PENDAHULUAN
Generasi muda merupakan salah satu elemen utama penerus dan regenerasi
bangsa. Masa muda atau masa remaja adalah proses peralihan masa kanak-
kanak menuju masa dewasa. Masa ini merupakan masa yang paling
menentukan perkembangan manusia di bidang emosional, moral, spiritual,
dan fisik. Masa-masa ini dipenuhi dengan perkembangan dan perubahan,
masa goncang dan penuh dengan pemberontakan. Tak jarang pada masa ini
banyak ditemui kaum muda kehilangan pegangan dalam usaha menemukan
jati dirinya. Seseorang yang tengah memasuki tahap remaja memiliki
karakteristik mental yang tengah labil. Dapat dikatakan seseorang tersebut
sedang memasuki tahap yang dinamakan tahap transisi.
1
Sebagaimana kita ketahui bahwa setiap manusia memiliki bakat dan
kreativitas masing-masing. Tentunya bakat dan kreativitas antara manusia
satu dan manusia yang lainnya berbeda. Bakat yang dimiliki kaum muda,
dalam hal ini adalah peserta didik, tidak bisa langsung terlihat begitu saja,
perlu adanya pengenalan serta pemahaman bakat yang dimiliki. Setelah
pengenalan dan pemahaman tersebut, barulah para peserta didik dapat
mengembangkannya dengan optimal.
Bakat dan kreativitas pada diri peserta didik perlu dipupuk dan
dikembangkan. Karena dengan bakat dan kreativitas yang dimilikinya itu
mereka dapat menjadi pribadi-pribadi yang kreatif dan unggul. Sebagai
pribadi yang kreatif, kelak mereka bukan saja dapat meningkatkan kualitas
pribadinya, tetapi juga dapat membantu meningkatkan kualitas kehidupan
bangsa dan negara.
Maka dari itu dibuatlah makalah ini untuk mengetahui apakah itu sebenarnya
bakat dan kreativitas serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya,
dan juga mengetahui cara-cara yang dapat dilakukan untuk terus
mengembangkan bakat dan kreativitas para peserta didik.
Adapun rumusan masalah yang kami angkat dalam pembuatan makalah ini,
antara lain:
1. Apakah bakat dan kreativitas itu?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan bakat dan
kreativitas?
3. Bagaimana cara yang dapat dilakukan pendidik dalam mengembangkan
bakat dan kreativitas para peserta didik?
4. Apa saja kendala-kendala yang ada dalam pengembangan bakat dan
kreativitas?
2
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
a. Bakat
Peserta didik adalah anak-anak yang memiliki ciri-ciri istimewa, misalnya
bakat yang diturunkan dari orang tua atau nenek moyangnya. Setiap
individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda, termasuk dalam bidang
dan kadar dari bakat yang dimilikinya.
Selain Michael, Munandar dalam buku Ali dan Asrori yang berjudul
“Psikologi Remaja, pengenalan Peserta Didik” (2005: 123) menegaskan
bahwa bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang
merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan dan
4
dilatih lebih lanjut. Karena sifatnya yang masih potensial atau laten, bakat
merupakan potensi yang masih memerlukan pengembangan dan latihan
secara serius dan sistematis agar dapat terwujud. Jadi michael
mengungkapkan bahwa bakat merupakan kemampuan bawaan yang
dimiliki individu sejak ia dilahirkan, kemampuan tersebut masih perlu di
kembangkan karena sifatnya yang masih cendeerung belum matang,
sehinga perlu diasah untuk menghasilkan bakat yang optimal, sehingga
dapat dimanfaatkan individu tersebut untuk ikut bersaing atau
menghasilkan suatu karya.
5
potensi, minat, dan kemampuan agar dapat merealisasikan sumbangan
mereka terhadap masyarakat dan untuk pengembangan diri sendiri. Jadi,
bakat adalah seberapa baik seseorang memiliki kemampuan pada bidang
pengetahuan atau ketrampilan khusus dengan berlatih. Bakat dapat
dikembangkan secara maksimal melalui latihan dengan motivasi yang
tinggi. Selain itu, bakat ditentukan oleh seberapa baik kemampuan umum,
kreativitas, dan komitmen peserta didik dalam menyelesaikan tugas. Bakat
yang berkembang secara maksimal akan memberikan sumbangan yang
berarti, baik untuk masyarakat maupun untuk pengembangan diri peserta
didik yang bersangkutan.
b. Kreativitas
Salah satu kemampuan utama yang memegang peranan penting dalam
kehidupan dan perkembangan manusia adalah kreativitas. Kemampuan ini
banyak dilandasi oleh kemampuan intelektual, seperti inteligensi, bakat
dan kecakapan hasil belajar, tetapi juga didukung oleh faktor-faktor afektif
dan psikomotor. Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk menemukan dan menciptakan sesuatu hal baru, cara-cara
baru, model baru yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat. Hal baru
itu tidak perlu selalu sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada
sebelumnya, unsur-unsurnya mungkin telah ada sebelumnya, tetapi
individu menemukan kombinasi baru, hubungan baru, konstruk baru yang
memiliki kualitas berbeda dengan keadaan sebelumnya. Jadi hal baru itu
adalah sesuatu yang sifatnya inovatif.
