Anda di halaman 1dari 14

PENTINGNYA PENGEMBANGAN KREATIVITAS SEJAK DINI

Diajukan untuk memenuhi tugas: Makalah Kelompok 2

Mata Kuliah: Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini

Dosen Pengampu :Nurul Amelia, M. Pd

DISUSUN OLEH:

Fitri Melia (0308192061)

Fitria Dewi (0308192036)

Khofifah Ulfah Munthe ( 0308192056 )

Mir’atun Shofiah ( 0308193153 )

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

T.A 2021

1
2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah swt yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya,
sehingga kami pemakalah dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENTINGNYA
PENGEMBANGAN KREATIVITAS SEJAK DINI” ini dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta
salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw, suri
tauladan kita dan semoga kelak di yaumil akhir kita diakui sebagai umatnya.

Terima kasih pemakalah ucapkan kepada ibu dosen atas arahan dan bimbingannya.
Pemakalah menyadari makalah yang dibuat ini tidaklah sempurna, oleh karena itu, pemakalah
mengharapkan kritik dan saran yang membangun motivasi bagi pemakalah, agar kelak bisa
menghasilkan yang lebih baik.

Akhirnya, semoga makalah yang dibuat ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua
sebagai bahan pembelajaran dalam bidang pengembangan kreativitas aud

Medan, 15 April 2021

Pemakalah

1
DAFTAR ISI

PENGANTAR.................................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................................1
B. Rumus Masalah....................................................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2

A. Pengertian kreativitas anak usia dini······························································2


B. Pentingnya perkembangan kreativitas anak usia dini.........................................................3
C. Kreativitas sebagai stimulasi perkembangan .....................................................................6

BAB III PENUTUP........................................................................................................................8

A. Kesimpulan..........................................................................................................................8
B. Saran....................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengembangan kreativitas mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan
masyarakat. Pengembangan kreativitas pada anak usia dini atau taman kanak-kanak lebih
mengutamakan pada peningkatan semua aspek perkembangan, tetapi tidak semua anak memiliki
kesempatan untuk mengembangkan kreativitas karena tergantung lingkungan keluarga atau
lingkungan sekolah yang mampu memfasilitasi kreativitas itu sendiri.

Kreativitas merupakan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengaplikasikan


terjadinya ekskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh setiap tahap perkembangan.
Kreativitas sangat penting dikembangkan sejak usia dini karena, kreativitas sangat berpengaruh
sekali dalam pengembangan aspek-aspek perkembangan anak usia dini, apabila kreativitas anak
tidak di kembangkan sejak dini maka kemampuan kecerdasan dan kelancaran dalam berfikir
anak tidak berkembang karena untuk menciptakan suatu produk dan bakat kreativitas yang tinggi
di perlukan kecerdasan yang cukup tinggi pula. 

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kreativitas sebagai stimulasi perkembangan ?
2. Bagaimana kreativitas sebagai stimulasi kecerdasan ?
3. Bagaimana kreativitas sebagai stimulasi pembentukan karakter ?

C. TUJUAN
1. Memahami Kreativitas sebagai stimulasi perkembangan
2. Memahami Bagaimana kreativitas sebagai stimulasi kecerdasan
3.  Menjelaskan dan memahami kreativitas sebagai stimulasi pembentukan karakter

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kreativitas

Guilford menyatakan bahwa kreativitas mengacu pada kemamampuan yang


menandai seorang kreatif (Ngalimun, dkk, 2013).Menurut NACCCE (National Advisory
Committee on Creative and Cultural Education), kreativitas adalah aktivitas imaginatif
yang menghasilkan hasil yang baru dan bernilai (Craft, 2005).
Kreativitas adalah modifikasi sesuatu yang sudah ada menjadi konsep baru. Dengan
kata lain, terdapat dua konsep lama yang dikombinasikan menjadi suatu konsep baru
(Semiawan, 2009). Menurut Barron, kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru Sedangkan menurut Munandar (2009), kreativitas adalah
hasil interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi
baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unur yang sudah ada atau dikenal
sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh seseorang
selama hidupnya baik itu dilingkungan sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan
masyarakat.

Rhodes merumuskan definisi kreatif yang mengacu pada istilah pribadi (person),
proses, produk, danpress (lingkungan yang mendorong) individu ke perilaku
kreatif(Munandar, 2009)Istilah pribadi (person) mengacu pada tiga atribut psikologis,
yakni inteligensi, gaya kognitif, dan kepribadian. Perilaku kreatif merupakan hal yang
muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan
lingkungansekitarnya. Pada istilah proses merupakan langkah-langkah dalam metode
ilmiah, yaitu proses merasakan kesulitan, permasalahan, kesenjangan,membuat dugaan
dan memformulasikan hipotesis, merevisi dan memeriksa kembali hingga
mengkomunikasikan hasil.

