Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KESEHATAN ANAK

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas


Mata kuliah Kesehatan Gizi Anak

Dosen Pembimbing :
Susi Susiani, S.Pd. M.Pd

Disusun oleh
Dini Hotami
Lina Herlinawati
Aisah Turodiah
Antin Martiantin
Ooy Rukoyah

UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA


BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Atas


rahmat dan karunianya Penulis dapat menyelesaikan makalah
ini, makalah ini Penulis susun guna untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah KESAHATAN ANAK.
Disini penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada
Dosen pembimbing mata kuliah Kesahatan Gizi Anak yang
selama ini membimbing penulis dalam perkuliahan. Dan
terimakasih juga untuk semua pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari keterbatasan dan kekurangan penulis
dalam menyelesaikan makalah ini. Untuk itu penulis senantiasa
menerima kritikan dan saran dari kesalahan yang ada pada
makalah ini, guna meningkatkan daya cipta dan daya guna
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membaca, dan terutama bagi penulis pribadi tentunya.

Kawali, Februari 2018

Penyusun
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................... i
DAFTAR ISI............................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................1
1. Latar Belakang...............................................................1
2. Rumusan Masalah................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................3
A.      Defenisi kesehatan................................................... 3
B.      Defenisi anak............................................................ 6
C.      Defenisi anak sehat.................................................. 7
D.      Ciri-ciri anak sehat dapat dilihat dari segi
(fisik, pkisis dan sosialisasi)...................................... 10

BAB II PENUTUP........................................................15
A.      Kesimpulan............................................................... 15
B.      Saran......................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA.....................................................16
ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Anak usia dini merupakan individu yang berada pada rentang usia 0-8
tahun. Usia ini merupakan pondasi untuk usia-usia selanjutnya. Selain itu pada
usia ini dikenal dengan golden age yaitu sebuah kondisi pada saat anak
mengalami perkembangan fisik dan psikis yang sangat pesat. Adapun dalam hal
ini perkembangan yang sangat pesat tersebut, sangat dipengaruhi oleh kesehatan
dari fisik dan psikis anak. 

Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang anak tidak merasa sakit dan
memang secara klinis tidak merasa sakit, semua organ tubuh dalam keadaan
normal dan berfungsi dengan normal. Begitupun dengan kesehatan psikis
terwujud apabila seseorang anak merasa mentalnya dalam keadaan stabil sehingga
mampu berfikir sehat dan mampu mengekspresikan emosi secara baik. Ketika
kesehatan fisik anak terganggu, maka dalam melakukan tindakan-tindakan lainnya
pun akan terganggu bahkan dalam ksehatan psikisnya pun akan mengalami
gangguan, begitupun sebaliknya. Jelas ini akan mempengaruhi pada proses
pertumbuhan serta perkembangannya.

Pada kenyataannya, dalam kehidupan tidak sedikit anak usia dini yang
mengalami masalah dalam kesehatannya, artinya suatu keadaan terganggunya
fisik dan psikis anak. Gangguan fisik yang biasa muncul pada anak usia dini
contohnya diare, demam, malnutrisi, kejang, cacingan, flu, dan lain sebagainya.
Sedangkan gangguan psikis yang biasanya muncul pada anak usia dini adalah
stress, tantrum, depresi. Berdasarkan uraian di atas, agar kesehatan fisik dan psikis
anak tetap sehat, maka perlunya upaya untuk memelihara kesehatan anak usia
dini.

Adapun untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan pemeliharaan


kesehatan pada anak usia dini, maka perlu kiranya penyusun menyusun sebuah
makalah yang berjudul “Pemeliharaan Kesehatan untuk Anak Usia Dini.”

2.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan rumusan


masalah sebagai berikut.

Bagaimana definisi kesehatan, anak, kesehatan anak?