6
yang cukup tinggi. Kreativitas juga berkenaan dengan kepribadian.
Seorang yang kreatif memiliki ciri-ciri kepribadian tertentu, seperti
mandiri, bertanggung jawab, bekerja keras, motivasi tinggi, optimis, punya
rasa ingin tahu yang besar, percaya diri, dan kaya akan pemikiran.
James R evan dalam buku Antonius Atosokhi Gea yang berjudul “Relasi
Dengan Diri Sendiri”, menyatakan antara lain kreatifitas adalah
keterampilan untuk menemukan pertalian baru, melihat subjek dari
perspektif baru dan membentuk kombinasi-kombinasi baru dari dua atau
lebih konsep yang telah ada dalam pikiran. Setiap kreasi merupakan
kombinasi baru dari ide-ide, produk-produk, produksi baru yang inovatif,
seni dalam literatur yang memaparkan kebutuhan manusia. Jadi menurut
James R evan Kreatifitas
1. pengaruh genetik
Bakat dan perkembangannya ditentukan oleh banyak hal. Namun,
faktor genetik memegang peranan utama. Dari segi biologi bakat angat
berhubungan dengan fungsi otak.Bila otak kiri yang dominan, segala
tindakan dan pekerjaan, termasuk bakat adalah yang berhubungan
dengan masalah verbal, intelektual, sequensial, teratur, rapi dan logis.
Sedangkan otak kanan bersifat spasial, non verbal, estetik dan aristik
serta atletis.
7
2. Latihan
Latihan merupakan hal yang terpenting kedua yang mempengaruhi
bakat. Burung bisa terbang dngan baik, selain mempunyai faktor
genetik untuk terbang, dia pun harus belajar terbang. Sesuatu yang
sudah dimiliki secara alamiah masih harus diasah melalui latihan. Kita
baru dapat mengetahui seseorang berbakat atau tidak setelah benar-
benar melakukan latihan sehingga yang berbakat akan cepat menguasai
latihan itu, sedangkan yang tidak berbakat akan mengalami kesulitan.
3. Berkaitan Dengan struktur Tubuh
Bentuk tubuh, struktur dan kondisi berbagai bagian tubuh seseorang
juga ikut berpengaruh pada bakat orang itu.
C. Mengembangkan Bakat
Pasti ada cukup banyak orang yang terlambat atau sama sekali
tidak mengetahui dengan baik bakat-bakat yang dimilikinya. Ibarat
seseorang yang tidak sadar bahwa di dalam lemarinya sebenarnya
tersedia barang miliknya sendiri, yang dapat dgunakan untuk
keperluan tertentu. Ketika suatu kegiatan atau tantangan ditawarkan
kepadanya, dengan cepat mengabaikannya kerena berpikir bahwa
dia tidak punya perlengkapan untuk itu. Padahal, kalau saja dia
membongkar lemari tadi, dia akan menjadi salah seorang peserta
yang sukses dalam kegiatan itu,karena ternyata perlengkapan yan
diperlukan untuk mengikuti kegiatan tadi. Tapi apa mau dikata, dia
terlambat menyadarinya atau sama sekali tak pernah menyadarinya.
8
yang ada. Pemahaman yang baik atas sumberdaya yang dimiliki )
kita lebih mampu dan berani merencanakan masa depan kita.
Melanjutka study atau kursus keterampilan, memilih tempa tinggal,
menetapkan cita-cita, menentukan targen dan sebagaina ,
sebaliknya dilakukan atas dasar pemahaman memadai atas bakat
atau kemampuan potensi yang dimilikinya.
Orang mau sukses dalam tugas atau kegiatan yang diikutinya. Oleh
karena itu, penentuan atau pemilihan tugas dan kegiatan yang akan
kita laksanakan sebaiknya dikaitkan dengan bakat atau kemampuan
yang kita miliki. Hal ini pasti membawa keuntungan bagi kita
karena kita lebih reaktif didalamny, dan hasilnya pun dapat lebih
optimal, dibandingkan dengan kalau kita mengejakannya tanpa
ditopag oleh bakat dan minat yang cukup.
a. Perlu keberanian
9
b. Perlu didukung latihan
ada cukup banyak anak atau orang yang berbakat untuk salah satu atau
beberapa bidang. Namun karena lingkunga tidak mendukung, maka
bakatnya tidak punya kesempatan untuk berkembang. Lingkungan
disini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk manusianya, fasilitas,
biaya dan kondisi sosial lainnya, yang turut berperan dalam usaha
pengembangan bakat. Dukungan dari semuanya ini sangat diperlukan.
