Anda di halaman 1dari 20

INTELEGENSIA DAN KREATIFITAS SERTA

MEMAHAMI FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI INTELEGENSIA

DOSEN PEMBIMBING
Sariman Pardosi, S.Kp, M.Si (Psi)

DISUSUN OLEH :
Eggita afrilia
Istianingsih
Mareza oktavia
Mirza wahyuni

POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN BENGKULU

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

TA. 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 22 juli 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB 1................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar belakang..........................................................................................................3
1.2 Tujuan......................................................................................................................5
1.3 Manfaat....................................................................................................................5
1.4 Sistematika penulisan...............................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
TINJAUAN TEORITIS.....................................................................................................6
2.1 Definisi intelegensi dan kreativitas...........................................................................6
2.2 jenis-jenis intelegensia.............................................................................................9
2.3 Pengukuran Inteligensi...........................................................................................11
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensia......................................................12
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas........................................................15
BAB III............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan............................................................................................................18
3.2 Saran......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19

3
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan zaman di era globalisasi semakin pesat dikarenakan
pertukaran informasi yang juga semakin cepat. Hal ini menyebabkan
pembelajaran setiap siswa di bumi semakin mudah dalam meningkatkan
pengetahuannya. Setiap negara mempersiapkan generasinya dengan berbagai
macam metode pendidikan untuk meningkatkan kualitas bangsanya. Bukan
hanya pendidikan yang meningkatkan kualitas secara akademisnya, tetapi
juga meningkatkan intelegensinya.

Intelegensi atau kecerdasan diartikan dalam berbagai dimensi oleh para ahli.

1. Donald Stener, seorang Psikolog menyebut intelegensi sebagai suatu


kemampuan untuk menerapkan pegetahuan yang sudah ada untuk memecahkan
berbagai masalah. Tingkat intelegensi dapat diukur dengan kecepatan
memecahkan masalah-masalah tersebut.

2. David Wechsler (dalam Jackson, 2003), Inteligensi adalah kapasitas


keseluruhan atau global individu untuk bertindak, berpikir rasional, dan
menangani lingkungan secara efektif. Istilah keseluruhan atau global digunakan
karena terdiri dari elemen atau kemampuan yang meskipun tidak sepenuhnya
independen, namun secara kualitatif terdiferensialkan.

3. William Stern mengemukakan inteligensi ialah kesanggupan untuk


menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir
yang sesuai dengan tujuannya. William Stern berpendapat bahwa inteligensi
sebagian besar tergantung dengan dasar dan turunan, pendidikan atau lingkungan
tidak begitu berpengaruh kepada inteligensi seseorang (Anne Anastasi, 1997).

4. Alfred Binet (dalam Kaplan, 2009) seorang tokoh utama perintis pengukuran
inteligensi bersama Theodore Simon mendefinisikan inteligensi sebagai sisi
tunggal dari karakteristik seseorang yang terdiri atas tiga komponen, yaitu:

4
a. Kemampuan untuk mengarahkan fikiran atau mengarahkan tindakan.
b. Kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah
dilaksanakan.
c. Kemampuan untuk mengeritik diri sendiri atau melakukan autocriticism.

Dari beberapa definisi yang dicetuskan oleh para ahli dapat di katakan bahwa
intelegensi adalah suatu kemapuan yang dimiliki oleh seseorang dalam
memecahkan suatu masalah yang sedang di hadapinnya dan kemapuan yang
dimiliki seseorang ketika menghadapi lingkungan baru.

Kreativitas adalah kemampuan individu dalam menggunakan imajinasi dan


berbagai kemungkinan yang diperoleh karena interaksi dengan ide atau gagasan,
orang lain serta lingkungan, tentunya untuk membuat koneksi dan hasil yang baru
juga memiliki makna.

Di sisi lain, adanya kreativitas adalah sebuah hal yang bisa membuat takjub.
Dengan kreativitas, bisa terwujud ide cemerlang yang mungkin belum terpikirkan
sebelumnya. Bahkan kreativitas adalah sebuah kelebihan yang membantu
seseorang untuk menyelesaikan sebuah permainan atau masalah yang dihadapi.

