Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR STRATEGI/PENDEKATAN BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR

PADA ANAK
“Career Development In Childhood”

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Dan Konseling Yang Diampuh Oleh
Dr. Mamat Supriatna, M.Pd

Oleh:
Kelompok 6
Yemima Nathania Sayna (2210616)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KOSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama Marilah kita Mengucapkan Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Atas Berkat Dan Kasih Karunia-Nya. Kita dapat Melaksanakan Perkuliahan dengan Yang
sangat baik.
Makalah Ini Berjudul “Konsep Dasar Strategi/Pendekatan Bimbingan Dan Konseling
Karir Pada Anak”. Tujuan Pembuatan Makalah ini adalah untuk Menambah Pengetahuan
Pembaca dan Penulis Mengenai Bimbingan Dan Konseling Karir Pada Anak.
Saya sangat Berterima Kasih Kepada Seluruh Pihak Yang Telah Membantu Dalam Hal
Penulisan Makalah ini.
Penulis Menyadari Masih Banyak Kesalahan Dalam Penulisan Makalah Ini,Maka Dari
Itu Penulis Mengharapkan Kritik Dan Saran Yang Bersifat Membangun. Agar dapat Menulis
Dengan Lebih Baik Lagi untuk kedepan nya.
Ini saja yang dapat Penulis Sampaikan, Kurang Lebih nya mohon maaf bila ada salah
kata dalam penulisan Makalah ini. Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

Medan, 6 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................ii


DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ iii
BAB I: Pendahuluan ...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................................................. 5
BAB II: Chapter Report .......................................................................................................................6
2.1 Tugas Dan Fase Perkembangan Anak ................................................................................................. 6
2.2 Perkembangan Karir Bagi Anak ........................................................................................................... 8
2.3 Pengertian Bimbingan Dan Konseling Karir ...................................................................................... 10
2.4 Tujuan Bimbingan Karir Untuk Peserta Didik Di Sekolah Dasar ................................................. 10
2.5 Strategi /Pendekatan BK karir Bagi Anak .......................................................................................... 11
BAB III: Analisis ............................................................................................................................... 12
3.1 Fakta Data Di Indonesia .................................................................................................................... 12
3.2 Hasil Penelitian Sebelumnya ............................................................................................................. 12
3.3 Rancangan Implementasi Dalam Layanan BK ................................................................................... 13
BAB IV: Penutup .............................................................................................................................. 14
4.1 Kesimpulan........................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penekanan Dalam Makalah ini mengenai Fase Dan Tugas Perkembangan Anak-Anak hingga
usia 12 tahun. Fakta tentang dinamika perubahan sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta tuntutan masyrakat terhadap sekolah agar memberkali peserta didik dengam
berbagai keterampilan menjadi salah satu dasar menjadi penting untuk diberikan.
Layanan Bimbingan karir diberikan untuk mebantu peserta didk mengenal diri dan dunia
kerja yang dicita-citakan. John C. Worzbyt, dkk. mengemukakan bahwa, pada abad 21 sekolah
dasar diharapkan mampu mengajarkan kepada peserta didik tentang bagaimana mereka hidup,
belajar, dan bekerja atau berkarir (Saputro, n.d.)
Kegiatan Bimbingan Karir merupakan kegiatan yang mampu mendorong siswa agar dapat
meberikan gambaran pada siswa Sekolah Dasar Tentang perkerjaan di masa depan.
Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan informasi dan pendekatan terhadap
individu/kelompok individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja
untuk menentukan pilihan karier dan mengakui bahwa keputusan tersebut adalah yang paling
tepat/ sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan karier yang akan
ditekuninya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan Masalah Yang akan dibahas pada Makalah Ini adalah:
1. Apa saja Tugas dan Fase perkembangan Anak?
2. Bagaimana Perkembangan Karir Pada Anak?
3. Bagaimana Strategi /Pendekatan BK karir Bagi Anak?
4. Apa Saja Tujuan Bimbingan Karir Bagi Anak?
5. Bagaimana Fakta dan Data Di Indonesia mengenai Bimbingan karir bagi Anak?
6. Bagaimana Rancangan Implementasi Untuk Bimbingan Dan Konseling karir Bagi Anak?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan Dari Penulisan Makalah Ini adalah Untuk:
1. Mengetahui Tugas dan Fase Perkembangan Anak
2. Mengetahui Perkembangan Karir Pada Anak
3. Mengetahui Strategi BK karir bagi Anak
4. Mengetahui Tujuan Bimbingan Karir Bagi Anak
5. Mengetahui Fakta Dan Data DI Indonesia Mengenai Bimbingan karir Bagi Anak
6. Mengetahui Rancangan Implementasi Untuk Bimbingan Dan Konseling karir Bagi Anak