Bagaimana Ciri-ciri anak sehat dapat dilihat dari segi (fisik, pkisis dan sosialisasi)
BAB II PEMBAHASAN
A.    Defenisi Kesehatan
Pengertian kesehatan menurut undang-undang adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Sedangkan menurut WHO tahun 1948 menyebutkan
bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik,
mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan
penyakit atau kelemahan.
Defenisi yang lebih sederhana diajukan oleh Larry Green
dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan
adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk
mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang
kondusif bagi kesehatan.
Kesehatan jiwa menurut undang-undang no. 3 tahun 1966,
adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan
perkembangan itu selaras dengan keadasan orang lain.
Menurut  UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 28 menyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan
anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut. Dari  pengertian  diatas dapat mengambil inti sari
bahwasannya dalam membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani anak yaitu sebagai tugas
seorang pendidik AUD, dalam arti lain dalam membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak juga berhubungan
dengan pendidik mampu memelihara kesehatan anak usia dini.
Maka perlu mengerti akan pengertian memelihara kesehatan
anak usia dini itu sendiri dibawah ini penjabaran pengertian
memelihara kesehatan anak usia dini.
Pengertian Kesehatan Menurut Undang-Undang adalah:
a. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomis.
b. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat.
c. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan
atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.
d. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan.

Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992 kesehatan adalah


keadaan sejahtera badan jiwa dan sosial, yang memungkinkan
seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dari
pengertian tersebut terdapat 4 macam kesehatan :
a.        Kesehatan badan / fisik
Terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan secara klinis
memang tidak sakit. Semua organ normal dan berfungsi normal
atau tidak ada gangguan funsi tubuh.
b.        Kesehatan jiwa / mental
1) Pikiran ynag sehat tercermin dari cara berpikir seseorang
yakni berpikir yang logis dan runtut.
2) Emosional yang sehat tercermin dari kemampuan
seseorang dalam mengekspresikan emosinya.
3) Spiritual yang sehat tercermin dari cara seseorang dalam
mengekspresikan rasa syukurnya, pujian dan
penyembahannya terhadap Sang Pencipta.
c.        Kesehatan sosial
Terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan
orang lain secara baik atau mampu berhubungan dengan orang
lain atau kelompok tanpa membeda-bedakan suku, ras,agama
atau bangsa dll.
d.       Kesehatan ekonomi
(orang dewasa) terlihat dari produktivitas seseorang dalam arti
mempunyai kegiatan yang dapat menyokong hidupnya dan
keluarganya secara finansial.

Jika kita kaitkan antara pengertian memelihara atau


pemeliharaan dengan pengertian kesehatan, maka pengertian
memelihara kesehatan mengandung arti  upaya penanggulangan
dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan.
Kemudian pengertian Anak usia dini Menurut Beichler dan
Snowman  adalah anak yang berada pada usia 0-8 tahun.
Sedangkan menurut UUD No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 28 pengertian anak usia dini adalah
anak sejak lahir sampai dengan enam tahun.
Dari penjabaran pengertian memelihara kesehatan anak
usia dini secara perkata diatas  dapat disimpulkan bahwasannya
pengertian memelihara kesehatan anak usia dini adalah upaya
penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang
memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan
terhadap anak usia dini (usia 0-6 tahun) yang meliputi jiwa dan
raga.
Pengertian kesehatan yang lain adalah sebagai berikut.
1. Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan
diri (self care Resouces) yang menjamin tindakan untuk
perawatan diri ( self care actions) secara adekuat. Self care
Resouces : mencakup pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Self care Actions merupakan perilaku yang sesuai
dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh,
mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan
spiritual. (Menurut Paune, 1983).
2. Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui
kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain
(aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan,
perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian
diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas
struktural. (Menurut Pender, 1982)
3. Sehat / kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari
badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.(Menurut UU N0. 23/1992 tentang
kesehatan).

