Oleh:
Kelompok 3
Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan Terimakasih banyak kepada Dr.
Viviek Sofiah, M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah ini, yang telah
memberikan kami tugas ini.
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi
penyusunan, bahasa, materi dan penulisan, mengingat kemampuan yang dimiliki
penulis. Karena-nya lah kami mengharapkan masukan yang baik untuk
menyempurnakan makalah ini, agar penulis lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rahmat (2018:6) menyatakan bahwa menurut John dewey pendidikan adalah
suatu proses pengalaman. Setiap manusia menempuh kehidupan fisik maupun
rohani. Manusia dilahirkan dalam keadaan sebaik-baiknya diberi akal pikiran, dan
nafsu. Termasuk didalamnya inteligensi dan bakat yang sudah ada sejak mereka
dilahirkan. Minat dan motivasi yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu.
Pendidikan sudah tidak asing didalam diri individu. Sejak kecil mereka sudah
banyak ditanamkan dan juga diajarkan mengenai berbagai hal. Pendidikan sebagai
ilmu, sebagai peningkatan budi pekerti anak-anak, pikiran dan untuk memajukan
perkembangan karakter para pelajar agar selaras dengan dunianya. Masih banyak
orang-orang diluar sana yang kurang mendapatkan pendidikan yang layak, sebagai
seseorang yang masih mudah dalam mendapatkannya, maka harus dimanfaatkan
semaksimal mungkin
Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses dari dalam diri untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluat diri.
Pengembangan minat dan bakat merupakan salah satunya. (Anggraini, dkk,
2020:23) Pengembangan minat dan bakat bertujuan untuk individu mempersiapkan
dirinya dimasa mendatang. Tidak hanya itu Intelegensi dan juga motivasi perlu
ditingkatkan agar terjadi keseimbangan didalam diri individu. Memaksimalkan
peran pendidikan yang ada, seseorang bisa dengan mudah untuk mengembangkan
ke empat aspek ini. Dengan hal inilah individu akan bisa menjalani kehidupan
dengan memanfaatkan kemudahan yang ada. Tidak semua individu mau menekuni
semua pemberian pendidikan yang diberikan disekolah, sudah seharusnya kita bisa
memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada.
Dalam pencapaian kepada tujuan utama yang memiliki kualitas tinggi tidak
dapat terlepas dari faktor pendukung, seperti peran orang tua, guru dan lingkungan
masyarakat guna membangun potensi, minat serta bakat dan kreativitas anak didik
(Saputri, dkk, 2018: 173) Sebagai seorang anak-anak yang baru belajar, akan sulit
bagi anak-anak tersebut untuk memahami lingkungan bahkan dirinya sendiri.
Karenanya peran yang besar dari orang tua, guru dan bahkan dukungan teman-
2
teman akan memberikan efek yang positif bagi anak-anak nantinya. Dalam
memcapai keberhasilan nantinya, kualitas minat, bakat dan inteligensi akan sangat
berpengaruh.
1.2 Rumusan masalah
Topik yang dibahas oleh penulis akan diberikan rumusan masalah untuk
menghindarkan kesalahpahaman dan memberikan kemudahan untuk
menyelesaikan permasalahannya. Berdasarkan latar belakang yang penulis tulis
sebelumnya ada beberapa perumusan masalah sebagai pernyataannya. Berikut
rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1) apakah definisi dari inteligensi, minat, bakat dan motivasi?
2) apakah pengaruh dari inteligensi, minat, bakat dan motivasi?
3) bagaimana penerapan dari inteligensi, minat, bakat dan motivasi?
4) bagaimana optimalisasi inteligensi, minat, bakat dan motivasi?
5) Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi, minat, bakat dan
motivasi?
1.3 Tujuan penulisan makalah
Tujuan dari permasalahan dari rumusan masalah yang telah disampaikan. Hal
tersebut untuk memudahkan hal yang harus dilakukan berdasarkan masalah yang
akan dibahas. Berikut tujuan dari permasalahan dari makalah ini.
