1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT, karena limpahan kasih sayang serta
petunjuk-Nya, makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Anak. Dalam penyusunannya penulis menemui banyak
hambatan, tetapi semua itu menjadikan penulis lebih termotivasi dalam
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini juga tidak terlepas dari bantuan, dorongan,
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, tak lupa penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Besar harapan penulis semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Kesehatan anak merupakan salah satu masalah yang utama
dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat
kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai
generasi penerus memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan dalam
meneruskan pembangunan bangsa.
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam ukuran fisik
seseorang. Sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan dan
penambahan kemampuan fungsi organ. Kedua proses ini terjadi secara
bersamaan pada setiap individu.
Aspek tumbuh kembang merupakan aspek yang menjelaskan
mengenai proses pembentukan seseorang, baik secara fisik maupun
psikososial. Namun sebagian orang tua belum memahami hal ini, terutama
orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang
sangat rendah. Mereka menganggap bahwa selama anak tidak sakit, berarti
anak tidak mengalami masalah kesehatan termasuk pertumbuhan dan
perkembangan anak tersebut. Sering juga para orang tua mempunyai
pemahaman bahwa pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian
yang sama.
Mengetahui dan memahami tumbuh kembang anak tidak hanya
melihat dari satu aspek saja, pemberian nutrisi atau gizi pada anak, tetapi
lebih dari itu tumbuh kembang anak juga harus dilihat dari aspek faktor
keturunan, kejiwaan, aturan dalam keluarga dan proses pembelajaran
termasuk didalamnya pendidikan keluarga.
Orang tua juga perlu memperhatikan sejumlah perkembangan motorik
halus dan motorik kasar anak, serta sosialisasi dan bahasa anak dalam periode
emas mereka. Gerak-gerik anak seperti menyusun menara kubus adalah salah
satu gejala perkembangan motorik halusnya. Biasanya pada usia dua tahun,
gerakan-gerakan tersebut dan kecerdasan anak dalam perkembangan
sosialisasi mulai diperlihatkan. Satu perkembangan penting lainnya adalah
kemampuan berbicara dan menunjuk gambar.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
2. Jelaskan pola-pola tumbuh kembang pada anak!
3. Apa saja faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang?
4. Sebutkan tahapan tumbuh kembang!
5. Sebutkan teori-teori tumbuh kembang!
6. Apa saja kebutuhan dasar untuk tumbuh dan kembang?
C. Tujuan Penulisan
1. Mampu menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan.
2. Mampu menjelaskan pola-pola tumbuh kembang pada anak.
3. Mampu menyebutkan apa saja faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang.
4. Mampu menyebutkan tahapan tumbuh kembang.
5. Mampu mengetahui teori-teori tumbuh kembang.
6. Mampu mengetahui kebutuhan dasar untuk tumbuh dan kembang.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
- Proximal distal
Merupakan pola pertumbuhan dan perkembanan ynag dimulai
dengan mengerakan anggota gerak yang paling dekat dengan
pusat/sumbu tengah, seperti menggerakan bahu dahulu baru
kemudian jari-jari.
7
tinggi dari pada anak perempuan, hal ini akan nampak saat anak sudah
mengalami masa pra-pubertas. Ras dan suku bangsa juga
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya suku bangsa
Asia memiliki tubuh yang lebih pendek dari pada orang Eropa atau
suku Asmat dari Irian berkulit hitam.
2. Faktor lingkungan
- Lingkungan pra-natal
Kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam uterus
yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin antara
lain gangguan nutrisi karena ibu kurang mendapat asupan gizi yang
baik, gangguan endokrin pada ibu (diabetes mellitus).
- Lingkungan pos-natal
Lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan setelah bayi lahir adalah:
a. Nutrisi
Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting
dalam menunjang keberlangsungan proses pertumbuhan dan
perkembangan. Terdapat kebutuhan zat gizi yang diperlukan
seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan
air.Apabila kebutuhan tersebut tidak atau kurang terpenuhi
maka dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
anak.
