0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
919 tayangan6 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Gerakan bimbingan dan konseling di Amerika Serikat dimulai pada 1908 oleh Frank Parsons dengan mendirikan lembaga konseling pertama.
2. Pada 1913, gerakan ini semakin berkembang dengan dibentuknya organisasi nasional pertama untuk bimbingan dan konseling.
3. Perkembangan selanjutnya terjadi pada era Perang Dunia 1 dan 2 dengan munculnya tes standar dan perhatian ter
Deskripsi Asli:
Pada 1908 Frank Parsons mengorganisasikan sebuah lembaga kecil dan independen, Boston Vo cational Bureau, untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dan. pelatihan bagi anak-anak muda yang ingin mencari kerja di bidang tertentu, dan melatih para gurudi sekolah-sekolah untuk bisa berfungsi sebagai konselor pekerjaan bagi siswa-siswanya vang akan lulus ataui siswa-siswanya yang ingin memfokuskan belaiar, keahlian dan studil lebih jauh untuk meraih kerja di bidang tertentu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Gerakan bimbingan dan konseling di Amerika Serikat dimulai pada 1908 oleh Frank Parsons dengan mendirikan lembaga konseling pertama.
2. Pada 1913, gerakan ini semakin berkembang dengan dibentuknya organisasi nasional pertama untuk bimbingan dan konseling.
3. Perkembangan selanjutnya terjadi pada era Perang Dunia 1 dan 2 dengan munculnya tes standar dan perhatian ter
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Gerakan bimbingan dan konseling di Amerika Serikat dimulai pada 1908 oleh Frank Parsons dengan mendirikan lembaga konseling pertama.
2. Pada 1913, gerakan ini semakin berkembang dengan dibentuknya organisasi nasional pertama untuk bimbingan dan konseling.
3. Perkembangan selanjutnya terjadi pada era Perang Dunia 1 dan 2 dengan munculnya tes standar dan perhatian ter
PERKEMBANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI DUNIA PENDIDIKAN
AMERIKA SERIKAT
Era Perintisan: 1908-1913
Pada 1908 Frank Parsons mengorganisasikan sebuah lembaga kecil dan independen, Boston Vo cational Bureau, untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dan. pelatihan bagi anak- anak muda yang ingin mencari kerja di bidang tertentu, dan melatih para gurudi sekolah-sekolah untuk bisa berfungsi sebagai konselor pekerjaan bagi siswa-siswanya vang akan lulus ataui siswa- siswanya yang ingin memfokuskan belaiar, keahlian dan studil lebih jauh untuk meraih kerja di bidang tertentu. Setahun kemudian, Parsons menerbitkan semua aktivitas biro dan metode vang digunakannya tersebut dalam buku yang terbit tahun 1909, Choosing a Vocation, buku pertama di Amerika Serikat untuk topik semacam ini sekaligus dasar klasik untuk bidang studi konseling sendiri. Di dalamnya ia menguraikan peran konselor dan teknik-teknik yang bisa digunakan untuk konseling pekerjaan. Buku tersebut terbagi menjadi tiga wilayah utama: 1)Investigasi pribadi 2)Investigasi industri, dan 3)Investigasi organisasi dan bidang kerja. Upaya perintisan dan publikasi bukunya itu ternyata sangat populer dan berhasil mengidentifikasi dan meluncurkan suatu profesi baru untuk membantu orang lain yaitu bimbingan dan konseling. Parsons umumnya dianggap 'bapak gerakan bimbingan dan konseling di dunia pendidikan Amerika Serikat. Waktu itu ia tentu sadar kalau iya tengah merintis suatu disiplin ilmu baru, tetapi mungkin yang tidak pernah diduga dan dibayangkannya adalah pertumbuhan gerakan ini. Dari hanya beberapa lusin konselor saja yang dilatih, sekarang sudah mencapai jumlah 601.000 orang di tahun 2004, terbagi menjadi beberapai spesialisasi seperti : a. konselor pendidikan, pekerjaan dan sekolah 