Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“PEMELIHARAAN KESEHATAN ANAK”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah:

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Yayah Rukhiyah, M.Pd.

Disusun Oleh :

 Siti Zubaedah (E4322320089)

 Siti Nurhasanah (E4322003236)

 Yuliyanti (E4322320176)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN

(STKIP) SETIA BUDHI RANGKASBITUNG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pemeliharaan
Kesehatan Anak” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
Mata Kuliah Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pemeliharaan Kesehatan Anak bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Serang, 11 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ..................………………………...…………………... 2
C. Tujuan Penulisan Makalah ……………………………………………….. 3
D. Manfaat Penulisan Makalah ………………………………………………. 3
BAB II PEMBAHASAN
A.Gangguan - Gangguan Kesehatan Anak Usia Dini Atau Penyakit Anak Usia
Dini ................................................................................................................ 4
B. Upaya Pemeliharaan Kesehatan Anak Usia Dini ........................................... 12
C. Cara Menjaga Kesehatan Anak ..................................................................... 15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia dini merupakan individu yang berada pada rentang usia 0-8
tahun. Usia ini merupakan pondasi untuk usia-usia selanjutnya. Selain itu
pada usia ini dikenal dengan golden age yaitu sebuah kondisi pada saat anak
mengalami perkembangan fisik dan psikis yang sangat pesat. Adapun dalam
hal ini perkembangan yang sangat pesat tersebut, sangat dipengaruhi oleh
kesehatan dari fisik dan psikis anak.
Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang anak tidak merasa sakit
dan memang secara klinis tidak merasa sakit, semua organ tubuh dalam
keadaan normal dan berfungsi dengan normal. Begitupun dengan kesehatan
psikis terwujud apabila seseorang anak merasa mentalnya dalam keadaan
stabil sehingga mampu berfikir sehat dan mampu mengekspresikan emosi
secara baik. Ketika kesehatan fisik anak terganggu, maka dalam melakukan
tindakan-tindakan lainnya pun akan terganggu bahkan dalam ksehatan
psikisnya pun akan mengalami gangguan, begitupun sebaliknya. Jelas ini
akan mempengaruhi pada proses pertumbuhan serta perkembangannya.
Pada kenyataannya, dalam kehidupan tidak sedikit anak usia dini yang
mengalami masalah dalam kesehatannya, artinya suatu keadaan terganggunya
fisik dan psikis anak. Gangguan fisik yang biasa muncul pada anak usia dini
contohnya diare, demam, malnutrisi, kejang, cacingan, flu, dan lain
sebagainya. Sedangkan gangguan psikis yang biasanya muncul pada anak usia
dini adalah stress, tantrum, depresi.
Berdasarkan uraian di atas, agar kesehatan fisik dan psikis anak tetap
sehat, maka perlunya upaya untuk memelihara kesehatan anak usia dini.
Adapun untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan pemeliharaan kesehatan
pada anak usia dini, maka kami menyusun sebuah makalah yang berjudul
“Gangguan kesehatan anak usia dini dan upaya Pemeliharaan Kesehatan
untuk Anak Usia Dini.”

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Gangguan kesehatan atau penyakit apa saja yang dapat mengganggu
kesehatan anak usia dini ?
2. Bagaimana upaya pemeliharaan kesehatan anak usia dini?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. kesehatan pada anak usia dini.
2. Permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini.
3. Dampak permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini.
4. Cara memelihara dan menjaga kesehatan anak usia dini

D. Manfaat Penulisan Makalah


Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan, baik
secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna
sebagai pengetahuan tentang pemeliharaan kesehatan untuk anak usia dini,
secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Penyusun, sebagai penambah pengetahuan tentang pemeliharaan
kesehatan untuk anak usia dini;
2. Pembaca/guru, sebagai media informasi tentang pemeliharaan kesehatan
untuk anak usia dini.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. GANGGUAN-GANGGUAN KESEHATAN ANAK USIA DINI ATAU


