Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ANALISIS PERKEMBANGAN AUD

ANALISIS KEBUTUHUAN ANAK

Disusun Oleh :

Kelompok 10

1. Latifa Rahmini (NIM.1930210097)


2. Ridwan (NIM.1930210043)

Dosen Pengampu
Elsa Cindrya, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Allah SWT atas Anugrah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penulisan makalah Tentang Analisis Kebutuhan Anak, meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini
selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun
penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai
manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik
penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari Dosen
Pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan
makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.

Palembang, 17 Oktober 2021

Penulis

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

A. Pengertian analisis ............................................................................................ 3


B. Pengertian kebutuhan ........................................................................................ 3
C. Apa saja aspek-aspek kebutuhan anak ............................................................... 8
D. Bagaiamana memahami analisis kebutuhan anak ............................................ 10
E. Contoh kasus analisis kebutuhan anak ............................................................ 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 14

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 14

B. Saran ...................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut kamus bahasa Indonesia Analisis adalah kata bantu penguraian suatu pokok
atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubunganantar bagian untuk
mendapatkan pengertian yang tepat dan pemahaman maknakeseluruhan; proses pencarian
jalan keluar yang berangkat dari dugaan akankebenarannya; penyelidikan terhadap suatu
peristiwa untuk mengetahui keberadaanyang sebenarnya.Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), pengertian analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa
(karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahuikeadaan yang sebenarnya (sebab-musabab,
duduk perkaranya dsb). Analisa berasal dari kata Yunani Kuno “analusis” yang berarti
melepaskan. Analusis terbentuk dari dua suku kata yaitu “ana” yang berarti kembali dan
“luein” yang berarti melepas.

Sehingga pengertian analisa yaitu suatu usaha dalam mengamati secara detail
padasuatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknyaatau
menyusun komponen tersebut untuk dikaji lebih lanjut.Analisis merupakan sebuah kegiatan
untuk meneliti suatu objek tertentu secarasistematis, guna mendapatkan informasi mengenai
objek tersebut, sebagai contohdalam dunia bisnis, pihak manajemen dalam sebuah
perusahaan melakukan analisisuntuk mendapatkan informasi mengenai target pasar, produk
yang akan dibuat,strategi pemasaran dan lain sebagainya.Menurut Murray kebutuhan (Needs)
adalah konstruk mengenai kekuatan di bagian otak yang mengorganisir berbagai proses
seperti persepsi, berfikir, dan berbuatuntuk mengubah kondisi yang ada dan tidak
memuaskan. Need bisa dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih sering dirangsang oleh
faktor lingkungan. Biasanya, needdibarengi dengan perasaan atau emosi khusus, dan
memiliki cara khusus untukmengekspresikannya dalam mencapai pemecahannya.

Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Anak
usia dini memiliki rentang usia yang sangat berharga dibanding dengan usia-usia selanjutnya
karena perkembangan kecerdasan yang luar biasa. Usia tersebut merupakan fase kehidupan
yang unik, dan berada pada proses perubahan berupa pertumbuhan, perkembangan,
pematangan, dan penyempurnaan, baik pada aspek jasmani maupun rohaninya yang

1
berlangsung seumur hidup, bertahap, dan berkesinambungan. Jadi, Analisis Kebutuhan Anak
Usia Dini adalah suatu proses untuk meneliti sesuatu untuk mengetahui segala sesuatu yang
dibutuhkan anak usia dini pada usia 0-6 tahun agar anak bisa bertahan hidup serta agar anak
siap melanjutkan pendidikan selanjutnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan analisis ?

2. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan ?

3. Apa saja aspek-aspek kebutuhan anak ?

4. Bagaiamana memahami analisis kebutuhan anak ?

5. Contoh kasus analisis kebutuhan anak ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kebutuhan

3. Untuk mengetahui apa saja aspek-aspek kebutuhan anak

4. Untuk mengetahui bagaiamana memahami analisis kebutuhan anak

5. Untuk mengetahui contoh kasus analisis kebutuhan anak

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis

Menurut kamus bahasa Indonesia Analisis adalah kata bantu penguraian suatu pokok
atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk
mendapatkan pengertian yang tepat dan pemahaman makna keseluruhan; proses pencarian
jalan keluar yang berangkat dari dugaan akan kebenarannya; penyelidikan terhadap suatu
peristiwa untuk mengetahui keberadaan yang sebenarnya.

