Dosen Pengampu:
Sri Ayatina Hayati, M. Pd
Oleh
i
KATA PEGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan kesehatan, kekuatan, dan bimbingan sehingga kami penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik untuk memenuhi mata kuliah
“Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah”.
Kami berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita terutama sebagai calon
pendidik yang bertugas untuk mengarahkan peserta didik kepada tujuan
pendidikan yaitu mencerdaskan anak bangsa. Memang makalah ini masih jauh
dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER------------------------------------------------------------------------------- i
KATA PENGANTAR------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------- iii
BAB I PENDAHULUAN---------------------------------------------------------- 1
1.1 Rumusan Masalah-------------------------------------------------------------- 1
1.2 Tujuan Penulisan---------------------------------------------------------------- 1
BAB II PEMBAHASAN----------------------------------------------------------- 2
2.1 Apa Itu Sekolah Menengah? -------------------------------------------------- 2
2.2 Kedudukan dan Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Menengah------------------------------------------------------------------------ 3
2.3 Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah----------------- 4
2.4 Sasaran dan Lingkup Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah------ 6
BAB III PENUTUP----------------------------------------------------------------- 11
3.1 Kesimpulan---------------------------------------------------------------------- 11
DAFTAR PUSTAKA-------------------------------------------------------------- 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN.
1
BAB II
PEMABAHASAN
Sekolah Menengah adalah lanjutan dari Sekolah Dasar (SD). Ada dua jenis
sekolah menegah yaitu :
2
2.2 Kedudukan dan Konsep Dasar Bimbingan Konseling di Sekolah
Menengah
Eksistensi dan Kedudukan Bimbingan dan Konseling di Sekolah sudah sejak lama
diatur pemerintah dalam dunia pendidikan hal ini selaras dengan tujuan
pendidikan nasional termaktup dalam UU Pendidikan Nasional UU. No. 20
Tahuan 2003.
3
2.3 Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah
4
- Fungsi Penyembuhan, Fungsi penyembuhan di sini bukan berarti
menyembuhkan penyakit layaknya seorang dokter, melainkan
menyembuhkan masalah-masalah perkembangan yang telah atau yang
sedang dijalani anak didik seperti masalah pribadi, social, serta belajar.
Contohnya masalah dalam memahami salah satu mata pelajaran, ini dapat
dibantu dengan mengkomunikasikan pada guru BK kemudian guru BK
dapat menindak lanjuti dengan meminta guru mata pelajaran tersebut
mengganti metode dalam pengajaran mata pelajaran tersebut.
- Fungsi Pemeliharaan, Dalam hal ini, guru BK membantu anak didik dalam
menjaga suasana yang kondusif yang telah tercipta pada diri anak didik,
sehingga aman dari segala gangguan yang mengancam suasana kondusif
tersebut.
5
2.4 Sasaran dan Lingkup Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah
Sasaran bimbingan dan konseling di sekolah adalah tiap-tiap pribadi siswa secara
perorangan. Dalam artian mengembangkan apa yang ada pada diri tiap-tiap
individu secara optimal agar masing-masing individu dapat sebesar-besarnya
berguna bagi dirinya sendiri, lingkungannya, dan masyarakat pada umumnya.
Sasaran pengembangan pribadi tiap-tiap siswa melalui pelayanan bimbingan dan
konseling melalui beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut diantaranya yakni :
Pribadi dewasa yang mantap dan berkembang secara baik adalah apabila individu
yang bersangkutan benar-benar memahami dirinya. Kesadaran tentang diri sendiri
akan tercapai apabila kemampuan pengungkapan diri dapat berkembang secara
baik. Tidak semua individu mampu mengungkap potensi dirinya seperti
kecakapan, kemampuan, bakat dan potensi-potensi lainnya serta mampu
mengungkap berbagai persoalan yang dihadapinya. Kemampuan pengungkapan
diri tidak serta merta timbul pada diri seseorang, melainkan memerlukan bantuan
orang lain atau alat-alat tertentu seperti melalui tes intelegensi, tes bakat, minat,
alat pengungkapan ciri-ciri kepribadian, dan lain sebagainya dengan perkataan
lain melalui pelayanan bimbingan dan konseling.
6
Seseorang harus mengetahui batas kemampuannya sendiri, hal yang ia mampu
dan tidak mampu, harus mengetahui bakat dan minatnya, harus mengetahui
keadaan jasmani dan rohaninya, dan lain-lain. Hasil pengungkapan diri yang
objektif melalui pelayanan bimbingan dan konseling, merupakan dasar yang sehat
untuk mengenal diri sendiri sebagaimana adanya dan selanjutnya menjadi dasar
bagi penerimaan diri sendiri sehingga terwujud pribadi yang sehat. Pribadi yang
sehat adalah sosok pribadi yang mampu menerima diri sebagaimana adanya dan
mampu mewujudkan hal-hal positif sehubungan dengan penerimaan diri tersebut.
