Disusun Oleh :
Kelompok 1
2024/2025
1
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan karunia beserta
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah "Menemukan Potensi dan Bakat
Kewirausahaan Sejak Dini”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kewirausahaan. Selain itu juga makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang
menemukan Potensi dan Bakat Kewirausahaan Sejak Dini secara lebih rinci dan mudah
dipahami.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Rijal Assidiq
Mulyana M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan, yang telah memberikan
tugas kelompok membuat makalah sehingga dapat menambah wawasan bagi kami dan para
pembacanya.
Namun demikian kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
pembuatan makalah ini, baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pemateri pada khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 17
B. Saran .................................................................................................................. 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan merupakan kemampuan menciptakan sesuatu yang bernilai bagi
diri sendiri maupun orang lain. Sikap Kreatif, inovatif, mandiri, leadership, pandai
mengelola uang, dan memiliki jiwa pantang Menyerah merupakan beberapa sikap
wirausaha yang perlu ditanamkan kepada anak sejak Dini. Hal ini perlu ditanamkan
sejak dini mengingat berbagai tantangan ekonomi yang Dihadapi Negara Indonesia
semakin besar. Nilai- nilai kewirausahaan ini menjadi pokok-pokok penting dalam
pembentukan kecakapan hidup (lifeskill) pada anak. Selain melalui Pendidikan di
kelurga, pendidikan kewarusahaan dapat diimplementasikan secara terpadu.
Dengan kegiatan pembelajaran di sekolah. Siswa Sekolah Dasar dapat dilatih
untuk Mengembangkan sikap, jiwa dan kemampuan berwirausaha melalui berbagai
kegiatan kreatif yang dapat diintegrasikan dengan kurikulum yang berlaku. Berbagai
strategi dan metode dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan nilai- nilai baik dari
karakter wirausahawan yang Sukses. Pendidikan kewirausahaan yang diajarkan sejak
sekolah dini diharapkan mampu mengurangi Pola konsumtif pada anak dengan melatih
untuk menciptakan sesuatu yang bernilai dan membawa generasi penerus untuk
menciptakan pekerjaan di masa depan. Sehingga dalam hal Ini, guru dan orang tua
memiliki peran penting untuk mengembangkan keterampilan Kecakapan hidup anak
serta menumbuhkan minat dan potensi dalam diri anak melalui Kewirausahaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang terjadi dan yang telah dituliskan pada latar belakang
tersebut, maka penulis membagi dalam beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Seperti apa potensi anak pada usia dini?
2. Apa saja program pengembangan potensi anak usia dini?
3. Bagaimana mengembangkan potensi wirausaha sejak dini?
4. Bagaimana peran lingkungan dalam memupuk potensi wirausaha sejak dini?
C. Tujuan Pembahasan
4
Sesuai dengan rumusan masalah yang disebutkan, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
kapabilitas kecerdasan yang dicapai oleh masing-masing individu, tidak akan
mengalami peningkatan lagi. Untuk itu rangsangan/stimulus melalui pelayanan
pendidikan anak usia dini sangat diperlukan. Berbagai cara dalam membantu
pengembangan potensi anak dapat dilakukan, mulai dari pengelolaan pembelajaran,
pengorganisasian lembaga maupun membentuk kultur di berbagai kondisi dan
lingkungan pembelajaran.
Anak usia dini, umumnya memiliki potensi yang beragam. Potensi ini
mencakup kemampuan bawaan yang belum terasah, sementara bakat merupakan
kemampuan yang sudah mulai terlihat menonjol dibandingkan teman seusianya.
Berikut adalah beberapa potensi (kemampuan) yang biasanya dimiliki anak usia dini:
1. Kemampuan Linguistik, Kemampuan ini meliputi pemahaman dan penggunaan
bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Seperti:
a. Mampu memahami kata-kata dan kalimat sederhana.
b. Mampu berbicara dengan kalimat yang jelas dan mudah dipahami.
c. Mampu menceritakan pengalaman dan idenya dengan bahasa.
d. Mampu mengikuti instruksi dan menyelesaikan permintaan.
e. Mampu membaca dan menulis dengan baik.