B.     Definisi Anak


Berikut ini adalah pengertian dan definisi anak :
1.      Definisi anak menurut UU Kesejahteraan, Perlindungan, dan
Pengadilan anak Anak adalah seseorang yang belum berusia 18
tahun, termasuk anak yang amsih dalma kandungan
2.      Pengertian anak menurut UU RI No. 4 tahun 1979
Anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan
belum pernah menikah. Batas 21 tahun ditentukan karena
berdasarkan pertimbangan usaha kesejahteraan sosial,
kematangan pribadi, dan kematangan mental seorang anak
dicapai pada usia tersebut.
3.      Majalah Dharma Wanita, No. 92, 1993
Anaka adalah bukan orang dewasa dalam bentuk kecil,
melainkan manusia yang oleh karena kondisinya belum
mencapai taraf pertumbuhan dan perkembangan yang matang,
maka segala sesuatunya berbeda dengan orang dewasa pada
umumnya 
4.      Dra. Suryana
Anak adalah sebagai rahmat Allah, amanat Allah, barang gadean,
penguji iman, media beramal, bekal di akherat, unsur
kebahagiaan, tempat bergantung di hari tua, penyambung cita-
cita, dan sebagai makhluk yang harus dididik.
5.      Nurhayati Pujiastuti
Anak adalah buah hati orang tuanya, tempat orang tua menaruh
harapan ketika tua dan tidak mampu kelak
6.      Family Discovery
Anak adalah pemegang peran utama dalam film perjalanan
sukses kehidupannya, jadi bertindaklah sebagai sutradara yang
baik 
7.      ANONIM
Anak adalah subjek yang penting. Kita tidak boleh mendidik anak
dan mengarahkannya menjadi seperti apa yang kita inginkan,
melainkan kita harus menolong anak-anak menjadi maksimal
sesuai potensi yang ada dalam diri mereka.

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang


Perlindungan Anak Dalam Pasal 1 butir 1 undang-undang ini
pengertian anak adalah seseorang yang belumberusia 18
(delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan.
Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang
perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja.
Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan
yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia bermain/oddler (1-2,5
tahun),pra sekolah (2,5-5), usia sekolah (5-11 tahun) hingga
remaja (11-18 tahun). (Azis, 2005).
Menurut Agama Islam : “Anak adalah manusia yang belum
mencapai akil baliq (dewasa), laki – laki disebut dewasa ditandai
dengan mimpi basah, sedangkan perempuan ditandai dengan
masturbasi, jika tanda – tanda tersebut sudah nampak
berapapun usianya maka ia tidak bisa lagi dikatagorikan sebagai
anak – anak yang bebas dari pembebanan kewajiban”.

