Anda di halaman 1dari 16

BAGAIMANA PEMBINAAN KREATIVITAS

MELALUI SENI

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah:
“Pembelajaran Seni dan Kreativitas AUD”

Dosen pengampu:
Siti Makhmudah, M.A.

Disusun oleh :
Fitria Khofifah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA
JALAN K.H. ABDUL FATAH NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK
2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
bimbingan dan petunjuk serta kemudahan yang diberikan oleh-NYA kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Bagaimana Pembinaan
Kreatifitas Melalui Seni”, dengan baik dan lancar tanpa ada hambatan yang berarti.
Makalah ini membahas tentang penjelasan mengenai pegertian, faktor
penghambat dan pendukung pembinaan kreatifitas melalui seni. Penulis menyadari
bahwa penulis tidak mampu menyelesaikan makalah ini tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Dalam kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Siti Makhmudah, M.A. selaku dosen mata kuliah Pembelajaran Seni dan
Kreativitas AUD.
2. Bapak dan Ibu sebagai sumber inspirasi dan motivasi bagi penulis.
3. Semua teman-teman yang telah memberikan semangat kepada penulis.
4. Seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Dalam terselesaikannya penulisan makalah ini kurang dari kesempurnaan.
Untuk itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran supaya penulis dapat
menyempurnakan makalah ini untuk menjadikannya lebih baik. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1


B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembinaan Kreativitas Melaui Seni........................................... 3


B. Pembinaan Kreativitas Melalui Seni............................................................ 4
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Kreativitas.......................................... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................. 12
B. Saran............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak usia dini merupakan masa emas di mana perkembangan otak


berkembang sangat pesat atau lebih tepatnya saat yang penting untuk
merangsang kemampuan berpikir anak secara optimal. Belajar sejak kecil
berarti menerapkan anne-marie dibutuhkan otak anak selama tahun-tahun
awal perkembangan mereka. pembelajaran yang tepat sejak dini diharapkan
dapat menunjang perkembangan mental yang dapat meningkatkan motivasi
belajar agar lebih cerdas.

Kreativitas merupakan suatu ungkapan yang tidak asing lagi di dalam


kehidupan sehari-hari, khususnya untuk anak usia prasekolah yang selalu
berusaha untuk menciptakan segala sesuatu dengan imajinasinya. Kreativitas
anak di TK ditampilkan dalam berbagai bentuk, baik dalam bentuk gambar
yang dia sukai, bercerita namun peran ataupun penampilan berbagai gerakan
yang berkaitan dengan aktivitas motorik nya.

Pengembangan kreativitas anak terdapat pada seluruh bidang


kemampuan dasar yaitu meliputi bidang pengembangan bahasa kognitif dan
fisik motorik. dan yang tidak kalah penting adalah pengembangan kreativitas
anak dalam bidang pengembangan kemampuan dasar seni. dalam
pengembangan kreativitas dalam bidang pengembangan kemampuan dasar
seni terdapat berbagai macam kegiatan yang dapat dilakukan, baik dalam seni
tari, seni rupa maupun seni musik.

1
B. Rumusan masalah
1. Pengertian Pembinaan Kreativitas Melalui Seni ?
2. Pembinaan Kreativitas Melalui Seni ?
3. Faktor Penghambat dan Pendukung Kreativitas ?

C. Tujuan
1. Memahami Pengertian Pembinaan Kreativitas Melalui Seni.
2. Megetahui Pembinaan Kreativitas Melalui Seni.
3. Mengetahui apa saja Faktor Penghambat dan Pendukung Kreativitas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembinaan Kreativitas Melalui Seni.

Kreativitas bagi anak usia dini adalah sebuah kemampuan seseorang dalam
menuangkan ide gagasan, ekspresi terhadap hal yang baru, dapat memecahkan
masalah yang sedang mereka hadapi dan sebuah ide yang dituangkan dalam
produk yang baru atau hal yang baru hasilnya mempunyai nilai tinggi bagi
karyanya. Menurut Utami Munandar kreativitas adalah sebuah bentuk gaya hidup
dan cara dalam mempersepsi dunia. Seseorang yang mempunyai hidup kreatif
adalah mengembangkan kemampuan yang dimiliki secara optimal, menjelajah
tempat yang baru, aktivitas baru dan kepekaan terhadap masalah yang terjadi di
lingkungan masyarakat.1