7
e. Mampu memahami konsep geometri sederhana.
lain.
8
b. Mampu mengendalikan emosinya dengan baik.
c. Mampu memiliki rasa percaya diri dan harga diri yang positif.
d. Mampu membuat keputusan dan menyelesaikan masalah secara mandiri.
e. Mampu memahami kekuatan dan kelemahannya.
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani anak usia dini agar anak menjadi memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut. Untuk mengetahui potensi dalam diri anak, pendidikan anak usia dini
diarahkan sebagai: a) proses belajar dalam diri anak. Anak harus diberikan kesempatan
untuk belajar secara optimal, kapan saja dan di mana saja, b) proses sosialisasi, anak
diberikan kesempatan untuk melatih diri menjadi anak yang bertanggung jawab,
bermoral dan beretika, c) proses pembentukan kerjasama peran, anak diberi kesempatan
untuk mengembangkan potensi sosialnya, agar anak menyadari sebagai makhluk sosial
yang selalu beriteraksi dengan orang lain. Kegiatan pendidikan anak usia dini
hendaknya memperhatikan 9 kemampuan belajar anak yang meliputi: a) kemampuan
linguistik, b) kemampuan logika matematik, c) kemampuan visual spasial, d)
9
kemampuan musical, e) kemampuan kinestetik, f) kemampuan naturalis, g)
kemampuan interpersonal, h) kemampuan intrapersonal, dan i) kecerdasan spiritual.
Dari kesembilan kemampuan tersebut, secara operasional disederhanakan ke dalam
enam aspek pengembangan, yaitu:
10
konsisten dalam suatu bidang, itu bisa menjadi indikator awal bakat yang perlu
dijelajahi lebih lanjut.
3. Libatkan Anak dalam Beragam Kegiatan
Dorong anak untuk mencoba berbagai macam kegiatan dan hobi.
Aktivitas-aktivitas ini bisa dilakukan di rumah atau di luar ruangan. Dengan
melibatkan anak dalam beragam kegiatan, Anda dapat membantu mereka
menemukan apa yang paling mereka sukai dan menunjukkan potensi
tersembunyi mereka.
4. Dukung Kreativitas dan Imajinasi Anak
Anak-anak memiliki imajinasi yang luar biasa dan seringkali
mengekspresikan kreativitas mereka melalui bermain. Berikan dukungan dan
fasilitasi untuk memupuk kreativitas anak. Biarkan mereka bermain dan
berkreasi dengan berbagai bahan, seperti cat, kertas, mainan, dan lainnya.
Aktivitas ini membantu anak mengembangkan keterampilan dan bakat mereka
yang mungkin belum terlihat sebelumnya.
5. Observasi dalam Konteks Sosial dan Akademis
Perhatikan juga bagaimana anak berinteraksi dengan lingkungan sosial
dan akademisnya. Amati bagaimana mereka berinteraksi dengan teman sebaya,
bagaimana cara mereka menyelesaikan tugas-tugas sekolah, dan apakah ada
area di mana mereka menunjukkan keunggulan atau kesulitan. Observasi
semacam ini membantu Anda memahami bagaimana cara terbaik untuk
mendukung perkembangan anak.
6. Buka Komunikasi yang Terbuka
Komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak sangat penting.
Biarkan anak merasa nyaman untuk berbicara tentang minat dan cita-citanya.
Ajukan pertanyaan yang mendorong anak untuk berbicara tentang apa yang
mereka nikmati, apa yang ingin mereka pelajari lebih lanjut, dan apa yang ingin
mereka capai di masa depan.