C.    Defenisi anak sehat


Sehat berarti terbebas dari segala penyakit. Definisi sehat
menurut UU No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan,
sehat adalah sehat badan, rohani (mental), dan sosial, bukan
hanya sebatas dari penyakit-penyakit, cacat, dan kelemahan.
Kesehatan rohani atau jiwa adalah kondisi yang memungkinkan
perkembagan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari
seseorang. Sedangkan kesehatan jasmani yaitu kondisi yang
memungkinkan pertumbuhan serta perkembangan badan. Sehat
itu bisa diartikan sebagai sehat jiwa dan raga.
UU No.23 Tahun 1992 Bab 1 Pasal 1 menyebutkan bahwa
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomis. Setiap anak berhak mendapatkan kesehatan
untuk proses perkembangan dan pertumbuhannya. Karna
dengan kesehatan anak bisa melakukan apa yang dia mau,
beraktivitas dengan lancar dan baik, berfikir secara rasional, dan
dapat berkonsentrasi dalam belajarnya. Untuk itu, kesehatan
sangatlah penting bagi anak usia dini bahkan mempengaruhi
kecerdasan otak anak. Akan tetapi bukan hanya setiap anak saja,
orang dewasa juga memerlukan kesehatan yang baik untuk bisa
mendidik dan memberikan contoh yang baik mengenai
pentingnya kesehatan dan menjaga kebersihan bagi anak-anak
mereka.
Pengertian Anak Sehat - Sehat dapat diartikan sebagai suatu
keadaan baik segenap badan serta bagian - bagiannya atau
suatu hal ini yang mendatangkan kebaikan. Kesehatan sendiri
dapat diartikan sebagai keadaan sehat (terbebas dari penyakit)
dan kebaikan keadaan (badan atau yang lainnya). Dengan kata
lain, kesehatan dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang
sehat terbebas dari penyakit sehingga dapat melakukan segala
aktivisnya tanpa hambatan fisik. Seseorang dikatakan sehat jika
ia memiliki kesehatan baik secara fisik (organ tubuh) maupun
psikis.
Anak yang sehat adalah anak yang sehat secara fisik dan
psikis. Kesehatan seorang anak dimulai dari pola hidup yang
sehat. Pola hidup sehat dapat diterapkan dari yang terkecil mulai
dari menjaga kebersihan diri, lingkungan hingga pola makan
yang sehat dan teratur. (Soegeng, Santoso. 2008)
Jadi, pengertian dari anak sehat yaitu suatu keadaan atau
kondisi anak yang normal baik badan serta bagian-bagiannya
yang terbebas dari penyakit sehingga dapat melakukan suatu
kegiatan tanpa hambatan fisik maupun psikis (mental,
emosional, sosial, ekonomi, dan spiritual). Bila batasan
kesehatan yang terdahulu UU No. 9 Tahun 1960 itu hanya
mencakup 3 dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial.
Maka dalam pengertian anak sehat yang menurut Undang-
Undang No. 23 Tahun 1992, disitu terdapat 4 kategori dimensi
anak sehat yaitu sehat fisik, mental, social, dan ekonomi.
Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan untuk Anak Usia Dini
merupakan masa dimana anak akan mengeksplor dan menggali
segala kemampuannya terutama dengan kegiatan yang
melibatkan fisik motoriknya. Telah dijelaskan bahwa karakteristik
anak adalah aktif, tidak mau diam, penjelajah tanguh, memiliki
keingintahuan yang besar, dan lain sebagainya. Menurut
Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti, “anak sehat biasanya
akan mampu belajar dengan baik. ia banyak berkomunikasi
dengan teman-temannya, saudara, orangtua dan orang lain di
lingkungannya.
Secara umum, pemeliharaan kesehatan pada anak usia dini
bertujuan agar tidak terjadi penyakit yang dapat mengganggu
belajar serta kecerdasan anak. Selain itu cara pemeliharaan
kesehatan ini bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri
anak serta lingkungannya, menjaga jenis makanan yang
dikonsumsi, imunisasi tepat waktu, pembiasaan perawatan diri
yang baik, pembiasaan mengatur pola hidup anak yang baik dan
lain sebagainya.
Dalam hal ini perawatan kesehatan pada anak usia dini
dapat diawali dari pemberian makanan yang sehat dan menjaga
kebersihan. Mendidik anak sejak usia dini untuk menanamkan
kebiasaan hidup sehat akan memberikan manfaat bagi
kesehatan fisiknya, tentu saja ini harus didukung oleh orang-
orang sekitarnya terutama keluarganya agar mencontohkan juga
membimbing anak untuk hidup dengan sehat. Makanan yang
diberikan kepada anak harus sesuai dengan kebutuhan gizi anak
usia dini. Dalam pemberian makanan pada anak, usahakan
makanan tersebut terlihat menarik agar anak tertarik untuk
memakannya. Ini juga dapat bermanfaat ketika anak tidak
menyukai suatu makanan, kita dapat memanipulasi makanan
tersebut dengan masakan-masakan, bentuk serta warna yang
menarik untuk anak sehinggga anak mau untuk memakannya.
Tentu saja makanan yang disediakan harus baik dan sehat juga
tidak membahayakan anak itu sendiri dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
Tidak dipungkiri ketika pemeliharaan kesehatan anak usia
dini buruk, maka berbagai penyakit dapat diperoleh anak usia
dini. Setiap penyakit memiliki ciri, penyebab dan akibatnya
masing-masing. Gejala penyakit-penyakit yang sering timbul
pada anak usia dini hendaknya diketahui oleh orangtua dan guru
agar dapat memantau perkembangan anak juga memberikan
pelayanan yang tepat untuk anak. Guru di kelas perlu
menjelaskan kepada anak mengenai berbagai hal dalam
pemeliharaan kesehatan, yaitu pemeliharaan kesehatan
lingkungan, mata, telinga, kulit, gigi, dan jasmani. Hidup dengan
budaya sehat perlu ditanamkan sejak dini, sejak anak sudah
mulai dapat menangkap dengan panca inderanya mengenai arti
pentingnya memelihara dan menjaga kesehatan.
Salah satu bentuk pemeliharaan dan pelayanan kesehatan
pada anak usia dini, salah satunya dapat dilakukan dengan
imunisasi. Imunisasi dilakukan dengan memberikan vaksin
kepada seseorang agar tubuh dapat membuat antibodi sendiri
terhadap bibit penyakit. Imunisasi dapat melindungi anak usia
dini dari serangan bermacam-macam virus sehingga diharapkan
seorang anak yang memang sangat rentan terhadap penyakit
akan lebih kuat dan terjaga kesehatannya.