Kreativitas atau daya cipta yang dimiliki seseorang mempunyai tingkatan


tersendiri, sesuai tingkatan perkembangannya. mengembangkan kreativitas
tidaklah mudah karena ada beberapa yang mempengaruhinya dari diri seseorang
yang mempunyai jiwa kreatif, dorongan baik dari internal maupun eksternal,
mampu mengekspresikan sebuah karya yang bernilai tinggi. Kreativitas haruslah
dikembangkan, ditingkatkan dan dipupuk sesuai tingkat kemampuannya. 2 Oleh
karena itu, pentingnya seni kreativitas dalam anak usia dini perlu adanya
bimbingan orang tua atau guru, yang dapat membimbing dan mengarahkan
kreativitas anak sesuai dengan perkembangannya. Dalam membimbing anak
perlu juga kreativitas seorang guru atau orang tua dalam mengarahkan dan

1
Luluk Asmawati, Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini Melaui Pembelajaran Terpadu,
Jurnal PENDIDIKAN USIA DINI, Vol. XI, No. 1, April 2017, hal 146.
2
Ibid, hal 147.

3
membimbing kreativitas anak. Bimbingan tersebut bisa melalui bermain, seni
melukis, seni menggambar, seni menyanyi, dll.

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa pembinaan kreativitas


melaui seni adalah membimbing perkembangan anak dalam menuangkan ide
gagasan, ekspresi terhadap hal yang baru dan mengarahkan kreativitas anak
sesuai dengan perkembangannya, Bimbingan tersebut bisa melalui bermain, seni
melukis, seni menggambar, seni menyanyi, dll.

B. Macam-Macam Pembinaan Kreativitas Melalui Seni.

Anak usia dini adalah anak yang masih dalam usia 0 - 6 tahun. Anak usia
dini mengalami perkembangan pesat baik secara fisik maupun mental. Oleh
sebab itu sebagai orang tua yang cerdas, kita harus menstimulus dan
membimbing anak agar mereka bisa berkembang dengan baik.

Dengan memberi bimbingan dan stimulus pada anak, diharapkan anak akan
lebih mandiri atau mudah beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya. Berikut
adalah beberapa bimbingan kreativitas melalui seni yang perlu diterapkan kepada
anak usia dini:3

1. Membuat lukisan
Melukis adalah kegiatan yang menyenangkan dan melukis juga
membutuhkan sebuah imajinasi yang bagus. Contoh, Orangtua bisa mengajak
dan membimbing anak untuk melukis di hari Minggu, melalui seni melukis
akan meningkatkan kreativitas anak tentunya dengan pengalaman yang
menyenangkan bagi mereka bahan melukis juga membuat kemampuan
motorik anak terus meningkat.

3
Sri Mulyati, Meningkatkan Kreativitas Pada Anak, Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Vol. II,
No. 2, Mei 2013, hal 124.

4
2. Mewarnai
Mewarnai adalah metode yang bagus dan bisa diberikan kepada anak.
Contohnya, orangtua bisa membuat gambar atau figur yang mereka sukai
misalnya gambar Superman, spiderman, kartun, dll. Dengan dengan dengan
mengajak dan membimbing anak untuk mewarnai mereka akan mampu
berpikir, cara mengasah kecerdasan otak kanan dan meningkatkan
pengetahuan mereka tentang warna dan fungsinya.

3. Menggambar
Anak usia dini memang memiliki perkembangan yang sangat pesat.
Perkembangan tersebut juga harus bisa di stimulus dan dibimbing dengan
baik oleh orang tua. Contohnya, orang tua bisa memberikan anak kertas dan

5
pensil warna, ajak dan bimbinglah mereka menggambar sesuatu seperti
pohon, bunga, mobil, dll. dalam proses ini mereka akan berimajinasi
Bagaimana bentuk yang akan mereka gambar dan mereka akan menuangkan
imajinasi tersebut dalam bentuk gambaran.

4. Seni bermain musik


Seni bermain musik adalah salah satu komponen pembelajaran seni
untuk anak usia dini yang memiliki tujuan untuk memahami, menyimak dan
membedakan suara, memahami instruksi lisan dan lain-lain. bermain musik
merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh anak, hampir setiap
anak akan dengan mudah mengikuti kegiatan ini. sering kita lihat seorang
anak yang berhenti sejenak dengan kegiatannya hanya karena ada suara lagu
di televisi kemudian ia fokus memperhatikan TV. Ada pula anak yang
dengan asyiknya nyanyikan lagu-lagu yang sering ia dengar saat mereka
sedang bermain, makan, mandi, dll. Bagi anak, musik dapat menimbulkan
rasa kebersamaan serta rasa gembira. Dari situlah kita sebagai orang tua
berperan penting dalam membimbing dan stimulus anak dalam bermain
musik, dan pastikan musik / lagu yang didengar atau dinyanyikan bukan kan
musik atau lagu orang dewasa melainkan lagu anak-anak.