Misalnya apabila seseorang siswa mengenal dirinya kurang berprestasi
dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, maka hendaknya ia tidak
berputus asa, tidak rendah diri, dan sebagainya, melainkan justru hendaknya lebih
memacu semangatnya untuk berprestasi lebih tinggi. Sebaliknya, mereka yang
mengetahui bahwa dirinya dalam satu hal lebih baik daripada teman-temannya,
hendaklah tidak menjadi sombong ataupun tidak berusaha. Keadaan jasmani yang
kurang sempurna atau kurang menguntungkan, hendaknya tidak menjadi alasan
untuk bersedih, merasa rendah diri, putus asa, menyalahkan orang lain, atau
bahkan menyalahkan Tuhan.
2) Pengenalan Lingkungan
3) Pengambilan Keputusan
Setelah mengenal potensi dirinya, mengenal masalah yang dihadapinya dan dapat
menerima dirinya apa adanya sesuai potensinya, serta mengenal lingkungannya
secara baik (mampu mewujudkan sikap positif terhadap lingkungannya), maka
tahap berikutnya adalah pembinaan kemampuan untuk mengambil keputusan.
7
Pengambilan keputusan yang menyangkut diri sendiri, sering kali amat berat
dilakukan, terlebih apabila terjadi pertentangan antara realitas tentang diri sendiri
dengan lingkungannya. Disinilah peranan bimbingan dan konseling untuk-
membantu penampilan secara objektif dua unsur, yaitu diri sendiri dan
lingkungan. Dengan kata lain, pengungkapan, pengenalan, penerimaaan diri dan
pengenalan lingkungan yang telah dilalui siswa dalam tahapan di atas, akan
menjadi dasar pengambilan keputusan bagi individu itu sendiri dalam membentuk
perilaku dan mengembangkan potensi dirinya.
4) Pengarahan Diri
Dalam konteks ini, tujuan pelayanan bimbingan dan konseling adalah membantu
siswa agar mampu mewujudkan diri secara baik di tengah-tengah lingkungannya.
Setiap individu hendaknya mampu mewujudkan diri sendiri sesuai dengan bakat,
minat, kemampuan dasar, dan karakteristik kepribadiannya. Perwujudan diri
individu hendaknya dilakukan tanpa paksaan dan tanpa ketergantungan pada
orang lain. Serta hendaknya normatif dalam arti sesuai norma-norma dan nilai-
nilai yang berlaku di tengah-tengah masyarakat. Apabila kemampuan
mewujudkan diri benar-benar telah dimiliki seseorang, maka ia akan mampu
berdiri sendiri dengan pribadi yang bebas dan mantap. Individu seperti ini
terhindar dari keragu-raguan dan ketakutan serta penuh dengan hal-hal positif
8
dalam dirinya, seperti kreativitas, semangat, sportivitas, dan lain-lain. Individu
seperti ini biasanya juga mampu mengatasi masalah-masalahnya sendiri.
Tidak semua individu atau siswa dapat eksis secara baik di tengah-tengah
lingkungannya. Dengan kata lain, tidak semua individu atau siswa dapat
melakukan perwujudan diri secara baik. Penyaluran bakat dan kreativitas yang
salah dan perilaku bermasalah di kalangan siswa, merupakan bukti eksistensi diri
atau perwujudan diri yang tidak tepat. Untuk itu agar dapat melakukan eksistensi
diri secara baik, individu atau siswa harus memperoleh pelayanan bimbingan dan
konseling.
9
Lingkup layanan bimbingan konseling di sekolah dan madrasah menuju kepada
pelayanan bimbingan konseling pola 17 yang mencakup:
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_atas
https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_pertama
https://analisnews.co.id/2020/09/eksistensi-dan-kedudukan-bimbingan-konseling-
di-sekolah-oleh-nursaiti-mahasiswa-jurusan-ilmu-sosial-politik-fakultas-ilmu-
sosial-universitas-negeri-padang.html
https://www.kompasiana.com/sabariah209/5a9d2c715e137316e3294df7/fungsi-
penerapan-bk-di-sekolah#:~:text=Penyelenggaraan%20BK%20di%20sekolah
%2Dsekolah,%2C%20social%20serta%20moral%20spiritual).
https://raihanatunnisa.blogspot.com/2015/12/sasaran-dan-lingkup-pelayanan-bk-
di.html?m=1
http://auliaholfi.blogspot.com/2014/10/lingkup-pelayanan-bimbingan-dan.html
12