B. Pengertian Kebutuhan

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan


hidup serta untuk memperoleh kesejahteraan dan kenyamanan. Menurut Murray kebutuhan
(Needs) adalah konstruk mengenai kekuatan di bagian otak yang mengorganisir berbagai
proses seperti persepsi, berfikir, dan berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak
memuaskan. Need bisa dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih sering dirangsang oleh
faktor lingkungan. Biasanya, need dibarengi dengan perasaan atau emosi khusus, dan
memiliki cara khusus untuk mengekspresikannya dalam mencapai pemecahannya.

Sebagai contoh,ketika para bayi mulai belajar berjalan,kemampuan mereka untuk


menjelajahi lingkungan menjadi meluas dan pergerakkan mereka ini, pada gilirannya,
mempengaruhi perkembangan kognitif mereka. Demikian juga perkembangan dalam
keterampilan berbahasa memengaruhi kemampuan anak-anak untuk membangun hubungan-
hubungan social dengan orang dewasa dan anak-anak yang lain dan pada gilirannya
keterampilan-keterampilan dalam interaksi sosial ini dapat mendukung atau menghambat
perkembangan bahasa mereka.

Dimensi-dimensi perkembangan anak-fisik, social, emosi, kognitif dan spiritual-


berhubungan satu sama lain. Perubahan dalam satu dimensi memengruhi dan dipengaruhi
oleh dimensi lain. Perkembangan dalam satu dimensi dapat membatasi atau memfasilitasi
perkembangan pada dimensi-dimensi lainnya.

Karena dimensi-dimensi perkembangan tersebut berhubungan satu sama lain, kita


seharusnya menyadari betul hal ini dan menggunakan kesadaran ini untuk mengorganisasikan
pengalaman-pengalam belajar anak, membantu anak-anak berkembang secara optimal dalam

3
semua dimensi perkembangan dirinya. Sebagai pendidik, misalnya, kesadaran akan adanya
hubungan antar semua bagian perkembangan ini, bermanfaat untuk perencanaan kurikulum
untuk berbagai kelompok usia anak. Kurikulum untuk bayi, anak-anak batita (bayi sampai
usia tiga tahun) dan anak usia prasekolah hampir pasti digerakan oleh kebutuhan untuk
mendukung perkembangan yang sehat pada semua bagian diri anak. Sementara untuk anak-
anak usia sekolah dasar perencanaan kurikulum diarahkan sebagai usaha-usaha untuk
membantu anak-anak mengembangkan pemahaman-pemahaman konseptual yang dapat
diaplikasikan pada mata pelajaran yang dipelajari.

Untuk membentuk generasi terbaik, kebutuhan anak usia dini harus terpenuhi. Anak
usia dini adalah anak dengan usia 0-6 tahun. Beberapa orang menyebut fase atau masa ini
sebagai golden age karena masa ini sangat menentukan seperti apa mereka kelak jika dewasa
baik dari segi fisik, mental maupun kecerdasan. Tentu saja ada banyak faktor yang akan
sangat mempengaruhi dalam perjalanan mereka menuju kedewasaan, tetapi apa yang mereka
dapat dan apa yang diajarkan pada mereka pada usia dini akan tetap membekas dan bahkan
memiliki pengaruh yang dominan dalam menentukan setiap pilihan dan langkah hidup
mereka. Ada tiga kebutuhan mendasar bagi seorang anak pada usia dininya, yaitu :

a. Nutrisi: nutrisi saat hamil Sejak seorang ibu mengetahui dirinya hamil, dia harus
memotivasi dirinya untuk memberikan gizi terbaik pada janinnya. Dengan makan makanan
bergizi tinggi dan menghindari hal-hal yang dapat merugikan perkembangan janinnya.

1) Air susu ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan
garam-garam organik yang didesekresi oleh kedua belah payudara ibu, sebagai
makanan utama bagi bayi. ASI bukan minuman, namun ASI merupakan satu-stunya
makanan tunggal paling sempurna bagi bayi hingga berusia 6 bulan. ASI cukup
mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan bayi. ASI ekslusif atau lebih tepat
disebut pemberian ASI secara ekslusif, artinya bayi hanya diberi ASI saja tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, bubur nasi, ataupun tim mulai lahir
sampai usia 6 bulan.
ASI ekslusif di awal kehidupan bayi Pemberian ASI ekslusif adalah tonggak pertama
untuk membentuk generasi yang sehat dan cerdas. Sangat disarankan untuk tidak
memberikan makanan atau minuman selain ASI (termasuk susu formula), karena bayi
hanya mebutuhkan ASI di masa 6 bulan pertama kehidupannya.