PENYAKIT ANAK USIA DINI
Ada beberapa jenis gangguan yang sering terjadi pada anak di
antaranya berikut ini:
1. Makanan kurang atau kelebihan
Kekurangan zat makanan disebut defisiensi dan mengakibatkan tidak sehat
bahkan sakit, kelebihan menyebabkan berbagai penyakit. Kekurangan
umumnya mencakup protein dan karbohidrat, serta vitamin dan mineral,
sedangkan kelebihan umumnya berkaitan dengan konsumsi lemak, protein,
dan gula.
2. Gangguan psikis
Gangguan psikologis pada anak meliputi perubahan emosi, fungsi fisik,
perilaku dan kinerja mental. Permasalahan gangguan psikologis tersebut
dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti gaya pengasuhan, masalah
keluarga, kurangnya perhatian, penyakit kronis atau cedera, dan
rasa kehilangan. Anak biasanya tidak langsung bereaksi ketika masalah
terjadi, tetapi akan menunjukkan reaksi kemudian hari. Bimbingan yang
tepat dapat membantu anak dapat mempersiapkan diri jika dihadapkan pada
masalah yang sifatnya traumatis pada anak. Orang tua harus dapat
memotivasi anak agar lebih ekspresif menghadapi ketakutan dan
kecemasannya.
Beberapa gangguan psikis pada anak adalah gangguan emosi, belajar, sosial,
psikiatri, dan khusus.
3. Gangguan sosial
Gangguan sosial terjadi karena tidak adanya keseimbangan diri dengan
lingkungan di sekitarnya.

3
4. Gangguan psikiatri yang timbul akibat faktor psikososial
Beberapa gangguan psikiatri yang dapat terjadi pada anak adalah gangguan
dalam hubungan dengan orang tua, gangguan dalam diri anak. Gangguan ini
terjadi pada anak yang memiliki kekurangan atau cacat. Gangguan dalam
interaksi sosial, seperti anak bergaul dengan keluarga dan orang lain di luar
keluarganya. Selain beberapa gangguan yang terjadi pada anak, juga sering
muncul beberapa penyakit yang berkaitan dengan kondisi fisiknya. Ada
beberapa penyakit anak yang sering menyerang sehingga perlu dicegah.
Penyakit anak itu, antara lain cacar air, demam berdarah, polio, mengompol,
disentri. Ada beberapa gejala yang timbul pada anak yang sakit di antaranya
pilek, suara serak, selera makan berkurang, muntah, kejang, dan nyeri.
5. Gangguan Perilaku
Perilaku tertentu adalah normal terjadi pada anak-anak pada usia dini, tetapi
jika masih tetap berlanjut hingga kemudian hari mungkin mengundang
intervensi. Gangguan perilaku pada anak dapat ditunjukkan seperti suka
melampiaskan amarah karena frustrasi atau kesal terhadap suatu
hal. Orangtua bisa mengontrol perilaku anak dengan menjauhkan anak dari
hal-hal yang membuat anak bertindak demikian. Sementara perilaku anak
yang mencuri atau berbohong mungkin umum pada tahap awal
perkembangannya, pastikan kebiasaan tersebut tidak berlanjut.
6. Gangguan Tidur
Masalah tidur termasuk jam tidur yang terlalu banyak atau terlalu sedikit
pada anak. Gangguan saat tidur pada tahap petumbuhan mungkin memiliki
efek yang merugikan pada kemampuan kognitif anak. Orang tua harus
mendorong anak untuk tidur pada waktu yang teratur setiap harinya.
7. Gangguan kecemasan
Kecemasan dan ketakutan normal terjadi pada anak dalam masa
perkembangan, tetapi jika terus berlanjut dalam waktu yang lama, mungkin
akan melumpuhkan kondisi sosial anak. Gangguan kecemasan dapat
dikelola dengan cara mengobati kondisi kejiwaan anak seperti terapi
keluarga

