Anda di halaman 1dari 16

GANGGUAN KESEHATAN ANAK USIA DINI

Makalah Ini Disusun Guna untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah:

GIZI DAN KESEHATAN AUD

Dosen Pembimbing :
Siti Makhmudah, MA

Disusun Oleh :
1. Fitria Khofifah
2. Binti Roisatul Habibah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA
Jl. K.H ABDUL FATTAH NGLAWAK KERTOSONO
NGANJUK
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah berkenan melimpahkan rahmat dan
taufiq-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan
judul Gangguan Kesehatan Anak Usia Dini, dalam rangka untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Gizi dan Kesehatan AUD.

Ucapan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kami sampaikan kepada


Ibu Siti Makhmudah, MA. selaku desen pembimbing Gizi dan Kesehatan AUD,
yang telah memeberi tugas kepada kami, sehingga kami bisa memahami tentang
Gangguan Kesehatan Anak Usia Dini.

Kami sangat berharap makalah ini berguna dalam rangka menambah


wawasan serta pengetahuan kita mengenai Gangguan Kesehatan Anak Usia Dini.
kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangannya, Oleh sebab itu, kami berharap kritik, dan saran demi perbaikan
makalah yang telah kami buat, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi kami dan siapapun
yang membaca dan umumnya bagi dunia pendidikan.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................ i

DAFTAR ISI…...................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1


B. Rumusan Masalah........................................................................ 2
C. Tujuan Makalah........................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Ciri-ciri Anak Sehat..................................................................... 3


B. Gangguan Kesehatan Anak Usia Dini......................................... 4
C. Penyakit Anak Usia Dini dan Gejalanya..................................... 7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…............................................................................... 12
B. Saran............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak yang sehat adalah anak yang sehat secara fisik dan pesikis.
Menurut Soedjatmiko, sel-sel otak janin terbentuk sejak 2-3 bulan dalam
kandungan dan berlanjut sampai anak berusia 3-4 tahun. Jumlah sel otak
tumbuh mencapai milyaran, tetapi belum ada hubungan antar sel. Kualitas
dan kompleksitas rangkaian hubungan antar se otak ditentukan oleh stimulasi
lingkungan.

Hubungan ini mulai terbentuk saat janin berusia 6 bulan. Semakin


bervariasi rangsangan yang diterima oleh bayi dan balita maka semakin
komples hubungan antara sel otak. Semain komplek dan kuat hubungan antar
sel otak, maka semakin tinggi dan bervariasi kecerdasan anak. 1

Perkembangan anak dipengaruhi oleh gizi dan kesehatan. Anak yang


sehat akan mengalami lonjakan perkembangan otak yang lebih baik jika
dibandingkan dengan anak yang tidak sehat. Untuk mendapatkan anak yang
sehat secara fisik maupun psikis dan berkualitas perlu disiapkan sejak dalam
kandungan. Pada saat anak masih dalam kandungan kondisi ibu akan
mempengaruhi janinnya sehingga ibu hamil sangat di anjurkan untuk
memperhatikan makanan yang dikonsumsi dan kesehatan fisiknya.

1
Soegeng Santoso, Kesehatan Dan Gizi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), 1.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka makalah ini dapat merumuskan


masalah-masalah sebagai berikut:
1. Ciri-ciri Anak Sehat ?
2. Gangguan Kesehatan Anak Usia Dini ?
3. Penyakit Anak Usia Dini dan Gejalanya ?

C. Tujuan Makalah

Dari rumusan masalah diatas maka tujuan makalah ini adalah:


1. Mengetahui Ciri-ciri Anak Sehat.
2. Mengetahui Apa Saja Gangguan Kesehatan Anak Usia Dini .
3. Mengetahui Apa Saja Penyakit Anak Usia Dini dan Gejalanya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Ciri-ciri Anak Sehat

Menurut Departemen Kesehatan RI ciri anak sehat adalah sebagai


berikut:
1. Tumbuh dengan baik, dan dapat dilihat dari naiknya berat badan,
tinggi badan secara teratur dan proporsional.
2. Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya.
3. Tampak aktif atau gesit dan gembira.
4. Mata bersih dan bersinar.
5. Nafsu makan baik.
6. Bibir dan lidah tambah segar.
7. Pernafasan tidak berbau.
8. Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering.
9. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.2

