Disusun oleh:
Muh Koyim (20.11.1864)
PROGAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) AN-NUR
YOGYAKARTA
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas Pengantar Studi Islam.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu serta menambah
wawasan tentang “Pendidikan Akhlak Pada Anak Usia Dasar Di Masa Pandemi
Covid 19”. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada rekan-rekan dan semua
pihak yang telah membantu, terutama pertolongan dari Allah, sehingga makalah
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dengan rela kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya
yang bersifat membangun, agar kami menyusun makalah lebih baik lagi. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, karena
kesempurnaan sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Akhirnya semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan juga
menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Makalah 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak 6
B. Pendidikan Akhlak 6
C. Tujuan Pendidikan Akhlak 7
D. Strategi Pendidikan Akhlak pada Anak 8
E. Upaya Penanaman Akhlak Bagi Anak Usia Dasar 11
F. Prinsip-Prinsip Dasar Penguatan Pendidikan Akhlak 14
A. Kesimpulan 15
B. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Moralitas atau akhlak menjadi tolak ukur pendidikan menjiwai dan menjadi
nafas kehidupan seseorang. Jenjang pendidikan belum menjadi ukuran mutlak
akan ketentraman hidup seseorang, melainkan akhlak yang ditampilkannya. Untuk
itu, sejak dini (usia dasar) anak diajarkan ad-din (agama) dan menuntun
perkembangan moralnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Akhlak?
2. Apa Pendidikan Akhlak?
3. Apa tujuan Pendidikan Akhlak?
4
4. Bagaimana Strategi Pendidikan Akhlak pada Anak?
5. Bagaimama Upaya Penanaman Akhlak Bagi Anak Usia Dasar?
6. Bagaimana Prinsip-Prinsip Dasar Penguatan Pendidikan Akhlak?
C. Tujuan Makalah
Agar penulis dan pembaca mengetahui
1. Pengertian Akhlak
2. Pengertian Pendidikan Akhlak
3. Tujuan Pendidikan Akhlak
4. Strategi Pendidikan Akhlak pada Anak
5. Upaya Penanaman Akhlak Bagi Anak Usia Dasar
6. Prinsip-Prinsip Dasar Penguatan Pendidikan Akhlak
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang bermakna adat
kebiasaan, perangai, tabi’at, watak, adab atau sopan satun dan agama. Di dalam
Al-Qur’an,penggunaan kata khuluq disebutkan sebanyak satu kali, kata akhlak
tidak pernah digunakan dalam Al-Qur’an kecuali untuk menunjukkan pengertian
“Budi pekerti”. Dalam memberikan makna atau arti akhlak Rosihin Anwar
mengutip perkataan Fauruzzabadi yaitu“ Ketahuilah, agama pada dasarnya adalah
akhlak. Barang siapa memiliki akhlak mulia, kualitas agamanya pun mulia.
Agama diletakkan di atas empat landasan akhlak utama, yaitu kesabaran,
memelihara diri, keberanian dan keadilan”.
Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad
Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri
seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan
pikiran terlebih dahulu. Sedangkan sebagaian ulama yang lain mengatakan akhlak
itu adalah suatu sifat yang tertanam didalam jiwa seseorang dan sifat itu akan
timbul disetiap ia bertindak tanpa merasa sulit (timbul dengan mudah) karena
sudah menjadi budaya sehari-hari. Akhlak yang baik akan mengangkat manusia
ke derajat yang tinggi dan mulia. Akhlak yang buruk akan membinasakan seorang
insan dan juga akan membinasakan ummat manusia.1
B. Pendidikan Akhlak
1. Hakikat Akhlak
Akhlak merupakan kebiasaan manusia yang berasal dari dalam diri, atas
kesadaran pribadi yang diejawantahkan dalam perilaku sehari-hari. Dalam
konteks akhlak dimaknai sebagai kehendak Pencipta kepada hamba-Nya,
maka akhlak pada dasarnya bermuara kepada kebaikan, baik dalam pikiran,
tindakan, maupun sikap yang ditampilkan sehari-hari.