4
2) Makanan Pendamping ASI yang tepat Pengenalan makanan semi padat pertama pada
anak bisa dimulai setelah anak berusia 6 bulan. Sebaiknya mulai dikenalkan makanan
yang mengandung karbohidrat yang dihaluskan dan dicampur dengan ASI.
3) Pemberian gizi yang seimbang pada anak usia batita dan balita Pada masa batita dan
balita, seorang anak sudah makan makanan keluarga yang dikenalkan sejak usia 1 thn.
Gizi seimbang harus diperhatikan dan kalo bisa hindarkan dari pemakaian penyedap
rasa.

b. Stimulasi

Stimulasi sangat penting untuk tumbuh kembangnya anak. Stimulasi bisa dimulai
sejak anak dalam kandungan dengan memperdengarkan hal- hal yang positif, membacakan
buku, menceritakan kejadian sehari-hari pada janin. Menginjak kelahirannya, permainan
secara fisik dapat menstimulasi bayi, baik menstimulasi pendengaran dengan mengajaknya
membaca buku, bernyanyi, bunyi- bunyian. Menstimulasi penglihatan dengan
memperlihatkan warna-warna cerah. Termasuk bermain, bermain adalah hak anak untuk
lebih meningkatkan kecerdasannya. Dengan bermain, banyak hal yang bisa dicapai pada
anak usia dini, dan jangan pernah menganggap bermain adalah hal yang tidak penting.

c. Kasih Sayang

Kasih sayang adalah hal sangat mutlak yang harus diberikan pada anak. Otak anak
memiliki 100 milyar sel, dengan kasih sayang dan stimulasi yang tepat sel- sel tersebut akan
saling bersambungan. Marilah kita limpahi anak-anak kita dengan kasih sayang dan bukan
dengan kemanjaan. Pemahaman pendidik terhadap konsep kasih saying mendasari
bagaimana sikap pendidik dalam menjalankan proses pendidikan sehingga anak didik dapat
belajar dengan suasana kehangatan dan menyenangkan.

Kasih sayang merupakan fitrah manusia, artinya setiap manusia ditakdirkan oleh
Allah memiliki kasih sayang terhadap sesamanya. Dalam hal pendidikan, kasih sayang harus
mendasari semua upaya dalam membawa anak menuju tujuannya, yaitu kedewasaan. Orang
tua (ayah dan ibu) sudah seharusnya menumpahkan kasih sayang terhadap anaknya selama
mereka membimbingnya sampai mencapai dewasa. Begitu juga guru sebagai pendidik, harus
menyadari bahwa kasih sayang merupakan syarat mutlak dalam melakukan interaksi dengan

5
anak didiknya, baik di dalam kelas, maupun di luar kelas. Tanpa kasih sayang pendidik tidak
akan bermakna apa-apa.1

1) Makna Kasih Sayang Kasih sayang merupakan pola hubungan yang unik di antara
dua orang manusia atau lebih. Pola hubungan ini ditandai oleh adanya perasaan
sayang. Saling mengasihi, saling mencintai, saling memperhatikan dan saling
memberi. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa, kasih sayang merupakan
kebutuhan asasi manusia, sehingga akan memperngaruhi kehidupannya. Anak-anak
yang besar dalam limpahan kasih sayang orang tua akan menjadi anak-anak yang
memiliki ketajaman hati nurani. Dengan kasih sayang yang dilimpahkan orang
tuanya, anak nantinya akan mampu memperlukan orang lain dengan penuh kecintaan.
2) Kasih sayang yang berlebihan dan hidup tanpa kasih sayang
a) Kasih sayang berlebihan Kasih sayang orang tua memang penting tapi kalau
berlebihan akan mendatangkan akibat yang tidak diharapkan. Kasih sayang itu
seperti air atau makanan, kalau diberikan dengan ukuran yang tepat dan
dengan jumlah yang tepat, maka akan memberikan hasil yang optimal, tapi
kalau tidak demikian akan berubah menjadi sesuatu yang tidak baik. Kasih
sayang yang berlebihan untuk anak-anak sangat merugikan bagi
perkembangan anak didik dan mungkin dapat dikatakan sebagai suatu
penghianatan.kasih yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negative
diantaranya;
 Akan tumbuh sikap yang ingn selalu diperlukan secara istimewa.
 Anak yang selalu dimanja dapat mengalami masalah dalam kehidupan
rumah tangganya dikemudian hari, mungkin ia akan minta dilayani
secara sempurna.
 Anak yang dibesarkan dalam asuhan kasih sayang berlebihan dapat
menjadi anak yang sangat rentan dengan masalah, kehilangan
kepercayaan diri, tidak berani mengambil resiko, tidak mau mengalami
pekerjaaan- pekerjaan yang penting dan selalu mengharapkan uluran
tangan orang lain.

