Dosen Pengampu:
Aminah, SP, S.Pd, M.M.Pd
Oleh:
Kelompok I
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesehatan, kekuatan, dan bimbingan sehingga kami penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik untuk memenuhi mata kuliah “Konseling
Anak Usia Dini”.
Kami berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita terutama sebagai calon
pendidik yang bertugas untuk mengarahkan peserta didik kepada tujuan
pendidikan yaitu mencerdaskan anak bangsa. Memang makalah ini masih jauh
dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER------------------------------------------------------------------------------- i
KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------- iii
BAB I PENDAHULUAN---------------------------------------------------------- 1
1.1 Rumusan Masalah-------------------------------------------------------------- 1
1.2 Tujuan Penulisan---------------------------------------------------------------- 1
BAB II PEMBAHASAN----------------------------------------------------------- 2
2.1 Pengertian dan Pentingnya Bimbingan Konseling Anak Usia Dini------ 2
2.2 Prinsip dan Sasaran Bimbingan Konseling Anak Usia Dini-------------- 2
2.3 Ruang Lingkup Bimbingan Konseling Anak Usia Dini------------------- 6
2.4 Media dan aktivitas Bimbingan Konseling Anak Usia Dini -------------- 7
BAB III PENUTUP----------------------------------------------------------------- 9
3.1 Kesimpulan---------------------------------------------------------------------- 9
DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------- 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Dan dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling pada anak usia dini
adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang yang ahli atau yang sering disebut
konselor kepada seseorang anak dalam masa pra sekolah atau PAUD yang
bertujuan untuk dapat mengembang kreativitas anak, serta untuk lebih mengenal
dirinya sendiri, dan lebih meningkatkan rasa kepercayaan diri anak dalam
lingkungan bermain anak.
Terkait dengan asas dan prinsip bimbingan dan konseling pada anak usia
dini Syaodih, E. (2003: 79) menjelaskan bahwa pada pelaksanaan pelayanan
bimbingan untuk anak usia dini perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut.
2
Tuhan. Kehadiran bimbingan dalam praktik pendidikan tidak cukup
dikaitkan dengan proses pengajaran melainkan juga perlu dikaitkan
dengan berbagai kegiatan lain yang menunjang pertumbuhan dan
perkembangan anak.
2. Bimbingan Diberikan kepada Semua Anak dan Bukan Hanya untuk Anak
yang Menghadapi Masalah Semua anak didik memerlukan bantuan, baik
yang dianggap tidak punya masalah maupun anak yang menghadapi
masalah. Anak yang dianggap tidak memiliki masalah, tetapi tetap
membutuhkan bimbingan karena anak perlu tetap mengembangkan
kemampuan yang ada pada dirinya. Bantuan yang diberikan pada anak
seperti ini bersifat pencegahan dan pengembangan. Sementara bimbingan
untuk anak yang bermasalah lebih bersifat perbaikan.
3
6. Bimbingan Harus Dimulai dengan Mengenal (Mengidentifikasi)
Kebutuhan-kebutuhan yang Dirasakan Anak Bimbingan untuk anak usia
dini diawali dengan mengidentifikasi berbagai kebutuhan anak karena
masing-masing anak memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Pemenuhan
kebutuhan yang dilakukan melalui proses bimbingan akan menunjang
proses perkembangan anak selanjutnya.
4
10. Bimbingan Dilakukan Seoptimal Mungkin sesuai Dengan Kemampuan
yang Dimiliki Guru/Pendamping sebagai Pelaksana Bimbingan, Bilamana
Masalah yang Terjadi perlu Ditindaklanjuti maka Guru Pembimbing harus
Mengonsultasikan kepada Kepala Sekolah dan Tenaga Ahli Keterbatasan
kemampuan yang dimiliki guru/pendamping perlu disadari secara arif
namun demikian bimbingan tetap perlu dilaksanakan seoptimal mungkin.
Dalam upaya memberikan bantuan pada anak, guru/pendamping dapat
bekerja sama dengan pihak lain yang lebih kompeten untuk membantu
perkembangan anak. Kerja sama ini dapat dilakukan dengan dokter,
psikolog, psikiater atau ahli lain yang ada hubungannya dengan berbagai
masalah yang dihadapi anak.
Sasaran Konseling
Adapun secara khusus layanan bimbingan dan konseling pada anak usia dini
dilakukan untuk membantu mereka untuk dapat:
5
Selain itu, ditinjau dari sudut orang tua, kegiatan bimbingan dan konseling pada
anak usia dini ini dapat dilakukan untuk:
Terdapat beberapa ruang lingkup yang terdapat pada bimbingan konseling anak
usia dini yaitu bimbingan pribadi sosial, bimbingan belajar, bimbingan karir,
berikut akan penulis jelaskan secara singkat.