4
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat Penulisan Makalah Ini adalah :
1. Bagi Penulis, Makalah ini untuk memudahkan penulis dalam penyampaian materi Saat
Perkuliahan, dan juga menambah wawasan mengenai Cara Penulisan dan Isi makalah Ini
sendiri
2. Bagi Pembaca, Makalah ini Bertujuan untuk menambah wawasan mengenai Bimbingan
Dan konseling Karir Bagi Anak
3. Menambah Kesadaran Mengenai Bimbingan Dan Konseling Karir Bagi Anak

5
BAB II
CHAPTER REPORT

2.1 Tugas Dan Fase Perkembangan Anak


Fase Perkembangan diartikan sebagai tahapan atau pembentukan tentang kehidupan individu
yang di miliki ciri khusus atau pola tingkah laku tertentu. Setiap Tahap atau fase pertumbuhan
dan perkembangan memiliki Tugas perkembangannya sendiri. Tugas ini akan tampak pada suatu
masa tertentu dalam kehidupan individu.
Tugas-Tugas pertumbuhan dan perkembangan akan muncul sesuai dengan fase
perkembangan setiap Individu, Tugas ini merupakan kewajiban yang harus dilalui oleh setiap
individu, perkembangan yang muncul pada setiap waktu tertentu merupakan keharusan yang
akan berlaku secara otomatis sepert kegiatan belajar keterampilan dalam menjalankan tugas-
tugas perkembangannya.(Khaulani, n.d.)
Perkembangan berkaitan dengan kepribadian yang terintegrasi. Anak sekolah dasar yang
berusia 6-11 tahun berada pada fase kanak-kanak tengah (Sumantri,2014:99). Pada Fase kanak-
kanak tengah, anak memiliki kemampuan dasar berhitung, menulis, serta membaca. Fase
perkembangan anak SD dapat dilihat dari beberapa aspek utama kepribadian individu anak, yaitu
aspek:
1. Perkembangan Fisik-Motorik
Pertumbuhan Fisik anak Pada Usia SD ditandai dengan anak menjadi Lebih Tinggi, Berat,
dan Kuat dibandingkan pada saat anak berada di PAUD/TK. hal ini tampak pada perubahan
system tulang, otot dan Keterampilan gerak. Anak lebi aktif dan kuat untuk melakukan kegiatan
fisik Seperti Berlari, Memanjat, Melompat, berenang dan kegiatan luar rumah lainnya. Kegiatan
fisik ini dilakukan oleh anak dalam upaya melatih Koordinasi, motoric, Kestabilan tubuh
maupun penyaluran energi yang tertumpuk. (Izzaty,2008).
2. Perkembangan Kognisi
Aspek perkembangan kognisi merupkan perkembangan yang berhubungan dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki oleh anak, yaitu kemampuan untuk berpikir dan memecahkan
masalah. anak usia sekolah dasar memiliki karakteristik berpikir yang khas.
Menurut teori piaget menjelaskan anak usia sd yang pada umumnya berusia 7 samapai 11
tahun, bearada pada tahap ketiga dalam tahapan perkembngan kognitif yang dicetuskannya yaitu
tahap operasional konkret. pada tahap ini, anak dinilai telah mampu melakukan penalaran untuk
hal-hal yang bersifat asbtrak (trianingsih,2016).
3. Perkembangan Sosio-Emosional
Ciri khas dari fase ini ialah meningkatkan intesitas hubungan anak dengan teman-teman
sebayanya serta ketergantungan anak terhadap keluarga menjadi berkurang. Pada fase ini
hubungan atau kontak social lebih baik dari sebelumnya sehinggaa anak lebi senang bermain dan