1
Nurbayani, “Pembinaan Iklim Kasih Sayang Terhadap Anak Dalam Keluarga”. Surabaya: UIN Ar-
Raniry, 2015. 20-31

6
 Anak tidak mau mengembangkan diri karena merasa cukup dengan apa
yang diterimanya.
b) Hidup Tanpa Kasih Sayang
Hidup tanpa kasih sayang Menurut Husain Mazhahiri, bahwa kecinttan/kasih
sayang meninggalkan bekasnya secara positif padaa anak, dan menjadikan
perilakunya dimasa yang akan datang memiliki sifat kasih sayang dan
kecintaan. Jadi anak yang hidup tanpa kasih sayang orang tuanya, pada masa
yang akan datang setelah ia dewasa akan menampakkan kebenciannya
terhadap masyarakat sekitarnya, dan menunjukkan ketidakpeduliannya
terhadap orang lain. Ia tidak menunjukkan jiwa tolong menolong dan belas
kasih sayang terhadap masyarakat sekitarnya, sehingga ia menjadi manusia
yang tidak berperasaan.
3) Kasih Sayang Anak Dalam Keluarga
Tanggung jawab orang tua anak dalam keluarga bukan hanya memberi asupan
makanan, kecukupan gizi dan perlindungan fisik semata. Apabila pengaruh
pengaruhnya berhenti pada batas potensi potensi pertumbuhan rohani dan kejiwaan,
tanpa tumbuh di dalam batin mereka gangguan gangguan. Jauh daripada itu orang tua
memikul tanggung jawab untuk menyelamatkan anak mereka dari azab api neraka.
Keluarga yang sanggup mempersiapkan generasi yang baik adalah keluarga yang
mampu memenuhi kebutuhan naluri anak. Secara fitrah, kebutuhan naluri anak
cenderung pada unsur spiritualnya (kasih sayang). Kebutuhan terhadap kasih sayang
dari orang tua pada fase awal, ikut menentukan kepribadian anak pada priode
berikutnya. Seorang anak yang tidak diberikan kasih sayang dalam keluarga sering
mengalami gejolak jiwa. Gejolak jiwa anak dapat terjadi karena fondasi iman yang
tidak tokok.
4) Kasih sayang di sekolah
Dalam proses pendidikan di sekolah di mana peran orang tua digantikan oleh guru,
pola hubungan guru-anak perlu dilandasi kasih sayang agar terjalin ikatan perasaan
yang dapat mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Peranan kasih sayang dalam
pendidikan di sekolah merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pembentukan
sikap, kepribadian dan perilaku anak di samping peran keluarga dan masyarakat.

d. Perkembangan anak berlangsung dalam sebuah tahapan yang relatif teratur di mana
kemampuan-kemampuan, keterampilan-keterampilan, dan pengetahuan- pengetahuan lanjut

7
anak terbangun atas kemampuan-kemampuan, keterampilan-keterampilan, dan pengetahuan-
pengetahuan anak sebelumnya. Riset-riset perkembangan manusia menunjukkan bahwa
tahapan-tahapan pertumbuhan dan perubahan anak usia 9 tahun pertama rentang kehidupan
relatif stabil dan dapat diprediksikan tahapannya. Perubahan-perubahan yang dapat
diramalkan ini terjadi pada semua bagian perkembangan fisik, emosi, sosial, bahasa, dan
kognitif meskipun bagaimana perubahan-perubahan ini mewujud dan makna yang dilekatkan
pada perubahan tersebut mungkin bervariasi menurut kontek budaya. Pengetahuan mengenai
perkembangan yang khas untuk setiap rentang usia anak membantu para orangtua atau
pendidik untuk mempersiapkan lingkungan belajar dan merencanakan tujuan-tujuan
kurikulum yang reaslistik dan pengalaman-pengalaman belajar yang tepat menurut
perkembangan anak. 2