Berdasarkan proses pembelajaran, kreativitas peserta didik berkebutuhan khusus


bisa digali, dikembangkan, dan dievaluasi sebagaimana peserta didik pada
umumnya. Secara khusus di bidang seni, kreativitas dan potensi kecerdasan
peserta didik berkebutuhan khusus menurut Abdussalam (2005:34-36)
mempunyai beberapa tingkatan dan level yang bisa dikembangkan oleh seorang
guru.

Penggalian kreativitas tersebut akan bisa maksimal bila dibantu dengan teknik dan
metode yang mempermudah peserta didik berkebutuhan khusus dalam menggali
potensi dirinya. Baik penggalian yang diproses dengan hasil pembelajaran atau
bersifat alamiah. Untuk anak berkebutuhan khusus yang seharusnya digali dan
dikembangkan adalah aspek kreativitasnnya di bidang seni, bukan aspek kognitif
matematik dan linguistiknya sebagaimana yang banyak dilakukan lembaga
pendidikan selama ini.

5
1.2 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan
mengenai inteligensia dan kreativitas serta memahami faktor-faktor yang
mempengaruhi inteligensia.

1.3 MANFAAT
Manfaat yang didapat dari penulisan makalah ini adalah dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi penulis. Dan dapat meningkatkan
perkembangan ilmu tentang inteligensia dan kreativitas serta memahami faktor-
faktor yang mempengaruhi inteligensia

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan dalam tugas ini, disusun sebagai berikut:

BAB I pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, tujuan dan manfaat penulisan, serta
sistematika penulisan.

BAB II tinjauan teoritis sesuai topik penugasan

Bab ini berisi definisi inteligensia, definisi kreativitas, jenis-jenis intelegensia,


pengukuran inttelegensia, faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensia, dan
faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas.

BAB III PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari makalah inteligensia dan kreativitas
serta memahami faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensia

6
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Definisi intelegensi dan kreativitas


Definisi inteligensi terdapat banyak di temukan oleh para ahli dengan beberapa
perbedaan dan variasi . menurut thornburg, inteligasi adalah ukuran bagaimana
individu berprilaku . inteligensi dapat diukur oleh prilaku individu, interaksi
interpersonal, prestasi. Inteligensi dapat didefinisikan dengan berbagai cara yaitu :

1. Adanya kemampuan berfikir abstrak.


2. Adanya kekmpuan mempertimbangkan, berfikir dan menalar.
3. Kemampuan beradaptadi dengan lingkungan
4. Kemampuan individu bertindak dengan lingkungan secara rasional

Winkel dan suryabrata mengelompokkan definisi inteligensi menjadi pengertian


sempit dan luas. Dimana, pada pengertian luas, inteligensi ialah kemampuan
mencapai prestasi dalam berbagai bidang kehidupan. Sedangkan, dalam artian
sempit inteligensi adalah kempuan dalam mencapai prestasi disekolah. Meskipun
demikian, dari sekian banyak definisi tentang intelegensi yang dirumuskan oleh
para ahli, secara umum dapat dimasukkan ke dalam salah satu dari tiga klasifikasi
berikut:

1. kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan, beradaptasi dengan


situasi-situasi baru atau menghadapi situasi-situasi yang sangat beragam.
2. kemampuan untuk belajar atau kapasitas untuk menerima pendidikan.
3. kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menggunakan konsepkonsep
abstrak dan menggunakan secara luas simbol-simbol dan konsepkonsep
(Phares, 1998).

Adanya definisi inteligensi diatas, dapat diartikan bahwa intelegensi adalah suatu
cara berfikir, menyelesaikan masalah, dan kemampuan belajar dan menyesuaikan
diri dengan pengalamanpengalaman hidup sehari-hari. Belakangan, sejumlah

7
psikolog memperluas pengertian intelegensi dengan memasukkan berbagai
macam dimensi bakat (seperti bakat musik) dan keterampilan jasmani.