1) Menjelaskan definisi dari inteligensi, minat, bakat dan motivasi.
2) Menjelaskan pengaruh dari inteligensi, minat, bakat dan motivasi.
3) Menjelaskan penerapan dari inteligensi, minat, bakat dan motivasi.
4) Menjelaskan optimalisasi inteligensi, minat, bakat dan motivasi.
5) Menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
inteligensi, minat, bakat dan motivasi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi inteligensi, minat, bakat dan motivasi
1. Inteligensi
Inteligensi adalah kemampuan untuk mendapat kinerja atau prestasi di
sekolah. Inteligensi dalam pengertian yang lebih kecil yang sama dengan
kemampuan intelektual atau kemampuan akademik. Kemampuan untuk
mempergunakan pengetahuan yang sudah ada untuk menyelesaikan berbagai
masalah. Tingkat intelegensi dapat dinilai dari kecepatan memecahkan
masalah-masalah yang ada. Inteligensi juga dapat diartikan menjadi suatu
kemampuan dan kecerdasan otak untuk mengerjakan suatu keterampilan
(Purwanto, 2010)Inteligensi adalah kemampuan mental umum yang mencakup
kemampuan untuk belajar, berpikir, memahami, dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan baru. Ini adalah kemampuan untuk memecahkan masalah,
mengambil keputusan yang tepat, berpikir abstrak, dan belajar dari
pengalaman. Inteligensi dap at dimanifestasikan dalam berbagai bentuk,
termasuk kecerdasan verbal, numerik, spasial, interpersonal, intrapersonal, dan
lainnya.
Definisi dan pemahaman tentang inteligensi telah berkembang seiring
waktu. Salah satu konsep terkenal adalah "Inteligensi Umum" (General
Intelligence) yang diusulkan oleh psikolog seperti Alfred Binet dan Charles
Spearman. Mereka berpendapat bahwa ada faktor umum yang mendasari
semua bentuk kecerdasan, meskipun ada variasi dalam kecerdasan individu.
Namun, seiring berjalannya waktu, konsep kecerdasan telah berkembang dan
diperluas untuk mencakup gagasan tentang kecerdasan berbagai jenis, seperti
kecerdasan emosional, sosial, artistik, dan lainnya. Oleh karena itu, definisi
tentang inteligensi bisa bervariasi tergantung pada kerangka kerja teoretis yang
digunakan oleh seorang ahli atau peneliti.
2. Minat
Menurut Warsito dalam Anggraini, dkk (2020:2) Minat merupakan tanda
suka atau ketertarikan seseorang terhadap suatu hal yang ada dihadapannya
tanpa adanya suatu paksaan. Di dalam lingkup sekolah, banyak hal yang akan
4
3. bakat
5
4. Motivasi
Motivasi didevinisikan sebagai proses internal yang mengaktifkan,
menuntun, dan mempertahankan perilaku dari waktu- kewaktu. Seseorang
berbuat atau melakukan sesuatu didorong oleh sebuah kekuatan dari dalam
dirinya. Perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang selektif, berorientasi
tujuan (goal-oriented), dan dilakukan secara terus menerus
(persisten).Motivasi dalam kamus bahasa Indonesia diartikan: a) dorongan
yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak untuk melakukan
sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu; b) usaha yang dapat menyebabkan
seseorang atau kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena
ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan
perbuatannya. (Vroom dalam Purwanto, 2013:261. Hal tersebut memiliki
peran yang sangat penting dalam keberhasilan seorang dalam belajar.
