KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena berkat rahmat dan hidayah-
nya penyusun telah mampu menyelesaikan makalah berjudul “Pemeliharaan Kesehatan
Untuk Anak Usia Dini”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kesehatan dan Gizi II.
Kesehatan anak usia dini dapat diciptakan memlalui beberapa cara baik itu yang
dilakukan di lingkungan keluarga maupun yang di lakukan di lingkungan sekolah,
Pemeliharaan kesehatan ini tidak hanya dilakukan melalui pemberian obat saja namun juga
melalui kebiasaan hidup sehari-hari. Usaha pemeliharaan ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Salah satu cara terpraktis dalam memelihara kesehatan anak yaitu melalui
paksinasi dan juga pembiasaan. Usaha ini dapat dilakukan melalui pengamatan dan juga
pengumpulan data melalui pengumpulan literatur. Mengenai apa itu pemeliharaan kesehatan?
Apa pentingnya pemeliharaan kesehatan bagi anak? Status gizi yang baik bagi anak?
Masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak? Cara memelihara dan menjaga
kesehatan anak serta implikasi dari kesehatan psikologis dengan kesehatan fisik pada anak?.
Pertanyaan inilah yang menjadi fokus makalah yang penyusun susun. Sejalan dengan itu,
makalah ini secara jelas membahas hal mengenai pemeliharaan kesehatan anak usia dini.
Dengan uraian yang komprehensif ini, diharapkan pemahaman akan pemeliharaan kesehatan
untuk anak bukan hanya sekedar tataran teori melainkan lebih jauh pada tataran aplikasi.
Penyusun menyadari bahwa selama penyusunan makalah ini banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. H. Dede Margo Irianto, M. Pd. selaku dosen mata kuliah Kesehatan dan Gizi II
yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini;
2. Rekan-rekan seangkatan yang telah memotivasi penyusun untuk menyelesaikan penyusunan
makalah ini;
3. Serta semua pihak yang tidak dapat penyusun sebut satu persatu.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah............................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan Penulisan Makalah.......................................................................
D. Manfaat PenulisanMakalah......................................................................
E. Prosedur Penulisan Makalah....................................................................
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Pemeliharaan Kesehatan........................................................
B. Status Gizi yang Baik Untuk Anak Usia Dini..........................................
BAB III PEMBAHASAN
A. Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan untuk Anak Usia Dini...................
B. Keterlibatan Kesehatan Psikologis dengan Kesehatan Fisik pada Anak Usia Dini
C. Permasalahan Kesehatan yang Sering Terjadi pada Anak Usia Dini......
D. Dampak Permasalahan Kesehatan yang Sering Terjadi pada Anak Usia Dini
E. Cara Memelihara dan Menjaga Kesehatan Anak Usia Dini....................
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan...................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini merupakan individu yang berada pada rentang usia 0-8 tahun. Usia ini
merupakan pondasi untuk usia-usia selanjutnya. Selain itu pada usia ini dikenal
dengan golden age yaitu sebuah kondisi pada saat anak mengalami perkembangan fisik dan
psikis yang sangat pesat. Adapun dalam hal ini perkembangan yang sangat pesat tersebut,
sangat dipengaruhi oleh kesehatan dari fisik dan psikis anak.
Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang anak tidak merasa sakit dan memang secara
klinis tidak merasa sakit, semua organ tubuh dalam keadaan normal dan berfungsi dengan
normal. Begitupun dengan kesehatan psikis terwujud apabila seseorang anak merasa
mentalnya dalam keadaan stabil sehingga mampu berfikir sehat dan mampu mengekspresikan
emosi secara baik. Ketika kesehatan fisik anak terganggu, maka dalam melakukan tindakan-
tindakan lainnya pun akan terganggu bahkan dalam ksehatan psikisnya pun akan mengalami
gangguan, begitupun sebaliknya. Jelas ini akan mempengaruhi pada proses pertumbuhan
serta perkembangannya.
Pada kenyataannya, dalam kehidupan tidak sedikit anak usia dini yang mengalami
masalah dalam kesehatannya, artinya suatu keadaan terganggunya fisik dan psikis anak.
Gangguan fisik yang biasa muncul pada anak usia dini contohnya diare, demam, malnutrisi,
kejang, cacingan, flu, dan lain sebagainya. Sedangkan gangguan psikis yang biasanya muncul
pada anak usia dini adalah stress, tantrum, depresi.
