Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

”Peran Dan Batasan Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia


Dini”

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Pengembangan Bakat Dan Kreativitas


Anak Usia Dini yang diampu oleh: Bapak Arisal Sopyan, M. Pd

Disusun Oleh:

Khiarotunnisa

Kurniawati

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RIYADHUL JANNAH SUBANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

2024 M/1445 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang karena
limpahan Rahmat-Nya, kami diberkan nikmat sehat, sehingga bias
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan
kepada Rasulullah SAW.

Makalah yang berjudul “Peran dan Batasan Guru Dalam


Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini “. Alhamdulillah dapat
diselesaikan dengan tepat waktu. Kami berterima kasih kepada Bapak Arisal
Sopyan, M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Bakat Dan
Kreativitas Anak Usia Dini yang alhamdulillah karena bimbingannya, sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Dalam pembuatan makalah ini tentunya kami menyadari masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu segala bentuk saran dan kritik sangat kami
harapkan, untuk mengevaluasi perbaikan kesempurnaan makalah yang kami
buat. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya.

Wa’alaikumussalam Wr. Wb

Subang, Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................. i

Daftar Isi ............................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 2

A. Peran Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak ....................... 2


B. Upaya Yang Dilakukan Guru Untuk Mengembangkan Kreativitas
Anak ......................................................................................................................... 7
C. Batasan Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia
Dini ........................................................................................................................... 9

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 10

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10
B. Saran........................................................................................................................ 10

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kreativitas merupakan potensi yang dimiliki seseorang yang dapat
dikembangkan. Dalam mengembangkan kreativitas ini terdapat beberapa
factor-faktor yang dapat mendukung upaya dalam menumbuh
kembangkan kreativitas. Setiap individu sebenarnya memiliki potensi
untuk kreatif dengan berbagai macam bentuknya. Namun untuk lebih
mengoptimalkan dan mengembangkan kreativitas lebih lanjut, maka
diperlukan peran lingkungan untuk merangsang dan mengembangkan
kreativitas yang sudah ada.
Mengembangkan kreativitas pada anak harus dimulai sejak anak usia
dini, karena pada usia ini anak akan sangat mudah untuk menyerap apa
yang pernah dilihat dan telah dilakukan. Peran guru yang membantu
dalam mengembangkan kreativitas anak berguna untuk anak agar dapat
mengekspresikan dirinya dan juga dapat mengembangkan berbagai
macam potensi kualitas yang ada pada dirinya.1
A. Rumusan Masalah
1. Apa saja peran guru dalam mengembangkan kreativitas anak?
2. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh guru untuk
mengembangkan kreativitas anak?
3. Apa saja batasan guru yang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan kreativitas anak usia dini?
B. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui peran guru dalam mengembangkan kreativitas anak.
2. Mengetahui upaya yang dilakukan oleh guru untuk
mengembangkan kreativitas anak.
3. Mengetahui batasan yang perlu diperhatikan oleh guru dalam
mengembangkan kreativitas anak usia dini.

1 Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara, 2015.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak.


Pendidikan merupakan hal yang sangat mendasar bagi
kehidupan manusia, salah satunya adalah pendidikan anak usia
dini. Pendidikan Anak Usi Dini (PAUD) merupakan pendidikan
pertama dan utama dalam kehidupan anak. pada masa ini anak-
anak medapatkan segala sesuatu yang merangsang
perkembangananak selanjutnya. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
adalah layanan yang diberikan pada anak sedini mungkin sejak anak
dilahirkan kedunia ini sampai lebih kurang anak berusia enam-
delapan tahun.
Pendidikan pada masa-masa ini merupakan sesuatu hal yang
penting untuk mendapatkan perhatian dari semua pihak yang
bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang anak, terutama
orang dewasa lainnya yang berada dekat dengan anak (Sujiono,
2013). Anak usia dini berada pada rentang usia 0 sampai 6 tahun
dan sedang mengalami proses tumbuh kembang yang bersifat unik.
Anak usia dini akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan
yang berlangsung cepat sejak usia kelahirannya hingga usia enam
tahun. Usia tersebut merupakan usia emas (golden age) dimana
pada masa ini anak harus meningkatkan seluruhpotensi yang harus
dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu tidak sama
dengan orang dewasa, rasa ingin tahu, antusias, dinamis dan selalu
aktif terhadap apa yang dilihat, didengar, dirasakan, mereka selalu
bereksplorasi dan belajar dalam kesehariannya (Chairilisyah,
2019).2
Salah satu tugas perkembangan anak untuk mencapai tahapan
tersebut adalah meningkatkan kreativitas. Kreativitas merupakan