Motivasi belajar merupakan kekuatan yang kompleks, dorongan,
kebutuhan, yang memulai dan menjaga keinginan-keinginan kearah
pencapaian tujuan (Purwanto, 2013:261) Guru memiliki peran untuk
meningkatkan dan menjadi motivasi bagi para siswanya. Dengan menjadi
panutan yang baik, ia bisa menjadi individu yang bisa dicontoh, dan juga hal-
hal positif yang disampaikannya akan diterima dan dikerjakan dengan baik
oleh para siswanya. motivasi berperan penting dalam belajar, motivasi belajar
dapat diperlihatkan dengan sikap senang untuk mengerjakan tugas yang
diberikan serta meningkatnya partisipasi seseorang dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan. Motivasi mengacu pada suatu proses yang mempengaruhi
pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang
diinginkan seperti seseorang ingin mengikuti kegiatan disekolah yang tadinya
7
dia ingin ikut pramuka ia jadi memilih mengikuti osis karena dukugan
temannya
Intelegensi dapat disimpulkan bahwa kecerdasan otak yang merupakan
sifat alamiah atau bawaan lahir, yang merupakan suatu kelebihan dan
kemampuan yang terbagi kedalam 9 jenis kecerdasan. Minat merupakan
ketertarikan individu terhadap suatu hal yang disuainya. Bakat merupakan
kelebihan seseorang dalam berbagai bidang, baik itu bawaan lahir atau hasil
yang dilatih. Sedangkan, motivasi merupakan dorongan internal untuk
memaksimalkan kemampuan individu.
2. Minat
Perkembangan minat didalam diri individu mempunyai pengaruhnya tersendiri
bagi peningkatan kualitas individu. Minat belajar bisa berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Masing-masing peserta didik memiliki minat yang berbeda-beda
terhadap mata pelajaran dan juga jenis pembelajaran yang disukainya. Menurut
Setiawan (2022:92) berdasarkan hasil obervasi di SDN 1 Gamping menunjukkan
bahwa rendahnya hasil belajar yang cenderung rendah akan berdampak pada
rendahnya minat belajar siswayang dapat dilihat bawa siswa banyak mengantuk dan
tidak mendengarkan penjelasan gurunya. Hal tersebut sebenarnya banyak dialami
oleh para peserta didik. Guru sudah harus siap sebelum kelas dimulai dan
mempersiapkan materi serta banya melakukan evalusi, karena karakteristik setiap
anak-anak pasti berbeda. Siswa cenderung hanya bisa fokus sekitar kurang lebih
selama 15-20 menit pelajaran pertama. Karenanya guru bisa memberikan suatu
solusi agar dapat meningkatkan minat belajar pada anak didiknya seperti
melakukan permainan di tengah-tengan pelajaran atau melakukan latihan. Pengaruh
minat didalam kehidupan sehari hari juga bisa dilihat. Yang mana pengaruh minat
ini juga berkaitan dengan jenis-jenis minata yang ada seperti minat situasional dan
minat pribadi
a) Minat situasional
Minat situasional, yaitu minat yang ditumbuhkan oleh kondisi atau
faktor lingkungan, misalnya peran pendidikan formal, informasi yang diperoleh
melalui buku, internet atau televisi.(Anggraini, dkk (2020:26) Jenis minat ini
dipicu oleh keadaan lingkungan sekitar semisal suatu yang tidak pernah dicoba
sebelumnya, hal yang menantang dan hal yang melibatkan tingkat aktivitas
yang tinggi. Minat situasinonal berisfat sementara atau tidak selamanya dan
tidak langsung. Misalnya guru berinisiatif melakukan ice breathking sebelum
kelas dimulai, untuk memberikan suasana menyenangkan di kelas. Hal ini
bersifat situasional, karena hanya memberikan perasaan senang sesaat.
b) Minat pribadi
9
3. Bakat
Bakat memiliki pengaruh dalam mencapai prestasi bagi individu. Dalam kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) prestasi diatrikan sebagai hasil yang dicapai, yang
dilakukan dan yang dikerjakan. Prestasi bisa mencakup bidang apapun dan
kaitannya dengan kemampuan seseorang. Bakat memiliki kaitan dengan prestasi,
apabila bakat diasah secara terus-menerus maka akan bisa menghasilkan prestasi
yang baik dan diinginkan. Prestasi tidak hanya berupa pencapaian di sekolah, tetapi
bisa dimana saja, baik itu perlombaan, ditempat kerja, dilingkungan sekitar, dll.