Penyebab status nutrisi kurang pada anak :
- Asupan nutrisi yang tidak adekuat, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif.
- Hiperaktivitas fisik/ istirahat yang kurang.
- Adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan
kebutuhan nutrisi.
b. Budaya lingkungan
Budaya keluarga atau masyarakat akan mempengaruhi
bagaimana mereka dalam mempersepsikan dan memahami
kesehatan dan perilaku hidup sehat. Pola perilaku ibu hamil
dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya, misalnya larangan
untuk makan makanan tertentu padahal zat gizi tersebut
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
c. Status sosial dan ekonomi keluarga
Anak yang dibesarkan di keluarga yang berekonomi
tinggi untuk pemenuhan kebutuhan gizi akan tercukupi
dengan baik dibandingkan dengan anak yang dibesarkan di
keluarga yang berekonomi sedang atau kurang. Demikian juga
dengan status pendidikan orang tua, keluarga dengan
pendidikan tinggi akan lebih mudah menerima arahan
terutama tentang peningkatan pertumbuhan dan
8
perkembangan anak, dibandingkan dengan keluarga dengan
latar belakang pendidikan rendah.
d. Iklim/cuaca
Musim penghujan akan dapat menimbulkan banjir
sehingga menyebabkan sulitnya transportasi untuk
mendapatkan bahan makanan, timbul penyakit menular. Anak
yang tinggal di daerah endemik misalnya endemik demam
berdarah, jika terjadi perubahan cuaca wabah demam berdarah
akan meningkat.
e. Olahraga/latihan fisik
Manfaat olah raga atau latihan fisikyang teratur akan
meningkatkan sirkulasi darah sehingga meningkatkan suplai
oksigen ke seluruh tubuh, meningkatkan aktivitas fisik dan
menstimulasi perkembangan otot dan jaringan sel.
f. Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, anak sulung, anak
tengah atau anak bungsu akan mempengaruhi poa
perkembangan anak tersebut diasuh dan dididik dalam
keluarga.
g. Status kesehatan
Apabila anak dalam kondisi sehat dan sejahtera maka
percepatan pertumbuhan dan perkembangan akan lebih mudah
dibandingkan dengan anak dalam kondisi sakit.
h. Faktor Hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam pertumbuhan
dan perkembangan anak adalah somatotropon yang berperan
dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, hormon
tiroid dengan mestimulasi metabolisme tubuh, glukokortiroid
yang berfungsi menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari
testis untuk memproduksi testosteron dan ovarium untuk
memproduksi estrogen selanjutnya hormon tersebut akan
menstimulasi perkembangan seks baik pada anak laki-laki
maupun perempuan sesuai dengan peran hormonnya.
9
1. Tinggi Badan
Rata-rata tinggi badan batita bertambah tinggi sekitar
7,5 cm pertahun. Rata-rata tinggi anak usia 2 tahun sekitar
86,6 cm. Tinggi badan pada usia 2 tahun adalah setengah
dari tinggi dewasa yang diharapkan.
2. Berat Badan
Rata-rata pertambahan berat badan batita adalah 1,8
atau 2,7 kg pertahun. Rata-rata berat badan batita umur 2
tahun adalah 12,3 kg. Pada usia 2,5 tahun berat badan
batita mencapai 4 kali berat badan lahir.
3. Lingkar Kepala
Pada usia 1-2 tahun ukuran lingkar kepala sama
dengan lingkar dada. Total laju peningkatan lingkar kepala
pada tahun kedua adalah 2,5 cm kemudian berkurang
menjadi 1,25 cm pertahun sampai umur 5 tahun.
- Tahap Perkembangan Anak usia 1-3 Tahun
Tahap perkembangan anak menurut Indiarti (2009) adalah
sebagai berikut:
1. Umur 13-14 bulan
Pemahaman akan kata-kata umumnya dimulai saat
bayi berusia delapan bulan. Bayi menghasilkan kata-kata
pertamanya pada umur 10-20 bulan. Namun, bayi hanya
akan berbicara pada konteks tertentu yang mudah
dipahami, mudah diucapkannya dan sudah diketahui oleh
bayi. Kata-kata yang diucapkan merujuk pada kejadian
secara keseluruhan, misalnya mengucapkan “bapak” saat
ia melihat bapaknya.