4
8. Kurang Gizi/ Malnutrisi
Banyak anak kekurangan gizi karena mereka tidak mendapatkan cukup
makanan. Atau jika mereka hanya mendapatkan makanan yang kurang
kandungan gizinya, misalnya makanan dengan banyak air dan serat di
dalamnya, seperti ubi kayu, talas akar, atau bubur jagung. Makanan jenis ini
hanya membuat anak-anak menjadi kenyang dan tidak memenuhi
kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhannya. Kadang-kadang pada anak
ditemukan kekurangan zat-zat gizi tertentu, seperti kekurangan vitamin A,
yodium, dan lain-lain. Malnutrisi dapat menyebabkan berbagai masalah
pada anak, termasuk dalam kasus ringan seperti:
1) pertumbuhan lambat
2) perut bengkak
3) tubuh kurus
4) kehilangan nafsu makan
5) kehilangan energi
6) pucat (anemia)
7) luka di sudut-sudut mulut
8) sering pilek dan infeksi lainnya
9) rabun ayam
Dalam kasus lain yang lebih serius, yaitu:
1) berat badan tidak bertambah
2) pembengkakan kaki (kadang-kadang muka juga)
3) bintik hitam, 'memar', atau buka mengupas luka
4) rambut menipis atau bahkan rontok
5) kurangnya keinginan untuk tertawa atau bermain
6) luka dalam mulut
7) kecerdasan tidak berkembang
8) 'Mata kering' (xeroftalmia)
9) kebutaan
Mencegah dan mengobati masalah kekurangan gizi pada anak-anak
sebenarnya cukup mudah, yaitu dengan memberikan makanan bergizi
secara cukup, atau cobalah untuk memberinya lebih banyak / sering makan.

5
Selain itu penambahan (fortifikasi) zat-zat nutrisi esensial misalnya zat besi,
kalsium, vitamin, protein dll pada makanan juga sangat baik untuk
memenuhi kekurangan zat tersebut. Usahakan selalu berpedoman pada
pola gizi seimbang dalam memenuhi makan anak-anak.
9. Diare atau disentri
Diare pada anak dapat ditandai dengan frekuensi buang air besar lebih dari
4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak. Bahaya terbesar bagi anak-
anak dengan diare adalah dehidrasi, atau kehilangan terlalu banyak cairan
dari tubuh. Hal ini akan bertambah bahaya jika disertai muntah-
muntah. Bayi dan balita yang diare membutuhkan lebih banyak cairan
untuk mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah.
Pemberian cairan yang tepat dengan jumlah memadai merupakan modal
utama mencegah dehidrasi. Cairan harus diberikan sedikit demi sedikit
dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit merupakan rumus manjur untuk
mengatasi diare pada anak. Jika anak dalam masa pemberian ASI, lanjutkan
pemberian ASI, tetapi juga perlu ditambahkan cairan / minum agar tidak
mengalami dehidrasi. Bahaya besar kedua untuk anak-anak yang terkena
diare adalah kekurangan gizi. Berikan anak makanan bergizi.
10. Demam
Anak dikatakan demam jika suhu tubuhnya melebihi dari 37,5°C waktu
diukur dengan termometer. Pada anak-anak kecil, demam tinggi (lebih
dari 39°C) dapat dengan mudah menyebabkan kejang atau kerusakan otak.
Untuk menurunkan demam, dapat dilakukan beberapa hal berikut.
a. Kompres dengan air hangat
Anak dikompres dengan handuk yang dibasahi dengan dibasahi air
hangat (30º C) kemudian dilapkan seluruh badan. Penurunan suhu
tubuh terjadi saat air menguap dari permukaan kulit. Oleh karena itu,
anak jangan “dibungkus” dengan lap atau handuk basah atau
didiamkan dalam air karena penguapan akan terhambat. Tambah
kehangatan airnya bila demamnya semakin tinggi. Dengan demikian,
perbedaan antara air kompres dengan suhu tubuh tidak terlalu
berbeda. Jika air kompres terlalu dingin akan mengerutkan pembuluh