Misalnya seorang pelajar yang sudah memiliki bakat menyanyi sejak kecil dan terus
diltih, hingga mengikuti berbagai perlombaan, maka itu sudah menjadi salah satu
prestasi bagi dirinya.
Selain berpengaruh kepada prestasi, bakat memiliki pengaruh pada kepuasan
terhadap diri-sendiri, karena saat seseorang menjalankan kehidupannya dengan
kemampuan yang mereka miliki sendiri akan menimbulkan kepuasan pribadi.
Peluang karier lebih yang dimiliki akan lebih baik dan tertata, karena sudah sesuai
dengan kemampuan yang dimilikinya. Individu akan lebih mudah beradaptasi
dengan pilihan pekerjaan yang dia tekuni dan diampunya. Faktor-fakor internal
seperti kemauan untuk belajar dengan lebih baik lagi, dan juga faktor eksternal
seperti adanya dukungan dari orang tua, teman-teman, dan juga tersedianya sarana
dan prasarana yang memadai akan berpengaruh dan menunjang sesuatu yang akan
diraih.
10
Individu bisa memiliki peluang untuk berkembang dan lebih baik lagi, karena
tidak semua individu bisa dan mau mengasah bahkan menemukan bakat mereka
sendiri. Terutama untuk seseorang yang memiliki motivasi tinggi dan juga tingkat
kepercayaan diri yang tinggi, akan mempermydah bagi orang itu untuk
mendapatkan apa yang mereka mau, dibandingkan dengan orang-orang yang
enggan untuk berusaha. Seperti banyak mengikuti perlombaan, belajar dan
menekuni bakat yang dimiliki dengan lebih giat lagi, mengikuti komunitas dan
beremu dengan orang-orang yang memiliki bakat yang sama, keinginan untuk
bersaing dan orang yang ingin belajar lebih lagi dan lagi.
4. Motivasi
pendapat Santrock (1995) bahwa sejak masa bayi sampai masa remaja, peran
orangtua masih sangat diperlukan anak dalam pengembangan dirinya. Motivasi
belajar anak sangat dipengaruhi oleh dorongan dari orang tuanya. artinya anak
masih membutuhkan orang tuanya dalam menjalankan tugas ataupun dalam
menghadapi permasalahan dihadapannya
pendapat Santrock (1995) bahwa sejak masa bayi sampai masa remaja, peran
orangtua masih sangat diperlukan anak dalam pengembangan dirinya. Motivasi
belajar anak sangat dipengaruhi oleh dorongan dari orang tuanya. artinya anak
masih membutuhkan orang tuanya dalam menjalankan tugas ataupun dalam
menghadapi permasalahan yang ada dihadapannya. Tak hanya pengaruh orang tua
Dalam semua kegiatan belajar, motivasi memegang peranan yang sangat penting
dalam meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada mata pelajaran tertentu
(Nashar, 2004:11). Tiap anak memiliki kelebihan yang berbeda, ada yang unggul
didalam kelas dengan semua mata pelajaran ada juga yang unggul dalam salah satu
mata pelajaran tertentu, dengan begitu ia termotivasi untuk meningkatkan prestasi
pada satu mata pelajaran tersebut sehingga ia unggul dalam mata pelajaran tersebut.
Baik dari inteligensi, minat, bakat dan juga motivasi mempunyai pengaruh
tersendiri bagi kehidupan individu. Dari keempat hal tersebut apabila terjadi
keseimbangan maka akan banyak memberikan efek postitif. Semua perlu
ditingkatkan dan dikembangkan oleh individu untuk mencapai hasil yang
maksimal.
11
2. Minat
Minat memiliki manfaat dan memberikan efek positif bagi setiap individunya,
apabila diterapkan dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-harinya. Penerapan
minat dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu seseorang untuk bisa
meningkatkan produktivitas, perasaan senang, emosi yang stabil, dan meraih
kebahagiaan. Minat bisa diterapkan dimana-mana saja, dan mengikuti kesesuaian
kita. Beberapa hal yang bisa menjadi tempat untuk dijadikan penerapan minat,
yaitu:
a) Pendidikan
Didalam konteks yang berkaitan dengan pendidikan, minat dapat
diterapkan untuk hal-hal yang berkaitan dengan penunjangan masa depan.