6
berbicara dalam lingkungan sosialnya. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa teman
sebaya memliki pernanan yang penting dalam perkembangan social anak, karena melalui teman
sebaya anak bisa belajar dan mendapat informasi mengenai dunai anak di luar keluarga
(Murni,2017).
Hal lainnya yang tampak pada fase Ini ialah anak sudah mulai membentuk konsep diri
sebagai anggota kelompok social anak dengan orang dewasa di luar keluarga memberikan
pengaruh penting dalam perkembangan kepercayaan diri anak. Kepercayaan diri pada anak akan
timbul jika anak tidak mampu mengerjjakan tugas seperti temannya.
4. Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan suatu alat untuk berkomunikasi dalam suatu interaksi social.
Perkembangan Bahasa anak akan berkembang dari awal masa sekolah dasar dann mencapai
kesempurnaan pada akhir masa remaja.
Pada usia Late Primary (7-8 Tahun), Bahasa anak mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Anak telah memahami tata Bahasa, sekalipun terkadang menemui keselitan dan
menunjukkkan kesalahan tetapi anak dapat memperbaikinya.anak telah mamapu menjadi
pendengar yang baik. Anak mampu menyimak cerita yang didengar nya dan selanjutnya mampu
mmengungkapkan Kembali dengan urutan dan susunan yang logis.
5. Perkembangan Moral Keagamaan
Lingkungan keluarga dan lingkungan social yang lebih luas di luar keluarga menjadi pusat
dari pelajaran perkembangan moral bagi anak. Konsep perkembangan moral menjelaskan bahwa
norma dan nilai yang ada dilinkungan social siswa akan mempengaruhi diri siswa untuk
memiliki moral yang baik atau buruk (Trianingsih,2016).
Pada masa perkembangan anak-anak awal, moral anak belum berkembang pesat karena
disebabkan oleh perkembangan kognitif anak yang belum mencapai pemahaman mengenai
prinsip benar salah mengenali suatu hal, pada masa ini anak belum mampu membedakan hal-hal
yang benar untuk dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan (Murni,2017).
Anak yang Berada dalam rentang 6-12 tahun pada hakikatnya menjalin tugas perkembangan
berupa kemampuan-kemampuan yang harus dikuasai anak sekolah dasar. Havigusrt menjabarkan
delapann tugas perkembangan anak pada periode usia 6-12 tahun. Delapan tugas perkembangan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Belajar keterampilan fisik yang dibutuhkan dalam permainan. Selama waktu ini
anak belajar menggunakan otot-ototnya untuk mempelajari berbagai keterampilan. Oleh
karena itu, pertumbuhan otot dan tulang anak berlangsung dengan cepat. Mereka
memiliki kebutuhan yang sangat tinggi untuk beraktivitas dan bermain. Mereka dapat
melakukan permainan dengan aturan tertentu.