6
darah anak. Akibatnya, panas tubuh tidak mau keluar. Anak jadi
semakin menggigil untuk mempertahankan keseimbangan suhu
tubuhnya.
b. Berikan obat pereda demam
Perawatan paling efektif untuk demam adalah menggunakan obat
penurun panas seperti parasetamol atau ibuprofen. Terdapat berbagai
macam sediaan di pasaran seperti: tablet, drops, sirup, dan
suppositoria. Pengobatan ini dapat mengurangi ketidaknyamanan
anak dan menurunkan suhu 1 sampai 1,5 ºC. Sedangkan Aspirin tidak
direkomendasikan untuk anak di bawah 18 tahun karena dapat
menyebabkan efek samping penyakit serius yang disebut sindrom
reye, meskipun angka kejadian penyakit ini jarang.
c. Berikan banyak cairan
Demam pada anak dapat meningkatkan risiko terkena dehidrasi
(kekurangan cairan). Tanda dehidrasi paling mudah adalah
berkurangnya kencing dan air kencing berwarna lebih gelap daripada
biasanya. Maka dari itu, orang tua sebaiknya mendorong anak untuk
minum cairan dalam jumlah yang memadai. Anak dengan demam
dapat merasa tidak lapar dan sebaiknya tidak memaksa anak untuk
makan. Cairan seperti susu (ASI atau sapi atau formula) dan air harus
tetap diberikan atau bahkan lebih sering. Anak yang lebih tua dapat
diberikan sup atau buah-buahan yang banyak mengandung air. Bila
anak tidak mampu atau tidak mau minum dalam beberapa jam, orang
tua sebaiknya diperiksakan ke dokter.
d. Istirahat yang cukup
Demam menyebabkan anak lemah dan tidak nyaman. Orang tua
sebaiknya mendorong anaknya untuk cukup istirahat. Sebaiknya tidak
memaksa anak untuk tidur atau istirahat atau tidur bila anak sudah
merasa baikan dan anak dapat kembali ke sekolah atau aktivitas
lainnya ketika suhu sudah normal dalam 24 jam.

7
11. Kejang
Penyebab dari kejang pada anak-anak antara lain demam tinggi, dehidrasi,
epilepsi, dan meningitis. Jika anak mengalami demam tinggi, segera
redakan agar tidak kejang. Periksa tanda-tanda dehidrasi dan meningitis.
Kejang yang datang tiba-tiba tanpa demam atau tanda lainnya mungkin
epilepsi, terutama jika anak tampak biasa-biasa saja tanpa menunjukkan
ada gejala yang aneh. Kejang yang dimulai pada rahang dan kemudian
seluruh tubuh menjadi kaku mungkin akibat tetanus. Tanda-tanda kejang
pada anak, di antaranya:
a. kedua kaki dan tangan kaku disertai gerakan-gerakan kejut yang kuat
dan kejang-kejang selama 5 menit dan bola mata berbalik ke atas,
b. gigi terkatup,
c. muntah,
d. tak jarang si anak berhenti napas sejenak,
e. pada beberapa kasus tidak bisa mengontrol pengeluaran buang air
besar/ kecil,
f. pada kasus berat, anak kerap tak sadarkan diri. Adapun intensitas
waktu kejang juga sangat bervariasi, dari beberapa detik sampai
puluhan menit.
12. Meningitis
Penyakit berbahaya ini bisa datang sebagai komplikasi dari campak,
gondok, atau yang lain yang serius penyakit. Anak-anak dari ibu yang
memiliki TB mungkin mendapatkan meningitis TBC. Seorang anak yang
sangat sakit yang terletak dengan cara kepala miring kembali, yang leher
terlalu kaku untuk membungkuk ke depan, dan yang tubuhnya membuat
gerakan aneh (kejang) mungkin memiliki meningitis.
Gejala yang khas dan umum ditampakkan oleh penderita meningitis
diatas umur 2 tahun adalah demam, sakit kepala dan kekakuan otot leher
yang berlangsung berjam-jam atau dirasakan sampai 2 hari. Tanda dan
gejala lainnya adalah photophobia (takut/menghindari sorotan cahaya
terang), phonophobia (takut/terganggu dengan suara yang keras), mual,