1
http://ejournal.uin-suka.ac.id/adab/thaqafiyyat/article/view/1305, 16 Januari 2020, 14.25
6
Pembiasaan merupakan muara dari upaya menanamkan akhlak, dalam
istilah lain dikenal dengan habituating. Sesuatu yang telah meng-habbit dalam
diri manusia, tentu dengan spontanitas tanpa direncanakan sebelumnya akan
memunculkan respon, baik respon terpuji maupun tercela.
Sejatinya, potensi kebaikan dan keburukan telah terpatri dalam diri setiap
individu. Di sinilah “kemerdekaan” yang diberi Allah swt. kepada para
hamba-Nya, untuk mengoptimalkan potensi buruk (fujur) atau potensi baik
(taqwa) dalam dirinya. Dengan demikian, jelas bahwa akhlak adalah fitrah
kemanusiaan untuk mengikuti kehendak yang diridhoi Allah swt.
2
http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/tazkiya/article/view/836 , 17 Januari
2021, 21.09
7
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan Akhlak bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan
hasil pendidikan di sekolah/madrasah yang mengarah pada pencapaian
pembentukan karakter atau akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan
seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan.3
Strategi Pendidikan Akhlak pada Anak secara etimologi, kata “strategi” dapat
diartikan sebagai seni (art), yakni siasat atau rencana, sedangkan menurut kamus
besar bahasa Indonesia mendefinisikan bahwa strategi adalah rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran secara khusus. Strategi
pendidikan mengandung pengertian rangkaian perilaku pendidikan yang tersusun
secara terencana dan sistematis untuk menginformasikan, mentransformasikan
dan menginternalisasikan nilai-nilai Islam, dengan adanya strategi ini menjadikan
anak lebih terarah sehingga dapat membentuk kepribadian muslim seutuhnya.
8
anak juga menirunya sesuai apa yang diajarkan oleh orang tuanya.
Dengan teladan ini akan muncul tentang penyamaan diri dengan orang
yang ditirunya. Sehingga segala bentuk ucapan maupun tindakan orang
tua maupun guru ketika dalam lingkungan sekolah maka akan ditiru
oleh anak-anaknya.
b. Anjuran
Anjuran yaitu saran atau ajakan untuk berbuat atau melakukan sesuatu
yang baik dan berguna, dengan adanya anjuran menanamkan
kedislipinan, melaksanakan kewajiban perintah agama pada anak,
sehingga akhirnya menjalankan segala sesuatu dengan disiplin yang
nantinya akan membentuk suatu kepribadian yang mulia.
c. Latihan
Tujuan dari latihan adalah untuk menguasai gerakan-gerakan dan
menghafalkan ucapan-ucapan. Orang tua ataupun guru harus selalu
mengajari atau melatih anak untuk bertutur kata yang sopan, ramah,
lembut dan santun, karena seorang anak mengikuti ucapan yang dilatih
oleh orang tua maupun oleh gurunya. Tingkah laku seorang anak
tergantung kepada siapa yang mengajarinya kalau anak tersebut dilatih
uacapan ataupun perbuatan baik maka anak juga menjadi baik dan
sebaliknya.
9
harus dilarang sejak anak masih usia dini, agar ketika sudah dewasa
nanti melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama merupakan suatu
pantangan bagi dirinya. Strategi ini bertujuan untuk membentuk
kedislipinan atau perbuata baik bagi anak.
b. Hukuman
Strategi hukuman ini merupakan suatu tindakan yang diberikan kepada
anak yang secara sadar dan sengaja melakukan suatu kesalahan,
sehingga dengan adanya hukuman ini anak muncul rasa penyelasan
dan tidak melakukan kesalahan untuk yang kedua kalinya. Hukuman
ini menghasilkan suatu kedisiplinan pada anak. Pada taraf yang lebih
tinggi menginsyafkan anak untuk tidak melakukan suatu perbuatan
yang dilarang oleh agama. Berbuat atau tidak berbuat bukan karena
takut hukuman, melainkan karena keinsyafan sendiri dan merupakan
suatu ketaatan pada Allah dan selalu mengharapkan ridha-Nya.