Seperti pemilihan tempat untuk bersekolah, kuliah, pemilihan jurusan, serta
kelas tambahan dan program ekstrakulikuler.
b) Pekerjaan
Tidak hanya pendidikan, pekerjaan juga mempunyai pilihan yang
banyak dan beragam, seperti dibidang kesehatan, teknologi, kewirausahaan,
komunikasi, seni, dll. Semua bisa dipilih sesuai dengan kemampuan dan
minat masing-masing individu. Pekerjaan yang ditekuni sekarang, bisa
berkaitan pula dengan pendidikan yang dulu dijalankan.Umumnya orang-
orang menekuni suatu pekerjaan dan pendidikan yang sejalan, seperti
individu yang suka mengajar, maka ia masuk ke jurusan pendidikan, dan
memilih pekerjaan untuk menjadi guru.
c) Aktivitas sehari-hari
Melakukan aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan dirumah, juga
membutuhkan minat, terutama bagi pekerjaan rumah yang paling disukai.
Melakukan pekerjaan rumah dapat tergolong sebagai minat situasional, atau
yang sifatnya sementara dan tidak jangka panjang. Namun, ada pula
individu yang menjadikan pekerjaan rumah sebagai minat pribadinya.
3. Bakat
13
4. Motivasi
Motivasi belajar merupakan faktor penting dalam kegiatan belajar karena
dapat mendorong siswa untuk teribat dalam kegiatan belajar. Salah satu faktor
yang dianggap penting dalam meningkatkan motivasi belajar yaitu adanya goal
setting. Midgley, Kaplan, & Middleton (2001) menemukan bahwa
performance goal yang merupakan bagian dari goal setting berpengaruh
terhadap peningkatan performansi akademik siswa. Tujuannya untuk
mengetahui pengaruh penerapan goal setting terhadap peningkatan motivasi
belajar pada anak. goal setting adalah proses bagaimana kamu menentukan
tujuan tersebut dan bagaimana cara mencapainya.
14
Goal setting theory merupakan salah satu bagian dari teori motivasi yang
dikemukakan oleh Edwin Locke pada tahun 1978. Motivasi belajar merupakan
faktor penting dalam kegiatan belajar karena dapat mendorong siswa untuk
teribat dalam kegiatan belajar. Salah satu faktor yang dianggap penting dalam
meningkatkan motivasi belajar yaitu adanya goal setting. Midgley, Kaplan,
& Middleton (2001) menemukan bahwa performance goal yang merupakan
bagian dari goal setting berpengaruh terhadap peningkatan performansi
akademik siswa. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh penerapan goal
setting terhadap peningkatan motivasi belajar pada anak. goal setting adalah
proses bagaimana kamu menentukan tujuan tersebut dan bagaimana cara
mencapainya.
Kemampuan atau intelegensi, minat dan motivasi bahkan bakat yang kita
punya bisa diterapkan dimana saja, setidaknya satu dari keempat hal sudah
sangat membantu untuk menunjang kehidupan kita dimasa mendatang. Akan
ada datangnya apresiasi untuk kita yang mau menumbuhkan kemampuan yang
kita miliki sendiri.
Memberikan ruang bagi penemuan diri ini dapat memotivasi belajar dan
mengembangkan pemikiran kritis.
c) Mendorong Keterlibatan dalam Aktivitas Kreatif: Aktivitas kreatif seperti
seni, musik, penulisan, dan pemecahan masalah desain adalah cara yang
baik untuk mengembangkan inteligensi. Mendorong siswa untuk
berpartisipasi dalam kegiatan kreatif memungkinkan mereka untuk
mengembangkan kemampuan berpikir out-of-the-box dan kreativitas.
d) Promosikan Keterlibatan Aktif: Mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif
dalam pelajaran dengan berdiskusi, menulis, melakukan proyek, atau
menjawab pertanyaan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam.