8
muntah, sering tampak kebingungan, kesusahan untuk bangun dari tidur,
bahkan tak sadarkan diri.
Pada bayi gejala dan tanda penyakit meningitis mungkin sangatlah
sulit diketahui, namun umumnya bayi akan tampak lemah dan pendiam
(tidak aktif), gemetaran, muntah dan enggan menyusui. Meningitis yang
disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk, bersin, ciuman,
bertukar alat makan, dan pemakaian sikat gigi bersama. Mencuci tangan
yang bersih sebelum makan dan setelah ke toilet umum, memegang
hewan peliharaan. Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan makan
bergizi dan berolahraga yang teratur adalah sangat baik menghindari
berbagai macam penyakit. Pemberian imunisasi vaksin meningitis
merupakan tindakan yang tepat terutama di daerah yang diketahui rentan
13. Anemia
Tanda-tanda umum timbulnya anemia pada anak-anak, antara lain:
a. pucat, terutama di dalam kelopak mata, gusi, dan kuku
b. lemah dan cepat lelah
c. tampak seperti malnutrisi
d. glositis berat (radang lidah disertai rasa sakit)
e. diare dan kehilangan nafsu makan
Adapun penyebabnya antara lain:
a. kurang zat besi
b. infeksi usus kronis
c. cacing tambang
d. malaria
Berikut adalah cara pencegahan dan pengobatan.
a. Makanlah makanan yang kaya zat besi seperti daging dan telur,
kacang, lentil, kacang tanah (kacang tanah), dan gelap hijau sayuran
juga memiliki beberapa besi.
b. Seringkali dijumpai adanya cacing tambang pada anak anemia.
c. Jika anda mencurigai adanya cacing tambang, periksakan feses anak
di laboratorium. Jika ditemukan telur cacing tambang, segera
lakukan pengobatan untuk mengusir cacing tambang ini.

9
d. Jika perlu, berikan garam besi dengan mulut (ferro sulfat).
e. Jangan memberikan zat besi dalam bentuk tablet untuk bayi atau
anak kecil karena bisa menyebabkan keracunan. Sebaiknya
berikanlah zat besi berupa cairan. Atau menghancurkan tablet
tersebut menjadi bubuk dan mencampurnya dengan makanan.
14. Cacing dan parasite lain
Jika salah satu anak dalam keluarga diketahui menderita cacingan, semua
anak dalam keluarga harus dirawat atau diobati untuk memastikan
hilangnya cacing. Untuk mencegah infeksi cacing, anak-anak harus:
a. Jagalah kebersihan
b. Gunakan jamban.
c. Jangan bertelanjang kaki.
d. Jangan makan daging mentah atau ikan mentah atau yang setengah
matang.
e. Minum hanya air rebus atau murni.
15. Penyakit kulit
Masalah kulit yang paling umum dijumpai pada anak-anak antara lain:
a. Kudis
b. terinfeksi luka dan impetigo
c. kurap dan infeksi jamur lainnya
Untuk mencegah masalah kulit dapat dilakukan cara-cara berikut:
a. Yang paling utama: jagalah kebersihan
b. Mandikan anak sesering mungkin yang bersih
c. Pengendalian kutu busuk, kutu, dan kudis.
d. Jangan biarkan anak-anak yang menderita kudis, kutu, kurap, atau
luka yang terinfeksi bermain atau tidur bersama dengan anak-anak
sehat.
16. Pink Eye (Conjunctivitis)
Pink eye atau disebut juga konjungtivitis adalah selaput
membran jernih yang radang dan kemerahan yang meliputi bagian putih
pada mata dan membran pada bagian dalam kelopak mata. Pink
eye paling umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, meskipun