2
1

B. Pentingnya Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini

Munandar memberikan empat alasan perlunya dikembangkan kreativitas pada


anak yaitu: Pertama, dengan berkreasi anak dapat mewujudkan dirinya dan ini merupakan
kebutuhan pokok manusia.
Kedua, kreativitas atau cara berpikir kreatif, dalam arti kemampuan untuk menemukan
cara-cara baru dapat memecahkan suatu permasalahan. Ketiga, bersibuk diri secara
kreatif tidak saja berguna tapi juga memberikan kepuasan pada individu. Hal ini terlihat
jelas pada anak-anak yang bermain balok-balok atau permainan konstruktif lainnya.
Mereka tanpa bosan menyusun bentuk-bentuk kombinasi baru dengan alat permainannya
sehingga seringkali lupa terhadap hal-hal lain. Keempat, kreativitaslah yang
memungkinkan manusia untuk meningkatkan kualitas dan taraf hidupnya. Dengan
kreativitas seseorang terdorong untuk membuat ide-ide, penemuan-penemuan atau
teknologi baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.Bermain
dan Kreativitas Anak Usia Dini
Kreativitas pada anak adalah kemampuan untuk menghasilkan pemikiran-
pemikiran yang asli, tidak biasa, dan sangat fleksibel dalam merespon dan
mengembangkan pemikiran dan aktivitas(Abdurrahman, 2005). Pada anak usia dini
kreativitas akan terlihat jelas ketika anak bermain, dimana ia menciptakan berbagai
bentuk karya, lukisan ataupun khayalan spontanitas dengan alat mainannya.
Bermain merupakan dunia anak-anak, sehingga anak-anak tidak terlepas dari
bermain yang merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan spontan. Sehingga hal
tersebut memberikan dampak positif bagi anak seperti bagaimana anak dapat
mengeksplor lingkungan ketika bermain, melepas emosi negatif pada diri anak, dan
memberikan rasa aman secara psikologis pada anak.Dalam suasana bermain aktif, anak
memperoleh kesempatan yang luas untuk melakukan eksplorasi guna memenuhi rasa

1
. Sri Mulyati dan Amalia Aqmarina Sukmawijaya, “MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK”,
Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Volume 2 No. 2, Mei 2013. Hlm. 126

3
ingin tahunya, anak bebas mengekspresikan gagasannya memalui khayalan, drama,
bermain konstruktif, dan sebagainya.
Ketika anak merasa nyaman, aman, dan bebas mengeksplor lingkungannya, maka
disinilah akan tumbuh dan berkembangnya kreativitas, sehingga keadaan bermain yang
menyenangkan bagi anak berkaitan erat dengan upaya pengembangan kreativitas anak.
Bermain memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan kreativitasannya,
karena dengan bermain ia dapat berekperimen dengan gagasan-gagasan barunya baik
yang menggunakan alat permainan atau tidak. Ketika anak merasa mampu menciptakan
sesuatu yang baru dan unik, ia akan melakukan kembali situasi yang sama. Kreativitas
memberi anak kesenangan dan kepuasan pribadi yang sangat besar dan penghargaan yang
memiliki pengaruh nyata pada perkembangan pribadinya.
Bermain memberikan kesempatan pada anak untuk mengekspresikan dorongan-
dorongan kreatifnya sebagai kesempatan untuk merasakan obyek-obyek dan tantangan
untuk menemukan sesuatu dengan cara-cara baru, untuk menemukan penggunaan suatu
hal secara berbeda,serta menemukan hal yang baru..
Selain itu bermain memberikan kesempatan pada individu untuk berpikir dan
bertindak imajinatif, serta penuh daya khayal yang erat hubungannya dengan
perkembangan kreativitas anak.

Bentuk-bentuk bermain yang dapat membantu mengembangkan kreativitas, diantaranya adalah:


 Mendongeng. Mendongeng dapat meningkatkan daya khayal anak yang merupakan
bagian dari pengembangan kreativitas.
 Menggambar. Menggambarmemberikan kesempatan anak tentang apa yang ingin
disampaikan serta dapat pula meningkatkan daya imajinasi anak.
 Bermain alat musik sederhana. Kegiatan ini dapat membantu anak dalam hal menemukan
sesuatu yang baru yang berkaitan dengan alat musik.