248.000; b. konselor rehabilitasi 131.000; c. konselor kesehatan mental 96.000; d. konselor untuk ketergantungan obat dan penyimpangan peri laku 76.000; e. konselor dan terapis pernikahan dan keluarga 24.000; dan f. sisanya 25.000 konselor bekerja di wilayah-wilayah khususi seperti konselor rohani, konselor tumbuh-kembang balita, konselor penyandang cacat, konselor manula, konselor pensiunan, konselor krisis paruh baya, dan sebagainya (Bureau of Labor Statistics, 2004). Pada 1913, Fledgling Guidance Movemnent (gerakan bimbingan anak-anak muda yangi belum berpengalaman untuk bekerja) tumbuh pesat dalam jumlah anggota dan spesialisasinya sehingga harus diwadahi dalam suatu organisasi yang lalu dinamai National Vocational Guidance Association, dan menerbitkan jurnal pertamanya, Vocntional Guidance. Istilah bimbingan (guidance) ini menjadi label populer bagi gerakan konseling di sekolah-sekolah. Namun Enam puluh tahun kemudian banyak ciri yang sama dari gerakan tersebut ditegaskan kembali dalam Career Ediucation And Guidance Movemnent (gerakan pendidikan karier dan bimbingan) sehingga untuk membedakannya, para konselor menyebut gerakan pertama Vocational Guidance (bimbingan kerja). Menurut Rockwell dan Rothney (1961), para pemimpin awal yang lain di gerakan tahun 1913 di Amerika Serikat tersebut adalah jessie B. Davis, Anna Y. Reed, Eli W. Weaver dan David S. Hill. Kontribusi mereka juga tak kalah pentingnya dengan Frank Parsons. 1. Jessie B. Davis Pendekatan Davis didasarkan kepada studi-diri dan studi pekerjaan. Menyarankan aar siswa mendapatkan pengajaran dan bimbingan mengenai nilai moral dari kerja keras, ambisi, kejujuran dan pengemangan karakter yang baik sebagai asset bagi siapapun yang berencana masuk ke dunia bisnis. 2. Anna Y. Reed Pengagum Konsep dan etika yang kemudian mendominasi dunia bisnis, korporasi global, dan system persaingan bebas.Program bimbingan yang dikembangkan dirancang untuk menilai seseorang cukup layak atau tidak menjadi pegawai atau karyawan 3. Eli W. Weaver berhasil membangun komite bimbingan guru di setiap SMA di New York City. Komite ini bekerja aktif membantu anak-anak muda menemukan kemampuan dan belaiar cara menggunakan talenta mereka untuk memastikan pekerjaan paling tepat di masa depan. 4. David S. Hill seorang peneliti sistem sekolah di New Orleans, menggunakan metode ilmiah untuk mempelajari manu sia. Karena studi risetnya menyoroti keragaman luas populasi siswa, ia merintis dan menggarap beragam kurikulum yang diperlengkapi dengan bimbingan kerja. Hill yakin inilah model paling tepat kalau seorang siswa ingin berkembang sepenuhnya (Rockwell & Rothnev, 1961).
Era Perang Dunia : 1914-1934
Di perempat pertama abad XX, dua perkembangan signifikan lain didalam psikologi memengaruhi secara mendalam gerakan bimbingan sekolah ini, yaitu: (a) pengenalan dan pengembangan tes psikologis standar yang diberikan secara kelompok, dan (b) gerakan kesehatan mental. Psikolog Prancis Alfred Binet dan Theodore Simon memperkenalkan untuk pertama kalinya tes kecerdasan di tahun 1905. Di tahun 1916, sebuah versi terjemahan dan revisinya diperkenalkan di Amerika Serikat oleh Lewis M. Terman dan kolega-koleganya di Universitas Stanford, dan tes kecerdasan ini segera menikmati popularitas luas di sekolah sekolah. Namun, ketika Amerika Serikat memasuki Perang Dunia I dan pihak militer mencari peranti yang bisa mengukur dan mengklasifikasi para wamil, sebuah tim peneliti ditugaskan membentuk tes lain yang kemudian disebut Army Alpha Test, sebuah tes yang bisa langsung diaplikasikan sekejap saja kepada ribuan wamil dan hasilnya terbukti cukup tajam. Setelah perang berakhir, tes