6
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Kreativitas.

1. Faktor penghambat
Imam musbikin menyatakan ada beberapa penghambat kreativitas anak
di antaranya adalah:4

a. Tidak ada dorongan bereksplorasi


Yakni tidak ada rangsangan dan kurangnya pertanyaan yang dapat
membangkitkan rasa ingin tahu anak ternyata dapat menghambat
kreativitas anak. Termasuk bila sering menjawab pertanyaan anak
dengan jawaban-jawaban yang irasional. Seperti "sudah dari sananya!"
lebih baik, bila tidak tahu jawaban pertanyaan anak, katakan saja, "wah,
ibu juga belum tahu. Yuk kita cari jawabannya di buku". Karena salah
satu kondisi yang dapat meningkatkan kreativitas anak adalah adanya
dorongan dari orang tua atau guru untuk kreatif.

b. Jadwal yang terlalu ketat


4
Rusdarmawan, Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK, Jurnal Pendidikan Kreativitas
Seni, Vol. IV, No. 3, Juli 2005, hal 68.

7
Bila penjadwalan kegiatan bagi anak terlalu padat, anak akan
kehilangan salah satu unsur dalam pengembangan kreativitas nya karena
anda tidak dapat mengeksplorasi dengan kemampuannya. harlock
mengatakan anak harus di sediakan waktu bermain dengan gagasan dan
konsep konsep serta mencobanya dalam bentuk baru. peran orang tua
adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk mengeksplorasi
sesuai kemampuan melalui bermain bukan membuat jadwal yang padat
bagi anak.

c. Terlalu menekankan kebersamaan keluarga


Anak butuh waktu sendiri untuk mengembangkan kreativitasnya.
Karenanya, biarkan ia sendiri pada waktu-waktu tertentu. Mandiri untuk
anak sangat diperlukan, memberi kepercayaan agar menjadikan anak
percaya diri. Mandiri dan percaya diri adalah 2 kualitas yang sangat
mendukung kreativitasnya.

d. Tidak boleh berhayal


Karena dengan berkhayal anak dapat mengembangkan kreativitas
dengan mengembangkan imajinasinya. Orang tua hanya perlu
mengarahkan dan memfasilitasi anak untuk dapat mengembangkan
imajinasi mereka. kebutuhan tentang kesempatan berkhayal sejalan
dengan pendapat Singer yang menerangkan "anak membutuhkan waktu
dan kesempatan menyendiri untuk mengembangkan kehidupan
imajinasi yang kaya".

e. Orang tua konservatif


Orang tua yang konservatif biasanya tidak berani menyimpang
dari pola sosial lama. Orang tua model ini biasanya cepat khawatir
dengan proses kreativitas anak yang umumnya berada diluar garis
kebiasaannya. kondisi orang tua yang dapat meningkatkan kreativitas

8
anak adalah yang selalu mendorong dan membimbing anak untuk
menggunakan lingkungan rumah atau sekolah sebagai sarana untuk
eksperimen dan eksplorasi. Bukan orang tua yang merasa takut jika
anak-anaknya menghancurkan barang-barang yang ada di dalam
rumahnya. Karena itu, tidak sesuai dengan kebiasaannya. Padahal dari
situ anak mencoba belajar untuk memenuhi rasa ingin tahunya dan dari
situlah kreativitas anak dapat dimunculkan.

f. Overprotektif
Perlindungan yang berlebihan bagi anak akan menghilangkan
kesempatan mereka bereksplorasi dalam cara baru atau cara berbeda.
kreativitas anak akan terhalang oleh aturan dan ketakutan orang tua
yang sebelumnya belum tentu benar dan bahkan dapat mematikan kreasi
anak untuk bereksplorasi.

g. Disiplin otoriter
Disiplin otoriter mengarah kepada tidak diperbolehkannya anak
menyimpang dari perilaku yang disetujui orang tua. Akibatnya anak
tidak kreatif. Sejalan dengan pendapat Hurlock yang mengatakan
mendidik secara demokratis dan permisif di rumah dan di sekolah dapat
meningkatkan kreativitas anak. Mendidik otoriter berarti
memadamkannya.