Jika keseimbangan ciri-ciri tersebut telah dimiliki oleh anak maka


pertumbuhan dan perkembangan anak biasanya dapat dikatakan normal. Ciri-
ciri anak sehat dapat dilihat dari berbagai segi, antara lain dari fisik, psikis
dan sosialisasi.
Gambaran anak sehat jika dilihat dari tingkat inteligensinya (IQ),
menurut Sumadi Suryabrata, dapat dibagi menjadi 9 kategori, sebagai berikut:
1. IQ lebih dari 140 : genius
2. IQ antara 120 – 139 : veri superior
3. IQ antara 110 – 119 : superior
4. IQ antara 90 – 109 : normal atau rata-rata
5. IQ antara 80 – 89 : sub normal
6. IQ antara 70 – 79 : garis batas
7. IQ antara 50 – 69 : debil (masih dapat dididik dan dilatih)
8. IQ antara 30 – 49 : embicil (tidak dapat dididik)

2
Ibid, 4
9. IQ kurang dari 30 : idiot (tidak dapat dididik dan dilatih)3

Dilihat dari segi fisik ditandai dengan sehatnya badan dan pertumbuhan
jasmani yang normal, dari segi spikis, anak yang sehat itu jiwa nya
berkembang secara normal, pikiran bertambah cerdas, perasaan bertambah
peka dan dapat bersosialisasi dengan baik. Dari segi sosialisasi, anak tampak
aktif, gesit dan gembira serta mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.

Gambar 1.1. gambar anak sehat.

B. Gangguan Kesehatan Anak Usia Dini

1. Makanan kurang dan makanan lebih

Setiap negara mempunyai kebudayaan masing-masing, termasuk


kebudayaan makan dengan ciri makanannya. Contohnya, orang Amerika
memiliki roti yang dimakan dengan daging cincang dibentuk bulat pipih,
yaitu hamburger. Orang Jepang suka makan bahan makanan mentah dari
laut, seperti ikan dan cumi besar. Sedangkan orang Indonesia dikenal
dengan soto, rendang, gudeg, dll. Umunya, setiap bangsa memiliki ciri
khas sendiri sesuai kondisi lingkungan, dan kebutuhan akan makanan ini
terpenuhi oleh menu makanan yang biasa dimakan.

Sering kali, kesehatan yang baik tidak terjadi karena ada perubahan
yang berupa kekurangan zat makanan tertentu atau berlebihan.
Kekurangan zat makanan disebut defisiensi dan mengakibatkan tidak
sehat bahkan sakit. Kelebihan zat makanan juga dapat menyebabkan
berbagai penyakit. Kekurangan zat makanan umumnya mencakup

3
Ibid, 5
protein, karbohidrat, vitamin dan mineral. Sedangkan kelebihan zat
makanan umumnya berkaitan dengan konsumsi lemak, protein dan gula.4
Kelebihan makanan berakibat timbutnya berbagai penyakit, seperti
penyakit pembulu darah yang mengakibatkan penyakit jantung,
kelumpuhan, kegemukan. Umumnya menu yang berkaitan dengan
kelebihan zat gizi adalah menu yang tinggi lemak, gula, protein dan
kurang serat.

2. Gangguan psikis

Kesehatan juga mencakup kesehatan psikis yang dapat diamati dari


adanya berbagai gangguan temporer maupun rutin. Temporer adalah
muncul sewaktu-waktu tanpa diduga sebelumnya. Contoh, pada malam
hari anak bermimpi yang menyeramkan, pada pagi hari anak bangun dan
merasa ketakutan. Gangguan yang bersifat rutin adalah setiap akan
disuntik anak merasa takut sekali, menangis, dan meronta-ronta. Anak
yang pernah disuntik dan terasa sakit akibatnya secara psikologis anak
sudah sakit sebelum disutik.
Beberapa gangguan psikis pada anak adalah gangguan emosi,
belajar, sosial, dan Khusus.5

3. Gangguan sosial
Gangguan sosial terdiri karena tidak adanya keseimbangan diri
dengan lingkungan disekitarnya. Anak tidak menyadari bahwa
keadaannya diperlukan dan dinilai oleh teman atau masyarakat. Anak
tidak menyadari bahwa ia memerlukan bagian dari masyarakat,
perilakunya diperhatikan.
Awal gangguan sosial ini adalah dari pendidikan orang tua, yaitu
pada saat pertama anak melakukan tindakan yang keliru, orang tua tidak
menegur atau menegaskan bagaimana seharusnya. Bentuk gangguan

4
Achmad Djaeni Sediaoetama, Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi, (Jakarta: Dian
Rakyat, 2000), 45.
5
Ibid, 47
sosial ini diantaranya mencuri,berkelahi, mengganggu, dan melawan
yang tidak sepantasnya.

4. Gangguan khusus
Gangguan ini bersifat organik dan umumnya disebabkan oleh
kebiasaan. Sebenarnya jika tidak terlambat kejadian ini dapat segera
diobati atau dibuat normal kembali. Contohnya gangguan khusus adalah
epilepsi, cerebral pasy, anoreksia dan mengenyot jari.6
Kebisaan ini mula-mula tidak disadari anak, kemudian dilakukan
karena biasa, anak merasa suka, dan nyaman. Pendekatan adalah dengan
ditegor dan diawasi agar tidak berbuat lagi. Jika kelainan ini disebabkan
syaraf maka agak sulit disembuhkan.