C. Aspek-aspek Kebutuhan Anak

Dalam Al-Qur’an,uraian mengenai pemenuhan kebutuhan dasar seorang anak baik


ketika masih dalam proses janin maupun ketika telah lahir,ditemukan dalam berbagai ragam
bentuk ungkapan,ungkapan tersebut terkadang dalam bentuk uraian yang bergandengan
dengan kisah panjang perjalanan kehidupan seorang tokoh yang dimulai dari proses kelahiran
hingga kejayaan nya sebagai seorang utusan maupun dalam bentuk dalil yang tidak
beriringan dengan aspek sejarah.

Ungkapan kebutuhan ini dapat dilihat dalam kisah Nabi Musa as,yang di jamin Allah
SWT,dalam mendapatkan nutrisi melalui ibu kandung nya dan selanjutnya ia berpisah karena
kekejaman Fir’aun.Kisah Maryam melahirkan Isa as,yang menjelaskan tentang hal-hal yang
harus dilakukan oleh sang ibu dalam proses kehamilan dan menjelang kelahiran Ya’qub yang
memelihara sejumlah anak-anak nya dan memberikan berbagai kebutuhan-kebutuhan
mereka.kebutuhan tersebut terdiri dari fisik-biologis,psikologis,sosiologis,religius-spiritual.

a. Kebutuhan Fisik Biologis


Kebutuhan manusia yang bersifat materi untuk pertumbuhan jasmani,fisik
manusia akan bertumbuh secara normal dan sempurna bila didukung oleh pemenuhan
aspek-aspek kebutuhan yang berhubungn dengan aspek tersebut.kebutuhan dalam
bidang ini dapat seperti pemenuhan berbagai menu makanan yang sehat dan
memenuhi kebutuhan sel-sel yang ada dalam diri manusia.

2
Muazar Habibi. Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini . Yogyakarta,Deepublish,2018. hlm 31

8
Pemenuhan kebutuhan fisik dilakukan melalui konsumsi makanan yang
mengandung kadar gizi yang sempurna dan menghindari makanan yang dapat
merusak perkembangan,untuk pemenuhan kebutuhan fisik,makanan yang harus
dikonsumsi sesuai dengan yang disrukan Allah SWT.makanan tersebut adalah
makanan yang halal dan thaiyyibah.makanan yang halal dan thaiyyibah adalaha yang
memiliki semua jenis makanan yang secara nalar manusia dapat dipertimbangkan
kulitasnya dan diterima dalam segi hal yang baik karena mengandung hal-hal yang
bermanfaat dan tidak ada zat-zat yang membahayakan baik bagi jasmani maupun
rohani.
Konsumsi makanan yang dapat meningkatkan daya kekuatan fisik seorang ibu
hamil terutama ketika melakukan aktivitas dan peningkatan kegiatan kerja sangat
dibutuhkan untuk keseimbangan keadaannya tersebut.seorang ibu di anjurkan makan
maknanan yang mengandung banyak kalsium.cacat fisik anak sejak dalam kandungan
ditandai dengan ketidak sempurnaan berbagai organ tubuh,hal tersebut dapat
memberikan dampak cacat fisik permanen disebabkan kesalahan konsumsi makanan
atau obat ketika masa mengandung.
b. Kebutuhan psikologis
Kebutuhan psikologis atau kejiwaan pada anak dapat diwujudkan ketika masih
dalam kandungan,proses pembentukan nya sangat tergantung pada tingkat kesiapan
ibu dalam memberikan respon pada bayi yang dikandung.kejwaan anak akan tumbuhs
secara normal atau tidak normal sangat ditentukan oleh perilaku dan reaksi orang tua
terhadap berbagai situasi yang di hadapi.
Kecukupan gizi dan perawatan kehamilan yang tepat dari seorang ibu adalah
bagian yang dapat mengembangkan emosi dan kecerdasan berkualitas seorang anak
yang dilahirkannya.demikian pula tahap-tahap perkembangan kejiwaan seorang
anak.potensi kejiwaannya akan tumbuh sehingga ia membutuhkan reaksi-reaksi yang
dapat mengarahkan dirinya menuju kesempurnaan proses kematangan.
c. Kebutuhan Sosiologis
Kebutuhan untuk hidup berinterkasi terhadap orang lain merupakan hal yang
juga tidak kalah penting dengan kebutuhan lainnya,proses pemenuhan kebutuhan
sosial pada anak khususnyamasa awal kelahiran nya merupakan hal yang sangat
menentukan perkembangan sosialnya.
Keluarga adalah faktor terdekat dan terutama pemberian kebutuhan sosial
anak,dalam lingkungan keluarga anak mendapatkan corak sosial yang berkembang ke
9
arah depannya.keluarga yang membatasi diri dalam gerak interaksi sosial,perilaku
keluarga terhadap tetangga,teman seusianya dan sebagainya turut memberikan kesan
pada perilaku sosial anak.3
Kebutuhan untuk hidup sosial pada anak merupakan bagian penting dalam
hadist,anak membutuhkan sejumlah pengajaran untuk hidup sosial dan berdampingan
dengan orang lain dengan penuh kesopanan.seorang anak membutuhkan pemahaman
terhadap pentingnya sikap dan tatakrama dalam pergaulan.pemberian pendidikan
sosial pada ank dapat berbentuk gambaran yang bersifat realistik,pemberian
pengertian yang mudah dipahami oleh anak dan dapat diterjemahkan secara langsung
oleh daya fikir anak.
d. Kebutuhan terhadap Agama
Sentuhan agam yang baik dimulai dari seorang ibu yang sedang hamil
dibacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an ketika bayi sedang berada dalam
kandungan,didoakan oleh bapaknya,disebutkan nama-namaAllah dalam Asmaul
husna dan selalu di ajak bicara dalam kebaikan ketika bayi masih dalam perut ibu,itu
merupakan bentuk realisasi pemberian kebutuhan beragama dari orang tua kepada
anaknya sejak dini.
Kondisi beragama yang luhur dapat pijakan utama bagi setiap bentuk tindakan
kecintaan dan bukti pemeliharaan terhadap anak,proses perkembangan spiritual anak
juga sangat ditentukan oleh ruang dan waktu yang diberikan oleh lingkungan dan
keluarga atau orang tua dalam masa-masa proses awal perkembangannya.dalam
lingkungan sosial yang lebih luas,pemberian kesempatan dan layanan ke agamaan
yang tepat akan dapat memperteguh pemenuhan kebutuhan tersebut.