Kreativitas berasal dari kata to create yang artinya membuat. Dengan kata lain,
kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk membuat sesuatu, apakah itu
dalam bentuk ide, langkah, atau produk. Dan, menurut KBBI kreativitas adalah
kempuan menciptakan sesuatu daya cipta; perihal berkreasi; kekreatifan.

Pengertian Kreativitas menurut para ahli lainnya :

1. Guilford (1970 : 236)

Kreativitas mengacu pada kemampuan yang menandai cirri-ciri seorang kreatif.

2. Utami Munandar (1992 : 41)

Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan


orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan.

3. Rogers (1992 : 48)

Kreativitas adalah proses munculnya hasil-hasil baru dalam suatu tindakan.

4. Drevdahl (Hurlock; 1978 : 3)

Kreativitas adalah kemampuan untuk memproduksi komposisi dan gagasan-


gagasan baru yang dapat berwujud aktivitas imajinatif atau sentesis yang mungkin
melibatkan pembentukan pola-pola bar dan kombinasi dari pengalaman masa lalu
yang dihubungkan dengan yang sudah ada pada situasi sekarang.

5. Torrance

Menurut Torrance (1981) kreativitas adalah proses kemampuan individu untuk


memahami kesenjangan-kesenjangan atau hambatan-hambatan dalam hidupnya,
merumuskan hipotesis-hipotesis baru dan mengkomunikasikan hasil-hasilnya,
serta sedapat mungkin memodifikasi dan menguji hipotesis-hipotesis yang telah
dirumuskan.

8
Untuk memahami makna-makna dasar dari kreativitas, dapat melihat, membaca,
memerhatikan. Tanpa harus terpaku dengan devinisi yang ada, memahami
devinisi-devinisi dari para ahli bidang apapun, untuk dijadikan landasan dalam
merumuskan pemaknaan dari kreativitas itu sendiri. kita dapat melihat kreativitas
ke dalam empat aspek yaitu :

1. Kreativitas dapat diartikan sebagai sebuah kekuatan yang ada dalam diri
individu. kekuatan ini menjadi daya dorong bagi seseorang untuk
melakukan sesuatu dengan cara atau untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.

Menurut Robert Franken, ada tiga dorongan yang menyebabkan orang bisa
kreatif, yaitu

a. Kebutuhan untuk memiliki sesuatu yang baru, bervariasi dan lebih baik,
b. dorongan untuk mengomunikasi nilai dan ide,
c. keinginan untuk memecahkan masalah.

2. Kreativitas dimaknai sebagai sebuah proses, yaitu proses mengelola


informasi, melakukan sesuatu, membuat sesuatu, atau proses yang
tercermin dalam kelancaran, dan kelenturan dalam berpikir.
3. Kreativitas adalah sebuah produk. Penilaian orang lain terhadap kreativitas
seseorang akan dikaitkan dengan produknya. Maksud dari produk ini bisa
dalam pengertian produk pikiran (ide), karya tulis, atau produk dalam
pengertian barang.
4. Kreativitas dimaknai sebagai person. Kreatif ini tidak dialamatkan pada
produknya atau pada prosesnya. Tetapi kreativitas disini ditujukan pada
individunya.

9
Menurut Sternberg (dalam Sfifa 2007) seseorang yang kreatif adalah seseorang
yang dapat berpikir secara sintesis, artinya dapat melihat hubugan-hubungan di
mana orang lain tidak dapat melihatnya, dan mempunyai kemampuan untuk
menganalisis ide-idenya sendiri serta mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya
pribadinya, mampu menerjemahkan teori dan hal-hal yang abstrak ke dalam ide-
ide praktis sehingga mampu meyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang akan
dikerjakannya.