10
alergi, bahan beracun dan penyakit yang mendasarinya mungkin juga
berperan.
Bersihkan kelopak mata dengan kain basah yang bersih beberapa
kali sehari. Gunakan salep mata antibiotik di dalam kelopak mata empat
kali sehari. Jangan biarkan anak dengan mata merah muda bermain atau
tidur dengan orang lain. Jika dia tidak tidak sembuh dalam beberapa hari,
hubungi dokter atau petugas kesehatan.
Hindari menyentuh daerah mata, dan cucilah tangan anda
sesering mungkin, terutama setelah menggunakan obat-obatan untuk area
tersebut. Jangan pernah berbagi handuk atau saputangan, dan buanglah
tisu-tisu segera setelah digunakan. Ganti seprai dan handuk setiap hari.
Gunakan pembasmi hama pada semua permukaan, termasuk permukaan
konter, bak cuci dan tombol pintu. Buanglah semua alat rias yang
digunakan saat terinfeksi.
17. Pilek dan Flu
Flu biasa, dengan hidung meler, demam ringan, batuk, sering sakit
tenggorokan, dan kadang-kadang diare adalah sering tapi bukan masalah
serius pada anak. Berikan banyak cairan pada anak. Biarkan anak banyak
istirahat atau tidur. Berikan makanan bergizi dan buah-buahan agar anak-
anak terhindar pilek dan cepat sembuh.
Jika seorang anak yang menderita flu menjadi sangat sakit, demam tinggi,
pernapasan cepat, mungkin si anak menderita pneumonia, segera hubungi
dokter.
18. Sakit Telinga dan Infeksi Telinga
Infeksi telinga adalah umum pada anak-anak kecil. Demam akan
meningkat, dan anak sering menangis atau menggosok bagian samping
kepalanya. Kadang-kadang nanah bisa dilihat di telinga. Pada anak-anak
kecil infeksi telinga kadang-kadang dapat menyebabkan muntah atau
diare. Jadi, ketika seorang anak mengalami diare dan demam pastikan
untuk memeriksa telinganya. Adapun beberapa pengobatan yang dapat
dilakukan sebagai berikut.

11
a. Adalah penting untuk mengobati infeksi telinga segera mungkin. Berikan
antibiotik penisilin seperti atau kotrimoksazol. Pada anak-anak di bawah
3 tahun, ampisilin sering bekerja lebih baik. Berikan acetaminophen
untuk meredakan rasa sakit. Aspirin juga bekerja tetapi tidak aman bagi
anak-anak.
b. Bersihkan nanah yang keluar dari telinga dengan kapas secara hati-hati.
c. Anak-anak yang menderita telinga bernanah harus mandi secara teratur,
hindarkan berenang atau menyelam minimal dua minggu setelah
kesembuhannya. Untuk mencegah infeksi pada telinga, bersihkan telinga
anak secara rutin dan hati-hati.

B. UPAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN ANAK USIA DINI


Kesehatan merupakan salah satu hal penting dalam menjalani
kehidupan sebab kondisi kesehatan dapat mempengaruhi kualitas seseorang
dalam menjalani hidup. Kondisi kesehatan yang kurang baik akan memberi
banyak dampak pada kelancaran aktivitas seseorang, rasa tidak nyaman akan
menjadi salah satu sebab seseorang tidak dapat menjalankan kegiatannya.
Pada masa usia dini, anak akan sangat mudah terserang virus dan
penyakit sebab belum memiliki daya tahan tubuh yang baik. Anak-anak akan
mengalami rasa tidak nyaman lebih besar ketimbang orang dewasa ketika
sedang mengalami gangguan kesehatan. Rasa tidak nyaman akan
mengganggu aktivitasnya bahkan dapat menimbulkan penyakit baru bagi anak.
Oleh sebab itu, kondisi kesehatan anak sangat penting dijaga baik oleh orang
tua di rumah ataupun oleh guru di sekolah. Orang-orang yang bertanggung
jawab pada anak harus mampu menjaga kesehatan anak di manapun berada.
a. Upaya pemeliharaan kesehatan anak usia dini di rumah
a) Membiasakan anak untuk mencuci tangan,
Tingkatkan kebersihan tangan dengan membiasakan mencuci tangan
anak padasetiap kesempatan yaitu saat mandi, sebelum sarapan,
sebelum makan siang, sebelum makan malam dan setelah
menggunakan toilet setelah main di luar, dll. Hal ini akan membantu
mencegah penyebaran kuman.