D. Memahami Analisis Kebutuhan Anak

Pada periode ini, anak mengalami perkembangan yang sangat pesat menyangkut
pertumbuhan fisik dan otaknya, analisis kebutuhan anak usia dini yang utama adalah
menyangkut dua hal yaitu: memberikan asupan makanan bergizi dan memberikan rasa aman
secara psikologis. Banyak ahli yang menilai bahwa periode 5 tahun sejak kelahiran akan
menentukan perkembangan anak selanjutnya,baik ahli pendidikan,pakar psikologi
anak,maupun kalangan ahli gizi melihat betapa pentingnya pola pengasuhan orang tua saat

3
Ahmad mushlih dkk. Analisis kebijakan PAUD mengungkap Isu-isu menarik seputar AUD. Jawa
tengah: Mangku bumii, 2018. hlm 50-54

10
anak balita.pola asuh orang yang baik akan mendukung perkembangan isik,mental dan otak
anak namun pola pengasuhan ini berhubungan erat dengan pengetahuan orang tua terhadap
kebutuhan anak.

E. Contoh Kasus Kebutuhan Anak yang Menunjukkan Gejala Berkebutuhan Khusus

Disini kami mengambil kasus anak kurang kasih sayang dari orang tua, Semua anak
berhak menerima cinta dan kasih sayang dari orang tuanya, sebab hal ini yang akan
menunjang tumbuh kembang sang anak. Namun pada nyatanya, tidak semua anak
mendapatkan afeksi yang mereka butuhkan. Kesibukan orang tua dapat menjadi penyebab
anak kurang kasih sayang. kami akan membahas apa yang terjadi pada kondisi psikologis
anak yang kurang kasih sayang di masa kanak-kanaknya.

1. Kesulitan dalam mengidentifikasikan perasaan

Hal pertama yang terjadi pada kondisi psikologis anak kurang kasih sayang adalah
kemungkinan anak akan kesulitan untuk mengidentifikasikan emosi mereka. Ini disebabkan
oleh kurangnya perhatian yang diberikan oleh orang tua, sehingga orang tua tidak pernah
mengajari cara menangani perasaan yang dimiliki anak secara sehat. Akibatnya, anak pun
tidak dapat mengenali kelemahan dan kelebihan mereka.