D.    Ciri-ciri anak sehat dapat dilihat dari (segi fisik,


psikis dan sosialisasi)
Ciri-ciri anak sehat tidak hanya dilihat dari segi fisik, namun segi
psikis dan segi sosialisasi. Menurut Departemen Kesehatan
RI ciri anak sehat ada 9, yaitu:
1.      Ciri anak sehat ia akan tumbuh dengan baik,  yang dapat
dilihat dari naiknya berat dan tinggi badan secara teratur dan
proporsional.
2.      Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya.
3.      Tampak aktif atau gesit dan gembira.
4.      Mata bersih dan bersinar.
5.      Anak sehat nafsu makannya baik.
6.      Bibir dan lidah tampak segar.
7.      Pernapasan tidak berbau.
8.      Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering.
9.      Ciri anak sehat lainnya, mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan.

Menurut Dep Kes RI (1996: 12) ciri-ciri anak sehat :


a. Rambut bersih dan mengkilap, tidak kotor, tidak kusam,
tidak berketombe, tidak ada kutu.
b. Mata bersih dan bersinar, tidak merah, tidak bengkak,
tidak gatal dan tidak nyeri/sakit.
c. Telinga bersih dan sehat tidak bau, tidak keluar cairan
dari lubang telinga dan tidak ada keluhan sakit telinga.
d. Hidung bersih, tidak ada ingus, tidak mudah berdarah
(mimisan).
e. Badan bersih, kulit bersih tidak bersisik, tidak ada bercak
putih, tidak ada luka atau bisul, tidak ada benjolan.
(Eliza, 1999: 5).

Secara sederhana, ciri anak sehat dilihat dari segi fisik, psikis dan
sosialisasi adalah:
1. Dilihat dari segi fisik ditandai dengan sehatnya badan dari
pertumbuhan jasmani yang normal.
2. Dari segi psikis anak yang sehat itu jiwanya berkembang
secara wajar, pikiran bertambah cerdas, perasaan bertambah
peka, kemauan bersosialisasi baik.
3. Dari segi sosialisasi, anak tampak aktif, gesit, dan gembira
serta mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
(Eliza, 1999: 6)

Secara umum, anak sehat mencakup beberapa katagori yaitu


sebagai berikut.
a. Fisik (badan) yaitu tubuh atau raga yang sehat dan
terbebas dari penyakit.
b. Mental (jiwa) maksudnya adalah seseorang yang
memiliki motivasi, perasaan, dan pemikiran yang kuat
dalam menjalani kehidupannya dengan dapat
mengontrol dirinya agar tetap stabil.
c. Sosial maksudnya adalah seseorang yang selalu mampu
menyesuaikan diri pada setiap lingkungan sosial di
sekitarnya.
d. Ekonomi maksudnya adalah produktivitas seseorang
dalam hidupnya.
e. Spiritual maksudnya adalah kehidupan kerohanian,
dimana seorang anak bisa mendekatkan diri kepada
Tuhan melalui ajaran agama yang dianut masing-masing
sehingga akan tercipta moral yang baik bagi anak
tersebut.
f. Emosional yaitu kemampuan untuk mengenal emosi
seperti takut, kenikmatan, kedukaan, dan kemarahan,
dan untuk mengekspresikan emosi-emosi secara cepat.
Hal ini berarti bahwa kesehatan anak itu tidak hanya diukur
dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, akan tetapi diukur juga
dari aspek ekonomi atau produktivitasnya dalam arti mempunyai
pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi.

