Anda di halaman 1dari 17

PEMELIHARAAN KESEHATAN UNTUK ANAK USIA DINI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Ujian Akhir Semester II

Pada mata kuliah Deteksi Dini Pada Anak Usia Dini

Dosen Pembimbing
Annisa Wahyuni M.Pd

Disusun Oleh :

Nama : Nur Kholilah

Semester : II

Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI


MANDAILING NATAL
2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena berkat rahmat dan hidayah-
nya penyusun telah mampu menyelesaikan makalah berjudul “Pemeliharaan Kesehatan
Untuk Anak Usia Dini”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Deteksi Dini Anak Usia Dini.
Kesehatan anak usia dini dapat diciptakan melalui beberapa cara baik itu yang dilakukan
di lingkungan keluarga maupun yang di lakukan di lingkungan sekolah, Pemeliharaan
kesehatan ini tidak hanya dilakukan melalui pemberian obat saja namun juga melalui
kebiasaan hidup sehari-hari. Usaha pemeliharaan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Salah satu cara terpraktis dalam memelihara kesehatan anak yaitu melalui paksinasi dan juga
pembiasaan.
Penyusun menyadari bahwa selama penyusunan makalah ini banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang ikut berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Semoga Allah swt. memberikan
balasan yang berlipat ganda.
            Makalah ini bukanlah makalah yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalah hal isi maupun sistematika dan teknik penyusunannya. Oleh sebab
itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini, akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penyusun dan bagi
pembaca. Amin.

Panyabungan , Juni 2020   

Penyusun                                    

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang masalah ..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan Makalah ......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengerian Pemeliharaan Kesehatan ........................................................................2
2. Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan untuk Anak Usia Dini ..................................2
3. Keterlibatan Kesehatan Psikologis dengan Kesehatan Fisik pada Anak Usia Dini.3 
4. Permasalahan Kesehatan yang Sering Terjadi pada Anak Usia Dini .....................3
5. Dampak Permasalahan Kesehatan yang Sering Terjadi pada Anak Usia Dini....... 3
6. Cara Memelihara dan Menjaga Kesehatan Anak Usia Dini ...................................8
BAB IV PENUTUP............................................................................................................13
A. Simpulan .................................................................................................................13
B. Saran .......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini merupakan individu yang berada pada rentang usia 0-8 tahun. Usia
ini merupakan pondasi untuk usia-usia selanjutnya. Selain itu pada usia ini dikenal
dengan golden age yaitu sebuah kondisi pada saat anak mengalami perkembangan fisik
dan psikis yang sangat pesat.
Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang anak tidak merasa sakit dan memang
secara klinis tidak merasa sakit, semua organ tubuh dalam keadaan normal dan berfungsi
dengan normal. Begitupun dengan kesehatan psikis terwujud apabila seseorang anak
merasa mentalnya dalam keadaan stabil sehingga mampu berfikir sehat dan mampu
mengekspresikan emosi secara baik.
Berdasarkan uraian di atas, agar kesehatan fisik dan psikis anak tetap sehat, maka
perlunya upaya untuk memelihara kesehatan anak usia dini. maka perlu kiranya
penyusun menyusun sebuah makalah yang berjudul “Pemeliharaan Kesehatan untuk
Anak Usia Dini.”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Mengapa pemeliharaan kesehatan untuk anak usia dini dianggap penting?
2. Bagaimana keterlibatan kesehatan psikologis dengan kesehatan fisik pada anak usia
dini?
3. Bagaimana permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini?
4. Apa dampak permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini?
5. Bagaimana cara memelihara dan menjaga kesehatan anak usia dini?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Pentingnya pemeliharaan kesehatan untuk anak usia dini.
2. Keterlibatan kesehatan psikologis dengan kesehatan fisik pada anak usia dini.
3. Permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini.
4. Dampak permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini.
5. Cara memelihara dan menjaga kesehatan anak usia dini

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pemeliharaan Kesehatan
Menurut  UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28
menyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut..
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata memelihara  berasal dari kata
‘pelihara’ yang artinya rawat dan jaga. Sedangkan pengertian kesehatan berasal kata
‘ke-sehat-an’, sehat adalah suatu keadaan ketika seluruh organ tubuh dapat
melaksanakan fungsinya dengan baik.

2. Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan untuk Anak Usia Dini


Anak usia dini merupakan masa dimana anak akan mengeksplor dan menggali
segala kemampuannya terutama dengan kegiatan yang melibatkan fisik motoriknya.
Telah dijelaskan bahwa karakteristik anak adalah aktif, tidak mau diam, penjelajah
tanguh, memiliki keingintahuan yang besar, dan lain sebagainya.
Ketika anak sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat ini,
sebagai orangtua dan guru hendaknya selalu memperhatikan kesehatan dan gizi anak
agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Anak yang sehat akan
mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang wajar sesuai dengan usianya yaitu
sesuai dengan standar fisik yang dimiliki oleh anak seusianya, juga memiliki
kemampuan-kemampuan yang sesuai dengan standar anak seusianya. Dalam hal ini
pemeliharaan kesehatan sangat diperlukan untuk pengoptimalan pertumbuhan dan
perkembangan anak. Pemeliharaan kesehatan ini tentunya harus disesuaikan dengan
perkembangan anak.
Salah satu bentuk pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada anak usia dini,
salah satunya dapat dilakukan dengan imunisasi. Vaksin yang biasanya digunakan
dalam imunisasi, yaitu:
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pemeliharaan kesehatan sangat dibutuhkan
untuk anak usia dini selain untuk pencegahan dari berbagai macam penyakit, juga untuk
pembiasaaan pada anak agar selalu hidup sehat. Pemeliharaan dan pelayanan kesehatan

2
pada anak ini harus disesuaikan dengan perkembangan anak. Orangtua dan guru dapat
menanamkan hidup sehat pada anak dengan memberikan pembiasaan-pembiasaan
dimulai dari hal yang kecil yang biasa dilakukan anak dikesehariannya, pemberian
asupan makan bergizi yang sesuai dengan kebutuhan anak, juga pemberian imunisasi
serta pemeriksaan kesehatan yang rutin bagi anak usia dini.
3. Keterlibatan Kesehatan Psikologis Dengan Kesehatan Fisik Pada Anak Usia Dini
Keadaan sehat pada seseorang itu tidak hanya melingkupi fisik atau badan saja
tetapi juga keadaan jiwa atau psikis juga ikut menentukan kualitas kesehatan. Baik
kesehatan yang dimaksud bersifat menyeluruh atau integral. Artinya, kesehatan antara
yang satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi.
Adapun pada anak usia dini kesehatannya melingkupi kesehatan fisik dan psikis,
yang keduanya merupakan komponen penyusun manusia yang saling mempengaruhi.
Kesehatan fisik yaitu terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan memang secara
klinis tidak sakit, semua organ tubuh normal dan berfungsi normal atau tidak ada
gangguan fungsi tubuh. Sedangkan kesehatan psikis adalah terwujud apabila pikirannya
sehat, emosional sehat dan spiritualnnya sehat.  Lebih lanjut, kedua jenis kesehatan
tersebut sangatlah berpengaruh antara satu dengan yang lainnya.
4. Permasalahan Kesehatan yang Sering Terjadi pada Anak Usia Dini
a. Kurang Gizi/ Malnutrisi
Banyak anak kekurangan gizi karena mereka tidak mendapatkan cukup
makanan. Atau jika mereka hanya mendapatkan makanan yang kurang kandungan
gizinya, misalnya makanan dengan banyak air dan serat di dalamnya, seperti ubi
kayu, talas akar, atau bubur jagung. Makanan jenis ini hanya membuat anak-anak
menjadi kenyang dan tidak memenuhi kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhannya.
Kadang-kadang pada anak ditemukan kekurangan zat-zat gizi tertentu, seperti
kekurangan vitamin A, yodium, dan lain-lain. Malnutrisi dapat menyebabkan
berbagai masalah pada anak, termasuk dalam kasus ringan seperti:
1) pertumbuhan lambat
2) perut bengkak
3) tubuh kurus
4) kehilangan nafsu makan
5) kehilangan energi
6) pucat (anemia)
7) luka di sudut-sudut mulut

