DISUSUN OLEH :
SUMARIO
QOMARUDDIN
LELIYANAH
(UIN SSC)
Konsep diri merupakan pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri.
Pandangan diri terkait dengan dimensi fisik, karakteristik individual, dan motivasi diri.
Pandangan diri tidak hanya meliputi kekuatan-kekuatan individual, tetapi juga kelemahan
bahkan kegagalan diri. Siswa yang mempunyai konsep diri menunjukkan karakteristik
dengan cara mengatur tujuan belajar untuk mengembangkan pengetahuan juga meningkatkan
motivasi belajar, menyadari hal-hal yang mempengaruhi emosional juga mempunyai strategi
untuk mengendalikan emosinya supaya mengganggu proses kegiatan pembelajaran.
Guru diharapkan dapat memahami konsep perkembangan perilaku dan pribadi peserta
didik, tahapan, prinsip-prinsip dan implementasinya terhadap pendidikan; mengidentifikasi
tugas-tugas perkembangan akhir masa kanak-kanak dan keragaman karakteristik peserta
didik, menganalsiis permasalahan perkembangan perilaku dan pribadi peserta didik dan
menentukan kegiatan pembelajaran untuk memfasilitasi variasi perkembangan peserta didik.
Guru juga diharapkan dapat memahami konsep potensi peserta didik dan pengembangannya
serta menentukan pembelajaran yang memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik.
Dengan demikian, tugas seorang guru bukanlah memberikan sebanyak-banyaknya
ilmu pengetahuan kepada anak didiknya, melainkan membimbing mereka untuk tumbuh dan
berkembang.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah,serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,
sebagai suri tauladan dalam kehidupankita.
Makalah ini kami susun sebagai upaya untuk mendalami dan menggali lebih dalam
mengenai Mengenal Potensi : Konsep Diri Dan Identitas Siswa Dalam Konteks
Pembelajaran. Kami menyadari pentingnya pemahaman akan keterkaitan antara pendidikan
agama Islam dengan kemajuan kognitif dan bahasa peserta didik, sehingga makalah ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pemikiran dan strategi
pembelajaran di bidang ini.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan makalah ini. Ucapan terima
kasih juga kami sampaikan kepada dosen pembimbing yang telah memberikan arahan serta
masukan yang berharga.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa
yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi salah
satu sumbangsih kecil dalam dunia pendidikan agama Islam. Semoga Allah SWT
senantiasa memberikan hidayah-Nya dalam setiap langkah kita menuju kesempurnaan ilmu
dan amal. Amin.
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Guru atau pendidik memiliki peran yang penting untuk dapat menggali potensi
siswa karena sejatinya Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan atau
karakter yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Konsep potensi diri/ kecerdasan, konsep diri, bakat dan identitas
menurut Islam.
2. Bagaimana Pengembangan potensi diri / kecerdasan dan bakat siswa dalam
konteks pendidikan agama Islam.
3. Bagaimana Strategi pendidik dalam mengidentifikasi dan mengembangkan
potensi kecerdasan dan bakat siswa secara Islami.
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memahami Konsep potensi diri/ kecerdasan, konsep diri, bakat dan
identitas menurut Islam.
2. Untuk mengetahui Pengembangan potensi diri / kecerdasan dan bakat siswa
dalam konteks pendidikan agama Islam.
3. Untuk mengetahui Strategi pendidik dalam mengidentifikasi dan
mengembangkan potensi kecerdasan dan bakat siswa secara Islami.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Konsep diri
a. Pengertian
Konsep diri merupakan cara berpikir seseorang dalam memandang
pribadinya meliputi identitas, pikiran, perasaan, perilaku, penampilan, dan
karakteristik pribadi yang mempengaruhi seseorang dalam berinteraksi dengan
orang lain dan lingkungannya (Putra & Usman, 2019).
Konsep diri diartikan sebagai perasaan individu mengenai dirinya yang
berperan sebagai pribadi utuh dan berkarakteristik unik, sehingga seorang
individu tersebut akan dikenali sebagai individu yang memiliki ciri khas unik.
Konsep diri juga berperan penting sebagai bagian diri yang dapat memahami
kebutuhan dalam diri individu serta introspeksi terhadap kekurangan dan
kelebihan atas dirinya secara obyektif (Hartanti, 2018).
3
Dimensi pertama adalah dimensi pengetahuan, di mana individu memiliki
pengetahuan tentang dirinya sendiri. Ini mencakup pemahaman individu tentang
gambaran dirinya, termasuk kekurangan dan kelebihannya. Individu memiliki
pemahaman yang jelas tentang siapa dirinya dan apa yang membuatnya unik.
Dimensi kedua dari konsep diri adalah harapan. Ini melibatkan pemahaman
individu tentang kemungkinan dirinya di masa mendatang. Individu memikirkan
apa yang mereka harapkan untuk mencapai dan menjadi dalam hidup mereka.
