Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hibana, S.Ag., M.Pd. selaku
dosen pengampu pada mata kuliah “Kesehatan dan Gizi Anak” yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................4
A. Latar belakang...................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................5
A. Kesimpulan.......................................................................................................11
B. Saran.................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kebutuhan dasar seorang anak adalah asih,asuh dan asah. Asah adalah
stimulasi atau pendidikan, asih adalah kasih sayang dan asuh adalah
pemenuhan kebutuhan fisik yaitu pemberian gizi dan nutrisi secara
optimal.artinya, anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal apabila
terpunuhinya gizi dan nutrisi pada tubuh anak.
Tidak dipungkiri, aspek kehidupan menjadi faaktor penting dalam
keberlangsungan kehidupan. Apabila lingkungan tidak memberikan apa yang
seharusnya anak butuhkan, maka kesehatan fisik maupun psikisnya menjadi
terganggu dan akan menghambat tubuh dan kembangnya anak.
Lingkungan sekolah menjadi lingkungan yang dekat dengan anak,
terutama anak usia dini. Guru menjadi peran penting pembinaan kebersihan
dan kesehatan anak di sekolah. Guru anak menjadi teladan bagaimana anak
bertindak, dari segi kebersiahan, kebiasaan baik atau buruk yang akan
berdampak pada kesehata dan kebersihan anak.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana layanan dasar kesehatan bagi anak?
2. Bagaiamana perilaku hidup bersih dan sehata pada anak?
3. Bagaimana pembinaan PHBS pada anak disekolah?
C. Tujuan pembahasan
1. Mengetahui layanan dasar kesehatan terutama pada anak usia dini
2. Mengetahui bentuk-bentuk perilaku hidup bersih dan sehat pada anak usia
dini
3. Mengetahui bagaimana pembinaan PHBS pada anak di sekolah
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
d. Perasaan bertambah peka
3. Sehat secara sosial
a. Ceria
b. Mudah menyesuaikan dengan lingkungannya
6
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) adalah semua perilaku
kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperanaktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes,
2010). PHBS merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran (Sari, 2013).
Program-program PHBS diharapkan dapat dilakukan kepada
sasaran. Sasaran dalam PHBS dikelompokkan dalam lima tatanan (setting)
yaitu: tatanan rumah tangga, tatanan institusi pendidikan (sekolah,
madrasah, pondok pesantren). Sasaran institusi kesehatan (puskesmas,
rumah sakit, klinik), sasaran tempat kerja (kantor, pabrik, tempat usaha dan
tatanan tempat umum (pasar, tempat ibadah, tempat rekreasi).
PHBS dalam tatanan institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan
peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di
tatanan institusi pendidikan (Menkes RI, 2011).
Perilaku hidup sehat bersih (PHBS) adalah tindakan yang dilakukan
oleh perorangan, kelompok, atau masyarakat yang sesuai dengan norma-
norma kesehatan, menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam
membangun kesehatan untuk memperoleh derajat kesehatan setinggi-
tingginya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa PHBS merupakan pengetahuan, sikap
dan tindakan proaktif untuk memelihara dan mencegah risiko terjadinya
penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit yang dipraktikkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang
atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakatnya.
7
a. Membuang sampah pada tempatnya
b. Mandi 2 kali sehari menggunakan sabun
c. Sarapan sebelum pergi ke sekolah, makan 3x sehari dan makan yang
bergiziSikat gigi sesudah makan dan sebelum tidur
d. Makan sayur dan buah setiap hari
e. Pemilihan jajanan bersih dan sehat
f. Tidur siang dan malam yang cukup
g. Olah raga dengan rutin, dan
h. Penggunaan jamban bersih.
i. Rajin mencuci tangan
j. Ganti baju setelah beraktivitas
2. Di Sekolah
a. Menyuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun.
b. Mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah.
c. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
d. Olahraga yang teratur dan terukur.
e. Memberantas jentik nyamuk.
f. Tidak merokok di sekolah.
g. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
h. Membuang sampah pada tempatnya.
8
3. Mencuci tangan dengan air yang mengalir serta menggunakan sabun
4. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
5. Menggunakan jamban yang bersih
6. Olahraga yang teratur dan terukur
7. Memberantas jentik nyamuk
8. Tidak merokok di lingkungan sekolah
9. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan secara teratur
10. Membuang sampah pada tempatnya
11. Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah secara berkala
12. Menyediakan UKS yang memenuhi standar
Dalam pembinaan PHBS lingkup pendidikan anak usia dini, tidak bisa
disamakan dengan jenjang sekolah formal lain. Anak-anak lebih rentan
terkena penyakit dan pembinaan PHBS ini lebih kepada pembiasaan perilaku
bersih dan sehat.
9
2. Pembiasaan mencuci tangan sebelum masuk setelah istirahat di
pertengahan pembelajaran
3. Melakukan olahraga rutin seminggu sekali
4. Melakukan gerakan atau sosialisasi cara menggosok gigi yang baik, juga
saat melakukan buang air kecil maupun buang air besar di sekolah
5. Pemberian makana yang bergizi setiap seminggu sekali, bias dengan
bergilir antara wali siswa satu dengan yang lainnya
6. Pemeriksaan rutin kebersihan. Kuku, rambut, telinga, gigi, serta mengukur
tingga dan berat badan.
7. Edukasi kebersihan melalui jalan-jalan di daerah sekitar sekolah,
kemudian anak-anak diminta untuk mengambil sampah yang mereka
temui.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah yang berjudul “Perilaku Kesehatan Anak” yang penulis
buat. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan.
11
Maka, kritik dan saran konstruktif penulis harapkan demi terciptanya makalah
yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/161027883-Penerapan-perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-
phbs.html (Diakses 18 September 2021)
Akmad solihin.2014.LAYANANDASARKESEHATANBAGIANAK.Jakarta:
Direktorat Jendral PAUD
Dr. Hj. Hibana, S. Ag., M. Pd., Mukhamad Hamid Samiaji, S. Pd., Retno
Endah
Palupi, dkk. (2021). Kesehatan Dan Gizi Anak Usia Dini. Banyumas : Rumah
Kreatif Wadas Kelir.
13