2.2 jenis-jenis intelegensia


1. intelegensi verbal-linguistik

kecerdasan Linguistik Verbal adalah kemampuan untum memahami komunikasi


dan informasi dari lawan bicara baik itu verbal maupun non verbal. Cici-ciri
seseorang yang memiliki kecerdasan verbal-linguistik adalah

a. Mengerti apa yang mereka baca


b. Mampu mendengar dengan baik dan merespon dalam komunikasi verbal.
c. Mampu mempelajari baha asing, menirukan suara dan membaca karya
orang lain.
d. Mampu menulis dan berbicara secara efektif.
e. Tertarikpada jurnalistik, berdebat dan pandai malakukan perbaikan karya
tulis.
f. Mampu belajar melalui pendengaran
g. Peka terhadap arti, intonasi, ritme kata yang diucapkan.
h. Memliki koleksi kata yang luas, suka puisi dan bermain kata.
2. Intelegensi Logical-Matematik

Kecerdasan logical matematik adalah kecerdasan yang berhubungan dengan


ilmiah, angka-angka dan kemampuan menggabungkan potongan informasi. Ciri
cirinya adalah :

a. Menyukai pelajaran Matematika


b. Mudah mengingat angka-angka
c. Menikmati kegiatan percobaan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan
d. Banyak bertanya tentang bagaimana sesuatu dapat bekerja
e. Menyukai permainan-permainan yang melibatkan strategi

3. Intelegensi Visual Spasial

Merupakan kecerdasan yang berapa pada bidang seni visual seperti melukis,
menggambar dan memahat. Selain itu, memiliki kemampuan dalam membayang

10
kan sebuah objek dari sudut pandang yang bebeda. Ciri ciri seseorang yang
memiliki kecerdasan visual special adalah :

a. Lebih menyukai kegiatan menggambar daripada bercerita


b. Mudah mengenali tempat yang baru
c. Lebih mudah membaca gambar daripada teks atau huruf
d. Menyukai permainan yang berupa bangunan bentuk 3 dimensi.

4. Intelegensi Kinestetik Tubuh

Intelegensi kineristetik tubuh adalah kemampauan yang dimiliki seseorang dalam


mengelolah tubuh dan mengekspresikan perasaan nya melaui tubuh contohnya
menari, olahraga dan lain-lain. Ciri cirinya adalah:

a. Mudah belajar naik sepeda, berseluncur dan olahraga


b. Banyak menampilkan bahasa tubuh saat berbicara dengan orang lain
c. Banyak aktivitas fisik tanpa merasa lelah
d. Mudah menirukan gerakan orang lain
e. Selalu aktif.

5. . Intelegensi Ritme Musikal

Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan mengenali pola


irama, nada dan peta terhadap bunyi-bunyian. Ciri-cirinya adalah:

a. Suka memainkan alat musik


b. Suka mendengarkan musik
c. Suka bernyanyi
d. Suka mengingat melodi
6. Intelegensi Intra-Personal

Intelegensi intra-personal adalah kecerdasan yang berhubungan dengan


pengetahuan diri, emosi dan intuisi. Orang orang yang memiliki kecerdasan tinggi
intra personal biasannya seseorang yang pemikir (filsuf), Seorang pesikolog dan
penganut ilmu kebatinan. Ciri-cirinya adalah :

a. Seringkali membutuhkan tempat yang tenang dan sepi untuk beraktivitas


b. Suka mengoleksi barang yang memiliki arti baginya
c. Mengingat mimpinya
d. Memiliki kemampuan yang keras dan mandiri
e. Mampu mengukur kekuatan dan kelemahannya.

7. Intelegensi Interpersonal

11
Kecerdasan inter personal adalah kecerdasan yang berhubungan dengan
keterampilan dan kemampuan individu untuk bekerjasama, kemampuan
berkomunikasi baik secara verbal maupun non-verbal. Seseorang dengan tingkat
kecerdasan Intrapersonal yang tinggi biasanya mampu membaca suasana hati,
perangai, motivasi dan tujuan yang ada pada orang lain. Pribadi dengan Potensi
Intelegensi Interpersonal yang tinggi biasanya mempunyai rasa empati yang
tinggi.

a. Menyukai aktivitas dan permainan dengan anak lain


b. Memberikan nasihat kepada teman yang mengalami masalah
c. Mampu merasa dan berpikir seperti yang dirasakan orang lain
d. Mampu memimpin teman-temannya

2.3 Pengukuran Inteligensi


Menurut Cyril Burt, metode untuk mengukur inteligensi dapat dibagi ke dalam
dua kelompok besar yaitu menggunakan metode korelasional dan metode skala
umur. Metode korelasional dipelopori oleh Francis Galton sedangkan metode
skala umur oleh Alfred Binet.