2. Umur 15-17 bulan.
Dalam usia ini bayi akan senang melakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Menyimak adegan di TV.
b. Melaksanakan instruksi sederhana, seperti segera
memberikan mainan yang dipegang jika ibu
memintanya.
c. Mengucapkan kalimat sederhana yang terdiri dari
dua kata misalnya “dah bis” (sudah habis).
d. Menyebutkan tiga anggota tubuhnya seperti mata,
rambut, dan telinga.
3. Umur 18-20 Bulan
Perkembangan aktivitas dan motorik anak 18-20 bulan
antara lain yaitu :
10
a. Berjalan mengeksplorasi rumah serta sekeliling
rumah tanpa bantuan.
b. Menyusun 2-3 kotak.
c. Mampu mengatakan 5-10 kata.
d. Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa saing.
4. Umur 20-24 Bulan
Sementara pada umur 20-24 bulan perkembangan
aktivitas dan motorik yang terjadi pada anak adalah
sebagai berikut:
a. Mampu menyusun dua kata.
b. Menaruh minat pada apa yang dikerjakan orang
dewasa.
c. Naik dan turun tangga.
d. Menunjuk mata dan hidungnya.
e. Belajar makan sendiri.
f. Menggaris di kertas atau pasir.
g. Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang
air kecil.
5. Umur 24 -36 bulan
Saat memasuki umur tiga tahun anak terus mengalami
perkembangan aktivitas dan motorik antara lain sebagai
berikut:
a. Belajar meloncat, memanjat, serta melompat
dengan satu kaki.
b. Mempergunakan kata-kata “saya”, “bertanya” serta
mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya.
c. Mampu menggambar lingkaran.
d. Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari
adanya lingkungan lain diluar keluarganya.
e. Mampu membuat jembatan dengan tiga kotak.
f. Mampu menyusun kalimat.
11
Pada masa ini pikiran bersifat transduktif menganggap semuanya
sama. Seperti semua pria dikeluarga adalah ayah maka semua pria adalah
ayah. Selain itu ada pikiran animisme, yaitu selalu memperhatikan adanya
benda mati. Seperti anak jatuh dan terbentur batu, dia akan menyalahkan batu
tersebut dan memukulnya.
1.3 Tahap kongret (7-11 tahun)
Anak sudah memandang realistis dari dunianya dan mempunyai
anggapan yang sama dengan orang lain, sifat egosentrik sudah hilang, karena
anak sudah mengerti tentang keterbatasan diri sendiri. Anak sudah mengenal
konsep tentang waktu dan mengingat kejadian yang lalu. Pemahaman belum
mendalam dan akan berkembang di akhir usia sekolah (masa remaja).
1.4 Tahap formal operasional ( > 11 tahun)
Anak remaja dapat berpikir dengan pola yang abstrak menggunakan
tanda atau simbol dan menggambarkan kesimpulan yang logis. Mereka dapat
membuat dugaan dan mengujinya dengan pemikirannya yang abstrak, teoritis
dan filosofis. Pola berfikir logis membuat mereka mampu berpikir tentang
apa yang orang lain juga memikirkannya dan berpikir untuk memecahkan
masalah.
12
2.5 Tahap Genital ( > 12 tahun)
Kepuasan anak pada fase ini kembali bangkit dan mengarah pada
perasaan cinta matang terhadap lawan jenis.
13
II. ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH TUMBUH
KEMBANG ANAK
A. Pengkajian
Fokus pengkajian pada anak 2- 3 tahun yang mengalami gangguan bicara:
1. Data Subyektif :
a. Pada anak yang mengalami gangguan bahasa:
- Umur berapa anak saudara mulai mengucapkan satu kata ?
- Umur berapa anak saudara mulai bisa menggunakan kata dalam
suatu kalimat ?
- Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam mempelajari kata
baru ?