5. Gangguan psikiatri
a) Gangguan dalam hubungan dengan orangtua akibat putusnya
hubungan karena orangtua bercerai, mempunyai adek berjarak usia
dekat sehingga anak merasa kekurangan kasih sayang, perlindungan,
dan pegangan. Begitu juga apabila orangtua tidak berlaku adil pada
semua anak, menimbulkan iri hati. Sebaliknya, apabila terlalu
banyak diberikan perlindungan, anak tidak dapat mandiri.
b) Gangguan pada diri anak. Gangguan ini terjadi pada anak yang
memiliki kekurangan atau cacat. Anak merasa sendiri,
mempengaruhi tingkah laku, dan membuat anak merasa gelisah.
Anak ini perlu ditimbulkan kepercayaan diri dan kebanggaan melalui
kesadaran akan hal yang positif pada dirinya serta hal yang bersifat
kerohanian. Tuhan yang maha esa menciptakan manusia yang
berbeda-beda, namun semua mempunyai kelebihannya dan
fungsinya.
c) Gangguan dalam interaksi sosial anak. Anak bergaul dengan
keluarga dan orang lain diluar keluarganya. Anak perlu
menyesuaikan diri dengan lingkungan atau adaptasi dan mengadakan

6
Ibid, 49
interaksi dengan baik. Anak yang mengalami gagguan dalam
interaksi akan merasa kesepian, sendiri, tidak tenang, menutup diri,
serta sulit diajak bicara. Penanganannya adalah anak diajak bicara
mengenai kecakapannya sehingga ia merasa dirinya diakui
keberadannya, anak diaktifkan dalam berbagai kegiatan.7

C. Penyakit Anak Usia Dini dan Gejalanya


Ada beberapa penyakit anak yang sering menyerang sehingga perlu
dicegah. Penyakit anak itu, antara lain cacar air, demam berdarah, diare,
polio, pilek, muntah dan kejang. Berikut penjelasannya :

1. Cacar air

Penyakit ini pada umumnya di alami anak usia 3-5 tahun.


Gejalanya adalah berikut ini.8
a) Penderita mengalami demam ringan.
b) Terasa sakit kepala ringan.
c) Tubuh terasa lemah.
d) Keesokan harinya kulit menjadi merah dan panas.
e) Terdapat lepuh-lepuh kecil atau vescula, kebanyakan dipunggung
bagian atas atau dada.
f) Dalam keadaan lanjut atau hebat, muka dan anggota badan kena
semuanya.

Gambar 1.2. gambar anak terkena cacar air.

7
Ibid,50
8
Mohamad Karton, Pengantar Pendidikan dan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan,
(Yogyakarta: Andi Offset, 1993), 14.
2. Demam berdarah

Penyakit ini disebabkan virus yang ditularkan oleh nyamuk aedes,


yaitu nyamuk yang pada kaki dan badannya terdapat garis-garis hitam.
Gejalanya adalah sebagai berikut:9
a. Mendadak demam tinggidisertai sakit kepala, mual, dan
muntah-muntah.
b. Perut dan kerongkongan terasa sakit.
c. Batuk.
d. Sesak nafas.
e. Terjadi shock.
f. Ujung kaki dan jari tangan terasa dingin.
g. Timbul bintik-bintik merah pada kulit, kadang-kadang diikuti
buang air besar bercampur darah.
h. Dapat terjadi pendarahan pada hidung dan putih mata.
Perawatan harus segera dan dirumah sakit.

Gambar 1.3. gambar anak terkena demam berdarah.

3. Mencret (Diare)

Seseorang dikatakan mencret atau diare apabila ia buang air besar


yang necer seperti air dan sehari lebih dari empat kali mencret. Penyakit
ini dapat ringan atau serius, datang secara mendadak atau akut. Anak
yang terjangkit penyakit ini biasanya karena kurang gizi. Sebab-sebab
timbulnya diare adalah berikut ini:10
a. Gizi kuarang, yang menyebabkan tubuh menjadi lemah.
b. Infeksi virus (flu usus), diare agak ringan.
c. Infeksi usus, disebabkan bakteri amuba, cacing, giargi (parasit
yang hidup dalam usus).
9
Ibid, 15
10
Ibid, 17
d. Infeksi diluar usus, seperti infeksi kantong kemih, campak.
e. Malaria hipefalsiparum dan keracunan makanan.
f. Ketidak mampuan usus mencerna makanan.
g. Alergi terhadap makanan tertentu dan efek samping yang
ditimbulkan oleh obat-obatan tertentu.
h. Terlalu banyak makan buah-buahan mentah dan makanan
berlemak.