2
Chairilisyah, David. Analisis kemandirian Anak Usia Dini. PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini. Vol3. No. 1. Oktober 2019

2
salah satu aspek perkembangan dalam diri Anak Usia Dini yang
perlu di perhatikan sejak dini. Kreativitas sendiri yaitu kemampuan
yang dimiliki seseorang dimana ia mampu menciptakan suatu karya
atau mampu mengungkapkan gagasan yang belum pernah ada
sebelumnya. Kreativitas sendiri merupakan hal terpenting dalam
kehidupan seseorang untuk mengembangkan ide-ide yang
didapatkan. Para ahli menyimpulkan bahwa kreativitas merupakan
suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses,
metode ataupun produk baru yang efektif dan imajinatif, estetis,
fleksibel, integrasi, suksesi, diskontuinitas, dan diferensiasi yang
berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan
suatumasalah (Rachmawati dan Kurniati, 2010: 14).
Kreativitas jika tidak dikembangkan dengan baik dari usia dini
dapat memberikan dampak buruk bagi kehidupannya di masa yang
akan datang. Jika seorang anak tidak mengembangkan
kreativitasnya di masa dini anak akan kehilangan kepercayaan
dirinya di masa mendatang, kerena anak merasa bahwa dalam
dirinya tidak ada sesuatu yang unggul. Selain itu jika kreativitas
anak tidak dikembangkan akan membuat dirinya hanya dapat
mengambil ide dari orang lain, tentu akan merugikan dirinya
sendiri.
Guru sebagai pengganti peran orang tua ketika anak sedang
melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah, guru memegang
peranan penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak
khususnya dalam meningkatkan kreativitas anak usia dini. Dalam
UU Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 tentang Guru dan Dosen bahwa
guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada

3
jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah (Safitri, 2019:
6).3
Guru adalah pemimpin utama yang menjadi tulang punggung
atau kekuatan yang menjadi andalan dalam mengemban tugas dan
tanggung jawab yang dibebankan. Hal tersebut sangat penting bagi
guru untuk berupaya melatih kraetivitas anak. Menurut Djamarah,
guru sebagai pelatih berarti mengembangkan ketrampilan dan
menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik
(Ardianti, Marwani, dan Lukmanulhakim, 2021: 8-9). (Ardianti,
Marwani, Lukmanulhakim, 2021: 8-9). 4
Guru dalam proses belajar mengajar di sekolah tidak hanya
tampil sebagai pengajar (teacher), tetapi beralih sebagai pelatih
(coach), pembimbing (counselor) dan manajer belajar (learning
manager). Hal tersebut sudah sesuai dengan fungsi dari peran guru
masa depan. Sebagai pelatih, seorang guru akan berperan untuk
mendorong siswanya menguasai alat belajar, memotivasi siswanya
untuk bekerja keras, dan mencapai prestasi setinggi-tingginya.
Guru sebagai pembimbing harus memberikan bimbingan,
bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka
menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan
masa depan. Tugas guru sebagai pembimbing memberi tekanan
kepada tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Guru adalah pemimpin utama yang menjadi tulang punggung
atau kekuatan yang menjadi andalan dalam mengemban tugas dan
tanggung jawab yang dibebankan. Hal tersebut sangat penting bagi
guru untuk berupaya melatih kreativitas anak. Menurut Djamarah.

3 Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Prenadamedia Group, 2010. Safitri, Dewi. Menjadi
Guru Profesional. Riau: Indragiri, 2019
4 Ardianti, Marwani, Lukmanulhakim. Peranan Guru dalam Penanaman Kemandirian Anak

Usia 5-6 Tahun di TK Mazmur 21 Pontianak Selatan “Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Untan. 30 Agustus 2016, 8- 9. Diakses pada tanggal 22/10/2021.

4
Guru sebagai pelatih berarti mengembangkan ketrampilan dan
menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik.
Peran guru dalam mengembangkan kreativitas dan pendidikan
anak sangatlah penting. Seorang guru berperan penting untuk
dapat membantu siswa-siswi dalam mengembangkan keterampilan
serta pengetahuan siswa. Guru ialah salah satu orang yang sangat
dekat dengan anak didiknya setelah orang tua. Bahkan tidak sedikit
anak yang malah lebih dekat dengan guru dan lebih sering menuruti
perintah dari gurunya dibandingkan perintah dari orang tuanya,
oleh karna itu, disini guru memiliki posisi yang sangat strategis
dalam mengupayakan perkembangan kreativitas anak didiknya,
dan guru merupakan motivator untuk anak didiknya, pada kegiatan
belajar-mengajar memberikan motivasi kepada anak merupakan
daya tarik dalam kegiatan belajar agar terwujudnya tujuan yang
diinginkan (Sartika & Erni Munastiwi, 2019).
Proses berpikir kreatif seseorang harus sudah mulai
diperhatikan perkembangan dan pengembanganya dimulai sejak
dini. Di sekolah guru hendaknya menjadi fasiliator yang akan
membantu siswa-siswinya dalam proses menemukan dan
pengembangan dirinya, dalam menemukan dan mengembangkan
kreativitas para siswa, hendaknya para guru dapat memahami
beberapa hal, seperti apa itu kreativitas, serta metode dan hal hal
apa saja yang dapat digunakan secara efektif sehingga kemampuan
kreativitas para siswa bisa berkembang, setiap guru perlu tau
bahwa masing-masing siswa memiliki potensi kreativitas yang
berbeda-beda. Oleh karena itu peran guru penting karna guru dapat
menjadi faktor pendukung atau faktor penghambat dalam
pengembangan kreativitas siswa-siswinya (Kau,2017).
Seperti yang dikatakan oleh (Maemunawati & Alif, 2020), Seorang
guru
Mempunyai peranan dan tanggung jawab yang sangat besar
untuk mengajarkan dan mendidik peserta didiknya. Oleh karena itu

5
guru harus memberikan contoh yang baik agar bisa ditiru oleh
muridnya. Jadi, peranan dari seorang guru tidak hanya memberikan
pembelajaran saja kepada peserta didik, tetapi guru juga memilki
peran untuk dapat memberikan contoh yang baik agar anak bisa
meniru hal baik. 5
Guru memiliki beberapa peranan yang harus dilakukan yaitu:
1. Sebagai pendidik dan pengajar.
Sebagai pendidik, guru harus membimbing dan
menumbuhkan sikap dewasa dari peserta didik. Guru
adalah seorang pendidik formal, guru adalah sebagai
panutan bagi para siswanya dan jugab bagi orangorang atau
massyarakat sekitarnya, agar menjadi pendidik yang baik
maka seorang guru perlu memiliki standar kepribadian
tertentu yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri,
dan disiplin (Safitri, 2019: 6).
Guru sebagai pengajar memiliki tugas untuk
menyampaikan ilmu yang dimilikinya kepada anak murid.
Guru harus menyampaikan dengan jelas dan tuntas agar
murid dapat mengerti dengan materi yang disampaikan
oleh guru. Guru yang dianggaporang yang paling tahu dan
pintar oleh anak murid, karenanya guru harus
mempersiapkanna dengan matang (Maemunawati dan Alif,
2020:8).
2. Guru sebagai mediator atau sumber belajar dan fasilitator.
Sebagai mediator guru harus bisa menyediakan berbagai
macam media untuk sarana belajar anak dalam
meningkatkan kreativitasnya. Guru memberikan fasilitas
lingkungan di sekolah yang menyenangkan dengan
memberikan anak kebebeasan untuk bermain dan guru

5Maemunawati, Siti dan Alif, Muhammad. Peran Guru, Orang Tua, Metode dan Media
Pembelajaran. Banten: Media Karya, 2020

6
memberikan fasilitas untuk kemudahan dalam
mengembangkan kreativitas anak.
3. Guru sebagai model dan teladan.
Peranan seorang guru tidak hanya memberikan
pemebelajaran kepada anak didik melainkan juga harus
menjadi contoh yang baik agar bisa ditiru oleh anak didinya.
4. Guru sebagai motivator.
Sebagai motivator guru harus bisa memberi semangat
kepada anak didiknya agar bisa terus menggali kreativitas
dengan cara yang menyenangkan.
5. Guru sebagai pembimbing dan evaluator.
Dalam proses pembe;ajaran hendaknya guru bisa
memberikan evaluasi akan kompetensi peserta didik dan
membimbing ke arah yang lebih baik.

B. Upaya Yang Dilakukan Guru Untuk Mengembangkan


Kreativitas Anak.
Kreativitas adalah proses yang menghasilkan sesuatu yang baru,
baik ide atau gagasan, objek atau susunan baru. Kita ketahui
bersama bahwa kreativitas merupakan salah satu perkembangan
yang ada pada anak. Oleh karena itu, guru senantiasa berusaha
untuk menemukan cara yang baik dalam mendidik peserta didik.
Disinilah relevansinya seorang guru sebagai pencipta, maka sangat
dibutuhkan strategi-strategi dalam mengembangkan pembelajaran
dan model pendekatan kegiatan mengajar di kelas. Oleh karena itu,
dalam meningkatkan kreativitas anak usia dini sangat tergantung
dari kemampuan guru bagaimana dapat melaksanakan kegiatan
belajar mengajar.6

6 Sujiono, Yuliani Nurani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT

7
1. Merangsang imajinasi anak.
Peran guru sebagai pengajar dalam meningkatkan
kreativitas anak usia dini adalah merangsang imajinasi pada
anak. Pada kegiatan ini anak dibebaskan untuk melakukan
kegiatan yang anak inginkan
2. Membebaskan anak dalam berkreasi.
Selain merangsang imajinasi anak, yang dilakukan oleh
guru sebagai pendidik dalam meningkatkan kreativitas anak
yaitu guru membebaskan anak dalam berkreasi. Pada saat
guru memberikan kegiatan kepada anak, anak di bebaskan
untuk berkreasi sesuai imajinasi anak.
3. Memberikan pujian kepada anak.
Sebagai pendidik upaya yang dilakukan guru yaitu
memberikan pujian pada anak. Pada saat anak
menyelesaikan kegiatan kegiatan yang diberikan oleh guru
maka guru harus memberikan Reward berupa memberikan
pujian agar anak lebih semangat saat melakukan kegiatan
selanjutnya.
4. Memberikan kegiatan melalui video.
Untuk meningkatkan kreativitas anak, guru memberikan
kegiatan melalui media video, dalam media tersebut anak
menonton kegiatan yang diberikan oleh guru. Setelah itu
anak dapat mempraktikkan kegiatan yang ada didalam
video tersebut. Selain itu, guru juga membebaskan anak
untuk berkreasi sesuai imajinasi anak saat melakukan
kegiatan yang diberikan oleh guru.
5. Guru memberi pelatihan, pengarahan, dan memotivasi anak.
Sebagai seorang pelatih, guru harus memberi pelatihan,
pengarahan, dan memotivasi kepada anak. Anak adalah
peniru yang ulung, sehingga apa yang diberikan dalam
pelatihan oleh guru anak dapat meniru dengan cepat. Selain
melatih guru juga bisa mengarahkan pada saat memberikan

8
kegiatan pembelajaran, agar apa yang di kerjakan anak
tersebut sesuai norma yang ada. Selain melatih dan
mengarahkan, guru juga dapat memotivasianak agar anak
semangat dalam melakukan kegiatan yang telah diberikan
oleh guru. Contohnya, pada saat menyelesaikan kegiatan
yang diberikan oleh guru, guru memberikan acungan jempol
pertanda apa yang dilakukan anak tersebut baik.
6. Guru mempraktikkan kegiatan kepada anak.
Selain guru memberikan pelatihan, pengarahan, dan
memotivasi anak, guru juga mempraktikkan kegiatan yang
akan dilakukan oleh anak. Pada saat kegiatan guru
mempraktikkan kegiatan apa yang akan dilakukan,
tujuannya untuk memudahkan anak dalam melakukan
kegiatan tersebut.
C. Batasan Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia
Dini.
Peran guru dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam mengasah
kreativitasnya. Setiap anak berbeda satu sama lain dalam minat dan
bakatnya sehingga guru dituntuk untuk melakukan upaya serta
strategi pembelajaran yang tepat agar kreativitas anak bisa
berkembang sesuai dengan kemampuannya.
Namun guru juga memiliki batasan dalam mengembangkan
kreativitas anak.
1. Hindari kata salah meskipun anak melakukan kesalahan.
2. Jangan memarahi anak apabila melakukan kesalahan.
3. Biarkan anak berkreasi sendiri tanpa campur tangan guru.
4. Bantu anak seperlunya.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Peran guru dalam mengembangkan kreativitas dan pendidikan
anak sangatlah penting. Seorang guru berperan penting untuk
dapat membantu siswa-siswi dalam mengembangkan
keterampilan serta pengetahuan siswa. Guru memegang peranan
penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak khusunya
dalam meningkatkan kreativitas anak usia dini.
Seorang guru mempunyai peranan dan tanggung jawab yang
sangat besar untuk mengajarkan dan mendidik peserta didiknya.
Oleh karena itu guru harus memberikan contoh yang baik agar bisa
ditiru oleh muridnya. Jadi, peranan dari seorang guru tidak hanya
memberikan pembelajaran saja kepada peserta didik, tetapi guru
juga memilki peran untuk dapat memberikan contoh yang baik agar
anak bisa meniru hal baik. Adapun peranan guru untuk
mengembangkan kreativitas anak diantaranya adalah guru sebagai
pendidik dan pengajar, guru sebagai mediator, guru sebagai
model/teladan, guru sebagai motivator, dan guru sebagai evaluator.
B. Saran
Hendakanya para guru bisa menjalankan perannya dengan baik
dalam rangka memberikan pembelajaran dan meningkatkan
kreativitas anak usia dini, agar anak bisa mencapai tumbuh
kemabng yang optimal.
Adapun makalah yang kami buat ini masih jauh dari kategori baik.
Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan makalah yang kami buat.

10
DAFTAR PUSTAKA
Ardianti, Marwani, Lukmanulhakim. Peranan Guru dalam
Penanaman
Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun di TK Mazmur 21 Pontianak
Selatan
“Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Untan. 30 Agustus 2016, 8-9.
Diakses
pada tanggal 22/10/2021.
Chairilisyah, David. Analisis kemandirian Anak Usia Dini. PAUD
Lectura:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol3. No. 1. Oktober 2019.
Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik.
Jakarta: Bumi
Aksara, 2015.
Maemunawati, Siti dan Alif, Muhammad. Peran Guru, Orang Tua,
Metode dan
Media Pembelajaran. Banten: Media Karya, 2020.
Rachmawati, Yeni dan Kurniati, Euis. Strategi Perkembangan
Kreativitas pada
Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta: Prenadamedia Group,
2010.
Safitri, Dewi. Menjadi Guru Profesional. Riau: Indragiri, 2019.
Sujiono, Yuliani Nurani. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: PT

11

Anda mungkin juga menyukai