3
8) sering pilek dan infeksi lainnya
9) rabun ayam
Dalam kasus lain yang lebih serius, yaitu:
1) berat badan tidak bertambah
2) pembengkakan kaki (kadang-kadang muka juga)
3) bintik hitam, 'memar', atau buka mengupas luka
4) rambut menipis atau bahkan rontok
5) kurangnya keinginan untuk tertawa atau bermain
6) luka dalam mulut
7) kecerdasan tidak berkembang
8) 'Mata kering' (xeroftalmia)
9) kebutaan
Mencegah dan mengobati masalah kekurangan gizi pada anak-anak
sebenarnya cukup mudah, yaitu dengan memberikan makanan bergizi secara
cukup, atau cobalah untuk memberinya lebih banyak / sering makan. Selain itu
penambahan (fortifikasi) zat-zat nutrisi esensial misalnya zat besi, kalsium,
vitamin, protein dll pada makanan juga sangat baik untuk memenuhi kekurangan
zat tersebut. Usahakan selalu berpedoman pada pola 4 sehat 5 sempurna dalam
memenuhi makan anak-anak.
b. Diare dan Disentri
Diare pada anak dapat ditandai dengan frekuensi buang air besar lebih dari
4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak. Bahaya terbesar bagi anak-anak
dengan diare adalah dehidrasi, atau kehilangan terlalu banyak cairan dari tubuh.
Hal ini akan bertambah bahaya jika disertai muntah-muntah.
Bayi dan balita yang diare membutuhkan lebih banyak cairan untuk
mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah. Pemberian cairan
yang tepat dengan jumlah memadai merupakan modal utama mencegah dehidrasi.
Cairan harus diberikan sedikit demi sedikit dengan frekuensi sesering mungkin.
Oralit merupakan rumus manjur untuk mengatasi diare pada anak.
c. Demam
Anak dikatakan demam jika suhu tubuhnya melebihi dari 37,5°C waktu
diukur dengan termometer. Pada anak-anak kecil, demam tinggi (lebih dari 39°C)
dapat dengan mudah menyebabkan kejang atau kerusakan otak. Untuk menurunkan
demam, dapat dilakukan beberapa hal berikut. 

4
1) Kompres dengan air hangat
Anak dikompres dengan handuk yang dibasahi dengan dibasahi air
hangat (30º C) kemudian dilapkan seluruh badan. Penurunan suhu tubuh
terjadi saat air menguap dari permukaan kulit. Oleh karena itu, anak jangan
“dibungkus” dengan lap atau handuk basah atau didiamkan dalam air karena
penguapan akan terhambat. Tambah kehangatan airnya bila demamnya
semakin tinggi.
2) Berikan obat pereda demam
Perawatan paling efektif untuk demam adalah menggunakan obat
penurun panas seperti parasetamol atau ibuprofen. Terdapat berbagai macam
sediaan di pasaran seperti: tablet, drops, sirup, dan suppositoria. Pengobatan
ini dapat mengurangi ketidaknyamanan anak dan menurunkan suhu 1 sampai
1,5 ºC.
3) Istirahat yang cukup
Demam  menyebabkan anak lemah dan tidak nyaman. Orang tua
sebaiknya mendorong anaknya untuk cukup istirahat. Sebaiknya tidak
memaksa anak untuk tidur atau istirahat atau tidur bila anak sudah merasa
baikan dan anak dapat kembali ke sekolah atau aktivitas lainnya ketika suhu
sudah normal dalam 24 jam.
d. Kejang
Penyebab dari kejang pada anak-anak antara lain demam tinggi, dehidrasi,
epilepsi, dan meningitis. Jika anak mengalami demam tinggi, segera redakan agar
tidak kejang. Periksa tanda-tanda dehidrasi dan meningitis. Kejang yang dimulai
pada rahang dan kemudian seluruh tubuh menjadi kaku mungkin akibat tetanus.
Tanda-tanda kejang pada anak, di antaranya:
1) kedua kaki dan tangan kaku disertai gerakan-gerakan kejut yang kuat dan
kejang-kejang selama 5 menit dan bola mata berbalik ke atas,
2) gigi terkatup,
3) muntah,
4) tak jarang si anak berhenti napas sejenak,
5) pada beberapa kasus tidak bisa mengontrol pengeluaran buang air besar/ kecil,
6) pada kasus berat, anak kerap tak sadarkan diri. Adapun intensitas waktu kejang
juga sangat bervariasi, dari beberapa detik sampai puluhan menit.