7
2. Pengembangan Sikap Terhadap diri Sendiri sebagai Individu Yang Sedang
berkembang. Tugas perkembangan ini anak sudah paham dan mampu mengembangkan
kebiasaan hidup sehat dengan membiasakan diri memelihara kebersihan, kesehatan, dan
keselamatan diri serta lingkungannya atau mengetahui akibat yang akan didapatnya, jika
mereka bertingkah laku yang dapat membahayakan diri dan lingkungannya.
3. Berkawan dengan teman sebaya. Dengan masuknya anak kesekolah, akan menuntut
anak untuk melakukan interaksi sosial dengan teman sebaya. Anak usia SD hendaknya
sudah mampu berteman dengan orang lain di luar lingkungan keluarganya, khususnya
teman sebaya sebagai bentuk interaksi sosial.
4. Belajar melakukan peranan sosial sebagai laki-laki dan Wanita. Pada usia 9-10 tahun
anak mulai menyadari peran sesuai dengan jenis kelaminnya. Anak perempuan
menunjukkan tingkah laku sebagai perempuan, demikian pula dengan anak laki-laki.
Pada masa ini anak sudah menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu sesuai dengan jenis
kelamin mereka. Misalnya, anak perempuan senang bermain boneka dengan anak
perempuan lainnya, dan anak laki-laki senang bermain bola dengan teman laki-lakinya.
5. Belajar menguasai keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung. Masa ini
anak SD sudah mampu untuk membaca dasar, menulis, dan berhitung. Karena
perkembangan kognitif dan biologis anak sudah matang untuk bersekolah, maka anak
telah mampu belajar di sekolah dan anak sudah mampu mengenali simbol-simbol
sederhana.
6. Pengembangan konsep yang dibutuhkan dalam kehidupan anak. Pada masa ini anak
hendaknya mempunyai berbagai konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti konseo warnam konsep jumlah konsep perbandingan dan lainnya
7. Pengembangan moral, nilai dan kata hati. Pada usia SD anak hendaknya diajar
mengontrol tingkah laku sesuai nilai dan moral yang berlaku. Anak hendaknya dapat
mentaati perauran, menerima tanggung jawab dan mengakui adanya perbedaan antara
dirinya dan orang lain.
8. Mengembang sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial. Anak telah
mampu belajar untuk menyadari keanggotaannya dalam keluarga dan masyarakat
sekolah. Anak harus belajar mentaati peraturan-peraturan yang ada dalam keluarga dan
sekolah (Prayitno, 2006)

2.2 Perkembangan Karir Bagi Anak


(Konsep dasar Yang mendasari perkembangan karir super adalah bahwa perkembangan karir
dipengaruhi oleh beberapa factor-Faktor yang berada dalam diri Individu (Internal) seperti
Kecerdasan, Bakat Khusus, Minat, dan yang ada di luar individu (Eksternal) yaitu aspek-aspek
lingkungan social-ekonomi seperti Lingkungan masyarakat sekolah dan keadaan ekonomi.
(Cholil, n.d.)
Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Hardiarni (2009:127) yang mengatakan bahwa
perpanduan antara factor internal dengan factor eksternal diri individu melahirkan pilihan karir

8
seseeoarang, namun yang amat dominan dalam mempengaruhi kaarir diri seeorang adalah factor
yang berada pada diri individu.
1. Keingintahuan
Keingintahuan adalah salah satu yang paling dasar dari semua kebutuhan atau dorongan.
Menurut Joordan (1963) memberikan pendekatan yang berguna untuk memahami eksplorasi dan
keingintahuan pada anak-anak. Menurut Super (Sharf,1992:127) perkembangan karir pada masa
anak-anak dipengaruhi oleh adanya dorongan atau yang lebih dikenal dengan perasaan
Keingintahuan (Coriousty).
2. Eksplorasi
Bentuk keingintahuan diimplementasikan dengan bentuk (Eksploration). Masa eksplorasi
adalah suatu perkembangan karir yang penting dan tidak boleh berhenti. (Sharf, n.d.)
Eksplorasi adalah suatu upaya yang dilakukan anak menuju kearah mendapatkan sumber
informasi (Information). anak akan mengupayakan bagaimana informasi itu didapatkan dengan
berbagai cara. Salah satu sumber informasi bagi anak adlahh figure seseorang yang menjadi
Idola (Key Figure).
3. Tokoh Kunci
Orang dewasa merupakan panutan penting bagi anak dalam belajar tentang dunia kerja dan
dalam mengembangkan konsep diri sendiri. Tokoh kunci untuk anak-anak adalah orang tua,
guru, tokoh masyarakat seperti atlet dan tokoh televisi, dan orang-orang yang berhubungan
dengan mereka sendiri, seperti petugas polisi atau pembawa surat.
Gibseon (2004) mengemukkan bahwa panutan dapat dilihat sebagai penyajian kebutuhan,
keinginan, dan ambisi anak.
4. Informasi
Bagian Ini berfokus pada abagiaman tepri pembelajaran dapat diterapkan pada infoemasi
pekerjaan untuk anak sekolah dasar, satu hal yan berulang kali diternkan dalam karya jean Piaget
adalah bahawa anak-anak bukan hanya orang dewasa yang kurang informasi. Sebaliknya, ada
perbedaan dalam cara anak memproses informasi selama perkembangan mereka. (Masril et al.,
2021)
5. Perspektif Waktu
Mengembangkan Perspektif waktu berarti mengembangkan pemahaman tentang masa depan.
Untuk membuat keputusan karir, anak-anak perlu mengembangkan persepktif waktu. Yaitu rasa
masa depan. Ini bersamaan dengan pengemabangan konsep diri, yang pada akhirnya akan
mengarah pada perencanaan yang matang dalam pengambilan keputusan karir.
6. Konsep Diri
Konsep Diri telah menjadi Inti dari teori perkembangan Super. Super (1953) menggambarkan
pengembangan kejuruan sebagai proses mengembangkan dan menerapkan Konsep diri. Konsep
9
diri Mengacu pada bagaimana individu memandang diri mereka sendiri dan situasi mereka.
Bagaimana individu menamdang diri sendiri dan berinteraksi merupkan cerminan dari
kepribadian, kebutuhan, nilai, dan minat. Konsep diri berasal dari eksplorasi anak dan perilaku,
yang mengarah pada perolehan informasi pekerjaan, meniru tokoh kunci, dan mengembangkan
kepentingan.