7. Berikan Pujian dan Dukungan
Jangan ragu untuk memberikan pujian dan dukungan atas prestasi anak,
baik itu dalam hal akademis maupun aktivitas di luar sekolah. Pujian yang tulus
dan dukungan positif dapat memotivasi anak untuk terus mengembangkan
potensi mereka dan memberikan kepercayaan diri yang diperlukan untuk
tumbuh dan berkembang.
11
Mengenali potensi anak sejak dini adalah langkah penting dalam membantu
mereka mencapai perkembangan optimal. Dengan memahami bakat dan minat anak,
orang tua dan pendidik dapat memberikan dukungan yang tepat untuk mengarahkan
anak ke jalur yang sesuai dengan keunikan dan potensi mereka. Ingatlah bahwa setiap
anak adalah individu yang unik, dan memberikan dukungan yang tepat akan membantu
mereka mencapai prestasi dan kebahagiaan yang tinggi dalam hidup mereka.
Sebagai orang tua atau pendidik, penting juga bagi kita untuk memahami peran
kita dalam membantu anak-anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan bakat dan
minat mereka. Berikut beberapa cara-cara efektif untuk mengembangkan potensi anak
dan membantu mereka mencapai prestasi yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan:
12
5. Berikan Peluang Kolaborasi
Fasilitasi peluang untuk kolaborasi dengan anak-anak lain dalam berbagai
proyek atau aktivitas.
Mengembangkan potensi anak adalah tugas penting yang harus dilakukan oleh
orang tua dan pendidik. Dengan mengenali bakat dan minat anak, memberikan
kesempatan untuk belajar dan eksplorasi, serta memberikan dukungan dan dorongan,
kita dapat membantu anak-anak mencapai prestasi yang luar biasa dalam berbagai
aspek kehidupan mereka. Mengembangkan potensi anak bukan hanya tentang
mencetak prestasi akademis tinggi, tetapi juga tentang membantu mereka menjadi
individu yang bahagia, percaya diri, dan mampu menghadapi tantangan kehidupan
dengan baik.
13
dini sangatlah penting untuk membangun generasi yang kreatif, inovatif, dan mandiri.
Setelah memahami potensi anak usia dini, seperti apa kemampuannya dan cara-cara
mengembangkan setiap potensi yang dimiliki seorang anak, secara tidak langsung kita
sudah mengajari anak memiliki potensi kewirausahaan. Potensi wirausaha pada anak
usia dini bukan berarti tentang membangun bisnis atau menjadi pengusaha sukses,
melainkan menumbuhkan jiwa dan mental wirausaha atau yang sering disebut sebagai
jiwa entrepreneurship, adalah kombinasi dari karakteristik, sikap, dan pola pikir yang
dimiliki seseorang yang membuatnya terdorong untuk membangun dan menjalankan
usaha sendiri. Sebelum lanjut, kita harus memahami terlebih dahulu seperti apa jiwa
dan mental wirausaha itu sendiri? Seorang wirausaha harus memiliki sikap mandiri dan
percaya diri, berani mengambil risiko, pantang menyerah, mereka memiliki ketekunan
dan kegigihan untuk terus berusaha meskipun menghadapi kegagalan. Kreatif dan
inovatif, seorang wirausaha selalu mencari peluang dan ide-ide baru untuk
mengembangkan usahanya, serta disiplin dan fokus, memiliki kemampuan untuk
mengatur waktu dan sumber daya secara efektif. Maka dari itu, anak-anak perlu
ditanamkan hal-hal tersebut sejak dini untuk membangun jiwa wirausaha mereka.
Dengan penanaman jiwa dan mental wirausaha sejak dini, diharapkan anak-anak dapat
menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan inovatif, serta siap untuk menghadapi
berbagai tantangan dan peluang di masa depan.