5
e. Meningitis
Penyakit berbahaya ini bisa datang sebagai komplikasi dari campak,
gondok, atau yang lain yang serius penyakit. Anak-anak dari ibu yang memiliki TB
mungkin mendapatkan meningitis TBC. Seorang anak yang sangat sakit yang
terletak dengan cara kepala miring kembali, yang leher terlalu kaku untuk
membungkuk ke depan, dan yang tubuhnya membuat gerakan aneh (kejang)
mungkin memiliki meningitis.
f. Anemia
Tanda-tanda umum timbulnya anemia pada anak-anak, antara lain:
1) pucat, terutama di dalam kelopak mata, gusi, dan kuku
2) lemah dan cepat lelah
3) tampak seperti malnutrisi
4) glositis berat (radang lidah disertai rasa sakit)
5) diare dan kehilangan nafsu makan
Adapun penyebabnya antara lain:
1) kurang zat besi
2) infeksi usus kronis
3) cacing tambang
4) malaria
Berikut adalah cara pencegahan dan pengobatan.
1) Makanlah makanan yang kaya zat besi seperti daging dan telur, kacang, lentil,
kacang tanah (kacang tanah), dan gelap hijau sayuran juga memiliki beberapa
besi.
2) Seringkali dijumpai adanya cacing tambang pada anak anemia.
3) Jika anda mencurigai adanya cacing tambang, periksakan feses anak di
laboratorium. Jika ditemukan telur cacing tambang, segera lakukan
pengobatan untuk mengusir cacing tambang ini.
4) Jika perlu, berikan garam besi dengan mulut (ferro sulfat).
5) Jangan memberikan zat besi dalam bentuk tablet untuk bayi atau anak kecil
karena bisa menyebabkan keracunan. Sebaiknya berikanlah zat besi berupa
cairan. Atau menghancurkan tablet tersebut menjadi bubuk dan
mencampurnya dengan makanan.

6
g. Cacing dan Parasit lain
Jika salah satu anak dalam keluarga diketahui menderita cacingan, semua
anak dalam keluarga harus dirawat atau diobati untuk memastikan hilangnya
cacing. Untuk mencegah infeksi cacing, anak-anak harus:
1) Jagalah kebersihan
2) Gunakan jamban.
3) Jangan bertelanjang kaki.
4) Jangan makan daging mentah atau ikan mentah atau yang setengah matang.
5) Minum hanya air rebus atau murni.
h. Masalah Kulit
Masalah kulit yang paling umum dijumpai pada anak-anak antara lain:
1) Kudis
2) terinfeksi luka dan impetigo
3) kurap dan infeksi jamur lainnya
Untuk mencegah masalah kulit dapat dilakukan cara-cara berikut:
1) Yang paling utama: jagalah kebersihan
2) Mandikan anak sesering mungkin yang bersih
3) Pengendalian kutu busuk, kutu, dan kudis.
4) Jangan biarkan anak-anak yang menderita kudis, kutu, kurap, atau luka yang
terinfeksi bermain atau tidur bersama dengan anak-anak sehat.
i. Pink Eye (Conjunctivitis)
Pink eye atau disebut juga konjungtivitis adalah selaput membran jernih
yang radang dan kemerahan yang meliputi bagian putih pada mata dan membran
pada bagian dalam kelopak mata. Pink eye paling umumnya disebabkan oleh
infeksi virus atau bakteri, meskipun alergi, bahan beracun dan penyakit yang
mendasarinya mungkin juga berperan.
j. Pilek dan Flu
Flu biasa, dengan hidung meler, demam ringan, batuk, sering sakit
tenggorokan, dan kadang-kadang diare adalah sering tapi bukan masalah serius
pada anak. Berikan banyak cairan pada anak. Biarkan anak banyak istirahat atau
tidur. Berikan makanan bergizi dan buah-buahan agar anak-anak terhindar pilek
dan cepat sembuh.