6
2. Bimbingan Belajar Bimbingan ini merupakan bimbingan yang diarahkan
untuk membantu para anak didik khususnya di PAUD dalam menghadapi
dan memecahkan masalah-masalah serta mencapai tujuan dan tugas
pengembangan pendidikan melalui kegiatan bermain sambil belajar yang
mencakup pengembangan kemampuan dasar dan pembentukan perilaku
anak.
3. Bimbingan Karir Bimbingan karier merupakan salah satu aspek dari
bimbingan dan konseling. Tidak tepat apabila menganggap bahwa
bimbingan karier itu merupakan satu-satunya bimbingan yang perlu
ditangani. Hal tersebut perlu ditekankan untuk menghindari
kesalahpahaman yang mungkin timbul. Apabila dipandang bahwa
bimbingan karier ini meruapakan satu-satunya bimbingan yang perlu
ditangani maka aspek atau jenis bimbingan yang lain akan ditinggalkan,
padahal banyak masalah yang ada di luar bimbingan karier.
Terdapat beberapa teknik dalam bimbingan konseling anak usia dini yaitu:
1. Aktif
Aktif yang dimaksudkan di sini adalah guru harus menciptakan suasana
yang sedemikian rupa sehingga anak-anak aktif untuk bertanya,
mempertanyakan mengenai apa yang dibahas dan berani mengemukakan
gagasan. Belajar harus merupakan suatu proses yang aktif dari anak dalam
membangun pengetahuannya, bukan hanya proses pasif yang hanya
menerima dari guru saja ilmu pengetahuan tersebut. Anak usia dini lebih
7
cepat lelah jika duduk diam di bandingkan dengan anak yang berlari,
melompat, atau lainnya. Maka, dengan belajar yang aktif, motorik halus
dan motorik kasar mereka akan berkembang dengan baik. Melalui belajar
yang aktif, segala potensi anak dapat berkembang secara optimal dan
memberikan peluang anak untuk aktif berbuat sesuatu sambil mempelajari
berbagai pengetahuan dan semua itu tidak luput dari pengawasan orang tua
dan guru di sekolah.
2. Kreatif
Kreatif merupakan suatu daya cipta, memiliki kemampuan berkreasi.
Peran aktif anak dalam proses pembelajaran akan menghasilkan generasi
yang mampu menciptakan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan
kepentingan orang lain. Kreatif juga bertujuan agar guru menciptakan
kegiatan-kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai
tingkat kemampuan anak.
3. Efektif
Pembelajaran yang efektif terwujud karena pembelajaran yang
dilaksanakan dapat menumbuhkan daya kreatif bagi anak sehingga dapat
membekali anak dengan berbagai kemampuan setelah proses pembelajaran
berlangsung, kemampuan yang diperoleh anak tidak hanya berupa
pengetahuan, namun kemampuan yang lebih bermakna artinya tidak dapat
mengembagkan bebagai potensi yangada dalam diri anak, sehingga
menghasilkan kemampuanyang beragam. Belajar yang efektif dapat
dicapai dengan tindakan nyata, karena bermain dengan bereksplorasi
dapata membangun perkembangan otak, berbahasa, bernalar, dan
bersosialisasi.
4. Menyenangkan
Dalam proses belajar anak perlu terciptanya suasana pembelajaran yang
menyenangkan sehingga anak memusatkan perhatiannya secara utuh pada
pembelajaran. Menurut hasil penelitian tingginya perhatian anak terbukti
dapat meningkatkan hasil belajar. Kondisi yang menyenangkan, aman, dan
nyaman, akan mengaktifkan otak untuk berfikir dan mengoptimalkan
proses belajar serta meningkatkan kepercayaan diri anak. Suasana kelas
yang kaku, penuh beban, akan menurunkan fungsi otak pada anak, maka
anak tiak dapat berfikir secara optimal.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konseling ini bertujuan untuk dapat mengembang kreativitas anak, serta untuk
lebih mengenal dirinya sendiri, dan lebih meningkatkan rasa kepercayaan diri
anak dalam lingkungan bermain anak. Dan juga membantu orang tua yang
kebingungan dengan rencana pendidikan anak setelah menyelesaikan
pembelajaran pada pendidikan anak usia dini.
9
DAFTAR PUSTAKA
Nuzliah. (2017). Pendekatan layanan bk pada anak usia dini. Sosio e-kons, 3(1),
108-118.
jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bunayya/article/download/2048/1519.
10