Orang tua perlu mengerti bahwa anak mengidentifikasikan perasaan melalui kata-kata
dan gerak tubuh. Jika mereka tidak menerima kasih sayang yang dibutuhkan, besar
kemungkinan bagi mereka untuk tidak dapat mengenali dan mengidentifikasikan perasaan
yang mereka miliki.

2. Memiliki kekurangan dalam keterampilan

Anak yang memiliki orang tua yang tidak pernah terlibat dalam kegiatan anak pada
umumnya, memiliki kinerja yang buruk di hampir semua bidang dalam kehidupan. Mereka
cenderung memiliki kekurangan dalam hal kognisi, keterampilan emosional, dan
keterampilan sosial. Kurangnya afeksi dan kepekaan emosional orang tua dalam mengasuh
anak memungkinkan mereka mengalami kesulitan saat membentuk keterikatan di kemudian
hari dalam hidup. Kurangnya keterlibatan orang tua dalam membimbing anak di rumah akan
mempersulit anak untuk mempelajari beberapa perilaku yang didapat di sekolah, sehingga
membuat kemungkinan besar bagi mereka untuk memiliki pribadi yang bermasalah di
kemudian hari.

11
3. Kurangnya kasih sayang menjadikan anak kurang percaya diri

Kurangnya kasih sayang dari orang tua menyebabkan hubungan anak dengan diri
sendiri menjadi hubungan yang sulit. Yang paling buruk adalah ketika mereka merasa bahwa
diri mereka sendiri adalah musuh terbesar yang mereka miliki.

Kurang percaya diri dapat dirasakan oleh anak karena merasa bahwa hidup ini
merupakan pertempuran dengan diri sendiri. Mereka dikelilingi dengan standar yang mereka
anggap tinggi yang mereka rasa tidak bisa diraih karena tidak adanya dorongan dari orang
tua.

Kepercayaan diri sangat penting dibangun sejak dini, bantuan orang tua juga sangat
berpengaruh dalam proses ini. Meski ini adalah perjalanan yang panjang, namun sangat
penting untuk menekankan pada anak bahwa mereka memiliki kemampuan untuk membuat
perbedaan. Tujuannya adalah untuk mengubah cara mereka melihat diri sendiri dan
bagaimana mereka memposisikan diri di tengah masyarakat.

4. Tidak gampang percaya pada orang lain

Orang tua harus menyadari bahwa anak kurang kasih sayang sejak masa kanak-kanak
menyebabkan mereka tumbuh sebagai pribadi yang tidak mudah percaya dan terbuka dengan
orang lain.

Dalam kasus ini, mereka mungkin terus-menerus khawatir bahwa orang yang mereka
cintai pasti akan menyakiti mereka. Jika sedari kecil anak-anak sudah berada pada
lingkungan yang tidak ramah dan stabil, mereka akan merasa sulit untuk mempercayai orang
lain di masa depan. Tentu saja, ini membuat hampir semua jenis hubungan jangka panjang
menjadi sulit. Kepercayaan tentu saja merupakan komponen penting dalam kelekatan
emosional yang dimiliki anak. Ketika anak tidak mendapatkan kasih sayang dan perlindungan
dari orang tua, mereka lebih mungkin mengembangkan mekanisme pertahanan untuk
menghindari cedera.

5. Anak kurang kasih sayang membuatnya cenderung mengisolasi diri

Tanda-tanda terakhir yang dimiliki anak kurang kasih sayang orang tua adalah jenis
hubungan yang mereka bangun dengan orang lain. Karena kurangnya keterlibatan orang tua
dalam memberi afeksi, anak cenderung terbiasa merasa sendiri hingga mengisolasi dirinya.
Isolasi diri ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dalam membentuk hubungan sosial

12
yang baik. Kerenggangan hubungan dengan orang tua bisa menjadi salah satu alasan
mengapa anak cenderung menutup diri. Maka dari itu, sebagai orang tua sudah sepatutnya
memberikan afeksi yang bisa dirasakan secara fisik dan juga mendukung pertumbuhan
mental anak.

Sebagai kesimpulan, ingatlah bahwa konsekuensi dari kurangnya kasih sayang pada
masa kanak-kanak timbul karena, pada beberapa kesempatan, orang tua cenderung
melupakan hal terpenting yang harus diberikan kepada anak-anak, yaitu cinta.