c. Hadiah
Pemberian hadiah kepada anak tidak selalu berupa materi atau barang,
tetapi pemberian hadiah ini juga bisa berupa anggukan dengan wajah
yang berseri-seri, acungan jempol dan lain sebagainya, itu semua
sudah termasuk hadiah yang mempunyai pengaruh sangat besar kepada
peserta didik. Karena,dengan adanya hadiah tersebut bisa
menggembirakan anak, menambah kepercayaan pada diri sendiri dan
yang lebih penting lagi bisa menjadi lebih semangat lagi dalam
belajarnya.
d. Pengawasan
Pengawasan Strategi ini digunakan untuk menjaga agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan. Karena manusia tidaklah sempurna, jadi
kemungkinan besar selalu melakukan kesalahan-kesalahan,
penyimpangan-penyimpangan ini selalu ada.
Maka dari itu, sebelum kesalahan dan penyimpangan itu dilakukan
lebih jauh, sebaiknya selalu ada usaha untuk diadakan pengawasan.
Apalagi zaman sekarang anak-anak sudah pandai memainkan gadget,
10
dalam hal ini orang tua harus bisa benar-benar mengawasi, karena
kalau tidak diawasi nanti anak-anak bisa membuka situs-situs yang
terlarang yang semua itu merusak moral dan akhlak anak.4
4
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/sawwa/article/viewFile/1544/1395, 17 Januari 2021,
22.15
11
Butuh pengembangan yang bersifat holistik dalam mematrikan karakter
atau akhlak kepada siswa sejak dini, sehingga dapat terwujud generasi yang
diimpikan, sehat jasmani rohani, cerdas dan berakhlak mulia. Lebih lanjut, di
masa-masa darurat ini, idealnya pematrian nilai dan akhlak penting diberikan
sejak dini kepada siswa.
12
generasi yang survive dan berdaya saing tinggi dalam menyikapi perubahan
secara sadar dan bermartabat.
5
http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/tazkiya/article/view/836 , 17 Januari 2021,
21.09
13
Pendidikan yang paling ditekankan adalah pendidikan karakter yang dilakukan
oleh orang tua dari rumah, karena pendidikan orang tua itu adalah pendidikan
yang paling utama.
Semua ajaran, contoh, dan perilaku didapatkan dari lingkungan rumahnya.
Dan point terpenting yang dapat diambil dari kalimat diatas dalam prinsip –
prinsip dasar penguatan pendidikan karakter anak yaitu:
1. Menanamkan nilai keimanan kepada anak
2. Menerapkan kualitas ibadah yang baik pada anak
3. Menciptakan sikap sosial yang tinggi
4. Mendidik anak mulai dini tentang ke-Esaan Tuhan
5. Meningkatkan rasa kepeduliaan terhadap perintah Allah dan orang tua
Yang ini semua akan membantu dalam membentuk akhlak seorang anak yang
sholeh dan baik untuk menjadi bekal bagi dunia akhirat bagi anak dan kedua
orang tua. Ada beberapa perkara yang menguatkan serta meninggikan pendidikan
akhlak diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Meluaskan lingkungan fikiran
2. Berkawan dengan orang yang terpilih
3. Membaca dan menyelidiki perjalanan para pahlawan dan yang berpikiran
luar biasa.
4. Memberi dorongan kepada pendidikan akhlak
5. Membiasakan melakukan kebaikan.6
BAB III
6
https://kumparan.com/aya-sofia-1597133642788243193/pendidikan-karakter-masa-pandemi-
1tyt9trC2uX, 17 Januari 2021, 21.30
14
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat
memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
Sedangkan sebagaian ulama yang lain mengatakan akhlak itu adalah suatu sifat
yang tertanam didalam jiwa seseorang dan sifat itu akan timbul disetiap ia
bertindak tanpa merasa sulit (timbul dengan mudah) karena sudah menjadi budaya
sehari-hari.
15
5. Meningkatkan rasa kepeduliaan terhadap perintah Allah dan orang tua
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun
dari para pembaca.
16
Daftar pustaka
http://ejournal.uin-suka.ac.id/adab/thaqafiyyat/article/view/1305
https://kumparan.com/aya-sofia-1597133642788243193/pendidikan-karakter-
masa-pandemi.
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/sawwa/article/viewFile/1544/1395
17