Oleh karena itu, kalau kita ingi mengembangkan bakat-bakat kita, kita
perlu memikirkan dukungan apa yang kita butuhkan. Lalu kita
menginventarisasi dukungan yang tersedia, apakah mencukupi atau
belum, apakah perlu mencari tambahan, dalam bentuk apa aja, baru
sesudah itu kita memikirkan atau mengatur bagaimana memanfaatkan
dukungan itu dengan baik.
10
tempat latihan berjauhan, atau kendala-kendala sosial lainnya. Disini
sekali lagi kita perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala
yang ada, kita kategorikan mana yang mudah diatasi dan mana yang
sulit. Keudian kita mulai memikirkan jalan keluar untuk mengatasi
kendala-kendala itu. Ingat: “ di mana ada kemauan, di situ ada jalan”.
E. Unsur-Unsur Kreatif
Rasa percaya diri timbul dari kesadaran bahwa apa yang telah kita
putuskan akan dikerjakan dengan baik . percaya diri bukan disebabkan
oleh kepandaian tetapi oleh kesadaran untuk mempelajari sesuatu agar
dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Percaya diri sejati timbul dari
keinginan dan tekad.
11
b. Integritas
c. intuisi
12
F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Bakat dan
Kreativitas
13
4. Prestasi bukan angka: orang tua anak kreatif menghargai prestasi
anak, tetapi mereka tidak terlalu menekankan mencapai angka atau
nilai tinggi, atau mencapai peringkat tertinggi.
5. Menghargai kreativitas: anak yang kreatif memperoleh banyak
dorongan dari orang tua untuk melakukan hal-hal yang kreatif.
14
proporsional. Menghindari memberi kritik yang dapat menimbulkan
kekecewaan pada peserta didik.
e. Mengembangkan cara berpikir yang fleksibel dan playful
Melatih peserta didik untuk menelaah berbagai sudut pandang dalam
menghadapi persoalan.
f. Mengenalkan peserta didik dengan orang-orang yang kreatif
Mengenalkan peserta didik pada seseorang yang memiliki suatu karya dan
diskusikan mengenai kemampuannya. Pendidik juga dapat merancang suatu
kegiatan di sekolah, misalnya dengan mengundang ahli dalam bidang tertentu
untuk berbagi pengalaman.
15
Kompetisi lebih kompleks daripada pemberian evaluasi atau hadiah secara
tersendiri, karena kompetisi meliputi keduanya. Hal ini terjadi dalam
kehidupan sehari-hari dan sayangnya dapat mematikan kreativitas.
16
BAB. III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil dari penulisan makalah ini yaitu bahwa
bakat merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan secara maksimal
lagi melalui suatu latihan serta membutuhkan motivasi yang tinggi agar dapat
menghasilkan suatu prestasi. Sedangkan kreativitas merupakan kemampuan
yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan sesuatu hal baru,
cara-cara baru, atau model baru yang berguna bagi dirinya dan bagi
masyarakat. Sehingga untuk bisa menjadi pribadi yang lebih unggul, inovatif,
dan berprestasi hendaknya setiap peserta didik dapat mengembangkan bakat
serta kreativitasnya masing-masing yang tentunya dengan motivasi tinggi dari
lingkungan sekitar.
17
3.2 Saran
Saran yang penulis sampaikan dalam pembuatan makalah ini adalah bahwa
hendaknya para peserta didik dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya
secara lebih optimal agar dapat menghasilkan sebuah prestasi, serta mampu
menemukan atau menciptakan hal-hal baru yang sifatnya inovatif agar dapat
menjadi pribadi yang lebih unggul.
Namun itu semua tak dapat terlepas dari peran seorang pendidik, sehingga
dalam penulisan saran ini lebih ditekankan kepada para pendidik untuk dapat
lebih memperhatikan pengembangan bakat dan kreativitas anak didiknya.
Maka dari itu kita sebagai calon-calon pendidik masa depan harus
mempersiapkan sejak dini rencana-rencana pengajaran yang lebih merujuk
pada pengembangan bakat dan kreativitas anak didik demi kemajuan
kreativitas anak-anak bangsa di masa yang akan datang.
18
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M & Asrori. 2005. Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Bumi Aksara
Gea, Antonius Atosokhi, dkk. 2002. Relasi Dengan Diri Sendiri. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Suryabrata, Sumadi. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
19