7
k. Sakit Telinga dan Infeksi Telinga
Infeksi telinga adalah umum pada anak-anak kecil. Demam akan
meningkat, dan anak sering menangis atau menggosok bagian samping kepalanya.
Kadang-kadang nanah bisa dilihat di telinga. Pada anak-anak kecil infeksi telinga
kadang-kadang dapat menyebabkan muntah atau diare. Jadi, ketika seorang anak
mengalami diare dan demam pastikan untuk memeriksa telinganya. Adapun
beberapa pengobatan yang dapat dilakukan sebagai berikut.
1) Adalah penting untuk mengobati infeksi telinga segera mungkin. Berikan
antibiotik penisilin seperti atau kotrimoksazol. Pada anak-anak di bawah 3
tahun, ampisilin sering bekerja lebih baik. Berikan acetaminophen untuk
meredakan rasa sakit. Aspirin juga bekerja tetapi tidak aman bagi anak-anak.
2) Bersihkan nanah yang keluar dari telinga dengan kapas secara hati-hati.
3) Anak-anak yang menderita telinga bernanah harus mandi secara teratur,
hindarkan berenang atau menyelam minimal dua minggu setelah
kesembuhannya. Untuk mencegah infeksi pada telinga, bersihkan telinga anak
secara rutin dan hati-hati.
5. Dampak Permasalahan Kesehatan yang Sering Terjadi pada Anak Usia Dini
Dalam permasalahan kesehatan yang kerap terjadi pada anak usia dini akan
menimbulkan dampak yang negatif pada diri anak, seperti:
a. nafsu makan berkurang
b. berat badan menurun
c. lebih banyak diam (tidak banyak aktif)
d. malas untuk belajar dan bermain
e. kurang percaya diri
f. cenderung lebih manja
g. perkembangan social dan emosi menjadi terganggu
h. memicu timbulnya berbagai penyakit lainnya

6. Cara Memelihara dan Menjaga Kesehatan Anak Usia Dini


Kesehatan merupakan salah satu hal penting dalam menjalani kehidupan sebab
kondisi kesehatan dapat mempengaruhi kualitas seseorang dalam menjalani hidup.
Kondisi kesehatan yang kurang baik akan memberi banyak dampak pada kelancaran
aktivitas seseorang, rasa tidak nyaman akan menjadi salah satu sebab seseorang tidak
dapat menjalankan kegiatannya.

8
Pada masa usia dini, anak akan sangat mudah terserang virus dan penyakit
sebab belum memiliki daya tahan tubuh yang baik. Anak-anak akan mengalami rasa
tidak nyaman lebih besar ketimbang orang dewasa ketika sedang mengalami gangguan
kesehatan. Rasa tidak nyaman akan mengganggu aktivitasnya bahkan dapat
menimbulkan penyakit baru bagi anak. Oleh sebab itu, kondisi kesehatan anak sangat
penting dijaga baik oleh orang tua di rumah ataupun oleh guru di sekolah. Orang-orang
yang bertanggung jawab pada anak harus mampu menjaga kesehatan anak di manapun
berada.
a. Di Lingkungan Rumah
Menjaga kesehatan anak menjadi perhatian khusus para ibu ketika di
lingkungan rumah, terlebih saat pergantian musim yang umumnya disertai dengan
berkembangnya berbagai penyakit. Saat pergantian musim terjadi, tubuh beradaptasi
ekstra keras menghadapi perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan
ataupun sebaliknya. Udara yang semula panas atau kering, tiba-tiba menjadi dingin
atau lembab. adapun cara yang dapat dilakukan untuk memelihara dan menjaga
kesehatan anak ketika di lingkungan rumah adalah sebagai berikut:
1) Membiasakan anak untuk mencuci tangan,
Tingkatkan kebersihan tangan dengan membiasakan mencuci tangan anak
padasetiap  kesempatan yaitu saat mandi, sebelum sarapan, sebelum makan
siang, sebelum makan malam dan setelah menggunakan toilet setelah main di
luar, dll. Hal ini akan membantu mencegah penyebaran kuman.
2) Membiasakan hidup  bersih pada anak,
Biasakan anak untuk Mandi minimal satu hari sekali dengan sabun. Gunakan
sabun untuk menghilangkan kotoran dan kuman yang menyebabkan bau badan,
biang keringat dan lecet diluar serta flu dan pilek di dalam.
3) Berikan makanan yang baik,
Memakan buah dan sayuran adalah penting untuk mencapai gaya hidup sehat.
Buah dan sayur dapat membantu melawan infeksi dan menggantikan cairan
yang hilang.
4) Memperbanyak minum  cairan sehat,
Minum banyak air. Ganti minuman manis yang berwarna dengan teh herbal
untuk tetap terhidrasi. Atau biasakan anak untuk membawa minum dari rumah
karena seringkali anak tergoda membeli minuman disekolah terutama minuman