4
 Bermain dengan lilin atau playdough. Permainan ini merupakan permainan yang dapat
membantu bagaimana anak mengeksplor lingkungannya serta dapat meningkatkan daya
imajinasi anak
2

 Permainan tulisan tempel. Permainan ini mendorong anak berpikir aktif dan kreatif.
 Permainan dengan balok.
 Berolahraga atau gerakan menari.

Pengembangan Kreativitas AnakUsia Dini.


Pengembangan kreativitas anak juga tidak terlepas dari dorongan orangtua, guru,
dan lingkungan sekitarnya. Upaya membantu perkembangan serta pengembangan
kreativitas anak, diantaranya sebagai berikut :

 Berusaha memahami pikiran dan perasaan anak


 Menciptakan rasa aman kepada anak untuk mengekspresikan kreativitasnya
 Berusaha mendorong anak untuk mengungkapkan gagasan-gagasannya tanpa
mengalami hambatan, serta menghargai gagasan-gagasannya.
 Hendaknya lebih menekan pada proses daripada hasil sehingga mampu
memandang permasalahan anak sebagai bagian dari keseluruhan dinamika
perkembangan dirinya.
 Tidak memaksakan pendapat, pandangan, atau nilai-nilai tertentu kepada anak.
 Berusaha mengeksplorasi segi-segi positif yang dimiliki anak dan bukan sebaliknya
mencari-cari kelemahan anak.
 Menyediakan lingkungan yang mengizinkan anak untuk menjelajah dan.bermain
tanpa pengekangan yang tidak seharusnya dilakukan

2
. Sri Mulyati dan Amalia Aqmarina Sukmawijaya, “MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK”,
Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Volume 2 No. 2, Mei 2013. Hlm. 126

5
C. Kreativitas Sebagai Stimulasi Perkembangan

Kreativitas merupakan hal yang penting dalam kehidupan khusus nya pada anak
usia dini karena dapat membuat manusia lebih produktif. Selain itu juga meningkatkan
kualitas hidup serta dapat mempermudah mencari jalan keluar dari sebuah
permasalahan.

Kreativitas sebagai stimulasi perkembangan anak usia dini sangat penting


dikembangkan dan berpengaruh sekali perkembangan aspek-aspek perkembangan anak
usia dini, termasuk kedalam aspek kreativitas sebagai stimulasi perkembangan. Apabila
tidak dikembangakan kreativitas sebagai stimulasi perkembangan sejak dini maka,
kemampuan kreativitas anak dan kecerdasan dalam menciptakan suatu produk/ barang
dan bakat kreativitas perlu kecerdasan yang sesuai kemampuannya. Misalnya, ketika anak
diminta untuk membuat sesuatu dari bentuk-bentuk persegi, kalau anak tersebut
membuatnya menjadi bentuk rumah, buku, kotak mainan kecil/kotak obat, berarti hal ini
menunjukkan bahwa kreativitas ini bisa sebagai stimulasi perkembangan dalam fisik
motorik halus anak dan juga menunjukkan kelancaran anak dalam mengungkapkan
sebuah ide kreativitas yang dimilikinya menjadi hasil yang bervariasi.4

Anak-anak harus diberikan kemampuan kreativitas sejak kecil, sehingga mereka


dapat memiliki keterampilan khusus dalam kreativitas sebagai stimulasi perkembanga.
Kreativitas dibuat tidak hanya dari barang baru, tetapi disini anak-anak diajarkan dan bisa
untuk mengolah kreativitas dari barang bekas, sehingga brang yang sudah tidak terpakai
dapat diolah kembali menjadi barang baru dengan funsginya yang baru pula sehingga
dapat mengembangkan kreativitas sebagai stimulasi perkembangan fisik atau motorik
anak. Contohnya membuat celengan dari bahan bekas botol air mineral.5

3
. Masganti Sit.dkk, Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini.(Medan: Perdana Publshing, 2016), hal. 90

4
. Sri Mulyati dan Amalia Aqmarina Sukmawijaya, “MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK”,
Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Volume 2 No. 2, Mei 2013. Hlm. 125
5
. Sri Mulyati dan Amalia Aqmarina Sukmawijaya, “MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK”,
Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Volume 2 No. 2, Mei 2013. Hlm. 126