Mereka memiliki visi tentang apa yang mereka ingin capai dan bagaimana mereka
ingin menjadi.
Dimensi ketiga dari konsep diri adalah penilaian. Ini melibatkan
kemampuan individu untuk menilai dirinya sendiri. Individu mempertimbangkan
siapa mereka saat ini dan siapa yang seharusnya mereka menjadi. Mereka
mengevaluasi apakah mereka telah mencapai tujuan dan harapan mereka, dan jika
tidak, mereka mencari cara untuk meningkatkan diri mereka.
Dalam keseluruhan, konsep diri melibatkan pemahaman individu tentang
dirinya sendiri, harapan mereka untuk masa depan, dan kemampuan mereka untuk
menilai diri mereka sendiri. Ini adalah konsep yang kompleks dan penting dalam
pengembangan pribadi dan identitas individu.
3. Pengertian Identitas
A. Konsep Identitas diri menurut al-Ghazali terdapat dalam kitab kimia kebahagiaan
karangan miliknya. Konsep identitas diri ini masuk pada bab pertama berjudul
“mengenal diri”, disitu disebutkan bahwa mengenal diri adalah kunci untuk
mengenal Tuhan. Hal ini sesuai dengan Hadis “Siapa yang mengenal dirinya, Ia
mengenal Tuhannya”.Penguatan urgensi mengenal diri menurut al-Ghazali adalah
bahwa manusia harus mampu membedakan pengetahuan yang benar tentang siapa
dirinya.
Empat pertanyaan identitas diri menurut al-Ghazali, yaitu:
1. Siapakah saya dan darimana saya datang? Maka jawabannya adalah Saya hamba
allah dan datang dari Allah.
2. Kemana saya akan pergi? Maka jawabannya adalah saya akan pergi ke akhirat
untuk diadili oleh Allah.
3. Apa tujuan persinggahan saya di dunia ini? Maka jawabannya adalah mencari
bekal sebanyak-banyaknya untuk di bawa ke akhirat dan beribadah kepada
Allah.
4. Dan dimanakah kebahagiaan sejati dapat ditemui? Maka jawabannya adalah
ketika berjumpa dengan Allah.
➢ Keunikan Individu
Setiap siswa memiliki latar belakang, minat, dan karakteristik yang unik.
Memahami identitas mereka sebagai individu yang beragam sangat penting untuk
mendukung pembelajaran yang efektif.
5
➢ Potensi Tersembunyi
Setiap siswa memiliki potensi tersembunyi yang harus digali. Mengenali dan
mengembangkan identitas unik dapat membantu siswa menemukan dan
mengoptimalkan kemampuan mereka.
➢ Pengakuan Keunikan
6
Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru pendidikanAgama Islam
dalam menumbuhkan kecerdasan emosional sebagai berikut:
a. Strategi Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS).
Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran di didesain untuk
membelajarkan siswa. yang mana sistem pembelajaran menempatkan siswa
sebagai subjek belajar. Yang biasa disebut dengan strategi pembelajaran
berorientasi aktivitas siswa (PBAS).
Dari konsep tersebut ada dua hal yang harus dipahami.
Pertama, dipandang dari sisi proses pembelajaran, PBAS menekankan
kepada aktivitas siswa secara optimal, artinya PBAS menghendaki antara
keseimbangan fisik, mental, termasuk emosional dan aktivitas intelektual.
Kedua, dipandang dari sisihasil belajar, PBAS menghendaki hasil belajar
yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap
(afektif), dan keterampilan (psikomotor).
b. Strategi Pembelajaran Kooperatif
Strategi pembelajaran kooperartif merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang dalam implementasinya mengarahkan para peserta didik
untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil dan kelompok-
kelompok yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran akan diberikan
penghargaan. Menurut Reinhartz dan Beach, Strategi pembelajaran
kooperatif adalah strategi dimana peserta didik bekerja dalam kelompok-
kelompok atau tim untuk mempelajari konsep-konsep.
c. Strategi Pembelajaran Afektif
Strategi afektif adalah kegiatan pembelajaran yang menekankan pada
pembentukan sikap yang positif pada diri peserta didik. Dalam hal ini nilai
merupakan suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang sifatnya
tersembunyi, tidak berada di dalam dunia empiris. Nilai juga berhubungan
dengan pandangan seseorang tentang baik dan buruk, indah dan tidak indah,
layak dan tidak layak, adil dan tidak adil dan lain sebagainya.
7
B. Faktor Penghambat Pengembangan Potensi Diri.
Ada beberapa faktor penghambat berkembangnya potensi diri, antara lain:
a. Lingkungan.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, I. A. (2017). Peran Penting Psikologi Dalam Pendidikan Islam. Nadwa | Jurnal
Pendidikan Islam, 11, 251–268.