Berdasarkan uraian di atas, agar kesehatan fisik dan psikis anak tetap sehat, maka
perlunya upaya untuk memelihara kesehatan anak usia dini. Adapun untuk mengetahui lebih
lanjut terkait dengan pemeliharaan kesehatan pada anak usia dini, maka perlu kiranya
penyusun menyusun sebuah makalah yang berjudul “Pemeliharaan Kesehatan untuk Anak
Usia Dini.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Mengapa pemeliharaan kesehatan untuk anak usia dini dianggap penting?
2. Bagaimana keterlibatan kesehatan psikologis dengan kesehatan fisik pada anak usia dini?
3. Bagaimana permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini?
4. Apa dampak permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada anak usia dini?
5. Bagaimana cara memelihara dan menjaga kesehatan anak usia dini?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Pengertian Pemeliharaan Kesehatan
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28
menyatakan bahwa yang dimaksud pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Dari pengertian diatas dapat mengambil inti sari bahwasannya dalam membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak yaitu sebagai tugas seorang
pendidik AUD, dalam arti lain dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak juga
berhubungan dengan pendidik mampu memelihara kesehatan anak usia dini. Maka perlu
mengerti akan pengertian memelihara kesehatan anak usia dini itu sendiri dibawah ini
penjabaran pengertian memelihara kesehatan anak usia dini.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata memelihara berasal dari kata ‘pelihara’
yang artinya rawat dan jaga. Sedangkan pengertian kesehatan berasal kata ‘ke-sehat-an’,
sehat adalah suatu keadaan ketika seluruh organ tubuh dapat melaksanakan fungsinya dengan
baik. Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948
menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan
sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan” Pada tahun 1986.
WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa pengertian
kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup” Kesehatan
adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.
Pengertian Kesehatan Menurut Undang-Undang adalah:
a. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
b. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang
dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
c. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
d. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
Menurut UU Kesehatan No 23 tahun 1992 kesehatan adalah keadaan sejahtera badan
jiwa dan sosial, yang memungkinkan seseorang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Dari pengertian tersebut terdapat 4 macam kesehatan
a. Kesehatan badan / fisik
Terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan secara klinis memang tidak sakit. Semua
organ normal dan berfungsi normal atau tidak ada gangguan funsi tubuh.
b. Kesehatan jiwa / mental
1) Pikiran ynag sehat tercermin dari cara berpikir seseorang yakni berpikir yang logis dan runtut.
2) Emosional yang sehat tercermin dari kemampuan seseorang dalam mengekspresikan
emosinya.
3) Spiritual yang sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukurnya,
pujian dan penyembahannya terhadap Sang Pencipta.
c. Kesehatan sosial
Terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain secara baik atau mampu
berhubungan dengan orang lain atau kelompok tanpa membeda-bedakan suku, ras,agama atau
bangsa dll.
d. Kesehatan ekonomi
(orang dewasa) terlihat dari produktivitas seseorang dalam arti mempunyai kegiatan yang
dapat menyokong hidupnya dan keluarganya secara finansial.
Jika kita kaitkan antara pengertian memelihara atau pemeliharaan dengan pengertian
kesehatan, maka pengertian memelihara kesehatan mengandung arti upaya penanggulangan
dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau
perawatan.
Kemudian pengertian Anak usia dini Menurut Beichler dan Snowman adalah anak
yang berada pada usia 0-8 tahun. Sedangkan menurut UUD No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 pengertian anak usia dini adalah anak sejak lahir sampai
dengan enam tahun.
Dari penjabaran pengertian memelihara kesehatan anak usia dini secara perkata diatas
dapat disimpulkan bahwasannya pengertian memelihara kesehatan anak usia dini
adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan terhadap anak usia dini (usia 0-6 tahun) yang
meliputi jiwa dan raga.
Ciri-cirinya (Kwasiorkor):
1) Tubuh membengkak, terutama didaerah kaki dan wajah
2) Pandangan mata berubah menjadi sayu
3) Rambut berubah menjadi kemerahan, mudah rontok tnpa menimbulkan rasa sakit pada anak
4) Anak cenderung rewel dan bersikap apatis
5) Hati mereka membesar
6) Otot mengecil
7) Pada kulitnya terdapat bercak merah yang berubah menjadi hitam lalu mengelupas
8) Menderita anemia dan diare
9) Sering menderita penyakit infeksi
Ciri-ciri dari gizi buruk marasmus-kwasiorkor adalah perpaduan dari ciri-ciri diatas
bahkan mungkin lebih buruk lagi.