2.3 Pengertian Bimbingan Dan Konseling Karir


Kata “karir” diambil dari bahasa Inggris, yaitu “career”. Ada beberapa kata yang mempunyai
makna yang sama, yaitu job, employment, dan occupation. Kata job dan employment lebih
ditekankan kepada pekerjaan yang digeluti seseorang, dimana orang tersebut hanya
mendapatkan upah saja, sedangkan dia tidak menikmati pekerjaan yang digelutinya. Kata
occupation berarti suatu pekerjaan yang sudah dapat diresapi dan dinikmati oleh pelakunya,
tetapi pekerjaan tersebut hanya terbatas pada jam-jam kerja saja. Yang terakhir, kata
“career” digunakan pada suatu pekerjaan yang dihayati oleh seseorang, dan menganggap
pekerjaan tersebut sebagai panggilan hidup serta mewarnai gaya hidupnya.
Bimbingan karir didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas dan program-program yang
membantu individu-individu mengasimilasikan dan mengintegrasikan pengetahuan,
pengalaman, dan apresiasi-apresiasi yang berkaitan dengan:
1) Pengendalian Diri;
2) Pemahaman/ pengenalan terhadap kerja masyarakat dan faktor-faktor yang memengaruhi
perubahannya;
3) Pemahaman akan perlunya dan banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan dalam
perencanaan karir;
4) Pemahaman terhadap informasi dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai
pemenuhan diri dalam pekerjaan dan waktu luang; dan
5) Mempelajari dan menerapkan proses pengambilan keputusan karir.
Menurut Winkel dan Hastuti12, bimbingan karir merupakan bantuan dalam mempersiapkan
diri menghadapi dunia pekerjaan, pemilihan lapangan pekerjaan atau jabatan (profesi) tertentu
serta membekali diri agar siap memangku jabatan tersebut dan dalam menyesuaikan diri
dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki.

2.4 Tujuan Bimbingan Karir Untuk Peserta Didik Di Sekolah Dasar


Menurut Uman Suherman, tujuan pemberian layanan bimbingan dan konseling
karir bagi peserta didik di sekolah dasar adalah sebagai berikut:
1. Mengenali macam-macam dan ciri-ciri berbagai jenis pekerjaan
2. Menentukan cita-cita dan merencanakan masa depan
3. Mengeksplorasi arah pekerjaan
4. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan

10
(Rohmah, 2018) Sementara itu, Sulistyarini dan Jauhar mengemukakan bahwa, pemberian materi
bimbingan karir untuk peserta didik di sekolah dasardimaksudkan untuk:
1. Mengembangkan sikap positif terhadap segala jenis pekerjaan
2. Membawa para siswa untuk menyadari betapa luasnya dunia kerja yang ada
3. Menjawab berbagai pertanyaan para siswa tentang pekerjaan
4. Menekankan jasa dari masing-masing jenis pekerjaan.