Ini juga membantu mereka untuk memproses informasi dengan lebih baik.
e) Mengajar Keterampilan Kritis: Keterampilan berpikir kritis, seperti analisis,
sintesis, evaluasi, dan pemecahan masalah, adalah bagian penting dari
pengembangan inteligensi. Ajarkan siswa cara berpikir secara kritis dan
menganalisis informasi dengan bijak.
f) Memberikan Dukungan dan Umpan Balik: Berikan dukungan positif
kepada siswa dan berikan umpan balik yang konstruktif. Ini membantu
mereka memperbaiki kinerja mereka dan terus berkembang dalam
pembelajaran mereka.
Mengoptimalkan inteligensi dalam pendidikan melibatkan pendekatan yang
holistik yang menggabungkan aspek fisik, emosional, sosial, dan intelektual dari
pembelajaran. Dengan memberikan perhatian khusus pada kebutuhan individu dan
mendorong perkembangan potensi penuh mereka, pendidikan dapat menjadi alat
yang kuat untuk pengembangan intelektual.
2. Minat
Minat dapat dioptimalisasi dan dilakukan upaya peningkatannya karena
bertujuan untuk pengembangan karakter diri individu dan dalam hal mencapai
tujuan. Perasaan postitif akan dirasakan saat kita lebih mengena diri sendiri dan
mempunyai tujuan didalam kehidupan. Tidak ikut-ikutan dengan kegiatan yang
dilakukan orang lain dan juga memperhatikan diri sendiri serta mempunyai tujuan
hidup yang jelas, dimulai dengan mengetahui minat yang ada, dan melakukan
16
3. Bakat
Terdeteksinya potensi peserta didik dan minat bakat mereka memang
tergantung pada rangasangan yang diberikan oleh orang tua dan lingkungan yang
mendukung, karena itu bagi orang tua maupun guru harus bisa menggali potensi
17
anak sejak dini (Indah dalam Saputri, 2021:278) Bakat walaupun memang bawaan
dari lahir, perlu dikembangkan lebih dalam lagi supaya dengan kemampuan yang
baik, seseorang setidaknya bisa bersaing dengan orang lain. Faktor eksternal sangat
mendukung perkembangan bakat anak-anak. Orang tua dan juga guru setidaknya
bisa membantu anak-anaknya yang kesulitan menemukan bakat apa yang
dimilikinya, karena sekarangpun masih banyak anak-anak bahkan orang dewasa
belum mengetahui bakat apa yang dimilikinya.
Perkembangan bakat memiliki tiga aspek yaitu aspek intelektual, aspek
perseptual, dan aspek psikomotorik, ketiganya memilki makna dan keterkaitan satu
sama lain. Aspek intelektual mencangkup daya ingat yang kuat, aspek perseptual
mencangkup pemahaman dan penilaian terhadap sesuatu yang diperhatikan,
sedangkan aspek psikomotorik ialah kemampuan yang mengandalkan fisik,
kecepatan dan ketetapan gerak serta ketelitian. Hurlock E. B. (1993) mengatakan
bahwa, semua minat yang dimiliki oleh setiap manusia memiliki peran dan dampak
yang sangat penting atas perilaku dan sikap yang ditunjukkan (Indah dalam Saputri,
2021:278). Dalam membantu tingkat pengoptimalisasian bakat yang dimiliki oleh
individu, bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
4. Motivasi
Upaya peningkatan dalam mendapatkan motivasi bisa dimilai dalam faktor
internal maupun eksternal. Dalan faktor internal seperti kemauan dalam diri sendiri
sedangkan faktor eksternal mendapatkan pengaruh atau dorongan dari orang lain
atau lingkungannya.
a) Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
Seperti memiliki handphone dan kualitas jaringan yang baik untuk mendukung
kegiatan proses pembelajaran terutama dimasa sekarang dan mendatang.