9
sejenis sirup, atau minuman bersoda yang diberi zat pewarna, warnanya yang
mencolok membuat anak tergiur.
5) Batasi memberikan uang saku
dengan memberikan uang saku yang berlebihan, akan mendorong anak untuk
konsumtif mereka akan merasa memiliki kemampuan untuk membeli apapun
yang diinginkan, meskipun berbahaya bagi kesehatannya.
6) Menjelaskan bahaya jajan sembarang                   
Anak jaman sekarang sering kali tidak bisa menerima begitu saja larangan yang
diberikan orang tuanya.
7) Membawa anak ke Posyandu
Kesehatan anak dapat terpantau dengan membawanya ke pelayanan kesehatan,
dengan membawa anak kepelayanan kesehatan, apapun yang terjadi pada anak
akan terpantau baik itu dalam hal status gizi, dan keperluan vaksin bahkan
keperluan keperluan lainnya.
8) Berikan vitamin secukupnya
Aktivitas anak yang padat seringkali membuat daya tahan tubuhnya menurun.
Apalagi setelah pulang sekolah, masih harus mengikuti serangkaian kursus atau
ekstrakurikuler lainnya karena itu sangat penting memberikan tambahan vitamin
untuk memperkuat stamina tubuhnya.      
9) Biasakan anak untuk tidur yang cukup setiap hari,
Kurang tidur dapat membuat anak  rentan terhadap infeksi. Cobalah untuk
membiasakan anak  tidur paling tidak 8 jam setiap malam, dan mandi dengan air
panas sebelum tidur untuk menghilangkan stres dan kuman.
10) Batasi waktu bermain,
Tetapkan batas waktu yang wajar untuk bermain di luar rumah pada musim
penghujan untuk mencegah hipotermia. Mintalah anak-anak untuk kembali
secara periodik pada waktu tertentu untuk sekedar beristirahat atau
menghangatkan badan Perlengkapan anak,
b. Di Lingkungan Sekolah
Salah satu tempat yang memungkinkan bagi anak-anak untuk  mudah
terserang penyakit yaitu sekolah. Menjaga anak tetap sehat dalam setiap kondisi
memang tidak mudah, apalagi saat anak sedang di sekolah.

10
1) Cuci tangan 
Cara untuk menjaga kesehatan anak yang pertama adalah dengan mengajarkan
pentingnya mencuci tangan. Di sekolah anak akan lebih banyak bertemu sumber
penyakit dan kotoran ketimbang di rumah. Di sekolah ada berbagai benda yang
telah terkontaminasi dan telah dipegang dari satu tangan ke tangan lain sehingga
bakteri menjadi lebih banyak dan berkembang cepat.
2) Jangan berbagi botol atau sendok
Kita seringkali melihat anak-anak di sekolah memakan makanan dari sendok,
garpu dan minum dari alat yang sama dengan teman-temannya, terkadang anak-
anak senang bertukar alat makan mereka.
3) Jangan makan junkfood
Membawa bekal sehat dari rumah adalah salah satu cara yang bisa dilakukan
untuk menghindari makanan luar yang mungkin mengandung bahan
membahayakan kesehatan anak.
4) Menjelaskan bahaya jajan sembarang
Kita tahu, anak zaman sekarang seringkali tidak bisa menerima begitu saja
larangan yang diberikan orang tua atau gurunya. Oleh sebab itu orang tua atau
guru perlu memberikan penjelasan yang bisa dimengerti oleh anak alasan
mengapa mereka dilarang membeli jajanan atau  makanan sembarangan.
5) Gerak aktif
Riset yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa anak yang giat dalam
menggerakkan tubuh lebih dapat tahan terhadap berbagai serangan virus yang
menjadi penyebab pilek pada anak.
6) Hindari menyentuh wajah
Terdapat banyak sekali virus dan kuman yang menempel di tangan anak ketika
mereka berada di luar rumah. Virus pilek dapat masuk ke dalam tubuh anak
melalui hidung, melalui mata, dan juga melalui mulut.
7) Nutrisi yang seimbang
Biasakan anak untuk selalu mengkonsumsi buah-buahan dan juga sayuran untuk
membantu menguatkan sistem imun tubuh anak. Guru dapat memanfaatkan
waktu makan di sekolah sebagai upaya pemenuhan gizi anak.
8) Memperhatikan kesehatan mata
Dalam pemeliharaan kesehatan tidak hanya fokus pada kondisi tubuh saja,
namun salah satu panca indera seperti mata juga perlu diperhatikan.