Upaya orang tua atau guru harus memberi contoh dengan mengajak makan yang sehat
bersama keluarga, pembiasaan tidak jajan sembarangan. Memperkenalkan makanan yang
baik dikonsumsi atau tidak baik secara bertahap, terus mencoba makanan yang baru yang
bergizi dan membiasakan makan teratur sejak dini serta berikan suasana yang nyaman ketika
makan untuk meningkatkan selera makan anak.
Memastikan anak cukup makan untuk memenuhi kebutuhan gizinya serta perhatikan
pula ukuran makanan agar disesuaikan dengan gigi geligi anak yang masih tumbuh (potongan
kecil atau finger food), porsi kecil tapi sering. Dalam pemilihan bahan makanan, snack atau
makanan camilan harus yang bergizi untuk memberi kecukupan energi dalam aktivitas fisik
anak seperti bermain bersama teman, berlari, main sepeda roda tiga.
B. Pembahasan
1. Pentingnya Pemeliharaan Kesehatan untuk Anak Usia Dini
Anak usia dini merupakan masa dimana anak akan mengeksplor dan menggali segala
kemampuannya terutama dengan kegiatan yang melibatkan fisik motoriknya. Telah
dijelaskan bahwa karakteristik anak adalah aktif, tidak mau diam, penjelajah tanguh,
memiliki keingintahuan yang besar, dan lain sebagainya. Menurut Soegeng Santoso dan
Anne Lies Ranti, “anak sehat biasanya akan mampu belajar dengan baik. ia banyak
berkomunikasi dengan teman-temannya, saudara, orangtua dan orang lain di lingkungannya.
anak yang banyak bergaul, ia akan banyak pengetahuan dan pengalaman. anak tidak akan
puas atas sesuatu yang kurang dipahami dan ingin mendapat contoh”.
Ketika anak sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat ini,
sebagai orangtua dan guru hendaknya selalu memperhatikan kesehatan dan gizi anak agar
anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Anak yang sehat akan
mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang wajar sesuai dengan usianya yaitu sesuai
dengan standar fisik yang dimiliki oleh anak seusianya, juga memiliki kemampuan-
kemampuan yang sesuai dengan standar anak seusianya. Dalam hal ini pemeliharaan
kesehatan sangat diperlukan untuk pengoptimalan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pemeliharaan kesehatan ini tentunya harus disesuaikan dengan perkembangan anak.
Intensitas dalam pemeliharaan dalam pelayanan kesehatan anak akan lebih tinggi dari
orang dewasa, tentu ini dikarenakan anak usia dini belum mandiri dan masih membutuhkan
bantuan dari orang lain. Pada anak usia dini juga, harus dibiasakan dan dilatih untuk mandiri
dalam menjaga kesehatan pribadi dengan kegiatan sehari-hari yang mudah dilakukan oleh
anak, seperti memotong kuku, menggosok gigi, melatih untuk mandi sendiri. Namun dalam
hal ini pengawasan dari orangtua dan guru masih sangat diperlukan untuk membenarkan dan
juga menghindari kesalahan yang mungkin dilakukan oleh anak.
Secara umum, pemeliharaan kesehatan pada anak usia dini bertujuan agar tidak terjadi
penyakit yang dapat mengganggu belajar serta kecerdasan anak. Selain itu cara pemeliharaan
kesehatan ini bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri anak serta lingkungannya,
menjaga jenis makanan yang dikonsumsi, imunisasi tepat waktu, pembiasaan perawatan diri
yang baik, pembiasaan mengatur pola hidup anak yang baik dan lain sebagainya.
Dalam hal ini perawatan kesehatan pada anak usia dini dapat diawali dari pemberian
makanan yang sehat dan menjaga kebersihan. Mendidik anak sejak usia dini untuk
menanamkan kebiasaan hidup sehat akan memberikan manfaat bagi kesehatan fisiknya, tentu
saja ini harus didukung oleh orang-orang sekitarnya terutama keluarganya agar
mencontohkan juga membimbing anak untuk hidup dengan sehat. Makanan yang diberikan
kepada anak harus sesuai dengan kebutuhan gizi anak usia dini. Dalam pemberian makanan
pada anak, usahakan makanan tersebut terlihat menarik agar anak tertarik untuk
memakannya. Ini juga dapat bermanfaat ketika anak tidak menyukai suatu makanan, kita
dapat memanipulasi makanan tersebut dengan masakan-masakan, bentuk serta warna yang
menarik untuk anak sehinggga anak mau untuk memakannya. Tentu saja makanan yang
disediakan harus baik dan sehat juga tidak membahayakan anak itu sendiri dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
Tidak dipungkiri ketika pemeliharaan kesehatan anak usia dini buruk, maka berbagai
penyakit dapat diperoleh anak usia dini. Setiap penyakit memiliki ciri, penyebab dan
akibatnya masing-masing. Gejala penyakit-penyakit yang sering timbul pada anak usia dini
hendaknya diketahui oleh orangtua dan guru agar dapat memantau perkembangan anak juga
memberikan pelayanan yang tepat untuk anak. Guru di kelas perlu menjelaskan kepada anak
mengenai berbagai hal dalam pemeliharaan kesehatan, yaitu pemeliharaan kesehatan
lingkungan, mata, telinga, kulit, gigi, dan jasmani. Hidup dengan budaya sehat perlu
ditanamkan sejak dini, sejak anak sudah mulai dapat menangkap dengan panca inderanya
mengenai arti pentingnya memelihara dan menjaga kesehatan.