Francis Galton mendefinisikan inteligensi sebagai kapasitas biologis untuk


pencapaian intelektual. Dari definisi tersebut Galton mengukur inteligensi dengan
mengukur kecepatan mental dan ketajaman pancaindra melalui respon terhadap
stimulus dari lingkungan.

Berbeda dengan Galton, Alfred Binet mengajukan dua asumsi terhadap


inteligensi. Pertama, kemampuan mental berkembang dengan semakin
bertambahnya umur. Kedua, kecepatan manusia dalam meperoleh kompetensi
mental mempunyai karakteristik tersendiri dan bersifat konstan dengan berlalunya
waktu. Untuk mengukur kemampuan mental, Binet mewancarai guru yang
berpengalaman dan bertanya tentang masalah yang dapat dipecahkan anak
berumur 3, 4, 5 dst. Dari penelitian tersebut Binet memperkenalkan apa yang
disebut dengan usia mental.

Pengukuran inteligensi ini berguna di dunia pendidikan. Sebagai contoh, beberapa


sekoah mensyaratkan siswa untuk memiliki IQ diatas rata-rata.Selain itu
pengukuran IQ berguna untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap
masalah-masalah pendidikan kontemporer.

12
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensia
1. Pembawaan

pembawaan ditentukan oleh sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir. Batas
kesanggupan dapat dan tidaknya memecahkan suatu soal atau masalah, pertama-
tama ditentukan oleh pembawaan. Orang itu ada yang pintar dan ada pula yang
bodoh, meskipun sama-sama menerima latihan dan pelajaran yang sama, tetapi
perbedaan-perbedaan itu masih tetap ada. Misalnya seorang anak yang bisa
memecahkan persoalan akan dipengaruhi juga dengan pembawaan dirinya sendiri.
Meskipun pelatihan yang dilakukan sama, namun cara seseorang dalam
memutuskan hal akan bisa dilihat perbedaannya. Hal ini lah yang bisa dikatakan
sebuah pembawaan.

2. Kematangan

Organ akan berkembang dan tumbuh secara terus menerus. tumbuh dan
kembangnya organ ini dapat dikaitkan dengan pencapaian seseorang untuk
menyanggupi dan menjalankan fungsinnya masing masing. Ketika anak- anak
bisa memecahkan sebuah persoalan tertentu bisa dikatakan bahwa organ tubuhnya
sudah berkembang dengan matang, tapi sebaliknya jika seorang anak bisa dengan
mudah memecahkan sebuah persoalan tertentu maka organ tubuhnya memang
sudah matang.

3. Faktor lingkungan

Faktor juga bisa berkaitan dengan psikologi sosial seseorang, dimana untuk ciri-
cirinya sendiri memang sudah dibawa oleh seseorang tersebut ketika dia
dilahirkan. Psikologi lingkungan akan sangat berpengaruh dalam hal ini. Dimana
dengan adanya lingkungan sangat mempengaruhi perubahan-perubahan yang ada
di dalam diri seseorang.

Otak manusia perlu dirangsang sebanyak mungkin dan mulai sedini mungkin,
yaitu sejak dalam kandungan sampai masa tumbuh kembang anak. Jika tidak ada
rangsangan, jaringan organ otak menjadi mengecil akibat menurunnya jaringan
fungsi otak. Rangsangan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti

13
pemenuhan kebutuhan berkomunikasi, penyediaan sarana atau fasilitas, termasuk
status sosial, dan ekonomi, serta dukungan keluarga berupa kasih sayang.