11
9) Memperhatikan kesehatan gigi
Masalah  kesehatan yang paling sering dialami oleh anak-anak adalah
kesehatan gigi. Kebiasaan-kebiasaan yang buruk seperti memasukkan benda-
benda asing ke mulut, kondisi gigi anak yang mudah rapuh, dan kebiasaan
memakan makanan yang dapat merusak gigi yang diiringi dengan pemeliharaan
yang tidak baik menjadi faktor penyebab timbulnya masalah gigi pada anak.
Selain melakukan berbagai upaya perilaku sehat di sekolah, alangkah
baiknya sekolah juga mampu menciptakan sanitasi yang baik, sebab lingkungan
yang bersih akan menciptakan kondisi yang sehat bagi penghuninya.

12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kesehatan merupakan bagian penting pada manusia dalam menjalani kehidupan,
sebab kondisi kesehatan akan mempengaruhi kualitas seseorang. Kesehatan yang
kurang baik dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada seseorang, terutama pada anak
usia dini yang masih sangat rentan terserang virus.
Penyakit yang menyerang kesehatan dapat datang kapan saja pada seseorang bila
stamina atau imunnya sedang lemah. Dampak dari gangguan kesehatan ada bermacam-
macam, hal tersebut dapat meliputi gangguan fisik dan psikis. Gangguan yang terjadi
pada fisik dan psikis seseorang dapat saling terlibat dan mempengaruhi, misalnya
penyakit psikosomatis.
Kesehatan yang tidak dijaga dan dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan
kematian. Namun kondisi kesehatan dapat dijaga, ada banyak sekali cara menjaga
kesehatan, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, imunisasi, mengkonsumsi
makanan dan minuman yang sehat, dan mencukupi kebutuhan gizi. Kesehatan tidak
hanya perlu dijaga bila anak ada di rumah, namun di manapun anak berada, sebab virus
dan bakteri penyakit ada di mana saja.
B. Saran
Berdasarkan ilmu yang telah diketahui, maka sebagai pihak yang bertanggung
jawab pada anak, seperti orang tua dan guru di sekolah perlu memahami ilmu mengenai
kesehatan anak, sebab dengan memamahaminya orang tua dan guru dapat menjaga
anak dengan baik dan mengahasilkan anak yang berkualitas.
Dalam hal ini, menjaga kesehatan bukan hal yang mudah sebab virus dan
bakteri dapat berkembang di mana saja, oleh sebab itu pemeliharaam kesehatan seperti
menjaga kebersihan, imunisasi, gizi yang cukup, dan sebagainya perlu diperhatikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ardiani, Yogi. (2013). Perkembangan dan Pemeliharaan Kesehatan AUD. [Online].


Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2013/06/06/perkembangan-dan-pemeliharaan-
kesehatan-aud-566538.html.
Halim, Andreas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Sulita Jaya.
Multahzam, Ahmad. (2012). Kesehatan dan Gizi. .[Online]. Tersedia: http://multazam-
einstein.blogspot.com/2012/12/makalah-kesehatan-dan-gizi.html.

14

Anda mungkin juga menyukai