Banyak hal yang bisa dicari dari media sosial dan internet termasuk didalamnya
mencari motivasi.
b) Memilih teman yang memberikan pengaruh positive
Teman yang baik dapat memberikan dampak yang positif untuk kita,
berteman dengan mereka akan membuat kita terpengaruh dengan perilaku
positifnya. Sedikit banyaknya teman mempengaruhi kita dalam berpikir,
bertindak, berbuat dan lain sebagainya. Teman juga menjadi role model kita,
kebanyakan individu sering kai mengikuti apa saja hal yang dilakukan
temannya. Hal tersebut mendasari mengapa pemilihan relasi yang baik itu
penting.
c) Dukungan dari orang tua.
Dukungan orang tua terhadap pendidikan sangat besar pengaruhnya untuk
meningkatkan prestasi belajar, orang tua juga dapat berperan sebagai guru
ketika dirumah. Orang tua merupkan orang yang paling dekat dengan anak-
anaknya, orang yang sangat mengetahui sifat dan karakteriktik perilaku anak.
19
Dukungan terdekat dan terbaik harus berasal dari orang tua atau keluarganya
sendiri.
d) Mengikuti program kegiatan yang bermanfaat.
mengikuti kegiatan yang bermanfaat akan membuat seseorang termotivasi
untuk menjadi lebih baik seperti berolahraga tubuh kita akan lebih terasa
sehat.Program kegiatan ini bisa dari mana saja seperti lingkungan sekolah
ataupun bermasyarakat.
Optimalisasi atau upaya peningkatan dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Inteligesi, minat bakat dan motivasi mempunyai caranya tersendiri agar dapat
dioptimalisasikan dalam diri individu. Individu itu sendiri harus lebih banyak
mencari tahu mengenai bagaimana upaya-upaya pengoptimalisasian, agar bisa
meminimalisir kegagalan atau hambatan nantin
ya.
3. Bakat
Bakat seseorang tumbuh dan secara alami ada, karena disebabkan oleh beberapa
faktor seperti faktor internal yaitu faktor genetik dan faktor kepribadian, sedangkan
22
dari faktor eksternal yaitu dari faktor lingkungan, yang muncul disebabkan oleh
beberapa faktor pula.
a) Faktor genetik
Faktor hereditas sebagai faktor pertama munculnya bakat. Dari segi biologi,
bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri dominan,
segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis
Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal,
estetik dan artistic serta atletis. (Alinse, 2018:89) Faktor genetik ini juga
berkaitan dengan inteligent dalam diri seseorang, yang mana dari 9 jenis
kecerdasan itu juga menjadi bakat seseorang. Faktor genetik biasanya
diturunkan dari bakat yang dimiliki oleh orang tua
b) Faktor kepribadian
yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak tergantung
pada diri dan emosi anak itu sendiri. Faktor kepribadian ini berhubungan
dengan psikologis. Individu menjalani kehidupannya dengan perasaan yang
dibawanya. Agar terjadi keselarasan dia akan menekuni suatu hal yang dia
suka dan tidak dianggap menggangu dan terpaksa
c) Lingkungan
Karakter seseorang baik disengaja atau tidak, didapatkan dari orang lain
yang sering berada didekatnya atau yang sering mempengaruhinya,
kemudian ia mulai meniru untuk melakukannya. Banyak perilaku seseorang
yang ada karena hasil meniru orang yang dilihat kemudian
mempengaruhinya. Dewasa ini, banyak sekali seseorang yang meniru lewat
media sosial, mengikuti orang-orang yang berpengaruh karena menyukai
atau sesuai dengan seleranya.
4. Motivasi
a) Keingnan untuk meendapatkan pengakuan dari orang lain
Akan ada rasa kepuasan, apabila orang lain mengakui kehebatan individu.
Merasa tersanjung dan lebih dihargai, terkadang seseorang akan melakukan
hal apapun demi mendapat pujian dari orang lain.
b) Kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan
23
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Berdasarkan dari pembahasan yang telah dibahas oleh penulis secara
detail dan juga berdasarkan dari pendapat para ahli baik berasal dari jurnal-
jurnal, skripsi maupun tesis sebagai dasar dalam penulisan makalah ini.