4. Usia

Usia merupakan salah satu faktor yang juga bisa sangat mempengaruhi intelegensi
seseorang. Dengan usia yang cukup matang biasanya tingkat intelegansi seseorang
akan berbeda dengan anak yang belum memiliki intelegensi yang belum matang.
Sehingga keterkaitan umur atau usia bisa dikatakan cukup memiliki pengaruh
yang sangat penting dan juga berkaitan erat

5. Pembentukan seseorang

Salah satu hal yang bisa berkaitan dengan intelegensi lainnya adalah pembentukan
seseorang, karena dengan adanya pembentukan ini akan sangat mempengaruhi
bagaimana seseorang dapat menilai tingkatan intelegensi yang dimilikinya.
Misalnya saja sebuah pembentukan yang dilakukan dengan sengaja, biasanya
dalam hal ini adalah peran dari sekolah, sedangkan pembentukan yang dilakukan
secara tidak sengaja biasanya dilakukan di alam sekitar.

6. Minat seseorang

Hal lainnya yang bisa dikatakan berkaitan erat dengan faktor yang mempengaruhi
intelegensi seseorang adalah minat. Untuk minat yang satu ini pastinya bisa
diarahkan dengan sebuah tujuan yang berkaitan dengan adanya sebuah perbuatan
yang berkaitan dengan dorongan pada seseorang dilakukan dengan motif tertentu.

Untuk hal yang satu ini juga bisa dikaitkan dengan adanya manipulasi dan juga
eksplorasi yang dilakukan pada dunia luar, bahkan lama kelamaan juga bisa
menimbulkan minat pada diri seseorang, sehingga mendorong seseorang juga agar
bisa dan mau berbuat baik.

14
7. Kebebasan

Faktor yang satu ini bisa berkaitan erat dengan adanya sebuah kebebasan yang
kita miliki, misalkan dengan adanya metode yang dilakukan dalam melakukan
pemecahan masalah, dan juga ketika kita memiliki hal- hal yang bisa dilakukan
dengan penyesuaian dan juga kebutuhan yang kita miliki. adanya sebuah
kebebasan ini juga merupakan tujuan dari pertimbangan adanya intelegensi
seseorang

8. Stabilitas intelegensi dan IQ

Yang harus kita ketahui adalah bahwa intelegensi ini memiliki perbedaan dengan
yang namanya IQ. Karena kedua konsep tersebut juga berkaitan dengan cara
seseorang atau kemampuan seorang individu. Sedangkan IQ merupakan hasil dari
adanya tes intelegensi yang telah dilakukan, sehingga tergantung dari adanya
perkembangan organic otak yang dimiliki. Tingkat kecerdasan seorang yang
ditentukan secara metodik oleh IQ (Intellegentia Quotient) memegang peranan
penting untuk suksesnya dalam belajar. Menurut penyelidikan, IQ atau daya
tangkap seseorang mulai dapat ditentukan sekitar umur 3 tahun. Daya tangkap
sangat dipengaruhi oleh garis keturunan (genetic) yang dibawanya dari keluarga
ayah dan ibu di samping faktor gizi makananyang cukup.

9. Turunan

Faktor yang satu ini biasanya memang cukup sering kita dengan karena sangat
mempengaruhi intelegensi yang dimiliki seseorang. Dimana kecerdasan orang tua
lah yang akan sangat mempengaruhi intelegensi seorang anak dalam
kehidupannya.

10. Diri sendiri

Salah satu faktor lainnya yang bisa berkaitan erat adalah dari diri dia sendiri.
Dimana seseorang yang memiliki intelegensi cukup tinggi bisa jadi hal yang
menjadi latar belakang nya tersebut adanya kemampuan dari dirinya sendiri.
misalnya seseorang tersebut memiliki kemampuan dan juga rajin, sehingga
intelegensi yang dimilikinya sangatlah tinggi.