Salah satu bentuk pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada anak usia dini, salah
satunya dapat dilakukan dengan imunisasi. Imunisasi dilakukan dengan memberikan vaksin
kepada seseorang agar tubuh dapat membuat antibodi sendiri terhadap bibit penyakit.
Imunisasi dapat melindungi anak usia dini dari serangan bermacam-macam virus sehingga
diharapkan seorang anak yang memang sangat rentan terhadap penyakit akan lebih kuat dan
terjaga kesehatannya. Vaksin yang biasanya digunakan dalam imunisasi, yaitu:
a. BCG (Bacillus Calmette-Guerin)
Untuk mencegah penyakit tuberkulosis
b. Polio oral vaksin
Untuk mencegah panyakit polio
c. DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus
d. Hepatitis B
Untuk mencegah penyakit Hepatitis B
e. Campak
Untuk mencegah penyakit campak
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pemeliharaan kesehatan sangat dibutuhkan untuk
anak usia dini selain untuk pencegahan dari berbagai macam penyakit, juga untuk
pembiasaaan pada anak agar selalu hidup sehat. Pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada
anak ini harus disesuaikan dengan perkembangan anak. Orangtua dan guru dapat
menanamkan hidup sehat pada anak dengan memberikan pembiasaan-pembiasaan dimulai
dari hal yang kecil yang biasa dilakukan anak dikesehariannya, pemberian asupan makan
bergizi yang sesuai dengan kebutuhan anak, juga pemberian imunisasi serta pemeriksaan
kesehatan yang rutin bagi anak usia dini.
2. Keterlibatan Kesehatan Psikologis Dengan Kesehatan Fisik Pada Anak Usia Dini
Kesehatan seringkali identik dengan keadaan tubuh atau fisik, namun demikian bahwa
pada dasarnya kesehatan tidak hanya melingkupi fisik saja. Hal ini sesuai dengan Undang-
undang kesehatan No. 23 Tahun 1992 menyatakan bahwa “kesehatan adalah keadaan
sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara
sosial dan ekonomi.”
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa keadaan sehat pada
seseorang itu tidak hanya melingkupi fisik atau badan saja tetapi juga keadaan jiwa atau
psikis juga ikut menentukan kualitas kesehatan. Baik kesehatan yang dimaksud bersifat
menyeluruh atau integral. Artinya, kesehatan antara yang satu dengan yang lainnya saling
mempengaruhi.
Adapun pada anak usia dini kesehatannya melingkupi kesehatan fisik dan psikis, yang
keduanya merupakan komponen penyusun manusia yang saling mempengaruhi. Kesehatan
fisik yaitu terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan memang secara klinis tidak
sakit, semua organ tubuh normal dan berfungsi normal atau tidak ada gangguan fungsi tubuh.
Sedangkan kesehatan psikis adalah terwujud apabila pikirannya sehat, emosional sehat dan
spiritualnnya sehat. Pertama, pikiran sehat tercermin dari cara berfikir seseorang yakni
mampu berfikir logis atau berfikir secara runtut. Kedua, emosional yang sehat tercermin dari
kemempuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya. Ketiga, spiritual yang sehat
tercermin dari cara seseorang mampu mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau
penyembahan terhadap sang pencipta.
Lebih lanjut, kedua jenis kesehatan tersebut sangatlah berpengaruh antara satu dengan
yang lainnya. Artinya kesehatan fisik sangat lah berpengaruh terhadap kesehatan psikis,
begitupun juga sebaliknya. Dalam hal ini bisa dilihat bahwa ketika anak sehat secara psikis
maka akan menunjang terhadap kesehatan fisiknya, yang kemudian berpengaruh terhadap
semangat dan kesiapan anak untuk beraktivitas.