ini lalu dipadukan dengan jenis-jenis teknik psikometrik lainnya untuk menilai kompetensi parai siswa sekolah, menghasilkan ledakan besar perkembangan penciptaan peranti tes dan dorongan mencari tes paling standardi bidang pendidikan dari jenjang SD hingga SMA. Selain itu, tahun 1920-an bisa dikatakan sebagai sebuah dekadei yang sangat dinamis dalam banyak hal. Eksperimen terkenal, Prohibition, dimulai; nama-nama legendaris seperti Al Capone dan Baby Face Nelson memenuhi halaman surat kabar setiap hari. Musik jazz, dandan an tlapper dan mandi gin menjadi tren baru. Di kalangan pendidik profesional, gerakan Progresif membuka terobosan baru bagi sebuah era pendidikan vang hidup. Gerakan ini, yang dianggap banyak ahli memengaruhi perkembangan lebih jauh filsafat berorientasi manusia yang menekankan keunikan dan harkat siswa secara individu, menekankan pentingnya memfasilitasi lingkungan ruang kelas, dan menyarankan kalau pembelajaran bisa dilakukan dengan banyak cara. Program bimbingan yang terorganisasikan mulai muncul dengan frekuensi tinggi di jenjang SMP sejak 1920-an, dan lebih intensif lagi di jenjang SMA dengan pengangkatan guru BK yang khusus dipisahkan untuk siswa laki-laki dan siswa perempuan. Titik inilah era dimulainya pemfungsian disiplin, kelengkapan daftar hadir selama 1 tahun ajaran dan tanggung jawab administratif lainnva. Akibatnva, banyak program pendidikan dekade ini menitikberatkan kepada upaya membantu siswa siswa yang mengalami kesulitan akademis atau pribadi dengan mengirimkan mereka ke guru BK untuk mengubah perilaku atau memperbaik kelemahan. Selain jenjang SMP dan SMA, gerakan konseling untuk SD tampaknya juga dimulai di akhir dekade 1920-an hingga awal dekade 1930-an dipicu oleh tulisan-tulisan dan kerja keras William Burnham yang menekankan peran guru untuk memajukan kesehatan mental anak yang memang banyak diabaikan di periode tersebut. Satu yang mencolok dari sedikit upaya pembentukan program bimbingan yang dilakukan kala itu bisa dilihat di Winnetka, Illinois, lewat pembentukan departemen konseling untuk sejumlah SD di kota itu yang timnya terdiri atas psikiater, ahli psikometri, psikolog, konselor pendidikan, psikiatri sosial dan tim administrasi. Tanggung jawab mereka adalah: 1. Memberikan konseling kepada anak dan orang tuanya, 2. Membantu anak mendapatkan pola belajar yang baik dan maksimal, 3. menganalisis kondisi belajar siswai seperti hubungannya dengan siswa lain, orang tua, lingkungan dan guru, 4. memberi bantuan dan pemahaman kepada orang tua mengenai putra-putri mereka dan sikap vang mestinya dilakukan guna membantu belajar mereka, memberikan psikoterapi kalau dibutuhkan, dan mem bantu guru mencapai interaksi belajar yang maksimal dengan siswa sehingga siswa dapat mencapai prestasi tertinggi sesuai kurikulum yang ditetapkan. Banyak SMA yang melihat keberhasilan gerakan tahun 1920-an tersebut mulai ikut berpartisipasi, bahkan mulai menentukan tes standari untuk membantu memberikan bimbingan kepada siswa mengenal i bidang kerja yang cocok bagi mereka nantinya. Beberapa dari program ini bahkan menawarkan bimbingan kerja yang dilengkapi konseling dan praktik, sehingga sejak dekade 1930-an, konsep 'magang mulal dikenal untuk pertama kalinya. Dari antusiasme sekolah- sekolah mengadopsi ide-ide para perintis awal gerakan bimbingan ini, mereka jadi Semakin yakin kalau jasa konseling memang sangat dibutuhkan dan vital, dan sekolah merupakan tempat paling tepat untuk memberikan layanan semacam ini. Beberapa pendukung gerakan bahkan berpikir program bimbingan siswa mestinya harus bisa disediakan untuk setiap jenjang kelas sejak SD hingga SMA.
