Anda di halaman 1dari 13

KARYA TULIS ILMIAH

KESEHATAN MENTAL PADA ANAK USIA DINI

Dosen Pembimbing : Dr.Yenni Puspita, M.Pd

Disusun oleh :
KELOMPOK 2 / TINGKAT 1A
Astriani : P07124123029
Laura Teresa : P07124123019
Icalia : P07124123048
Meilisa Rahmawati : P07124123047
Rubi Putri Andria : P07124123035
Natasya Rahmawati : P07124123029

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI D-III KEBIDANAN PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nyalah sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah Kesehatan Mental Pada
Anak-Anak ini tepat pada waktu yang telah ditentukan, Makalah ini guna memenuhi tugas yang
diberikan dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.

Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari kategori sempurna, baik dari segi
kalimat, isi maupun dalam penyusunan, oleh karen itu, kritik dan saran yang membangun dari
dosen mata kuliah yang bersangkutan dan rekan-rekan semuanya, sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini

Palembang, 3 November 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 5
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 5
1.4 Manfaat............................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 6
2.1 Pentingnya menjaga kesehatan mental anak usia dini ......................................... 6
2.2 Keterlibatan kesehatan psikologis dengan kesehatan fisik .................................. 8
2.3 Pola perilaku anak usia dini................................................................................. 8
2.4 Permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini........................ 9
2.5 Dampak permasalahan Kesehatan pada usia dini................................................ 9
2.6 Cara memelihara dan menjaga kesehatan anak usia dini .................................... 11
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 12
3.2 Saran .................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak usia dini merupakan individu yang berada pada rentang usia 0-8 tahun. Usia
ini merupakan pondasi untuk usia-usia selanjutnya. Selain itu pada usia ini dikenal dengan
golden age yaitu sebuah kondisi pada saat anak mengalami perkembangan fisik dan psikis
yang sangat pesat. Adapun dalam hal ini perkembangan yang sangat pesat tersebut, sangat
dipengaruhi oleh kesehatan dari fisik dan psikis anak. Kesehatan fisik terwujud apabila
seseorang anak tidak merasa sakit dan memang secara klinis tidak merasa sakit, semua
organ tubuh dalam keadaan normal dan berfungsi dengan normal. Begitupun dengan
kesehatan psikis terwujud apabila seseorang anak merasa mentalnya dalam keadaan stabil
sehingga mampu berfikir sehat dan mampu mengekspresikan emosi secara baik. Ketika
kesehatan fisik anak terganggu, maka dalam melakukan tindakan-tindakan lainnya pun
akan terganggu bahkan dalam ksehatan psikisnya pun akan mengalami gangguan,
begitupun sebaliknya. Jelas ini akan mempengaruhi pada proses pertumbuhan serta
perkembangannya.
Pada kenyataannya, dalam kehidupan tidak sedikit anak usia dini yang mengalami
masalah dalam kesehatannya, artinya suatu keadaan terganggunya fisik dan psikis anak.
Gangguan fisik yang biasa muncul pada anak usia dini contohnya diare, demam,
malnutrisi, kejang, cacingan, flu, dan lain sebagainya.
Sedangkan gangguan psikis yang biasanya muncul pada anak usia dini adalah stress,
tantrum, depresi. Berdasarkan uraian di atas, agar kesehatan fisik dan psikis anak tetap
sehat, maka perlunya upaya untuk memelihara kesehatan anak usia dini. Adapun untuk
mengetahui lebih lanjut terkait dengan pemeliharaan kesehatan pada anak usia dini, maka
perlu kiranya penyusun menyusun sebuah makalah yang berjudul "Pemeliharaan
Kesehatan untuk Anak Usia Dini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.

1. Mengapa pemeliharaan kesehatan untuk anak usia dini dianggap penting?

2. Bagaimana keterlibatan kesehatan psikologis dengan kesehatan fisik pada anak usia dini?

4
3. Bagaimana permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini?