15
11. Pengalaman

Untuk faktor yang terakhir adalah pengalaman. untuk tingkat intelegensi ini
ternyata bisa juga dipengaruhi dari adanya pengalaman diri sendiri. semakin
banyak pengalaman yang dilaluinya bisa jadi akan mempengaruhi bahwa
tingkatan intelegansi dirinya bisa melebihi orang- orang yang ada di
sekelilingnya.

2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas

1. Faktor Internal

merupakan faktor yang berasal dari dalam diri yaitu:

Pertama, Faktor biologis yaitu perkembangan kreativitas dipengaruhi oleh gen


yang diwarisi oleh kedua orang tua. Selain menghasilkan kesamaan fisik, genetik
juga dapat menghasilkan ciri-ciri psikologis seperti bakat dan kecerdasan. Bakat
dan kecerdasan diyakini dapat mempengaruhi kreativitas. Biasanya seseorang
yang berbakat dan memiliki kecerdasan tinggi akan menujukkan kreativitas yang
baik dibandingkan seorang yang tidak berbakat dan memiliki kecerdasan rendah.

kedua, Faktor fisiologis. Kesehatan memiliki pengaruh terhadap perkembangan


kreativitas. Sehat dan aktifnya indera akan berpengaruh pada perilaku dan suasana
hatinya. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang sehat akan menunjukkan
kreativitas yang lebih baik dan sebaliknya jika mengalami kesehatan yang buruk
dan kondisi tidak sehat disebabkan karena penyakit atau kecelakaan dapat
menghambatnya perkembangan kreativitasnya.

16
2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan yaitu:

Pertama, Lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan


pertama dan utama yang mempunyai peran penting dalam mendidik. Pola asuh
yang diterapkan orang tua sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
Pola asuh otoriter orang tua yang mengekang kebebasan anak untuk
mengembangkan dirinya secara utuh seperti melarang anak bermain, serba
membatasi, dan memaksa anak untuk menuruti perintah orang tua justru akan
menjadikan anak kurang memiliki inisiatif dan tidak percaya diri sehingga dapat
menghambat kreativitasnya. Sebaliknya, jika seorang anak dibiasakan dengan
pola asuh yang demokratis dengan suasana keluarga yang terbuka, saling
menghargai, mendengarkan pendapat, dan memberikan kesempatan yang luas
kepada anak untuk melakukan kegiatan sesuai dengan minatnya maka anak akan
tumbuh menjadi sosok yang kreatif, terbuka, penuh inisiatif dan percaya diri.

kedua, Lingkungan sekolah. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan


terpenting setelah di keluarga. Di sinilah pertama kalinya anak mengenal dunia
luar dengan ruang lingkup yang lebih besar dari rumahnya. Lingkungan sekolah
ini tentunya lebih beragam dan kompleks. Segala sesuatu yang ada di lingkungan
sekolah dapat mempengaruhi kreativitas anak, seperti guru dengan segala
potensinya, banyaknya teman sebaya, sistem pembelajaran, serta sarana dan
prasarana yang ada di sekolah.

Di sekolah anak banyak memperoleh kesempatan untuk belajar, bermain, dan


berinteraksi dengan lingkungannya, sehingga proses inilah yang dapat
mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya kreativitas anak. Proses pendidikan di
sekolah tentunya tidak terlepas dari peranan guru, jadi stimulasi yang diberikan
guru juga dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas anak. Contohnya,
apabila guru menyajikan kegiatan yang menarik dan menyenangkan serta
memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan kegiatan sesuai dengan
keinginannya, maka pada saat itu anak memiliki peluang untuk mengekspresikan
ide-idenya sehingga dapat memupuk potensi kreatif mereka.

17
Selain itu, perilaku yang ditampilkan teman sebaya dapat mempengaruhi
kreativitas anak, apabila teman sebaya menunjukkan sikap memusuhi akan
menghambat kreativitasnya. Dan sebaliknya, apabila teman sebaya menunjukkan
sikap bersahabat maka anak akan memperoleh rasa aman dan memulai segala
aktivitas dengan perasaan menyenangkan sehingga dapat memicu tumbuhnya
kreativitas anak.