6
Pengembangan Kreativitas dalam Bidang Fisik Motorik Kasar dan Motorik Halus
Perkembangan fisik bagi anak-anak melibatkan dua wilayah koodinasi motorik penting,
yakni gerakan yang dikendalikan otot-otot besar atau kasar dan yang dikendalikan oleh
otot-otot kecil dan halus. Perkembangan fisik seorang anak bergantung pada biologinya.6

Menurut Leppo, Davis dan Crim (2000:142) usia dini merupakan kesempatan
ideal bagi anakanak belajar mengembangkan kontrol atas otot dan gerakan mereka.
Selama masa penting ini, jalur saraf berkembang di otak melalui proses mielinisasi,
Mielin, substansi bersalut lemak, membungkus akson dan melancarkan penyebaran
impuls-impuls sarf dalam pola yang baku. Proses in paling pesat berlangsung mulai lahir
sampai umur 4 tahun, kemudian berlanjut lebih lambat hingga usia 20 tahun.

Perkembangan motorik halus melibatkan otot-otot yang mengendalikan tangan


dan kaki. Meskipun perkembangan motorik halus ini berlangsung serentak dengan
perkembangan motorik kasar, otot-otot dekat batang tubuh matang sebelum otot-otot kaki
dan tangan yang mengendalikan pergelangan dan tangan. Anak usia dini penting untuk
dilatih menggunakan otot-otot besar saat terlibat dalam kegiatan motorik halus.
Penundaan pengembangan koordinasi mtorik kasar akan berdampak negatif pada
perkembangan kemampuan motorik halus.7

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
6

7
. ibid

7
.Pada dasarnya, setiap orang memiliki potensi untuk kreatif, namun yang perlu
digaris bawahi adalah bagaimana untuk mengembangkankemampuan yang masih bersifat
potensi tersebut. Kreativitas bukan kemampuan bawaan dari lahir, tetapi merupakan
kemampuan yang dapat dipelajari dan dikembangkan.

Kreativitas penting untuk dikembangkan karena kreativitas berpengaruh terhadap


kehidupan seseorang, misalnya kreativitas berpengaruh terhadap gagasan-gagasan
seseorang, pemecahan terhadap suatu permasalahan, serta berpengaruh terhadap prestasi
akademik.

Pengembangan kreativitas anak usia dini sangat penting untuk dikembangkan,


karena usia dini merupakan golden age yakni usia emas yang merupakan pondasi bagi
perkembangan di usia selanjutnya.

Pengembangan kreativitas anak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai cara,
misalnya dengan mendongeng, menggambar, berolahraga, bermain baik bermain peran
atau dengan menggunakan alat seperti alat musik sederhana, playdough, atau alat
bermain lainnya. Dengan kata lain, suasana yang menyenangkan bagi anak akan
membantu mengembangkan kreativitas anak. Sehingga sebagai orangtua, guru, dan
orang-orang yang ada di sekitar anak, hendaknya dapat menciptakan kondisi yang
mendorong dalam pengembangan kreativitas anak.

B. SARAN

Penyusun makalah ini hanya manusia yang memiliki keterbatasan ilmunya, yang hanya
mengandalkan referensi rujukan yang telah ada saja. Oleh karena itu, penyusun menyarankan
agar para pembaca yang ingin mendalami tentang Pentingnya mengembangkan kreativitas sejak

8
dini”, diharapkan agar setelah membaca makalah ini , kemudian membaca sumber-sumber lain
yang lebih komplit, yang tidak hanya sebatas membaca makalah ini saja.

DAFTAR PUSTAKA

Masganti Sit, dkk. 2016. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini”. Medan: Perdana
Publishing

Sri Mulyati dan Amalia Aqmarina Sukmawijaya,2013 “MENINGKATKAN KREATIVITAS


PADA ANAK”, Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Volume 2 No. 2.

Abdurrahman, J. (2005). Tahapan Mendidik Anak. Bandung: Irsyad Baitus Salam

Craft, A. (Ed). (2005). Creativity in Schools Tensions and Dilemmas.New York: Routledge.

Dadvar, Rahmatollah, Mohammadrezaii, & Fathabadi, Maryam Habibi. (2012). The Relationship
between Emotional Intelligence and Creativity of Female High School Students in Baft City.
Journal of Basic and Applied Scientific Research 2(4)4174-4183, 2012ISSN 2090-4304

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. Cet. Ke-IV. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset

Fasko, Jr. Daniel. (2001). Education and Creativity. Bowling Green State University: Creativity
Research Journal Copyright 2000–2001 by 2000–2001, Vol. 13, Nos. 3 & 4, 317–327 Lawrence
Erlbaum Associates, Inc.

9
10

Anda mungkin juga menyukai