4. Apa dampak permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini?

5. Bagaimana cara memelihara dan menjaga kesehatan anak usia dini?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang kesehatan mental

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesehatan mental

3. Untuk mengetahui dampak kesehatan fisik dan mental

4. Untuk mengetahui cara menjaga kesehatan mental pada anak usia dini

1.4 Manfaat

1. Memberikan wawasan kepada pembaca tentang pentingnya menjaga kesehatan


mental pada anak usia dini
2. Memberikan wawasan kepada pembaca tentang faktor penyebab kesehatan mental
pada anak usia dini.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya menjaga kesehatan mental anak usia dini

Anak usia dini merupakan masa dimana anak akan mengeksplor dan menggali segala
kemampuannya terutama dengan kegiatan yang melibatkan fisik motoriknya. Telah dijelaskan
bahwa karakteristik anak adalah aktif, tidak mau diam, penjelajah tanguh, memiliki
keingintahuan yang besar, dan lain sebagainya. Menurut Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti
`` anak sehat biasanya akan mampu belajar dengan baik. Ia banyak berkomunikasi dengan
teman-temannya, saudara, orangtua dan orang lain dilingkungannya. Anak yang banyak
bergaul, ia akan banyak pengetahuan dan pengalaman anak tidak akan puas atas sesuatu yang
kurang dipahami dan ingin mendapat contoh``.

Ketika anak sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat ini,
sebagai orangtua dan guru hendaknya selalu memperhatikan kesehatan dan gizi anak agar anak
tumbuh dan berkembang sesuai dengan standar fisik yang dimiliki kemampuan-kemampuan
yang sesuai dengan standar anak seusianya. Dalam hal ini pemeliharaan kesehatan sangat
diperlukan untuk pengoptimalan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemeliharaan
kesehatan ini tentunya harus disesuaikan dengan perkembangan anak.

Intensitas dalam pemeliharaan dalam pelayanan kesehatan anak akan lebih tinggi dari
orang dewasa, tentu ini dikarenakan anak usia dini belum mandiri dan masih membutuhkan
bantuan dari orang lain. Pada anak usia dini juga, harus dibiasakan dan dilatih untuk mandiri
dalam menjaga kesehatan pribadi dengan kegiatan sehari-hari yang mudah dilakukan oleh
anak, seperti memotong kuku, menggosok gigi, melatih untuk mandi sendiri. Namun dalam hal
ini pengawasan dari orangtua dan guru masih sangat diperlukan untuk membenarkan dan juga
menghindari kesalahan yang mungkin dilakukan oleh anak.

Secara umum, pemeliharaan kesehatan pada anak usia dini bertujuan agar tidak terjadi
penyakit yang dapat mengganggu belajar serta kecerdasan anak. Selain itu cara pemeliharaan
kesehatan ini bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri anak serta lingkungannya,
menjaga jenis makanan yang dikonsumsi, imunisasi tepat waktu, pembiasaan perawatan diri
yang baik, pembiasaan mengatur pola hidup anak yang baik dan lain sebagainya.

6
Dalam hal ini perawatan kesehatan pada anak usia dini dapat diawali dari pemberian
makanan yang sehat dan menjaga kebersihan. Mendidik anak sejak usia dini untuk
menanamkan kebiasaan hidup sehat akan memberikan manfaat bagi kesehatan fisiknya, tentu
saja ini harus didukung oleh orang-orang sekitarnya terutama keluarganya agar mencontohkan
juga membimbing anak untuk hidup dengan sehat. Makanan yang diberikan kepada anak harus
sesuai dengan kebutuhan gizi anak usia dini. Dalam pemberian makanan pada anak, usahakan
makanan tersebut terlihat menarik agar anak tertarik untuk memakannya. Ini juga dapat
bermanfaat ketika anak tidak menyukai suatu makanan, kita dapat memanipulasi makanan
tersebut dengan masakan-masakan, bentuk serta warna yang menarik untuk anak sehinggga
anak mau untuk memakannya. Tentu saja makanan yang disediakan harus baik dan sehat juga
tidak membahayakan anak itu sendiri dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Tidak dipungkiri ketika pemeliharaan kesehatan anak usia dini buruk, maka berbagai
penyakit dapat diperoleh anak usia dini. Setiap penyakit memiliki ciri, penyebab dan akibatnya
masing-masing gejala penyakit-penyakit yang sering timbul pada anak usia dini hendaknya
diketahui oleh orangtua dan guru agar dapat memantau perkembangan anak juga memberikan
pelayanan yang tepat untuk anak. Guru di kelas perlu menjelaskan kepada anak mengenai
berbagai hal dalam pemeliharaan kesehatan, yaitu pemeliharaan kesehatan lingkungan, mata,
telinga, kulit, gigi, dan jasmani. Hidup dengan budaya sehat perlu ditanamkan sejak dini, sejak
anak sudah mulai dapat menangkap dengan panca inderanya mengenai arti pentingnya
memelihara dan menjaga kesehatan.