12
b) Membiasakan hidup bersih pada anak,
Biasakan anak untuk Mandi minimal satu hari sekali dengan sabun.
Gunakan sabun untuk menghilangkan kotoran dan kuman yang
menyebabkan bau badan, biang keringat dan lecet diluar serta flu dan
pilek di dalam. Selain itu bersihkan telinga menggunakan cotton bad
minimal satu minggu sekali, Rambut dikeramas 2-3 kali seminggu
dan disisir rapih, Gosok gigi 2-3 kali sehari yaitu setiap habis makan
dan sebelum tidur, Kuku digunting pendek dan bersih, agar tak
melukai kulit dan menjadi sumber Penyakit, Kaki harus dirawat
dengan baik dan teratur dan pakai sepatu yang cocok ukurannya
selain itu Kaos kaki harus sering diganti/dicuci, Pakaian harus diganti
setiap habis mandi dengan pakaian yang sudah dicuci bersih dengan
sabun detergen, dijemur dibawah matahari dan disetrika.
c) Berikan makanan yang baik,
Memakan buah dan sayuran adalah penting untuk mencapai gaya
hidup sehat. Buah dan sayur dapat membantu melawan infeksi dan
menggantikan cairan yang hilang. Selain itu kadang anak merasa
bosan bila menu bikinan bunda di rumah bentuknya itu-itu aja. Tak
heran anak memilih membeli jajanan. Jadi daya kreatifitas bunda di
tuntut untuk ekstra keras, yakni untuk membuat makanan-makanan
unik untuk menarik perhatiannya. Sehingga anak dapat memakan
makanan yang baik dan bergizi tinggi.
d) Memperbanyak minum cairan sehat,
Minum banyak air. Ganti minuman manis yang berwarna dengan teh
herbal untuk tetap terhidrasi. Atau biasakan anak untuk membawa
minum dari rumah karena seringkali anak tergoda membeli minuman
disekolah terutama minuman sejenis sirup, atau minuman bersoda
yang diberi zat pewarna, warnanya yang mencolok membuat anak
tergiur. Berilah ia pengertian bahwa minuman seperti itu tidak sehat
dan bisa membuatnya sakit. Karena itu, siapkan bekal sebotol
minuman air mineral di dalam tasnya. Bila anak suka air sirup,
katakan agar ia meminumnya di rumah sepulang sekolah.

13
Membawakannya air sirup sebaiknya dihindari untuk mencegahnya
kebanyakan mengosumsi gula.
e) Batasi memberikan uang saku,
Dengan memberikan uang saku yang berlebihan, akan mendorong
anak untuk konsumtif mereka akan merasa memiliki kemampuan
untuk membeli apapun yang diinginkan, meskipun berbahaya bagi
kesehatannya. Karena itu sebaiknya batasi uang saku, agar ia
membeli hanya sesuai kebutuhannya saja.
f) Menjelaskan bahaya jajan sembarang,
Anak jaman sekarang sering kali tidak bisa menerima begitu saja
larangan yang diberikan orang tuanya. Karena itulah perlu
memberikan penjelasan yang bisa dimengerti mereka mengapa
dilarang membeli jajanan atau makanan sembarangan. Penjelasan
sederhana, sebaiknya juga di beri gambaran atau contoh kongkrit,
seperti banyaknya berita tv anak mengalami diare, maka anak akan
memahami dan akhirnya mau menghindarinya.
g) Membawa anak ke Posyandu
Kesehatan anak dapat terpantau dengan membawanya ke pelayanan
kesehatan, dengan membawa anak kepelayanan kesehatan, apapun
yang terjadi pada anak akan terpantau baik itu dalam hal status gizi,
dan keperluan vaksin bahkan keperluan keperluan lainnya.
h) Berikan vitamin secukupnya,
Aktivitas anak yang padat seringkali membuat daya tahan tubuhnya
menurun. Apalagi setelah situ sangat penting memberikan tambahan
vitamin untuk memperkuat stamina tubuhnya.
i) Biasakan anak untuk tidur yang cukup setiap hari,
Kurang tidur dapat membuat anak rentan terhadap infeksi. Cobalah
untuk membiasakan anak tidur paling tidak 8 jam setiap malam, dan
mandi dengan air panas sebelum tidur untuk menghilangkan stres dan
kuman.