Menurut Amabile bahwa lingkungan yang menghambat dapat merusak


motivasi anak, betapapun kuatnya dan dengan demikian dapat mematikan
kreativitas. Dalam mengembangkan kreativitas, seorang dapat mengalami
berbagai hambatan atau rintangan yang dapat merusak dan bahkan dapat
mematikan kreativitasnya.

2. Faktor pendukung

9
Menurut Rahmawati dan Kurniati terdapat empat hal yang mendukung
pengembangan kreativitas anak yaitu:5

a. Memberikan rangsangan mental baik bagi aspek kognitif maupun


kepribadiannya serta suasana psikologis.

b. Menciptakan lingkungan kondusif yang akan memudahkan anak untuk


mengakses apapun yang dilihatnya, dipegang, didengar dan dimainkan
untuk mengembangkan kreativitasnya. perancangan mental dan
lingkungan kondusif dapat berjalan beriringan seperti halnya kerja
simultan otak kiri dan otak kanan.

c. Peran serta guru dalam mengembangkan kreativitas, artinya ketika kita


ingin anak menjadi kreatif maka akan dibutuhkan juga guru yang kreatif
bola dan mampu memberikan stimulasi yang tepat pada anak.

d. Peran serta orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak.

Utami Munandar menjelaskan bahwa ada beberapa sikap orang tua yang
menunjang tumbuhnya kreativitas anak, yaitu:6

a. Menghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk mengungkapkan.


b. Memberi waktu kepada anak untuk berpikir, merenung dan berkhayal.
c. Membolehkan anak mengambil keputusan sendiri.
d. Meyakinkan anak bawa orang tua menghargai apa yang ingin ia coba,
dilakukan dan apa yang dihasilkan.
e. Menikmati keberadaannya bersama anak.
f. Memberi pujian yang sungguh-sungguh kepada anak.
g. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan anak.

5
Ibid, hal 79.
6
Ebook, Yeni Rahmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Bandung: PT
Ramada Rosdakarya, 2015), hal 27.

10
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mendukung kreativitas anak yaitu memberikan rangsangan mental baik pada
aspek kognitif maupun kepribadiannya serta suasana psikologis dan
menciptakan lingkungan kondusif yang akan memudahkan anak untuk
mengakses apapun yang yang dilihatnya, dipegang, didengarkan dimainkan
untuk mengembangkan kreativitasnya.

BAB III

11
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembinaan kreativitas melaui seni adalah membimbing perkembangan


anak dalam menuangkan ide gagasan, ekspresi terhadap hal yang baru dan
mengarahkan kreativitas anak sesuai dengan perkembangannya, Bimbingan
tersebut bisa melalui bermain, seni melukis, seni menggambar, seni menyanyi,
dll. Adapun macam-macam pembinaan kreativitas melalui seni yaitu:
membuat lukisan, mewarnai, menggambar, seni bermain musik. Faktor
penghambat kreativitas anak antara lain itu tidak ada dorongan untuk
berekspresi, jadwal yang terlalu ketat, terlalu menekankan kebersamaan
dengan keluarga, tidak boleh berhayal / berimajinasi, orang tua yang
konservatif, overprotektif, disiplin otoriter. Faktor yang mendukung
kreativitas anak yaitu memberikan rangsangan mental baik pada aspek
kognitif maupun kepribadiannya serta suasana psikologis dan menciptakan
lingkungan kondusif yang akan memudahkan anak untuk mengakses apapun
yang yang dilihatnya, dipegang, didengarkan dan dimainkan untuk
mengembangkan kreativitasnya.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan kita
semua mengenai pembinaan kreativitas melalui seni khususnya untuk saya
sendiri dan teman-teman semua. Yang kedua semoga suatu saat makalah ini
dapat berguna apabila ada penelitian atau permasalahan yang berhubungan
dengan pembinaan kreativitas melalui seni.

DAFTAR PUSTAKA

12
Asmawati, Luluk. 2017. Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini Melaui
Pembelajaran Terpadu. Jurnal PENDIDIKAN USIA DINI. Vol. XI, No. 1,
April.

Ebook, Rahmawati, Yeni. 2015. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak.


(Bandung: PT Ramada Rosdakarya).

Mulyati, Sri. 2013. Meningkatkan Kreativitas Pada Anak. Jurnal Inovasi dan
Kewirausahaan. Vol. II, No. 2, Mei 2013.

Rusdarmawan. 2005. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jurnal


Pendidikan Kreativitas Seni. Vol. IV, No. 3, Juli.

13

Anda mungkin juga menyukai