Lain halnya ketika psikisnya terganggu maka seringkali menyebabkan fisiknya sakit,
dalam hal ini dikenal dengan istilah somatoform yaitu gangguan mental yang mempengaruhi
fisik, tetapi pada dasarnya, fisiknya tidak mengalami gangguan apa-apa. Adapun contohnya
adalah dengan seorang anak yang megalami gangguan psikis seperti trauma, stress, takut
yang berlebihan seringkali menyebabkan anak memiliki perilaku menarik diri, nafsu
makannya berkurang, bahkan cenderung takut untuk tidur. Dengan berbagai penyebab
tersebut tentunya akan berdampak pada fisik anak yang lemas karena kekurangan nutrisi dan
di sisi lain energinya terkuras karena munculnya berbagai pemikiran-pemikiran yang tidak
sehat dan emosi yang tidak sehat. Lebih lanjut hal ini berdamapak munculnya penyakit-
penyakit fisik seperti maag, tifus, dan lain-lain.
Selain itu juga, sehatnya fisik anak juga akan sangat berpengaruh terhadap psikis.
Ketika keadaan fisiknya sehat dalam arti semua organnya normal dan berfungsi normal, maka
menunjang terhadap pemikirannya yang sehat, mampu mengekspresikan emosinya secara
positif dan bahkan mampu berekspresi secara spiritual. Contohnya, anak mampu konsentrasi
dan semangat belajar.
Adapun ketika kondisi fisiknya terganggu seringkali menyebabkan sakitnya psikis anak
atau yang dikenal dengan istilah psikomatik yaitu gangguan fisik yang mempengaruhi
keadaan psikis. Contohnya adalah ketika anak sakit seperti diare, typus, atau pun gangguan
fisik lainnya cenderung menyebabkan anak menjadi merasa lemas, tidak memiliki semangat
untuk berpikir positif bahkan berdampak terhadap munculnya stress dan depresi karena
penyakit yang dialami. Selain itu juga emosi anak seringkali tidak terkendali bahkan
diekspresikan dengan tantrum.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa baik kesehatan fisik atau pun psikis
merupakan komponen yang harus senantiasa diperhatikan, dijaga, dan dipelihara. Dengan
demikian, anak akan tumbuh dan berkembang dengan optimal, baik secara fisik maupun
psikis.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kesehatan merupakan bagian penting pada manusia dalam menjalani kehidupan, sebab
kondisi kesehatan akan mempengaruhi kualitas seseorang. Kesehatan yang kurang baik dapat
menyebabkan rasa tidak nyaman pada seseorang, terutama pada anak usia dini yang masih
sangat rentan terserang virus.
Penyakit yang menyerang kesehatan dapat datang kapan saja pada seseorang bila
stamina atau imunnya sedang lemah. Dampak dari gangguan kesehatan ada bermacam-
macam, hal tersebut dapat meliputi gangguan fisik dan psikis. Gangguan yang terjadi pada
fisik dan psikis seseorang dapat saling terlibat dan mempengaruhi, misalnya
penyakit psikosomatis.
Kesehatan yang tidak dijaga dan dibiarkan terus-menerus dapat menyebabkan
kematian. Namun kondisi kesehatan dapat dijaga, ada banyak sekali cara menjaga kesehatan,
seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, imunisasi, mengkonsumsi makanan dan
minuman yang sehat, dan mencukupi kebutuhan gizi. Kesehatan tidak hanya perlu dijaga bila
anak ada di rumah, namun di manapun anak berada, sebab virus dan bakteri penyakit ada di
mana saja.
B. Saran
Berdasarkan ilmu yang telah diketahui, maka sebagai pihak yang bertanggung jawab
pada anak, seperti orang tua dan guru di sekolah perlu memahami ilmu mengenai kesehatan
anak, sebab dengan memamahaminya orang tua dan guru dapat menjaga anak dengan baik
dan mengahasilkan anak yang berkualitas.
Dalam hal ini, menjaga kesehatan bukan hal yang mudah sebab virus dan bakteri
dapat berkembang di mana saja, oleh sebab itu pemeliharaam kesehatan seperti menjaga
kebersihan, imunisasi, gizi yang cukup, dan sebagainya perlu diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiani, Yogi. (2013). Perkembangan dan Pemeliharaan Kesehatan AUD. [Online].
Tersedia: http://edukasi.kompasiana.com/2013/06/06/perkembangan-dan-pemeliharaan-
kesehatan-aud-566538.html.
Halim, Andreas. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Sulita Jaya.
Multahzam, Ahmad. (2012). Kesehatan dan Gizi. .[Online]. Tersedia: http://multazam-
einstein.blogspot.com/2012/12/makalah-kesehatan-dan-gizi.html.