2.5 Strategi /Pendekatan BK karir Bagi Anak


Suherman (2013:191) mengemukakan tentang strategi pelayanan bimbingam karir di TK/SD
dapat dilakukan dengan cara:
a. Pendekatan Instruksional, yaitu terpadu dengan kegiatan proses belajar mengajar secara
kurikuler dalam mata pelajaran yang diajarkan, atau melalui Pengajjaran unit dengan
menetapkan topik-topik tertentu.
b. Pendekatan Interaktif, Yaitu melaui kegiatan-kegiatan interaktif yang dilakukkan diluar
kegiatan belajar mengajar, dalam berbagai bentuk kegiatan seperi permainan, konsultasi,
dinamika kelompok, Kerja Kelompok dan lain-lain.
c. Pendekatan Dukungan Sistem yaitu dengan mencciptakan suasana sekolah dan
Lingkunngaannya sedemikian rupa Sehinga secara tidak langsung telah meberikan suatu
iklim yang menunjamh perkembangan siswa.
d. Pendekatan Perkembangan Pribadi, yaitu dengan memberikan kesemapatan kepada siswa
untuk berkembang sesuai dengan kondisi dirinya. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan
memberikan tugas-tugas individual, penelusuran minat dan kemampuan (Pedoman BK Di
SD,1994)

11
BAB III
ANALISIS
3.1 Fakta Data Di Indonesia
Berdasarkan Jurnal Program Bimbinagan dan Konseling Untuk Mengemabangkan
Kematangan (Kesadaran) Karir Anak Sekolah Dasar, bahwa desain program bimbingan dan
konseling untuk kematangan karir anak sekolah dasar terlebih dahulu harus melihat dan
disesuaian dengan aspek-aspek perkembangan anak sesuai dengan usianya, sehingga
tercapainya perkembangan konseli atau peserta didik yang optimal.
Adapun deskripsi menegai program karir anak bianaan Yayasan Umi Fadhilah Surabaya
secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Berdasarkan kegiatan peran pembimbing meliputi: Jenis-Jenis layanan Konseling arir
yang diberikan, pelaksanan layanan dan mengenai sarana prasaran yang tersedia,
hambatan-hambatan yang dihadapi
2. Proses dan pelaksaan Bimbingan.

3.2 Hasil Penelitian Sebelumnya


Judul: Program Bimbingan dan Konseling Untuk mengembangan kematangan
(Kesadaran) Karir Anak Sekolah Dasar
Peneliti: H.Cholil
1. Program Pengembangan Kematangan Anak Sekolah Dasar
Deskripsi mengenai program untuk mengembangkan kematangan karir anak binaan Yayasan
Ummi Fadhillah Surabaya secara garis besar dapat diklasifikasian menjadi dua bagian, Yaitu:
a. Kegiatan Peran Pembimbing
Program Bimbingan Karir Pada Anak Binaan Yayasan Ummi Fadhilah Surabaya Ini
Diberikan Kepada Anak Binaan I Yayasan Ummi Fadhilah Yang Masih Berada Di Sekolah
Dasar Dengan Pengklasifikasian Menjadi 2 Bagian. Untuk Anak Binaan Yang Masih Di Kelas 1-
3 Berada Di Klasifikasi Kelas Rendah, Sejumlah 13 Orang. Sedangkan Kelas 4-6 Berada Pada
Klasifikasi Kelas Tinggi, Sejumlah 10 Orang. Hal Ini Berdasarkan Utraian Materi Layanan Karir
Untuk Anak TK/SD Seperti Tercantum Dalam pedoman Bk Di SD. Selain itu tujuannya agar
proses bimbngan lebih terarah dan hasilnya diharapkan maksimal.
b. Jenis-Jenis Layanan Konseling Karir
Adapun Jenis-jenis layanan konseling karir yang diberikan dalam program ini meliputi:
1. Layanan Pengumpulan Data
2. Layanan Informasi
3. Layanan Penempatan
4. Layanan Penilaian dan Tindak Lanjut
c. Proses Dan Pelaksaan Bimbingan
Untuk Pelaksanaan dari program ini aadlah sekitar satu tuhan, dengan harapan agar
peneliti bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan dari program ini nantunya sehingga bisa
dilakukan penyempurnaan.