Orang tua harus memastikan bahwa anak-anak adalah prioritas. Mereka berhak
menerima cinta dan perhatian yang mereka butuhkan dari orang tua. Ada hubungan antara
kasih sayang yang diberikan orang tua di masa kecil dan kesehatan mental serta kebahagiaan
di masa dewasa.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang ramah
dan penuh cinta untuk anak-anak, sehingga membuat anak-anak merasa mereka ada untuk
membimbing dan mendukung anak-anaknya.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan


hidup serta untuk memperoleh kesejahteraan dan kenyamanan. Menurut Murray kebutuhan
(Needs) adalah konstruk mengenai kekuatan di bagian otak yang mengorganisir berbagai
proses seperti persepsi, berfikir, dan berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak
memuaskan. Need bisa dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih sering dirangsang oleh
faktor lingkungan. Biasanya, need dibarengi dengan perasaan atau emosi khusus, dan
memiliki cara khusus untuk mengekspresikannya dalam mencapai pemecahannya.

Untuk membentuk generasi terbaik, kebutuhan anak usia dini harus terpenuhi. Anak
usia dini adalah anak dengan usia 0-6 tahun. Beberapa orang menyebut fase atau masa ini
sebagai golden age karena masa ini sangat menentukan seperti apa mereka kelak jika dewasa
baik dari segi fisik, mental maupun kecerdasan. Tentu saja ada banyak faktor yang akan
sangat mempengaruhi dalam perjalanan mereka menuju kedewasaan, tetapi apa yang mereka
dapat dan apa yang diajarkan pada mereka pada usia dini akan tetap membekas dan bahkan
memiliki pengaruh yang dominan dalam menentukan setiap pilihan dan langkah hidup
mereka. Ada tiga kebutuhan mendasar bagi seorang anak pada usia dininya, yaitu :

1. Nutrisi
2. Stimulasi
3. Kasih Sayang

Dalam Al-Qur’an,uraian mengenai pemenuhan kebutuhan dasar seorang anak baik


ketika masih dalam proses janin maupun ketika telah lahir,ditemukan dalam berbagai ragam
bentuk ungkapan,ungkapan tersebut terkadang dalam bentuk uraian yang bergandengan
dengan kisah panjang perjalanan kehidupan seorang tokoh yang dimulai dari proses kelahiran
hingga kejayaan nya sebagai seorang utusan maupun dalam bentuk dalil yang tidak
beriringan dengan aspek sejarah.

Analisis kebutuhan anak usia dini yang utama adalah menyangkut dua hal yaitu:
memberikan asupan makanan bergizi dan memberikan rasa aman secara psikologis. Banyak
ahli yang menilai bahwa periode 5 tahun sejak kelahiran akan menentukan perkembangan

14
anak selanjutnya,baik ahli pendidikan,pakar psikologi anak,maupun kalangan ahli gizi
melihat betapa pentingnya pola pengasuhan orang tua saat anak balita.pola asuh orang yang
baik akan mendukung perkembangan isik,mental dan otak anak namun pola pengasuhan ini
berhubungan erat dengan pengetahuan orang tua terhadap kebutuhan anak.

B. Saran

Dari uraian yang kami sajikan di atas kemungkinan besar masih terdapat banyak
kekeliruan, Nmun dalam hal ini kami belajar untuk memperbaiki diri dalam proses belajar.
Dan apabila terdapat banyak kesalahan kami mohon maaf, dan kami sangat berharap agar
Pembina mengoreksi dengan baik, agar menjadi perbaikan yang sifatnya positif dan
membangun bagi kami. Kemudian mengenai Analisis Kebutuhan Anak, ini saya sarankan
agar di revisi dan di tingkatkan Implementasinya guna menjalankan proses belajar mengajar
yang baik sesuai kebutuhan peserta didik dalam pendidikan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad mushlih dkk, 2018. Analisis kebijakan PAUD mengungkap Isu-isu menarik seputar
AUD. Jawa tengah: Mangku bumii.

Muazar Habibi, 2018. Analisis Kebutuhan Anak Usia Dini . Yogyakarta,Deepublish.

Nurbayani, 2015 “Pembinaan Iklim Kasih Sayang Terhadap Anak Dalam Keluarga”.
Surabaya: UIN Ar-Raniry.

Uyoh Sadulloh dan Agus Muharram, 2011. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung, Alfabeta,
Cv.

16

Anda mungkin juga menyukai