Untuk mengajarkan anak usia dini untuk tidak malu berwirausaha, penting
untuk menciptakan lingkungan yang mendukung di rumah dan di sekolah. Pertama,
sebagai orang tua, kita dapat menjadi contoh yang baik dengan berbagi pengalaman
wirausaha kita sendiri dan mendorong anak untuk mengeksplorasi minat dan bakat
mereka. Memberikan kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan
ekonomi sederhana seperti menjual mainan atau membuat karya seni bisa menjadi
langkah awal yang baik. Selain itu, penting untuk memupuk rasa percaya diri dan
kemandirian pada anak dengan memberikan pujian dan dorongan positif saat mereka
mengambil inisiatif dalam menciptakan sesuatu.
Di sekolah, beberapa program penerapan pendidikan kewirausahaan pada anak
usia dini bisa dimulai dari menanamkan sikap dan sifat kemandirian, amanah, santun,
jujur dan dapat dipercaya. Nilai nilai tersebut sangat penting untuk ditanamkan kepada
seorang pengusaha dan ditanamkan sejak dini agar anak tersebut tumbuh menjadi
wirausaha yang gigih dan jujur. Dalam penanaman sikap kemandirian dapat
diintegrasikan dalam semua tema pembelajaran.
14
Kedua, melaksanakan kegiatan di luar kelas yaitu ke tempat-tempat wirausaha
agar anak dapat belajar secara langsung. Dengan mengunjungi tempat-tempat
wirausaha maka anak mendapatkan pengamatan melihat secara langsung.
Ketiga, anak usia dini bisa dikenalkan dengan kewirausahaan melalui program-
program di sekolah yang mendukung pembelajaran wirausaha. Contohnya seperti
mengadakan kegiatan membuat suatu kerajinan, pada saat sebelum dikumpulkan, anak-
anak bisa bermain peran dan menirukan kegiatan berdagang bersama teman-teman
yang lain dan tentunya akan dipandu oleh guru. Ini merupakan kegiatan yang menarik
dan menyenangkan bagi anak usia dini yang akan menumbuhkan kemampuan
kewirausahaan sejak dini.
Beberapa cara tersebut bertujuan agar peserta didik dapat menanamkan nilai-
nilai kewirausahaan yang sudah tertanam dalam diri anak sejak kecil tanpa rasa malu
dan diharapkan agar peserta didik tersebut tumbuh menjadi pengusaha yang gigih dan
jujur.
D. Peran Lingkungan dalam Memupuk Potensi Wirausaha Sejak Dini
Peran lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam memupuk potensi
kewirausahaan sejak dini merupakan hal yang penting dalam mendukung
perkembangan jiwa kewirausahaan sejak usia dini. Lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk karakter serta
meningkatkan kesadaran dan kemampuan individu untuk berwirausaha sejak usia
muda.
1. Peran Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga memiliki dampak yang besar dalam membentuk
pola pikir dan perilaku kewirausahaan seorang individu sejak dini. Para
orangtua dapat memberikan contoh positif tentang kewirausahaan melalui
usaha-usaha kecil di rumah, mendukung kreativitas, serta memberikan
dorongan dan motivasi kepada anak-anak untuk berpikir dan bertindak secara
kreatif serta inovatif dalam menciptakan peluang bisnis. Selain itu, lingkungan
keluarga yang menyediakan ruang diskusi dan pendampingan dalam memahami
dunia bisnis juga akan memupuk jiwa kewirausahaan sejak dini pada anak.
2. Peran Lingkungan Sekolah
Sekolah juga memiliki peran yang besar dalam memupuk potensi
kewirausahaan sejak dini. Melalui kurikulum yang memperkenalkan konsep-
konsep wirausaha, pelatihan keterampilan kewirausahaan, serta pendekatan
15
pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan kreativitas dan inovasi,
sekolah dapat membantu siswa mengembangkan minat dan jiwa kewirausahaan
sejak usia muda. Lingkungan sekolah yang mendukung serta memberikan
kesempatan pada siswa untuk menjajal ide-ide bisnis kecil juga akan sangat
berpengaruh dalam membentuk kemampuan wirausaha mereka.