- Apakah anak anda sering menghilangkan kata-kata dalam kalimat
yang diucapkan?
- Siapa yang mengasuh dirumah?
- Bahasa apa yang digunakan bila berkomunikasi di rumah?
- Apakah pernah diajar mengucapkan kata-kata?
- Apakah anak saudara mengalami kesulitan dalam menyususn kata-
kata?
b. Pada anak yang mengalami gangguan bicara :
- Apakah anak anda sering gagap dalam mengulang suatu kata?
- Apakah anak anda sering merasa cemas atau bingung jika ingin
mengungkapkan suatu ide ?
- Apakah anda pernah perhatikan anak anda memejamkan mata,
menggoyangkan kepala, atau mengulang suatu frase jika diberikan
kata-kata baru yang sulit diucapkan ?
- Apa yang anda lakukan jika hal diatas ditemukan. ?
- Apakah anak anda pernah/sering mengilangkan bunyi dari suatu
kata?
- Apakah anak anda sering menggunakan akata-kata yang salah tetapi
mempunyai bunyi yang hampir sama dalam suatu kata ?
-Apakah anda kesulitan dalam mengerti kata-kata anak anda ?
- Apakah orang lain merasa kesulitan dalam mengerti kata-kata anak
anda ?
-Perhatikan riwayat penyakit yang berhubungan dengan gangguan
fungsi SSP seperti infeksi antenatal (rubbela syndrome), perinatal
(trauma persalinan), post natal (infeksi otak, trauma kepala, tumor
intra kranial, konduksi elektrik otak).
2. Data obyektif :
- Kemampuan menggunakan kata – kata
- Masalah khusus dalam berbahasa seperti (menirukan, gagap, hambatan
bahasa, malas bicara ).
- Kemampuan dalam mengaplikasikan bahasa.
- Umur anak.
- Kemampuan membuat kalimat.
- Kemampuan mempertahankan kontak mata.
14
- Kehilangan pendengaran (kerusakan indera pendengaran).
- Gangguan bentuk dan fungsi artikulasi.
- Gangguan fungsi neurologis.
B. Diagnosa keperawatan :
Diagnose keperawatan yang muncul pada anak yang mengalami
gangguan bicara meliputi:
1. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kurangnya
stimulasi bahasa.
2. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kerusakan fungsi alat-alat
artikulasi.
3. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan
pendengaran.
4. Gangguan komunikasi berhubungan dengan hambatan bahasa.
5. Kecemasan orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan anak
berkomunikasi.
6. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kecemasan.
7. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kurangnya kemampuan
memori dan kerusakan sistem saraf pusat.
C. Tindakan Keperawatan
15
suatu hal. latihan bisa lebih lama.
16
dengar. pendengaran pada
telinga anak.
17
dengan mainan bosan.
kesukaan anak.
Gangguan komunikasi - Lakukan observasi - Untuk mengetahui
s.e kurangnya dan pemeriksaan kemungkinan posisi
kemampuan memori fisik neurologi secara kelainan dalam otak.
dan kerusakan sistem mendetail.
saraf pusat. - Untuk mengetahui
- Kolaborasi kemungkinan kelainan
pemeriksaan EEG pada SSP anak.
18
e. Perkembangan Mempunyai PolaYang Tetap.
f. Perkembangan Memiliki Tahap Yang Berurutan.
19
20
21
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan
(growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel diseluruh bagian
tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis protein-protein
baru. Menghasilkan penambahan jumlah berat secara keseluruhan atau
sebagian. Dan Perkembangan (development), adalah perubahan secara
berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat
dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau
kedewasaan, dan pembelajaran.
B. Saran
Saran dalam penulisan makalah ini adalah dapat meningkatkan
wawasan tentang pertumbuhan dan perkembangan masa konsepsi sampai
remaja.
23
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/209268397/Makalah-Tumbuh-Kembang-Anak
https://www.scribd.com/document/345746461/ASUHAN-KEPERAWATAN-
ANAK-DENGAN-GANGGUAN-TUMBUH-KEMBANG-docx
24