1. Guru Sebagai Fasilitator Sebagai fasilitator,
Guru harus menggunakan pendekatan belajar aktif (active
learning), yaitu guru mendorong peserta didik menemukan makna sendiri
melalui pemecahan masalah secara riil agar peserta didik dapat
mengkontsruksi pengetahuannya sendiri. Pembelajaran aktif ini akan
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Dalam hal ini jelas bahwa penggunaan pendekatan belajar
aktif ini akan mengembangkan bakat dan minat peserta didik karena
mereka didorong untuk mandiri dalam berpikir sehingga mereka bisa
menciptakan metode sendiri dalam belajar sesuai dengan bakat dan minat
yang mereka miliki.
Adapun beberapa strategi yang bisa dilakukan oleh guru dalam
mengadakan proses belajar aktif menurut Hamzah dan Kuadrat adalah
sebagai berikut:
a. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bermain dan
berkreativitas.
b. Memberi suasana aman dan bebas secara psikologis.
c. Menerapkan disiplin yang tidak kaku, peserta didik boleh
mempunyai gagasan sendiri dan dapat berpartisipasi secara aktif.
d. Memberi kebebasan berpikir kreatif dan partisipasi secara aktif.

8
2. Guru Sebagai Motivator
Sebagai motivator, seorang guru harus dapat mempengaruhi
motivasi belajar peserta didik. Sebelum mengetahui lebih lanjut guru
sebagai motivator, ada baiknya diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa itu sendiri.
Faktor-faktor tersebut antara lain kecemasan, rasa ingin tahu,
persepsi dan harapan.
a. Kecemasan Kecemasan adalah sensasi yang tidak menyenangkan
sebagai perasaan kekhawatiran dan irrabilitas. Ketika seseorang
merasa cemas, ia tidak akan termotivasi untuk belajar.
b. Rasa Ingin Tahu Rasa ingin tahu ialah aktivitas kognitif seseorang
ketika menyadari konflik antara apa yang ia percayai dengan apa
yang sebenarnya terjadi. Ketika seseorang yang memiliki rasa
ingin tahu yang besar cenderung memiliki motivasi yang tinggi
dalam belajar.
c. Persepsi Persepsi yaitu pandangan seseorang, pandangan ini akan
mempengaruhi terhadap tingkah lakunya. Ketika seseorang
mengalami kegagalan, orang tersebut bisa termotivasi karena ia
berpikir bahwa kegagalannya disebabkan karena kurang berusaha
dan akhirnya terus belajar.
d. Harapan Harapan yaitu ketika harapan masih ada maka motivasi
belajar pun akan terus ada.
Dengan hal-hal tersebut, lalu apa sebenarnya yang harus dilakukan
guru sebagai motivator? Adapun strategi yang bisa digunakan menurut
Barnawi dan Arifin adalah sebagai berikut:
a. Tumbuhkan rasa ingin tahu. Hal ini bisa dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan ringan kepada peserta didik,
mendorong mereka untuk berspekulasi, dan ketika mereka
merespon, jangan segera memberikan umpan balik.
b. Jalin hubugan dekat dengan peserta didik, tetapi penuh rasa
hormat. Beri perhatian yang tulus kepada peserta didik.

9
c. Memilih gaya mengajar, media, dan interaksi pembelajaran yang
tepat.
d. Menginformasikan dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
e. Menghubungkan kegiatan belajar dengan minat peserta didik.
f. Membimbing peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar.
g. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
h. Melakukan variasi gaya mengajar, variasi media, dan variasi
interaksi pembelajaran.
i. Melakukan evaluasi dan menginformasikan hasilnya.
j. Menanamkan pandangan hidup yang positif tentang belajar.
k. Menceritakan keberhasilan tokoh-tokoh dunia.
l. Memberikan penguatan positif kepada peserta didik ketika mereka
berhasil melakukan sebuah tahapan kegiatan belajar.
m. Memberikan penguatan negatif kepada peserta didik dengan
harapan mereka termotivasi.

10
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Bakat dan minat dapat disimpulkan bahwa, bakat adalah sesuatu
bidang yang dimiliki masing-masing individu, sedangkan minat adalah
kecenderungan seseorang dalam berupaya untuk mencapai perasaan
senang dan menimbulkan perhatian khusus terhadap sasaran tersebut.
Pilar-pilar pendidikan dibuat agar pendidikan berjalan sesuai tujuan yang
diharapkan.

Dalam proses pembelajaran , bakat dan minat sangat berperan


penting dalam mewujudkan tujuan visi dan misi pembelajaran peserta
didik. Dengan bakat dan minat proses pembelajaran lebih efektif dan akan
berjalan denganbaik dan hasil belajar lebih optimal.

B. Saran
Dengan ini, selesailah makalah yang telah saya buat dengan judul
“Bakat dan Minat” semoga makalah yang telah saya buat dapat bermanfaat
bagi para pembaca, khususnya mahasiswa IAIN Pekalongan. Mohon maaf
apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah, saya mengharap saran
dan kritik agar saya lebih baik dalam membuat makalah berikutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Islamuddin, Haryu. 2012. Perkembangan Anak dan Pengaruh dalam Belajar.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syaodih Sukmadinata, Nana. 2005. Landasan Psikologi Proses


Pendidikan.Bandung:Remaja Rosdakarya.

Zalyana. 2010. Psikologi Pembelajaran Bahasa Arab. Pekanbaru: Al Mujtahadah.

Bamawi dan Muhammad Arifin.(2009).Etika dan Profesi


Pendidikan.Yogyakarta:ArRuz Media.

Dalyono Drs. M.(2010).Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamzah dan Masri Kuadrat. (2009). Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran.


Jakarta: PT. Bumi Aksara

Yusuf L.N Syamsu,Sugandhi Nani M. (2011). Perkembangan Peserta Didik.


Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada Dekawati, Fira. (Tanpa Tahun).”Bakat dan Minat”. Makalah Universitas


Empat Lima.

Caesar, Arihdya. (2010). Resume Bakat Konsep Indikator Pengukuran. (Online).


Tersedia: http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/01/13/resume-bakat-
konsepindikator-pengukuran/.

Permasi, Agus. (2014). Perkembangan Bakat Anak dan Cara Pengukurannya.


(Online). Tersedia: http://agusper.blogspot.co.id/2014/04/makalah-
perkembanganbakat-anak-dan.html.

12

Anda mungkin juga menyukai