Salah satu bentuk pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada anak usia dini, salah
satunya dapat dilakukan dengan imunisasi. Imunisasi dilakukan dengan memberikan vaksin
kepada seseorang agar tubuh dapat membuat antibodi sendiri terhadap bibit penyakit. Imunisasi
dapat melindungi anak usia dini dari serangan bermacam-macam virus sehingga diharapkan
seorang anak yang memang sangat rentan terhadap penyakit akan lebih kuat dan terjaga
kesehatannya. Vaksin yang biasanya digunakan dalam imunisasi, yaitu:

A. Bacillus Calmette Guerin BCG (BCG) : Untuk mencegah penyakit tuberkulosis

B. Polio oral vaksin : Untuk mencegah panyakit polio

C. Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT) : Untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus

D. Hepatitis B : Untuk mencegah penyakit Hepatitis B

E. Campak : Untuk mencegah penyakit campakan

7
2.2 Keterlibatan kesehatan mental dengan kesehatan fisik

Kesehatan mental dan kesehatan fisik saling terkait satu sama lain. kesehatan fisik yang
baik akan berpengaruh pada kesehatan mental dan begitu juga sebaliknya, kesehatan mental
yang baik akan berpengaruh pada kesehatan fisik. Ketika tubuh berfungsi dengan baik, otak
kita mendapat dukungan yang kuat untuk memproses informasi, mengatur emosi, dan
mengatasi stres. Penelitian telah menunjukkan bahwa stres yang tidak terkendali atau masalah
kesehatan mental yang serius dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh,
memperlambat proses penyembuhan, dan meningkatkan risiko penyakit fisik seperti penyakit
jantung. Dengan kata lain, kesehatan mental yang baik dapat membantu menjaga kesehatan
fisik kita. Beriku beberapa cara untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

2.3 Pola perilaku anak usia dini

Anak usia dini cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka.
Bentuk reaksi emosi yang dimiliki anak sama dengan orang dewasa, perbedaannya terletak
pada rangsangan yang menyebabkan emosi dan cara untuk mengekspresikan emosi. Adapun
pola-pola emosi umum pada masa awal kanak-

kanak yaitu :

1. Amarah

Pertengkaran yang paling umum adalah pertengkaran mengenai permainan, tidak


tercapainya keinginan dan serangan yang hebat dari anak lain. Anak mengungkapkan rasa
marah dengan ledakan amarah yang ditandai dengan menangis, berteriak, menggertak,
menendang, melompat-lompat atau memukul.

2. Takut

Pembiasaan, peniruan, dan ingatan tentang pengalaman yang kurang menyenangkan


berperan penting dalam menimbulkan rasa takut, seperti cerita cerita, gambar-gambar, acara
radio dan televisi, dan film-film unsur yang menakutkan. Pada mulanya reaksi anak terhadap
rasa takut adalah panic, kemudian menjadi lebih khusus seperti berlari, bersembunyi,
menangis, dan mengindari situasi yang menakutkan.

8
3. Cemburu

Anak menjadi cemburu apabila ia mengira bahwa minat dan perhatian orang tua beralih
pada orang lain dalam keluarga, biasanya adik yang baru lahir. Anak yang lebih muda dapat
mengungkapkan kecemburuannya dengan kembali berperilaku seperti anak kecil, misalnya
mengompol, pura-pura sakit atau menjadi nakal. Semua perilaku tersebut bertujuan untuk
menarik perhatian.

4. Ingin Tahu

Anak ingin memiliki rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang baru dilihatnya, serta mengenai
tubuh-tubuhnya maupun tubuh orang lain. Reaksi pertama adalah dalam bentuk penjelajahan
sensorimotorik, kemudian sebagai akibat dari tekanan sosial, dan hukuman, anak akan bereaksi
dengan bertanya.

5. Iri hati

Anak-anak sering iri hati mengenai kemampuan atau barang yang dimiliki orang lain. Iri
hati ini diungkapkan dalam bermacam-macam cara, yang paling umum adalah mengeluh
tentang barangnya sendiri, dengan mengungkapkan keinginan untuk memiliki barang seperti
orang lain atau dengan mengambil benda-beda yang menimbulkan iri hati.

6. Gembira

Anak-anak merasa gembira karena sehat, situasi yang tidak layak, bunyi yang tiba-tiba
atau yang tidak diharapkan, bencana yang ringan, membohongi orang lain, dan berhasil
melakukan tugas yang dianggap sulit. Anak mengungkapkan kegembiraannya dengan
tersenyum dan tertawa, bertepuk tangan, melompat-lompat, atau memeluk benda atau yang
membuatnya bahagia.

7. Sedih

Anak-anak merasa sedih karena kehilangan segala sesuatau yang dicintai atau yang
dianggap penting bagi dirinya, apakah itu orang, binatang, atau benda mati, seperti mainan.
Secara khas anak mengungkapkan kesedihannya dengan menangis dan dengan kehilangan
minat terhadap kegiatan normalnya, termasuk makan.

8. Kasih Sayang

9
Anak-anak belajar mencintai orang, binatang, atau benda yang menyenangkan. Ia
mengungkapkan kasih sayang secara lisan bila sudah besar tetapi ketika ia masih kecil anak
menyatakan secara fisik dengan memeluk, menepuk, dan mencium objek kasih sayangnya.

2.4 Permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini

1. Kurang gizi

Tubuh membutuhkan makanan untuk bisa menjalankan fungsi normalnya. Kekurangan


energi dan zat gizi dari makanan tidak hanya dapat mengganggu fungsi tubuh, tapi juga
meningkatkan risiko berbagai penyakit. Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa
kesehatan gizi sanagat pening untuk anak usia dini.

2. Stres

Stres pada anak dapat bersumber dari tuntutan lingkungan sekitar seperti orang tua,
sekolah maupun lingkungan sosial. Selain itu, rasa stres juga dapat muncul dari dalam diri
sendiri ketika adanya perbedaan antara hal yang ingin dicapai dengan kemampuan diri sendiri.
Sumber stres yang dapat berdampak buruk pada anak merupakan jenis stres yang dapat
menimbulkan rasa ketidaknyamanan, cedera, ataupun sakit yang di luar kemampuan mereka
untuk menghadapinya.
3. Obisitas
Obisitas atau kelebihan berat badan adalah suatu kondisi dimana terjadi penumpukan lemak
yang dapat mengganggu kesehatan karena merupakan jembatan bagi berbagai Penyakit Tidak
Menular (PTM) yang berbahaya bagi tubuh, bahkan dapat menyebabkan kematian.

2.5 Dampak permasalahan kesehatan mental anak pada usia dini

Kesehatan mental dipengaruhi oleh beberapa faktor seperi tuntutan dari orang tua, bullying,
pelecehan anak, lingkungan sosial dan masih banyak lainnya. Jika kesehatan mental terganggu
maka dapat meyebabkan:

1. Bunuh diri

Dampak dari kesehatan mental yang buruk dapat mendorong untuk melakukan hal-hal yang
berbaya. Faktor psikilogis menempati urutan pertama penyebab seseorang bunuh diri. Lebih
dari 90 persen pelaku bunuh diri adalah orang dengan gangguan kesehatan mental yang tidak

10
mendapatkan penanganan yang tepat. Seseorang dengan kesehatan mental yang baik dapat
menggunakan kemampuan dirinya secara maksimal dan menjalankan hidup yang penuh
tantangan, sekaligus menjalin hubungan yang positif dengan orang lain. Sedangkan orang
dengan kesehatan mental yang terganggu, ia tak dapat menjalankan kemampuannya secara
maksimal dan cenderung memiliki banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari.