Keterlibatan Kesehatan Psikologis Dengan Kesehatan Fisik


Pada Anak Usia Dini :
Kesehatan seringkali identik dengan keadaan tubuh atau
fisik, namun demikian bahwa pada dasarnya kesehatan tidak
hanya melingkupi fisik saja. Hal ini sesuai dengan Undang-
undang kesehatan No. 23 Tahun 1992 menyatakan bahwa
“kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
dan ekonomi.”
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
keadaan sehat pada seseorang itu tidak hanya melingkupi fisik
atau badan saja tetapi juga keadaan jiwa atau psikis juga ikut
menentukan kualitas kesehatan. Baik kesehatan yang dimaksud
bersifat menyeluruh atau integral. Artinya, kesehatan antara
yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi.
Adapun pada anak usia dini kesehatannya melingkupi
kesehatan fisik dan psikis, yang keduanya merupakan komponen
penyusun manusia yang saling mempengaruhi. Kesehatan fisik
yaitu terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan
memang secara klinis tidak sakit, semua organ tubuh normal dan
berfungsi normal atau tidak ada gangguan fungsi tubuh.
Sedangkan kesehatan psikis adalah terwujud apabila pikirannya
sehat, emosional sehat dan spiritualnnya sehat.  Pertama, pikiran
sehat tercermin dari cara berfikir seseorang yakni mampu
berfikir logis atau berfikir secara runtut. Kedua, emosional yang
sehat tercermin dari kemempuan seseorang untuk
mengekspresikan emosinya. Ketiga, spiritual yang sehat
tercermin dari cara seseorang mampu mengekspresikan rasa
syukur, pujian, atau penyembahan terhadap sang pencipta.
Adapun ketika kondisi fisiknya terganggu seringkali
menyebabkan sakitnya psikis anak atau yang dikenal dengan
istilah psikomatik yaitu gangguan fisik yang mempengaruhi
keadaan psikis. Contohnya adalah ketika anak sakit seperti diare,
typus, atau pun gangguan fisik lainnya cenderung menyebabkan
anak menjadi merasa lemas, tidak memiliki semangat untuk
berpikir positif bahkan berdampak terhadap munculnya stress
dan depresi karena penyakit yang dialami. Selain itu juga emosi
anak seringkali tidak terkendali bahkan diekspresikan dengan
tantrum.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa baik
kesehatan fisik atau pun psikis merupakan komponen yang harus
senantiasa diperhatikan, dijaga, dan dipelihara. Dengan
demikian, anak akan tumbuh dan berkembang dengan optimal,
baik secara fisik maupun psikis.
BAB II
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Kesehatan merupakan bagian penting pada manusia dalam
menjalani kehidupan, sebab kondisi kesehatan akan
mempengaruhi kualitas seseorang. Kesehatan yang kurang baik
dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada seseorang,
terutama pada anak usia dini yang masih sangat rentan
terserang virus. Penyakit yang menyerang kesehatan dapat
datang kapan saja pada seseorang bila stamina atau imunnya
sedang lemah. Dampak dari gangguan kesehatan ada
bermacam-macam, hal tersebut dapat meliputi gangguan fisik
dan psikis. Gangguan yang terjadi pada fisik dan psikis
seseorang dapat saling terlibat dan mempengaruhi, misalnya
penyakit psikosomatis. Kesehatan yang tidak dijaga dan
dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan kematian. Namun
kondisi kesehatan dapat dijaga, ada banyak sekali cara menjaga
kesehatan, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan,
imunisasi, mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat,
dan mencukupi kebutuhan gizi. Kesehatan tidak hanya perlu
dijaga bila anak ada di rumah, namun di manapun anak berada,
sebab virus dan bakteri penyakit ada di mana saja.

B.     SARAN
Diharapkan kepada pembaca dapat menambahkan
wawasan tentang “Kesehatan Anak”, terutama kepada pendidik.
Dan bagi penulis dapat memperhatikan atau memahami tentang
konsep kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama.
Eliza, Delfi. 1999. Penuntun Kesehatan dan Gizi Anak TK. Padang:
DIP Universitas Negeri Padang.
(www.usu.ac.id) Jurnal. Di akses pada tanggal 31 Agustus 2016.
http://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-kesehatan.html. Di
akses pada tanggal 01 September 2016.
https://carapedia.com/pengertian_definisi_anak. Di akses pada
tanggal 03 September 2016.
intisari-online.com. Di akses pada tanggal 03 September 2016.

Anda mungkin juga menyukai