3. Peran Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat, termasuk komunitas lokal dan faktor ekonomi
di sekitar individu, juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi
potensi kewirausahaan sejak dini. Dengan adanya dukungan dari komunitas
sekitar yang menghargai dan mendorong budaya kewirausahaan, serta
terdapatnya peluang bisnis yang dapat diakses oleh generasi muda, akan
membantu dalam mengasah kemampuan serta keberanian anak-anak dan remaja
untuk mencoba terjun ke dunia bisnis sejak usia dini.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembahasan ini, kita telah membahas pentingnya menemukan dan
mengembangkan potensi serta bakat kewirausahaan sejak usia dini. Melalui
pembahasan tentang lingkungan pendukung di rumah dan di sekolah, serta peran orang
tua dan pendidik dalam membimbing anak-anak untuk mengambil langkah-langkah
awal dalam menemukan dan mengembangkan potensi mereka, kita juga memahami
bahwa kewirausahaan bukan hanya relevan bagi orang dewasa, tetapi juga penting
untuk ditanamkan sejak dini. Dengan menciptakan kesempatan dan lingkungan yang
mendukung, anak-anak dapat belajar untuk mengenali potensi dan minat mereka
sendiri, mengembangkan keterampilan yang diperlukan, dan membangun rasa percaya
diri dalam menjalani perjalanan kewirausahaan mereka.
Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi perkembangan individu secara pribadi, tetapi
juga dapat membantu menciptakan generasi masa depan yang inovatif, mandiri, dan
siap menghadapi tantangan dalam dunia bisnis yang terus berkembang. Dengan
demikian, hal ini merupakan hal yang penting bagi kita semua untuk memberikan
perhatian dan dukungan yang tepat untuk menemukan dan mengasah potensi dan bakat
kewirausahaan sejak usia dini.
B. Saran
Saran untuk menemukan dan mengembangkan potensi serta bakat kewirausahaan
sejak usia dini adalah dengan mendorong pendidik dan orang tua untuk aktif terlibat
dalam mengidentifikasi minat anak, menyediakan lingkungan yang mendukung di
rumah dan di sekolah, memberikan kesempatan bagi anak untuk berpartisipasi dalam
kegiatan ekonomi sederhana, mengadopsi pendekatan pembelajaran berbasis
pengalaman, memberikan dorongan positif, dan memfasilitasi akses anak terhadap
sumber daya dan dukungan yang diperlukan agar anak-anak dapat lebih percaya diri
dan siap menghadapi tantangan dalam dunia kewirausahaan di masa depan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Indah Ayu, dkk. "Mengidentifikasi Minat Bakat Siswa Sejak Usia Dini di SD
Adiwiyata." Islamika: Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan 2.1 (2020): 161-169.
Atabik, Ahmad. "Pendidikan dan Pengembangan Potensi Anak Usia Dini." Jurnal Thufula: Jurusan
Tarbiyah STAIN Kudus 2.1 (2014): 149-165.
BFI. "Menanamkan Jiwa Entrepreneurship Pada Anak, Membangun Generasi Tangguh dan
Kreatif." BFI Blog, 14 November 2023, https://www.bfi.co.id/id/blog/menanamkan-jiwa-
entrepreneurship-pada-anak-membangun-generasi-tangguh-dan-kreatif.
"Pendidikan dan Pengembangan Potensi Anak Usia Dini." Journal of Thufula: Jurusan Tarbiyah
STAIN Kudus, 2014,
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/thufula/article/viewFile/4270/2771.
Putra, P. A. "Peran Keluarga Dalam Membentuk Kesiapan Berwirausaha Pada Anak Usia Sekolah
Dasar." Jurnal Ilmiah Psikologi 3.2 (2015): 112-123.
Sukmana, B., & Utama, R. "Peran Kreativitas dan Inovasi dalam Pengembangan Potensi
Kewirausahaan Anak-Anak dan Remaja." Jurnal Inovasi Kewirausahaan 4.2 (2019): 30-41.
18