2. Sulit untuk bersosialisasi

3. Stress yang menimbulkan berbagai masalah fisik

4. Ganggan kecemasaan

2.6 Cara memelihara dan menjaga kesehatan mental anak usia dini
1. Tidur yang cukup

Tidur yang cukup sangat berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental, karena Tidur
merupakan kegiatan yang penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental seseorang. Selain
sebagai waktu istirahat bagi tubuh, tidur juga memiliki peran penting dalam memperbaiki sel-
sel tubuh, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan membantu proses pemulihan setelah
aktivitas fisik maupun mental. Kurang tidur diketahui dapat mempengaruhi kondisi psikologis
dan kesehatan mental seseorang. Di lain sisi, orang yang memiliki masalah dengan kesehatan
mental seringnya juga mengalami gangguan tidur, misalnya insomnia atau susah tidur di malam
hari.

1. Olahraga

Dengan melakukan olahraga yang rutin tidak hanya dapat meningkatkan kesehatan fisik
tetapi juga terbukti dapat meningkatkan hormon endorfin. Ketika hormon endorfin meningkat
suasana hati juga ikut membaik sehingga kesehatan mental pun ikut terjaga.

2. Hindari rokok, minuman keras dan obat obatan terlarang

Banyak orang menganggap bahwa mengkonsumsi, minuman keras, obat-obatan terlarang


dan merokok dapat memberikan ketenangan. Tetapi faktanya itu hanya efek sementara dan bisa
berakibat buruk bagi kesehatan fisik dan mental.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesehatan merupakan bagian penting pada manusia dalam menjalani kehidupan, sebab
kondisi kesehatan akan mempengaruhi kualitas seseorang. Kesehatan yang kurang baik dapat
menyebabkan rasa tidak nyaman pada seseorang, terutama pada anak usia dini yang masih
sangat rentan terserang virus. Penyakit yang menyerang kesehatan dapat datang kapan saja
pada seseorang bila stamina atau imunnya sedang lemah. Dampak dari gangguan kesehatan
ada bermacam-macam, hal tersebut dapat meliputi gangguan fisik dan psikis. Gangguan yang
terjadi pada fisik dan psikis seseorang dapat saling terlibat dan mempengaruhi, misalnya
penyakit psikosomatis. Kesehatan yang tidak dijaga dan dibiarkan terus-menerus dapat
menyebabkan kematian. Namun kondisi kesehatan dapat dijaga, ada banyak sekali cara
menjaga kesehatan, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, imunisasi, mengkonsumsi
makanan dan minuman yang sehat, dan mencukupi kebutuhan gizi. Kesehatan tidak hanya
perlu dijaga bila anak ada di rumah, namun di manapun anak berada, sebab virus dan bakteri
penyakit ada di mana saja.

3.2 Saran

Berdasarkan ilmu yang telah diketahui, maka sebagai pihak yang bertanggung jawab
pada anak, seperti orang tua dan guru di sekolah perlu memahami ilmu mengenai kesehatan
anak, sebab dengan memamahaminya orang tua dan guru dapat menjaga anak dengan baik dan
mengahasilkan anak yang berkualitas. Dalam hal ini, menjaga kesehatan bukan hal yang mudah
sebab virus dan bakteri dapat berkembang di mana saja, oleh sebab itu pemeliharaan kesehatan
seperti menjaga kebersihan, imunisasi, gizi yang cukup, dan sebagainya perlu diperhatikan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.

Francin, P. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. EGC, Jakarta, 2005.

Moehji, S. Ilmu Gizi. Jilid I. Bhatara Karya Pustaka, Jakarta, 1982

Supariasa, I. Penilain Status Gizi. EGC, Jakarta, 2002.

13

Anda mungkin juga menyukai