Gambar 1.4. gambar anak terkena diare.


Anak yang diare atau mencret, demam dapat mengakibatkan
kematian maka perlu upaya pencegahan. Pencegahannya adalah sebagai
berikut:
a. Jagalah kebersihan makanan, tubuh, dan lingkungan, terutama
kebersihan air minum, makanan dari lalat dan kotoran. Lalat
adalah binatang yang biasanya terbang dari kotoran ke makanan
dan sebaliknya. Lalat membawa kotoran pada kakinya dan
memindahkan kotoran ke makanan. Jagalah agar tidak ada
sampah busuk dan terbuka dilingkungan rumah dan sekitar.
b. Anak diberikan makanan bergizi yang sehat dan seimbang agar
daya tahan anak kuat terhadap penyakit.

4. Polio

Poliomyetis adalah salah satu penyakit yang sangat berbahaya


karena dapat mengakibatkan kelumpuhan dan cacat. Sebab timbulnya
penyakit ini adalah virus dari sampah, kotoran, lalat atau makanan yang
dihinggapi lalat. Gejala Poliomyetis adalah sebagai berikut:11
a. Mula-mula demam ringan, sakit kepala, dan sakit kerongkonga.
b. Demam kambuh lagi sesudah beberapa hari dengan keadaan
akan lebih parah.
11
Ibid, 18
c. Penderita akan mengalami sakit kepala dan perasaan kaku pada
persendian, leher, punggung dan otot terasa nyeri.
d. Gejala ini diikuti dengan setengah lumpuh atau lumpuh sama
sekali, pada bagian tubuh, seperti lengan atau tungkai.
e. Pada pulio menyerang sumsum tulang, maka terdapat
kelumpuhan pada tenggorokan dan pangkal tenggorokan.

Gambar 1.4. gambar anak terkena polio.


Cara pencegahannya adalah dengan memberikan vaksinasi polio
beberapa kali, sesuai dengan aturan.

5. Pilek

Penyebabnya adalah virus, bersifat mudah menular terutama pada


anak yang masih kecil dan kondisi fisiknya lemah. Bagian yang diserang
adalah saluran pernapasan. Gejalanya adalah kepala pusing, badan agak
panas dan hidung tersumbat.12

Gambar 1.5. gambar anak flu / pilek.

6. Muntah

Infeksi saluran pernapasan pada anak dapat menimbulkan muntah.


Anak yang muntah umumnya diikuti panas pada badan. Jika muntah

12
Ibid, 19.
disertai buang air besar, harus segara dibawa ke dokter karena jika
teralalu banyak cairan tubuh yang hilang dapat mengakibatkan kematian.

Gambar 1.6. gambar anak muntah-muntah.

7. Kejang

Kejang terjadi pada anak dengan disertai menggigil sebelum suhu


tubuhnya meninggi, kejang terjadi pada penyakit malaria, campak, dan
demam. Gejala kejang ini menakutkan. Anak harus ditangani dengan
kesabaran dan rasional.13

Gambar 1.7. gambar anak kejang.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

13
Ibid, 20.
1. Menurut Departemen Kesehatan RI ciri anak sehat adalah tumbuh dengan
baik, tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya, Tampak
aktif atau gesit dan gembira, mata bersih dan bersinar, nafsu makan baik,
bibir dan lidah tambah segar, pernafasan tidak berbau, kulit dan rambut
tampak bersih dan tidak kering, serta mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.

2. Ada beberapa jenis gangguan yang sering terjadi pada anak diantaranya
makanan kurang dan makanan lebih, gangguan psikis, gangguan sosial,
gangguan khusus, dan gangguan psikiatri.

3. Ada beberapa penyakit anak yang sering menyerang sehingga perlu


dicegah. Penyakit anak itu, antara lain cacar air, demam berdarah, diare,
polio, pilek, muntah dan kejang.

B. Saran

Kurangnya ilmu pengetahuan orang tua dalam hal gizi pada anak itulah
yang menyebabkan anak mengalami gizi buruk,untuk mencegah gizi buruk
pada anak berikanlah makanan yang seimbang agar anak tumbuh dan
berkembang dengan baik. Seharusnya orang tua diberi sosialisasi tentang
asupan gizi yang pas dan benar agar tidak salah dalam memberikan makanan
pada anak.

DAFTAR PUSTAKA
Sediaoetama, Djaeni, Achmad. (2000). Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi.
Jakarta: Dian Rakyat.

Santoso, Soegeng. (2008). Kesehatan Dan Gizi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Karton, Mohamad. (1993) Pengantar Pendidikan dan Kesehatan dan Perilaku


Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai