Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PERKEMBANGAN ANAK SD DI SDN KAMPUNGBARU 5

KECAMATAN KEPUNG

MAKALAH
UNTUK PENGEMBANGAN DIRI GURU MERDEKA BELAJAR

Oleh :
M. ILHAM ROHMAD, S.Pd.
NIP. 19950916 202012 1 010

SEKOLAH DASAR NEGERI KAMPUNGBARU 5


DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN KEDIRI
TAHUN 2023

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Makalah dengan judul ”Tugas Perkembangan Anak SD di SDN Kampungbaru


5 Kecamatan Kepung” yang disusun oleh M. Ilham Rohmad, S.Pd. dengan NIP.
199509162020121010 telah disetujui pada tanggal, 14 September 2023.

Kediri, 16 September 2023


Kepala SDN Kampungbaru 5,

HARYATI UTAMI, S.Pd.

KATA PENGANTAR

ii
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia yang telah Tuhan berikan sehingga penulisan makalah ini berjalan dengan
lancar tanpa ada halangan yang berarti dari awal hingga akhir penyelesaian.

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Haryati Utami, S.Pd. yang telah
memberikan berbagai dukungan dan materi sebagai bahan dalam penulisan makalah
ini. Tanpa bantuan beliau kami tidak mungkin bisa memaparkan materi dengan baik.
Dan tak lupa kami ucapkan terimakasih untuk rekan-rekan sejawat yang telah
memberikan motivasi dalam penyusunan makalah ini.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas pengembangan


guru. Selain itu adalah untuk menambah wawasan tentang “ Tugas Perkembangan
Anak SD di SDN Kampungbaru 5” bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis
khususnya.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Sehingga kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian
untuk memperbaiki penulisan makalah kami mendatang. Kami berharap adanya
makalah ini dapat menambah pengetahuan kita tentang tugas perkembangan anak SD
sehingga dapat mendukung pembelajaran yang dilaksanakan ke depannya.

Kediri, Oktober 2023

Penulis

DAFTAR ISI

iii
TUGAS PERKEMBANGAN ANAK SD DI SDN KAMPUNGBARU 5.. i
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULU
1.1 Latar belakang masalah................................................................... v
1.2 Rumusan masalah............................................................................ I
1.3 Tujuan.............................................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Tugas-tugas perkembangan anak usia SD....................................... 2
2.2 Faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan manusia............. 8
2.3 Praktek pendidikan untuk melayani tugas perkembangan anak..... 9
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN KEGIATAN

HHHHHJJ
JKJKJJ

BAB I
PENDAHULUAN

iv
1.1 LATAR BELAKANG
Tugas perkembangan merupakan tugas yang harus dilakukan atau dicapai pada
proses perkembangan. Sedangkan menurut Havighurs, tugas perkembangan yaitu
tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh setiap individu pada setiap periode
perkembangannya agar individu menjadi bahagia dan terasah kemampuannya.
Tugas perkembangan pada setiap periode tentu berbeda. Di dalam
pelaksanaannya, tidak jarang tugas perkembangan suatu periode gagal untuk
diselesaikan. Kegagalan ini mengakibatkan ketidakseimbangan dalam menjalankan
tugas perkembangan selanjutnya. Peristiwa ini disebut perkembangan yang beresiko.
Untuk menghindari resiko tersebut, hendaknya calon pendidik mengerti dan
memahami tugas perkembangan peserta didik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa arti tugas perkembangan?
1.2.2 Apa saja tugas perkembangan anak SD?
1.2.3 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia?
1.2.4 Usaha apa saja yang diperlukan dalam melayani tugas perkembangan
anak SD?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


1.3.1 Mengetahui arti tugas perkembangan?
1.3.2 Memahami tugas perkembangan anak SD?
1.3.3 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia?
1.3.4 Memahami usaha yang diperlukan dalam melayani tugas perkembangan
anak SD?

BAB II
PEMBAHASAN

v
A. Tugas-Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar
Periode usia antara 6-12 tahun merupakan masa peralihan dari prasekolah ke
masa Sekolah Dasar (SD). Masa ini juga dikenal dengan masa peralihan dari kanak-
kanak awal ke masa kanak-kanak akhir sampai menjelang masa pra-pubertas. Pada
umumnya setelah mencapai usia 6 tahun perkembangan jasmani dan rohani anak
telah semakin sempurna. Pertumbuhan fisik berkembang pesat dan kondisi
kesehatannyapun semakin baik, artinya anak menjadi lebih tahan terhadap berbagai
situasi yang dapat menyebabkan terganggunya kesehatan mereka. Dengan kita
mengetahui tugas perkembangan anak sesuai dengan usianya, maka sebagai orangtua
dapat memenuhi kebutuhan apa yang diperlukan dalam setiap perkembangannya agar
tidak terjadi penyimpangan perilaku.

Tujuan mempelajari tugas perkembangan ialah:


1. Mendapatkan petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan
masyarakat dari mereka pada periode usia-usia tertentu.
2. Memberikan motivasi kepada individu untuk melakukan apa yang diharapkan
dari mereka oleh kelompok social pada usia tertentu sepanjang kehidupannya.
3. Menunjukkan kepada individu tentang apa yang akan dihadapi dan tindakan
apa yang diharapkan ketika sampai pada tingkat perkembangan berikutnya.

Menurut Havighurst, tugas perkembangan atau development tasks adalah tugas-


tugas yang harus dipecahkan dan diselesaikan oleh setiap individu pada setiap periode
perkembangannya supaya individu bahagia dan terasah kemampuannya.

Adapun tugas perkembangan anak usia sekolah dasar meliputi :


a) Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan
aktivitas fisik.
Hakikat tugas perkembangan ini adalah mempelajari keterampila-keterampilan
yang bersifat fisik atau jasmani untuk dapat melakukan permainan. Pada periode ini
pertumbuhan otot dan tulang berlangsung secara cepat, anak belajar menggunakan
otot-ototnya untuk mempelajari berbagai keterampilan. Oleh karena itu, kebutuhan
untuk beraktivitas dan bermain sangatlah tinggi. Anak laki-laki aktivitasnya lebih
tinggi jika dibandingkan dengan anak perempuan. Baik laki-laki dan perempuan
senang bermain dalam kelompok. Makin tinggi kelas anak (usia) makin jelas ciri khas

vi
permainan mereka. Implikasinya terhadap sekolah adalah, bahwa sekolah
berkewajiban untuk membantu anak untuk mencapai tugas perkembangan ini secara
optimal.
Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pendidik untuk
mengoptimalkan pencapaian tugas.
 Merencanakan dengan serius pemberian kesempatan-kesempatan kepada anak
untuk melakukan aktivitas-aktivitas fisik atau bermain.
 Dalam belajar membatasi gerakan-gerakan anak secara ketat tidaklah pantas
dibandingkan tuntutan tugas perkembangan mereka.
 Usaha yang terencana dan serius dalam menanggulangi gangguan
perkembangan fisik anak. Sangat diharapkan dari sekolah anak-anak yang sakit
harus diobati atas prakarsa sekolah. Perlu disadari betul oleh sekolah, bahwa
anak yang sakit fisik sangat terganggu perkembangan mentalnya, yaitu anak
menjadi pemurung, rendah diri dan kegairahan belajarnya berkurang, bahkan
dapat hilang sama sekali.

b) Membina sikap hidup yang sehat terhadap diri sendiri, sebagai individu yang
sedang berkembang.
Hakikat tugas perkembangan ini adalah belajar mengembangkan sikap
kebiasaan untuk hidup sehat.
Anak hendaknya mampu mengembangkan kebiasaan untuk hidup sehat dan
melakukan berbagai kebiasaan untuk memelihara keselamatan, kesehatan dan
kebersihan diri sendiri. Anak telah tahu bahaya dan penderitaan yang dialami, apabila
ia bertingkah laku yang membahayakan kesehatan dirinya sendiri.

c) Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok.


Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak belajar memberi dan menerima
dalam kehidupan sosial antar teman sebaya, dan belajar membina persahabatan
dengan teman sebaya.
Anak hendaknya mampu membina keakraban dengan orang lain diluar
lingkungan keluarga. Anak mampu menguasai pola pergaulan yang penuh kasih
sayang, keramahan dan memahami perasaan orang lain, khusunya teman sebaya, sifat
suka menolong, bertenggang rasa, dan jujur perlu dipelajari anak.

d) Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin.


Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak belajar bertindak sesuai dengan
peran seksnya sebagai anak laki-laki atau anak perempuan.

vii
Pada usia 9 dan 10 tahun anak mulai menyadari perannya sesuai dengan jenis
kelaminnya. Anak perempuan menampilkan tingkah lakunya sesuai dengan yang
diharapkan masyarakat sebagai perempuan, demikian juga dengan anak pria.

e) Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam


kelompok.
Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak belajar mengembangkan tiga
kemampuan dasar yaitu membaca, menulis, dan berhitung yang diperlukan untuk
hidup di lingkungan masyarakat.
Karena perkembangan intelektual dan biologis sudah matang untuk bersekolah,
maka anak telah mampu belajar di sekolah. Anak dapat belajar membaca, menulis
dan berhitung, karena kemampuan berfikirnya yang memungkinkan memahami
konsep-konsep dan simbol-simbol.

f) Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berfikir efektif.


Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak harus mempelajari berbagai
konsep agar dapat berpikir efektif mengenai permasalahan sosial di sekitar kehidupan
sehari-hari.
Pada periode ini anak hendaknya mempunyai berbagai konsep yang diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari. Inti dari tugas perkembangan saat ini adalah mengenal
konsep-konsep untuk memudahkannya dalam memahami tentang pekerjaan sehari-
hari, kemasyarakatan, kewarganegaraan dan masalah yang menyangkut sosial.

g) Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai.


Hakikat tugas perkembangan ini adalah mengembangkan moral yang bersifat
batiniah yaitu hati nurani, serta mengembangkan pemahaman dan sikap moral
terhadap peraturan dan tata nilai yang berlaku dalam kehidupan anak.
Pada periode sekolah dasar, anak hendaknya dapat mengontrol tingkah laku
sesuai dengan nilai dan moral yang berlaku, kecintaan terhadap nilai dan moral
hendaknya dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Contohnya, anak dapat
menghargai miliknya dan milik orang lain, menaati peraturan, menerima tanggung
jawab dan mengakui adanya perbedaan dirinya dengan orang lain.

h) Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial.

viii
Anak mampu belajar untuk menyadari keanggotaannya sebagai masyarakat
sekolah. Anak harus belajar mematuhi aturan-aturan sekolah dan mampu
menyeimbangkan antara keinginannya.
Untuk melakukan kebebasan dengan kepatuhan terhadap kekuasaan orang tua,
guru maupun orang dewasa lainnya. Anakpun harus belajar untuk menyadari bahwa
dalam kehidupan bermasyarakat, baik masyarakat kecil maupun masyarakat luas ada
pembagian tugas, seperti tugas orang tua, guru, polisi, dokter dan tugas dalam jabatan
lainnya.

i) Mencapai kemandirian pribadi.


Hakikat tugas perkembangan ini adalah anak menjadi individu yang otonom
atau bebas, dalam arti dapat membuat rencana untuk masa yang akan datang, bebas
dari pengaruh orang tua atau orang lain.
Tugas perkembangan pada masa ini adalah untuk membentuk pribadi yang
otonom, tanpa tergantung pada orang lain dalam mengambil keputusan yang
menyangkut dirinya, maupun peristiwa lain dalam kehidupannya.

Sedangkan menurut kajian Psikologi tugas perkembangan anak usia sekolah


dasar meliputi:
a. Perkembangan kognitif.
1. Pengurutan, mampu untuk mengurutkan objek menurut ukuran, bentuk, atau
ciri lainnya.
2. Klasifikasi, mampu untuk memberi nama dan mengidentifikasi benda.
3. Decentering, mempertimbangkan beberapa aspek untuk memecahkan
masalah.
4. Reversibility, memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah,
kemudian kembali ke keadaan awal.
5. Konservasi, memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda
adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau
benda-benda tersebut.
6. Penghilangan sifat Egosentrisme, kemampuan untuk melihat sesuatu dari
sudut pandang orang lain.

b. Perkembangan Moral

ix
1. (Usia 6-9 tahun) menempati posisi “apa untungnya buat saya”, perilaku
yang benar didefinisikan dengan apa yang paling diminatinya. Penalaran tahap
dua kurang menunjukkan perhatian pada kebutuhan orang lain, hanya sampai
tahap bila kebutuhan itu juga berpengaruh terhadap kebutuhannya sendiri.
semua tindakan dilakukan untuk melayani kebutuhan diri sendiri saja.
2. (Usia 9-12 tahun), seseorang memasuki masyarakat dan memiliki peran
sosial. Individu mau menerima persetujuan atau ketidaksetujuan dari orang-
orang lain karena hal tersebut merefleksikan persetujuan masyarakat terhadap
peran yang dimilikinya. Mereka mencoba menjadi seorang anak baik untuk
memenuhi harapan tersebut, karena telah mengetahui ada gunanya melakukan
hal tersebut. Penalaran tahap tiga menilai moralitas dari suatu tindakan dengan
mengevaluasi konsekuensinya dalam bentuk hubungan interpersonal, yang
mulai menyertakan hal seperti rasa hormat, rasa terimakasih, dan golden rule.
c. Perkembangan mental emosional dan social anak usia sekolah dasar tugas
perkembangannya yaitu:
1. Melalui interaksi sosial, anak-anak mulai mengembangkan rasa
bangga dalam prestasi dan bangga pada kemampuan mereka.
2. Anak-anak yang didorong dan dipuji oleh orang tua dan guru
mengembangkan perasaan kompetensi dan kepercayaan keterampilan mereka.
Mereka yang menerima sedikit atau tidak ada dorongan dari orang tua, guru,
akan meragukan kemampuan mereka untuk menjadi sukses.
3. Mereka yang layak menerima dorongan dan penguatan melalui
eksplorasi pribadi akan muncul dari tahap ini dengan perasaan yang kuat
tentang diri dan rasa kemerdekaan dan kontrol. Mereka yang tetap yakin dengan
keyakinan dan keinginan mereka akan tidak aman dan bingung tentang diri
mereka sendiri dan masa depan.

d. Perkembangan Psikomotor
Pada anak usia sekolah dasar perkembangan psikomotornya mencakup:
 Mampu melompat dan menari.
 Menggambarkan orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan.
 Dapat menghitung jari-jarinya.
 Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan mampu bercerita.
 Mempunyai minat terhadap kata-kata baru beserta artinya.
 Memprotes bila dilarang apa yang menjadi keinginannya.
 Mampu membedakan besar dan kecil.
 Ketangkasan meningkat.

x
 Melompat tali.
 Bermain sepeda.
 Mengetahui kanan dan kiri.
 Mungkin bertindak menentang dan tidak sopan.
 Mampu menguraikan objek-objek dengan gambar.

Kegagalan mencapai tugas-tugas perkembangan ini akan melahirkan perilaku


yang menyimpang (delinquency). Penyimpangan yang terjadi pada anak yang berusia
sekolah dasar antara lain;
1. Suka membolos dari sekolah
2. Malas belajar
3. Keras kepala
Dengan mengetahui tugas perkembangan anak di atas maka peran orang tua
sangat dibutuhkan. Dimana dalam mengasuh anak untuk tumbuh dengan maksimal,
sempurna dan seimbang butuh pengasuhan ayah dan ibu. Sehingga dapat tercipta
keseimbangan antara otak kanan-kiri anak. Sebab setiap anak itu memiliki
kepribadian dan karakter yang berbeda-beda.
Berikanlah rasa nyaman pada buah hati hingga hormone untuk mendukung
pertumbuhannya diproduksi secara maksimal. Maka dari itu anak usia diatas 6 tahun
otak kirinya mulai berkembang, mulai berfikir logis serta lingkungan memberikan
pengaruh 30 persen dan orang tua 70 persen. Oleh sebab itu dalam usia ini orang tua
dituntut menjadi motivator.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia


Faktor-faktor itu antara lain:
1. Faktor tuntutan kebudayaan yang berbentuk kekuatan, norma hidup, harapan
serta nilai-nilai ideal pada kehidupan individu yang sedang berkembang.
2. Kematangan fisik, merupakan salah satu faktor penentu munculnya tugas-tugas
perkembangan pada periode usia-usia tertentu, di samping kondisi kesehatan
dan kecacatan.
3. Kepribadian seseorang, antara lain intelegensi, minat, sikap, kecenderungan
sosial emosional, sifat dan karakter.

Setelah mengetahui tujuan dan faktor perkembangan. Berikut akan dijelaskan


mengenai karakteristik perkembangan pada periode anak usia Sekolah Dasar, yakni
antara lain:

xi
1. Dorongan untuk ke luar dari rumah dan masuk ke dalam kelompok anak-anak
sebaya.
2. Dorongan yang bersifat kejasmanian untuk memasuki dunia permainan anak
yang menuntut keterampilan tertentu.
3. Dorongan untuk memasuki dunia orang dewasa yang yaitu dunia konsep-
konsep logika, simbol dan komunikasi, serta kegiatan mental lainnya.

C. Praktek Pendidikan yang Diperlukan dalam Melayani Tugas Perkembangan


Anak
Pendidikan merupakan pengaruh yang diberikan orang dewasa terhadap orang
yang belum dewasa, dalam hal ini adalah pendidikan yang diberikan oleh guru
terhadap anak dalam rangka membantu perkembangannya. Oleh sebab itu pendidikan
harus diberikan kepada anak (Mudyahardlo). Sebagaimana yang telah dibicarakan
sebelumnya bahwa anak tanpa bantuan dari orang lain atau guru tidak akan bisa
berkembang atau menjadi dewasa sendiri. Oleh sebab itu, keberadaan orang tua atau
guru di sekolah dalam perkembangan anak sangat menentukan.
Orang tua harus dapat melayani tugas perkembangan anak dengan sebaik-
baiknya. Misalnya menanamkan kebiasaan untuk bangun pagi, shalat, makan pada
waktunya, kebiasaan belajar, bermain, istirahat dan lain-lain. Sebagai orang tua perlu
memberikan aturan-aturan yang sesuai dengan norma dan adat istiadat yang berlaku
untuk masing-masing lingkungan.
Demikian juga guru di sekolah yaitu dengan menanamkan hidup bersih dan
teratur, menciptakan lingkungan yang menunjang, kebiasaan dan disiplin yang tinggi,
memberikan tanggung jawab terhadap semua anak, membina kerjasama yang baik,
tenggang rasa, percaya diri melalui model-model dan lain-lain. Kepada anak
diberikan fasilitas dan kesempatan yang cukup dalam memberdayakan alat-alat yang
ada di sekolah, di bawah pengawasan dan bimbingan guru. Guru harus dapat
membina kerjasama yang baik dengan orang tua siswa, masyarakat dan semua orang-
orang yang terlibat dalam kelancaran proses pendidikan di sekolah.
Baik orang tua maupun guru dalam melayani perkembangan tersebut janganlah
bersikap otoriter, karena tipe yang demikian akan menghambat tugas perkembangan
anak. Setiap kegiatan anak dapat diajak untuk bekerjasama dan bermusyawarah.
Dengan sikap demikian sangat menentukan keberhasilan anak.
Dalam mencapai setiap tugas perkembangan tersebut, guru dituntut untuk
memberitahukan bantuan berupa :

1. Menciptakan lingkungan teman sebaya yang mengajarkan ketrampilan fisik.

xii
2. Melaksanakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk belajar bergaul dan bekerja dengan teman sebaya, sehingga kepribadian
sosialnya berkembang.
3. Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang memberikan pengalaman yang
konkret atau langsung dalam membangun konsep.
4. Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan nilai-nilai sehingga
siswa mampu menentukan pilihan yang stabil dan menjadi pegangan bagi
dirinya.

Cara yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk membantu tugas-tugas


perkembangan siswanya berada pada masa remaja meliputi:

1. Usaha perkembangan tugas perkembangan “a”


Untuk tugas perkembangan ini sekolah perlu melakukan hal-hal berikut:
1. Melakukan bimbingan kelompok yang terjadwal. Untuk membahas tentang
mengapa dan bagaimana seorang remaja melaksanakan peranan sebagai wanita
dan pria sesuai dengan nilai agama, ilmu pengetahuan dan adat istiadat.
2. Melatih mereka untuk melaksanakan peranan-peranan itu dengan latihan yang
terprogram.
3. Menciptakan kondisi belajar yang memupuk kerjasama agar masing-masing
remaja dapat melaksanakan perannya sesuai dengan jenis kelamin.
4. Memberi model teman sebaya, guru dan orang yang dikagumi remaja tentang
peran-peran yang disesuaikan dengan jenis kelamin.

2. Usaha membantu pencapaian tugas perkembangan “b”


Untuk membantu tugas perkembangan ini sekolah perlu melakukan berbagai
usaha :
1. Membahas dalam diskusi kelompok-kelompok tentang berfikir positif,
empati, kontrol emosi, perasaan altruistik (mengutamakan kepentingan orang
lain) dan penampilan menarik perlu bagi remaja untuk membina keakraban
dengan lawan jenis.
2. Melatih siswa untuk selalu bersikap dan berfikir positif, altruistik, empati,
kontrol emosi dan berpenampilan yang menarik. Perlu disusun oleh sekolah
berupa program latihan khusus untuk latihan berfikir positif, altuistik dan
kontrol emosi yang jelas oleh sekolah (khususnya guru pembimbing) dan
dilaksankan sebagai kurikulum inti, bukan ekstrakurikuler. Khusus untuk

xiii
penampilan ada program latihan fisik yang benar bertujuan untuk membentuk
pertumbuhan fisik siswa.
3. Dalam pelajaran olahraga ada senam atau kegiatan olahraga yang benar-benar
membentuk fisik siswa menjadi menarik. Disamping itu gizi siswa hendaknya
dipenuhi dengan berbagai cara atau program peningkatan gizi, misalnya dengan
pengaturan gizi pada kantin sekolah.

3. Membantu remaja mengembangkan keterampilan intelektual “c”


1. Berbagai usaha yang dapat dilakukan adalah memberikan pengalaman
menyusun kurikulum yang benar-benar terkait dengan kebutuhan tuntutan tugas
perkembangan remaja pada saat itu, dan melatih mereka menerapkan
pengalaman-pengalaman mereka dalam menghadapi kehidupan pendidikan
sosial, ekonomi dan lain-lainnya dalam hidup.
2. Melakukan metode pembelajaran yang mengaktifkan siswa untuk memecahkan
masalah-masalah, dengan mempergunakan informasi yang diperoleh melalui
berbagai jenis sumber informasi (guru, narasumber, media cetak, televisi dan
dari pengalaman percobaan-percobaan).
3. Metode pembelajaan untuk mengembangkan kerjasama, terutama dalam
mempelajari kehidupan beragama, hukum-hukum berwarganegara. Metode ini
memungkinkan anak memperoleh pengalaman langsung yang memudahkan
mereka mengerti dan menghayati kehidupan beragama dan mempraktekkannya
melalui organisasi siswa, organisasi keagamaan dan lain-lain.

4. Usaha membantu tugas perkembangan “d”


Usaha-usaha untuk membantu remaja mencapai tugas perkembangan ini adalah:
1. Memberikan informasi tentang bagaimana merawat fisik sesuai dengan jenis
kelamin. Pemberian informasi ini harus dilakukan dalam ruangan yang terpisah
antara remaja wanita dan pria. Hal ini dilakukan untuk menghindari perasaan
malu, pada masing-masing individu yang berbeda jenis kelamin, jika sedang
membahas pertumbuhan fisik yang rahasia.
2. Melakukan diskusi atau bimbingan kelompok untuk membahas permasalahn
yang menyangkut perawatan dan mempergunakan fisik mereka dengan sebaik-
baiknya. Khusus remaja wanita diperlukan peragaan untuk merawat fisik
(seperti kulit, rambut, organ seks, bau badan) dengan mempergunakan obat-
obat tradisional pada waktu yang terprogram dalam kurikulum.

5. Usaha membantu tugas perkembangan “e”

xiv
Untuk membantu pencapaian tugas perkembangan ini sekolah dapat melakukan
hal-hal berikut:
1. Memperkenalkan potensi-potensi yang dimiliki.
2. Memperkenalkan berbagai pekerjaan yang dibutuhkan dalam kehidupan
masyarakat, dalam rangka memelihara dan memanfaatkan potensi.
3. Membentuk keyakinan dalam diri remaja tentang kerja keras, dengan
memberikan contoh-contoh orang dan negara yang maju yang memiliki filsafat
atau keyakinan kerja keras dalam berkarier.
4. Memberikan penilaian yang tinggi kepada remaja-remaja yang kreatif dalam
melakukan hal yang positif, baik dalam bidang akademis, sosial, maupun
bakat-bakat khusus.

6. Usaha untuk membantu pencapaian tugas perkembangan “f”


Cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemerdekaan emosi
adalah:
1. Melakukan diskusi atau bimbingan kelompok dibahas mengapa dan bagaimana
emosi remaja yang mandiri, dan cara mengatasi emosi yang dialami remaja.
2. Personil sekolah harus menampilkan emosi yang sabar, penuh kasih sayang,
kebahagiaan dalam mereaksi terhadap remaja, sehingga remaja merasakan
senangnya diperlakukan dengan emosi yang terkontrol atau positif.
3. Guru menghargai dengan sikap yang menyokong remaja-remaja yang
menampakkan emosi yang positif dalam menghadapi permasalahan yang
menyakitkan dan memberitahu bagaimana seharusnya beremosi jika emosi
tidak terkontrol.
4. Membicarakan dengan orang tua tentang bagaimana bertingkah laku emosional
positif terhadap remaja, agar remaja berkembang emosinya secara positif.

7. Usaha sekolah untuk membantu mencapai tugas perkembangan “g”


1. Memperkenalkan filsafat hidup sesuai dengan nilai-nilai agama, ilmu
pengetahuan dan budaya yang dijunjung tinggi melalui berbagai sumber seperti
dari narasumber dan media cetak.
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengamati sampai berapa jauh
hidup itu berperan dalam kehidupan keluarga siswa.

8. Usaha sekolah untuk membantu mencapai tugas perkembangan “h”

xv
1. Memperkaya informasi tentang kehidupan sosial yang menjadi
kenyataan dan mengikutsertakan mereka untuk aktif mencari pemecahan
masalah kehidupan sosial.
2. Memperkenalkan siswa remaja secara langsung kepada kehidupan
lembaga sosial yang nyata dan meminta mereka berperan serta pada lembaga-
lembaga sosial yang membutuhkan.

9. Usaha membantu tugas perkembangan “i”


Ada beberapa usaha yang patut dilakukan oleh sekolah agar anak belajar
mandiri secara ekonomi, yaitu:
1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengelola koperasi sekolah.
2. Menyelenggarakan bazar-bazar sekolah didalam sekolah atau diluar sekolah
(mandiri atau bekerjasama dengan lembaga lain) yang dapat menampilkan
hasil-hasil karya/usaha siswa.
3. Melakukan pengembangan bakat-bakat khusus yang benar-benar dapat
digunakan untuk mencari penghasilan pada masa sekarang atau masa yang
akan datang.

BAB III
KESIMPULAN

Dari pemaparan di atas bisa disimpulkan bahwa tugas-tugas perkembangan


anak SD meliputi banyak hal, yaitu menguasai keterampilan fisik yang diperlukan

xvi
dalam permainan dan aktivitas fisik. Membina sikap hidup yang sehat terhadap diri
sendiri, sebagai individu yang sedang berkembang. Belajar bergaul dan bekerja dalam
kelompok. Belajar menjalankan peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin. Belajar
membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam kelompok.
Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berfikir efektif.
Mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai. Mengembangkan sikap terhadap
kelompok dan lembaga-lembaga sosial. Dan mencapai kemandirian pribadi.
Adapun tujuan dari mempelajari tugas perkembangan anak SD ini yaitu untuk
mendapatkan petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan
masyarakat dari mereka pada periode usia-usia tertentu, memberikan motivasi
kepada individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok
social pada usia tertentu sepanjang kehidupannya, dan menunjukkan kepada individu
tentang apa yang akan dihadapi dan tindakan apa yang diharapkan kalau sampai pada
tingkat perkembangan selanjutnya.

15

xvii

Anda mungkin juga menyukai