12
Untuk pelaksaan bimbungan bisa berupa klasikal maupun individual, hal ini berdasarkan pada
jenis masalah yang dihadapi oleh anak binaan atau konseli.
2. Tujuan Bimbingan dan konseling
Tujuan dari pelayanan Bimbingan dan Konseling disini adalah agar individu (Konseli)
mampu memahami dan mengembangakan potensinya secara optimal sesyai dengan tuntuntan
lingkugannya.

3.3 Rancangan Implementasi Dalam Layanan BK


Pelaksanan Implemenntasi Layanan Bimbingan Dan Konseling Karir Pada Sekolah Dasar dapat
melalui
1. Kegiatan Outdoor Karyawisata seperti ke tempat-tempat museum atau yang bekaitan
dengan pekerjaan, maka siswa akan lebih mengerti kegiatan seperti itu,
2. Kegiatan indoor ceramah dalam pembelajaran berlangsung dengann menjelaskan
perkerjaan yang diterapkan dalam sekolah maupun di lingkungan keluarga serta diajarkan
tenttang berkebun mananam tanaman dan memelihara hewan.

13
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Fase Perkembangan diartikan sebagai tahapan atau pembentukan tentang kehidupan individu
yang di miliki ciri khusus atau pola tingkah laku tertentu. Setiap Tahap atau fase pertumbuhan
dan perkembangan memiliki Tugas perkembangannya sendiri. Tugas ini akan tampak pada suatu
masa tertentu dalam kehidupan individu.
Tugas-Tugas pertumbuhan dan perkembangan akan muncul sesuai dengan fase
perkembangan setiap Individu, Tugas ini merupakan kewajiban yang harus dilalui oleh setiap
individu, perkembangan yang muncul pada setiap waktu tertentu merupakan keharusan yang
akan berlaku secara otomatis sepert kegiatan belajar keterampilan dalam menjalankan tugas-
tugas perkembangannya.
Bimbingan karir didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas dan program-program yang
membantu individu-individu mengasimilasikan dan mengintegrasikan pengetahuan,
pengalaman, dan apresiasi-apresiasi .
Menurut Uman Suherman, tujuan pemberian layanan bimbingan dan konseling karir
bagi peserta didik di sekolah dasar adalah sebagai berikut:
1. Mengenali macam-macam dan ciri-ciri berbagai jenis pekerjaan
2. Menentukan cita-cita dan merencanakan masa depan

14
DAFTAR PUSTAKA

Cholil, H. (2014). Program Bimbingan Dan Konseling Untuk Mengembangkan Kematangan


(Kesadaran) Karir Anak Sekolah Dasar (Studi Kasus Pada Anak Binaan Di Yayasan Ummi
Fadhilah Surabaya.
Khaulani, F. (2019). Fase Dan Tugas Perkembangan Anak Sekolah Dasar.
Masril, M., Yahya, I., & Nelisma, Y. (2021). PERKEMBANGAN KARIR DIMASA ANAK-
ANAK MENURUT SUPER. Ristekdik : Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 6(2), 229.
https://doi.org/10.31604/ristekdik.2021.v6i2.229-238
Rohmah, U. (2018). BIMBINGAN KARIR UNTUK PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
(Vol. 16, Issue 2).
Saputro, A. W. (2017). Implementasi Layanan Bimbingan Karir Di SD Negeri Bulakan 02
Sukoharjo.
Sharf, R. S. (2013). Applying Career Development Theory to Counseling by Richard S. Shar.

Uman Suherman, Konsep dan Aplikasi Bimbingan dan Konseling (Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia Bandung, 2008), 171.

Sulistyarini dan Mohammad Jauhar, Dasar-dasar Konseling (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2014),
127.

Suherman, Uman (2013). Bimbingan Dan Konseling karir: Sepanjang Rentanan Kehidupan,
Bandung: Rizqi Press

15

Anda mungkin juga menyukai