Penulis telah menjawab persoalan-persoalan yang ada serta telah
menguraikan dalam pembahasan makalah ini. Penulis berharap dengan
adanya makalah ini, memudahkan pembaca untuk memahami materi yang
disampaikan dengan baik. Berikut simpulan makalah ini
1. Intelegensi dapat disimpulkan bahwa kecerdasan otak yang merupakan
sifat alamiah atau bawaan lahir, yang merupakan suatu kelebihan dan
kemampuan yang terbagi kedalam 9 jenis kecerdasan. Minat
merupakan ketertarikan individu terhadap suatu hal yang disuainya.
Bakat merupakan kelebihan seseorang dalam berbagai bidang, baik itu
bawaan lahir atau hasil yang dilatih. Sedangkan, motivasi merupakan
dorongan internal untuk memaksimalkan kemampuan individu.
25
4.2 Saran
Dalam proses pembuatan makalah ini, penulis mendapatkan
pengetahuan dari beberapa sumber yang di kemukakan oleh para ahli.
Dalam pembuatan makalah ini pasti ada kekurangan dan kelebihan. Oleh
karena itu, penulis dengan senang hati apabila ada yang memberi kritikan
nya untuk makalah ini agar kedepannya penulis memperbaiki makalah ini.
Berdasarkan dari pembahasan yang telah di sampaikan oleh penulis dalam
makalah ini, penulis merekomendasikan beberapa pokok bahasan sebagai
saran bagi penulis selanjutnya untuk bisa melanjutkan pembahasan makalah
ini kedepannya, sehingga nanti nya bermanfaat untuk para pembaca. Berikut
beberapa saran dari pemakalah untuk penulis selanjutnya.
1. Jenis-jenis bakat
2. Perbedaan Inteligensi, minat, bakat dan motivasi
3. Hubungan antara Inteligensi, minat, bakat dan motivasi
26
DAFTAR PUSTAKA
Alinse, Rizka Tri. (2020). “Sistem pakar menentukan karakteristik dan bakat siswa
dengan menggunakan metode forward chaining” Jurnal pseudocod, 5(2),
87-96. (file:///C:/Users/user/Downloads/3934-Article%20Text-5409-7846-
10-20180331%20(1).pdf)
Anggraini, Indah ayu, dkk. (2020). “ Analisis Minat dan Bakat Peserta didik
terhadap Pembelajaran” Jurnal pendidikan dan pembelajran dasar, 7(1),
23-28
(http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/terampil/article/view/5585)
Feladi, V., & Lestari, I. (2015). Pengaruh Intelegensi dan Motivasi belajar
Terhadap Hasil Belajar pada Mata Kuliah Analisis Data Statistik. Jurnal
Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.4, No. 2, 307-321.
(https://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/saintek/article/view/79)
Mardhiah, Ainul, dkk. (2022). “Startegi guru kelas dalam pengembangan bakat
minat peserta didik di Min 2 Ujung Baro Blangkejeren Bayo Luos” Jurna
intelektualitas prodi Mpi, 11(2), 141-159. (https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/intel/article/download/17183/7826)
Saputri, Nurdina, dkk. (2021). “Pengembangan Minat dan Bakat Peserta Didik
Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler” Jurnal bimbingan konseling Islam, 2(2),
172-187.
(https://journal.uinsi.ac.id/index.php/TAUJIHAT/article/view/4268/1599)
Setiawan, Angga. (2022). “Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa
kelas IV di SDN 1 Gamping”. Jurna pendidikan dasar, 2(2), 92-109.
(https://jurnal.stkippgritrenggalek.ac.id/index.php/tanggap/article/view/37
39
Winarmi, Martina, dkk. (2006). “Motivasi belajar ditinjau dari dukungan sosial
orangtua pada siswa SMA”Jurnal,Psikologi, 2(1), 1858-3970.
(https://media.neliti.com/media/publications/126523-ID-pengaruh-tipe-
penentuan-tujuan-goal-sett.pdf)