Selanjutnya, pembelajaran di sekolah juga memiliki andil dalam menentukan


pengembangan kreativitas anak. Dunia anak adalah dunia bermain. Belajar
melalui bermain memberikan wadah dan kesempatan yang luas pada anak untuk
bereksplorasi memenuhi rasa keingintahuannya, anak dapat bereksperimen
dengan ide-idenya baik menggunakan alat permainan ataupun menggunakan
media yang lain untuk menciptakan suatu karya sesuai dengan keinginannya.

Perkembangan kreativitas juga dapat dilihat pada saat anak bermain dengan
memanfaatkan atau menggunakan berbagai bahan dan alat permainan. Dengan
demikian, tersedianya berbagai sarana bermain juga turut mempengaruhi
perkembangan kreativitas anak, terutama sarana bermain yang dapat diubah,
dimodifikasi, maupun dibentuk oleh sehingga dapat mengasah pikirannya dalam
berkreativitas.

ketiga, Lingkungan masyarakat. Faktor budaya, kebiasaan, agama, dan keadaan


demografi yang ada pada suatu masyarakat diakui atau tidak memiliki pengaruh
dalam perkembangan kreativitas anak. Misalnya anak yang tinggal di kota
perkembangan kreativitasnya akan berbeda dengan anak yang tinggal di desa
Drevdahl (Hurlock; 1978 : 3) Kreativitas adalah kemampuan untuk memproduksi
komposisi dan gagasan-gagasan baru yang dapat berwujud aktivitas imajinatif
atau sentesis yang mungkin melibatkan pembentukan pola-pola bar dan kombinasi
dari pengalaman masa lalu yang dihubungkan dengan yang sudah ada pada situasi
sekarang.

18
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
intelegensi adalah suatu cara berfikir, menyelesaikan masalah, dan kemampuan
belajar dan menyesuaikan diri dengan pengalamanpengalaman hidup sehari-hari.

Menurut Sternberg (dalam Sfifa 2007) seseorang yang kreatif adalah seseorang
yang dapat berpikir secara sintesis, artinya dapat melihat hubugan-hubungan di
mana orang lain tidak dapat melihatnya, dan mempunyai kemampuan untuk
menganalisis ide-idenya sendiri serta mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya
pribadinya, mampu menerjemahkan teori dan hal-hal yang abstrak ke dalam ide-
ide praktis sehingga mampu meyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang akan
dikerjakannya.

Untuk minat yang satu ini pastinya bisa diarahkan dengan sebuah tujuan yang
berkaitan dengan adanya sebuah perbuatan yang berkaitan dengan dorongan pada
seseorang dilakukan dengan motif tertentu.

Kebebasan Faktor yang satu ini bisa berkaitan erat dengan adanya sebuah
kebebasan yang kita miliki, misalkan dengan adanya metode yang dilakukan
dalam melakukan pemecahan masalah, dan juga ketika kita memiliki hal- hal yang
bisa dilakukan dengan penyesuaian dan juga kebutuhan yang kita miliki.

Sebaliknya, jika seseorang dibiasakan dengan pola asuh yang demokratis dengan
suasana keluarga yang terbuka, saling menghargai, mendengarkan pendapat, dan
memberikan kesempatan yang luas untuk melakukan kegiatan sesuai dengan
minatnya maka akan tumbuh menjadi sosok yang kreatif, terbuka, penuh inisiatif
dan percaya diri.

3.2 SARAN
Setelah membaca makalah ini, diharapkan kepada para membaca dapat
memberikan kritik dan saran. Agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.

19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.halopsikolog.com/3-jenis-pengertian-intelegensi/

L Asmawati - Jurnal Pendidikan Usia Dini, 2017 - journal.unj.ac.id

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/intelegensi-cerdas-yang-bagaimana-

https://media.neliti.com/media/publications/138771-none-43e3bb00.pdf

-jurnal.blogspot.com › 2010/09

20

Anda mungkin juga menyukai