Hartanti, J. (2018). Konsep Diri Karakteristik Berbagai Usia. Surabaya: Universitas PGRI
Abdi Buana.
Latief, M. J. (2008). Alternatif Model Pengembangan Potensi Diri dalam Pendidikan. Jurnal
Kependidikan Islam, 3(1).
Putra, G. J., & Usman. (2019). Konsep Diri pada Pasien Luka Kaki Diabetik. Sidoarjo:
Aksara Publishing.
Rosyidi, A. W. (2024). Menggali Potensi Diri. Artikel Fakultas Humaniora UIN Maulana
Malik Ibrahim, 1–6.
11
Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
02
Definisi Konsep Diri
1. 2. 3.
Persepsi Diri Kesadaran Diri Konsep Diri Dinamis
Konsep diri bukan
Konsep diri adalah Konsep diri mencakup sesuatu yang statis,
pandangan dan penilaian kesadaran individu akan melainkan terus
seseorang terhadap dirinya identitas, peran, dan berkembang seiring
sendiri, termasuk sifat, potensi dalam konteks dengan pengalaman
kemampuan, dan keunikan
sosial dan dan interaksi individu
yang dimiliki
lingkungannya dengan lingkungan
03
Komponen Konsep Diri
Pengetahuan Diri : Pemahaman seseorang tentang dirinya
1. sendiri, seperti karakter, kemampuan, dan minat
04
Pembentukan Konsep Diri
Pengalaman Masa Kanak-kanak Proses Refleksi Diri
Pengalaman di masa kanak-kanak Kemampuan untuk
termasuk interaksi dengan orang mengevaluasi dan
tua dan lingkungan sekitar, sangat
mereflesikan diri sendiri juga
memengaruhi pembentukan
konsep diri seorang individu
berkontribusi pada
pembentukan konsep diri yang
semakin matang
Umpan Balik Sosial
Penilaian dan umpan balik dari
orang-orang penting di sekitar
kita, seperti keluarga, teman, dan
guru, turut membentuk konsep
diri kita.
05
Konsep diri seseorang dipengaruhi oleh berbagai
faktor, termasuk lingkungan keluarga, teman
Faktor-faktor yang sebaya, sekolah dan masyarakat. Pengalaman
mempengaruhi Konsep individu, pola asuh orang tua, serta umpan balik
dari orang-orang di sekitar juga turut membentuk
Diri konsep diri seseorang.
06
Konsep diri siswa memainkan peran penting dalam
proses pembelajaran.
Siswa dengan konsep diri yang positif cenderung lebih
percaya diri, motivasi tinggi dan mampu
Pentingnya Konsep mengembangkan potensi mereka secar optimal.
Diri dalam Konsep diri yang baik membantu siswa mengatasi
Pembelajaran hambatan belajar dan meraih prestasi akademik yang
lebih baik.
07
Identitas Siswa :Memahami Keunikan Individu
1. 2. 3.
Keunikan Individu Potensi Tersembunyi Pengakuan Keunikan
Setiap siswa memiliki latar
Setiap siswa memiliki potensi
belakang, minat, dan karakteristik Mengapresiasi dan merayakan
tersembunyi yang harus digali.
yang unik. Memahami identitas keunikan setiap siswa dapat
Mengenali dan mengembangkan
mereka sebagai individu yang meningkatkan rasa percaya diri
identitas unik dapat membantu
beragam sangat penting untuk dan motivasi mereka dalam
siswa menemukan dan
mendukung pembelajaran yang belajar. Hal ini mendorong
mengoptimalkan kemampuan
efektif. siswa untuk berkembang
mereka.
sesuai dengan identitas
mereka.
08
Guru memiliki peran penting dalam membantu
siswa mengembangkan konsep diri yang positif.
Melalui interaksi yang suportif dan penghargaan
yang tulus, guru dapat menanamkan rasa percaya
diri dan harga diri pada siswa.
Peran Guru dalam selain itu, guru dapat memfasilitasi siswa untuk
Mengembangkan mengenali potensi dan kelebihan mereka,
Konsep Diri Siswa sehingga siswa dapat membangun gambaran diri
yang realistis dan mengembangkan motivasi
belajar yang kuat.
10
Strategi Pembelajaran Berbasis Konsep Diri
dan Identitas
1 2 3
09
1. Konsep Diri Penting dalam Pembelajaran
Pemahaman akan konsep diri dan identitas siswa memainkan peran penting
dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan meningkatkan
motivasi serta prestasi siswa
Kesimpulan
2. Stategi Pembelajaran aberbasis Identitas
Hasil dari pemahaman konsep diri dan identitas siswa dapat diimplememtasikan dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan
kebutuhan individu
10
TERIMA KASIH