Era Perang Dunia II: 1935-1950
Secara umum banyak pihak kemudian mulai mengakui manfaat gerakan Bimbingan. Contohnya Asosiasi Guru-guru Negara Bagian New York menerbitkan laporan di tahun 1935 yang mendefinisikan konsep bimbingan dari gerakan ini sebagai proses membantu individu- individu membuat penyesuaian hidup yang dibutuhkan. Proses ini jelas esensial dan vital, sangat diperlukan entah di rumah, sekolah, komunitas dan di semua fase lain lingkungan hidup individu tersebut" (New York Teachers Association, hlm. 10). Selama akhir dekade 1930-an hingga awal 1940-an, pendekatan faktor-sifat untuk konseling mulai populer. Teori yang sering dilabeli teori direktif ini menerima stimulus dari tulisan-tulisan E.CG. Williamson (1939) dan rekan-rekannya. Di tahun 1930-an itu juga, arah yang memungkinkan untuk memberikan bimbingan di jenjang SD diajukan oleh gerakan belajar anak yang berpandangan guru mestinya berperan menyediakan bimbingan untuk setiap siswa di ruang kelasnya. Ketika Amerika Serikat berangsur-angsur pulih dari Perang Dunia Il, gerakan bimbingan dan konseling mulai menapaki vitalitas dan arah yang baru. Seorang kontributor penting untuk arah baru ini, dengan pengaruhnya yang besar sebagai gerakan konseling di sekolah dan masyarakat, adalah Carl R. Rogers (1902-1987). Rogers mengusulkan sebuah teori konseling baru di dua buku terpentingnya, Couniscling alld Pschotherapy (1942) dan revisinya, Client- Centered Therap ( 1951). Di dalam Counseling and Psuchotlerapy, Rogers menawarkan konseling non direktif sebagai alternatif untuk metode tradisional yang lebih direktif sitatnya. la juga menekankan tanggung awab klien untuk memahami problemnva sendiri dan memicu mereka mengembangkan diri. Teori konseling ini segera dilabeli 'non-direkti" (tidak-mengarahkan) karenai berkebalikan dengan pendekatan tradisional yang berpusat pada intervensi konselor saat menangani problem siswa. Buku Rogers berikutnya, Client-Centered Therapy, adalah hasil dari riset dan praktik terapi dari buku pertama satu dekade sebelumnya. Buku itu mengusulkan perubahan semantik dari konseling non-direktif menjadi 'berpusat-klien', namun yang lebih penting lagi, meletakkan titik-berat pada kemungkinan penghasil-pertumbuhan dalam diri klien. Lebih dari siapa pun, Rogers memengaruhi cara konselor Amerika berinteraksi dengan klien. Selain itu, pandangannya tentang klien sebagai individu yang setara, dan pandangan positinya mengenli potensi seseorang tampaknya lebih konsisten dengan cara hidup dan tradisi demokratis orang Amerika sendiri ketimbang teori-teori berbasis Eropa. pengaruh menakjubkan Rogers ini menghasilkan sebuah penitikberatan pada konseling sebagai aktivitas primer dan mendasar para konselor sekolah. Dimensi lain teknik konselor di akhir 1940-an, dan lagi-lagi Rogers kontributor pentingnva, adalah konseling kelompok. Sementara kontributor lainnya, dengan menggunakan data riset yang dikumpulkan oleh tim peneliti angkatan bersenjata terhadap dinamika kelompok kecil, mengembangkan sebuah kerangka teoretis yang di dalamnva konselor sekolah dapat mengintegrasikan keahlian dan proses konseling individual dengan peran-peran dinamis dan interaksi-interaksi individu dalam lingkup kelompok.
Era Perang Dingin: 1950-1980
Pada tahun 1957, Uni Soviet menggemparkan dunia lantaran sukses meluncurkan satelit pertama manusia, Sputnik 1. Efek tak langsung namun signifikan pencapaian ini adalah meningkatnya gerakan bimbingan dan konseling di Amerika Serikat. Persaingan prestise nasional sekaligus potensi ancaman bagi pertahanan bangsa sedikit banyak memengaruhi para konselor untuk mendesak pemerintah agar 1) meningkatkan mutu pendidikan, 2) menghasilkan sebuah legislasi yang didorong kritik publik mengenai pendidikan tradisional dan kegagalannya menyediakan personil-personil terlatih yang dibutuhkan bagi pendidikan anak-anak bangsa secara menyeluruh. Legislasi National Defense Educntionl Act, yang ditetapkan pada September 1958 merupakan satu tonggak penting dalam pendidikan Amerika, khusus-i nya monumen bagi kesuksesan gerakan bimbingan karena piagam mengakui vialnya kaitan antara kesejahteraan siswa, kebutuhan akan personil vang terlatih dan maksimalisasi proses pendidikan. Piagam ini secara keseluruhan menyediakan (a) menginstruksikan dan memberikan dukungan bagi setiap negara bagian untuk membangun, mengembang kan dan mempertahankan setiap program bimbingan di komunitaskomunitas lokal, dan (b) menginstruksikan dan memberi dukungan bagi lembaga pendidikan tinggi untuk melatih secara khusus personil pem bimbing di setiap program lokal tersebut. Enam tahun kemudian (September 1964), pengaruh piagam ini bisa dideteksi dari