14
j) Batasi waktu bermain,
Tetapkan batas waktu yang wajar untuk bermain di luar rumah pada
musim penghujan untuk mencegah hipotermia. Mintalah anak-anak
untuk kembali secara periodik pada waktu tertentu untuk sekedar
beristirahat atau menghangatkan badan Perlengkapan anak, Jika
musim hujan lebih baik saat mengantar anak anak ke sekolah dengan
perlengkapan hujan yang tepat. Memiliki payung, jas hujan, dan
sepatu bot hujan adalah suatu keharusan bagi anak-anak anda selama
hari-hari hujan untuk melindungi mereka dari hujan dan genangan air
hujan yang mengalir di jalan-jalan.
C. CARA MENJAGA KESEHATAN ANAK
Kesehatan pada anak merupakan hal terpenting yang harus dipelihara
dan dijaga oleh orang-orang disekitarnya, terutama orang tua. Menurut hasil
penelitian Bellock & Breslow (Eckholm : 1981) untuk menjaga kesehatan
anak hal-hal yang perlu dilakukan adalah 7 kebiasaan dibawah ini, yaitu :
1. Tidur 7-8 jam sehari.
Tidur 7-8 jam sehari sangat baik bagi anak, karena bila tidur mereka
nyenyak dan teratur maka kesehatan dan kondisi tubuh akan stabil, dan
sehat.
2. Makan 3 x sehari, terutama makan makanan yang bergizi dan memenuhi 4
sehat 5 sempurna.
3. Mempertahankan berat tubuh yang dikehendaki. Supaya anak tidak
mengalami obesitas, dan agar mereka dapat lincah bergerak sesuai dengan
aktifitas yang diinginkannya.
4. Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Selain dapat
merusak kerja otak, mengkonsumsi minuman beralkohol juga dapat
merusak organ dalam tubuh manusia.
5. Melakukan latihan jasmani/olahraga secara teratur. Dengan melakukan
olahraga secara teratur, maka tubuh anak akan sehat.
6. Tidak merokok Rokok dapat menyebabkan berbagai macam penyakit,
misalnya : kanker, sakit jantung dan sebagainya.

15
7. Istirahat cukup Dengan beristirahat dengan cukup, maka anak tidak akan
cepat merasa capai selain itu mereka juga akan terlihat segar dan bugar.
Apabila ketujuh kebiasaan ini dijalankan dengan baik, maka kesehatan anak
akan terjaga. Dan utuk anak usia dini, kebiasaan diatas sangat baik
diterapkan bagi mereka, kecuali nomor 4 dan 6. Namun, selain ketujuh hal
diatas anak juga memerlukan bermain dan berekreasi yang cukup sehingga
anak akan tumbuh sehat.

16
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Kesehatan merupakan bagian penting pada manusia dalam menjalani
kehidupan, sebab kondisi kesehatan akan mempengaruhi kualitas seseorang.
Kesehatan yang kurang baik dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada
seseorang, terutama pada anak usia dini yang masih sangat rentan terserang
virus.
Penyakit yang menyerang kesehatan dapat datang kapan saja pada
seseorang bila stamina atau imunnya sedang lemah..
Kesehatan yang tidak dijaga dan dibiarkan terus-menerus dapat
menyebabkan kematian. Namun kondisi kesehatan dapat dijaga, ada banyak
sekali cara menjaga kesehatan, seperti menjaga kebersihan diri dan
lingkungan, imunisasi, mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat,
dan mencukupi kebutuhan gizi. Kesehatan tidak hanya perlu dijaga bila anak
ada di rumah, namun di manapun anak berada, sebab virus dan bakteri
penyakit ada di mana saja.

B. Saran
Berdasarkan ilmu yang telah diketahui, maka orang tua dan guru dapat
menjaga anak dengan baik dan menghasilkan anak yang berkualitas.
Dalam hal ini, menjaga kesehatan bukan hal yang mudah sebab virus
dan bakteri dapat berkembang di mana saja, oleh sebab itu gangguan-
gangguan kesehatan anak usia dini dapat diatasi dengan pola hidup sehat
dan pemeliharaan kesehatan seperti menjaga kebersihan, imunisasi, gizi yang
cukup, dan sebagainya perlu diperhatikan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ardiani, Yogi. (2013). Perkembangan dan Pemeliharaan Kesehatan


AUD. [Online].
Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2013/06/06/perkembangan-dan-
pemeliharaan-kesehatan-aud-566538.html.
Halim, Andreas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Sulita Jaya.
Multahzam, Ahmad. (2012). Kesehatan dan Gizi. .[Online].
Tersedia: http://multazam-einstein.blogspot.com/2012/12/makalah-kesehatan-dan-
gizi.html.

18

Anda mungkin juga menyukai