pengumuman Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan AS vang menyatakan kalau dalam waktu singkat undang-undang tersebut telah memberikan total dana hampir $30 jutai kepada negara-negara bagian; meningkatnya jumlah konselor SMA dar 12.000 di tahun 1958 menjadi 30.000 di tahun 1964; mendukung 480 institut vang khusus mendidik para konselor dan guru SMP untuk men jadi konselor profesional; membantu lebih dari 600.000 siswa SMA dan akademi untuk melanjutkan pendidikan mereka ke strata satu dengan beasiswa pemerintah; melatih 42.000 teknisi terlatih untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia tersebut; dan program menghibahkan 8.500 penyetaraan strata satu untuk melatih guru-guru SMA menjadi konselor profesional. Dipicu pertumbuhan cepat bimbingan dan konseling ini, penstandaran sertifikasi dan performa konselor sekolah mulai dikembang kan dan ditingkatkan; kriteria yang dipergunakan asosiasi-asosiasi pengakreditasian evaluasi program bimbingan sekolah diperkuat dan kemajuan mencolok dihasilkan dari pelatihan-pelatihan konselor. Di tahun 1960-an, salah satu perkembangan terpenting gerakan bimbingan dan konseling sekolah adalah terbitnya Stateinent of Policy for Secondary Schlool Counselors oleh Asosiasi Konselor Sekolah (1964) yang dikembangkan dan disetujui sebagai pernyataan kebijakan resmi American School Counselor Association (ASCA). Upaya untuk menspesifikkan peran dan fungsi konselor sekolah ini melibatkan lebih 6.000 konselor sekolah plus guru, administrator sekolah dan para pendidik lainnya. American Personnel and Guidance Association (APGA) secarai resmi mengubah namanya menjadi American Association for Counseling and Development AACD di tahun 1983. Di tahun 1992, AACD mengubah lagi namanya menjadi American Counseling Association sampai sekarang.)
Era Globalisasi: 1980-sekarang
CACREP (Council for Accreditation of Counseling and Related Educational Programs), divisi pengakreditasian ACA, dibentuk tahun 1981 . Konsul independen ini diciptakan ACA untuk mengembangkan secara khusus pengimplementasian dan penegakan standar bagi penyiapan tingkat kelulusan program pendidikan konseling profesional. CACREP bekerja sama dengan lembaga mana pun vang menawarkan program strata-dua konseling dan bidang pendidikan terkait lainnyai sehingga dapat mencapai status terakreditasi. Delapan wilavah inti kurikulum vang umumnya dibutuhkan untuk akreditasi ini menurut aturan Council for Accreditation of Counseling and Related Educational Programs edisi 2001 adalalah: 1. Identitas Irofesional. 2. Keragaman Sosial dan Budaya. 3. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia. 4. Pengembangan Karier. 5. Hubungan-hubungan lerbantuan. 6. Kerja kelompok. 7. Asesmen. 8. Riset dan Evaluasi Program. Pada tahun 1982 National Board for Certified Counselors, Inc (NBCC) dibentuk untuk menetapkan dan memonitor sistem sertifikasi nasional, mengidentifikasikan para profesional dan komunitas konselor yangi memilih dengan sukarela protesi ini dan memperoleh sertifikasi, dan mempertahankan daftar keanggotaan para konselor tersebut untuk kemudahan pengaksesan. Proses tersebut memberikan pengakuan resmi bagi para konselor yang telah memenuhi standar-standar NBCC dalam pelatihan, pengalaman dan performa mereka di National Counselor Examination for Licensure and Certification (NCE). Di tahun-tahun belakangan, NBCC telah mendirikan Center for Credentializing and Education; meluncurkan Web Resources tor Counseling Students; men dirikan pusat penjaminan; dan sekarang menyediakan registri nasionall untuk para konselor. NBCC juga telah menciptakan NBCC-Internasio nal, sebuah divisi National Board for Certified Counselors, Inc and Rekanan-rekanannya di luar Amerika Serikat. Lebih dari 40 negara bagian, District of Columbia dan Guam meng gunakan ujian NBCC untuk menghasilkan konselor handal di tingkatan negara bagian. Awalnva dibentuk oleh ACA, tetapi NBCC sekarang menjadi lembaga independen yang tepercaya dan bekerja sama secarai erat dengan ACA. lika ACA berkonsentrasi kepada perkembangan profesional seperti publikasi, lokakarya dan hubungan pemerintah di bidang konseling, maka NBCC lebih fokus pada peningkatan kualitas konseling melalui sertifikasi. Sejak Oktober 1985, NBCC sudah diakreditasi oleh National Com mission for Certifying Agencies (NCCA). Lembaga ini adalah organisasi regulasi nasional independen yang memonitor proses-proses pengesah an lembaga-lembaga yang menjadi anggotanya. Akreditasi oleh komisi ini merepresentasikan pengakuan resmi bagi sertifikasi nasional (Hollis &Dodson, 2000, hlm. 32). Di tahun 2006, 40.017 konselor sudah tersertifikasi secara nasional (National Board for Certified Counselors, 2006).